Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Midnight Fantasy Episode 03-
1
Images by : GMM Tv
Seperti biasa, Mimi
mendengarkan acara Midnight Fantasy. Hari ini, DJ Titan memberikan kesempatan
kepada para audiens untuk bertanya apapun darinya dan dia akan menjawabnya. Itu
karena dia sedang dalam mood yang
baik.
Mendengar itu, Mimi langsung
menelpon. DJ Titan menyambutnya dengan ramah.
“Bisakah aku melihat wajah P’?
Aku tahu aku sudah meminta ini berulang kali dan kau terus menolak. P’ mungkin
akan menolaknya hari ini juga.”
“Aku akan mengabulkan
permintaan mu hari ini,” ujar DJ Titan.
Mimi sangat senang
mendengarnya. Dia antusias melihat tangan DJ Titan memegang kamera dan
mengarahkannya ke atas. Akhirnya, dia akan bisa melihat wajah DJ Titan.
Ternyata dari tadi adalah khayalan Mimi saja. Sekarang ini, Mimi ada di rumah orang tuanya dan ayahnya menyuruhnya untuk makan, bukannya melamun. Mimi tersenyum canggung dan lanjut makan. Ayah mulai menceramahi Mimi yang senyum-senyum sendiri dan juga tidak sering cerita dengannya seperti dulu lagi.
Mimi tidak mendengarkan dan
kembali melamun.
Ayah tentu heran melihat sikap
aneh anaknya. Dia kembali menegur Mimi, dan Mimi lanjut makan. Setelah ragu
untuk bertanya, akhirnya, Ayah nanya juga, apa pria yang bersama Mimi tadi,
beneran bukan pacar Mimi?
“Kau
adalah P’Titan kan?” tanya Mimi, menatap Tan dengan tajam.
Wusssh.
Semua hanya khayalan Mimi saja. Faktanya, Mimi tidak menanyakan apapun dan
hanya melamun. Tan sampai harus menjentikan jari agar Mimi sadar dari
lamunannya.
Tiba-tiba saja Ayah dan Ibu muncul. Mimi jelas kaget, kenapa ayah ibunya bisa ke sini? Ayah mengingatkan kalau Mimi kan kemarin bilang mau ngerjakan tugas sama teman, jadi dia kebetulan lewat dan sekalian mencari Mimi.
“Siapa
pria ini? Pacarmu?” interogasi Ayah.
“TIDAK!”
teriak Mimi, membantah dengan tegas. “Dia hanya teman kampusku yang di suruh
mengerjakan tugas bersama. “
Ayah masih ragu. Tan langsung menegaskan kalau dia tidak akan pernah menyukai wanita yang banyak bicara, berisik, bicara nggak jelas dan sering berkhayal, serta mudah takut dan menangis untuk hal-hal sepele.
Mimi
memikirkan ucapan Tan barusan hampir mirip seperti ucapan DJ Titan padanya saat
dia menelpon subuh tadi.
Mimi tidak terima di katai dan mau ngatai balik, tapi Ibu menegurnya. Tan pamit untuk pergi dan meminta jaket-nya yang di pakai Mimi. Ayah jadi makin curiga, kok bisa jaket Tan di pakai sama Mimi?
End
Ayah meminta Mimi untuk jujur
dan dia akan menerimanya. Jadi, sudah berapa lama Mimi pacaran dengan pria
tadi?
“Ayah, aku sudah bilang dia
hanya temanku,” tegas Mimi.
“Dan kau menelpon teman mu ini
setiap malam?”
“Tidak, bukan dia yang aku telepon!”
jawab Mimi. “Tunggu. Bagaimana ayah bisa tahu kalau aku teleponan tiap malam?
Jujur padaku.”
Ayah sadar udah keceplosan.
Akhirnya, ayah jujur kalau Jamjan yang memberitahu kalau Mimi sering tampak
kosong, melamun dan tidak fokus. Dia juga bilang kalau Mimi selalu teleponan
dengan pria tiap malam.
