Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 07
Images by : iQiyi
“Kapan
kau akan menyelesaikan latihan itu untuk bertanding denganku, guru Ye Qiu?” tanya Yu Wenzhou di dalam hatinya.
Flashback
Beberapa
tahun silam, di Kamp pelatihan Glory,
Wenzhou
adalah salah satu siswa di sana dan sedang melakukan latih tanding dengan siswa
lainnya. Saat dia melakukan latih tanding itu, tidak ada satupun siswa yang
memihaknya. Dan begitu dia kalah, semua langsung mencemooh Wenzhou yang memang
payah dan tidak akan bisa menang dalam pertandingan apapun.
Saat
itu, instruktur masuk ke dalam kelas dan membuat pengumuman. Akan ada evaluasi
resmi besok dengan sistem eliminasi. Dan terutama, instruktur memberi peringatan
pada Wenzhou yang adalah satu-satunya muridnya yang belum pernah memenangkan
pertandingan resmi. Dan jika kali ini Wenzhou kalah lagi, Wenzhou akan segera
di eliminasi.
Setelah
mengatakan itu, instruktur menyuruh para murid untuk berbaris dan mengambil
undian, menentukan guru mana yang harus mereka hadapi besok. Dan semuanya,
langsung menyuruh Wenzhou yang memilih terlebih dahulu.
Wenzhou
tampak berat hati. Dia mengambil satu kertas undian. Dan hasilnya… dia harus
melawan Ye Qiu. Semua langsung meledeknya yang sudah pasti akan kalah. Orang
yang selalu kalah melawan orang yang selalu menang, tentu saja hasilnya sangat
jelas.
“Aku merasa sangat rendah
karena hinaan teman-teman sekelasku. Aku berlatih dengan penuh tekad sepanjang
malam.”
Wenzhou
mulai berlatih seorang diri dengan karakter lawan boneka NPC. Dia juga mengatur
jam untuk menentukan waktunya.
“Dukun melawan Magi Tempur itu
pertandingan yang tidak seimbang. Cara untuk mengubah keadaan hanya
mengandalkan kemampuanku melepas serangan terkuat, Curse Arrows. Tapi jurus ini harus di rapal sepuluh detik untuk
mencapai kekuatan penuh. Pasti akan terputus.”
Wenzhou
berlatih menggunakan jurus terkuatnya. Dan sangat sulit. Dia harus mengurung
Magi Tempur dan di saat yang bersamaan merapal mantra. Mantra baru sempurna di
rapal selama 10 detik, sementara Magi bisa terlepas dari kurungan buatannya
dalam waktu 5 detik. Dan sebelum dia selesai merapal, dia pasti sudah terbunuh.
“Aku hanya bisa menawannya
selama sepuluh detik. Ikatan hanya bertahan selama lima detik. Mantraku pasti
putus. Aku harus mencari cara untuk dapat tambahan lima detik.”
Wenzhou
terus melatih dengan tenggat waktu 10 detik. Terus menerus. Setiap kali gagal,
dia akan mengulang. Terus dan terus. Walau tangannya sudah terasa sakit, dia
tidak menyerah. Dia harus menemukan cara untuk berhasil dalam pertandingan
besok. Dia harus bisa lebih cepat dalam menyelesaikan mantranya.
Saking
tertekannya, Wenzhou sampai kesulitan bernafas dan membutuhkan alat bantu
nafas. Dan walau begitu, dia tetap lanjut berlatih.
--
Esok
hari,
Hari
pertandingan Wenzhou melawan Ye Qiu. Pertandingan belum di mulai, tapi para
murid lain sudah berbisik-bisik kalau Wenzhou pasti kalah.
Pertandingan
di mulai, dan Ye Qiu langsung menyerang dengan agresif. Wenzhou juga langsung menggunakan
taktik yang sudah di latihnya kemarin malam. Dia mengurung Ye Qiu, kemudian
berlari secepat mungkin ke tempat yang jauh sambil merapal mantra Curse Arrows.
