Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 14-2


Sinopsis K-Drama : Chocolate Episode 14-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, PERUSAHAAN, DAN KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI


Setelah Yeong Sil pergi, Seon Ae mulai memasak. Dia membuat bossam kimchi untuk direktur Kwon. Dan saat Cha Young pulang, Seon Ae langsung mengunci pintu dapur agar Cha Young tidak masuk ke dalam dan tahu dia masak.


Cha Young mau mencari Seon Ae, tapi perhatiannya teralihkan pada Tae Hyun yang sedang memindahkan beras hitam dan putih dari mangkuk satu ke mangkuk lainnya dengan sumpit. Dan membuat lantai menjadi berantakan. Tae Hyun bilang kalau itu adalah latihan Seon Ae. Dia takut terkena demensia, maka dia juga latihan. Cha Young kesal karena Tae Hyun hanya membuat lantai berantakan. Dia mulai mengeluarkan sedot debu dan membersihkan.
Tae Hyun tetap di tempatnya, menghalangi Cha Young membersihkan. Dia bercerita kalau dia pernah berdoa agar demensia, dan sekarang dia takut kalau doanya di kabulkan. Makanya, dia harus menghindarinya dengan berlatih. Cha Young kesal melihat tingkah Tae Hyun.
“Rumah Inap Forget-me-not, No. 777, Haean-ro, Boryeong-si, Chungnam,” ujar Tae Hyun tiba-tiba.
“Apa itu?”
“Bagaimana bisa kuingat jika aku bodoh? Entahlah. Aku tak dengar apa pun. Lupakan saja. Lupakan semuanya, Tae-hyun.”
“Apa itu? Alamat apa itu?”
“Alamat Ibu. Ibu tinggal di Boryeong sekarang,” akhirnya, Tae Hyun memberitahu.
Berita yang membuat Cha Young cukup shock.
--
Kang sudah kembali ke sanatorium. Dia teringat akan makanan mapo tofu-nya, dan karna itu, dia ke dapur, untuk mencari Cha Young. Tapi, Cha Young ternyata tidak ada dan hanya ada ahjumma yang sedang menyiapkan bahan. Kang menanyakan mengenai mapo tofu, tapi sudah tidak ada lagi.
Ahjumma itu malah bercerita pada Kang kalau dia adalah pengganti Seon Ae dan juga akan bekerja hingga sanatorium ini di tutup. Sebentar lagi, sanatorium akan di tutup, beritahunya.

Kang tidak menjawab dan hanya keluar dapur. Tapi, baru juga keluar dapur, dia sudah mendapat telepon dari Ny. Yoon. Kang tampak malas, tapi tetap mengangkatnya.
--


Cha Young pergi ke Rumah Inap Forget-Me-Not. Dia hendak mencari ibunya, tapi saat dia di sana, dia malah penginapan itu penuh tanda merah penyitaan. Rumah itu bahkan tidak terawat. Walau begitu, Cha Young mencoba berteriak memanggil orang di dalam. Tidak ada yang keluar.

Untungnya, seroang tetangga lewat dan melihatnya. Dia bertanya Cha Young hendak mencari siapa? Penginapan itu sudah di tutup. Cha Young memberi hormat dan memberitahu kalau dia hendak mencari seseorang bernama Seo Yeon Ju. Tetangga itu tidak ingat nama itu karena orang di lingkungan ini tidak biasa saling memanggil nama. Dan karena itu, Cha Young menunjukkan foto ibunya.
“Kurasa wanita ini penipu,” beritahu ahjumma itu penuh emosi. “Benar. Kudengar namanya Seo sesuatu. Kau juga ditipu olehnya?”
“Tidak. Apa terjadi sesuatu di sini?”
“Sesuatu terjadi. Pemilik rumah inap ini dan aku satu sekolah. Wanita itu dahulu tinggal dengannya, tapi dia meminjam uang dengan menjaminkan rumah ini, dan kabur membawa uangnya. Karena dia, temanku kehilangan semuanya. Hingga hari ini, dia pergi ke halte bus pagi-pagi sekali tanpa sarapan dan menunggu jalang itu,” beritahu ahjumma itu dengan emosi membahas mengenai Ny. Seo.


