Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 06-2
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
Geun Won datang ke kedai
Jangga. Dia melihat kedai yang ramai dan penjualannya juga meningkat.
Penanggung jawab kedai menjawab kalau semua berkat kerja keras Soo Ah. Geun Won
malah menggerutu kalau seharusnya mereka lebih baik padanya saat dia ada di
sini.
Tujuan Geun Won ke sana adalah
mencari Soo Ah.
--
Geun Soo membantu Yi Seo mengangkut barang. Yi Seo telah menyewa sebuah apartemen. Dia juga memberitahu Geun Soo kalau dia ketahuan tidak kuliah dan bekerja di DanBam. Geun Soo terkejut karena itu artinya, Yi Seo di usir dari rumah.
Pembicaraan mereka terhenti karna Yi Seo mendapatkan telepon dari PD acara tv. PD itu sudah melihat proposal yang Yi Seo kirimkan dan tertarik untuk memakai DanBam dalam acara mereka. Yi Seo jelas senang mendengarnya.
Geun Soo jadi kepo mau tahu. Tapi, Yi Seo lebih memilih menelpon Sae Ro Yi duluan dan memberitahu kalau kedai DanBam bisa masuk ke program TV. Sementara Yi Seo bicara dengan Sae Ro Yi, Geun Soo membantu membereskan barang Yi Seo. Saat itulah, dia menemukan surat permintaan maaf yang dulu harus mereka tulis karena ketahuan ke kedai DanBam padahal masih di bawah umur (episode 03). Di bawah surat itu, ada lukisan wajah Sae Ro Yi.
--
Sae Ro Yi sedang berjalan
bersama Soo Ah saat mendengar kabar dari Yi Seo. Selesai teleponan, Soo Ah
langsung bertanya, apa ada hal baik? Sae Ro Yi memberitahu kalau DanBam
sepertinya akan masuk TV untuk program Kedai
Terhebat.
“Benar. Ternyata kau tahu. Kabarnya
itu program baru.”
“Begitu. Kau berhasil
mendapatkan hal itu. Kudengar mereka biasanya undang waralaba besar.”
“Yi-seo mengerahkan
kemampuannya,” ujar Sae Ro Yi senang.
Mereka kemudian membicarakan
hari itu. Soo Ah berkata kalau karna Sae Ro Yi, dia merasa lebih tenang
sekarang ini. Karena Sae Ro Yi bilang kalau dia hanya bekerja keras dalam
hidupnya. Dan karena itu, dia sudah memutuskan untuk tetap bekerja keras di
hidupnya ini. Selama ini dia sudah hidup sebagai karyawan Jangga dan akan terus
begitu.
Dan kedekatan mereka berdua
itu, terlihat oleh Geun Won yang berada di dalam mobil. Dia tampak marah dan
cemburu.
--
Geun Won makan malam bersama Presdir Jang. Tampaknya, Geun Won mulai terganggu dengan Sae Ro Yi, karena saat makan, Geun Won tiba-tiba bertanya, apa yang ayahnya akan lakukan pada Park Sae Ro Yi? Apa dia harus melakukan sesuatu?
“Dikeluarkan dari sekolah,
kehilangan ayah, dan mantan narapidana. Biasanya mereka akan jatuh. Namun, dia
bisa hidup dengan baik.”
“Benar. Dia bisa saja membuat
merek bernama DanBam suatu saat.”
“Itulah maksudku. Sebelum dia
berbahaya, aku bisa...”
“Hanya sampai situ,” potong
Predir Jang. “Kau bekerja untuk menghasilkan uang. Itu semua bisa dilakukan
semua orang. Tapi ada tahap berikutnya. Walau kau tak bekerja, kau masih bisa
menghasilkan uang. Kau bisa bangun sistem itu atau berinvestasi. Ada banyak
cara. Tapi perbedaannya dapat terlihat dengan hal-hal seperti ini. Bekerja
terus dengan sepenuh hati? Ini hal luar biasa untuk orang lain. Sepuluh tahun
waktu yang panjang. Walau punya tujuan jelas, dia hanya punya satu kedai selama
sepuluh tahun. Dia tak mungkin menjadi ancaman bagi kita,” jelas Predir Jang,
menganggap remeh Sae Ro Yi.
