Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Penatua Lin
mengerti akan kegudahan Shangguan Tou. Dan dia menasehati bahwa agar Shangguan
Tou berpikir baik- baik. Sebab ada orang yang begitu di lewatkan, maka akan
menyesal seumur hidup. Dan dia berharap agar baik Xuezhi maupun Shangguan Tou,
mereka tidak memiliki penyesalan.
Muyuan
datang ke Lembah Bulan. Dan dia menghampiri Xuezhi yang sedang bersedih di
pinggir danau. Tapi dia tidak menyadari itu. Dia dengan senang memeluk Xuezhi,
lalu dia menanyai, apakah Xuezhi baik- baik saja. Dan Xuezhi mengiyakan, lalu
dia menanyai tentang kondisi Istana Api Chong sekarang ini. Dan Muyuan menjawab
bahwa semuanya baik- baik saja, asalkan Xuezhi baik, maka mereka dapat melewati
semuanya bersama.
“Kak Muyuan.
Aku tidak ingin tinggal di sini lagi. Aku ingin kembali ke Istana Api Chong,”
kata Xuezhi, bersikap manja.
“Baik. Ayo
kita pergi sekarang,” jawab Muyuan.
Tepat disaat
itu, Shangguan Tou datang, dan dia menghentikan mereka berdua. Dia ingin Muyuan
yang sekarang sudah menjadi Ketua Istana untuk membuktikan diri bahwa Muyuan
bukanlah pengkhianat. Mendengar itu, Xuezhi bertanya, apakah benar Muyuan telah
menjadi Ketua Istana. Dan dengan jujur, Muyuan mengiyakan.
Muyuan
menjelaskan bahwa pada saat itu, dipaksa oleh situasi, dia mengambil alih
posisi Ketua Istana. Namun dia hanya akan menduduki posisi ini selama sementara
saja. Dan Shangguan Tou tidak percaya, sebab pada saat Xuezhi berada di dalam
kondisi kritis, Muyuan ntah berada dimana. Tapi dia kagum karena sekarang
Muyuan datang lebih cepat daripada yang di bayangkannya.
“Tampaknya
tindakan dan perilaku Tuan Muda Shangguan ternyata begitu adil dan jujur,” kata
Muyuan, agak sinis.
“Tindakan
dan perilaku Ketua istana Yuwen juga sangat kompeten,” balas Shangguan Tou.
Muyuan
kemudian berniat untuk membawa Xuezhi pulang dengannya. Tapi Shangguan Tou
tidak mengizinkan. Jadi mereka berdua pun ingin bertanding untuk memutuskan.
Tepat disaat itu, Ayah Lin datang. Dan dia memarahi tindakan mereka serta
menasehati mereka juga, sebab situasi sekarang sudah kacau, tidak perlu di
tambah kacau lagi menurutnya. Dan mereka berdua pun hanya diam saja.
Saat Muyuan
hanya tinggal berduaan saja dengan Xuezhi, dia menanyai, apakah Xuezhi juga
mencurigainya. Dan Xuezhi hanya diam. Muyuan mengerti dan pamit untuk kembali
terlebih dahulu ke Istana Api Chong, dia ingin memundurkan diri sebagai Ketua
Istana. Lalu dia akan meninggalkan Istana Api Chong, sehingga Xuezhi bisa
tenang.
“Kak
Muyuan,” panggil Xuezhi.
“Istana Api
Chong hanya ada satu Ketua muda istana. Itu adalah kamu. Di dalam tubuhmu
mengalir darah Keluarga Chong. Itu adalah
kedudukanmu yang dibawa sejak lahir. Juga
merupakan tanggung jawabmu. Sedangkan aku, hanya berada di sisimu untuk
membantumu,” jelas Muyuan dengan tulus.
“Kak Muyuan.
Terima kasih kamu selalu menemaniku di saat aku putus asa dan membutuhkanmu.”
“Siapa suruh
aku adalah Kak Muyuan kamu,” balas Muyuan sambil tersenyum ramah.
Ketika
Muyuan keluar dari kamar Xuezhi, dia bertemu dengan Shangguan Tou yang berdiri
diluar. Shangguan Tou menjelas kan bahwa dia sudah mendengar obrolan mereka
berdua tadi, dan dia meminta maaf, sebab dia sudah salah paham terhadap Muyuan.
