Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 23 - 1
Images by : Tencent TV
Pada akhirnya, Qianyu memutuskan
menerima tawaran Taichu, bekerja menjadi asisten Taichu dan ikut ke Senwell.
Qianyu sampai berdandan dan mengenakan pakaian kerja formal. Semua sangat
bahagia karna Qianyu orang pertama di Guanmei yang akan bekerja di perusahaan
besar. Para staff penginapan juga sampai datang ke rumahnya untuk memberikan
beberapa nasehat dan semangat.
Taichu juga datang menjemput
Qianyu. Dia bahkan membukakan pintu mobil untuk Qianyu. Sebelum mereka pergi, Jinzhi
memberikan sedikit uang untuk Qianyu dan menasehatinya untuk tidak berhemat
selama makan siang. Beli saja semua makanan yang mau di makannya. Jinzhi juga
meminta Taichu untuk menjaga Qianyu dengan baik karena ini pertama kalinya
Qianyu bekerja di tempat jauh.
Qianyu protes karna Jinzhi
terlalu berlebihan. Dari rumah ke Senwell itu hanya 1 jam dan dia juga bukannya
tidak akan pulang.
--
Di adakan rapat direksi di
Senwell mengenai Taichu yang di utus Zhiwen Capital untuk bekerja di perusahaan
mereka. Sebelum rapat, Yunyi dan Ziqian berdiskusi dengan Junhao mengenai
Taichu yang akan berkerja di Senwell. Mereka yakin kalau itu artinya, Zhiwen
tidak percaya sepenuhnya pada mereka. Yunyi juga khawatir jika mereka
berselisih dengan Taichu, akan bagaimana?
“Masalah ini akan ku selesaikan,”
ujar Junhao.
Tidak lama, Minghan masuk ke
ruang rapat dengan di dampingi sekretarisnya, Zhao Qun. Junhao menyambut
kedatangannya dengan sinis. Minghan tidak peduli dengan tanggapan sinis itu dan
dengan sengaja bicara keras agar semua bisa mendengar jelas, kalau dia sudah
terbukti tidak ada hubungannya dengan kejahatan Direktur Lin dan Direktur Qiu.
Tamu yang di tunggu juga akhirnya
tiba. Taichu. Junhao menyambut dengan ramah, tapi keramahan itu sirna saat
melihat Qianyu ada di sisi Taichu. Junhao mengingatkan Taichu kalau rapat hari
ini adalah mendiskusikan bersama tentang proyek pembangunan dengan detail.
Tapi, kenapa orang dari Guanmei bisa datang?
“Aku lupa memperkenalkan. Ini
asistenku, Ye Qianyu.”
Qianyu tersenyum ramah dan memperkenalkan
diri dengan sopan. Tapi, tanggapan yang di dapatkannya sangat dingin. Junhao
bahkan berbisik (bicara pelan) pada Taichu kalau Senwell mempunyai kriteria
ketat dalam memilih asisten.
Junhao menyuruh Dawei memberitahu
syarat untuk menjadi asisten di Senwell. Dengan tegas, Dawei menjawab
pertanyaan tersebut. Pertama, harus mempunyai pendidikan minimal lulusan S2,
jika lulusan luar negeri lebih baik. Kedua, mempunyai pengalaman kerja minimal
3 tahun, jika pernah kerja di perusahaan publik lebih baik. Ketiga, level
bahasa Inggris minimal level 6.
“Mohon maaf. Ye Qianyu adalah
asisten khususku,” potong Taichu, agar
mereka tidak semakin memojokkan Qianyu. “Standar pemilihanku dan Senwell
sedikit berbeda.”
Taichu terus membela dan memuji
Qianyu di hadapan semuanya sebagai orang yang cepat belajar dan pasti mampu
dengan pekerjaan ini. Untuk tidak membuang waktu, Junhao tidak mempermasalahkan
Qianyu lagi dan segera memulai rapat.
Ziqian yang mempresentasikan
idenya mengenai pembangunan Guanmei. Selama Ziqian menjelaskan, Qianyu terus
berusaha menahan diri untuk menguap. Tampak jelas kalau dia tidak mengerti
ucapan Ziqian dan isi rapat hingga merasa bosan dan mengantuk. Dia juga
tampaknya tidak mengerti apa isi rapat yang harus di catat. Terlebih lagi, ada
banyak istilah asing yang tidak bisa di mengertinya.
Yunyi malah sengaja meminta
pendapat Qianyu mengenai slogan yang
bisa mereka gunakan untuk wisata Guanmei. Alasan dia menanyakan Qianyu adalah
karna Qianyu adalah warga desa Guanmei. Qianyu kaget mendapat pertanyaan
tersebut dan tidak mengerti apa yang Yunyi tanyakan. Peserta rapat langsung
tertawa sinis.
