Sinopsis
K-Drama : Chocolate Episode 13-1
Images by : JTBC
SELURUH
KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
==Adegan
dengan hewan di rekam di bawah pengawasan profesional untuk memastikan keamanan
para hewan==
Cha Young terkejut. Dia menganggukan
kepalanya, pelan.
“Apa mungkin kau pernah ke Restoran Bada saat
masih kecil?” tanya Kang, berharap.
Dan Cha Young kembali mengangguk.
“Lalu, apa kau ingat aku?” tanya Kang,
lagi. Dengan tatapan yang sulit ku jelaskan.
Cha Young mengangkat kepalanya. Menatap,
tepat ke mata Kang. Dia menggangguk. Kang tampak sangat terkejut.
Di saat itu, Cha Young menyudahi makannya. Dia masuk ke dapur dan memakai sarung tangan karet, mulai berberes. Kang menyusulnya dan menahan Cha Young. Suasana canggung sesaat. Kang mencairkan suasana dengan melepas sarung tangan karet yang Cha Young gunakan sembari mengatakan bahwa tamu tidak boleh mencuci piring. Dia meminta Cha Young untuk santai saja dan dia yang akan mencuci piring.
Suasana menjadi canggung lagi. Kang akhirnya
bertanya, kenapa hari itu Cha Young tidak datang? (di saat dia janji akan
membuatkan cokelat shasha).
“Seingatku, kau berjanji kembali untuk
makan siang,” ingati Kang.
“Sesuatu terjadi.”
Cha Young jelas tahu hal itu, karena
setahun setelah janji itu, dia datang menemui Kang. Tapi, saat itu, Kang dan
ibunya sudah pindah ke Seoul.
Pembicaraan mereka harus berhenti karena kedatangan
Jeong-bok. Dia terkejut karena Cha Young masih ada di Wando, padahal dia
mengira Cha Young sudah pergi tadi pagi. Jeong-bok juga mengomel karena Kang
menolak makan di rumahnya dan malah memasak sendiri. Eh, tapi, dia juga
penasaran, apa Cha Young pacar Kang? Apa pekerjaannya?
“Aku bukan pacarnya.”
Jeong-bok jadi senang mendengarnya. Dia
langsung minta maaf karena sudah salah paham. Dia mulai bercerita pada Cha
Young kalau dia sudah menyukai Kang sejak masih kecil. Tapi, paman-nya menyukai
ibu Kang. Jadi, dia terpaksa mundur diam-diam. Dan setelah bertemu Kang lagi
sekarang, perasaan-nya mulai tumbuh kembali.
Cha Young jelas tidak nyaman mendengarnya. Kang juga demikian. Dengan tegas, Kang memberitahu Jeong-bok kalau dia sudah menyukai seseorang. Jeong-bok jadi kesal dan kepo ingin tahu siapa gadis yang Kang sukai? Kang tidak mau memberitahu.
Jeong-bok yang kesal memilih untuk pergi.
Tapi, sebelum pergi, dia diam-diam bertanya pada Cha Young, apa dia tahu siapa
yang Kang sukai? Cha Young menjawab tidak. Jeong-bok yang masih cemburu
langsung menjelek-jelekan gadis yang Kang sukai pasti berwajah jelek.
Dia sudah pergi, tapi kemudian kembali
lagi.
“Aku tak apa-apa jika kau menolakku. Tapi
kau harus kunjungi Bada (=artinya
“Laut”) karena sedang ada di sini.”
“Bukan laut yang sebenarnya. Aku bicara
soal cucu San. Jangan bilang kau lupa soal San. Kau tak ingat anjingmu? Kau
meninggalkannya dengan pamanku dan berjanji akan kembali sebelum San berusia
tiga tahun,” ingati dan beritahu Jeong-bok.
--
Jun pergi menjenguk neneknya. Dia mencoba menghubungi Kang, tapi ponsel Kang tertinggal di dalam mobil. Jadi, Kang tidak tahu kalau Jun menelpon-nya.