Cha Young jelas terpukul mengetahui fakta bahwa ibunya orang seperti itu. Dia pergi ke halte bus yang di bilang ahjumma dan memang terlihat seorang ahjussi duduk di sana. Setiap kali ada bus yang datang, ahjussi itu akan berdiri dan melihat siapa yang turun. Dan kemudian, akan duduk lagi dengan lemas jika yang di carinya tidak ada di dalam bus.
Melihat itu, Cha Young merasa bersalah. Benar-benar merasa bersalah. Itu membuat Cha Young teringat akan masa lalunya, di saat ibunya meninggalkannya tapi dia tetap menunggu. Berharap, ibunya akan menepati janji dan kembali padanya.
Cha Young akhirnya menghampiri ahjussi itu.
“Kau menunggu seseorang?” tanya Cha Young.
“Ya, istriku,” jawab ahjussi, tersenyum.
“Jangan menunggu dia, Pak. Dia tak akan kembali. Aku juga menunggunya. Katanya dia akan segera datang, dan 20 tahun berlalu sejak saat itu, tapi dia tak datang,” ujar Cha Young, mulai menangis.
“Kau bicara apa? Aku tak mengerti sama sekali.”

“Kata orang ibuku membohongiku dan tak akan pernah kembali, tapi aku tetap tak menyerah menunggunya. Sejujurnya, aku menunggunya hingga kemarin. Tapi mulai hari ini, aku tak mau lagi. Jadi, kau juga harus berhenti menunggunya. Maafkan aku. Aku sungguh minta maaf,” tangis Cha Young. Tangis yang tertahan. Dia menyesal karena ahjussi harus bertemu ibunya.
--
Tae Hyun ada di noraebang. Dia menangis, tapi menyembunyikannya dengan bernyanyi keras seorang diri. Ponselnya ada di depan. Dia mengirim pesan pada Cha Young, bertanya apakah Cha Young bertemu ibunya? Tapi, setelah mengirim pesan, dia berdoa agar Cha Young tidak membalas pesannya. Dia benar-benar tidak peduli dan tidak tertarik apakah ibunya kembali atau tidak.
Walau berkata begitu, sebenarnya, Tae Hyun sangat peduli. Buktinya, saat ada bunyai pesan masuk, Tae Hyun langsung membacanya. Dan saat membaca pesan Cha Young kalau dia tidak bisa menemukan ibu, ibunya tidak tinggal di sana, raut wajah Tae Hyun menjadi sedih. Dia berusaha keras menghibur dirinya dengan bernyanyi.
--
Cha Young pergi ke ATM. Dia menarik seluruh uangnya, 500.000 won. Hingga sisa saldonya hanyalah 3.230 won.
Untuk apa uang itu?

Cha Young membawa uang itu dan menyerahkannya kepada ahjumma tetangga tadi, teman satu sekolah ahjussi itu. Ahjumma jelas bingung karena tiba-tiba di beri uang. Cha Young menjelaskan kalau dia membayar makanan ahjussi Rumah Inap Forget-Me-Not. Dia meminta ahjumma untuk membuatkan makanan untuk ahjussi mulai sekarang. Kan ahjussi adalah teman ahjumma. Dia mohon agar ahjumma memastikan ahjussi tidak lupa makan. Dan jika uangnya sudah habis, dia akan mengirimkannya lagi.
Usai menjelaskan, Cha Young langsung pergi. Ahjumma juga masih tampak bingung.
--
Kang menemui Ny. Yoon di Geosung. Dan tentu saja, ny. Yoon membahas mengenai penutupan sanatorium. Kang dengan tegas menyuruh Ny. Yoon untuk mempertimbangkan ulang menutup sanatorium. Ny Yoon tidak mau dan berkata kalau itu demi masa depan perusahaan juga.


Di tengah pembicaraan Ny. Yoon, ponsel Kang berbunyi. Dan tanpa ragu, Kang langsung mengangkat telepon-nya walaupun Ny. Yoon masih bicara. Yang menelpon adalah Cha Young dan bertanya apakah Kang sibuk? Kang menjawab kalau dia tidak sibuk sama sekali. Dia bahkan bertanya balik, Cha Young ada dimana? Cha Young menjawab kalau dia ada di Boryeong, kota di Provinsi Chungcheon Selatan. Tanpa di duga, Kang berkata akan segera di sana dan akan tiba dalam 2 jam. Dia meminta Cha Young untuk menunggunya dan kirimkan alamat dimana dia berada sekarang.
“Soal apa itu? Aku sedang bicara denganmu,” ujar Ny. Yoon, kesal.
“Aku akan pastikan sanatorium tidak ditutup. Jadi, kurasa aku tak perlu mendengar penjelasanmu soal pekerjaanku setelah tutup. Aku harus mengurus hal penting, jadi, aku pergi,” ujar Kang cuek pada Ny. Yoon.
Ny. Yoon kesal dan tersinggung, tapi Kang sudah pergi dan tidak peduli sama sekali padanya.
--

Seon Ae pergi ke sanatorium membawakan bossam kimchi. Tapi, dia ragu untuk masuk, takut dir. Kwon mengusirnya. Jadi, dia duduk di depan pagar berpikir.

