Sinopsis C- Drama
: Deep In My Heart
Diruang introgasi. Gao Sheng meminta maaf kepada Prof. Kong, karena dia
harus membawa Prof. Kong dengan cara seperti ini. Dan Prof. Kong mengerti.
Dengan perhatian, Gao Sheng menyarankan supaya Prof. Kong cepat mencari
pengacara.
“Gao Sheng, kamu harus membantuku melakukan sesuatu,” pinta Prof. Kong,
dia tidak ada waktu untuk memikirkan tentang pengacara. “Aku tidak mau bertemu
dengan Yifei dalam keadaan seperti ini. Aku malu bertemu dengannya,” jelas
Prof. Kong dengan pelan.
“Aku mengerti,” balas Gao Sheng.
Yifei menunggu diruang tunggu kantor polisi. Dan saat Gao Sheng akhirnya
keluar, dia langsung berlari menghampirinya dan menanyakan tentang Ayahnya. Dan
Gao Sheng pun menjawab bahwa sekarang Ayah Yifei sedang di tahan diruang
penahanan selama sehari, dan besok atau mungkin 2 hari lagi, Ayah Yifei akan di
pindahkan ke penjara.
Dengan cemas, Yifei ingin menemui Ayahnya. Tapi Gao Sheng langsung
menahannya dan melarang nya untuk jangan menemui Ayah sekarang.
“Dia sudah bilang padaku. Dia tidak ingin bertemu dengan mu. Jangan
mengganggu nya lagi. Lagipula keluarga tidak boleh datang berkunjung selama
proses investigasi. Pulanglah,” jelas Gao Sheng. Dan Yifei pun diam.
Han Xue bertelponan dengan rekan kerja nya. Dia memberitahu rekan nya
bahwa dia akan segera sampai. Dan si rekan berbisik kepada nya untuk berhati-
hati, karena manajer sedang marah. Mendengar itu, Han Xue mendengus geli seolah
tidak peduli.
Manajer memarahi Han Xue karena telah bertindak begitu gegabah. Dia
telah melarang Han Xue untuk menyiarkan berita itu, tapi Han Xue malah menyebar
kan nya di media sosial. Dia telah menyuruh Han Xue untuk melapor kepada
polisi, tapi Han Xue malah tidak mendengarkan. Jika berita yang Han Xue
sebarkan sekarang adalah palsu maka itu akan berdampak buruk pada stasiun
mereka juga.
“Yang kusampaikan semuanya adalah kenyataan,” kata Han Xue, melawan. Dia
tidak merasa bersalah sama sekali. Dan manajer merasa sangat lelah berbicara
dengannya.
“Baiklah. Kalau begitu kita tunggu saja hasil investigasi dari pihak
kepolisian,” balas manajer dengan emosi. Lalu dia pun pergi. Namun kemudian dia
kembali lagi, “Aku beritahu kamu. Sebaiknya kamu berdoa. Kali ini jangan
membuat masalah bagi ku lagi. Kalau tidak, aku tidak akan melepaskanmu!” bentak
manajer dengan tegas.
Dan Han Xue melihat nya dengan pandangan tidak peduli sama sekali.
Dalam perjalanan pulang. Han Xue berpapasan dengan sepasang pasangan
muda dan tua yang sedang bermesraan. Serta para anak muda yang sedang tertawa
dengan riang. Dan dia menatap iri kepada mereka semua.
Yifei meminum sekaleng bir dan berjalan dengan oleng. Dia mengingat
perkataan Gao Sheng tentang Ayahnya yang tidak ingin bertemu dengan nya. Dan
dia merasa sedih.
Han Xue berhenti didepan cermin toko. Dan memperhatikan dirinya sendiri
sambil tersenyum. “Perhatikan baik- baik. Inilah dirimu. Mulai sekarang inilah
dirimu.”
“Kamu bukan aku.
Kamu tidak akan pernah bisa menggantikanku,” balas Han Bing.
