Sinopsis K-Drama : Itaewon Class Episode 10-1
Images by : JTBC
SELURUH KARAKTER, TEMPAT, ORGANISASI, DAN
KEJADIAN DALAM DRAMA INI ADALAH FIKSI
Geun Won berteriak kesakitan
karena wajahnya di siram dengan kopi panas oleh Yi Seo. Yi Seo tersenyum
melihatnya dan berjalan keluar café. Geun Won tiadk bisa membiarkannya dan
mengejar Yi Seo.
Setelah Yi Seo tertangkap, tanpa hati, dia langsung menampar wajah Yi Seo dengan sangat keras hingga Yi Seo terjatuh ke lantai dan sudut bibirnya berdarah. Yi Seo tidak takut dan malah mengingatkan kalau Geun Won telah menutupi kasus pembunuhan dan kini di tambah kekerasan. Geun Won tidak peduli dan memerintahkan Yi Seo untuk menyerahkan ponselnya sebelum dia membunuhnya.
Banyak orang di sekitar sana
melihat kejadian itu dan bahkan merekamnya. Yi Seo langsung menangis dan
berteriak meminta tolong menggunakan bahasa korea dan Inggris. Semua langsung
keluar dari café untuk menolong.
Semua mendekat. Geun Won tidak
takut. Dia malah berujar kalau orang-orang tidak suka situasi yang tidak jelas
dan bila ada sesuatu yang pasti di dunia ini, itu adalah uang. Geun Won
mengeluarkan segepok uang dari dalam dompetnya dan melemparkannya ke atas.
Semua langsung jongkok untuk memungut uang itu.
“Brengsek!” umpat Yi Seo.
Braaak! Sae Ro Yi muncul dan langsung memukuli Geun Won. Yi Seo sangat senang mendengarnya dan dengan riang memberitahu kalau dia sudah merekam semua pengakuan Geun Won kalau sudah menabrak ayah Sae Ro Yi. Dan bila itu di unggah ke media, mereka bisa meminta penyelidikan ulang.
Sae Ro Yi tidak fokus dengan
hal itu, dan lebih mencemaskan wajah Yi Seo yang merah karena di tampar keras
oleh Geun Won dan sudut bibirnya yang berdarah. Sae Ro Yi benar-benar marah
melihat apa yang Geun Won lakukan pada Yi Seo.
Geun Won tidak takut sama
sekali dan malah menantang Sae Ro Yi untuk memukulnya. Yi Seo yang menghalangi
dan memohon Sae Ro Yi untuk tidak memukuli Geun Won.
Untunglah, mobil patroli tiba saat itu. Seseorang telah melaporkan kejadian itu. Geun Won mencoba kabur, tapi sekelompok pria yang ada di sana, menghalanginya untuk kabur. Dengan begitu, Geun Won di bawa ke dalam mobil patroli menuju kantor polisi.
Yi Seo senang karena semua sudah berakhir. Sae Ro Yi benar-benar khawatir padanya. Yi Seo berkata kalau dia baik-baik saja dan sudah cukup baginya melihat Sae Ro Yi marah dan khawatir demi dirinya.
Sae Ro Yi mengelus rambut Yi
Seo dengan lembut sembari mengucapkan kata maaf. Kemudian, memeluknya dengan
erat. Yi Seo bahagia akan hal itu.
--
Yi Seo sudah mengunggap
mengenai rekaman pengakuan Geun Won dan dia juga menjelaskan kejadiannya
melalui caption. Dalam sekejap, hal itu menjadi viral.
TV juga sibuk menyiarkan berita
mengenai kasus kekerasan yang terjadi di Itaewon tadi malam dan pelakunya
adalah pewaris Grup Jangga, putra pertama dari Jang Da Hee yaitu Jang Geun Won.
Hal itu membuat pandangan masyarakat ke Jangga kembali memburuk. Dan menurut
korban, Nn. Jo, hal ini terjadi karna rekaman terkait tabrak lari yang Jang
Geun Won lakukan di masa lalu. Setelah perdebatan mulut yang sengit, Jang Geun
Won menyerang korban.
Berita itu juga di dengar oleh
det. Oh.
--
Presdir Jang benar-benar marah. Dia menampar Geun Won berulang kali. Geun Won di suruh merekrut Yi Seo, tapi kenapa Geun Won malah memukulinya? Geun Wo hanya bisa terus meminta maaf.
Presdir Jang terus menamparnya
dengan penuh amarah. Apalagi, Geun Won malah mengakui mengenai tabrak lari itu.
