Sinopsis C- Drama : Beautiful Reborn Flower Episode 10 part 2



Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Qiao Man menjelaskan ide milik nya kepada para anggota tim. Dia ingin setiap barang seni diberikan tanda supaya tidak ada pemalsuan lagi. Dan tanda itu hanya boleh digunakan sekali saja, untuk barang selanjutnya mereka harus membuat tanda baru.



Yang Lan kemudian datang membagikan minuman dan makanan kepada mereka. Dan menerima itu, Qiao Man memberikan susu kedelai nya kepada He Ping. Dan He Ping merasa heran. “Kenapa?”
“Saya alergi susu kedelai,” jawab Qiao Man. Lalu dia pergi untuk membeli mi instant.
Dengan termenung, He Ping duduk sendirian dan mengingat masa lalu.

Hari itu, He Ping pulang membawa susu kedelai untuk Nan Sheng. Namun saat melihat susu kedelai, Nan Sheng jadi teringat pada Ayahnya. Jadi dia menolak untuk meminum itu, dan lagi- lagi dia mulai menyalahkan dirinya sendiri karena kematian Ayahnya.
“Semuanya salah saya, karena saya minum susu kedelai makanya ayah saya jadi menghilang. Saya seterusnya, tidak akan mau minum susu kedelai lagi,” kata Nan Sheng.
Mengingat itu, He Ping merasa heran, kenapa Qiao Man dan Nan Sheng bisa kebteulan mempunyai kebiasaan makan dan minum yang sama.


Saat melihat A Li, dengan sikap bersahabat, Qiao Man mengejutkan nya dari belakang. Tapi A Li malah tampak sangat terkejut, sehingga dia pun langsung meminta maaf. Dan dengan ramah, A Li mengiyakan.
“Nona Qiao Man, kau orang mana? Apakah lahir di Barcelona? Apakah orang tuamu masih ada?” tanya A Li, ingin tahu.
“Ti... tiba-tiba menanyakan saya begitu banyak hal, saya jadi tidak tahu harus menjawab yang mana dulu,” balas Qiao man, heran.


“Saat di Barcelona, kau telah banyak membantu He Ping. Sebagai tunangannya, saya sangat berterima kasih padamu yang telah membantunya,” jelas A Li, berbohong. “Jadi saya ingin mengetahui lebih banyak hal tentangmu sudah sewajarnya.”
Mendengar itu, Qiao Man merasa terkejut dan bingung. Sebab He Ping tidak pernah bilang padanya, kalau dia sudah mempunyai tunangan seperti A Li. Dan lalu dia menceritakan tentang dirinya. Saat kecil Ayahnya meninggal, kemudian kakak perempuan nya dan suami nya membawa dia untuk bersekolah di Barcelona. Mengetahui itu, A Li merasa sangat lega.


“Cincinnya banyak sekali, sangat bagus,” kata A Li, mengalihkan pembicaraan. “Diberikan oleh pacar?”
“Saya beli dari toko pinggiran. Saya suka benda seperti ini, mengkilap,” jawab Qiao Man dengan ceria. Lalu dia memberikan salah satu cincin nya kepada A Li. Namun A Li langsung menolak.
“Tidak perlu, tidak perlu, tidak perlu,” kata A Li. “Cincin di jari manis tidak boleh sembarangan diberikan pada orang lain. Kau pakai saja. Pria yang lajang di perusahaan sangat banyak. Kalau kau pakai, mereka akan mengira kau sudah ada yang punya, jadi tidak akan mengganggumu. Seterusnya kau pakai saja,” katanya seolah baik hati.
“Saya pakai semuanya,” kata Qiao Man, mengiyakan.


Ketika A Li pergi darisana, Yang Lan langsung mendekati Qiao Man. Dia ingin sekali tahu apa yang barusan A Li dan Qiao Man obrolkan. Dan dengan jujur, Qiao Man menjelaskan bahwa mereka hanya mengobrol biasa saja barusan.
“Dia pasti melihatmu dekat dengan Pak Lin, jadi cemburu,” kata Yang Lan, bergosip.
“Mana mungkin? Saya baru hari pertama bekerja. Jangan menggosip,” balas Qiao Man.

“Saya hanya bilang saja, tidak perlu takut,” kata Yang Lan, seolah baik. “Menurut saya Pak Lin, seharusnya tidak akan lupa balas budi. Dia bisa seperti sekarang ini, semuanya berkat Kepala Direktur,’ jelasnya, sengaja.
“Bocorkanlah gosipnya pada saya,” kata Qiao Man, penasaran.
Dengan serius, Yang Lan menjelaskan bahwa ini bukan sekedar gosip. Dulu He Ping bukanlah siapa- siapa, namun berkat A Li, dia pun menjadi sukses. Jadi kalau tanpa bantuan A Li dulu, mana mungkin He Ping bisa menjadi seperti sekarang.
“Kedengarannya dia seperti orang yang suka mengandalkan bantuan orang lain?” komentar Qiao Man, kurang percaya.