Mimi kaget karena ayah
diam-diam datang ke asrama untuk memeriksanya. Ibu langsung ikutan memarahi
ayah karena sangat posesif pada Mimi. Ayah dan Ibu jadinya berdebat.
Mimi mendapat SMS dari Tan yang
memintanya untuk mengirimkan rekaman audio di planetarium tadi padanya dan dia
akan mengetikannya.
--
Tan lagi mencatat di buku dari rekaman audio yang Mimi rekam. Dan di rekaman itu malah terekam juga suara Mimi lagi ngigau. Tan kaget karena Mimi tidur sambil ngigau.
Dan tidak lama, Mimi datang dengan di antar oleh P’Krathing. Tan dan Krathing langsung saling natap tajam karena kejadian tempo hari. Krathing juga protes kalau tahu Mimi mau ketemu Tan, dia tidak akan mengantarkannya. Tan tidak terima dan menegur Krathing yang bermulut kasar.
Mimi melerai mereka. Dia menjelaskan pada Krathing kalau kejadian di lift tempo hari hanyalah kesalahpahaman. Dia yang salah karena tidak sengaja mengambil barang milik Tan dan lupa mengembalikannya kembali. Sudah tahu yang sebenarnya, Krathing jelas malu sudah salah. Agar tidak ada masalah lagi, Mimi meminta Krathing untuk pergi dan terimakasih karena sudah mengantarnya.
Mimi baru kembali dari rumah
orang tuanya. Dia juga membawa rantang untuk makan bersama Tan. Tan sok cuek
nanya, kenapa Mimi bisa di antar Krathing? Mimi menjawab santai kalau Krathing
adalah tetangganya dan tadi menawarkan tumpangan padanya.
Mimi juga menunjukkan rantang
yang di bawanya. Isinya adalah daging babi goreng buatan ayahnya dan rasanya
adalah yang terbaik! Tan dengan sopan menolak karena ayah Mimi kan memasak
untuk Mimi.
“Aku ingin berbagi denganmu.
Aku tahu kau belum makan,” ujar Mimi.
Tan masih ragu, tapi Mimi
berkata padanya kalau makanan jauh lebih enak daripada di makan sendirian.
Mereka akhirnya mulai makan bersama. Sambil makan, Tan sambil buat tugas. Dan pas noleh ke Mimi, Mimi malah tertidur dalam kondisi masih makan. Tan memanggilnya untuk bangun. Mimi kaget dan wajahnya jatuh mengenai nasi yang ada di depannya.
Tan memarahinya yang begitu
ceroboh. Dengan perlahan, Tan mendekat untuk membantu membersihkan nasi yang
ada di wajah Mimi. Mimi sedikit grogi.
Mimi tanpa sengaja menjatuhkan barang di kursi. Pas dia mau mungut barang itu, dia tanpa sengaja melihat barang yang ada di tas Tan. Ada headphone yang bentuknya sama seperti yang selalu DJ Titan bawa (terekam di kamera karena Titan meletakkannya di atas meja).
--
Tan udah pulang ke rumah. Seperti biasa, dia mengajak kura-kura peliharaannya, Phoebe, berbincang. Dia bicara seolah Phoebe bisa menjawab padahal tidak. Tan pamer pada kura-kuranya kalau dia hari ini makan daging babi goreng dan rasanya sangat enak.
--
Mimi kembali melihat live
streaming Middle Radio. Dia masih ragu, apakah benar P’Titan dan Tan adalah
orang yang sama? Terlalu banyak kebetulan dan kemiripan di sekitar mereka.
DJ Titan memulai acara dengan membahas film. Dia mengundang para pendengar untuk menelpon dan berbagi mengenai film favorit mereka. Dan yang menelpon tentu saja Mimi. Mimi curhat kalau film kesukaannya adalah Harry Potter. Itu adalah novel pertama yang di bacanya dan dunia magic yang di ceritakan terasa sangat nyata. Dan setelah dewasa, dia kembali membaca ulang novel itu dan menonton film-nya juga dan semakin mengerti ceritanya. Itu membuatnya semakin menyukai Harry Potter. Bagaimana dengan Titan?