Dan semenit kemudian, Seon Ae tiba-tiba tampak bingung. Dia melihat barang bawaan-nya dan kemudian melihat sekeliling. Dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, ada dimana dia sekarang? Dia berjalan pergi menjauh dari sanatorium dengan bingung.

Dan pas sekali, tn. Lee lewat karena dia dalam perjalanan ke sanatorium. Dia memanggil Seon Ae, dan Seon Ae benar-benar tidak mengingatnya. Melihat Seon Ae tidak ingat, tn. Lee langsung tersadar kalau Seon Ae pasti kambuh alzheimer-nya. Seon Ae sepertinya mengira kalau dia masih menikah dengan Dir. Kwon. Karena dia memberitahu kalau dia sedang dalam perjalanan mengantarkan makan siang untuk suaminya. Dia bahkan berkata kalau suaminya adalah pemagang dan tampaknya sangat sibuk hingga tidak bisa pulang kemarin.
tn. Lee bukannya menjelaskan malah menyuruh supir meneruskan perjalanan ke sanatorium. Meninggalkan Seon Ae.
--
Tujuan tn. Lee ke sanatorium adalah untuk membujuk dir. Kwon agar mau menutup sanatorium. Mereka harus menyingkirkan hal yang tidak berguna dan berinvestasi pada yang menjanjikan agar berkembang. Mereka hanya mengambil langkah ekonomi yang bagus.
Dir. Kwon bisa menyimpulkan kalau tujuan tn. Lee adalah membujuk para karyawan agar mau membiarkan sanatorium di tutup. Dia tahu kalau tn. Lee takut para karyawan akan demo. tn. Lee tetap berusaha membujuk akan memberikan posisi pada dir. Kwon.
Dir. Kwon marah mendengar omong kosongnya. Dia mengeluarkan tongkat baseball yang di belinya untuk bermain dengan anak yang di rawat sanatorium. Kalau tn. Lee tidak pergi, dia akan memukul tn. Lee dengan tongkat ini. tn. Lee takut dan juga kesal.
“Jika kau punya waktu bermain dengan anak, seharusnya kau merawat mantan istrimu dahulu. Aku tahu kalian bercerai, tapi meninggalkan pasien serius? Memalukan,” ujar tn. Lee sebelum pergi.

Mendengar ucapan tersebut, dir. Kwon langsung berlari keluar sanatorium, mencari Seon Ae. Dan dia menemukan Seon Ae di jembatan sedang membereskan kotak makanan-nya yang terjatuh. Seon Ae menangis sambil membersihkan. Dan saat melihat dir. Kwon, dia memanggilnya : “Yeobo (sayang).” Dia juga memberitahu kalau tadi ada truk mendekat, membuatnya terkejut hingga menjatuhkan kotak bekalnya. Dia menangis karena makanan yang sudah di siapkannya hancur.
Dir. Kwon tidak tahu harus berkata apa. Dia benar-benar terdiam.
--
Cha Young menunggu kedatangan Kang dengan makan di restoran di pinggir pantai. Dia memesan tiram bakar.