Lalu dia memberikan saran baik kepada Muyuan agar jangan membawa Xuezhi pergi
dari Lembah Bulan sekarang, sebab bila Muyuan melakukannya, dan itu diketahui
oleh semua orang di dunia persilatan, maka orang yang berniat jahat terhadap Xuezhi
pasti akan ingin untuk membunuh nya. Hanya tetap berada di Lembah Bulan,
barulah Xuezhi akan aman, karena ada Penatua Lin yang menjaga. Dan dia harap
Muyuan bisa bekerja sama dengannya. Tunggu hari pertemuan daftar senjata,
barulah Xuezhi akan muncul kembali. Itu merupakan strategi terbaik menurut nya.
“Tak
kusangka seperti itu rencana Tuan,” kata Muyuan, mengerti.
“Jadi, kita
termasuk sudah mencapai satu kesepakatan?” tanya Shangguan Tou,
“Hanya
sementara saja.”
Mendengar
itu, Shangguan Tou merasa lega. ‘Kamar tamu sudah disiapkan. Silakan Pelindung
Ketua istana istirahat lebih awal,” katanya dengan ramah. Lalu dia pergi.
Penatua Lin
bermain seruling di tengah danau. Mendengar itu, Muyuan yang awalnya ingin
masuk ke dalam kamar berhenti dan mendengarkan permainan nya. Xuezhi yang
berada di dalam kamar pun keluar dan mendengarkan juga.
“Irama musik
yang sangat familiar,” gumam Xuezhi sambil mengingat tentang permainan musik
Ayahnya dulu.
Wuming
menanyai, apakah Shangguan Tou asedang mengkhawatirkan Xuezhi. Dan Shangguan
Tou membenarkan, kata- katany hari ini pasti sudah menyakiti hati Xuezhi.
Sebenarnya sewaktu mereka di Gunung Dewa Yingzhou, dia sudah menyadari perasaan
Xuezhi, namun dia benar- benar tidak sanggup.
“Tuan
sendiri juga tentu sedih,” komentar Wuming. “Jika tidak sedih, mana mungkin
begitu kecewa?” katanya. Dan Shangguan Tou hanya diam saja.
Qingmei
melapor kepada Ketua Balai Lin bahwa belum ada kabar terbaru dari Istana Api
Chong, dan Ketua Balai Lin mengerti serta dia merasa gelisah. Melihat itu,
Shuangshuang menghibur Ketua Balai Lin,
menurutnya Balai Gunung Pedang Roh sudah cukup setia terhadap Istana Api
Chong, jika tidak maka dari dulu Istana Api Chong pasti sudah musnah. Dan
Qingmei setuju.
Ketua Balai
Lin mengerti. Meskipun peristiwa terbakarnya Buku Rahasia tidak ada hubungannya
dengan Balai Gunung Pedang Roh, tapi dia dan Istana Api Chong adalah kenalan
lama. Dan Buku Rahasia juga ditukar ketika berada di tangan Qingmei, sehingga
dia merasa bersalah. Dan Qingmei mengakui kesalahannya. Tapi Ketua Balai Lin
tidak mau mengungkit itu lagi.
“Qingmei.
Kamu segera pergi ke Pertemuan Daftar Senjata. Bila perlu, bantu Istana Api
Chong. Tapi kamu harus ingat. Istana Api Chong berada di puncak masalah. Jika
kita melindunginya secara terang-terangan, maka kita akan dianggap memihak
mereka. Jadi, kamu harus melindungi secara diam-diam. Jangan menimbulkan
masalah lain,” perintah Ketua Balai Lin sambil mengingatkan juga.
“Guru jangan
khawatir. Murid akan mengingatnya dengan baik,” jawab Qingmei, hormat.
“Baik.”
Shuangshuang
tiba- tiba menawarkan diri untuk membantu. Dia menjelaskan bahwa bila hanya
mengandalkan Qingmei, maka akan sulit untuk melawan begitu banyak orang. Jadi
dia dan Fengzi juga ingin ikut ke sana. Dan mendengar itu, Fengzi dengan bersemangat
langsung mengiyakan, dia bersedia untuk pergi ke sana juga. Mengetahui itu,
Qingmei tersenyum senang secara diam- diam.
“Qingmei.
Bagaimana menurutmu?” tanya Ketua Balai Lin, menyadari perasaan Qingmei.
“Ada banyak
orang ahli dalam Pertemuan Daftar Senjata. Jika Ketua Yuan dapat membantu, itu
tentu sangat baik,” jawab Qingmei, tentu saja setuju.
