Sinopsis C-Drama : The King’s Avatar Episode 08
Images by : iQiyi
Dengan tekad yang baru, Yifan
mulai berlatih dengan keras di kamp pelatihan. Dia melakukan yang terbaik.
Berlatih dan terus berlatih. Meningkatkan kemampuan-nya. Tanpa kenal lelah. Dia
akan berkembang menjadi jauh lebih baik daripada sebelumnya.
Dan setelah menjalani pelatihan
intens, Yifan mendapatkan hasil latihannya. Instruktur bahkan memuji hasil
latihan Yifan yang sangat bagus. Mereka juga memuji Yifan yang meningkat
daripada sebelumnya. Namun, di kamp ini terlalu kompetitif dan tempatnya terbatas,
dengan hasil seperti ini, jika dia kembali ke Tiny Herb, dia tetap tidak akan mendapatkan
posisi anggota team. Jadi, instruktur menyarankan Yifan untuk terus belajar di
kamp ini dan kembali di saat ada kesempatan.
Yifan jelas kecewa. Walau sudah
berlatih keras pun, hasil itu tetap tidak cukup untuk membuatnya kembali ke
team Tiny Herb.
Dan di saat seperti itu, dia
jadi teringat ucapan Jun Moxiao padanya di pertandingan tempo hari, bahwa dia
sebenarnya cerdik tapi tidak menyadari kelemahan diri sendiri.
Karena rasa penasaran tersebut,
Yifan langsung melakukan login ke akun Glory-nya dan mengirim pesan pada
Moxiao, meminta pertandingan ulang. Dia menunggu hingga Moxiao online dan
membalas pesannya. Untungnya, tidak lama kemudian, Moxiao membalas pesannya.
Moxiao bertanya untuk apa Yifan mengajaknya bertanding ulang? Untuk
mengalahkannya?
Yifan : Bukan. Agar aku kalah.
Aku ingin kalah darimu lagi. Aku ingin tahu kelemahanku. Kenapa aku terus gagal
sekeras apapun usahaku?
Moxiao : Carilah aku di arena.
Tanpa membuang waktu, Yifan
segera pergi menemui Moxiao di arena. Dan mereka melakukan pertandingan ulang.
Dan tentu saja, Yifan berulang kali kalah melawan Moxiao.
Selama pertandingan itu, Yifan
tahu dimana kelemahan dari serangannya dan apa yang harus di lakukannya tapi
dia tetap terkena serangan Moxiao. Dia tidak mampu memanfaatkan kesempatan yang
ada. Itu karena keraguan-nya membuatnya kehilangan momentum. Dia kurang teguh
dan cepat. Semua keterampilan menjadi mubazir di tangannya. Kelemahannya
terlalu banyak. Dan dia juga berterimakasih atas pengajaran dari Moxiao.
Moxiao membaca pesan yang Yifan
tulis mengenai semua kelemahan dirinya. Dia memberitahu Yifan kelebihan diri
Yifan, yaitu : pemahaman umumnya sangat baik.
Yifan tidak mengerti. Pemahaman
umum tidak akan membuatnya dapat melakukan pematian bagi tim. Moxiao membalas
bahwa hal itu bisa membantu tim Yifan untuk menang. Itu adalah bakat yang
sangat langka. (Kan gini bagus, Yexiu tidak
hanya memberitahu kekurangan tapi kelebihan yang bisa di kembangkan. Dia
membantu Yifan untuk dapat berkembang).
Yifan : Master, bolehkan aku
belajar secara langsung darimu?
Moxiao : Carilah aku di sini. (Yexiu
mengirimkan alamat warnet Xingxin).
Kuharap bimbingan Master akan membantuku melihat masa depan agar aku
tahu tujuanku.
