Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 15- 2


Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 15- 2
Images by : Tencent TV

Taichu mengajak Qianyu berjalan di sekitar pantai. Sambil melihat pantai, Taichu memuji Penginapan Guanmei yang sekarang semakin ramai. Qianyu membenarkan dan berkata kalau semua itu berkat Tonghao. Membahas nama Tonghao, raut wajah Qianyu langsung jadi muram.
“Pada dasarnya Shan Junhao adalah orang yang punya bakat di bidang bisnis. Melakukan hal ini bisa di bilang semudah membalikkan telapak tangan.”
“Kau sudah tahu semuanya.”
“Semua orang sudah tahu Shan Junhao kembali ke Senwell.”

Qianyu akhirnya berharap kalau Tonghao bukanlah Shan Junhao, maka semua akan baik-baik saja. Taichu bertanya, kenapa Qianyu tidak berharap agar dari awal tidak pernah bertemu Shan Junhao? Taichu menegaskan kalau yang Qianyu sukai adalah Tonghao dan bukanlah Shan Junhao. Dan Shan Junhao bukanlah Tonghao. Sekarang Tonghao sudah menghilang.
“Tapi Tonghao adalah bagian dari Shan Junhao.”
“Jika ya, mengapa dia belum pernah kembali ke Guanmei? Saat dia kembali menjadi Shan Junhao, mengapa dia belum pernah mencarimu?”
“Jadi, aku dengan Tonghao hanyalah sebuah perjalanan singkat, begitu?” tanya Qianyu, berusaha keras menahan air matanya agar tidak menetes.
Qianyu memandang cincinya. Dia bercerita pada Taichu kalau dari awal dia mendapat cincin itu dan memakainya, cincin itu tidak bisa di lepas bagaimanapun caranya. Tapi, ketika dia kehilangan Tonghao, cincin itu lepas dengan sendirinya. Bukankah itu cincin yang ajaib?
Taichu menimpali kalau yang ajaib bukanlah cincin itu, tapi cinta. Qianyu berusaha menguatkan diri untuk membuang cincin itu dengan melemparnya ke laut, tapi tidak bisa. Taichu tiba-tiba saja merebut cincin dari tangan Qianyu dan melemparkannya ke laut.
Qianyu berteriak marah karena Taichu membuang cincin-nya. Qianyu bahkan mau turun ke laut untuk mencari cincin itu. Taichu langsung menghalangi. Dia tidak membuang cincinnya dan hanya berpura-pura tadi.


“Kenangan yang indah hanyalah bisa jadi kenangan. Mungkin cinta sejati akan datang ke sisi kita dengan tidak sengaja,” ujar Taichu. Dia mengembalikan cincin itu dengan memasangnya di rantai kalung miliknya. “Ini. Cincin ini sudah ku modifikasi. Sekarang sudah berubah menjadi sebuah kalung. Menjadi sebuah barang baru. Dan tidak ada hubungannya lagi dengan Tonghao. Ini aku berikan sebagai hadiah untukmu, Ye Qianyu.”
Taichu memakaikan cincin kalung itu ke leher Qianyu. Qianyu berterimakasih padanya. Tapi, Taichu masih bisa melihat jelas kalau Qianyu hanya memikirkan Tonghao.
--
Di rumah keluarga Shan,
Junhao sedang mempelajari ringkasan proyek selama dirinya menghilang. Yunyi ada di sebelahnya dan membantunya. Mereka berusaha mencari kesalahan Minghan mengerjakan proyek selama dia tidak ada.

Tapi, tiba-tiba, dada Junhao terasa sakit. Dia juga tidak tahu kenapa, tapi beberapa hari ini, jantungnya selalu terasa sakit seolah di robek. Yunyi khawatir dan mengajak ke rumah sakit. Junhao menolak karena dia merasa bukan jantungnya yang bermasalah tapi hatinya.
--

Taichu ada di kamar Qianyu. Dia memainkan lagu kesukaan mendiang ibu Qianyu untuk menghibur Qianyu. Melihat Qianyu yang masih murung, Taichu menawarkan diri mengajarkan Qianyu bermain piano. Qianyu menolak dan menyuruh Taichu untuk pulang karena hari sudah larut. Taichu masih belum mau pergi dan malah nawarkan diri membacarakan cerita agar Qianyu bisa tidur. Dia menceritakan pengalamannya selama berwisata.
Dan di depan kamar, Jinzhi serta Shengzhe menguping. Jinzhi tidak mau melewatkan kesempatan dan dengan sengaja mengunci kamar Qianyu agar Taichu dan Qianyu bisa bermalam bersama.
Qianyu akhirnya tertidur. Taichu menyelimutinya dengan lembut dan memandang wajah Qianyu dengan lekat. Dia mencuri ksempatan dengan mencium kening Qianyu.
“Aku mencintaimu, Qianyu,” akui Taichu pada Qianyu yang tertidur.

