Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 15 part 2


Original Network : tvN
"Semua karakter, organisasi, tempat, dan peristiwa adalah fiktif”

Ji Eun memberitahu rekannya bahwa dia memiliki video kesaksian Dong Baek mengenai Si Penghapus. Dan rekannya meminta untuk diperlihatkan video tersebut terlebih dahulu, baru mereka akan memutuksan. Dan Ji Eun menolak, sebab dia takut video ini akan dihapus hanya demi memperburuk citra Dong Baek.
“Jawab pertanyaanku dahulu. Maukah kamu merilis video apa adanya?” tanya Ji Eun dengan tegas.
“Ji Eun. Menurutmu apa yang paling penting bagi seorang reporter?” tanya Si Rekan. “Kebenaran. Yang penting adalah kebenaran. Dan kita semua reporter,” katanya dengan lembut untuk membujuk Ji Eun.

“Itu sebabnya kita harus memberi tahu orang bahwa Detektif Dong dijebak,” jelas Ji Eun.
“Kebenaran tidak berasal dari luar. Dimulai dari sini. Kita yang menciptakan kebenaran,” jelas Si Rekan dengan sikap sombong. “Kebenaran yang harus kita buat sekarang adalah memastikan mutan itu menghilang dari dunia ini. Mengerti?” jelas nya.
“Ji Eun, kamu masih pemula dan tidak tahu banyak. Kami akan memberimu satu kesempatan lagi. Jadi, berhentilah keras kepala dan bawakan klip videonya,” kata Rekan yang lain.


Mendengar kan perkataan mereka berdua, Ji Eun pun menetapkan pendiriannya. “Kalian salah. Akulah yang menawarkan untuk memberi kalian kesempatan terakhir,” jelasnya. “Aku akan pergi sekarang,” katanya. Lalu dia langsung pergi.
“Hei! Hidupmu akan berakhir setelah kami menuntut kompensasi dan memenjarakanmu! Ji Eun!” ancam Rekan yang lain. Tapi Ji Eun tidak peduli dan terus berjalan pergi.

Tim SWAT bersiap di sepanjang sungai, dan para Detektif yang menyamar mengawasi dari jauh. Sebab mereka belum ada melihat sandera.

Diruang media. Shin Woong menyaksikan semuanya dari video. Dan dia memberikan perintah. “Kalian punya izin untuk menembak dan membunuh,” perintah nya.

Sun Mi dan Dong Baek mengawasi keadaan dari dalam mobil. Dan mereka menggunakan pembesar di kamera hp untuk melihat dengan jelas.

Sebagian Tim SWAT masuk ke dalam bangunan gedung. Tapi mereka tidak menemukan apapun, tidak ada siapapun disana.
Para Tim Detektif yang mengawasi dari jauh merasa terkejut.


Sun Mi mengajak Dong Baek untuk pergi, karena dia memiliki satu tempat lagi yang dicurigainya. Yaitu gedung dimana Young Ah melakukan bunuh diri 20 tahun lalu dengan keracunan karbon monoksida. Informasi itu di dapatkannya dari Bong Kook, dan dia menjelaskan kepada Bong Kook bahwa dia hanya ingin kepolisian metro saja yang tahu, yang lainnya jangan di beritahu. Dan Bong Kook mengerti.
“Bagaimana kamu tahu?” tanya Dong Baek.
“Sama dengan kebanyakan pembunuh berantai. Pembunuhan adalah ritual bagi si Penghapus. Aku tahu ada alasan dia datang jauh-jauh kemari meski akan meninggalkan jejak,” jelas Sun Mi.
Kyung Tan masih belum sadarkan diri.

Cucu Kyung Tan mendekati Se Hoong, dan berbisik di telinga Se Hoong. “Asal Paman tahu, ayahku tidak bisa melakukan apa pun tanpa Paman dan Paman Dong Baek di sisinya.”
“Ya, itu juga benar,” kata Se Hoong sambil tersenyum.
Ji Eun menelpon, dan Se Hoong mengangkatnya. Ji Eun meminta bantuan Se Hoong untuk Dong Baek. Dan tanpa ragu, Se Hoong langsung mengiyakan.


