Network : tvN Netflix
Se Ri memuji kakaknya, Se Jung. Menurut nya pilihan terbaik yang pernah Se Jung buat adalah menyerahkan bisnis ke tangan manajer profesional. Sehingga perusahaan mereka bisa sukses sekarang. Dan dengan tidak senang, Se Jung membalas bahwa dia juga masih sibuk, dia harus memeriksa semuanya, memberikan perintah, dan mengonfirmasi. Jadi tanpanya, perusahaan ini akan runtuh.
“Sungguh?” tanya Se Ri sambil tersenyum. “Kalau begitu, bolehkah aku memberi saran?’ tanyanya. “Itu bisnis yang paling ideal jika ingin merombak perusahaan kita.
“Biar
kudengar dahulu. Katakan,” balas Se Jung dengan sikap bangga.
“Lupakan. Kakak juga tidak punya wewenang,” balas Se Ri dengan cuek. Dan Se Jung langsung mendengarkan dengan baik. Begitu juga dengan Hye Ji. “Ini soal membangun yayasan beasiswa. Yayasan yang mendukung anak-anak dari keluarga miskin, baik di Korea atau luar negeri, dan mengajarkan musik klasik jika mereka berbakat,” jelasnya.
“Banyak
perusahaan melakukan itu,” kata Yoon Hee, setuju dengan saran Se Ri.
“Kurasa kita bisa kirim mereka ke sekolah musik terkenal di Swiss, tempat para musikus genius berkumpul,” jelasnya dengan bersemangat. “Lupakan,” katanya kemudian. “Tidak semua orang bisa melakukan ini.”
“Apa
maksudmu? Kami bisa,” balas Hye Ji dengan tidak senang. “Sayang, lakukan ini. Kamu
bisa mendidik para musikus genius. Itu hebat sekali, 'kan?” bujuknya.
“Kamu pikir
aku tidak bisa? Itu mudah,” kata Se Jung, setuju.
Dengan puas,
Se Ri pun berjanji akan memperkenalkan Se Jung dengan salaf satu staf, jadi Se
Jung harus bersiap. Lalu dia mengajak Ibu untuk pergi ke mal bersama. Dan Ibu
mengiyakan.
Se Ri
berjalan- jalan ke Swiss. Dia pergi ke tepi laut, tempat dimana Jung Hyuk pernah
memainkan piano nya disana.
“Ini tidaklah mudah. Para wartawan mengunggah
artikel soal Se Ri Choice dan Grup Queens bekerja sama mendidik musikus genius dan
mengadakan pertunjukan tahunan di Swiss. Aku berusaha menghubunginya dengan
mengunggah artikel ini. Tapi, tidak ada jaminan dia akan membacanya atau muncul
di Swiss,” jelas Se Ri dengan lemas.
Yoon Hee merasa sedih untuk Se Ri. Dan Se Ri
menjelaskan bahwa dia yakin walaupun dia tidak bisa menemukan Jung Hyuk, tapi
Jung Hyuk pasti akan bisa menemukan dia. Karena Jung Hyuk selalu seperti itu.
Dan Yoon Hee mengiyakan, dia sepenuhnya mendukung Se Ri.
Yoon Hee kemudian membahas tentang Se Hyung. Dia merasa sangat lelah, karena walaupun sekarang Se Hyung masih ada di penjara, tapi Se Hyung malah mengajukan tuntutan penceraian. Lalu dia pun pamit dan pergi.
“Dah,” kata Se Ri, mengerti.
Se Ri berhenti berjalan. Dan berdiri terpaku, saat menemukan Jung Hyuk yang sedang memainkan piano ditaman. Dia tersenyum dan mendekati Jung Hyuk. Tapi kemudian dia berhenti dan pergi darisana, karena dia menyadari kalau orang yang di kira nya Jung Hyuk, ternyata orang itu bukanlah Jung Hyuk.
“Itulah
keputusan yang kuambil. Hidup kita hanya sekali. Tapi, aku sudah memutuskan untuk
menghabiskan hidupku bertemu dengan cinta sejatiku, melepaskannya, dan menunggu
untuk bertemu sekali lagi. Itulah keputusanku. Jadi, jika perasaanmu sama, datanglah
kepadaku.”
Saat mendarat, Se Ri tidak sengaja terjatuh
dan tertimpa oleh balon paralayang nya sendiri. Dengan kesal, dia mengeluh.
“Selalu seperti ini. Selalu lancar sampai saatnya mendarat. Dalam hidup, akhirnya
yang paling penting.”
Se Ri menangis bahagia dan langsung berlari memeluk Jung Hyuk dengan erat. “Sudah kuduga. Aku tahu kamu pasti bisa menemukan ku. Tapi, masih sulit kupercaya kamu datang sejauh ini. Pasti sulit. Pasti berbahaya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kamu kemari?”