Untung ada Taichu yang mau
memberitahukan artinya. Setelah tahu apa maksud pertanyaan Yunyi, maka dengan
semangat Qianyu memberikan ide slogan :
‘Jika ingin melihat lumba-lumba putih, ke Desa Nelayan Guanmei saja’ dengan
gambar logo ‘lumba-lumba putih Tiongkok.’
Idenya di tanggapi sinis oleh
Minghan. Jika slogan bisa di buat
semudah itu, mereka pasti akan memecat tim rencana strategis proyek ini.
Taichu tidak sependapat dengan
Minghan. Menurutnya slogan sederhana
tidak buruk. Contohnya saja : Mc Donald dengan “I’m lovin it” ; Haagen-Dazs dengan “Love her, treat her Haagen-Dazs” ; dan Nike dengan “Just Do It”. Semuanya adalah slogan sederhana yang membawa impact besar karna bisa menyampaikan
visi perusahaan.
Rapat akhirnya di lanjutkan
dengan membahas BEP dari proyek pembangunan Desa Guanmei. Ziqian menjelaskan
kalau dia sudah menghitung BEP-nya sebesar 27,53%, jauh di bawah angka bahaya
70%. Jadi, proyek ini rendah resiko.
Setelah rapat yang berjalan cukup
lama, Junhao memberikan waktu istirahat selama 10 menit. Zhao Qun menawarkan
diri untuk pergi membelikan kopi. Qianyu mengangkat tangan dan berkata dia yang
akan membelikan minuman sebagai bentuk traktiran hari pertama kerja. Mereka mau
minum apa?
Tidak ada yang menjawab. Semua
sok sibuk membaca berkas dan mengabaikannya. Hanya Taichu yang tersenyum dan
berkata terserah Qianyu.
Zhao Qun menawarkan diri untuk
ikut membantu Qianyu karena akan sulit membawa banyak minuman seorang diri. Dan
juga, dia lebih tahu selera minuman semua orang. Qianyu berterimakasih atas
tawarannya.
Saat Qianyu pergi, dia
meninggalkan kertas berisi catatan rapat di atas meja, di sebelah Taichu. Yang
duduk di sebelah Taichu adalah Minghan, jadi Minghan malah melihat catatan
Qianyu tersebut. Dia tertawa sinis melihat catatan yang kacau seperti itu.
--
Qianyu benar-benar berniat
belajar. Saat perjalanan kembali ke kantor usai membeli kopi, dia bertanya
mengenai istilah S-W-O-T pada Zhao Qun, apa artinya. Zhao Qun dengan baik mau
memberitahu kepanjangan dan artinya pada Qianyu. Qianyu lanjut nanya mengenai
BEP, apa itu? Dan Zhao Qun menjelaskannya dengan detail juga.
Qianyu beneran kagum dan heran
karena di Senwell terlalu banyak istilah bahasa Inggris. Zhao Qun memberitau
kalau Senwell adalah perusahaan publik dan mempunyai banyak bisnis international.
Staffnya juga kebanyakan lulusan dari luar negeri. Itulah kenapa mereka lebih
banyak menggunakan istilah dan bahasa Inggris.
Dengan baiknya juga, Zhao Qun
bahkan mau membuatkan tabel berisi istilah bahasa Inggris yang sering di
gunakan, agar Qianyu bisa mengerti. Qianyu sangat berterimakasih atas
bantuannya.
--
Saat kembali ke ruang rapat,
Minghan langsung menunjukkan agenda rapat Qianyu dan menghinanya dengan
membandingkannya dengan punya Zhao Qun. Taichu membela Qianyu yang baru bekerja
dan masih belum terlalu mengerti, nanti dia akan mengajarinya pelan-pelan.
Karena Taichu terus membela
Qianyu, Minghan jadi tidak punya cara untuk mempermalukan Qianyu
terang-terangan.
Zhao Qun dan Qianyu kemudian
membagikan kopi kepada semua peserta rapat. Qianyu sudah meletakkan kopi dengan
benar di meja Yunyi, tapi Yunyi yang tidak berhat-hati dan menjatuhkan kopi ke
atas laptop-nya sendiri. Qianyu panik dan minta maaf. Junhao malah menyalahkan
Qianyu. Yunyi juga menambahkan kalau di dalam laptopnya banyak hal penting
mengenai rapat hari ini dan dia belum sempat mem-back up. Junhao semakin marah pada Qianyu.
“Junhao, jangan menyalahkannya.
Aku yang ceroboh. Aku sangat hafal data ini, membuat ulang akan sangat cepat,”
ujar Yunyi.
Junhao segera menyuruh agar laptop
Yunyi di bawa ke divisi maintenance,
mana tahu bisa di perbaiki. Semua semakin menyalahkan Qianyu dan merasa Qianyu
hanyalah pengganggu. Rapat pun akhirnya di akhiri.