“Juga tidak bisa dikatakan begitu. Kepala Direktur mulai berbisnis lebih awal. Jadi saat itu, berkat dana dari Kepala Direktur, Perusahaan ini baru bisa dibangun. Tapi kemudian, bisnis perusahaan pada dasarnya dibangun oleh Pak Lin,” jelas Yang Lan. “Saya merasa mereka berdua tidak bisa meninggalkan satu sama lain. Hal ini hanya saya katakan padamu seorang. Kau tidak boleh mengatakan pada orang lain bahwa saya yang mengatakannya padamu,” tegasnya, mengingatkan.
“Tenang saja,” balas Qiao Man, berjanji sambil cekikian.

Mo Hui memberikan resume Qiao Man kepada He Ping.a Dan melihat resume Qiao Man, dia akhirnya yakin kalau Qiao Man dan Nan Sheng adalah dua orang yang berbeda. Sebab tanggal ulang tahun Qiao Man berbeda dengan Nan Sheng.
“Nan Sheng jelas-jelas sudah tidak ada. Kalaupun ada, dia juga akan mengenali saya,” gumam He Ping, agak kecewa.


 Diruang istirahat. He Ping dan Qiao Man mengobrol dengan riang dan akrab. Lalu kemudian He Ping mengajak Qiao Man untuk pulang bersama. Tapi Qiao Man menolak, sebab dia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesaikan. Dan He Ping pun mengerti.
“Apakah kau memiliki saudara sepupu yang sangat mirip denganmu?” tanya He Ping, tiba- tiba, karena dia ingin tahu. Dan Qiao Man menjawab tidak ada. “Kalau begitu, mungkinkah kau punya tapi lupa?” tanya He Ping, lagi.
“Kau aneh sekali. Saat berumur empat belas tahun saya sudah pergi ke Barcelona, kalaupun ada saya juga sudah tidak ingat,” balas Qiao Man. Lalu diapun pergi untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Lin He Ping, kau menanyakan hal ini sebenarnya mengharapkan apa? Apakah mengharapkan Qiao Man adalah Nan Sheng? Lucu sekali,” pikir He Ping, mengomentari dirinya sendiri.

Ketika Qiao Fan melewati ruang kerja He Jianfeng, dan melihat kalau kebetulan pintunya terbuka ,diapun masuk ke dalam. Dan disana, diatas meja, dia melihat sebuah mainan air kecil. Melihat mainan itu, dia jadi memikirkan tentang He Jianfeng.
Qiao Fan mengajak He Jianfeng untuk makan bersama, dan dia yang akan mentraktir. Sebab walaupun sekarang dia tidak punya uang untuk membayar sewa, namun karena He Jianfeng telah membantunya, maka diapun ingin mentraktir He Jianfeng. Mengetahui He Jianfeng merasa senang.

“Kau kenapa membeli rumah di sana?” tanya Qiao Fan, ingin tahu.
“Rumah ini? Tempatnya bagus, dekat dengan kantor, pergi ke kantor jadi mudah. Saat itu membelinya dengan harga murah, tiap bulan membayar pinjaman dana, bisa dianggap menabung,” jawab He Jianfeng.
“Tapi seseorang bukannya pernah mengatakan mau membeli rumah di dekat pantai,” balas Qiao Fan dengan suara pelan. Mendengar itu, He Jianfeng jadi teringat akan masa lalu mereka dulu.

Saat masih pacaran dulu, He Jianfeng berjanji kepada Qiao Fan bahwa suatu hari dia pasti akan membelikan Qiao Fan sebuah rumah besar di tepi pantai. Dan pada saat itu, Qiao Fan tidak perlu capek-capek untuk membersihkannya, karena dia akan membayar pembantu untuk membersihkan nya. Mendengar itu, Qiao Fan tertawa senang.

He Jianfeng kemudian memberikan sebuah mainan air kecil kepada Qiao Fan. “Walaupun sekarang kita tidak sanggup untuk tinggal di rumah dekat pantai, tapi ini juga sebuah laut kecil. Kau bisa melihatnya setiap hari.”

“Tapi kau sudah pergi,” komentar He Jianfeng.
“Tapi bukankah saya kembali lagi?” balas Qiao Fan. Lalu dengan malu, diapun langsung masuk ke dalam café duluan. Dan dengan senang, He Jianfeng mengikuti nya.