“Kau suka dengan Manajer Oh,
'kan? Ayah juga pikir Manajer Oh pantas untuk kau sukai,” ujar Presdir Jang.
“Benarkah?”
“Ya. Bila kau bisa buat dia menjadi
keluarga kita, ayah tak akan jodohkan kau lagi.”
Geun Won jelas senang
mendengarnya, tapi penasaran akan satu hal, “Tapi apa hubungan Soo-ah dengan
Park Saeroyi?”
“Dia penilai. Penilai yang ayah
gunakan untuk pastikan Manajer Oh memihakku atau tidak. Hanya itu saja.”
Geun Won tertawa begitu senang
dan makan dengan begitu lahapnya, mengetahui Sae Ro Yi hanyalah penilai bagi
ayahnya. Penilai apakah Soo Ah pantas untuk masuk ke keluarga Jang atau tidak.
--
Sae Ro Yi pergi ke stasiun TV
untuk menemui PD acara. Dan ternyata, Geun Won juga ada di sana. Geun Won
adalah orang yang akan menjadi saingan dalam acara ini. PD tentu terkejut
melihat Sae Ro Yi dan Geun Won yang ternyata sudah saling mengenal. Geun Won langsung
memarahi PD karena hendak menyandingkan Jangga vs DanBam, yang hanyalah sebuah
kedai kecil.
Suasana jadi terasa canggung dan dingin. Sae Ro Yi menunjukkan jelas tatapan tidak sukanya pada Geun Won.
--
Pembicaraan dengan PD sudah selesai. Saat Sae Ro Yi menunggu lift untuk turun ke lobby, Geun Won menghampirinya. Dia menyindir Sae Ro Yi dan Soo Ah yang terlihat serasi tempo hari saat bersama di Itaewon. Dia mulai mengungkit Sae Ro Yi yang sudah berhubungan dengan Soo Ah selama 10 tahun. Ada apa di antara mereka?
Sae Ro Yi tidak menjawab. Geun
Won mulai membahas mengenai dirinya yang menyukai Oh Soo Ah. Awalnya, melihat
keluarganya dan statusnya, dia mengira tidak akan menikah dengan Soo Ah, tapi,
ayahnya sudah bilang kemarin padanya kalau dia setuju Soo Ah menjadi bagian
dari keluarga mereka.
“Karena dia mengajakmu
berbicara dan kasihan denganmu, kau jatuh cinta kepadanya? Bukankah sudah
jelas? Dia begitu karena kasihan padamu. Pikirkanlah. Apakah dia ingin menikah dengan
putra Jangga atau berpacaran dengan mantan narapidana lulusan SMP?”
“Entahlah,” jawab Sae Ro Yi,
berusaha tetap tenang dan sabar. “Aku yakin dia tak mau bersama pembunuh. Kau
terintimidasi oleh mantan narapidana lulusan SMP?”
Geun Won sedikit takut, dan
menyembunyikannya dengan menyebut ayahnya. “Apa? Apa yang Ayah katakan waktu
itu? Dia membicarakanmu. Orang yang hanya bisa punya satu kedai walau sudah
sepuluh tahun bekerja keras. Dia bilang kau tak mungkin menjadi ancaman bagi
kami. "Park Saeroyi hanya seperti
penilai untuk memeriksa hati Soo-ah." Hanya itu saja. Sadarlah, Park
Saeroyi! Siapa yang akan melihat dirimu? Kau tak tahu Soo-ah bermasalah di
kantor karena kau, 'kan? Cobalah hidup dengan peduli sesama. Sadari juga
tempatmu,” hina Geun Won, dan masuk ke dalam lift.