Dugaan Sun Mi benar. Sesampainya di gedung terlantar tersebut, mereka berdua bertemu dengan Si Penghapus yang sudah menunggu mereka berdua di atas atap. Dan Soo Kyun berada di dalam koper dalam keadaan terluka. Tapi Soo Kyung masih hidup di dalam sana.

“Ambil dia dariku kalau bisa,” tantang Si Penghapus.
“Yoo Soon Nam,” panggil Dong Baek. “Apa yang kamu dapatkan dengan menyakiti Eun Soo Kyung?”
“Detektif Dong Baek dan Inspektur Han Sun Mi,” balas Si Penghapus. “Apa yang kalian dapatkan dengan menyelamatkan nyawanya? Rasa lega karena menyelamatkan orang yang tidak bersalah? Rasa pembenaran yang lebih seperti fatamorgana?” balasnya, bertanya. Sambil membuka topeng yang dikenakannya.

Dong Baek tidak mengerti dengan maksud Soon Nam bertanya seperti itu. Dan Soon Nam menceritakan bahwa ada masa ketika itu penting baginya. Tapi kenyataannya, emosi tersebut tidak berarti bagi manusia. Itu hanya omong kosong, karena banyak orang yang akan lupa, seperti seorang polisi yang menangkap pelaku dan petugas damkar yang menyelamatkan nyawa, berapa orang yang akan mengingat jasa itu. Dia ragu itu akan bertahan sehari, jadi kenapa mereka harus berusaha untuk sesuatu yang akan mudah dilupakan. Menurutnya itu sia- sia.
“Tidak, aku tidak akan pernah berpikir begitu,” kata Sun Mi dengan yakin.



“Sebenarnya, kamu sudah menyadari bahwa rasa keadilanmu tidak bisa mengubah jalan dunia ini. Semakin kamu berusaha membantu, semakin dunia akan menentangmu,” balas Soon Nam.
Mendengar itu, Dong Baek dan Sun Mi saling mengingat pengalaman mereka, ketika masyarakat berdemo dan tidak menerima dirinya.

Soon Nam menunjuk ke arah Soo Kyung yang berada di dalam koper dan menjelaskan alasannya melakukan ini. Untuk menciptakan dunia yang lebih baik, maka di perlukan pemimpin sejati. Suami Soo Kyung adalah mantan anggota majelis. Ibu Soo Kyung yang kasar berpikir uang bisa membeli segalanya. Jaksa parasit, polisi, dan media, itu hanyalah hewan di balik topeng, sedangkan yang mereka butuhkan adalah pemimpin sejati. Jadi menurutnya, ketakutan akan melahirkan keadilan sejati. Sehingga sebenarnya sekarang, Eun Soo Kyung sekarat dengan terhormat.
Mendengar itu, Dong Baek merasa kesal, tapi Sun Mi langsung menghentikannya supaya jangan bertindak gegabah.

“Apa yang kamu pikirkan?” keluh Dong Baek.
Sun Mi menjelaskan sambil berpikir. Menurutnya sikap Soon Nam aneh. Sebab selama ini Soon Nam membelaskan dendam Moon Yong Dae dan Yoo Ah Young dengan cara yang sama mereka berdua diperlakukan tidak adil. Jadi pembunuhan adalah ritual baginya. Dan dia tidak akan tiba- tiba mengubah cara pembunuhannya dengan cara tawar- menawar dengan mereka. Sun Mi yakin kalau Soo Kyung tidak di dalam kopert tersebut, tapi dimana Soo Kyung berada, itulah yang menjadi pertanyaan baginya.

Dong Baek mengerti dengan maksud Sun Mi. Jadi diapun memberitahu Soon Nam bahwa dia bersedia mengikuti cara Soon Nam. Tapi dengan satu syarat, sebelum Soon Nam membunuh Soo Kyung, dia ingin melakukan pemindaian ingatan. Dengan alasan, dia membutuhkan informasi untuk berurusan dengan Joon Seok dan Pil Seon yang mengusiknya.
“Kamu pikir aku akan tertipu dengan trikmu?” tanya Soon Nam sambil tersenyum. “Ayolah.”
“Jika kamu benar-benar si Penghapus, kamu akan melumpuhkan kami apa pun yang kami lakukan. Benar, bukan?” balas Dong Baek dengan percaya diri. “Jadi, buka kopernya. Sepertinya tidak sesulit itu,” tantang nya.

