Sinopsis Lakorn : Leh Bunpakarn Episode 2 part 4


Original Network : Channel 3


Pakboon bertemu dengan si pria hitam, dan memarahinya, karena si pria hitam telah berani untuk menyalahkan nya. Dan si pria hitam menjelaskan bahwa dia hanya khawatir, dia takut Pakboon akan membuat kesalahan seperti barusan. Dan Pakboon mengakui bahwa barusan dia memang salah, karena dia terlalu percaya diri. Dia mengira setelah membunuh Kittiphong, kekuatannya akan meningkat dan melebihi Plerngfah. Tapi tidak akan lain kali lagi. Jadi dia menyuruh si pria hitam untuk tidak perlu khawatir. Mendengar itu, si pria hitam mengerti.

“Bagaimana tentang masalah itu?” tanya Pakboon.
“Sudah siap. Tapi apa kamu yakin, kamu ingin orang lain yang melakukan nya?” balas si pria hitam, bertanya. “Biarkan aku melakukan nya seperti biasa. Itu akan lebih aman.”
“Rumah Ayahku dijaga ketat oleh keamanan. Kita tidak bisa menggunakan cara yang sama. Tapi kamu tidak perlu khawatir. Menurut mu berapa banyak orang yang aku tipu untuk bekerja padaku? Bahkan ketika aku mengirim kan mereka ke kematian, mereka melakukan semuanya untuk ku,” jelas Pakboon dengan kejam dan tanpa hati.

Joke, pria pengantar barang. Dia datang ke kantor Ch 6 dan membagikan pesanan setiap orang. Lalu dengan suara keras, dia mengumumkan usahanya. “Waktu yang tepat untuk merayakan kembalinya Joke Delivery. Diskon 10% untuk biaya pengataran!” teriak nya.
Mendengar itu, Plerngfah sama sekali tidak tertarik. Namun kemudian terpikirkan sesuatu dan memanggil Joke.

Plerngfah membawa Joke ke tempat yang sunyi dan meminta bantuannya. Namun Joke menolak, sebab dia adalah pengantar barang, bukan detektif. Dan Plerngfah pun menawarkan uang deposit kepadanya sebagai umpan. Dan tanpa ragu, Joke langsung menerima nya.
“Kamu bisa mengirimkan semua informasi ke emailku. Siapa yang ingin kamu selidiki atau ikuti? Terserah!” kata Joke. Lalu dia menghitung uang deposit dari Plerngfah.
“Hati- hati ya. Wanita ini bukan orang biasa,” kata Plerngfah, mengingatkan.
“Wanita? Siapa?”



Seorang wanita datang menemui Pakboon untuk meminta bantuannya. Dan dengan ramah, Pakboon melayani serta menipunya. Pakboon menjelaskan bahwa hanya ada satu cara supaya si wanita bisa memutuskan karma nya dulu. Dan karena percaya kepada Pakboon, maka si wanita bersedia melakukan apapun.
“Jika kamu bersedia, cepat minum ramuan ini,” kata si pria hitam dengan ramah. “Kemudian kita bisa pergi,” jelas nya.
“Ya. Ya,” jawab si wanita. Lalu dia langsung meminum ramuan yang diberikan padanya. Dan melihat itu, si pria hitam dan Pakboon tampak puas.

Sitang menemani Plerngfah ke rumah Krat yang memiliki karakter misterius. Ketika masuk ke sana, Plerngfah berterima kasih, karena bantuan Sitang, dia bisa masuk dengan mudah. Dan dengan bangga, Sitang mengiyakan.
“Keuntungan menjadi calon menantu,” canda Plerngfah. Lalu sebelum Sitang sempat mengatakan apapun, dia langsung menjauh dan mulai memotret ke sekeliling.


Sitang kemudian memanggil Plerngfah. Dia ingin tahu, apakah akan ada hal buruk yang terjadi lagi kali ini. Sebab setiap kali karakter misterius muncul, maka sesuatu akan terjadi dalam waktu 7 hari, tapi ini sudah 10 hari. Dan Plerngfah menjawab bahwa sesuatu pasti akan terjadi. Jika apa yang dilihatnya adalah benar masa lalu, bukan sekedar penglihatan, maka orang tersebut pasti akan melakukan sesuatu sampai orang tersebut mendapatkan Idol.
“Itu benar Dewa Gala sangat bernilai. Tapi itu hanya barang antik. Apa layak melakukan sebanyak ini hanya untuk itu?” tanya Sitang, masih tidak mengerti.
“Ini yang harus kita cari tahu. Dari apa yang aku tahu, Khun Uthaiyothi juga sangat takut pada Idol itu, sehingga dia harus melakukan ritual mantra untuk menahannya,” jelas Plerngfah.

Lalu Plerngfah menjelaskan tentang sembilan orang yang menjadi kunci Idol. Sembilan orang tersebut harus mati pada kehidupan yang sama, barulah mantra Uthayothi bisa menghilang. Dan Sitang menjadi penasaran, bagaimana orang tersebut dapat mengetahui siapa sembilan orang yang menjadi kunci Idol. Dan Plerngfah juga tidak tahu, namun dia ada mencurigai satu orang.

Si pria hitam menghubungi Pakboon dan menyuruhnya untuk jangan khawatir, karena dia telah membawa si wanita tadi. Dan obat nya sudah bekerja.
Si wanita tadi, dia tampak seperti boneka. Dia sama sekali tidak bergerak, kalau tidak di gerak kan. Dan si pria hitam lalu menyalakan bom yang ada di dalam mobil nya.

“Tidak mungkin dia akan menghancurkan rumahnya hanya untuk menemukan Idol itu,” kata Sitang, tidak percaya dengan kecurigaan Plerngfah.
“Jika begitu, mungkin ada seseorang yang bisa melihat masa lalu seperti dia. Dan orang itu pasti mempunyai banyak uang dan kekuasaan untuk melakukan nya,” balas Plerngfah. “Jadi menurut mu, siapa?” tanyanya.

“Aku tidak tahu! Tapi pastinya bukan Khun Pakboon,” tegas Sitang dengan yakin. “Benar dia punya uang. Tapi kekuasaan? Jangan bilang kamu berpikir kalau Paman Kit ada di balik ini juga?” tebaknya. Lalu dia memarahi Plerngfah. “Kamu gila! Itu tidak mungkin!”

Ketika penjaga membukakan gerbang untuk mobil keluar. Tiba- tiba saja, si wanita tadi masuk dengan mengendarai mobil yang melaju kencang. Dan para petugas keamanan langsung berusaha untuk menghentikannya. Tapi si wanita tadi terus saja melaju kencang sambil dia masuk ke dalam rumah. Dan sesudah dia masuk ke dalam rumah, dia langsung tidak sadarkan diri di dalam mobil.

Mendengar keributan diluar, Sitang dan Plerngfah keluar untuk melihat. Namun seorang petugas keamanan melarang mereka berdua untuk mendekat. Karena mereka harus mengecek terlebih dahulu.


Ketika Bom didalam mobil menunjukkan angka nol detik, Bom tersebut meledak dengan besar dan melukai setiap petugas keamanan yang berada di sekitar. Bahkan Plerngfah dan Sitang yang berdiri agak jauh juga terkena dampak nya.
Saat terjatuh, mata Plerngfah berubah menjadi hitam. Dan Sitang yang tidak sengaja menatap ke arah nya, matanya juga ikut berubah menghitam. Dan mereka sama- sama melihat masa lalu mereka berdua.

Post a Comment

Previous Post Next Post