--
Esok hari, di Tiny Herb
Yingjie berada di ruangan
Jiexi. Dan dia melihat Jiexi yang sedang chattingan dengan Ye Qiu. Mereka
membahas pertandingan tempo hari. Jiexi tidak menyangka kalau Ye Qiu masih ada
di Glory. Dia mengajak Ye Qiu untuk bertanding di arena dan dia akan membayar
material-nya. Ye Qiu menolak. Jiexi langsung membalas kalau itu bukan untuknya,
tapi dia mempunyai banyak anggota yang bisa bertanding dengan Ye Qiu.
Ye Qiu membalas lagi, agar
Jiexi berhenti bermain-main dengannya. Memangnya dia kelihatan seperti orang
yang akan menemani Tiny Herb berlatih?
Chen Guo duduk di depan Tang
Rou dan Yexiu. Tang Rou masih saja sibuk bermain Glory. Dia hendak
mengembangkan skill-nya. Yexiu yang sudah selesai chat dengan Jiexi, melihat
permainan Tang Rou. Dia menghela nafas karena Tang Rou masih saja bermain di
peta yang sama dari kemarin-kemarin. Jika melihat Tang Rou di sana terus,
pemain baru mungkin akan mengira Tang Rou adalah karakter KNP / NPC (Karakter
Non Pemain).
Chen Guo yang kelihatan cuek
tapi ternyata memperhatikan, memberitahu Yexiu kalau Tang Rou sedang marah.
Tang Rou menguntit pria itu (pemain lain di Glory) untuk balas dendam. Yexiu
bisa mengerti akan hal itu karena kekalahan Tang Rou memang cukup telak. Namun,
itu bukan berarti buruk. Dunia Glory begitu besar dan Tang Rou harus mampu
mengidentifikasi ketertinggalannya sebelum bisa menyusul.
“Apa maksudmu?” tanya Chen Guo,
tidak mengerti.
“Dia hanya beruntung bisa
bertemu dengan pemain top Glory di awal. Jika dia tidak bisa bertahan, apakah
kekalahan berikutnya tidak akan membuatnya gila?”
“Jangan bicara jika bukan hal
baik,” marah Chen Guo.
Tang Rou menegaskan pada Yexiu,
walaupun dia kalah, dia akan bermain hingga menang. Yexiu bertepuk tangan dan
berujar kalau mungkin suatu hari keberanian konyol Tang Rou akan bisa berguna.
Yexiu yang bosan, akhirnya memutuskan
menerima tawaran Jiexi. Lumayan karna dia bisa mendapatkan beberapa material.
Dia mau bermain dengan anggota Tiny Herb, tapi dengan satu syarat. Dia mempunya
anggota nona muda bersamanya, dan jika mau berlatih dengannya, kalahkan dulu
nona itu. Jiexi menerima syarat tersebut. (Yexiu baik, mau membantu Tang Rou
mendapat lawan untuk meningkatkan kemampuannya).
Dan karna itu, di mulailah
pertandingan individu antara Tang Rou dan Yingjie. Dan dengan perbedaan
kemampuan yang begitu jauh, tentu saja Yingjie bisa dengan mudah mengalahkan
Tang Rou.
Sementara Tang Rou sibuk
bertanding, Ye Xiu malah menikmati sepotong kue red velvet. Chen Guo yang
melihatnya, langsung menjewer telinganya. Itu kue yang di belinya untuk Tang
Rou, kenapa malah Ye Xiu makan? Dia sampai menyuruh Ye Xiu untuk memuntahkan
kue itu kembali.
Ye Xiu malah dengan tenang
menjawab kalau Tang Rou sedang sibuk, jadi bagaimana bisa makan? Chen Guo baru
tersadar dan kaget juga, karena Tang Rou masih bertanding, padahal sudah hampir
2 jam! Dengan lembut, Chen Guo memerintahkan Ye Xiu untuk mencoba bicara dengan
Tang Rou. Ye Xiu menolak dan memilih untuk lanjut makan kue.