--
Soo Ah mendapat telepon dari Geun Won. Geun Won menelpon untuk pamer kalau dia baru bertemu dengan Park Sae Ro Yi untuk membahas program acara Kedai Terhebat. Geun Won menelpon sambil mabuk dan menyuruh Soo Ah untuk tidak menyukai Sae Ro Yi, karna dia juga sudah memberi pelajaran pada Sae Ro Yi.
Soo Ah terkejut dan marah. Dia
bahkan langsung mematikan telepon. Dia benar-benar tidak tahu kalau Geun Won
bergabung dalam acara Kedai Terhebat.
--
Yi Seo mendapat telepon dari PD Acara yang membatalkan tampilnya kedai DanBam di TV. Yi Seo jelas tidak terima karena dia sudah mengatur jadwal kedainya. Tapi, PD tidak mau mendengan protes Yi Seo dan langsung mematikan telepon. Yi Seo benar-benar marah.
Pas sekali, Sae Ro Yi kembali.
Dia mendengar Yi Seo yang memberitahu semuanya kalau acara TV sudah di
batalkan. Tahu Sae Ro Yi sudah pulang, Yi Seo langsung bertanya, apa terjadi
sesuatu di studio tadi? Sae Ro Yi hanya diam.
--
Sae Ro Yi pergi ke atap DanBam
untuk minum sebotol soju. Dia memikirkan ucapan Geun Won tadi dan juga pengakuan
Soo Ah tempo hari kalau dia yang melaporkan kedai DanBam ke polisi, dan ucapan
Soo Ah kemarin kalau dia akan hidup sebagai karyawan Jangga. Sae Ro Yi tampak
benar-benar sedih hingga matanya memerah.
Yi Seo menemuinya. Dia tahu sesuatu telah terjadi. Sae Ro Yi tidak memberitahu ada apa, hanya bisa meminta maaf karena Yi Seo sudah berusaha keras tapi malah di batalkan. Yi Seo tidak masalah karena toh masih ada banyak stasiun TV lain.
“Ada apa? Pengarah acaranya
menyebalkan? Apa yang kau dengar sampai wajahmu seperti itu?” tanya Yi Seo,
penasaran.
“Mau jalan-jalan?” ajak Sae Ro
Yi.
Yi Seo setuju saja.
Mereka jalan-jalan di sekitar
Itaewon. Tapi, Sae Ro Yi masih belum juga memberitahu ada apa. Sae Ro Yi hanya
bilang tidak ada masalah. Dan kebetulan, mereka berpas-pasan dengan Soo Ah. Sikap
Sae Ro Yi tidak seperti biasanya.
“Kau bekerja di kantor pada
siang hari dan mengurus kedai di Itaewon pada malam hari. Kau pasti lelah
sekali.”
“Tapi gajinya menjadi lebih
besar.”
“Kau mau pulang ke rumah?”
“Lupakan saja. Aku bisa lakukan
itu lain kali. Masih banyak stasiun TV lain. Bus terakhir hampir datang.
Hati-hati,” potong Sae Ro Yi. “Ayo kita kembali,” ajaknya pada Yi Seo.
Yi Seo bisa menebak hal besar telah terjadi karena Sae Ro Yi tidak seperti biasanya. Sae Ro Yi sendiri menilai dirinya menyedihkan. Yi Seo diam sesaat dan akhirnya bertanya, apakah Sae Ro Yi begitu menyukai Soo Ah? Bukankah Sae Ro Yi tahu kalau Soo Ah yang melaporkan DanBam ke polisi, tapi tampaknya, Sae Ro Yi tidak berubah.
“Ibuku bilang... belajar keras
tak menjamin kesuksesan di zaman sekarang. Olahraga, musik, ataupun go. Dia mau
aku pelajari hal-hal seperti itu. Go cocok denganku. Jadi, aku tekuni itu cukup
lama. Tapi saat bermain melawan orang yang lebih hebat, aku tak pernah bermain
dengan kerugian.”
“Kini aku merasa seperti
bermain go dengan kerugian. Soal sanksi dilarang berjualan. Bukan Soo-ah yang
melaporkan kita.”
“Apa?”
“Kalau begitu siapa yang
melakukan itu?”
