Images by : Tencent TV
Para karyawan Penginapan
Guanmei, pagi-pagi sudah pergi ke Senwell untuk menemui Tonghao. Mereka sangat
kagum melihat kantor Senwell yang sangat besar. Liyin sampai menyesal tidak
mendekati Tonghao dari awal. A Sheng malah bersyukur karena Liyin tidak
mendekati Tonghao kalau tidak, mungkin dia tidak akan punya kesempatan lagi
sekarang.
Mereka berjalan dengan bangga
memasuki gedung Senwell, tapi tentu saja, tidak semudah itu mereka melewati
penjagaan para security. Mereka tidak di izinkan masuk karena belum membuat
janji. Security menyarankan agar mereka menelpon Shan Junhao jika mereka memang
benar adalah teman-nya. Bukannya pergi, mereka malah tetap ngotot mau masuk dan
bahkan mengancam kalau para security itu akan kena pecat jika tidak mengizinkan
mereka masuk.
Umur panjang, Junhao berjalan
keluar dari gedung bersama Yunyi dan Dawei. Fengqiao, Liyin, A Sheng dan koki
langsung berteriak memanggil-nya ‘Tonghao’. Junhao sama sekali tidak mengingat
mereka dan heran karena mereka bicara begitu santai dan akrab padanya dan bahkan
memberikan durian padanya (yang di terima oleh Dawei).
Junhao mendengarkan mereka
sampai selesai bicara dan akhirnya berkata kalau dia bukan Tonghao dan tidak
mengingat mereka. Liyin menjelaskan kalau Shan Junhao adalah Tonghao, yang
adalah teman dan rekan kerja serta pahlawan penyelamat Desa Nelayan Guanmei. Mau
apapun penjelasan Liyin, di ingatan Junhao, dia tidak punya teman seperti mereka
dan tidak akan mungkin berteman dengan mereka.
A Sheng tersinggung mendengar
ucapan Junhao. Apa berteman dengan mereka sangat memalukan? Apa Junhao
berpura-pura tidak mengenal mereka karena malu?
“Ku katakan sekali lagi, aku
tidak mengenal kalian. Dan aku juga tidak tahu mengapa kalian kemari!” tegas
Junhao.
Fengqiao bisa menerima jika
Junhao tidak mengenal mereka, tapi dia tidak bisa terima kalau Junhao tidak
mengenali Qianyu. Tapi, di ingatan Junhao, pacarnya adalah Fa Yunyi yang
sekarang berdiri di sampingnya, bukan Qianyu.
Junhao terus bicara dengan nada
dingin pada mereka. Membuat mereka menjadi marah dan kecewa dengan Junhao.
Mereka merasa sudah salah mengenali Junhao yang dingin sebagai Tonghao yang
hangat. Hanya karena Tonghao sudah mendapatkan ingatannya kembali dan menjadi
GM Senwell, bukan berarti Junhao boleh merendahkan mereka seperti ini!
Untuk memperparah suasana,
Yunyi malah memanggil security dan memerintahkan untuk mengusir mereka. Liyin
tersinggung dan berkata kalau mereka bisa pergi sendiri. A Sheng juga marah dan
mengajak semuanya untuk pergi. Koki juga mengambil kembali buah durian yang ada
di tangan Dawei.
“Junhao, jangan sampai para
pembuat onar tersebut mempengaruhi suasana hatimu. Ayo kita pergi. Direktur
Wang sudah menunggu kita untuk rapat,” ajak Yunyi.
--
tn. Tang masih tinggal di rumah
Jinzhi. Untuk menghabiskan waktu, dia mencoba memainkan rubik Shengze. Lagi
fokus main, Qianyu menemuinya dengan semangat karena kru acara ‘Romancing Journey’ akan datang syuting ke Desa Nelayan Guanmei
dan akan memperkenalkan secara lengkap mengenai Penginapan Acara. Dia barusan
mendapatkan telepon dari kru acara tersebut.
tn. Tang menjadi bersemangat
juga mendengarnya. Dan kemudian, rasa semangat itu menjadi rasa sedih karna
teringat kalau dulu, Tonghao lah yang menelpon ke kru acara agar mau
mempromosikan Penginapan Guanmei.
--
Para staff Penginapan Guanmei
pulang dengan wajah lesu dan sedih. Taichu yang ada di penginapan, jelas
bingung dan penasaran mereka darimana? Mereka memberitahu kalau mereka pergi
menemui Tonghao. Tapi, Tonghao malah bersikap seolah tidak mengenali mereka dan
membuat mereka malu. Mereka menemuinya karena merindukannya dan ingin tahu
bagaimana keadaannya. Tapi, mereka malah di kecewakan seperti ini. Jika Qianyu
tahu Tonghao menjadi seperti ini, entah sesedih apa nantinya Qianyu.