Titan berpikir sejenak. Dia
memberitahu kalau ada film yang baru di tontonnya. Judulnya : Girl Next Room dan pemeran utamanya
adalah artis View Wiwaa. Film itu sangat terkenal. Apa Mimi sudah nonton?
Mimi menjawab tidak. Dia malah menceritakan mengenai jalan-jalannya ke Planetarium tadi. dia pergi dengan pria yang di ceritakannya waktu itu. Pria itu selalu memancing emosinya. Setiap kali mereka bersama, mereka selalu bertengkar.
“Terdengarnya seperti kisah
romantis drama Korea,” goda DJ Titan.
“Stop. Jangan mendorongku untuk
menyukai orang lain,” protes Mimi.
Mimi mengalihkan topik dengan
memberitahu kalau dia satu asrama dengan View Wiwaa. Dan dia akan membantu
meminta tandatangan View untuk Titan. Titan sangat bersemangat dan meminta Mimi
untuk menitipkannya nanti pada Graph. Mimi tidak mau, dia akan meletakkannya di
buku novel Harry Potter vol. 2 di perpustakaan kampus. Jadi, Titan bisa
mengambilnya nanti.
“Kenapa harus di buku Harry
Potter vol. 2?”
“Karena judul buku itu adalah Harry Potter and the Chamber of Secrets.”
Titan setuju. Mimi sangat
bersemangat karena dia akan segera bisa melihat wajah Titan.
--
Pagi-pagi Mimi sudah bangun dan
menunggu View. Sialnya, dia terlambat selangkah dan View udah lari pagi. Mimi
teriak-teriak manggil, tapi nggak kedengaran. Kalau mau lari, nggak terkejar
juga. Jadinya, Mimi minta izin untuk minjam sepeda P’Fai. Fai memberikan izin.
Masalahnya, Mimi tidak bisa naik sepeda.
Akhirnya, Fai yang membonceng Mimi mengejar View yang lagi jogging. Udah di bonceng, Mimi malah minta Fai mengayuh lebih cepat. Fai memberitahu kalau ini adalah kayuhan tercepatnya. Mimi terus berteriak memanggil View.
Dan akhirnya terkejar juga. Mimi meminta tanda tangan View. View dengan senang hati memberikan tanda tangan dan nanya untuk siapa? Mimi menjawab : “Titan.” Dan terlihat, kalau Fai memandang View dengan pandangan suka.
--
Mimi begitu bersemangat
meletakkan kertas tanda tangan View di sela buku Harry Potter vol. 2. Dia
meletakkan kertas itu mencuat ke atas agar lebih mudah di temukan Titan. Baitarn
sampai komentar kalau Mimi terlalu berlebihan sambil merencanakan semua ini
hanya agar bisa melihat Titan.
Mimi sangat ingin bertemu Titan.
Baitarn menggodanya yang pasti sangat menyukai DJ itu. mimi juga tidak tahu,
hanya saja dia merasa tenang setiap bicara dengan DJ Titan dan seolah Titan
bisa mengerti dirinya dalam segala hal. Baitarn semakin menggoda Mimi yang
jelas-jelas menyukai Titan.
Untungnya Baitarn dapat SMS,
jadi dia bergegas pergi. Dia ada kencan hari ini, dengan James, teman dari Tan.
Mimi kaget, apa benar Baitarn pacaran dengan James? Baitarn membenarkan dan
memuji James yang baik, terus terang dan tidak kekanakan. Jadi, dia
menyukainya.
Yang di bicarakan muncul untuk
menjemput Baitarn. Baitarn akhirnya pergi.
Mimi langsung mencari tempat
duduk yang menghadap langsung ke rak lemari buku itu. Tan cemas karena Mimi
tampaknya akan mengintai.
Mimi terus menunggu. Tan
akhirnya membuat keputusan untuk nekat mengambil buku itu dan sudah ikhlas
kalau identitasnya ketahuan Mimi. Mimi tegang pas lihat Tan berjalan ke rak
buku dan akan mengambil buku Harry Potter vol. 2.
Tags:
Midnight Fantasy