“Yang melaporkan kita adalah
orang yang punya dendam denganku,” jujur Yi Seo.
Mendengar itu, Sae Ro Yi langsung
menyuruh Yi Seo kembali seorang diri ke kedai. Dia segera lari untuk mengejar
Soo Ah.
Dan apa yang Yi Seo pikirkan?
Ini : “Siapa pun
yang menjadi lawanku, pada akhirnya aku akan menang. Jadi, aku tak menyerah.”
-
Sae Ro Yi berlari hingga tiba
di terminal bus. Dan untungnya, Soo Ah masih belum pergi. Soo Ah juga terkejut
karena Sae Ro Yi berlari mengejarnya. Ada apa? Terjadi sesuatu?
“Bukan kau yang melaporkan
kami.”
“Apa maksudmu?”
“Sudah kukatakan, 'kan? Presdir
Jang mengamatimu. Aku karyawan Jangga...”
“Maaf. Maafkan aku. Aku yang
egois. Aku selalu memikirkan diriku saja.”
“Maaf membuatmu kesulitan di
antara aku dan Jangga. Sedikit lagi. Walau ini sulit bagimu, tahan sedikit
lagi,” pinta Sae Ro Yi.
Saat itu, bus yang Soo Ah tiba sudah tunggu. Soo Ah memilih pergi, tapi Sae Ro Yi tetap mengatakan apa yang ingin di katakan-nya.
“Aku tak peduli apa yang kau
lakukan padaku. Sudah kukatakan, 'kan? Jangan pikirkan aku. Apa pun yang kau
lakukan, aku akan baik-baik saja. Agar kau tak menderita, akan kuhancurkan... Perusahaan
Jangga. Aku akan buat kau jadi pengangguran dan hidup tenang!” teriak Sae Ro
Yi.
Soo Ah tersentuh. Ketulusan Sae
Ro Yi padanya, tidak pernah di ubah. Mata Soo Ah berkaca-kaca. Peringatan atau
apapun yang telah dia lakukan, tidak merubah perasaan Sae Ro Yi padanya.
--
Setelah bus Soo Ah pergi, Sae
Ro Yi teringat lagi ucapan Geun Won yang meremehkannya yang dalam 10 tahun hanya
bisa mempunyai 1 kedai. Dan Sae Ro Yi tidak mungkin menjadi ancaman bagi
Jangga.
Sae Ro Yi akan membuktikan,
seperti apa ancaman yang dapat di berikannya pada Jangga!
Daebak!!!! Dia menelpon LEE HO JIN. Ingat siapa dia?
Dia adalah siswa yang di bully oleh Geun Won saat SMA (episode 01). Orang yang
Sae Ro Yi tolong hingga dia harus di keluarkan dari SMA.
Dan sekarang, Lee Ho Jin
membantu Sae Ro Yi. Dia membantu mengelola dana Sae Ro Yi dan menggunakannya
untuk membeli saham Jangga. Itulah alasan di episode sebelumnya (episode 05),
Sae Ro Yi memperhatikan kenaikan saham Jangga.
“Aku punya uang di dana lindung
nilai, 'kan?” tanya Sae Ro Yi.
“Sekarang sedang sedikit turun,
tapi akan segera naik lagi.”
“Berapa banyak yang sudah
kuinvestasikan di Jangga?”
“Tunggu. Kulihat dahulu. Bila
kita jumlahkan ini dengan yang kau investasikan delapan tahun lalu... Totalnya 1,9 miliar won.”
--
Presdir Jang di ikuti oleh
semua eksekutif Jangga, masuk bersama ke kantor. Baru juga masuk ke dalam
gedung, sekretaris Kim sudah menghampirinya dengan panik. Dia memberitahu kalau
dia menemukan sesuatu saat melihat daftar pemilik saham. Dia menunjukkan
dokumen berisi daftar nama pemegang saham Jangga pada Presdir Jang.
“Apa ini? Ini berapa banyak?”
“Apa maksudmu 1,9 miliar?”
tanya Geun Won, penasaran.