Chen Guo akhirnya menggunakan
jurus terakhirnya. Mengancam. Jika Ye Xiu tidak menuruti perintahnya, maka
lupakan saja pekerjaan-nya saat ini. Dengan terpaksa, Ye Xiu mengakhiri
makan-nya dan mencoba bicara dengan Tang Rou.
Ye Xiu memuji permainan Tang
Rou yang cukup bagus. Dan sekarang, lebih baik untuk beristirahat dulu. Istirahat
akan memberi kekuatan lebih. Tang Rou tersinggung karena dia kalah di semua pertandingannya,
jadi mana-nya yang bagus?
Ye Xiu langsung memeriksa rekor
Tang Rou. Dalam 10 pertandingan, Tang Rou kalah sebanyak 10 kali. Tidak ada
kemenangan apapun. Ye Xiu mulai melakukan analisa dan memberitahu letak kesalahan
Tang Rou hingga bisa kalah. Chen Guo yang memperhatikan, jadi kesal. Dia kan
nyuruh Ye Xiu bicara pada Tang Rou agar berhenti bermain, tapi Ye Xiu malah
mengajari letak kesalahannya.
Tang Rou sangat serius
mendengarkan penjelasan dari Ye Xiu. Ye Xiu memberitahu kalau kelebihan Tang
Rou adalah kegigihannya. Akan tetapi, kalau Tang Rou sampai di manipulasi oleh
pemain lain, maka kegigihan itu akan menjadi kelelahan. Selesai memberikan
arahan, Tang Rou lanjut bertanding lagi.
Melihat tidak ada hasil, Chen
Guo akhirnya mencoba membujuk Tang Rou sendiri agar berhenti bermain dan
beristirahat. Ye Xiu sudah mau menghindar, tapi Chen Guo berdeham memberi tanda
pada Ye Xiu. Ye Xiu mengerti. Dia membujuk Tang Rou agar dia saja yang menggantikan
Tang Rou bermain sekarang, sementara Tang Rou makan saja kue-nya.
Eh, Tang Rou malah sibuk memperhatikan
Ye Xiu bermain. Chen Guo jelas sedih dan meninggalkan dua potong kue yang di
belinya, di atas meja. Untungnya, Tang Rou melihat hal itu dan sadar, dia
segera mengejar Tang Rou yang kembali ke kamar.
Tang Rou berusaha memperbaiki
kesalahannya karena mengabaikan Chen Guo dengan cara memberikan cuti untuk Chen
Guo belajar. Tanpa di sangka, Chen Guo malah bilang kalau dia suka belajar. Tang
Rou berusaha membujuk dengan menawarkan untuk membelikan peralatan di Glory. Chen
Guo menolak.
Tang Rou menawarkan untuk
membuat kue. Chen Guo menjawab dia tidak berselera makan. Dia juga menegaskan
kalau dia benar-benar marah dan tidak mudah di bujuk. Eh, Tang Rou langsung
menyerah. Dia beranjak pergi sambil bergumam kalau dia mau mengajak Chen Guo
jalan bersama, tapi Chen Guo sepertinya akan menolak juga. Chen Guo langsung
berteriak kalau dia mau.
Tang Rou langsung kembali ke
sisi Chen Guo dengan riang. Dia berjanji, mau kemanapun Chen Guo dan apapun
yang mau dia makan, dia janji akan menemani dan membelikan! Chen Guo akhirnya
tidak marah lagi.
--
Yifan dalam perjalanan menuju
warnet Xingxin. Tapi, di tengah jalan, dia malah hampir di tabrak oleh motor. Dan
penabraknya ternyata adalah Baozi. Baozi langsung turun dari motor sambil
mengomel panjang lebar pada Yifan yang menyeberang tanpa hati-hati dan untung
saja dia yang menabrak, kalau tidak, Yifan sudah di tipu orang lain.
Baozi membantu Yifan dan
sikapnya langsung berubah saat melihat Yifan ternyata membawa keyboard mekanik,
yang biasanya di gunakan untuk bermain e-sports. Dia mulai bertanya panjang
lebar, main dimana? Server berapa? Siapa namanya? Sudah cetak rekor? Mau main
bersama? Mau kemana?
