Sinopsis K-Drama : Mystic Pop-up Bar Episode 01-2
Images by : JTBC
Weol Ju memasak daging spesial
untuk Mi Ran. Mi Ran mencobanya dan memuji rasanya yang sangat enak. Tapi,
setiap kali Weol Ju menanyakan masalahnya, Mi Ran terus berkata dia baik-baik
saja dan tidak ada masalah. Dia masih bisa menghadapi dan mengatasinya. Mi Ran
bener-bener tidak mau menceritakan masalahnya pada Weol Ju.
Tidak lama, Kang Bae masuk ke
kedai usai membeli obat di apotek. Kang Bae juga masih mengenali Weol Ju yang
di swalayan tadi. Dia memuji Weol Ju yang keren banget tadi. Dan juga, obat
yang di belinya adalah untuk Mi Ran yang wajahnya sedikit tergores.
Mi Ran berterimakasih tapi juga khawatir dengan wajah Kang Bae yang terluka. Tanpa sengaja, Mi Ran menyentuh tangan Kang Bae. Dan… wushhhh, dia mulai menceritakan masalah yang di pendamnya.
“Tadi aku melompat ke depan
truk karena Pak Park,” cerita Mi Ran.
“Bila ada waktu, apa kau mau mendengarkan
ceritaku?” tanya Mi Ran pada Kang Bae.
“Seperti yang kau tahu, aku
masuk sebagai karyawan kontrak lalu jadi karyawan tetap. Aku berusaha bertahan
menghadapi semua pelanggan menyebalkan itu. Namun...”
Mi
Ran bekerja dengan sepenuh hati melayani para pelanggan. Walau ada pelanggan
yang menyebalkan, Mi Ran terus berusaha sabar dan menghadapinya demi bisa
menjadi pegawai tetap.
Namun, yang tidak bisa di tahan Mi Ran adalah asisten Park yang selalu berusaha menyentuhnya. Apalagi, Asisten Park menyinggung mengenai orang tuanya yang sudah meninggal dan adik Mi Ran berusaha masuk universitas. Jadi, Mi Ran harus segera menjadi pegawai tetap. Dia bisa membantu Mi Ran, karena dia memiliki hak penentu untuk mengangkat Mi Ran menjadi pegawai tetap.
--
Karna
takut dan tidak tahu cara meluapkan-nya, Mi Ran selalu pulang dengan perasaan
kacau. Dia selalu minum untuk meluapkan rasa frustasi dan amarahnya.
End
“Hidupku terasa seperti di
neraka. Walau kutahan, saat sampai di rumah aku tak bisa menahan amarahku sama
sekali. Itu membuatku lebih menyedihkan. Besok paginya, aku harus bekerja
dengan tersenyum,” curhat Mi Ran.
Weol Ju sangat emosi mendengar
ceria itu dan mulai memaki asisten Park yang brengsek. Bukan hanya Weol Ju,
Kang Bae juga emosi. Dia mendengar cerita Mi Ran sambil terus minum hingga
mabuk. Dan dia juga memaki ingin mencabut lidah asisten Park.
“Orang yang menggunakan
kekuasaan untuk menekan orang lain di pekerjaan memang paling berengsek. Jadi,
apa yang mau kau lakukan? Kau mau apakan dia?” tanya Weol Ju, menggebu-gebu.
“Aku tak ingin lakukan apa pun
padanya. Aku hanya ingin dia tahu rasanya berada dalam posisi terpojok.”
Usai mendengar yang Mi Ran
inginkan, Weol Ju tiba-tiba menyuruh Kang Bae untuk pergi keluar, mencuci muka
dan kembali untuk bicara berdua dengannya. Weol Ju juga memberikan permen pada
Kang Bae agar bisa sadar dari mabuknya. Walau tidak mengerti, Kang Bae yang
sudah mabuk, menuruti saja keluar.