Soon Nam tampak ragu. Dan melihat itu, Dong Baek menjadi yakin kalau Soon Nam bukanlah Si Penghapus yang asli. Dan karena sudah ketahuan, maka Soon Nam pun mengancam akan membuang koper tersebut, jika Dong Baek  berani melangkah sekali lagi ke dekat nya.
“Tidak apa-apa. Lagi pula, dia tidak ada di sana,” kata Sun Mi dengan sangat yakin. Dan Dong Baek tersenyum mendengar itu.
Tanpa ragu lagi, Dong Baek mendekati Soon Nam dan memindai ingatannya. “Eun Soo Kyung ada di gedung ini!” teriaknya, sesudah dia memindai ingatan Soon Nam.
Mendengar itu, Sun Mi langsung berlari untuk mencari Soo Kyung di dalam gedung.

Dong Baek bertarung melawan Soon Nam. Dan dia berusaha sekali lagi untuk memindai ingatan Soon Nam. Tapi setiap dia melakukan itu, dia merasa kesakitan sendiri. Dan karena itu, Soon Nam berhasil melawan dan mendorong nya ke tepi atap.

Sun Mi berhasil menemukan Soo Kyung di dalam salah satu ruangan.

Dong Baek melawan dan memutarkan balikkan posisi mereka. Jadi sekarang, Soon Nam lah yang berada di posisi di tepi atap. “Katakan. Siapa si Penghapus?” geramnya.
“Akulah si Penghapus!” teriak Soon Nam. “Semua yang kukatakan padamu adalah yang kudengar darinya. Aku tidak datang hari ini. Dia yang ada di sini,” jelasnya.
“Kamu tidak akan menyerah,” keluh Dong Baek, kesal.
“Ingat apa yang kamu dengar hari ini. Dunia tidak bisa berkembang menggunakan caramu. Jika dunia tidak berkembang, kamu hanya akan menjadi orang luar yang dihukum selamanya!” teriak Soon Nam dengan tajam.

Sun Mi memeriksa keadaan Soo Kyung yang berada di dalam ruangan karbon monoksida. Dan setelah memeriksa kalau Soo Kyung masih hidup, diapun langsung membuat ruang supaya udara segar bisa masuk ke dalam ruangan.
Kemudian tiba- tiba terdengar suara tembakan. Dan Sun Mi merasa terkejut.


Dong Baek terkejut, ketika seseorang menembak Soon Nam dan dirinya dari belakang. Karena hal tersebut, pegangannya terlepas dari Soon Nam. Dan Soon Nam terjatuh ke belakang.

Sun Mi berusaha untuk menyelamatkan Soo Kyung.
Ternyata orang yang menembak Dong Baek dan Soon Nam adalah Ki Soo. Karena tembakan tersebut, Dong Baek jadi tidak bisa bergerak dan tidak bisa melakukan apapun.

Tim Detektif datang tepat waktu. Mereka menembak Ki Soo untuk menghentikan gerakannya. Dan kemudian mereka menyuruhnya untuk menurunkan senjata. Tapi karena Ki Soo bersikap keras kepala, maka mereka pun menembak nya sekali lagi.
Disaat terakhir hidupnya, Ki Soo menatap ke arah langit dengan tatapan menyesal. Kemudian dia membunuh dirinya sendiri.

“Baek! Baek! Kamu baik-baik saja?” panggil Lim dengan khawatir. “Sial. Dia tertembak. Cepat. Panggil ambulans,” perintahnya.

Sun Mi berhasil menyelamatkan Soo Kyung.

Young Soo datang dan melihat Soon Nam yang telah meninggal.
Tim Detektif merasa panik untuk menyelamatkan Dong Baek yang tidak sadarkan diri, karena terkena tembakan.



Do Soo melaporkan keadaan di tempat kejadian kepada Shin Woong. Tapi dia tidak bisa mengonfirmasi keadaan Dong Baek sekarang, karena pihak BIN tiba- tiba muncul.
“Ikuti mereka diam-diam,” perintah Shin Woong.
“Baik, Pak.”

Shin Woong datang ke tempat Pil Seon untuk melapor. Namun ketika dia melihat, raut aneh Pil Seon dan Joon Seok, dia terdiam dan menatap ke arah dimana mereka menatap. Yaitu ke arah TV yang sedang memberitakan tentang pernyataan Dong Baek.