“Tidak. Keluar. Ini adalah duniaku,” kata Han Xue sambil tersenyum penuh
percaya diri.
Yifei dengan sengaja menabrak orang yang berjalan didepannya. Lalu dia
meneriaki orang tersebut. Dan tentu saja orang tersebut tidak terima. Kemudian
dengan sengaja Yifei terus menabrak kan dirinya kepada orang tersebut dan
bahkan memukul nya juga. Sehingga orang tersebut pun menjadi emosi dan langsung
memukul- mukuli Yifei.
Dipukul seperti itu Yifei sama sekali merasa tidak sakit. Malahan dia
tersenyum senang.
Dikantor polisi. Orang tersebut melaporkan bahwa Yifei lah yang telah
memukul nya duluan. Dan polisi membentak nya untuk diam, sebab di lihat dari
kondisinya dan Yifei, kondisi Yifei lebih parah dan penuh luka. Sementara orang
tersebut sama sekali tidak tampak ada cedera. Dan dengan kesal, orang tersebut
pun hanya bisa terdiam.
“Pak polisi, akulah yang memukul nya,” kata Yifei, mengaku. “Aku
bersedia menerima hukuman,” jelas nya dengan tegas kepada petugas polisi.
Yifei masuk ke dalam sel yang berada tepat disebelah sel Ayahnya. Dan
melihat Yifei masuk ke sana, Ayah langsung berdiri dengan terkejut. “Kamu
berkelahi?” tanya nya. Dan Yifei diam. “Kamu sengaja, kan? Agar bisa masuk ke
sini?” tebak nya.
“Ada yang ingin kukatakan padamu,” balas Yifei sambil duduk dengan
tenang. “Sepertinya hanya malam ini aku bisa bersama mu di sini.”
Yifei meminta maaf kepada Ayah, karena semenjak Ibunya meninggal kan nya,
dia jadi sangat membenci Ayah. Dan setiap kali dia melakukan pemeriksaan di
rumah sakit, dia selalu sengaja menghindari Ayah, dan menjadi anak yang tidak
berbakti.
Ayah membalas dengan nada menyesal. Sebab Ibu Yifei menjadi seperti itu
adalah karena salah nya. Juga dia tidak marah dengan sikap Yifei yang selalu
menghindarinya.
Yifei tertawa dan duduk semakin dekat dengan Ayah nya. “Ayah. Ketika
kecil aku selalu berpikir kamu tidak menyukai ku,” katanya dengan sedih.
“Bagaimana mungkin?” balas Ayah.
“Bukankah kamu selalu berharap agar aku menjadi seorang dokter? Aku juga
pernah berpikir untuk menjadi sepertimu. Menjadi seorang dokter,” jelas Yifei
sambil menatap ke dua tangannya. “Sayangnya, aku tidak bisa memenuhi keinginan
mu. Maafkan aku, Ayah.”
Ayah diam. Dan Yifei lanjut bercerita. Dia menceritakan saat dia pergi
ke hutan bambu beberapa hari yang lalu, disana dia mencurahkan seluruh isi
hatinya.
“Ayah, maafkan
aku. Aku meyanyangimu. Menghormatimu. Mengangumi mu.” Itulah yang
dikatakan oleh Yifei saat dia berada di hutan bambu.
Mendengar cerita itu, Ayah memandangi Yifei dengan pandangan terharu.
Dan Yifei mengulang kembali perkataan yang dikatakan nya saat di hutan bambu
itu kepada Ayah. Lalu dia meminta maaf sekali lagi kepada Ayah, sebab semua ini
adalah salah nya.
“Yifei, ayah juga bersalah padamu,” kata Ayah.
“Tidak. Aku yang bersalah padamu. Aku bersalah. Aku bersalah padamu,”
balas Yifei dengan sedih.