Dalam
lima detik, Ye Qiu bisa menghancurkan mantra kurungan yang mengikatnya. Dan dia
langsung berlari ke tempat Wenzhou. Wenzhou juga sudah hampir menyelesaikan
mantranya.
Pedang
Ye Qiu telah berada tepat di depan mata Wenzhou, dan di saat yang bersamaan,
mantra Curse Arrows juga sudah selesai. Dia bisa menyelesaikan dalam waktu
kurang dari 10 detik.
G
G (Good Game)! Pertandingan seri!
Wenzhou
langsung menekan jam stopwatchnya. Berhenti di 02.18. Yang artinya, jam
pertandingan masih tersisa 2 menit 18 detik.
End
“Dua menit delapan belas detik. Ini
menjadi motivasi yang mendorongku. Ye Qiu menjadi lawan yang ingin ku hadapi
dalam kompetisi.”
Di saat dia selesai melamun, di saat yang sama, Shaotian juga kembali.
Dia bilang kalau dia sudah berhasil membawa Payung Qianji. Dan dia mengajak
Wenzhou ke ruang latihan.
Yang di bawa oleh Shaotian ternyata benar-benar adalah prototype dari
Payung Qianji yang di buat oleh Ye Xiu. Tidak hanya payung-nya yang di bawa,
Shaotian juga membawa pemiliknya Ye Xiu. Wenzhou sampai kehilangan kata-kata.
Usai mempertemukan mereka berdua, Shaotian langsung kabur keluar, meninggalkan
mereka berdua.
Tanpa basa-basi, mereka langsung memutuskan untuk bertanding. Wenzhou
menunjukkan jam-nya yang berhenti di 2 menit 18 detik, dan ternyata Ye Xiu
masih mengingatnya. Mereka bermain dalam jangka waktu itu, untuk menentukan
pemenang-nya. Masih di arena yang sama seperti dulu.
Pertandingan di mulai. Wenzhou sudah berubah. Dia menjadi lebih lihai.
Dia bersembunyi di balik bebatuan dan menggunakan sihirnya menyerang Moxiao,
dan dengan begitu, Moxiao tidak bisa langsung membunuhnya. Durasi mantra
Wenzhou juga sudah semakin baik.
Pertandingan berlangsung dengan intens. Kedua belah pihak, sama-sama
mengincar kemenangan. Dan Wenzhou menggunakan sihir pamungkas-nya Curse Arrows.
Ye Xiu dengan sengaja payung Qianji-nya, mampu menghindari semua serangan dari
sihir itu (panah-panah yang terus berjatuhan secara acak).
Waktu berakhir! Dan lagi-lagi tanpa pemenang.
Begitu permainan berakhir,
Wenzhou langsung bertanya, apakah Ye Qiu mengerahkan seluruh kemampuannya dalam
melawan-nya? Dengan serius, Ye Xiu menjawab kalau dia selalu mengerahkan
seluruh kemampuannya dalam pertandingan apapun.
Wenzhou menghela nafas. Mungkin
lega karena setidaknya baik dulu ataupun sekarang, Ye Qiu melawan-nya dengan
serius tanpa rasa kasihan.
Wenzhou melihat karakter yang
Ye Qiu mainkan berprofesi sebagai ‘freelance’ (tanpa spesialisasi) dan mungkin
karakter itu akan mampu mengubah situasi di liga dengan Payung Qianji tersebut.
Namun, apa rencana Ye Qiu untuk dapat lolos dalam Heavenly Domain Challenge?
“Aku tidak sepertimu. Terlalu
banyak berencana menyia-nyiakan sel otak. Jika punya waktu, sebaiknya kau cari
cara agar Huang Shaotian tidak mudah kabur,” jawab Ye Xiu.
“Ye Qiu. Semoga saat kita
bertemu lagi, kau bisa menambah keseruan permainan Glory,” serius Wenzhou.
