Pada
jaman dahulu kala, ada 3 orang bajak laut yang gila harta. Monster kecil yang
taman, Ye Shengzhe ; ratu pelit, Chen Jinzhi ; dan kapten pembohong, Ye Qianyu.
Mereka menghadapi kesulitan yang bertubi-tubi dan akhirnya menemukan harta
karun yang di bicarakan.
Akan tetapi, kotak harta karun tersebut di jaga oleh seekor katak yang bisa berdiri dan berbicara. Katak itu menunjukkan isi dari kotak harta karun tersebut yang penuh dengan emas. Dia akan memberikan kotak itu pada mereka, dengan syarat, mereka harus menciumnya.
Qianyu
dengan mudah setuju untuk mencium sang katak. Sang katak menjadi antusias dan
memenjamkan matanya untuk menerima ciuman Qianyu.
Qianyu
tidak mencium katak itu melainkan menendang katak itu hingga ke dinding. Dia
berbohong dan dengan riang bersama Jinzhi dan Shengzhe membawa kotak harta
tersebut.
Sayangnya, katak itu bukanlah katak biasa. Katak itu bisa melakukan sihir. Dengan sihirnya, dia membuat Qianyu dkk tidak bisa pergi dari tempat itu dan bahkan berniat mengubah mereka bertiga menjadi katak. Shengzhe dan Jinzhi menjadi panik dan meminta Qianyu untuk mencium saja katak tersebut.
Katak
itu sedikit bermurah hati. Dia menjelaskan kalau dirinya sebenarnya adalah
seorang pangeran dan jika seseorang menciumnya, dia akan kembali ke bentuk
semula. Dan jika mereka menciumnya, mereka juga bisa mendapatkan kotak harta
itu, bukan?
Sebuah sinar kuning mulai menyinari katak itu. Katak itu berubah menjadi seukuran pria dewasa dan mengenakan jas putih. Qianyu sudah mulai senang. Tapi… wajah sang katak, tetap katak!
Qianyu terbangun dari mimpi buruknya. Baru juga bangun, ibunya, Chen Jinzhi, sudah ada di hadapannya dan tampak marah. Itu karena Jinzhi menemukan uang yang diam-diam Qianyu sembuyikan sebanyak 500 yuan. Qianyu langsung sedih karena uang simpanan rahasianya ketahuan oleh ibu.
Jinzhi malah memerintahkan
Qianyu memberitahu uang yang lain di simpan dimana? Qianyu dengan sedih
menjawab kalau 500yuan itu adalah uang simpanan terakhirnya. Ibu tidak memaksa
lagi, tapi jika Qianyu ketahuan ada uang simpanan rahasia yang lain, dia akan
menghukum Qianyu mencuci piring selama 2 bulan.
Puas menginterogasi Qianyu, Jinzhi melarangnya untuk tidur lagi. Dia menyuruh Qianyu untuk segera bangun dan mencari uang. Qianyu merengek dan berharap suatu saat bisa tidur hingga terbangun dengan sesuka hati dan menghitung uang hingga tangannya keram.
“Jangan bermimpi,” ujar Jinzhi.
“Selain hutang, ayahmu tidak meninggalkan apapun untuk kita. Kamu jangan
buang-buang waktu. Dan juga, kompetisi renang pantai akan mulai pada pukul 9.
Hadiah juara pertamanya sebanyak 5000 yuan.”
Mendengar itu, Qianyu menjadi
bersemangat.
Jinzhi keluar dari kamar
Qianyu, tapi di depan pintu kamar, sudah ada Shengzhe yang menunggu dengan
menengadahkan tangan. Dan Jinzhi memberinya beberapa lembar uang.
Melihat itu, Qianyu jadi kesal dan sadar kalau Shengzhe yang memberitahu Jinzhi dimana dia menyimpan uang rahasia-nya. Shengzhe tidak merasa bersalah malah balik memperingati Qianyu agar lain kali, jika dia minta uang jajan maka berikan.
Dan untungnya, Qianyu tidak begitu bodoh. Dia masih mempunyai uang simpanan lainnya yang dia sembunyikan di bawah pot bunga yang ada di balkon. Dia mengambil uangnya itu saat Jinzhi dan Shengzhe sudah keluar dari kamarnya.
--
Qianyu dalam perjalanan ke tepi
pantai untuk mengikuti kompetisi renang. Tapi, pas dia lewat di depan toko
piano, dia malah melihat piano mendiang ibunya sudah tertera tanda ‘sold out’
(ps. Chen Jinzhi bukan ibu kandung Qianyu).
Qianyu langsung berhenti dan turun dari mobil, masuk ke dalam toko. Dia marah pada Su Liyin (pemilik toko piano) karena sudah menjual piano itu pada orang lain padahal kan mereka sudah sepakat kalau piano itu akan di jual padanya! Su Liyin masih sambil asyik make up, menjawab kalau Qianyu harus punya uang baru bisa membeli piano itu.