An Kailun menelpon Hanson dan menanyakan bagaimana Zhu Fan. Dan Hanson menjawab bahwa setelah Zhu Fan dibawa oleh polisi, dia sudah mengutus orang untuk mencari tahu, tapi sampai saat ini belum ada kabar. Dan mendengar itu, An Kailun merasa khawatir, jadi dia berniat untuk kembali ke China sebentar. Namun Hanson langsung menjelaskan bahwa itu tidak perlu, karena perjalanan nya sangat jauh dan melelahkan, jadi masalah disini serahkan saja pada dia.

“Yang bajingan itu pengaruhi sekarang adalah nama baik seluruh perusahaan. Saya tidak ingin membiarkan orang membicarakan di belakang,” jelas An Kailun.
“Baiklah kalau begitu. Kalau begitu saya tunggu kau di sini,” balas Hanson, mengerti.

Setelah selesai bertelponan, An Kailun memberitahu Istrinya bahwa dua hari lagi di akan pulang ke China untuk mengurus masalah Zhu Fan. Dan mengetahui itu, Judy juga ingin ikut pulang. Tapi An Kailun menolak, sebab minggu depan masih ada beberapa acara, dan Judy harus pergi mengganti kan nya. Lalu dia akan membawa Xiaozhi bersamanya, karena Xiaozhi tampak cukup cerdik menurut nya. Mendengar itu, Judy merasa khawatir.
“Jangan mengkhawatirkan saya,” kata An Kailun, menenangkan Istrinya.

Tengah malam. Duo masuk ke dalam rumah Ben secara diam- diam untuk mencari Buku Harian Dunia Lain. Namun setelah membongkar ke sana- sini, dia masih belum bisa menemukan buku harian tersebut. Dan tepat disaat dia hampir menyerah, disaat itu, dia melihat Ben yang sedang tertidur memegang buku harian tersebut. Dan dia pun merasa senang.


Dengan pelan, Duo menarik buku harian tersebut dari Ben. Tapi karena itulah, Ben pun jadi terbangun. Dan karena sudah ketahuan, Duo pun langsung bertingkah gila serta melarikan diri darisana. Sialnya, disaat dia melarikan diri, buku harian yang sudah di rebutnya terjatuh di lantai dan tertinggal.

“Maling pencuri buku,” gumam Ben, syok.

Di dalam mimpi, Qiao Man kembali bertemu dengan Nan Sheng. Disana Nan Sheng menanyakan, kenapa Qiao Man datang kembali, kepadahal lebih baik kalau Qiao Man tetap berada di dunia dan menjalani hari dengan baik. Mendengar itu, Qiao Man merasa bingung, kenapa Nan Sheng bisa mengetahui namanya.

“Siapa kau?” tanya Qiao Man.
“Saya adalah seseorang yang hanya memiliki ingatan dan tidak memiliki masa depan. Tapi kau berbeda. Kau memiliki masa depan. Kau jauh lebih bahagia dari saya,” jawab Nan Sheng, misterius. “Ada beberapa hal yang lebih baik kau tidak tahu,” tambahnya, sebelum Qiao Man sempat bertanya.


Qiao Man protes. Dia sangat ingin tahu siapa Nan Sheng sebenarnya. Tapi Nan Sheng kemudian malah menghilang begitu saja. Dan seperti dulu, ketika Qiao Man ingin mengejar Nan Sheng, tiba- tiba di hadapan nya muncul dinding transparan yang menghalangi nya.

Qiao Man tersentak dan terbangun dari tidurnya. Kemudian dia langsung menelpon Xiaozhi dan menceritakan tentang mimpinya barusan. Dengan tenang, Xiaozhi menjelaskan bahwa Qiao Man hanya terlalu lelah saja itu.

“Menurutmu apakah saya terjangkit yang dikatakan di internet itu... Delusi apa itu?” tanya Qiao Man, meragukan dirinya sendiri.
“Sudahlah. Otakmu itu, masih tidak sanggup mendapat penyakit yang rumit. Jangan berpikir sembarangan menakut-nakuti diri sendiri,” balas Xiaozhi.

Qiao Man kemudian dengan menyesal meminta maaf, sebab dia tidak bisa membantu tentang masalah Zhu Fan. Dan Xiaozhi menenangkan nya untuk tidak perlu merasa bersalah, karena Qiao Man sudah bisa melakukan apa yang Qiao Man bisa. Lalu dia memberitahu bahwa mereka berdua akan segera bertemu.
Mengetahui itu, Qiao Man tidak merasa terlalu bersemangat, karena dia masih memikirkan tentang mimpi nya.