“Aku mau ke warnet,” jawab
Yifan.
“Baik. Aku akan memberimu tumpangan!”
semangat Baozi.
Baozi membonceng Yifan sambil
mengoceh panjang lebar mengenai permainan-nya di Glory dan juga mengenai pujian
“master” (Ye Xiu) padanya. Dan akhirnya, Yifan sampai di warnet Xingxin. Dia berterimakasih
atas tumpangan yang di berikan oleh Baozi.
Pas mau masuk, Yifan melihat
seorang pekerja warnet (Chu) yang keluar dari dalam warnet Xingxin untuk membuang
sampah, jadi dia langsung bertanya apakah di dalam ada yang bernama Jun Moxiao?
Chu tahu kalau itu nama karakter yang di mainkan oleh Ye Xiu, jadi dia menjawab
kalau Moxiao ada di dalam.
Baozi yang belum pergi, mendengar
nama master-nya di sebut, langsung ikut masuk ke dalam warnet sambil berteriak
memanggil nama Jun Moxiao. Ye Xiu yang mendengar nama karakter pemainnya di sebut,
jelas berdiri. Baozi langsung girang dan memberitahu kalau dia adalah Steamed
Bun!
Baozi sangat senang dan terus
berujar bahwa pertemuan mereka adalah takdir. Dia benar-benar bahagia. Yifan sendiri
langsung menyapa Ye Xiu dengan hormat dan memperkenalkan namanya. Baozi langsung
memberitahu Yifan kalau Ye Xiu adalah “master”-nya.
Yifan bingung dengan ucapan
Baozi. Dia tetap memperkenalkan diri. Namanya adalah Qiao Yifan dan dia adalah Pembunuh
(profesi di Glory) dengan nama karakter : Grey Moon. Tapi, setiap kali Yifan
bicara, Baozi juga ikut bicara panjang lebar.
Ye Xiu tersenyum melihat mereka
berdua. Baozi sangat riang dan bahkan bertanya apakah dia di akui sebagai murid
tertua? Ye Xiu menjawab kalau murid tertua-nya adalah Soft Mist. Ye Xiu menunjuk
ke arah Tang Rou yang sedang bermain.
Baozi yang sangat bersemangat,
segera berjalan ke arah Tang Rou sambil menyebut nama Soft Mist. Tang Rou sudah
melambaikan tangan padanya.
Dengg!!! Baozi malah berjalan
menghampiri pemain yang ada di sebelah Tang Rou. Wkwkww. Dia mengira Soft Mist adalah
pemain pria yang menggunakan karakter pemain wanita. Pemain itu jelas tidak
mengenalnya dan menyebutnya gila!
Tang Rou tersenyum tipis
melihat tingkah konyol Baozi dan lanjut bermain. Baozi baru sadar kalau Soft
Mist adalah Tang Rou.
Sementara itu, Ye Xiu mengajak
Yifan untuk bicara berdua di atap warnet. Yifan masih terus memanggil Ye Xiu
dengan sebutan : “Senior.” Yifan
bertanya, apakah Ye Qiu bekerja di sini sejak pensiun? Ye Xiu membenarkan, dia bekerja
di sini sebagai manager jaringan. Ini adalah pekerjaan yang dekat dengan Glory.
“Jika kali ini aku tidak bisa kembali
ke Tiny Herb, ku rasa aku tidak akan berani untuk masuk ke Glory,” ujar Yifan,
sedih.
Ye Xiu menghiburnya dengan caranya.
Dia menyuruh Yifan untuk menonton drama saja. bersantai sedikit. Baru-baru ini
adalah drama yang tayang, judulnya “Kabur itu berguna tapi memalukan”.