Setelah Kang Bae keluar, Weol Ju membagi arak ajaib-nya pada Mi Ran untuk di minum. Tanpa curiga, Mi Ran meminum arak itu dan tidak berapa lama kemudian, dia mulai merasa mengantuk.
Mi Ran tersadar di sebuah ruangan penuh TV yang memutar semua pelecehan yang pernah Asisten Park lakukan padanya. Melihat semua itu, membuat Mi Ran merasa marah dan frustasi. Dia sampai mencengkeram erat kepala tangannya.
Tapi,
ada yang aneh… di salah satu TV,
Asisten Park menghampiri Mi Ran dari belakang dan memegang bahunya sambil meremasnya. Dia berusaha memegang bokong Mi Ran, tapi ternyata, yang di pegang-nya bukan Mi Ran melainkan Weol Ju. Weol Ju langsung menangkap tangan Asisten Park dan meletakan tangan itu ke atas panggangan daging yang panas. Asisten Park menjerit kesakitan.
Dia
berusaha kabur dari Weol Ju, tapi mau kemanapun dia kabur, Weol Ju selalu
muncul di hadapannya. Woaaaaaaaaa…. Hantu!!!!!
Karena
tidak tahu harus bagaimana, Asisten Park memilih mengambil pisau yang di
gantung (barang jualan) dan mengarahkannya pada Weol Ju agar tidak mendekat.
--
Kang Bae sudah kembali dari toilet. Tapi, dia merasa heran dengan penglihatannya karena Kedai Mistis tampak transparan dan orang-orang berjalan melewati kedai itu seolah tidak ada kedai di sana. Kang Bae bingung tapi mengira kalau dia masih mabuk.
Kang Bae bisa masuk ke dalam
kedai. Hanya ada Mi Ran karena itu Kang Bae memanggilnya untuk pulang. Karna Mi
Ran tidak menjawab, Kang Bae menyentuh-nya untuk membangunkan.
Kang Bae masuk ke dunia mimpi Mi Ran. Dia melihat Asisten Park yang berusaha menyerang Weol Ju dengan pisau. Tanpa pikir panjang, Kang Bae segera mengambil troli dan mendorongnya ke arah Asisten Park hingga Asisten Park pingsan.
Weol
Ju kaget karena Kang Bae bisa ada di dalam mimpi Mi
Ran. Kang Bae juga nggak tahu kenapa bisa ada di swalayan padahal tadi dia ada
di kedai. Kenapa dia masih ada di sini?
Weol
Ju lebih kaget karena Kang Bae masih bisa melihat kedai dan masuk. Dia mengira
Kang Bae adalah petugas inpeski yang di kirim dari atas. Kang Bae nggak ngerti
karna dia bekerja di bagian Kepuasan Pelanggan Swalayan.
“Jawab
aku dengan benar! Mustahil manusia bisa masuk ke mimpi orang lain,” teriak Weol
Ju.
“Apa?
Ini mimpi orang lain? Mimpi siapa?”
Gwi
kembali. Weol Ju segera memberitahu hal aneh mengenai Kang Bae yang bisa masuk
ke dalam mimpi walaupun manusia. Kang Bae juga ingin tahu kenapa dia bisa ada
di mimpi? Siapa mereka? Dengan kalem, Gwi menjawab pertanyaan Kang Bae kalau
mereka adalah orang yang mewujudkan keinginan orang dalam mimpi dan bahkan
membalaskan dendam orang. Begitulah. Sederhana-nya, mereka peri.
“Apa
kau harus jelaskan itu sekarang? Manusia masuk ke mimpi Mi-ran. Ini masalah
besar,” protes Weol Ju pada Gwi.
Gwi
menggunakan kekuatannya dan terlihat kalau dari atas kepala Kang Bae keluar
sinar, “Sepertinya karena penglihatan spiritualnya terbuka.”
“Apa?
Apa yang terbuka?” tanya Kang Bae.