Ye Xiu tersenyum mendengarnya.
Dan dia pergi dari sana.
Setelah Ye Qiu pergi, Wenzhou
melihat alat bantu pernapasan yang selalu di bawanya selama ini. Dia tersenyum
dan membuang benda itu. Dia tidak membutuhkannya lagi.
Masing-masing dari kami mengalami sakitnya bertumbuh. Di dunia
Glory, kita belajar untuk berdamai dengan diri sendiri.
--
Beberapa hari kemudian,
Di gedung klub Tiny Herb (Wei
Cao),
Wang Jie Xi (ketua team) sedang
melakukan pemotretan di dalam gedung. Tapi, selama pemotretan, wajah Jie Xi
terlalu kaku dan tidak ada ekspresi sama sekali. Dan karena itu, salah seorang
anggota klub, malah memakaikan Jiexi tongkat dan topi penyihir sehingga hasil
fotonya tampak lebih bagus.
Usai melakukan pemotretan, Jiexi
menerima laporan dari anggota-nya bahwa ada pemain di server sepuluh bernama
Jun Moxiao yang menyebabkan perselisihan di antara serikat besar. Dan dia
menduga, Moxiao adalah pemain profesional dari tim lain yang ingin berbuat
onar.
--
Baozi yang sudah selesai
bekerja, memutuskan untuk memanfaatkan waktu bermain Glory. Ye Xiu sudah
menunggu-nya bersama dengan Tang Rou. Dan mereka memutuskan untuk menyelesaikan
misi.
Sambil menyelesaikan misi,
Baoxi dan Tang Rou saling bertanding menentukan siapa yang membunuh musuh paling
banyak. Sebelum mereka bertengkar, Ye Xiu menjelaskan mengenai boss musuh yang
akan mereka lawan kali ini. Boss kali ini tidak terlalu sulit di kalahkan, tapi
mereka butuh waktu lama karena banyak langkah sebelum bsa mencapai Boss. Bukan
hanya melelahkan, tapi ada batasan waktu juga.
Chu yang melihat Tang Rou
bermain bersama Ye Xiu, berkomentar pada Chen Guo kalau Tang Roy dan Ye Xiu
bermain bersama sepanjang hari dan kerja sama mereka juga lumayan baik. Dia
merasa sedikit sedih karena biasanya Tang Rou selalu bermain dengan mereka,
tapi kenapa sekarang hanya bermain dengan Ye Xiu? Mendengar komentar Chu, Chen
Guo jadi cemburu.
Chen Guo menghampiri Tang Rou
yang masih bermain bersama Ye Xiu. Dia mengajak Tang Rou bicara, tapi Tang Rou
terlalu sibuk bermain dan hanya bicara dengan Ye Xiu. Chen Guo tidak menyerah.
Dia berusaha mengajak Tang Rou pergi ke toko roti yang baru buka di sekitar
sini. Tang Rou menolak dan berkata tunggu ada waktu. Chen Guo jelas sedih
karena biasanya Tang Rou selalu menemaninya.
Usai bermain, Tang Rou baru bicara
dengan Chen Guo. Chen Guo berbohong kalau ada beberapa soal yang tidak di
mengertinya dan butuh bantuan Tang Rou untuk mengajarinya. Tang Rou setuju
untuk mengajarkan dan menyuruh Chen Guo untuk menandai saja soal yang tidak di
mengerti, dan akan dia bantu kerjakan. Usai mengatakan itu, Tang Rou lanjut
main lagi.
Chen Guo yang kadung kesal,
langsung menghampiri Ye Xiu dan memarahinya karena hanya bekerja sepanjang
hari. Memangnya dia memperkerjakan Ye Xiu untuk bermain Glory di warnet-nya
hah? Mulai kerja!
Ye Xiu tetap tenang. Dia
mengeluarkan ponselnya dan memutar rekaman. Ternyata, dia merekam saat Chen Guo
memberinya perintah untuk mengajari Tang Rou bermain Glory. Anggap itu sebagai
pekerjaan-nya.