Yifan tahu maksud dari Ye Xiu. Tapi,
dia merasa percuma. Sekalipun dia menggunakan seluruh waktu-nya untuk berlatih,
perbedaan antara dirinya dan rekan satu tim-nya masih sangat besar. Dia selalu
menjadi yang terakhir. Jadi, hingga sekarang, dia belum pernah ikut kompetisi
yang bagus. Namun, dia masih ingin bermain.
“Kau yakin?”
“Aku tidak mau menyerah begitu
saja.”
“Gantilah profesimu (di Glory).
Latihan sebagai Demon Fantom (Trickster),”
saran Ye Xiu. “Menemukan jalan yang benar jauh lebih penting daripada kerja
keras tanpa arah.”
“Tapi senior, aku bahkan bukan
Pembunuh yang bagus. Terlebih lagi, dengan standarku sekarang, jika aku latihan
dengan profesi lain dari awal, aku…,” ragu Yifan.
Ye Xiu tidak mengatakan apapun.
Dia menepuk pundak Yifan, menyakinkannya untuk mencoba saran darinya.
--
Malam
hari, Kamp latihan,
Yifan ikut bergabung dalam kelompok Moxiao. Bersama, mereka melawan
boss monster. Tapi, saat menang, semua mengabaikannya. Dan Yifan terjatuh ke
jurang yang dalam.
Wusssshh!
Yifan terbangun. Semua hanyalah
mimpi buruknya. Dan begitu terbangun, Yifan langsung teringat ucapan Ye Qiu agar
dia berganti profesi menjadi Demon Fantom. Tapi, saat dia memberitahukan hal
itu pada Yingjie, Yingjie mengatakan kalau di tim mereka sudah ada yang berprofesi
sebagai Demon Fantom dan mereka tidak membutuhkannya lagi. Dia juga teringat
ucapan Ye Qiu bahwa menemukan jalan yang benar jauh lebih penting daripada kerja
keras tanpa arah. Ucapan yang berbanding terbalik dari Yingjie yang berkata
bahwa dia ke kamp latihan untuk mengubah nasib bukan menyerah!
Yifan tampaknya sudah
membulatkan tekadnya. Entah apa yang akan di pilihnya!
--
Tao Xuan memanggil Yehui menemuinya
dan memarahi-nya habis-habisan. Itu karena Yehui meminta bantuan tim profesional
untuk melakukan misi di Glory (meminta bantuan Sun Xiang yang membawa
anggotanya untuk menaklukan misi memecahkan rekor Jun Moxiao waktu itu)! Yehui
kali ini tidak melawan dan mengakui bahwa dia terkadang egois. Namun, dia
bersumpah bahwa dia tidak mempunyai tujuan untuk membahayakan Jiashi.
Tao Xuan tidak mengatakan
apapun dan pergi meninggalkan Yehui.
Yehui yang di tinggal seorang diri
setelah di lemparkan air ke wajahnya, tampak marah. Dia jadi teringat saat dia
mengejek Ye Qiu yang di usir dari Jiashi. Tapi, Ye Qiu tidak merasa malu sama
sekali padanya, dan malah merendahkan-nya balik.
--
Dalam keadaan mabuk, Yehui
pergi ke warnet Xingxin yang berada tepat di depan gedung Jiashi. Dia berteriak-teriak
memanggil bos warnet untuk keluar. Dan betapa senangnya dia saat melihat Ye Qiu
ternyata bekerja di warnet itu dan pelanggan warnet memanggilnya “manager
jaringan.” Yehui langsung mengejeknya.
Ye Qiu tidak peduli dengan Yehui.
Mau Yehui mengejek atau menghina dia tidak peduli. Yehui mengejek Ye Qiu yang
sudah tidak mempunyai akun karakter One Auntumn Leaf dan bahkan tidak di kenali
siapapun.
“Benar. Tidak sepertimu yang
mencoba terkenal, tapi tidak ada yang mengenalimu,” balas Ye Xiu, santai. (Ye
Xiu = Ye Qiu. Ye Xiu nama aslinya, dan Ye Qiu adalah nama yang di pakainya di
Jiashi).