“Qianyu dan Tonghao sudah
saling bertemu. Jadi, aku harap kalian jangan membahas Tonghao di hadapan
Qianyu lagi. Tonghao sudah lupa semua hal yang terjadi di Guanmei,” beritahu
Taichu.
Mereka tidak sadar kalau sedari
tadi, Qianyu sudah ada di depan pintu masuk dan mendengar semua obrolan mereka.
Hatinya sedih mendengar nama Tonghao. Tapi, dia berpura-pura tidak mendengar
apapun dan masuk dengan wajah sumringah. Dia juga memberitahu kalau mereka akan
kedatangan kru acara. Jadi, mereka harus berdiskusi membahas apa yang ingin di
tunjukan mengenai Penginapan Guanmei dalam waktu 20 menit.
“Aku punya ide. Karena Tonghao
sudah melakukan banyak perubahan untuk Desa Nelayan Guanmei, bagaimana jika kita
membuat acara ini menjadi acara perpisahan dengan Tonghao?” pendapat Taichu.
“Karena kamu dan juga kalian perlu terus melanjutkan hidup kalian. Kita tidak
boleh terhenti karena kenangan.”
Pendapat Taichu tersebut di
terima oleh semuanya.
--
Hari H acara,
Para kru Romancing Journey sudah bersiap untuk meliput Desa Nelayan
Guanmei. Mereka meliput semua yang ada di Guanmei termasuk informasi-informasi
desa Guanmei. Dan tidak lupa, semua orang yang terlibat dalam wawancara,
semuanya mengucapkan terimakasih pada Tonghao karena sudah mengajarkan banyak
hal dan membuat mereka berubah menjadi lebih baik. Dan terakhir, mereka
mengucapkan : ‘Selamat tinggal, Tonghao.’
--
Acara mengenai Desa Nelayan
Guanmei pun akhirnya di siarkan di TV, termasuk di billboard yang ada di sebuah gedung besar. Seperti takdir, mobil Junhao
berhenti di dekat gedung tersebut dan tanpa sengaja melihat acara tersebut. Hatinya
merasa aneh saat mendengar para orang yang di wawancara membahas mengenai
Tonghao. Terutama saat Qianyu melakukan wawancara, memberitahu semua
kenangannya dengan Tonghao yang tidak akan pernah di lupakannya dan tertanam di
dalam hatinya. Dia sangat berterimakasih pada Tonghao dan menganggap
pertemuannya dengan Tonghao adalah sebuah keberuntungan. Dan sekarang saatnya
mengucapkan : ‘Selamat tinggal, Tonghao.’
Yunyi yang duduk di sebelah Junhao, melihat
ekspresi sedih Junhao dan hatinya menjadi tidak tenang.
Hal itu terbukti saat mereka
pulang, Junhao memberitahu Ny. Shan kalau dia ingin pernikahannya dengan Yunyi
di percepat. Bukannya memberikan ekspresi senang ataupun bahagia, Yunyi malah
menampakkan ekspresi sedih. Ny. Shan sampai heran melihatnya, tapi Yunyi tidak
mau membahas masalah pernikahan dan memilih ke kamar dengan alasan lelah.
Junhao sadar ada yang tidak
beres dan mengikuti Yunyi ke kamar. Dia menanyakan apa yang terjadi hingga
Yunyi seperti ini? Dengan sedih, Yunyi menyebutkan semua kenangan Tonghao
bersama Qianyu : melihat bintang, lumba-lumba putih dan naik komidi putar ;
semua hal tersebut, tidak pernah Junhao lakukan dengannya.
“Menurutku hal itu membosankan
dan kekanak-kanakan,” jelas Junhao.
“Tapi kau melakukannya dengan
Ye Qianyu.”
“Jika kau menyukainya, besok
kita pergi ke taman bermain. Oke?”
“Junhao, aku bukan ingin ke
taman bermain. Hanya saja tiba-tiba aku merasa di hatimu, aku sama sekali tidak
istimewa. Bahkan tidak seistimewa Ye Qianyu.”
Junhao mulai kesal dan menaikan
suaranya, mengingatkan Yunyi yang dulu bilang sendiri kalau Qianyu hanyalah
penipu, tapi kenapa sekarang Yunyi malah percaya semua perkataan Qianyu?! Yunyi
terdiam, tidak bisa menjawab ataupun membantah.
“Junhao, kadang-kadang aku sama
sekali tidak mengerti apa yang kau pikirkan. Kau jarang sekali mencurahkan isi
hatimu padaku. Walaupun sejak kecil kita tumbuh bersama, tapi aku baru
menyadari sebenarnya aku tidak mengenal mu. Tonghao yang di bilang Ye Qianyu
adalah dirimu yang tidak pernah ku lihat. Apakah itulah dirimu yang sebenarnya?