“Mana
mungkin? Dia bukan pastor atau biksu,” ujar Weol Ju tidak percaya.
“Benar.
Dia tampak istimewa. Penglihatan spiritualnya tak terkunci saat lahir. Sejak
kecil, banyak orang tak puas dan meminta bantuanmu, 'kan?” tanya Gwi pada Kang
Bae.
“Benar.”
“Jadi,
itu alasannya dia bisa di sini?”
“Itu
bisa saja terjadi. Dia akan lupa semua saat bangun, jadi, jangan terlalu
khawatir,” bisik Gwi pada Weol Ju.
“Jadi,
aku hidup begini karena penglihatan spiritualku terbuka. Jika kau bisa
memecahkan masalah, bisakah mengubah watak seseorang?” pinta Kang Bae pada Weol
Ju.
“Tentu
saja. Tak ada kata mustahil dalam kamusku.”
Asisten
Park tidak bisa kabur lagi. Dengan mudah, dia di jatuhkan oleh Weol Ju. Sudah
terjebak, Asisten Park baru meminta maaf.
“Karena inilah aku terus bekerja. Mereka yang berpikir ada di atas orang lain. Mereka yang bermain dengan pekerjaan dan hidup orang lain. Betapa menyenangkannya melihat orang seperti itu ketakutan. Bagaimana rasanya sangat terpojok? Karena kau, ada orang yang ingin bunuh diri. Kau tahu? Kau tak hanya bos yang mengerikan. Kau juga pembunuh karakter orang lain!”
Asisten
Park menangis terisak-isak memohon di lepaskan. Tapi, Weol Ju tidak mau
melepaskannya sama sekali. Asisten Park memberontak dan berusaha kabur, tapi
tertangkap oleh Gwi. Gwi mencekiknya dan mengangkat tubuhnya. Udah itu, Gwi
nanya sama Weol Ju, apa mau di lempar?
Asisten
Park semakin ketakutan dan mulai menangis terisak-isak. Bukan hanya nangis,
Asisten Park sampai ngompol. Gwi langsung mengejeknya menjijikan dan
melemparnya jauh ke langittt!!!
Mi Ran yang melihat semua itu dari ruang CCTV, terkesiap kaget. Dan saat mendengar suara orang menggedor pintu, Mi Ran langsung mengunci dan meminta orang itu tidak masuk. Yang menggedor adalah Kang Bae.
“Dia
menguncinya? Memang di dalam ada apa?”
“Mi-ran, apa kau bodoh? Kau takut ada yang lihat kenangan itu? Apa kau malu? Mengapa kau malu? Kau tak salah apa-apa. Mengapa korban bertingkah seperti pelaku? Ayo keluar. Keluar dan tunjukkan semua kenangan itu kepada Pak Park. Pelaku sebenarnya yang harus malu dan ketakutan. Tidak usah takut. Kau lihat cara mereka memarahi Pak Park, 'kan? Kau tahu dia sampai kencing di celana karena takut? Benar-benar seru,” bujuk Kang Bae.
Mi
Ran tertawa kecil mendengarnya.
“Kau
tertawa. Lucu, 'kan? Tapi sayang sekali, ini semua hanya mimpi. Ketika kau
bangun nanti, kau harus marahi dia langsung,” lanjut Kang Bae.
Mi
Ran masih tidak mau membuka pintu. Weol Ju jadi emosi.
“Hei,
sudah. Hentikan itu. Hei, jangan keluar sama sekali. Teruslah hidup dikerjai oleh
orang seperti Pak Park. Sia-sia aku masuk dan membalas dendam untuknya. Kau tak
berhak mendapat ini,” omel Weol Ju.
Karena
Weol Ju sudah sangat emosi, Gwi terpaksa menyeretnya untuk pergi. Saat mereka
sudah mau pergi, Mi Ran akhirnya keluar. Begitu keluar, Mi Ran langsung meminta
maaf. Weol Ju jadi semakin emosi dan berteriak kalau Mi Ran tidak salah, jadi
kenapa minta maaf?!
