Sinopsis Web-KDrama : Wind-Bell Episode 09


Sinopsis Web-KDrama : Wind-Bell Episode 09
Images by : Naver TV Cast
Daniel masuk ke dalam kantor polisi dan menghampiri Ibu serta Sang Woo. Ibu jelas kaget karna Daniel bisa datang ke sana. Daniel jujur mengaku kalau dia mengikuti ibu. Dengan canggung, ibu memberitahu Sang Woo kalau Daniel adalah kak Gun Woo.
Sang Woo membalas dengan dingin kalau tentu saja dia mengingat nama Gun Woo, karena nama itu lebih sering di dengarnya daripada namanya sendiri. Ibu menegur Sang Woo. Dan Sang Woo membalas dengan kesal, kenapa mereka harus bertemu di sini? Dia akan menyelesaikan masalah di sini, jadi ibu pulang saja.
Ibu tidak mau. Ibu menyuruh Daniel untuk pulang duluan, dia akan mengurus masalah di sini baru menyusul. Sang Woo berteriak marah meminta ibu untuk pulang. Dia sekarang ini sudah sangat frustasi dan merasa malu.
“Aku minta maaf,” ujar Daniel, “Aku akan kembali ke penginapan.”
“Kenapa kau minta maaf? Kamilah yang harusnya meminta maaf. Kenapa kau meminta maaf?” tanya Sang Woo, marah. “Apa kau senang melihat kami seperti ini? Melihat orang yang membuangmu hidup susah seperti ini, apa kau bahagia? Aku tinggal seperti seorang pendosa di sampingnya tanpa alasan. Apa yang kau inginkan dengan tiba-tiba muncul seperti ini? Ibu salah karena sudah membuangmu, tapi… kau juga sama buruknya dengan muncul seperti ini. Kau tahu itu?”
Daniel tidak menjawab dan berbalik pergi.
“Lee Gun Woo!!” teriak Sang Woo, membuat langkah Daniel terhenti. “Kau juga tahu, ibu tidak membuangmu. Setekah ayah meninggal, karena nenek, dia tidak punya pilihan lain selain mengirim-mu pergi.”
Flashback
Gun Woo di kamarnya, sedang belajar. Dia mendengar pertengkaran ibu dengan nenek. Nenek menolak untuk membantu membesarkan Sang Woo dengan Gun Woo. Ibu mencoba memohon karena dia sudah membesarkan Gun Woo selama 5 tahun ini, dan tidak mungkin baginya untuk meninggalkan Gun Woo.
Nenek malah marah karena harusnya Ibu mempunyai Sang Woo lebih cepat (dari pembicaraan ibu dan nenek, bisa di simpulkan kalau Gun Woo adalah anak adopsi. Setelah mengadopsi Gun Woo, ibu baru mendapatkan anak Sang Woo. Tapi, ayah meninggal dan perekonomian menjadi sulit. Nenek menyuruh ibu untuk mengembalikan Gun Woo kembali ke panti, dan fokus menjaga Sang Woo yang adalah anak dan cucu kandung mereka).
Ibu tetap tidak mau. Nenek malah mengancam akan mengusir Gun Woo sendiri. Ibu berteriak frustasi.
End
Daniel berjalan kembali kepada ibu dan Sang Woo. Dia tahu semua itu. Tapi, apa yang bisa di lakukannya saat itu? Dia tidak bisa bilang kalau dia tidak mau pergi. Dia tidak bisa mengamuk. Jika dulu, dia mengatakan dan memohon untuk tidak di kirim pergi, apakah mereka tidak akan membiarkannya di adopsi? Dia selalu berdoa setiap hari karna ingin tinggal bersama mereka. Dan pada akhirnya, dia tetap harus pergi. Dia harus pergi agar semuanya bisa hidup dengan damai. Benar bukan?
“Tidak. Aku… aku tidak bisa hidup dengan damai,” jawab ibu. “Semua salahku.”
“Apa gunanya mengatakan ini semua sekarang?! Semua sudah terjadi 18 tahun yang lalu. Kita tidak bisa memutar waktu kembali! Kenapa kau malah menungguku dengan bodohnya? Kau harusnya melupakanku! Kenapa kau menungguku?” marah Daniel, sambil menangis.
Sang Woo marah mendengar ucapan Daniel dan mencengkeram kerah bajunya. Ibu berteriak menyuruh Sang Woo untuk berhenti. Sang Woo dengan suara keras bertanya, apa yang bisa di lakukannya untuk menebus kesalahan 18 tahun yang lalu? Apa yang bisa di lakukannya untuk menyembuhkan luka Gun Woo? Dia akan melakukan segalanya, jadi beritahu padanya!
Daniel menepis tangan Sang Woo yang mencengkeram kerah bajunya. Dia menatap ibu, dan berkata kalau ibu harusnya hidup bahagia setelah dia tidak ada. Kenapa malah menderita seperti ini? Dia datang untuk melihat ibu hidup dengan bahagia, tapi kenapa? Kenapa dia sangat menderita?
“Aku seharusnya tidak datang. Aku minta maaf. Aku membuat kesalahan,” ujar Daniel, mengakhiri dan langsung pergi.
Ibu hendak mengejarnya, tapi Sang Woo menahannya.
--
Yeo Jin bekerja lembur. Dia membaca habis buku “The Promise”. Dan karna itu, dia semakin mengkhawatirkan Daniel.
--