Ayah memegang tangan Yifei dengan erat diantara cela sel. “Sebagai
seorang Ayah, aku bahkan tidak pernah menggandeng tanganmu,” jelas nya sambil
menghapus air mata Yifei. Lalu dia menundukkan wajah nya dan menangis. Dengan
perhatian, Yifei merangkul bahu Ayah nya dan menangis bersama nya.
Gao Sheng memperhatikan itu dari jauh. Dan dia ikut bersedih untuk Yifei
dan Prof. Kong.
Gao Sheng datang ke rumah Han Xue. Tapi Han Xue ternyata masih belum
pulang. Dengan heran, Xiao Shen menanyakan apa mau Gao Sheng. Dan Gao Sheng
menjelaskan bahwa dia mau membawa Han Xue ke kantor polisi karena Han Xue pasti
tahu dimana Wu Yan sekarang.
“Han Xue tidak tahu. Lagipula kondisinya sekarang sangat tidak baik,”
jelas Xiao Shen.
“Aku sudah melihat laporan yang ditulisnya. Kondisinya sangat baik. Suasana
hatinya pun sangat bagus,” balas Gao Sheng. Dan tepat disaat itu, Han Xue
pulang.
Gao Sheng segera menghampiri Han Xue dan mengajaknya untuk ikut bersama
ke kantor polisi, karena mereka harus menangkap Wu Yan. Dan Han Xue mengabaikan
Gao Sheng. Dia berbicara kepada Xiao Shen jika Xiao Shen mengunci pintu
kamarnya lagi maka dia akan melompat dari jendela lagi. Lalu dia berniat masuk
ke dalam rumah. Tapi Gao Sheng langsung menahan tangan Han Xue.
Gao Sheng menarik tangan Han Xue dan memaksanya untuk ikut bersama
dengannya. Dan Xiao Shen langsung menghentikan Gao Sheng.
“Kamu adalah satu- satunya orang yang tahu keberadaan Wu Yan. Antar aku
kesana sekarang,” kata Gao Sheng, masih berusaha untuk bersabar.
“Aku benar- benar tidak tahu,” balas Han Xue sambil bersembunyi di
belakang Xiao Shen.
“Bagaimana mungkin kamu tidak tahu?! Bukankah kalian masih tetap
berhubungan? Bukankah kamu selalu mengikuti instruksinya?!” bentak Gao Sheng
dengan emosi. Dan Xiao Shen langsung memperingatkan nya supaya jangan emosian karena
itu tidak akan menyelesaikan masalah.
Gao Sheng tidak peduli lagi dengan emosi nya. Dengan tegas dia
memberitahu Han Xue bahwa Wu Yan adalah pembunuh berantai yang sudah membunuh
tujuh orang, dan sebagai seorang polisi, dia sedang menyelidki kasus ini.
Mendengar itu, Han Xue merasa bingung, karena dia baru dengar bahwa Wu Yan
adalah seorang pembunuh berantai.
“Wu Yan adalah pembunuh berantai. Kamu hanya dimanfaatkan olehnya. Kamu
benar- benar tidak tahu keberadaannya?” tanya Gao Sheng. “Biar kuperingatkan.
Kalau kamu berbohong. Maka kamu adalah komplotan nya,” jelas Gao Sheng dengan
tegas.
“Aku tidak tahu. Aku benar- benar tidak tahu,” balas Han Xue. Lalu dia
langsung naik ke atas.
Gao Sheng ingin menarik Han Xue dan memaksanya untuk ikut bersama dengannya.
Tapi sebelum dia melakukan itu, Xiao Shen langsung mendorong nya dan
menghentikan nya.
“Han Xue bukanlah Han Bing. Benar- benar keterlaluan,” kata Xiao Shen
dengan kesal. Lalu dia ikut naik ke atas, meninggalkan Gao Sheng.
Dengan kesal dan pikiran stress, Gao Sheng menendang ban mobil nya dan
menghela nafas dengan keras.