Chen Guo makin kesal. Dia
merebut ponsel itu dan menghapus rekaman suara-nya. Ye Xiu jelas tidak bisa
membiarkannya dan mereka jadi berebutan ponsel. Tang Rou yang melihat itu,
langsung menegur Chen Guo, agar tidak mengganggu.
Chen Guo kembali pada Tang Rou
dan mengajak Tang Rou keluar dengannya. Dia yang akan traktir. Tang Rou malah
menyuruh Chen Guo untuk berhenti mengganggu karena dia dan Ye Xiu sedang dalam
misi penyerbuan. Mereka pergi nani saja ya.
Chen Guo tidak bisa berkata
apa-apa lagi dan pergi dengan perasaan campur aduk. Dia kesal dan sedih.
--
di Tiny Herb,
Jiexi memanggil seorang
anggotanya, Qiao Yifan. Dia menyuruh Yifan untuk kembali ke kamp latihan karena
hasil evaluasi tahunan Yifan tidak begitu bagus. Intensitas dan tingkat
kesulitan tim Tiny Herb tidak cocok dengan Yifan. Dan karena itu, Yifan harus
pergi ke kamp latihan kembali untuk meningkatkan kemampuannya.
Yifan jelas sedih karena hanya
dirinya yang di kirim kembali ke kamp latihan. Dia kembali ke kamar asrama-nya
dan menyusun barang-barang yang akan di bawa-nya.
Namaku adalah Qiao Yifan. Aku bermain sebagai Pembunuh di Tim Tiny
Herb. Aku pemain profesional. Pemain profesional yang permainan-nya selalu di
peringkat akhir dan tidak pernah bermain di kompetisi.
Sebelum pergi, Yifan mengirim
pesan kepada teman baiknya di Tiny Herb, Yingjie kalau dia pamit. Yingjie
sendiri sedang sibuk mengambil foto grup bersama anggota pemain inti Tiny Herb.
Dan Yingjie tampak sedih karena Yifan mengirim pesan seperti itu.
Usai berfoto, Yingjie hendak
pergi menemui Yifan. Tapi salah seorang anggota malah menahan dan memberitahu
kalau Yifan di kirim kembali ke kamp latihan dan tidak mungkin kembali. Jadi,
mari berfoto saja dengannya. Dia ingin berfoto dengan Yingjie yang kelak akan
menjadi pengganti kapten.
--
Baozi, Tang Rou dan Ye Xiu
masih sibuk mengalahkan musuh dan menemukan cara agar bisa bertemu dengan boss.
Dan akhirnya, mereka menemukan kunci ke boss : Toya. Dan karena sudah menemukan
kunci, Ye Xiu memerintahkan pada Baozi dan Tang Rou agar mereka beristirahat
terlebih dahulu selama 10 menit karena pertempuran melawan Toya akan sulit.
Baozi bingung karena kan
barusan Moxiao bilang kalau melawan Boss Toya tidaklah sulit? Ye Xiu
menjelaskan kalau misi serbuan ini di rancang untuk sepuluh pemain dan bisa di
katakan mudah. Tapi, mereka hanya bertiga.
--
Jiexi ternyata memperhatikan
permainan Moxiao. Begitu tahu Moxiao sudah berada di langkah akhir sebelum
menyerang Boss Toya. Dan wakilnya, malah memanas-manasi kalau mereka harus
menghentikan Moxiao, jika tidak Moxiao dan team-nya akan merebut pembunuhan
pertama boss Toya lagi.
Dan karena hal itu, Jiexi menyuruh
semua anggota untuk masuk ke ruang latihan dalam sepuluh menit lagi untuk sesi
darurat. Performa semuanya selama sesi ini akan masuk evaluasi bulan ini.
Mereka yang tidak ikut akan gagal pada evaluasi bulan ini.