Myeong Eun menghubungi peramal yang pernah meramal Young Ae dan Myeong Sun. Si peramal menjelaskan bahwa sekarang dia melakukan bisnis via telpon, karena dulu dia pernah sempat di tangkat dan itu sangat mengerikan. Bahkan arwah yang merasuki nya pergi. Tapi sekarang dia merasa seorang hantu perawan merasuki nya, makanya dia bisa melakukan jasa ramalan lagi.
“Itu kabar baik!” seru Myeong Eun dengan bersemangat. “Menurutmu, kapan putriku akan menikah?” tanyanya.
“Bu Peramal. Tolong buatkan jimat untuk satu bulan,” kata Myeong Eun dengan cepat kepada si peramal, ketika Seo Dan telah pergi.
Myeong Sun dan Man Bok akan segera pindah ke Pyongyang. Dan para Ibu- Ibu merasa senang untuk nya, sebab sebelumnya Man Bok selalu bekerja di bagian gelap untuk menguping orang lain, tapi sekarang Man Bok bisa bekerja di bawah sinar matahari. Dan Myeong Sun mengiyakan.
Man Bok berdiri di tengah lapangan luas untuk mendengarkan dan merekam suara angin. Dan dia tampak sangat senang melakukan itu.
Sersan Pyo pergi ke pasar untuk membeli shampoo, sabun, dan kondisioner dari selatan. Dan karena merasa takut, si penjual pun terus mengatakan bahwa dia tidak ada menjual produk dari selatan. Tapi saat dia mengetahui kalau Sersan Pyo bukanlah petugas kontrol, si penjual pun langsung menunjukkan semua barang- barang jualannya.
Setelah rapat selesai. Se Ri memberitahu semua karyawannya bahwa dia akan cuti dua pekan mulai besok, jadi bila ada apapun, dia tidak ingin mereka untuk menghubungi nya karena dia akan mematikan hp nya. Dia mempercayakan semua pekerjaan untuk mereka rundingkan dan jalankan bersama.
Swiss. Se Ri datang ke yayasan yang di bantunya. Disana dia mendengarkan permainan piano para mahasiswa yang dibeasiswakannya bersama dengan Jung Hyuk.
Se Ri keluar dari bawah balon paralayang nya
sambil masih mengeluh. “Aku memang berhasil mendarat, tapi talinya kusut.”
“Kamu jatuh di tempat yang tepat,” kata orang
tersebut. dan orang tersebut adalah Jung Hyuk, melihat itu Se Ri merasa sangat
terkejut. “Tidak, aku salah. Kamu tidak jatuh. Kamu turun,” komentarnya sambil
tersenyum. “Aku merindukanmu,” bisiknya.
Se Ri menangis bahagia dan langsung berlari memeluk Jung Hyuk dengan erat. “Sudah kuduga. Aku tahu kamu pasti bisa menemukan ku. Tapi, masih sulit kupercaya kamu datang sejauh ini. Pasti sulit. Pasti berbahaya. Bagaimana bisa? Bagaimana bisa kamu kemari?”
“Aku salah naik kereta. Dan kereta itu
membawaku kemari,” jawab Jung Hyuk sambil memandangin Se Ri dengan tatapan lembut.
“Kereta itu membawaku ke tempat yang ingin kukunjungi tiap pagi dan malam. Membawaku
ke tujuanku.”
Myeong Eun menghubungi peramal yang pernah meramal Young Ae dan Myeong Sun. Si peramal menjelaskan bahwa sekarang dia melakukan bisnis via telpon, karena dulu dia pernah sempat di tangkat dan itu sangat mengerikan. Bahkan arwah yang merasuki nya pergi. Tapi sekarang dia merasa seorang hantu perawan merasuki nya, makanya dia bisa melakukan jasa ramalan lagi.
“Itu kabar baik!” seru Myeong Eun dengan bersemangat. “Menurutmu, kapan putriku akan menikah?” tanyanya.
“Biar kulihat,” balas si peramal. Lalu dia
mulai memainkan lonceng secara diam- diam dan saat dia sudah dirasuki, dia
menaruh hp di telinga nya lagi. “Hanya ada seorang pria yang menjadi cinta
sejatinya. Tapi, tiga tahun lalu, mereka berpisah. Artinya, tidak akan ada pria
lain lagi di hidupnya.”
“Tapi, dia akan menjadi sangat sukses. Dia
akan sering keluar negeri juga. Dengan kesuksesannya, dia tidak akan butuh
pria,” jelas si peramal. Dan Myeong Eun pun merasa cemas pada putrinya.
Si peramal kembali ke diri aslinya. Dia
menanyakan bayaran yang bisa Myeong Eun tawarkan ke dia. Jika Myeong Eun bisa
memberikan bayaran tinggi, maka Seo Dan bisa menemukan pria dalam setahun enam
bulan atau bahkan setahun. “Mana yang kalian inginkan?” tanyanya.