“Baiklah.
Jika begitu, kalian pergi bersama saja,” kata Ketua Balai Lin, mengizinkan.
Muyuan
berpamitan dengan Ayah Lin, dia ingin pulang untuk melakukan persiapan dengan
para murid, sebab Pertemuan Daftar Senjata akan segera diadakan. Dan dengan
sikap manja, Xuezhi meminta Muyuan membawanya pulang juga. Dan Muyuan menolak,
sebab Xuezhi harus bersembunyi dulu untuk sementara. Setelah waktunya tepat,
barulah Xuezhi boleh muncul. Dan Ayah Lin setuju dengan Muyuan.
“Atau begini
saja. Jika kamu tidak tenang, aku bisa membawa para murid ke Ibukota Timur dulu
baru datang menjemputmu,” kata Muyuan, mengusulkan.
“Baiklah
jika begitu,” balas Xuezhi dengan murung.
“Tidak perlu
merepotkan Pelindung Ketua istana. Aku akan mengantar Nona Chong ke Ibukota
Timur,” kata Shangguan Tou, menghampiri mereka bertiga.
“Jika
begitu, aku pamit dulu,” balas Muyuan. Lalu diapun pergi darisana.
Fengzi sibuk
mengemas pakaiannya, sebab dia dan Gurunya berencana untuk berangkat lebih
cepat ke Ibukota Timur dan berjalan- jalan disana. Mengetahui itu, Qingmei
merasa tidak senang, karena Fengzi ke sana pasti untuk mencari Shangguan Tou.
“Aku tidak
mengerti. Dia itu adalah pria genit. Kenapa kamu tidak bisa melupakannya?”
tanya Qingmei, tidak senang.
“Apa yang
dimaksud pria genit? Dia adalah putra tunggal penasihat negara. Aku adalah nona
besar satu-satunya di Balai Gunung Pedang Roh. Kami adalah pasangan yang cocok
dan ditakdirkan Tuhan. Tidak peduli apa yang terjadi di antaranya, dan siapa
pun yang muncul, semua itu tidak dapat menghalangi kami untuk bersama,” balas
Fengzi.
“Guru tidak
akan setuju,” tekan Qingmei.
“Aku tidak
perlu diurus oleh ayahku. Terlebih tidak perlu diurus olehmu. Keluar!” usir
Fengzi, kesal.
Shangguan
Tou sedang bermain musik dihalaman, dan lalu Xuezhi datang mengunjungi nya. Dia
datang untuk mengucap kan terima kasih, dan dia menjanjikan bila masalah nya
sudah selesai, dia tidak akan mengganggu Shangguan Tou lagi. Dan Shangguan Tou
menanyai, kenapa Xuezhi tiba- tiba seperti orang asing dengan nya.
Dengan
jujur, Xuezhi menjelaskan bahwa dia hanya merasa kalau dirinya telah bersikap
konyol, awalnya dia ingin menanggung misi dan membuktikkan kebenaran Istana Api
Chong, lalu banyak hal yang terjadi setelah itu, bahkan sahabat yang paling dia
percayai ternyata malah membantu pengkhianat dan ingin mencelakainya. Dan
sekarang diapun sadar, perkataan Shangguan Tou mengenai dunia persilatan adalah
benar, tapi dia yang terlalu menganggap hati mereka semua sederhana. Jadi sekarang
dia ingin mengkoreksi dirinya sendiri. Dia sudah terlalu nyaman dengan
perlindungan yang Shangguan Tou berikan padanya sampai sekarang,, dan dia
merasa khawatir begitu Shangguan Tou pergi nantinya, dia akan menjadi takut
akan segala hal. Juga dia tidak ingin menjadi beban bagi Shangguan Tou.
“Bagaimanapun
juga, hal yang sudah aku janjikan kepada Senior Lin, pasti akan aku lakukan,”
tegas Shangguan Tou.
“Baik. Tapi,
suatu hari nanti kamu akan meninggalkan aku, tidak akan melindungiku lagi.
Benar kan? Jika seperti itu, aku berharap kita dapat saling memberikan sebuah
hati yang tenang,” balas Xuezhi. Lalu dia pamit dan pergi.
Shangguan
Tou hanya diam saja dan menatap kepergiaan Xuezhi.
Tags:
And The Winner Is Love