Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 8 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Ternyata Gunung Dewa Yingzhou adalah sebuah tempat hiburan bagi para pria. Shangguan Tou membawa Xuezhi ke sana untuk menemui dua orang teman nya. Yang pertama adalah Pendekar Tianbao. Zhong Tao, Alias Gigi Serigala. Dia adalah pendekat yang memiliki kekuatan lengan terkuat pertama di dunia dalam legenda. Dan saat Xuezhi bertemu dengan nya, dia merasa terkejut dan kagum.



“Aku bilang padamu, Kepala Botak. Kamu bergurau atau membuat kekacauan, jangan bercanda terhadap reputasi. Jika kamu bersama dengan orang Istana Api Chong, apa tidak takut terlibat?” bisik Zhong Tao kepada Shangguan Tou sambil menarik nya untuk menjauh sedikit dari Xuezhi.
“Kamu mengatakanku seperti orang apa?” balas Shangguan Tou. “Aku bersama dengan Nona Chong adalah demi melindunginya.”

“Melindungi? Kapan kamu berubah menjadi begitu fokus dan bertanggung jawab?” tanya Zhong Tao, curiga.



Xuezhi merasa heran melihat Shangguan Tou dan Zhong Tao berbicara berbisik- bisik dan menjauh sedikit darinya. Jadi dengan penasaran, dia pun menepuk bahu Shangguan Tou, dan bertanya, apa yang mereka bicarakan. Dan Zhong Tao tidak menjawab serta melihat ke arah langit. Melihat itu, Xuezhi merasa semakin heran, ada apa.
“Aku telah berjanji pada Nona Xiu,” kata Zhong Tao, menjelaskan. “Jika bertemu dengan seorang wanita yang sama cantik dengannya, tidak akan melihat kedua kalinya.”
“Kenapa tidak melihat kedua kalinya dan bukan melainkan sekalipun tidak dilihat?” tanya Xuezhi, bingung.

“Karena setelah dilihat sekali baru tahu apakah cantik atau tidak,” jawab Shangguan Tou sambil tersenyum manis dan menatap Xuezhi. Dan Xuezhi pun merasa agak malu- malu.
Zhong Tao kemudian menarik Shangguan Tou untuk ikut bersama nya ke dalam, karena Nona Xiu sedang menunggu. Dan dengan penasaran, Xuezhi bertanya, siapa Nona Xiu.
“Sudah masuk,” ajak Shangguan Tou. Dan Xuezhi pun mengikuti.



Di dalam. Xuezhi merasa agak cemburu, sebab ada begitu banyak wanita yang mencoba untuk mendekati Shangguan Tou. Namun Shangguan Tou hanya bersikap biasa saja. Dan Zhong Tao membantu Shangguan Tou untuk membuat para wanita tersebut agar pergi dan jangan mengganggu.
“Tampaknya Tuan Muda Shangguan adalah tamu langganan di sini,” komentar Xuezhi.
“Nona Chong salah paham akan tujuan kedatangan kita ke Gunung Dewa Yingzhou. Tapi, bagus juga. Jika sudah kemari, maka bersenang-senanglah. Suzhou dan Hangzhou tempat hiburan terbaik. Katanya di sini adalah tempat dewa. Juga tidak berlebihan,” balas Shangguan Tou.
Xuezhi tiba- tiba merasa bad mood. Dan Shangguan Tou berpura- pura tidak tahu, dia menjelaskan bahwa para wanita yang barusan Xuezhi lihat, mereka begitu menarik, menawan, dan tampak elegan. Tapi mereka bukanlah apa- apa. Sebab yang akan Xuezhi lihat nantinya, itu barulah di namakan Dewi.
“Siapa?” tanya Xuezhi sambil cemberut.
“Kamu akan tahu setelah bertemu dengannya,” jawah Shangguan Tou.



Pemilik Gunung Dewa Yingzhou, Qiu Hongxiu. Dia datang menyambut kedatangan Shangguan Tou yang sangat langka di tempat nya. Dan dengan ramah, Shangguan Tou menyapa nya. Melihat wajah Hongxiu, Xuezhi sangat terkejut, karena Hongxiu sangat lah cantik.
“Nona ini adalah …” tanya Hongxiu sambil menatap Xuezhi.
“Belum memperkenalkannya. Namanya Chong Xuezhi,” kata Shangguan Tou, memperkenalkan.
“Chong... Chong yang mana?”
“Chong dari Istana Api Chong.”

“Aku tahu namaku dicaci maki. Jika Kak Hongxiu tidak berkenan, aku akan pergi dari sini,” kata Xuezhi dengan sikap minder. Dan Shangguan Tou langsung menahan nya supaya jangan pergi.