Tapi, pas mau keluar kamar, pintu malah terkunci. Mau di gedor, takutnya Qianyu terbangun. Taichu mencoba memanggil dengan suara kecil, tapi tidak ada jawaban. Ah, Taichu sepertinya tahu kalau semua adalah perbuatan Jinzhi. Jadinya, Taichu memutuskan untuk tidur dengan duduk di kursi meja belajar Qianyu.
--

Esok hari,
Taichu sudah bangun sedari tadi dan tidak bisa keluar karena pintu masih terkunci. Qianyu akhirnya bangun dan sangat terkejut karena Taichu masih ada di kamarnya. Taichu menjelaskan kalau dia terkunci di dalam kamar Qianyu karna pintu di kunci oleh Jinzhi.
Taichu malah memuji Jinzhi yang imut dan pasti Qianyu bahagia mempunyai ibu seperti Jinzhi. Dia merasa iri pada Qianyu. Qianyu heran dengan Taichu padahal dia saja iri pada Taichu yang bisa berkeliling dunia dengan bebas, sementara dia mau jajan di supermarket saja harus mikirin isi dompet.
Qianyu jadi kepo saat Taichu bilang ingin tinggal di Guanmei. Apa alasannya?
“Karena kamu,” jawab Taichu, tersenyum.
Qianyu kaget. Tapi, Taichu langsung tertawa dan bilang kalau dia hanya bercanda. Taichu bahkan bohong kalau Qianyu bukanlah tipe wanitanya. Sepertinya, dia mengatakan itu agar Qianyu merasa nyaman berada di dekatnya.

Jinzhi dan Shengzhe sudah ada di depan pintu dari tadi. Dia membukakan pintu dan mengajak mereka untuk sarapan bersama. Qianyu beneran marah pada Jinzhi karena sudah membuatnya malu. Sementara Taichu pamit pulang dan tidak ikut sarapan karena masih ada urusan dan harus bergegas pergi.
--

Qianyu membersihkan toko, tapi wajahnya kembali sedih. Dia juga terus menggenggam cincin kalung-nya. Jinzhi menasehatinya agar membuang cincin itu.
“Apakah jika di buang maka bisa melupakan? Yang di butuhkan Qianyu sekarang adalah waktu,” komentar tn. Tang.
“Lebih tidak bisa di lupakan jika dia terus mempertahankan cincin itu,” ujar Jinzhi.

Tapi, mau apapun yang Jinzhi katakan, Qianyu tidak bisa membuang cincin itu. Jinzhi meyuruh Qianyu untuk percaya padanya karena semua akan membaik. Dia bahkan berusaha menjodohkan Qianyu dengan Taichu. tn. Tang sampai kesal.
“Ma, aku tidak ingin memanfaatkan Taichu. Jangan lagi dorong dia padaku,” ujar Qianyu, serius.
--
Yunyi pergi ke ruang kerja Junhao, mengantarkan kopi. Dia juga menyuruh Junhao untuk beristirahat dan jangan terlalu lelah karena kondisi Junhao masih belum terlalu baik. Junhao tetap ingin bekerja karena besok rapat direksi akan di adakan. Dia harus segera mempelajari semua proyek dan tahu sudah sampai dimana progress pengerjaannya. Dengan begitu, saat di rapat dan kembali ke perusahaan, dia bisa mengendalikan situasi.
--
Qianyu datang ke Penginapan Guanmei karena Liyin menelpon agar dia datang mengambil barang. Ada dokumen untuk Qianyu yang di kirim ke Penginapan Guanmei. Qianyu melihat isi surat itu. Surat itu di cetak di atas kertas ber kop surat Senwell, isinya : Qianyu, aku harap kau bisa datang ke Senwell besok, aku butuh kamu. Shan Junhao.
Liyin mengintip isi surat dan membacanya keras-keras. Taichu yang kebetulan lewat jadi tahu isi surat itu juga. A Sheng ikutan komentar kalau kemarin asisten Tonghao juga datang kemari. Liyin memuji Qianyu yang beruntung bisa mendapatkan Shan Junhao.
Mereka tidak tahu kalau semua tidak seperti yang mereka bayangkan. Qianyu memilih pergi. Taichu yang melihat wajah sedih Qianyu berusaha menghibur dan mengajaknya jalan-jalan. Qianyu menolak dan ingin pulang saja.
Taichu akhirnya kembali ke dalam penginapan dan menanyakan pada A Sheng, apa yang asisten Junhao katakan kemarin saat datang? A Sheng menjawab, asisten itu hanya mampir dan tidak mengatakan apapun yang penting. Liyin menambahi kalau asisten Junhao tampaknya tidak tahu apapun termasuk mengenai Junhao yang di panggil Tonghao.





Post a Comment

Previous Post Next Post