Saking marahnya, dia menyurh Geun Won keluar dari ruangannya karena menurutnya,
Geun Won bahkan tidak pantas di pukuli olehnya.
Geun Won keluar dengan
tertunduk malu. Diluar, dia berpas-pasan dengan dir. Kang yang hendak ke
ruangan presdir. Dia menyapa dir. Kang dengan panggilan “noona.” Dir. Kang
menanyakan keadaan Geun Won saat melihat pipi Geun Won yang sangat memerah.
Geun Won berkata kalau dia layak di marahi. Dia juga meminta maaf pada dir.
Kang karna sudah membuat masalah untuk perusahaan.
“Yang kau lakukan memang salah,
tapi itu sudah terjadi. Pundak pewaris Jangga tak boleh turun seperti itu. Tegakkan
pundakmu. Perusahaan akan bereskan yang terjadi di sini,” ujar dir. Kang.
--
Walau berkata begitu pada Geun
Won, saat menemui presdir Jang, dir. Kang meminta agar Geun Won di pecat. Dia
mengingatkan mengenai kasus tabrak lari 10 tahun lalu dan juga hal-hal yang di
lakukan untuk menutupinya, jika hal itu semua terungkap, Presdir Jang juga akan
terkena imbasnya. Dan saat itu, itu bukan lagi masalah keluarga.
“Bagaimana kau tahu akan hal
itu?”
“Rekaman yang Yi-seo miliki telah
tersebar luas. Itu tak mungkin dibereskan sendiri oleh Geun-won yang baru lulus
SMA, 'kan? Perusahaan atau putramu? Kau harus memilih,” jawab dir. Kang, tetap
terdengar tenang.
--
Geun Soo sedang bekerja di DanBam. Dia bisa merasakan suasana yang tegang karena itu dia memilih untuk membersihkan toilet. Setelah Geun Soo ke toilet, Seung Kwon langsung bicara dengan Sae Ro Yi. Sedari awal, dia sudah tahu kalau ada masalah antara Sae Ro Yi dengan keluarga Geun Soo, tapi ternyata itu lebih serius dari yang mereka pikirkan. Hyun Yi setuju dan harusnya, Sae Ro Yi memberitahu mereka. Dia sekarang sampai tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Jadi, mereka harus bagaimana sekarang?
“Hyun-yi tetaplah memasak dan
Seung-kwon tetaplah melayani tamu,” jawab Yi Seo, bisa menebak jawaba Sae Ro
Yi.
“Yi-seo benar. Tak usah
dipikirkan. Bekerja saja,” benarkan Sae Ro Yi.
Di saat sedang bekerja, Sae Ro
Yi mendapat telepon dari Ho Jin untuk bertemu.
--
Sae Ro Yi membawa Yi Seo untuk ikut dalam pertemuannya dengan Ho Jin dan dir. Kang. Ho Jin bingung dengan kedatangan Yi Seo dan mengingatkan Sae Ro Yi kalau ini adalah pembicaraan penting. Sae Ro Yi tahu hal itu dan karena itu dia mengajak Yi Seo. Dir. Kang masih ingat dengan Yi Seo yang pernah datang ke seminar.
“Walaupun aku bekerja sama dengan
Saeroyi seperti ini, aku tetap direktur Jangga. Apa kau tahu karena tindakanmu saham
kami turun drastis?” bahas dir. Kang.
“Benar. Aku perlu bicarakan
bagian itu dengan Yi-seo bersamamu,” benarkan Sae Ro Yi.
“Saat ini, Presdir Jang adalah
wajah Jangga. Bila Direktur Kang menurunkan Presdir Jang dan berhasil menjadi
pemimpin Jangga, bagaimana dengan saham Jangga?” tanya Yi Seo.
“Berbelit-belit sekali. Apa
yang ingin kau katakan?”
“Menurutku, inilah
kesempatannya. Karena keluarga Presdir Jang, saham Jangga turun drastis. Hal
yang terjadi di masa lalu kembali terjadi. Saat ini apa yang ada di pikiran para
pemilik saham? Mungkin mereka sedang memikirkan ini. "Keluarga penuh masalah ini tak berhak memimpin Perusahaan
Jangga",” jelas Yi Seo.
Ho Jin dan dir. Kang tampak tegang.
Apakah sekarang mereka ingin menurunkan Presdir? Sae Ro Yi membenarkan. Dir.