--
Kang dan Cha Young pergi ke rumah Jeong-bok untuk melihat Bada, cucu dari San. Kang yang masuk ke dalam kamar untuk melihat Bada sementara Cha Young hanya berdiri di depan pintu. Jeong-bok juga ada di dalam kamar dan menjelaskan pada Kang kalau Bada adalah cucu San dan sangat mirip seperti San, bukan? Bada sudah tua dan sakit. Dan entah kapan Bada akan mati, tapi Bada terus bertahan. Mungkin Bada tahu pemiliknya sudah meninggal, hingga Bada tidak mau minum selama dua hari ini dan tidak mau meninggalkan selimut paman Dong Gu.
Kang tampak sedih. Dia teringat dengan San, anjing kesayangannya. Yang harus di tinggalkan-nya saat dia ke Seoul.
Cha Young yang mendengar Bada tidak mau
minum selama dua hari ini, segera ke dapur dan memeriksa bahan-bahan. Dia
menemukan ada sekantong ikan pollack kering.
Cha Young tersenyum.
--
Jun sedang mampir untuk membeli segelas
minuman. Pas sekali, Ny. Yoon menelponnya dan bertanya, dia ada dimana
sekarang? Kenapa tidak menjawab telepon-nya?
“Tempat istirahat jalan tol,” jawab Jun.
“Aku dalam perjalanan ke Wando.”
“Wando? Kenapa kau tiba-tiba ke Wando?”
“Untuk menemui Kang.”
“Kenapa?” tanya Ny. Yoon, dengan nada
kesal.
Ny. Yoon langsung mematikan telepon. Dia
tampak marah dengan tingkah Jun.
--
Kang sudah selesai melihat Bada. Dia
menelpon dir. Kwon dan menjelaskan kalau paman Dong Gu meninggal karena kecelakaan
mobil bukan sakit. Pemakamannya berlangsung lancar. Dan dia merasa perlu di
sini lebih lama, jadi apa boleh dia cuti beberapa hari lagi? Dir. Kwon
mengizinkan.
Selesai berteleponan dengan Dir. Kwon, Kang
langsung duduk dengan lelah. Saat itu, dia melihat sepatu Cha Young yang masih
terletak di depan rumah.
Dan saat Kang masuk, dia melihat Cha Young
yang sedang memberikan Bada minum, dan Bada mau minum. Kang masuk dan duduk di
sebelah Cha Young sambil bertanya, bagaimana cara Cha Young membuat Bada mau
minum?
“Ini kaldu ikan pollock kering. Keluargaku
juga dahulu punya anjing waktu aku masih kecil. Saat sakit, ia tak nafsu makan.
Tapi aku ingat ia masih bisa minum kaldu ikan pollock kering. Untungnya, ia
juga suka. Ia anjing baik,” jelas Cha Young.
Kang juga tampaknya senang karena Bada akhirnya mau minum. Cha Young lanjut berujar kalau alangkah baiknya jika Bada mau makan juga.
“Kudengar kau berencana tinggal dengan Laut
di sini beberapa hari,” ujar Cha Young, membuka pembicaraan.
“Aku tak bisa meninggalkannya saat ia
menderita seperti ini. Kau bagaimana, Cha-young?” tanya Kang.
“Aku akan naik bus pertama setelah matahari
terbit. Jangan khawatirkan aku.”
“Jika aku memintamu tetap di sini denganku sedikit
lebih lama, apakah aku egois?” tanya Kang, berharap.
Cha Young tampak tidak menduga kalau Kang
akan bertanya seperti itu. Dia hanya diam dan tidak menjawab pertanyaan Kang.
Sebaliknya, Cha Young pergi ke dapur dan mengukus ubi dan labu. Dia
menghancurkan kedua bahan itu dan mencampurnya menjadi satu.
Kang memperhatikannya dari belakang. Dan setelah memperhatikan beberapa saat, Kang menghampirinya. “Maafkan aku. Aku terlalu egois. Aku yakin kau punya rencana. Maaf aku terus mengganggumu sejak kemarin. Akan kuberikan kunci mobilku. Kau tak perlu naik bus.”
“Aku janji akan kembali denganmu, jadi,
akan kutepati. Walau aku tak bisa tepati janji untuk cokelat shasha. Aku hanya tak bisa meninggalkan
seseorang saat dia menderita,” ujar Cha Young.
Kang tampak terkejut karena tidak menduga
kalau Cha Young akan bersedia menemaninya beberapa hari.