“Mengapa
kau minta maaf? Jangan minta maaf! Apa nama kedai tempat kau minum tadi? Nama
kedainya adalah Kedai Mistis. Di kedai itu, aku dan kau, semua menjadi bos. Kita
semua satu level. Mengapa kau malah kecil hati? Kau harusnya memaki dia
sekarang. Bertingkahlah seolah kau punya cakar dan mengaumlah seolah kau punya
taring. Mengerti?” nasehat Weol Ju.
Semua
ikutan tersenyum karna Mi Ran akhirnya menjadi lebih berani.
--
Kang Bae terbangun di kamarnya.
Dia tidak ingat sama sekali mengenai apa yang terjadi di dalam mimpi Mi Ran. Dia
bahkan tidak ingat bagaimana caranya pulang.
--
Mi Ran juga benar-benar
berubah. Dia melaporkan mengenai pelecehan yang di alaminya kepada pihak
swalayan. Ada bukti CCTV hingga mereka bisa mengatasinya. Pihak swalayan juga berterimakasih
karna Mi Ran sudah mau memberanikan diri untuk melapor.
--
Mi Ran lanjut bekerja. Dan tiba-tiba, ahjussi yang kemarin membuat kekacauan, datang lagi. Tapi, kali ini, ahjussi itu bicara sangat sopan dan meminta maaf atas apa yang di lakukannya kemarin. Ahjussi itu tampak ketakutan. Setelah minta maaf, dia bergegas pergi.
Ahjussi kebangun dan kaget karena di
sampingnya ada orang yang sedang memanggang daging. Orang itu adalah Gwi
(berarti yang Gwi bilang melepas stress kemarin, pergi ke sini). Dia
memperkenalkan diri sebagai peri daging dan datang untuk memberikan banyak
daging pada ahjussi. Tanpa sungkan, Gwi memasukkan semua daging yang masih
panas ke dalam mulut ahjussi dan menyuruhnya memakannya sampai habis, daripada
membuat keributan di swalayan.
Gwi
memperingati ahjussi untuk tidak mengulangi perbuatannya atau dia akan bertemu
wanita gila.. eh salah, wanita serius.
End
Karena itu, ahjussi ketakutan
dan meminta maaf hari ini.
Kang Bae melihat ahjussi yang bertemu Mi Ran. Mata Mi Ran berkaca-kaca karna terharu karna ini kali pertama ada orang yang meminta maaf padanya. Saat melihat Kang Bae, Mi Ran segera menghapus air matanya dan mengucapkan terimakasih karena Kang Bae sudah mengantarnya pulang. Kang Bae lebih bingung karena tidak ingat apapun. Mereka berdua hanya ingat makan daging di kedai, setelah itu… blank.
--
Kang Bae entah kenapa masih
merasa ada yang aneh dan memutuskan ke atap kantor. Saat di sana, dia mendapat
ingatan kemarin saat asisten Park di lempar oleh Gwi. Kang Bae langsung kaget
dengan ingatan itu, tapi tidak mungkin.
Dan di saat masih ragu itu, dia
malah menemukan tusuk konde Weol Ju yang di gunakan untuk di lempar ke kepala
asisten Park.
“Tidak. Itu benar-benar
terjadi. Itu bukan mimpi. Tunggu. Bila itu benar terjadi, Pak Park seharusnya
sudah meninggal. Jadi, aku benar-benar masuk ke mimpi Mi-ran? Itu tak mungkin
terjadi. Lalu tusuk konde ini?”
--
Mood Weol Ju sedang sangat baik karena
klien-nya sudah mencapai 99991, yang artinya sisa 9 orang lagi yang harus di
bantunya. Gwi mengajak Weol Ju minum dan sadar kalau Weol Ju sumpit sebagai
tusuk konde. Weol Ju memberitahu kalau tusuk konde-nya jatuh di atap kemarin,
dan nanti akan di ambilnya.