“Delapan tahun lalu, dia
berinvestasi di sini, saat harga saham Jangga turun. Pagi ini, dia berinvestasi
lagi 600 juta...,” jelas Sekretaris Kim pada Presdir Jang.
Presdir Jang ingat kalau 8
tahun yang lalu adalah saat Geun Won membuat masalah besar hingga di tahan
polisi gara-gara dia memukuli pelayan (di episode 02) dan membuat harga saham
Jangga turun dratis. Saat itulah, Sae Ro Yi menggunakan uang ayahnya untuk
berinvestasi pada Jangga.
Presdir Jang benar-benar marah
hingga tertawa seram dan membanting dokumen di tangannya. Dan tiba-tiba, dia
berkata kalau dia merasa lapar dan ingin mencari makan.
--
Presdir Jang dengan di temani Geun Won dan Soo Ah pergi ke kedai DanBam. Seung Kwon yang menyambut meminta maaf dengan sopan karena toko baru akan di buka 15 menit lagi. Geun Soo terkejut melihat kedatangan ayahnya. Geun Won terkejut melihat Geun Soo bekerja di sana. Seung Kwon jadi mengira Presdir Jang datang untuk melihat Geun Soo.
Sae Ro Yi melihat kedatangan
presdir Jang. Mereka saling menatap dengan tajam dan seolah berkomunikasi
dengan telepati.
“Delapan
tahun lalu. Walau itu adalah uang asuransi kematian ayahnya, dia berinvestasi
di Jangga pada saat itu?”
“Harus kugunakan pada hal yang lebih bermakna.”
"Aku
pikir kau kucing, tapi ternyata kau setidaknya seekor lynx.”
“Anak
kecil yang menggangguku. Kukira aku sudah selesai denganmu saat kau dikeluarkan
dan dipenjara. Aku tahu dari pandangan matamu. Tujuanmu adalah leherku.
Menarik, aku merasakan ini pada umurku saat ini.”
Presdir Jang berdiri tepat di
hadapan Sae Ro Yi. Suasan terasa tegang. Sae Ro Yi membungkuk dalam dan
mengucapkan selamat datang.
--==--==--==--==--==--
Daebak!
Heol! Jjang! OMG! Uang asuransi kematian ayah Park Sae Ro Yi dan tabungan
mendiang ayahnya, semua di gunakan untuk membeli saham Jangga di saat harga
saham itu jatuh. Selama 8 tahun, dengan di bantu oleh Lee Ho Jin untuk
mengelola uang itu, Park Sae Ro Yi berhasil menanam saham sebesar 1,9 miliar
won di perusahaan Jangga!
Dia
yang di anggap hanya seekor kucing dan tidak mengancam, dalam semalam, berubah
menjadi lynx yang mengancam Jangga. Bagi Presdir Jang, Park Sae Ro Yi hanyalah
orang yang bekerja keras untuk dapat melawannya dan tidak mengerti yang namanya
investasi. Jadi, kalau Park Sae Ro Yi tidak mempunyai kedai itu lagi, Sae Ro Yi
tidak akan bisa bertahan. Tapi, faktanya, Sae Ro Yi mempunyai banyak uang. Dengan
saham sebesar itu di Jangga, tentu Sae Ro Yi mendapatkan cukup banyak dividen. Di
tambah dengan uang kerja kerasnya selama 8 tahun ini, entah berapa banyak
kekayaan yang Sae Ro Yi miliki.
Dengan
uang sebesar itu di Jangga, Presdir Jang pasti ketakutan. Itu artinya, Park Sae
Ro Yi mempunyai hak dalam RUPS. Dia bisa membuat keputusan. Dia bisa memberi
guncangan pada Jangga.
Apalagi,
di preview episode selanjutnya, Sae Ro Yi dengan Ho Jin pergi menemui dir. Kang
Min Jung. Mereka ingin mendukung dir. Kang memimpin Jangga!
Tags:
Itaewon Class
Wow keren
ReplyDelete😍😍
ReplyDeleteLanjut dong
ReplyDelete