Daniel mengepack barangnya kembali ke dalam koper. Dia akan pergi meninggalkan penginapan Wind-bell. Tapi, sebelum pergi, dia teringat sesuatu. Ada sudut rahasia di sela plafon, dimana dia pernah menyimpan surat yang di tulisnya saat kecil dulu. Dan surat itu masih ada sampai sekarang.

Isi surat itu adalah : Namaku adalah Lee Gun Woo. Aku kelas 3 di SD Jaedong. Aku akan kembali menjadi orang hebat.
Daniel menangis membaca surat yang tulis di tulisnya tersebut.
Dan surat itu, Daniel tinggalkan di atas meja di dalam kamarnya.
--
Esok hari,
Daniel bertemu dengan Yeo Jin di taman. Yeo Jin begitu tiba, langsung bertanya alasan Daniel pindah ke hotel?
“Kau tahu, aku orang Amerika. Sulit bagiku untuk tidur di lantai,” alasan Daniel.

Yeo Jin menyindirinya sangat random. Daniel kemudian mulai membahas hal lain. Mengenai keinginan yang jika di buat di pusat kota Seoul, maka keinginan itu akan menjadi nyata. Dan dia sudah membuat permohonannya, jadi Yeo Jin juga harus mencobanya.
Yeo Jin penasaran dengan apa permohonan yang Daniel buat. Daniel tidak mau memberitahunya. Permohonan akan menjadi nyata jika tidak di sebarkan pada orang lain. Yeo Jin mengejeknya sangat kekanak-kanakan.
Yeo Jin kemudian mulai membahas intinya. Dia mengejek Daniel yang pasti kabur lagi. Seperti anak remaja saja. Daniel membantah hal itu. Yeo Jin tentu tidak percaya. Dia menasehati Daniel.
“Daniel, kau belum mengatakan hal yang ingin kau katakan. Katakan apa yang ingin kau katakan sebelum kau pergi. Jika kau pergi seperti ini, kau pasti akan menyesal. Dengarkan nasihat ku ini. Atau aku akan membuatmu mabuk lagi dan membawamu ke rumahku lagi,” ujar Yeo Jin.
Daniel malah mengggodanya, mengenai bagaimana hubungan mereka akan berubah jika dia datang kemari untuk kedua kalinya lagi. Yeo Jin tersipu malu mendengarnya.


Post a Comment

Previous Post Next Post