Qianyu memohon agar Liyin
menjual piano itu padanya. Dia akan segera mendapatkan uang hadiah kompetisi
renang pantai itu dan memberikannya pada Liyin. Liyin memberitahu kalau pembeli
piano itu sudah membayar uang muka. Dan kalau dia melanggar perjanjian, dia
harus ganti rugi 2 kali lipat.
“Aku ganti rugi. Aku yang akan
ganti rugi. Asalkan kau jual pianonya padaku,” janji Qianyu.
Qianyu melihat jam di dinding.
10 menit lagi sudah jam 9 dan kompetisi akan di mulai. Dia tidak bisa
berlama-lama membujuk Liyin, jadi dia hanya berjanji akan memberikan uangnya
pada Liyin hari ini.
“PIANO ITU HARUS DI JUAL
PADAKU!” teriak Qianyu dan langsung pergi.
--
Semua sudah berkumpul dan
melakukan pemanasan. MC acara juga sudah membuka acara, sementara Qianyu baru
tiba di tempat parkir pantai dan belum bertukar baju renang. Qianyu melihat
kalau kompetisi belum di mulai dan MC masih membacakan pidato, tidak mau
membuang wakut, Qianyu langsung tukar baju renang di dalam mobil.
MC mulai menghitung mundur dari 5, tanda lomba di mulai. Para pendukung Qianyu heran karna Qianyu masih belum muncul. Saat MC menghitung mundur, Qianyu berlari ke sana dan tiba tepat waktu.
Aturan renangnya adalah para
kontestan harus berenang di pantai dan mencapai tanda yang sudah di tandai
dengan pelampung dan kembali membawa bendera renang pantai ke darat. Yang
menang akan mendapatkan hadiah 5000 yuan.
Dan di saat yang sama, seorang
pemuda tampan juga sedang berkeliling pantai menaiki speedboat-nya tanpa tahu kalau sedang ada pertandingan renang
pantai.
Dan saat melihat ada tanda pelampung, pria itu menjadi panik dan membanting setir speedboat dengan cepat agar tidak menabrak Qianyu yang sedang mengambil bendera. Karena terlalu cepat, pria itu jadi kehilangan keseimbangan dan jatuh ke dalam laut.
Qianyu melihat itu dan memberi tanda ke pantai dengan tangannya. Dia melambaikan tangan, berusaha memberitahu kalau ada orang yang tenggelam. Tapi, orang-orang di pantai malah mengira Qianyu melambai karena berada di posisi pertama.
Pria yang jatuh ke dalam laut
itu, kehilangan kesadaran. Qianyu tidak tega dan langsung berenang menyelamatkan
pria itu dan mengabaikan pertandingannya. Dia membawa pria itu ke daratan
terdekat.
Sementara itu, pertandingan sudah berakhir. Para pendukung Qianyu merasa sedih karena Qianyu tidak menang dan sekarang entah pergi kemana.
Qianyu membawa pria yang di
tolongnya ke sisi pantai lain. Pria itu pingsan. Qianyu melakukan CPR dengan
menekan dada, tapi pria itu tetap tidak sadar. Akhirnya, Qianyu melakukan nafas
buatan dan untunglah pria itu akhirnya sadar. Qianyu sangat senang melihatnya
selamat.
Tapi, bukannya mengucapkan terimakasih terlebih dahulu, pria itu malah mengendus karena merasa ada bau aneh. Qianyu langsung mencium aroma mulutnya (dengan di embuskan ke tangan) dan sadar kalau mulutnya berbau sarapan daisy tadi pagi. Eh, pria itu malah langsung mual. Jelas saja Qianyu marah dan tersinggung. Dia sudah menyelematkannya, tapi bukannya berterimakasih, pria itu malah seperti itu?
“Terimakasih,” ujar pria itu
dengan suara kecil dan bahkan tidak melihat ke arah Qianyu.
Qianyu semakin kesal. Dia
langsung memberitahu kerugian yang di alaminya karena sudah menyelamatkan pria
tersebut, yaitu harus kehilangan hadiah lomba senilai 5000 yuan. Dan juga dia
memberikan nafas buatan dan itu adalah ciuman pertamanya.
“Keduanya kan sama-sama dari
mulut ke mulut! Apa bedanya? Kau harus ganti rugi dan juga hadiah lomba kali
ini.”
“Kau memerasku,” tanya pria itu
dan berdiri.
Eh, ternyata pria itu jauh lebih tinggi dari Qianyu. Qianyu jadi sedikit terintimidasi dan langsung jinjit sambil bicara, agar tinggi mereka sedikit seimbang (wkwkwk, padahal masih beda jauh).