"Pernyataan Detektif Dong Baek terkait Kasus si Penghapus"
Dong Baek : “Aku ingin membuat pernyataan. Berdasarkan ingatan yang kulihat saat berburu si Penghapus, itu cerita yang sudah lama dimulai. Dua puluh tahun lalu. Bajingan yang menginjak dan membunuh anak muda tidak berdosa, dan ibu yang menyebabkan kematian keluarga mereka yang selamat untuk menyembunyikan dosa anaknya. Mereka penyebab sebenarnya penderitaan Eun Soo Kyung. Mantan Anggota Majelis Bang Joon Seok dan Pimpinan Hwang Pil Seon. Dan Wakil Kepala Chun Ki Soo, yang mengikuti perintah dan menutupi kejahatan, dan Lee Shin Woong, Wakil Kepala Kepolisian Nasional. Mereka menyuap banyak orang untuk menutupi pembunuhan dan pemerkosaan oleh Bang Joon Seok dan teman-temannya. Mereka memalsukan kesaksian dan pembunuhan dibuat seolah bunuh diri. Terlebih lagi, mereka mengatakan hal-hal mengerikan kepada korban yang saat itu masih sekolah, dan membunuh gadis itu berulang kali. Chun Ki Soo, yang menutupi pembunuhan atas perintah mereka, dan Lee Shin Woong, Wakil Kepala Kepolisian Nasional.”
Semua orang yang menonton berita tersebut merasa merinding.

Rekan Ji Eun menelpon Ji Eun dan memerintah kan Ji Eun untuk menghapus unggahan di Internet tersebut sekarang juga. Dan dengan tegas, Ji Eun menolak, sebab dia tidak punya pilihan. Baginya hal terpenting bagi reporter adalah kebenaran.
Setelah mengatakan itu, Ji Eun langsung mematikan telponnya. Dan Se Hoong memuji betapa kerennya Ji Eun.

“Aku keren dan menganggur,” kata Ji Eun, membenarkan.
“Aku juga harus melakukan itu. Kepada Baek dan Kapten Koo. Aku juga harus bicara seperti itu pada mereka,” balas Se Hoong dengan bangga.
“Hubungi aku saat kamu dipecat,” balas Ji Eun sambil tersenyum. Dan Se Hoong mengiyakan.

Se Hoong mengkhawatirkan kondisi Dong Baek sekarang, sebab walaupun Dong Baek tampak baik- baik saja, tapi sebenarnya tidak. Dan dengan yakin, Ji Eun mengatakan kalau Dong Baek akan baik- baik saja, karena banyak orang yang mendukung nya.
“Jika aku tahu dia pergi ke TKP, aku juga akan pergi. Dia butuh seseorang di sana untuk menahannya,” kata Se Hoong sambil menghela nafas tidak berdaya.
“Kamu khawatir dia akan terluka, bukan?” tanya Ji Eun.
“Tidak. Siapa tahu dia memukuli seseorang,” balas Se Hoong. Dan Ji Eun tertawa geli. “Dia tidak mudah terluka. Meskipun begitu, dia langsung bangun dan mengeluarkan jarum infus… Dan…”
“Inspektur Han menemaninya, jadi, aku yakin dia baik-baik saja.”

Sun Mi datang ke atas atap dan meliihat jejak darah Dong Baek yang berada di lantai.

Joon Seok memarahi anak buahnya. Dia ingin video tersebut di hapus sekarang juga. Dan Si anak buah mengiyakan, tapi ini akan menjadi sulit, karena video tersebut juga tersebar di luar negri. Setelah mengatakan itu, Si anak buah pun pergi.


Shin Woong menatap kondisi Pil Seon dan Joon Seok yang tampak tidak berdaya sama sekali, lalu diapun berniat untuk pergi. Tapi Pelayan Jo langsung menghalanginya. Dan Shin Woong melawan balik dengan mengulurkan pistolnya. Dengan terkejut, Pil Seon langsung berdiri untuk melindungi Joon Seok.
“Sudah kuperingatkan 20 tahun lalu. Jika kamu tidak memperbaiki sikapmu, kamu akan membusuk di penjara seumur hidupmu,” geram Shin Woong.
“Kamu pikir bisa lolos dengan ini?” teriak Joon Seok.