Dan tentu saja, semua anggota
jelas ikut. Mendengar pengumuman itu, Yingjie tidak langsung ke ruang latihan,
tapi lari keluar gedung. Dia hendak mengejari Yifan.
Untunglah, Yifan belum sempat
naik ke dalam taksi. Yingjie langsung berteriak memanggilnya dan berujar kalau
dia masih punya kesempatan lain. Yingjie bahkan mengeluarkan koper Yifan yang
sudah di masukkan ke dalam bagasi taksi dan menarik Yifan kembali ke dalam
gedung Tiny Herb. Yifan walau bingung, mengikutinya.
--
Yifan bertukar seragam Tiny
Herb. Sambil jalan, Yingjie menjelaskan padanya kalau kapten akan melakukan
penilaian. Jika Yifan bisa bermain dengan bagus, mungkin Yifan tidak perlu ke
kamp latihan. Mereka berdua sama-sama ke ruang latihan.
Jiexi sudah ada di ruang
latihan dan menyuruh mereka untuk segera bersiap. Tapi, ternyata hanya ada 1
komputer kosong. Yingjie menyuruh Yifan yang menggunakannya, tapi Yifan
menolak. Dia menyuruh Yingjie yang menggunakan komputer itu dan dia akan
mencari cara. Jiexi padahal di situ, tapi dia tidak peduli pada Yifan.
Yifan langsung berlari mencari
komputer kosong. Yingjie di beritahu anggota lain kalau mereka harus
mengalahkan Moxiao.
Aku harus menemukan komputer dalam lima menit agar bisa ikut
evaluasi.
Yifan mencoba masuk ke dalam
setiap ruangan yang memiliki komputer, tapi semuanya terkunci. Dan tersisa 1
ruangan terakhir. Gudang. Tanpa membuang waktu, Yifan segera membongkar semua
kotak, dan memasang komputer yang masih bisa di gunakan. Dia tidak ingin
menyia-nyiakan kesempatan ini.
Sementara itu, para anggota
Tiny Herb sudah login ke akun Glory mereka dan mengincar Moxiao.
Ye Xiu adalah pemain pro. Dia
tahu ada yang tidak beres. Dan bahkan bisa menebak kalau mereka akan di sergap.
Dia memberitahukan hal itu pada Baozi dan Tang Rou.
Jiexi melihat jalannya
permainan dari TV yang sudah di hubungkan ke komputer masing-masing pemain. Dia
memberi perintah kalau Yingjie yang akan memimpin operasinya. Dan Yingjie
langsung memberikan perintah kepada anggota lain-nya, mengenai siapa yang harus
menyerang Soft Mist, Steamed Bun dan Moxiao.
Dan selama pertandingan
tersebut, Jiexi mencatat penilaian setiap anggota ke dalam kertas penilaiannya.
Moxiao dengan gampang dan
mudahnya membunuh habis semua anggota Tiny Herb. Dan tentu saja, sebelum sempat
terbunuh anggota Tiny Herb, telah membunuh Soft Mist dan Steamed Bun.
Yifan berhasil menyalakan
komputer yang ada di gudang. Dia membaca pesan dari Yingjie yang memberitahu
titik koordinat penyerangan. Dan tanpa membuang waktu, Yifan langsung menuju ke
sana.
Yifan yang sudah berada di
arena, tidak langsung menyerang Moxiao. Dia memikirkan taktik yang tepat.
Karena Moxiao bisa bertahan begitu lama tanpa lelah, maka nyaris mustahil untuk
mengalahkannya dalam serangan langsung. Yifan melihat peta dan menentukan
dimana posisi boss Toya akan muncul. Untuk mencapai boss Toya harus melewati
gua. Medan rumit ini sempurna untuk mengatur penyergapan. Dan dengan
penilaian-nya, Yifan membuat sihir di suatu titik, yang dia perkirakan akan di
lewati oleh Jun Moxiao.