Xiao Shen mengomentari Han Xue bahwa dia berpikir Han Xue tidak akan
pernah kembali ke sini lagi. Dan Han Xue membalas bahwa jika dia tidak kembali
ke rumah sendiri, maka harus kemana dia. Lalu sebelum Xia Shen sempat
mengatakan apapun, Han Xue pun mengatakan bahwa dia akan tidur di ruang tamu.
Dan Xiao Shen pun mengalah.
Kemudian setelah saling berdiam cukup lama. Han Xue menanyakan, apakah
Prof. Wu benar seorang pembunuh berantai. Dan Xiao Shen mengingatkan Han Xue
tentang kejadian tiga bulan sebelum nya, dimana seorang fotografer di bunuh di
bar dan Han Xue yang menjadi saksi untuk kasus itu.
Mendengar itu, Han Xue pun diam dan mengingat- ngingat. Lalu dia
teringat bahwa itu benar. “Bagaimana bisa ku melupakan kejadian ini?” tanya nya
dengan terkejut. “Aku melihat wajah itu dengan jelas,” gumam nya.
“Orang itu mungkin sudah menghapus ingatanmu. Dia adalah orang yang
membuat Han Bing menghilang dengan cara menghinoptis nya,” balas Xiao Shen.
Dengan frustasi, Han Xue berteriak menanyakan apa yang harus di
lakukannya. Dan Xiao Shen menjelaskan bahwa karena Han Xue sudah ingat maka
seharusnya Han Xue sudah tahu pihak mana yang seharus nya Han Xue bantu.
Dengan keras kepala, Han Xue mengatakan bahwa dia hanya mengungkapkan
sebuah kebenaran yang sangat buruk. Dan dia yakin Han Bing juga akan melakukan
hal yang sama.
“Apakah hanya itu yang kamu inginkan? Bukankah kamu ingin merebut posisi
Han Bing? Ini adalah syarat yang kamu ajukan pada Prof. Wu. Bukankah begitu?”
tanya Xiao Shen, menebak dengan benar. Dan Han Xue pun diam, tidak bisa
menjawab.
Han Xue duduk didalam kamar dan merenung. Dia mengingat saat Yifei
mengatakan bahwa dirinya bukanlah ilusi dan keberadaan nya sangat berarti.
Dengan frustasi, Han Xue pun menutup dirinya sendiri di dalam selimut dan
menendang- nendang. Dia merasa sangat bersalah.
Prof. Kong mengobati luka di wajah Yifei dengan lembut. Dan Yifei
menikmati itu, lalu dia menceritakan kepada Ayah bahwa ada seorang wanita yang
disukai nya.
Gao Sheng datang tepat disaat itu. Dan dia ikut mendengarkan.
“Ketika aku memegang tangannya. Aku tidak merasakan reaksi sentuhan.
Kelak aku akan memperkenal kan nya padamu,” jelas Yifei dengan senang.
“Baiklah. Aku sangat ingin bertemu dengannya,” balas Ayah, setuju.
Gao Sheng meminta petugas untuk membuka kan pintu sel. Dia mengajak
Yifei dan Prof. Kong untuk makan bersama. Dan Yifei berkomentar dengan senang
bahwa inilah enak nya memiliki kenalan di dalam kantor polisi. Dan Gao Sheng tersenyum
geli padanya.
Didalam ruang introgasi. Yifei mengingatkan Ayah nya untuk makan yang
banyak. Dan Ayah pun balas mengingatkan Yifei untuk makan juga.
“Sudah sangat lama kita tidak makan bersama, benar?”
“Sudah bertahun- tahun,” jawab Yifei.
Dengan canggung, Prof. Kong dan Yifei kemudian saling terdiam selama
sesaat. Lalu Prof. Kong mulai berbicara duluan. Dia memberitahu Yifei bahwa di
dalam laci meja nya, disana ada sebuah surat yang ditulis nya. Sebuah rumah
sakit milik Universitas Berlin di Jerman sudah mulai meneliti tentang reaksi
sentuhan, dan sepertinya mereka sudah mengetahui penyebab penyakit Yifei, jadi
dia yakin kalau mungkin saja Dokter di Jerman bisa menyembuhkan Yifei.