“Aku sudah menyelamatkan
nyawamu. Kau ganti kerugianku. Bukankah ini hal yang lazim?”
Akhirnya, pria itu mau
mengganti rugi dan menanyakan nominal uang yang Qianyu inginkan. Qianyu
tersenyum senang mendengarnya. Dia mulai menguraikan kerugiannya. Dia
kehilangan hadiah kompetisi sebesar 5000 yuan, di tambah biaya penyelamatan
1000 yuan, biaya nafas buatan 1000 yuan dan by kehilangan ciuman pertama 1000
yuan. Jadi, totalnya 8000 yuan.
Qianyu kesal mendengarnya. Dia
menyesal sudah menolong pria itu, tapi tetap, pria itu harus memberikannya
uang. Sayangnya, pria itu tidak punya uang cash. Qianyu menyuruhnya untuk
transfer WeChat. Tapi, ponsel pria itu rusak karena jatuh ke laut tadi.
Akhirnya, Qianyu menyuruh pria
itu untuk membuat surat hutang. Pria itu mau saja buat surat hutang, tapi dia
ingin Qianyu mencarikan baju ganti untuknya dan juga berikan nomor ponselnya
padanya, biar dia saja yang menelpon nanti.
Qianyu setuju saja dan pamer
kalau keluarganya membuka toko grosir dan menjual semua hal. Dia bisa
mencarikan baju asalkan di bayar.
--
Pria itu menukar bajunya dengan
baju yang Qianyu berikan, di dalam mobil Qianyu. Tapi, dia tampak malu
mengenakan pakaian itu. Pakaian yang Qianyu berikan seperti pakaian hawaii
dengan celana bermotif bunga di lengkapi topi jerami pantai.
Qianyu menjelaskan kalau itu
adalah pakaian perayaan wisata Desa Nelayan Guanmei. Menarik bukan? Tidak di
jawab. Qianyu juga tidak peduli dan hanya memberitahu kalau harga bajunya
adalah 500 yuan. Jadi, total semuanya 8500 yuan. Dan untuk pulsa yang tadi dia
pakai, tidak akan dia hitung.
Dia sudah mencatat semuanya di
buku dan menyuruh pria itu untuk menuliskan nama dan nomor teleponnya. Pria itu
melihat surat hutang yang Qianyu buat dan kaget karena bunga hariannya 1% ,
yang artinya, bunga tahunan sebesar 365%. Jauh lebih kejam daripada lintah
darat.
Qianyu kembali mengingatkan
kalau dia yang menolong. Walau kesal, pria itu akhirnya meninggalkan nama dan
nomor teleponnya. Namanya adalah Tong Hao. Qianyu mengingatkannya kalau uangnya
sudah harus ada sebelum malam ini.
--
Pria itu menunggu jemputannya
di tepi pantai, sendirian (sepertinya, itu pulsa yang Qianyu bilang tidak usah
bayar. Jadi, pria itu minjam telepon Qianyu untuk nelepon orang untuk
menjemputnya). Karena capek menunggu, pria itu akhirnya jongkok. Tapi, dia
emang tampak seperti gelandangan, karena dia juga bawa kantong plastik besar
berwarna merah (isinya pakaiannya yang basah).
Saat itu, sebuah van mewah
dengan logo Senwell Group, berhenti
di dekat sana. Supir mobil itu keluar dan melihat-lihat sekeliling. Pria itu
berdiri dan memberikan kantong plastiknya pada supir tersebut. Supir itu
langsung menampiknya.
Wajah pria itu langsung tampak
kesal. Dia membuka topi jeraminya dan memakaikannya para supir itu, “Li Dawei!”
“GM Shan!” kaget Dawei. Dia
langsung mengambil kantong plastik dari tangan GM Shan Junhao dan membukakan
pintu.
--
Shan Junhao yang sudah berganti
baju, mengenakan jas datang ke perusahaannya. Dia tampak sangat rapi dan
rupawan. Li Dawei, sekretarisnya, berjalan di sisinya sembari memberitahu kalau
pemilik Hotel Guanmei, Tang Shunming juga datang dan bersikeras ingin bertemu
Junhao. Dan juga, dia sudah memberitahu direktur Xu, rapat direksi akan di
mulai pada pukul 10.
Semua pegawai wanita yang
melihat Junhao, memujinya tampan. Dan semua pegawai sangat menghormatinya.
(Yap!!! Pria yang Qianyu selamatkan bukanlah bernama Tong Hao, melainkan Shan Junhao, GM Senwell Group)
Untuk
yang belum tahu, drama ini adalah remake dari drama Taiwan : The Prince Who Turns Into A Frog (2005)
dengan lead male & female : Ming Dao
dan Joe Chen.
Dulu,
drama ini pernah tayang di salah satu TV swasta dan merupakan salah satu serial
favoritku.
Tags:
Forget You Remember Love