Kenapa kau tidak pernah menunjukkannya padaku?” akhirnya Yunyi mulai bertanya.
“Yunyi, tidak ku sangka kau
peduli hal seperti ini. Apakah kau tidak percaya padaku. Aku tidak mungkin
punya hubungan dengan orang seperti Ye Qianyu. Yunyi, aku ingin menikah
denganmu. Kita masih punya waktu seumur hidup untuk saling mengenal satu sama
lain.”
Yunyi tampak sedikit tenang
mendengar hal itu. Dia langsung memeluk Junhao dengan erat dan menegaskan
perasaannya kalau dia mencintai Junhao dan Junhao adalah orang yang sangat
penting di hatinya. Dia tidak mau kehilangan Junhao lagi dan karena itu, dia
mau menikah dengan Junhao.
Anehnya, wajah Junhao malah
tampak datar, seolah tanpa perasaan.
--
Keesokan harinya, di Senwell,
Shan Junhao baru saja mengakhiri
rapat. Dan diam-diam, Dawei berbisik memberitahu kalau ada satu hal yang Junhao
salah sampaikan selama rapat, tapi dia tidak berani memotong tadi, jadi
haruskah dia menemui para manager dan memberitahu?
Belum sempat Junhao menjawab
pertanyaan Dawei, Ziqian sudah mengajak Junhao membahas pertemuan Junhao dengan
Direktur Wang dari Zhiwen Capital. Yunyi yang langsung menjawab kalau Junhao
berhasil menyakinkan dir. Wang untuk terus berinvestasi setelah di lakukan
perubahan kecil pada skema proyek. Ziqian sumringah memuji Junhao yang sangat
hebat bisa menyelesaikan masalah hanya dengan sekali bertemu, padahal
sebelumnya, Minghan selalu gagal menyakinkan dir. Wang.
“Dibandingkan dengan nilai
budaya, Zhiwen Capital lebih mementingkan keuntungan bisnis. Jadi mereka tidak
akan mengabaikan godaan dari keuntungan,” ujar Junhao.
“Kalau begitu, kita akan membuat
perencanaan untuk langkah selanjutnya.”
“Selama masa skors Zhang
Minghan, kau cepat alihkan proyek yang dia urus sebelumnya. Direktur Fan akan
membantuku mengeksekusi pembangunan Guanmei. Sekarang yang terpenting adalah
merobohkan Penginapan Guanmei,” putusan Junhao.
--
Junhao kembali ke ruangannya
dan sudah ada Minghan yang duduk di kursinya. Minghan menyindir Junhao yang
telah berhasil merebut kursi-nya dan sekarang menjadi terlalu santai. Junhao
tidak merasa tersindir dan berkata kalau kursi GM dari awal bukanlah milik
Minghan. Dan juga, Minghan sedang di skors.
Tujuan Minghan datang adalah
meminta agar Junhao membantu agar hukuman dir. Lin dan dir. Qiu bisa di kurangi
sedikit, mengingat mereka adalah tetua perusahaan. Junhao mana peduli hal
seperti itu, karena apa yang mereka lakukan adalah kasus kriminal. Dan juga,
dari waktu bekerja, kedua direktur itu sudah sering mencari masalah dan membuat
kekacauan untuk Senwell. Jadi, bagi Junhao, kedua direktur itu hanya menjadi
tumor bagi Senwell.
“Mereka sudah tahu mereka
salah. Ku harap GM Shan memberi mereka satu kali kesempatan,” mohon Minghan.
“Tidak mungkin. Dalam masalah
ini, aku adalah korban. Dan juga, yang membuat mereka seperti sekarang ini
bukanlah aku, tapi mereka sendiri. Dan karenamu. Kalau bukan karenamu yang
terus mendukung mereka di belakang, terus ingin merebutkan jabatan GM, mereka
mana mungkin berani melakukan hal seperti ini!”
Minghan bukannya menyerah tapi
malah mengancam Junhao mengenai hubungannya dengan Qianyu di Guanmei. Jika hal
itu bocor pada publik akan menjadi masalah besar untuk Senwell. Belum lagi,
baru-baru ini, acara Romancing Journey
meraih rating tinggi dan banyak yang penasaran akan sosok Tonghao. Jika sampai
identitas Tonghao ketahuan, entah Junhao akan bisa mempertahankan posisi GM itu
atau tidak. Dan juga, Senwell pasti akan mengalami kerugian yang besar.
“Zhang Minghan. Jika Senwell
rugi besar, apa bagusnya untukmu? Kalau kau ingin melawanku, sebaiknya gunakan
langkah yang lebih berkualitas. Jangan menggunakan cara licik seperti ini!”
peringati Junhao.
Minghan tampaknya merasa
kebenaran dari kata-kata Junhao, karna itu, dia memilih pergi.
Tags:
Forget You Remember Love