Masakan Cha Young sudah selesai dan mereka
membawanya untuk di makan Bada. Kang berusaha memberi makan Bada, tapi Bada
terus menolak. Cha Young gantian mencobanya, dan Bada langsung mau makan dengan
lahap. Wkwkwkw, Bada tampaknya lebih menyukai Cha Young.
--
Kang dan Cha Young akhirnya selesai memberi
makan Bada. Kang secara tulus, mengucapkan terimakasih pada Cha Young karena
sudah mau menemaninya. Dengan jujur, Kang bahkan berujar kalau dia mungkin akan
nangis jika Cha Young pergi begitu saja.
Pembicaraan mereka terhenti karna Kang mendapat telepon di ponselnya. Kang langsung mengangkat, tapi ternyata itu adalah panggilan video. Dan yang menelpon adalah Tae Hyun. Tentu saja dia menelpon untuk bertanya mengenai Cha Young yang belum pulang walau sudah larut. Cha Young panik dan langsung mengambil alih ponsel Kang.
Cha Young bicara dengan Tae Hyun. Dia
memerintahkan Tae Hyun untuk mematikan teleponnya. Tapi, karena Tae Hyun tidak
mau, jadinya Cha Young yang mematikan sambungan panggilan video dan kemudian
mengembalikan ponsel kembali ke Kang.
Eh, Tae Hyun malah menelpon lagi. Jadi,
Kang memberikan ponselnya lagi pada Cha Young. Cha Young tampak malu dan
mengangkat telepon agak jauh. Tae Hyun memperingati Cha Young agar tidak
mematikan teleponnya lagi atau dia akan segera menyusul ke Wando sekarang. Cha
Young masih mencoba sabar dan menyuruh Tae Hyun untuk segera tidur karena hari
sudah malam. Tae Hyun malah balik membahas Cha Young yang masih berpakaian dan
berkomentar karena dinding di belakang Cha Young tampak gelap. Apa Cha Young
tidak lagi di hotel? Cha Young kesal dan berteriak, “Untuk apa aku ke hotel?”
Kang mendengarnya. Tapi pura-pura tidak
dengar. Cha Young sangat malu. Dia mematikan panggilan video Tae Hyun. Dia
kemudian bicara pada Kang kalau adiknya sepertinya sedang mabuk, jadi jangan di
ladeni jika di telepon. Matikan saja.
Baru juga di bilang gitu, Tae Hyun udah
nelepon lagi. Kali ini, Kang langsung mengangkatnya. Tae Hyun telepon sambil
marah-marah, kenapa Kang membawa kakaknya ke motel dan bukannya hotel padahal
Kang kan kaya? Apa kakaknya yang bersikeras ingin ke motel untuk menghemat
uang?
Cha Young emosi dan malu. Dia panik dan berteriak memarahi Tae Hyun. Dia sampai memohon Kang untuk mematikan ponsel saja dan abaikan ucapan Tae Hyun.
Sebelum mematikan telepon, Kang menjelaskan
dulu pada Tae Hyun, “Pertama, ini bukan motel. Kami di rumah temanku. Kedua, yang
kau bayangkan tak akan pernah terjadi, jadi, jangan cemas. Kau ingin tahu apa
lagi?”
Cha Young langsung mengambil alih telepon
dan menjauh lagi. Dia dengan tegas memperingati Tae Hyun untuk tidak menelpon
lagi. Jika Tae Hyun masih menelpon, akan ku bunuh kau!
Usai memperingati itu, Cha Young
mengembalikan ponsel Kang kembali. Dia tertunduk malu dan langsung lari keluar
rumah untuk menenangkan diri. Kang sendiri, tersenyum melihat tingkah malu Cha
Young.
Cha Young yang ada di depan rumah, melihat jemuran pakaian paman Dong Gu yang belum di angkat. Dan tanpa di suruh, Cha Young mengangkat jemuran itu.
Sementara itu, Kang tidur di samping Bada. Dia bercerita mengenai apa saja yang ingin di lakukannya besok, lusa dan seterusnya. Dan karna itu, dia juga ingin Bada memikirkan apa yang ingin di lakukannya. Dia berharap Bada bisa bermimpi indah. Dan besok, dia akan datang berkunjung lagi bersama dengan Cha Young.
--
Cha Young tinggal di rumah Kang dan ibunya dulu. Setelah mandi, Cha Young duduk di depan cermin. Dan baru dia menyadari kalau ada foto Su Hui, Kang dan Dong Gu saat Kang masih kecil. Di foto itu, Kang tersenyum lebar dan bahagia.