“Ayah.”
“Kamu harus menjalani perawatan secara teratur di rumah sakit. Silahkan
saja kalau kamu mau pindah rumah sakit. Berjanjilah padaku kalau kamu akan
pergi berobat.”
“Aku berjanji padamu.”
“Dan juga berhati- hatilah dengan Li Shengpei.”
“Kamu tenang saja,” balas Yifei.
Ayah kemudian memandang ke arah petugas polisi yang berjaga di dekat
pintu. Lalu dia memberitahu Yifei bahwa dia sudah harus pergi. Dan dengan
sedih, Yifei berdiri dan memanggil nya.
Ayah mendekati Yifei dan menepuk- nepuk bahu nya untuk memberikan
semangat. Lalu dia pun di bawa oleh para petugas polisi. Dan tanpa memandang ke
arah Yifei lagi, dia keluar dari ruangan bersama dengan mereka.
Dengan sangat sedih. Yifei menangis tersedu- sedu didalam ruangan itu.
Para reporter yang sudah menunggu di depan penjara, mereka langsung
mengajukan banyak pertanyaan ketika Prof. Kong sampai. Namun Prof. Kong diam
dan mengabaikan mereka semua.
Han Xue menghampiri Yifei yang menunggu di depan rumah nya. “Kamu
mencariku ada apa?” tanya nya dengan curiga.
“Aku ingin kamu menemaniku ke suatu tempat,” jawab Yifei sambil tersenyum.
Yifei membawa Han Xue ke hutan bambu. Dan ini adalah pertama kali nya
Han Xue datang ke sana. Yifei pun menjelaskan bahwa ini adalah tempat yang Han
Bing perkenalkan padanya. Lalu dia mengatakan hal yang sama seperti Han Bing.
“Kata orang kalau berbicara disini. Angin bisa meneruskan perkataanmu ke
tempat yang ingin kamu tuju,” jelas
Yifei, lalu dia pun berteriak. “Han Bing, aku datang lagi! Aku sangat baik
sekarang. Bagaimana dengamu? Jangan takut. Jangan bersembunyi, Han Bing. Kamu
hanya memberitahu kebenaran pada semua orang. Aku datang untuk memberitahu mu.
Jangan khawatir! Jangan bersembunyi! Semuanya akan baik- baik saja.”
Mendengar itu, Han Xue memandangi Yifei dengan tidak senang. Dan dia
merasa sangat malas sekali mendengarkan teriakan Yifei.
Angin berhembus pelan. Han Xue ingin pergi berbalik dan pergi darisana,
tapi dia tidak bisa, karena Han Bing menahan nya. Yifei memandangi Han Xue yang
tampak aneh.
Han Xue menutup mata nya. Lalu ketika mata nya kembali terbuka. Dia
telah kembali menjadi Han Bing. “Ini adalah hutan bambu,” gumam nya dengan
bingung.
“Han Bing,” panggil Yifei. Lalu dengan perasaan lega dan senang, dia
langsung berlari ke arah Han Bing dan memeluk nya.
Han Bing menceritakan kepada Yifei bahwa dia bertemu dengan Prof. Wu di
depan rumah, tapi setelah itu dia tidak bisa mengingat apapun lagi. Dan Yifei
meminta Han Bing untuk jangan memaksakan diri mengingat itu, karena yang
terpenting adalah Han Bing sudah kembali.
“Han Xue tidak membuat masalah, kan?” tanya Han Bing dengan khawatir.
“Tidak,” jawab Yifei.
“Baguslah. Tapi kenapa hatiku sangat tidak tenang? Beneran tidak ada
yang terjadi kan?”
“Tidak ada. Tidak ada yang terjadi,” jawab Yifei dengan tegas. Lalu dia
mencium dahi Han Bing denga lembut. Dan kemudian dia menatap Han Bing.