Hanson datang ke hotel tempat Qiao man menginap sebelumnya. Tapi ternyata, sesampainya dia disana, dia baru tahu kalau kemarin Qiao Man sudah check out. Dan dia merasa kecewa.
“Checkout tapi tidak memberitahu saya. Saya masih mau memberikan kejutan untuknya,” gumam Hanson. Lalu dia mencoba menghubungi Qiao Man. Tapi sayangnya, nomor Qiao Man sedang tidak aktif. Jadi diapun tidak bisa melakukan apa- apa.

Keesokan harinya. Hanson mengadakan rapat untuk melihat hasil penjualan perusahaan. Namun hasilnya, sangat mengecewakan, sehingga dia pun memarahi setiap orang.
“Tuan Hanson, Anda yang meremehkan kesulitan penjualan. Anggur Yipin ini tidak dikenal secara luas. Pasar di luar sekarang sudah memiliki banyak merk anggur lain. Kita juga tidak memasarkannya secara publik, jadi sangat sulit untuk dijual,” jelas seorang karyawan dengan memberanikan dirinya.
“Baik, kalau begitu kalian bereskan masalah penjualan saja dengan baik, masalah pemasaran biar saya yang urus,” balas Hanson.

Tepat disaat itu, An Kailun dan Xiaozhi datang. Jadi setiap orang diruang rapat pun keluar darisana, meninggalkan Hanson.
Dengan bercanda, An Kailun mengomentari Hanson yang duduk di atas meja, kepadahal ada kursi. Dan mendengar itu, Hanson tertawa serta menjelaskan kalau ini sangat nyaman. Lagipula ini jugalah gayanya. Lalu mereka berdua membahas masalah Zhu Fan.

“Bagaimana penanganan masalahnya?” tanya An Kailun.
“Beberapa hari ini saya selalu mengutus orang untuk mengawasi Lipingge. Mereka sudah membatalkan tuntutannya pada Yipin,” jawab Hanson.
“Itu berkat bantuan Qiao Man,” kata Xiaozhi dengan bangga. Dan Hanson mengiyakan.
“Tapi masalahnya belum selesai, masih harus merepotkan untuk beberapa saat lagi,” balas An Kailun.


An Kailun kemudian menugaskan Xiaozhi untuk mulai hari ini mengikuti Hanson dan membantu Hanson. Dan Hanson langsung menolak, karena Xiaozhi tidak cocok dengan gayanya. Mendengar itu, Xiaozhi merasa kesal, tapi tidak bisa berbicara.
“Kalau begitu kau suka yang seperti apa? Yang gaya bebas kah?” canda An Kailun. Lalu dia meninggalkan mereka berdua.

“Kasihan sekali. Xiaozhi, kau dari seorang putri tiba-tiba menjadi seorang budak,” ejek Hanson sambil tertawa. “Bersihkan tempat ini, lalu cari saya di kantor saya,” perintahnya. Lalu dia langsung pergi.
Dengan kesal, Xiaozhi hanya bisa menahan emosi nya.


Hanson datang ke perusahaan He Ping untuk mencari Qiao Man. Dan disaat itu kebetulan He Ping lewat, jadi diapun memanggilnya dan bertanya. Namun He Ping berpura- pura tidak tahu dimana Qiao Man. Dengan tegas, Hanson kemudian menegaskan kalau dia ingin He Ping menjauh dari Qiao Man. Lalu dia meminta ID We Chat He Ping, jadi kalau ada apa- apa, He Ping bisa mencarinya saja, jangan cari Qiao Man.
“Apa mencarimu bisa menyelesaikan masalah?” tanya He Ping sambil mendengus geli. “Saya lupa memberitahumu. Qiao Man, ke depannya bukan hanya teman saya saja, tapi juga karyawan di perusahaan kami. Bagus kan?”
“Apa kau bercanda? Kau merasa saat di Barcelona belum cukup saya menghajarmu?” balas Hanson, mulai emosi.

“Kenapa? Mau hajar lagi? Ayo sini,” tantang He Ping. “Merasa belum cukup banyak masalah kan? Jangan lupa, perusahaan kalian punya permohonan pada saya. Kalau kau begini terus, tidak akan ada orang yang akan menyelamatkan Zhu Fan,” ancamnya.

“Kau berani mengancam saya?” geram Hanson.

2 Comments

  1. Drama china "go ahead" tolong buatin sinopsis nya dong

    ReplyDelete
  2. Drama china "go ahead" tolong buatin sinopsisnya dong, ditunggu update nya ya kak😹😹

    ReplyDelete
Previous Post Next Post