Pertandingan Tiny Herb berakhir
dan mereka segera menghadap pada Jiexi. Jiexi berujar kalau sebenarnya dia
sudah menduga bahwa mereka akan kalah, tapi dia tidak menyangka kalau mereka
akan kalah begitu cepat. Jiexi mulai menjabarkan setiap kelemahan masing-masing
anggota.
Kesalahan Xiao Yun adalah tergesa-gesa.
Penyerang pertama tidak selalu menang.
Kesalahan Liu Fei adalah terlalu
mencemaskan anggota tim. Mencemaskan anggota tim adalah hal yang bagus, namun,
itu membuat Liu Fei menjadi tidak fokus setiap kali anggota tim dalam bahaya. Inilah
rintangan utama yang harus Liu Fei atasi saat ini.
Kesalahan Yebo adalah… belum di
beritahu, Yebo langsung berkata kalau dia akan berlatih dengan akun level
rendah dan akan memburu Jun Moxiao untuk membalas dendam. Jiexi langsung bertanya
balik, apa dia mengira dia kalah karena mereka memakai akun level rendah? Yebo
langsung terdiam.
Jiexi semakin kecewa pada mereka
yang pasti berpikiran sama seperti Yebo. Mereka adalah anggota resmi tim
kejuaraan, tapi saat di suruh ke dungeon untuk menyergap pemain biasa (Jun
Moxiao), mereka tidak berusaha sama sekali. Mereka menganggap remeh musuh.
Jiexi menanyakan pendapat Yingjie
mengenai pemain Jun Moxiao. Yingjie memuji Moxiao yang sangat hebat dan
berpengalaman. Moxiao bisa memanfaatkan serangan dan teknik dengan tepat. Mampu
membuat semua keputusan dengan tepat. Lebih kuat dari mereka.
Jiexi membenarkan jawaban Yingjie.
Moxiao memang sangat kuat hingga bisa membasmi mereka semua. Itu sebabnya
mereka tidak boleh meremehkan lawan. Ini adalah pelajaran bagus. Pelajari rekaman
pertarungan tadi sendiri dan semoga kalian mempelajari sesuatu.
Yebo masih penasaran dan bertanya
pada Jiexi, siapa sebenarnya Jun Moxiao? Jiexi menjawab bahwa Moxiao adalah bos
terbesar di sejarah Glory. Ye Qiu.
Semua terkejut. Tapi, keterkejutan
mereka bertambah, saat mereka melihat bahwa di layar TV yang terhubung dengan
Glory, terlihat Yifan sedang melawan Moxiao. Melihat itu, Yingjie sangat berharap
bahwa Yifan akan mampu bertahan. Tapi, Jiexi malah memerintahkan mereka untuk
menyuruh Yifan berhenti. Yebo langsung menawarkan diri untuk pergi mencari
Yifan dan menyuruhnya berhenti.
Yifan menyerang Moxiao, dan dia memancing Moxiao ke tempat dimana da
telah memasang perangkap-nya. Dia bersembunyi dan menunggu Moxiao mengenai
perangkapnya. Tapi, Moxiao adalah pemain pro. Dia bisa tahu kalau ada perangkap
di sekitar sana dan sudah melakukan antisipasi. Yifan melihat kalau Moxiao
sedikit lengah dan hendak menyerangnya. Tapi, gerakan Moxiao lebih cepat dan
dalam sekejap, dia berhasil memojokkan Yifan.
“Kau sangat cerdik. Sayangnya, kau tidak menyadari kelemahanmu,” ujar
Moxiao.
“Kelemahan apa?” tanya Yifan, balik.
Dan di saat itu, Yebo malah
menemukannya. Dia tidak sempat bicara lebih lanjut dengan Moxiao dan harus
menyudahi permainan-nya.