Tepat disaat itu, Seo Dan keluar dari dalam
kamar. Saat dia mengetahui apa yang sedang Ibu lakukan, dia menjelaskan kepada
Ibu bahwa zaman sekarang melajang itu trendi. Kemudian dia pamit untuk pergi
karena dia sedang sibuk untuk mempersiapkan penampilannya di Rusia bulan depan.
“Bu Peramal. Tolong buatkan jimat untuk satu bulan,” kata Myeong Eun dengan cepat kepada si peramal, ketika Seo Dan telah pergi.
“Myeong Eun,
biarkan saja. Dia tidak mau menikah,” komentar Myeong Seok.
“Siapa
bilang itu untuk dia. Karena dia begitu bersikeras, aku biarkan dia hidup
sukses. Aku ingin punya kekasih,” jelasnya. Lalu dia tertawa. “Berikan aku
jimat terbaik yang kamu punya.”
Myeong Sun dan Man Bok akan segera pindah ke Pyongyang. Dan para Ibu- Ibu merasa senang untuk nya, sebab sebelumnya Man Bok selalu bekerja di bagian gelap untuk menguping orang lain, tapi sekarang Man Bok bisa bekerja di bawah sinar matahari. Dan Myeong Sun mengiyakan.
“Dia melakukan apa di sana?” tanya Wol Suk,
ingin tahu.
Man Bok berdiri di tengah lapangan luas untuk mendengarkan dan merekam suara angin. Dan dia tampak sangat senang melakukan itu.
Sersan Pyo pergi ke pasar untuk membeli shampoo, sabun, dan kondisioner dari selatan. Dan karena merasa takut, si penjual pun terus mengatakan bahwa dia tidak ada menjual produk dari selatan. Tapi saat dia mengetahui kalau Sersan Pyo bukanlah petugas kontrol, si penjual pun langsung menunjukkan semua barang- barang jualannya.
Melihat shampoo tersebut, keempat mantan
anggota tim Jung Hyuk merasa senang untuk Se Ri serta mereka juga merasa rindu
padanya.
“Aku ingin
tahu apakah Kapten Ri sudah berangkat,” kata Letnan Park, bertanya- tanya.
“Saat kami
bicara pekan lalu, dia akan berangkat akhir pekan ini. Dia pasti sudah pergi,”
jelas Ju Meok. “Aku yakin Se Ri juga di sana,” bisiknya kemudian. Dan mereka
bertiga tertawa senang.
Setelah rapat selesai. Se Ri memberitahu semua karyawannya bahwa dia akan cuti dua pekan mulai besok, jadi bila ada apapun, dia tidak ingin mereka untuk menghubungi nya karena dia akan mematikan hp nya. Dia mempercayakan semua pekerjaan untuk mereka rundingkan dan jalankan bersama.
“Bu Yoon mau ke Swiss lagi? Apakah kamu
menyembunyikan harta karun di sana? Kamu bukan Heidi, kenapa terus ke sana?”
tanya Chang Sik, penasaran. Dan Se Ri hanya tersenyum saja.
“Pasti pria, 'kan? Pasti orang asing. Hubungan
jarak jauh, ya?” tebak Manajer pembelian, turut berbahagia untuk Se Ri.
Swiss. Se Ri datang ke yayasan yang di bantunya. Disana dia mendengarkan permainan piano para mahasiswa yang dibeasiswakannya bersama dengan Jung Hyuk.
Se Ri dan Jung Hyuk berpegangan tangan di
bawah meja sambil tersenyum riang.
Tags:
Crash Landing On You
Kembalikan seung jun pada seo dan.... :'( agak ga rela sebenernya hehe
ReplyDeleteTerima kasih atas sinopsisnya. Neomu joha*bow*
Makasih onnie untuk sinopsis. Bahasanya bagus & mudah dipahami. Film yang keren & sinopsis yang keren. Selalu semangat untuk Onnie.
ReplyDeleteKereeen... SEO dan kasiann yaak
ReplyDeleteThanks
ReplyDeleteTerima kasih banyak sinopsisnya.. sungguh bahasanya enak banget buat dibaca.. semangat terus untuk buat sinopsis film2 selanjutnya onnie.. 😍🙏
ReplyDeleteKamsahamnida untuk sinopsis nya ..saranghae umaahhh
ReplyDeletesetuju.. sinopsisnya bagus bnget.. kya nonton bneran , makasih..
ReplyDeleteTerima kasih untuk sinopsisnya...enak dibaca tanpa lihat filmnya sj sdh bisa bikin tertawa tersenyum menangis..
ReplyDeleteSemangat selalu untuk sinopsis berikutnya
Baca sinopis udah seperti nonton dramanya😁
ReplyDelete