“Ingatlah. Kelak setiap kali Han Xue datang. Pikirkanlah yang terjadi saat
ini,” jelas nya. Dan Han Bing mengangguk.
Han Bing kemudian meminta Yifei untuk tolong membawa nya ke rumah sakit,
karena dia merasa seperti orang yang tenggelam di lautan, dalam waktu yang lama
dan baru saja keluar sekarang. Dan Yifei mengiyakan serta dia berjanji bahwa
lain kali dia tidak akan pernah membiarkan Han Bing merasa seperti itu lagi.
Dengan senang, Han Bing tersenyum lembut kepada Yifei. Dan Yifei balas
tersenyum padanya.
Dirumah sakit. Han Bing tertidur lelap. Kakak senior Yifei menjelaskan
kepada Yifei bahwa Han Bing telah terhinoptis dalam waktu yang lama sehinga
tubuh Han Bing menjadi sangat lemah dan butuh beristirahat selama sementara
waktu. Lalu dia menegaskan bahwa kali ini mereka harus memberitahu Han Bing
semua kebenaran nya, karena jika Han Bing sendiri tidak menyadari bahwa dirinya
menderita penyakit kepribadian ganda, maka Han Bing pasti tidak akan bisa
sembuh.
“Yang kutakutkan adalah mereka akan merasa sangat terpukul,” jelas
Yifei.
“Mungkin dia sudah menyadari bahwa itu bukan jiwa adiknya,” balas
senior.
Senior kemudian menanyakan, apakah Yifei baik- baik saja, karena pasti
tidaklah mudah untuk Yifei membawa Han Bing ke sini. Dan karena masalah sudah
menjadi seperti ini, maka dia menegaskan bahwa Yifei harus bertindak tegas. Dan
Yifei pun mengerti.
Senior kemudian keluar dari kamar.
Yifei memegang tangan Han Bing dengan kedua tangannya. Dan memperhatikan
Han Bing.
Yifei menelpon Xiao Shen dan memberitahu nya bahwa sekarang Han Bing
sudah tertidur. Dan Xiao Shen mengerti, juga dia baru sampai di rumah sakit
sekarang.
“Jangan biarkan dia membuka internet,” kata Yifei, mengingatkan. Dan
Xiao Sheng mengiyakan.
Saat Yifei berjalan di lorong rumah sakit. Para dokter dan perawat terus
memandang ke arah nya secara diam- diam. Dan Yifei sudah mengerti ada apa, tapi
dia tidak terlalu memperdulikan mereka semua dan mengabaikan tatapan mereka.
Yifei masuk ke dalam ruangan Ayahnya. Dia duduk di kursi Ayahnya dan
memegang semua barang- barang milik Ayahnya dengan sedih. Kemudian Yifei
mengambil surat yang Ayah nya maksud.
“Aku sudah
berpikir sangat lama. Tapi aku tidak tahu darimana harus menceritakannya. Saat
aku tahu penyakit putraku disebabkan oleh diriku sendiri. Hatiku sangat sakit.
Yifei, akulah yang membuat kesalahan. Tapi kamu yang harus menanggung
akibatnya. Aku bersalah padamu. Mungkin saja aku akan mati di dalam penjara dan
tidak bisa mengobati mu lagi. Jadi aku memberikan seluruh catatan medis padamu.
Mengenai catatan medis jantungmu. Aku sudah mengirimnya ke pihak rumah sakit
Jerman. Kamu harus segera pergi ke Jerman untuk berobat. Sebagai seorang Ayah,
aku malah terus membebani mu. Mulai sekarang kamu harus dipandang sebagai anak
seorang pembunuh. Begitu memikirkan hal ini. Hatiku sangat sakit. Maafkan aku.
Aku tidak memberimu kasih sayang. Maaf. Aku tidak bisa menemanimu sampai
akhir.”
Yifei menangis sambil memeluk surat yang ditulis oleh Ayahnya. Dia
merasa sangat, sangat, sangat sedih.
Tags:
Deep In My Heart