Yehui tidak tahu diri. Masih saja
menyombong walau Ye Qiu tidak menganggapnya. Ye Qiu bahkan balas menyindir
Yehui yang sibuk menjilat pada orang-orang dan bukannya mengembangkan
kemampuan. Itulah alasan kenapa Yehui di keluarkan dari tim-nya. Tapi, bahkan
walau sudah di tendang, Yehui masih tetap tidak berubah.
Yehui tersinggung. Amarahnya terpancing.
Dia tidak terima Ye Qiu menceramahinya.
“Apa pencampaianmu sejak saat
itu? Berapa rekor misi yang sudah kau cetak? Sudahkah jumlah anggota meningkat?
Jika kau tidak mampu mengatur, sekalipun seluruh tim bermain Glory untukmu, itu
akan sia-sia,” tegas Ye Xiu.
“Darimana kau bisa tahu?”
“Jika tak perlakukan Glory
sebagai kegemaranmu, ku sarankan kau cepat pergi!’
Yehui semakin menggila. Dia menyebut
Ye Qiu yang hanya manager jaringan rendahan dan tidak punya hak untuk
menceramahinya!
Untuk semakin merendahkan Ye Qiu,
dia melemparkan uangnya ke Ye Qiu dan meminta di berikan komputer untuk bermain.
Ye Qiu adalah orang yang tenang dan tidak mudah terpancing. Dia mengembalikan
uang Yehui dan mengusir Yehui karena boss-nya tidak menerima tamu yang mabuk. Kalau
mau bermain, tunggu sampai sadar baru kembali.
Yehui mengambil kembali
uangnya. “Baiklah. Kita akan bertemu lagi,” tekannya.
Tampaknya Yehui merencanakan
sesuatu yang licik lagi!
Ternyata, sebelum keluar tadi,
Yehui sempat melihat akun karakter Ye Qiu di Glory karna Ye Qiu kebetulan
sedang login ke dalam Glory. Dia jadi tahu kalau Jun Moxiao adalah Ye Qiu.
--
di
tim Blue Rain, serikat Blue Brook
Tampaknya, mereka sedang
mengalami krisis. Kekalahan dan kekurangan material. Lan Yu jadi stress. Xi
Zhou mengingatkan bahwa mereka menghabiskan banyak materia langka mereka hanya
untuk menyewa Moxiao bermain bersama mereka. Lan Yu tidak terima dan menegaskan
pada Xi Zhou bahwa dengan menyewa Moxiao, mereka bisa meningkatkan peringkat
serikat mereka di Glory dan bahkan banyak anggota yang bergabung. Xi Zhou
menegaskan agar Lan Yu tidak lupa bahwa jumlah tugas yang di berikan tim atas
juga meningkat dan dia takut performa bulan ini akan mengkhawatirka. Kemenangan
mereka memang berputar di Jun Moxiao, tapi kekalahan juga berputar di sekitar
Moxiao.
Lan Yu semakin stress.
--
Esok hari,
Baozi memanfaatkan waktu istirahatnya
untuk bermain Glory.
Steamed Bun dan Soft Mist mengikuti Jun Moxiao ke sebuah tempat yang
tinggi. Jun Moxiao membawa mereka untuk berjalan-jalan. Dan Baozi sangat bersemangat.
Mereka pergi ke kota Congee. Salah satu kota utama di Glory. Semua pemain bisa
ke sini membeli perlengkapan dan persediaan. Hal yang terpenting, setelah
karakter terbunuh, mereka bisa kembali ke kota untuk di bangkitkan dan lanjut
bertarung. Ada tempat berlindung di pintu masuk kota. Itu setara dengan
pelindung besar. Dilarang bertarung di kota, tapi bisa membunuh di luar kota. Nantinya,
kota Congee ini akan menjadi benteng mereka.