Kang menanyakan pendapat Ho Jin. Dan Ho Jin menilai kalau ini bisa di lakukan. Karena
itu, dir. Kang meminta Yi Seo menjelaskan lebih lanjut rencananya.
“Namun, seperti yang kukatakan,
Presdir Jang adalah wajah Jangga. Berbahaya bila kau mulai membelot begitu
saja. Bila gagal, bisa saja kau yang terkena imbasnya. Pertama-tama, kita harus
penuhi dua syarat dahulu. Walau rekaman itu tersebar, itu tak bisa menjadi
bukti yang kuat. Jang Geun-won tak akan bisa dihukum. Maka, ini syarat
pertama,” jelas Yi Seo.
Dir. Kang tampak tertarik.
--
Det. Oh sarapan bersama Hye
Won. Det. Oh sudah memantapkan hatinya untuk memberitahu yang sebenarnya pada
Hye Won. Karena itu, dia memberitahu Hye Won kalau dia pernah membuat suatu
kesalahan pada Sae Ro Yi.
--
Dir. Kang dan Sae Ro Yi bersama menuju kediaman det. Oh. Mereka ingin membujuknya untuk mau membantu mereka dengan mengakui yang terjadi 10 tahun yang lalu dalam investigasi kasus tabrak lari ayah Sae Ro Yi.
Tapi, mereka malah menemukan
det. Oh yang lagi berkeliaran di jalan dengan panik. Ada masalah apa? Det. Oh
memberitahu kalau Hye Won kabur dari rumah dan dia sedang mencarinya. Sae Ro Yi
dan dir. Kang langsung berpencar untuk mencari Hye Won.
Dir. Kang sampai bergumam kalau
Hye Won sangat suka menghilang.
Det. Oh merasa kalau Hye Won sangat terpukul. Dia memberitahu Sae Ro Yi kalau dia sudah memantapkan hati untuk menyerahkan diri. Tentu, Hye Won kecewa pada ayah sepertinya. Hye Won kabur saat dia masih bicara. Sae Ro Yi jadi tidak tega mendengarnya.
Dir. Kang mencari Hye Won ke sekitar taman yang ada di sana. Dan dia menemukannya. Tentu saja, dir. Kang sangat senang. Hye Won sedang menangis di sana. Dir. Kang memarahinya karena sudah kabur dari rumah. Det. Oh dan Sae Ro Yi juga tidak lama kemudian, melihat mereka.
“Ayahku... terhadap ayah
Saeroyi oppa... Polisi tak boleh
seperti itu,” tangis Hye Won saat melihat Sae Ro Yi. “Aku merasa bersalah pada
Saeroyi oppa.”
“Kau kecewa pada ayahmu?” tanya
dir. Kang.
“Ya. Namun, aku ingin minta
maaf pada Saeroyi oppa. Aku tak ingin
lihat Ayah dihukum. Aku tak ingin berpisah dengannya,” jawab Hye Won semakin
menangis keras.
“Ayahmu juga sekarang pasti sedih. Sama denganmu, dia tak ingin berpisah denganmu. Semua orang bisa melakukan kesalahan. Tapi tak semua orang bisa bertanggung jawab. Hanya pemberani yang bisa. Bukankah kau bilang kepadaku bahwa ayahmu kuat dan keren?” nasehat dir. Kang. “Karena ayahmu ingin menjadi ayah yang baik untukmu, dia memberanikan diri untuk bertanggung jawab. Cobalah memahami ayahmu.”
Hye Won tampak bisa mengerti
hal itu walaupun masih merasa sedih dan berat.
“Hye-won. Maafkan ayah. Maafkan ayah,” ujar det. Oh dan memeluk Hye Won dengan erat. “Mulai sekarang, ayah akan jadi orang benar.”
Dan itulah syarat pertama yang
Yi Seo katakan waktu itu. det. Oh perlu menyerahkan diri agar Geun Won bisa di
tangkap.
--
Dengan adanya pengakuan det.
Oh, maka Geun Won harus menghadapi interogasi dari kejaksaan. Tentu saja,
berita mengenai kasus itu semakin menarik perhatian publik.
--
Yi Seo, Sae Ro Yi, Presdir Jang dan Ho Jin kembali bertemu. Yi Seo bisa tahu kalau Geun Won akan menjalani persidangan tanpa di penjara. Akan tetapi, syarat pertama telah terpenuhi. Dan sekarang ini, syarat kedua. Dir. Kang harus mencari tahu keinginan presdir Jang. Apakah presdir Jang akan tetap melindungi anaknya, diam saja, atau tetap maju dan membuang anaknya. Itu kunci utamanya.