Lagi asyik minum, mereka malah
kedatangan tamu dari ‘atas’, yaitu : Kepala Yeom. Gwi langsung bersikap sangat
sopan sementara Weol Ju bersikap santai dan sudah tahu Kep. Yeom datang untuk memarahinya
lagi.
“Ini bukan waktu untuk
berpesta. Aku datang karena Yeomradaewang,” beritahu kep. Yeom.
Dia menunjukkan pesan video
Kep. Yeom. Isinya, waktu Weol Ju dalam melakukan tugas adalah sebulah. Jika tidak
bisa mencapai target 100.000 orang, maka Weol Ju akan di kirim ke neraka.
Mood Weol Ju langsung rusak. Apalagi Kep. Yeom mengomel mengenai performa Weol Ju yang terus menurun sehingga tidak ada lagi perpanjangan waktu untuk Weol Ju. Gwi berusaha membela kalau mereka tidak bermain tapi bekerja. Tapi, Weol Ju sudah lebih dulaun ngamuk sama Kep. Yeom. Dia sudah bekerja selama 500 tahun dan tinggal kurang beberapa orang, dia mau di kirim ke neraka?!! Ini namanya penyalahgunaan kekuasaan.
“Lalu mengapa kau penuh emosi? Itu
karena kau terlalu lama menunggu. Waktu yang diberikan Yeomradaewang biasanya
300 tahun. Namun, kau terus minta perpanjangan hingga mendapat 500 tahun,” omel
Kep. Yeom. Weol Ju langsung melotot padanya. “Apa itu? Kau melotot seperti itu.
Mau pukul aku lagi? Pokoknya, bekerja keraslah. Aku pergi dulu,” ujar Kep.
Yeom, itu karna dia takut makanya kabur.
Weol Ju masih terus mengomel
kesal. Sebulan mana cukup baginya. Ini saja dia mendapat klien setelah empat
bulan. Astagaa!!
--
Kang Bae masih bingung antara
kenyataan atau mimpi. Tapi, dia teringat kalau Weol Ju bilang bisa membantu-nya
mengatasi kemampuannya. Jadi, dengan secercah harapan, Kang Bae mulai berlari
menuju kedai Mistis.
--
Weol Ju sudah agak tenang. Dia akhirnya memilih untuk menyebarkan kupon gratis lagi. Eh, tiba-tiba Weol Ju teringat kemampuan Kang Bae yang bisa membuat orang menceritakan masalahnya hanya dengan menyentuh tangannya.
Mereka saling berlari
menghampiri satu sama lain. Kang Bae memanggilnya : ‘Imo-nim.’ Sementara Weol
Ju memanggilnya : ‘Istimewa.’
“Tadi malam itu nyata, 'kan? Kau
bilang kau roh yang mengatasi dendam orang. Kau juga bisa bantu aku? Bagiku,
kau adalah harapan terakhirku.”
“Baiklah. Aku akan bantu. Tidak
hanya itu, aku akan bantu apa pun.”
“Benarkah?”
Kang Bae segera mengeluarkan
tusuk konde Weol Ju, “Aku membawanya denganku sekarang. Kau mencari ini, 'kan?”
Weol Ju mengambil tusuk
konde-nya kembali, “Ini memang milikku. Bukan ini.”
“Bukan itu? Kalau begitu apa?”
“Kau masih bertanya? Tentu saja tubuhmu. Aku butuh tubuhmu,” jawab Weol Ju sambil menunjuk Kang Bae dengan tusuk konde-nya.
Dan kita mendengar pesan terakhir ibu Weol Ju dulu : “Kau takkan sendiri. Ketika kau kesepian, pegang erat tusuk konde ini. Ia akan mengantarkanmu kepada orang yang kau cari.”
Tags:
Mystic Pop-up Bar