“Berhenti. Kita harus memperbaikinya dahulu,” kata Pil Seon, berusaha untuk menenangkan semuanya. “Tidak ada yang mustahil bagiku. Tidak di negara ini. Lakukan saja seperti biasanya. Ikuti saja perintahku! Aku yang memutuskan,” katanya dengan yakin.
Shin Woong menolak untuk mengikuti perintah Pil Seon. Dia akan mengurusnya menggunakan caranya sendiri, sebab sekarang, ini bukanlah hanya masalah keluarga Pil Seon lagi. Tapi juga masalahnya. Dia teringat akan Putranya yang terluka karena dirinya.
“Kamu akan memutuskan hubungan denganku karena situasinya tidak memihakmu?” tebak Pil Seon. “Kamu pikir hanya kamu yang bekerja untukku di negara ini?” tanyanya, mengingatkan.
“Kamu lupa siapa yang membantumu sampai sejauh ini?” balas Shin Woong. Kemudian diapun pergi darisana.
Stasiun berita memberitakan tentang kondisi Dong Baek yang sudah koma selama 15 hari setelah tertembak. Dan sampai sekarang, Dong Baek masih belum sadarkan diri juga.


Sun Mi datang menjenguk Dong Baek. Dia memperhatikan Dong Baek dengan khawatir. Tapi tiba- tiba Dong Baek berbicara kepadanya. “Kamu akan terus menatapku seperti itu?” tanyanya. Dan Sun Mi merasa terkejut.
“Kamu baik-baik saja?”


“Tentu saja,” jawab Dong Baek sambil tersenyum. “Kamu pikir aku tidak akan baik-baik saja?”
“Tapi menurut berita…”
“Apa mereka bilang aku akan mati?” tanya Dong Baek sambil tertawa. Dan akhirnya Sun Mi pun mengerti, Dong Baek ingin menyentuh publik.

Sun Mi dan Dong Baek mengobrol di teras rumah sakit. Lalu tiba- tiba Dong Baek terpikir akan sesuatu, dia bertanya- tanya apakah keadaan akan sampai sejauh ini bila dia tidak terluka. Karena ketika dia terluka, segalanya seakan berjalan jauh lebih baik. Pertanyaan ini muncul dalam benak nya, karena dia teringat perkataan Soon Nam. “Semakin kamu berusaha membantu, semakin dunia akan menentangmu.”
“Kamu harus beristirahat,” tegas Sun Mi. “Berhentilah mengkhawatirkan itu. Itu tidak cocok untukmu. Fokus saja memulihkan diri agar kamu bisa kembali bekerja,” jelasnya. Dan Dong Baek tersenyum mendengar itu.

Ketika Dong Baek berjalan untuk kembali ke dalam kamarnya, dia terkejut melihat semua petugas yang berjaga di lorong dalam keadaan pingsan. Dan satu-satunya petugas yang tersadar malah tampak bodoh seperti tidak tahu apapun.
Dong Baek mengendarai motor untuk menemui Si Penghapus yang sebenarnya.
"Jika ingin tahu kebenarannya, mari bertemu di mana semuanya dimulai" . Itulah pesan yang ditinggalkan oleh Si Penghapus didalam kamarnya.

Dong Baek sampai di tempat Si Penghapus menunggu. Dan ketika dia melihat Si Penghapus, dia langsung menyapanya. “Seo Hui Soo,” panggilnya.
Dong Baek mengetahui siapa Si Penghapus melalui ingatan Soon Nam yang dilihatnya. Namun ketika itu, dia masih tidak terlalu yakin, tapi sekarang dia sangat yakin.



“Aku akan mulai dengan mengatakan yang sebenarnya. Dong Baek. Adikku,” kata Hui Soo sambil tersenyum. Dan Dong Baek menatap nya dengan bingung.

4 Comments

  1. Wah yang bener aja makin kesini makin gmn gitu...

    ReplyDelete
  2. Trimakasih banyak min mau nyinop ni drakor...dri semua drakor yg on going ini yg paling ku suka

    ReplyDelete
  3. Makasih Min sinopsisnya 👍👍. Mantap , klo gk sempat nonton terbantu banget dengan sinopsis ini

    ReplyDelete
  4. Makasih min sinopsis nya ....

    ReplyDelete
Previous Post Next Post