Kang yang tiba langsung menemuinya. Cha Young tersenyum melihat kedatangan Kang.
“Seorang wanita memberitahuku, aku harus makan tiram bakar jika datang jauh-jauh ke Boryeong. Khususnya jika suasana hatiku sedang tidak baik. Tapi harus kukatakan, rasanya lebih enak dari yang kubayangkan. Makan makanan lezat tiba-tiba membuatku memikirkanmu,” ujar Cha Young.
“Aku senang kau meneleponku. Terima kasih telah memikirkanku saat makan makanan enak.”
“Tapi jika dipikir-pikir,  aku merasa bersalah membuatmu kemari walau kau sibuk.”
“Ini hari liburku. Aku hanya datang karena ingin menemuimu,” ujar Kang. Woah… merayu Cha Young dia 😊
Cha Young tersenyum malu mendengar ucapan Kang. Mereka mulai makan tiram bakar bersama.
Saat makan, Cha Young tiba-tiba berkata kalau dia hendak menceritakan kisah yang sangat panjang. Apakah Kang mau mendengarkannya? Dan jelas, Kang bersedia mendengarkannya.
--
Cha Young bercerita pada Kang, sembari mereka berjalan menyusuri pantai.
“Ada seseorang yang sangat kusukai. Aku tahu ini akan terdengar klise, tapi dia cinta pertamaku. Saat itu aku kelaparan, dan dia membuatkanku makanan rumahan hangat. Dia tak minta bayaran. Katanya dia akan buatkan cokelat shasha jika aku kembali saat makan siang, tapi kami harus kembali ke Seoul karena orang tuaku bertengkar, jadi, aku tak bisa menepati janjiku. Sekitar setahun kemudian, aku kembali ke sana untuk mencari anak itu, tapi aku diberi tahu dia pindah ke Seoul. Lalu aku tumbuh dewasa dan bertemu dengannya lagi, seperti keajaiban,” cerita Cha Young.
Dan Kang teringat pertemuan pertamanya dengan Cha Young, tapi saat itu, dia langsung menolak Cha Young mentah-mentah.

“Aku mencoba melupakannya,” lanjut Cha Young, bercerita. “Jadi, ada hari-hari saat aku tak mengingat namanya. Tapi ada juga hari-hari saat aku tak bisa berhenti memikirkannya sepanjang hari, membuat jantungku berdebar-debar dan sedih pada saat bersamaan, penuh pikiran tentangnya. Min-seong dan aku bersama karena dia. Saat aku pergi ke tempat kami pertama bertemu setelah mendengar dia kecelakaan besar di Libia.”
Kang jelas terkejut dengan fakta bahwa Min Seong dan Cha Young bisa bertemu karena dirinya. Dia teringat saat mengejar Cha Young yang baru putus dengan Min Seong dan dia bertanya, apakah Cha Young mencintai Min Seong? Saat itu, Cha Young menjawab kalau dia mencintai orang lain.
Kang berjalan menjauh dari Cha Young. Cha Young berdiri diam. Dia sedih. Dan juga, tidak berani mengejar Kang.





Kang terus berjalan. Mengingat semua moment mereka. Baik saat Min Seong masih ada dan setelah Min Seong tidak ada. Semuanya. Bagaimana Min Seong memperkenalkannya pada Cha Young pertama kali. Bagaimana mereka bertemu di Yunani. Bagaimana saat Min Seong meninggal. Saat mereka terlibat kecelakaan, dan tanpa mempedulikan lukanya sendiri, Kang memilih menyelamatkan Cha Young. Dan bahkan kenangan mereka di pulau Wando.

Cha Young masih ada di tempatnya. Dan saat itu, Kang berbalik, menatapnya.
“Mari berhenti membicarakan Min-seong, masa lalumu, dan masa laluku. Mulai kini kita bicarakan kita saja. Seakan hanya ada kita berdua sejak awal.”

Kang berlari menghampiri Cha Young. Tanpa ragu sedetikpun, Kang meraih kepala Cha Young. Mencium-nya dengan dalam, meluapkan perasaan-nya selama ini. Cha Young tidak menghindar. Dia balas mencium Kang. Meluapkan perasaannya.
Perasaan mereka berdua. Yang selama ini sudah di tahan. Hari itu, mereka nyatakan. Mereka luapkan. Cinta mereka yang selama ini, mereka tahan, mereka nyatakan. Untuk hari itu, mereka memutuskan untuk meletakkan diri mereka duluan, tanpa mempedulikan yang lain. MEREKA PANTAS BERBAHAGIA.



6 Comments

  1. Kang udh mulai sweet sm cha young ak sedih ngeliat jun sebenernya dia gk ingin bertengkar sm kang cm keadaan yg memaksa

    ReplyDelete
  2. Yaelah...chocolate q meleleh....daebak

    ReplyDelete
  3. Yaelah...chocolate q meleleh....daebak

    ReplyDelete
  4. Ceritanya bagus bgt, ga maksa in kaya drama2 lain, lanjut kaka,,,,, fighting

    ReplyDelete
Previous Post Next Post