“Bila dia buang anaknya?” tanya
Sae Ro Yi.
Ho Jin merasa hal itu konyol
karena bila saham dir. Kan dan pendukungnya di gabung, serta mereka yang
menentang presdir Jang, mereka pasti menang. Jadi, kenapa harus menyerah?
“Kita tetap unggul bila dia
melindungi putranya atau tetap diam saja. Tapi bila dia memilih perusahaan dan
membuang putranya? Hal itu cukup untuk mendapatkan hati para pemilik saham
kembali,” jelas Yi Seo.
“Presdir Jang memang sangat
menyayangi keluarganya. Tapi apa dia akan memilih Jangga atau putranya sendiri?”
ragu dir. Kang. Dia tidak bisa memutuskan.
“Dia pasti membuangnya,” yakin
Sae Ro Yi. “Bila aku Presdir Jang, aku akan lakukan itu.”
“Ini berarti semua yang kita
lakukan akan sia-sia,” ingati dir. Kang. “Kau tahu ini, 'kan?”
“Lebih baik kita pikirkan cara
lain. Kita perlu fokus kumpulkan bukti daripada menurunkan presdir dan buat Geun-won...”
“Lalu, kau ingin bongkar fakta
kematian ayahmu?” potong Ho Jin. “Saeroyi, coba pikir baik-baik. Apa Presdir Jang akan buat kesalahan dalam
kasus itu? Bahkan jaksa tak bisa buktikan bahwa dia terlibat. Semua disiapkan
dengan teliti sebelum dia menutupinya. Kau tahu maksudku, 'kan? Lihat reaksinya
atas boikot terdahulu hingga sekarang. Presdir Jang paling tahu bahwa Geun-won
tak kompeten. Namun, dia tetap pilih Geun-won sebagai pewaris. Presdir Jang tak
akan buang putranya begitu saja,” yakin Ho Jin.
“Kita masih punya waktu,”
tengahi dir. Kang. “Berhati-hati tak ada salahnya. Mari kita lihat dahulu.”
--
Presdir Jang sudah mengundang pengacara ke ruangannya. Di sana juga ada Geun Won dan Soo Ah. Pengacara itu sudah menyiapkan segalanya jadi Presdir Jang hanya harus berbicara sesuai yang sudah di siapkan. Hasil rekaman pun tak bisa menjadi bukti dan bahkan dengan pengakuan detektif itu dan foto rekaman karena pengawas ini juga. Pada akhirnya, Geun Won akan di bebaskan karena kurangnya bukti. Mereka punya peluang.
Geun Won sangat lega
mendengarnya. Presdir Jang memarahi Geun Won dan menyebut mulut Geun Won tidak
berguna hingga semua ini terjadi. Akibat hal itu, saham mereka turun 12 persen!
Geun Won hanya bisa meminta maaf.
Pembicaraan sudah selesai jadi
semua bubar. Presdir Jang menyuruh Soo Ah untuk tidak keluar.
Setelah semua keluar dan hanya
tersisa Presdir Jang dan Soo Ah, Presdir Jang mulai bicara. Dia memberitahu
kalau merasa sulit dengan anak seperti Geun Won. Soo Ah memberanikan diri untuk
bicara. Bukankah Presdir Jang sering bilang menganggapnya seperti keluarga?
“Aku sulit mengatakan ini. Tapi
kurasa kau perlu memberhentikan putramu,” saran Soo Ah.
“Aku memberhentikan Geun-won?”
kaget Presdir Jang. “Apa maksudmu? Kau tak dengar tadi? Dia bisa terbukti tak
bersalah.”
“Lalu bagaimana dengan
kesalahannya, rekaman itu, pandangan buruk kepada Jangga, juga posisi Anda
dalam perusahaan? Bila Direktur Kang mengkhianatimu pada saat ini, ini tentu
berbahaya bagimu. Untuk mengembalikan semuanya ke posisi awal, kita hanya punya
satu cara. Kau harus berhentikan Direktur Jang dengan tanganmu sendiri,” tegas
Soo Ah.
Saat itu, mata-mata dir. Kang,
sekretaris wanita Presdir Jang masuk dan sempat mendengar pembicaraan Presdir
Jang dengan Soo Ah. Dia masuk hanya untuk menghidangkan teh, setelah itu
langsung keluar.