Yifan mengikuti Yebo ke ruang
latihan. Kurang ajarnya, Yebo malah mengabaikannya dan malah sibuk melihat
rekaman pertandingan tadi bersama dengan anggota lainnya. Mereka benar-benar mengabaikan
Yifan, seolah Yifan tidak ada di sana. Yifan sampai harus memanggil nama-nya
berulang kali baru Yebo menoleh. Yifan menanyakan dimana kapten Jiexi? Dan yang
lain menjawab kalau kapten sudah pergi.
Yang mengesalkan adalah Yebo
malah berkata kalau Jiexi memanggil Yifan bukan karena hal penting kok. Kapten hanya
takut Yifan kalah telak dari Ye Qiu yang hebat, jadinya dia memanggil hanya
agar Yifan berhenti bermain saja tadi.
Yifan terkejut. Dia bertanya
memastikan pada mereka, apa maksudnya Jun Moxiao adalah Ye Qiu? Semua malah
mengabaikannya. Yifan memilih pergi dari sana karena di abaikan. Tapi, Yebo dan
Liu Fei malah dengan kurang ajar,
memanggil Yifan agar mengambilkan air untuk mereka. Mereka haus. Dengan berat
hati, Yifan mengambilkan air dari dispenser yang ada di depan mereka. (sombong sekali mereka, memperlakukan Yifan seperti itu).
Eh, Xiao Yun, Yebo dan Liu Fei
malah dengan terang-terangan, mengatakan dengan suara keras hingga terdengar
oleh Yifan yang sedang mengambil air, kalau mereka berharap lebih baik Yifan
kembali ke kamp latihan Glory. Jika Yifan tetap di tim mereka, Yifan hanya akan
selalu menjadi pesuruh. Yifan sebenarnya sakit hati, tapi dia berusaha bersikap
biasa saja, seolah tidak mendengar perkataan mereka. Dia mengantarkan minuman
pada Yebo dan Liu Fei. Mereka menerima sambil mengucapkan terimakasih sambil
lalu dan langsung sibuk melihat rekaman pertandingan lagi.
Tampak jelas, kalau Yifan memaksakan
dirinya untuk tersenyum.
--
Yifan di temani oleh Yingjie ke
depan gedung klub. Yingjie sebenarnya sedih karna Yifan harus kembali ke kamp
latihan. Yifan berusaha tampak baik-baik saja. Dia menunjukkannya dengan membahas
restoran langganan mereka yang tutup untuk renovasi dan mereka tidak bisa memesan
makanan sementara dari sana. Dia juga menasehati Yingjie untuk makan dengan
teratur. Yingjie tidak berkomentar dan memasang wajah sedih.
Yifan melihat wajah sedihnya
dan bertanya kenapa Yingjie merasa sedih? Dia hanya pergi beberapa hari dan bukan
berarti tidak kembali lagi. Dia akan kembali.
“Cepatlah kembali,” ujar
Yingjie.
“Tentu saja. Saat aku kembali,
aku ingin lihat kau mengalahkan Jun Moxiao,” balas Yifan. “Kudengar dari mereka
bahwa Kapten berniat mempersiapkanmu untuk menjadi penerusnya. Yingjie. Cia You!”
“Kau juga. Cia You!”
Usai saling menyemangati, Yifan
masuk ke dalam taksinya.
Di dalam taksi, senyum Yifan
lenyap. Dia tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ucapan teman-temannya tadi
bahwa memang lebih baik dia pergi ke kamp latihan, terus berdengung di
telinganya.
--
Kamp
latihan,
Yifan tiba di kamp latihan dan
mengisi data diri di resepsionis. Dia kemudian melihat di dinding kamp penuh
dengan foto para pemain profesional dari berbagai tim. Ada foto Shaotian dan
Wenzhou dari tim Blue Rain, ada foto anggota Tyranni, ada foto Mucheng dan Ye
Qiu (menggunakan masker) dari tim Jiashi, ada foto Jiexi dari tim Tiny Herb.
Melihat semua foto senior-nya
tersebut, Yifan tersenyum. Tentu, dia bertekad akan menjadi seperti mereka. Sukses.
Tags:
The King’s Avatar