Steamed Bun semakin bersemangat. Setelah menyelesaikan banyak misi, akhirnya
mereka bsa masuk ke dalam kota (sebelumnya, mereka hanya di desa gitu). Dan mereka
bisa berbelanja banyak material untuk meningkatkan senjata mereka.
--
Di kamp latihan,
Semua saling memberi semangat
karena akan di lakukan ujian pertama kamp latihan. Mereka bergegas menuju ruang
ujian dan mengajak Yifan untuk segera bergegas. Yifan mengiyakan. Tapi,
bukannya menuju ruang ujian, Yifan malah tetap berada di depan komputer-nya dan
login ke dalam akun Glory.
--
Team Moxiao yang sudah selesai berbelanja di kota, memutuskan untuk pergi
ke hutan, menyelesaikan beberapa misi. Tapi, tiba-tiba saja, sebuah shuriken di
lempar ke arah mereka. Moxiao yang gesit, untungnya mampu menangkis shuriken
tersebut. Dia segera memerintahkan Steamed Bun dan Soft Mist untuk berhati-hati
karena ada banyak jebakan.
Dan memang di perlihatkan, bahwa banyak pemain yang bersembunyi di
balik bebatuan dan pepohonan, bersiap untuk menyerang mereka bertiga. Dan
tiba-tib, semua langsung keluar dan mengepung mereka bertiga.
Steamed Bun tidak takut. Dia malah senang karena bisa menguji coba
senjata barunya.
Yang menyerang mereka adalah
Yehui dan team-nya. Dia ingin mengalahkan Ye Qiu.
Pertarungan di mulai. Jun Moxiao memberikan pengarahan pada Steamed Bun
dan Soft Mist. Dan mereka berdua, mampu melakukannya. Walau mereka adalah
pemain baru, tapi kemampuan mereka tidak kalah dengan pemain pro yang
menyerang.
Pertarungan berlangsung dengan sangat intens. 3 orang melawan lebih
dari 5 orang (jumlah tepatnya aku tidak tahu. Soalnya banyak). Mereka sedikit
tersudut hingga Moxiao memerintahkan agar mereka segera mundur ke kota Congee. Kan
kalau masuk ke dalam kota, tidak bisa di serang.
Semua mulai berlari memasuki kota. Tapi, di depan pintu pembatasan, para
musuh sudah bersiaga. Depan dan belakang, mereka di kepung musuh yang bersenjata
pistol!
Wusssh! Di saat itu, Yifan muncul. Nama karakternya adalah One Inch Ash
dengan profesi : Demon Fantom. Wow, Yifan mengikuti saran dari Ye Qiu untuk beralih
profesi menjadi Demon Fantom.
Steamed Bun yang baru pertama kali melihat karakter Ash, bingung. Apakah
itu lawan atau kawan? Jun Moxiao tersenyum dan mulai memberikan perintah lagi. Dia
tahu kalau Ash adalah Yifan. Dan dengan bertambahnya satu orang kekuatan
menyerang dan bertahan mereka menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Di tambah
lagi, Yifan sangat mudah berbaur dan berkerja sama dengan tim Moxiao. Steamed
Bun akhirnya sadar kalau Ash adalah orang yang bertemu dengannya waktu itu dan
di berinya tumpangan juga.
Pertarungan menjadi semakin seru. Selama pertandingan, Moxiao
memberikan beberapa nasihat pada Ash. Dia menyuruh Ash untuk tidak panik dan pertahankan
kecepatan-nya. Dia bahkan memberitahu teknik bertarung yang lebih cocok.
“Jangan panik jika ada kesalahan. Berada di bawah tekanan dapat
mengasah penilaian dan pikiranmu,” nasehat Moxiao pada Ash.
Wow! Keren! Pertandingan berlangsung seru hanya dengan tambahan 1 orang
anggota.
Yifan tersenyum senang karena mereka
berhasil memukul mundur team Yehui. Baozi juga memuji teknik yang Yifan
gunakan.
Tags:
The King’s Avatar