--
Taichu tahu kegundahan hati
Qianyu, karena itu dia menyalahkan diri sendiri karna sudah membuat Qianyu jadi
di pandang remeh. Qianyu tidak merasa demikian dan malah berterimakasih karena
Taichu selalu membantunya. Taichu menambahkan kalau dia akan selalu ada di
samping Qianyu, jadi Qianyu jangan merasa takut.
Kebetulan juga, mereka betemu
dengan Yunyi yang baru kembali dari divisi maintenance.
Dengan cemas, Qianyu menanyakan perbaikan laptop Yunyi. Yunyi menjawab kalau
tidak masalah karena laptop nya sudah di perbaiki. Tidak perlu khawatir.
Yunyi entah kenapa, memuji
Qianyu. Walau dia belum kenal Qianyu terlalu lama, tapi, dia bisa merasakan
Qianyu adalah asisten yang baik. Dan jika di ajarkan dengan benar, Qianyu pasti
akan menjadi asisten berprestasi. Jadi, dia sarankan untuk sementara Qianyu di
kirim ke divisi admin logistik di Senwell untuk latihan. Dia akan meminta
manager divisi untuk mengajari Qianyu. Dan jika Qianyu lulus dari
pengajarannya, Qianyu akan di kirim kembali ke sisi Taichu.
Hmm. Niat baik terselubung untuk
menjauhkan Qianyu dari Taichu.
“Tidak perlu repot. Aku akan
melatih asistenku sendiri,” tolak Taichu.
“Aku akan pergi,” potong Qianyu.
“Direktur Fan, aku akan ke divisi admin logistik.”
Qianyu memutuskan menerima
tawaran Yunyi karna dia sadar kalau dengan kemampuannya sekarang, dia tidak
pantas menjadi asisten Taichu. Karena itu, dia akan meningkatkan kemampuannya
agar pantas menjadi asisten Taichu.
“Jika kau ngotot mau pergi ke
sana, aku hanya bisa mendukungmu,” setujui Taichu.
Tanpa membuang waktu, Yunyi
segera membawa Qianyu.
--
Manager divisi admin logistik
cukup tegas dan ketat dengan peraturan. Seorang karyawan yang telat 2 menit
juga habis di marahinya dan bahkan mendapat hukuman pemotongan uang bonus.
Yunyi membawa Qianyu pada Manager
Aida dan memperkenalkan Qianyu yang baru bekerja dan belum mengerti perusahaan,
jadi ingin Man. Aida mengajarinya sementara. Man. Aida sudah mendengar mengeani
Qianyu yang adalah asisten konsultan Taichu. Dia berjanji akan mengajari Qianyu
dengan baik.
Di depan Yunyi, Aida bersikap
baik dan ramah pada Qianyu. Tapi, begitu Yunyi pergi, sikapnya berubah sinis.
--
Ziqian mengajak Yunyi untuk makan
siang bersama. Yunyi bersedia dan ingin mengajak Junhao. Tapi, Ziqian
menghalangi dan bilang akalu Junhao sedang blusukan
ke Hotel Senwell.
Setelah itu, Ziqian membahas
alasan Yunyi membawa Qianyu ke divisi admin logistik. Yunyi menjawab kalau dia
hanya ingin memberi kesempatan pada Qianyu untuk berkembang. Kenapa?
“Sebenarnya, kau takut dia terus
di project Desa Nelayan Guanmei dan banyak bertemu dengan Junhao kan?” tebak
Ziqian, mengenai niat terselubung Yunyi.
Yunyi terdiam. Tebakan Ziqian
benar.
“Berkas siang ini, kau sudah
membuat back-up nya kan? Aku tahu
cara kerjamu.”
Yunyi masih terdiam.
Setelah terdiam cukup lama, Yunyi
akhirnya menyebut cara bicara Ziqian yang akhir-akhir ini menjadi sangat
blak-blakan. Ziqian menjelaskan alasannya adalah karna dia mengkhawatirkan
Yunyi.
--
Aida mempelajari berkas Qianyu.
Saat tahu Qianyu hanya kuliah di Universitas Sosial Guanmei, Aida semakin
sinis. Dia tidak pernah mendengar universitas itu dan tidak tahu kalau ada
universitas seperti itu. Dengan bangga, Qianyu memberitahu kalau universitas
itu sangat terkenal di Desa Nelayan Guanmei.
Semakin di lihat berkas Qianyu,
tidak ada hal yang menarik bagi Aida. Dia malah jadi makin penasaran bagaimana
orang seperti Qianyu bisa mengenal Taichu? Qianyu menjawab kalau Taichu datang
berwisata ke Guanmei dan dia yang menjadi pemandunya. Itulah bagaimana mereka
saling mengenal. Aida jadi iri karna Qianyu sangat beruntung.