--
di
Sanatorium,
Suster Nara menempelkan sebuah foto di
mading yang berjudul : “Kepingan Kenangan Kami.” Itu adalah mading yang berisi
foto-foto para pasien sanatorium yang meninggal di sanatorium dan ada juga
kertas memo yang di tulis oleh mereka yang ada di sanatorium.
Yang di tempelkan oleh Suster Nara dan Yeong Sil adalah foto pernikahan orang tua Ye Sol, dimana kakek Ye Sol datang. Dan foto Michael bersama Susan dan ibu kandungnya.
Selain foto mereka ada foto Nenek, Min
Seong, Haraboji, Ji Yong dan mereka yang lain lagi. Yeong Sil tampak sedih melihat
foto-foto itu.
--
Yeong Sil pergi ke ruang 207, bekas kamar Michael di rawat. Dia melepas tag name Michael. Dan melihat Susan yang masih ada di dalam kamar, berkemas. Dia masuk dan menyapa Susan. Dia dengar, Susan akan pulang malam ini. Yeong Sil melihat kalau Susan membawa banyak foto Michael, bersama kakaknya dan dirinya. Foto Michael tersenyum. Dan masih banyak lagi.
“Michael memberi Dr. Lee kuis sebelum dia
pergi. Katanya kau mungkin tahu jawaban kuisnya,” ujar Yeong Sil.
Susan tertarik mendengarnya.
--
Yeong Sil membawa Susan ke dapur dan di hadapan mereka ada 4 macam hidangan. Yeong Sil memberitahu nama makanan-makanan tersebut : Tteokguk. Olchaengi guksu. Sup pangsit. Ongsimi. Yeong Sil juga memberitahu kalau bukan dia yang membuat semua makanan itu.
“Ini kuis?” tanya Susan.
“Kau ingat makanan Korea yang kau makan
saat mengunjungi Kampung Korea dengan Michael? Kata Michael kau sungguh suka
makanan Korea di sana. Tapi saat kembali, kau tak bisa memakannya, karena
restorannya sudah tutup.”
“Ya. Dia sungguh ingin mencari makanan itu
dan menyuguhkannya padamu. Apa ada jawabannya di antara keempat ini?”
“Ya.”
“Kalau begitu bisa tunjuk makanan
jawabannya lalu memakannya?”
tanya Yeong Sil.
Susan mengambil sendok dan piring. Dan dia mulai memakannya dengan tangisan. Dia merasa bahagia. Michael meninggalkan sesuatu untuknya. Dan makanan yang di bilang Michael, makanan yang sujebi tapi bukan sujebi adalah ongsimi.
Yeong Sil segera mengirim pesan pada Lee
Kang, memberitahu jawabannya adalah ongsimi.
--
Yeong Sil menelpon seseorang dan tampak
bahagia. Dia memberitahu orang di seberang telepon kalau Susan sangat menyukai ongsimi-nya dan bahkan akan kembali ke
Korea untuk memakannya lagi.
Dan orang yang di telepon adalah Ibu
kandung Michael. Ibu seperti biasa mengomel capek kalau dia membuat ongsimi dan
sebagainya. Dia juga menyuruh Yeong Sil untuk tidak menelponnya lagi dan dia
akan mengganti nomor teleponnya. Walau berkata begitu, tapi kita semua tahu
bahwa Ibu adalah orang yang baik.
--
Kang pagi-pagi menemui Bada untuk membawanya jalan-jalan. Tapi, Bada tidak bereaksi sama sekali. Melihat itu, ekspresi Kang berubah menjadi sedih.
Cha Young datang untuk menemui Bada dan Kang. Tapi, saat dia tiba, dia melihat ekspresi sedih Kang dan Kang sedang menggendong Bada. Bada sudah meninggal.
“Kurasa dia tak ingin jalan-jalan,” ujar
Kang.
“Boleh aku berpamitan? Andai kau
menungguku. Kudengar kau suka dada ayam, jadi, aku pergi ke pasar membelinya. Selamat
tinggal, Bada. Sungguh senang bertemu denganmu,” ujar Cha Young sedih pada
Bada.
Tags:
Chocolate
Lanjut....
ReplyDelete