Presdir Jang menyuruh Soo Ah
untuk duduk. Dia menceritakan alasannya dulu mendirikan Jangga. Dia adalah
putra sulung dari empat bersaudara dan terlahir di era yang sulit. Adik
bungsunya mati kelaparan dan adiknya yang lain pun meninggal karena makanan
basi di pinggir jalan. Agar keluarganya tidak kelaparan, dia mendirikan Jangga
supaya mereka bisa makan enak. Dirinya yang seperti itu, harus membuang
putranya dengan tangannya? Dia tidak bisa melakukannya.
“Bisnis kecil harus tahu
karakteristik lingkungannya. Bisnis yang baik harus pintar membaca tren yang
ada. Kalau begitu, bagaimana dengan perusahaan besar seperti Jangga? Kita harus
tahu karakter masyarakat negara ini. Mereka mudah tertarik dan bosan. Mereka
mudah melupakan yang terjadi. Saham turun 12 persen? Sejauh apa saham kita
turun saat boikot delapan tahun lalu? Saat itu turun 37 persen. Hampir turun 50
persen, tapi kembali normal dalam setengah tahun. Kenapa? Karena prinsip utama
bisnis makanan. Karena produk Jangga enak,” jelas Presdir Jang.
Melihat ekspresi Presdir Jang,
Soo Ah sudah tahu keputusan-nya. Dia meminta maaf karena sudah berpikir pendek
lagi.
“Jangan berani-berani... Jangan
berani-berani menyuruhku meninggalkan keluargaku lagi,” peringati Presdir.
--
Dir. Kang mendapat pesan dari mata-matanya : DIA PIKIR KAU MAU JADI PENERUSNYA, TAPI DIA TAK BERPIKIR KAU AKAN MENGKHIANATINYA.
Mendapat pesan itu, dir. Kang mengirim pesan pada Ho Jin. Dia juga menelpon Sae Ro Yi. Semua tampak senang. Mereka akan mencoba rencana mereka.
--
Geun Won terkejut saat melihat
pengumuman yang di kirimkan ke semua email pemegang saham : “Proposal Penurunan
Presdir.” Email itu juga sampai kepada Presdir Jang.
Semua eksekutif perusahaan dan
para pemegang saham sudah berkumpul bersama untuk membicarakan hal ini. dir.
Kang yang memimpin jalannya rapat.
“Kita semua telah sepakat. Jangga
adalah sebuah perusahaan. Bukan perusahaan biasa, kita nomor satu dalam bisnis
makanan. Kita tak boleh digoyahkan oleh masalah keluarga presdir lagi. Aku tak
nyaman melakukan ini pada Presdir Jang yang sudah lama kukenal...”
“Tebaklah. Ini semua karenamu. Ini
semua karena orang bodoh sepertimu duduk di kursi direktur. Ini semua karena
dia berpihak kepadamu dan merugikan perusahaan,” marahi dir. Kang. “Sudah
kukatakan, perusahaan akan membereskannya. Inilah cara kami membereskannya. Apa
kau mengerti?”
Geun Won tidak tahu harus berkata
lagi mendengar semua ucapan tersebut. Dan dengan tenang, dir. Kang meneruskan
rapat.
--
Geun Won berjalan dengan lesu menuju basement. Dia berpas-pasan dengan Soo Ah. Soo Ah berkata kalau dia sudah melihat proposal itu. Geun Won merasa bersalah karena semua adalah salahnya hingga ayahnya…
“Aku bilang pada ayahmu bahwa
kau harus diberhentikan. Tapi dia marah karena dia tak bisa melakukan itu. "Darah lebih kental daripada air."
Itu pepatah yang paling kubenci. Tapi ternyata itu tak salah,” beritahu Soo
Ah.
Geun Won tampak terkejut
mendengar itu. Tidak menyangka kalau ayahnya akan memihak padanya dan
menolongnya hingga mempertaruhkan jabatannya.
--
Hyun Yi menemuinya. Dia merasa
khawatir pada Geun Soo. Geun Soo jujur memberitahu kalau dia awalnya merasa
akan baik-baik saja, tapi sekarang melihat ayahnya terpuruk dia merasa tidak
tega melihatnya. Tidak masuk akal.
“Itu hal yang normal. Apa pun
yang terjadi, dia tetap ayahmu,” ujar Hyun Yi, tulus.
Mata Geun Soo jadi
berkaca-kaca.
--
Sae Ro Yi juga membaca mengenai
berita Jangga. Seung Kwon tidak mengerti mengenai apa yang di maksud penuruna
presdir? Yi Seo menjelaskan secara sederhana kalau para pemilik saham akan
mengambil voting untuk menurunkan Presdir Jang atau tidak. Di putuskan
berdasarkan suara mayoritas.