--
Aida membawa Qianyu ke ‘Ruang
Kebersihan.’ Berdasarkan riwayat kerja Qianyu, jadi dia akan memberikan
pekerjaan paling mendasar di divisi admin logistik. Yaitu menjadi petugas
kebersihan. Walau pekerjaannya tampak sepele, tapi berhubungan dengan nama baik
gedung Senwell sebagai gedung kelas 5A. Jadi, jangan meremehkan pekerjaan ini
dan lakukan yang terbaik. Pasti, Qianyu akan mendapatkan sedikit ilmu.
Qianyu dengan senang hati
menerima pekerjaan tersebut tanpa bantahan sedikitpun.
Hmm. Qianyu bahkan mendapatkan
seragam cleaning service.
--
Walaupun tidak sesuai ekspetasi,
Qianyu tetap bekerja dengan keras. Walau sudah berusaha bekerja dengan baik,
tapi masih ada saja kesalahan yang Qianyu lakukan di Senwell. Itu karna dia
tidak terbiasa dengan teknologi canggih yang ada di Senwell.
--
Qianyu bahkan bekerja
membersihkan toilet pria dan wanita. Pas lagi kerja, dia mendapat telepon dari
Shengzhe dan Jinzhi yang menanyakan apa dia sudah makan? Makan apa? Qianyu
sebenarnya belum istirahat sedari tadi, tapi dia berbohong kalau dia sudah makan
hamburger. Mendengar itu, Shengzhe sangat iri dan meminta di belikan juga.
Jinzhi berbeda dengan Shengzhe. Dia memarahi Qianyu yang malah makan makanan
cepat saji.
Karena omelan Jinzhi sudah
merembet ke suami kaya, Qianyu langsung sok akting tidak ada sinyal telepon dan
tidak mendengar suara Jinzhi.
--
Ruangan selanjutnya yang harus di
bersihkan oleh Qianyu adalah ruangan GM. Karena udah cukup sore, harusnya,
Junhao sudah tidak ada. Itu yang di pikirkan Qianyu.
Tapi, pas di ketuk pintunya, ada
suara dari dalam ruangan yang mengizinkan masuk. Qianyu langsung panik. Dengan
cepat, dia segera memakai masker untuk menyembunyikan wajahnya.
Junhao tidak mengenalinya dan
hanya fokus bekerja selama Qianyu membersihkan ruangannya. Sambil berbesih,
Qianyu melirik ke Junhao yang bekerja sambil mengerutkan dahi. Di dalam
hatinya, Qianyu menyebut Junhao yang seperti bapak-bapak tua karena mengerutkan
dahi.
“GM Shan, aku akan menggunakan
penyedot debu, apa itu akan mengganggu Anda?” tanya Qianyu.
“Hm.”
Qianyu bingung, ‘hm’ artinya apa?
Boleh atau tidak sih? Karena tidak mengerti, Qianyu tidak jadi menggunakannya
dan pergi ke toilet di ruangan GM untuk membersihkan. Ada noda di kaca yang
tidak bisa hilang walau sudah di gosok dengan kain, jadi Qianyu hendak
menggunakan air. Dia mengambil tongkat shower
dan menyalakan keran. Tapi, air bukannya keluar dari shower yang ada di tangannya, tapi malah dari shower yang lebih tinggi. Panik. Qianyu berusah mematikan, tapi
malah salah memutar hingga basah kuyup.
Suaranya di kamar mandi menarik
perhatian Junhao. Dia masuk untuk memeriksa. Qianyu malah lupa memakai masker,
jadinya ketahuan deh sama Junhao.
“Kenapa kau di sini dan
berpakaian seperti ini?”
“Aku belajar di divisi admin
logistik.”
“Bukan. Aku yang ingin
mengembangkan diri, agar tidak menyusahkan Taichu.”
Junhao tidak bertanya lagi. Tapi
yang tidak di duga, dia mengambil sebuah kemeja di dalam lemari baju yang ada
di dalam kamar mandi dan memberikannya pada Qianyu. Dia menyuruh Qianyu untuk
menukar bajunya yang basah dengan kemejanya.
“Cepat keluar setelah selesai.
Jangan menggangguku bekerja,” perintahnya. “Sebagai asisten, apa kau boleh
langsung memanggil nama ‘Taichu’?”
“Oh. Tidak. Harusnya direktur
Tai. Aku yang salah,” ujar Qianyu, tidak berani menatap Junhao.
Junhao sudah mau keluar, tapi
Qianyu berteriak memanggil namanya.
“Shan Junhao! Apa kau bisa jangan
terlalu serius? Jangan mengerutkan dahi terus. Kalau dahimu berkerut, orang
bisa takut. Mereka akan menjauhimu. Kau harus lebih sering tersenyum. Oke?”
Ucapannya itu tidak di tanggapi
sama sekali oleh Junhao.