Geun Soo dan Hyun Yi yang baru
turun dari atap mendengar ucapan Yi Seo. Sae Ro Yi memikirkan sesuatu dan
langsung berdiri di depan Geun Soo.
“Kami sedang bicara tentang
penurunan Presdir Jang,” jujur Sae Ro Yi pada Geun Soo. “Kau tahu, 'kan? Ayahmu
adalah musuhku. Agar dia menebus dosa-dosanya, aku bertujuan untuk lebih sukses
darinya. Aku akan lakukan apa pun... untuk itu. Aku... Aku tak bisa mengubah
rencanaku karena perasaanmu atau karena aku memikirkanmu. Aku juga tak mau
begitu. Kau juga tak suka kepedulian palsu seperti itu, 'kan? Kau ada di sini mengetahui semua itu.”
Geun Soo tidak tahu harus
merespon bagaimana dan memilih keluar dengan alasan mencari udara segar.
Setelah Geun Soo keluar, Hyun
Yi merasa marah dengan ucapan Sae Ro Yi dan memilih keluar juga. Yi Seo yang
mengerti akan maksud Sae Ro Yi. Itu karena cepat atau lambat keadaan seperti
ini pasti terjadi juga.
--
Geun Soo memikirkan ucapan Sae
Ro Yi yang ingin menjatuhkan ayahnya. Dia sudah tahu sedari awal mengenai itu.
Tapi, dia teringat ucapan Yi Seo yang menyebutnya pengecut yang tak bernyali
untuk mengejarnya atau perusahaan. Hal itu seolah memberi kekuatan baru untuk
Geun Soo. Apalagi saat ingat Yi Seo berkata kalau Geun Soo menginginkannya
suatu hari nanti, jadilah pewaris Jangga.
--
Geun Won menghadap Presdir Jang
sebelum pergi ke Kejaksaan. Di dalam ruangan juga ada Soo Ah. Geun Won
mengatakan kalau dia akan berbicara sesuai yang sudah di siapkan pengacara dan
dia akan bisa kembali bekerja besok.
“Seumur hidup, ayah bekerja
membangun Jangga. Jangga adalah hidup ayah, dan ayah, Jang Dae-hee, adalah
Jangga itu sendiri,” ujar Presdir Jang pada Geun Won. “Tidak ada seorang pun bisa
menendang ayah keluar dari sini. Kau khawatirkan dirimu saja. Tak usah
khawatirkan ayah.”
Geun Won cukup terharu mendengar ucapan ayahnya. Apalagi, di tambah Presdir Jang membenarkan dasinya. Tidak hanya itu, Presdir Jang menangis karena sudah membesarkan Geun Won dengan keras karna ingin menjadikannya pewaris. Dan itu membuatnya tidak pernah memberikan pelukan hangat pada Geun Won.
Kali ini, Presdir Jang memeluk
Geun Won. Membuat Geun Won menangis sedih terharu karena pelukan dan ucapannya
itu.
Setelah Geun Won pergi, ekspresi Presdir Jang menjadi berbeda. Dia mengajak Soo Ah untuk pergi. Soo Ah bingung karna rapat pembahasan penurunannya masih 4 jam lagi.
--
Di lobby, Geun Won melihat kedatangan Sae Ro Yi. Dia jelas marah dan bertanya tujuan Sae Ro Yi datang. Sae Ro Yi menjawab kalau dia datang untuk ikut ambil suara sebagai pemilik saham di sini, untuk menurunkan presdir Jang.
Geun Won sangat marah
mendengarnya dan hendak menghajarnya. Tapi, sekr. Kim menahannya karena jika
Geun Won melakukannya, akan membuat masalah semakin besar.
“Kami bukan orang-orang yang
bisa kau taklukkan. Aku, juga ayahku. Lakukan sesukamu. Kita lihat apa kau
berhasil,” tegas Geun Won.
--
Yi Seo, Seung Kwon dan Hyun Yi
ada di DanBam. Seung Kwon merasa sangat cemas ingin tahu apa hasil rapat
pemegang saham, tapi rapat masih akan di lakukan 3 jam lagi. Di sisi lain,
Seung Kwon juga merasa lega karena Geun Soo tidak datang hari ini. Jika ada
Geun Soo, dia tidak tahu harus bereaksi bagaimana nantinya.
Tags:
Itaewon Class