“Apanya yang tidak berkenan?” kata Hongxiu dengan ramah. “Gunung Dewa Yingzhou kami, tidak akan peduli pada identitasmu. Hanya akan peduli penampilanmu,” jelas nya.
Dengan jujur, Shangguan Tou memberitahu Hongxiu bahwa dia membawa Xuezhi ke sini untuk menghindar dari serangan musuh. Dan Hongxiu pun mengerti, serta dia berani menjamin bahwa Xuezhi pasti akan aman berada di tempatnya ini.

Kemudian Hongciu pun pamit untuk pergi ke dapur sebentar. Karena dia ingin menyiapkan makanan untuk mereka. Dan Shangguan Tou tersenyum berterima kasih padanya.

“Semua bilang Shangguan Tou adalah tuan yang penuh kasih sayang. Kenapa tidak menyukai kakak yang begitu cantik?” pikir Xuezhi, bingung.
“Orang yang terlalu mirip, selamanya tak bisa saling tertarik,” kata Shangguan Tou.

Mendengar itu, Xuezhi sangat terkejut, karena bagaimana bisa Shangguan Tou mengetahui pikiran nya. Lalu menurutnya, Shangguan Tou serta Hongxiu tampak berbeda.
Kemudian Zhong Tao menggoda Shangguan Tou, dia memberitahu Xuezhi bahwa biasanya setiap kali Shangguan Tou datang, ada 3-4 wanita yang menemani Shangguan Tou. Dan Xuezhi semakin bertambah bad mood. Menyadari itu, Shangguan Tou segera mengalihkan pembicaraan.

Hongxiu kemudian kembali sambil membawakan makanan enak untuk mereka. Dan sambil makan, mereka mengobrol. Lalu karena Zhong Tao terus memanggil Shangguan Tou dengan sebutan Kepala Botak, Xuezhi pun merasa ingin tahu dan bertanya.

“Karena kepalanya pernah botak,” jawab Zhong Tao, simple.




“Aku tahu tentang ini. Aku pernah lihat lukisan itu. Tapi aku tidak tahu apa alasannya,” jelas Xuezhi, sangat ingin tahu kenapa.
“Dia dulu mencukur rambutnya…”
“Karena demi memutuskan hubungan dengan keluarganya,” sela Shangguan Tou, menjawab pertanyaan Xuezhi. Mendengar itu, Xuezhi merasa terkejut serta tidak enak, jadi diapun langsung meminta maaf.
“Tapi tidak disangka, tampang botaknya, ternyata disebut sebagai pria paling tampan di ibukota Timur. Menjadi popularitas bagi orang di dunia. Ditiru oleh banyak orang. Dijadikan lukisan,” canda Hongxiu, untuk mencairkan suasana.

“Kepala botak juga ditiru. Mereka sudah gila, kah?” balas Xuezhi sambil tertawa. Dan Hongxiu mengiyakan.
Dengan serius, Shangguan Tou mengalihkan pembicaraan dan mulai membicarakan tentang bisnis. Dia memberitahu Hongxiu bahwa tujuan kedatangannya ke sini bukan hanya untuk beristirahat saja, namun karena ada masalah internal dan eksternal di Istana Api Chong sekarang ini, dan akar permasalahannya adalah hilangnya Buku Rahasia.
“Sembilan Gaya Dewa Lotus, betul tidak?” tanya Hongxiu, sudah tahu. Dan Shangguan Tou mengiyakan. “Aku awalnya ingin bersama adik Xuezhi mencari tahu sedikit informasi. Tidak disangka sekarang malah terbalik. Tou terbaik, kenapa setiap kali bertemu denganmu, jual beliku tidak bisa dilakukan lagi?” keluh nya, kesal.

“Orang yang mencuri buku rahasia sekarang mulai berlatih,” jelas Shangguan Tou dengan tenang, mengabaikan keluhan Hongxiu. “Tidak tahu apa Nona Xiu punya informasi tentang orang ini?” tanyanya.


Hongxiu merasa agak sulit, sebab dia tidak punya informasi apapun. Yang dia tahu adalah semua orang mencurigai kalau pelakunya adalah Istana Api Chong. Jadi dia menyarankan mereka berdua untuk kembali ke Istana Api Chong saja untuk menyelidiki nya. Dan Shangguan Tou mengerti, namun menurutnya, ini belum waktunya bagi mereka untuk kembali ke Istana Api Chong.
“Kamu tenang saja. Jika aku punya informasi, aku akan beritahu kamu di saat pertama. Berapa banyak pun uang yang diberikan orang lain padaku, aku tidak akan menjualnya,” kata Hongxiu.

“Ada perkataanmu ini, aku sudah bisa tenang,” balas Shangguan Tou, merasa lega.


Mendengar obrolan mereka, Xuezhi pun tersadar. Ternyata tempat hiburan Gunung Dewa Yingzhou adalah palsu, yang benar adalah mereka melakukan bisnis jual beli informasi. Dan Hongxiu membenarkan serta menuangkan arak minuman untuk Xuezhi. Namun Shangguan Tou langsung merebut gelas Xuezhi, dan menggantikannya untuk minum.
“Kepala Botak, kenapa kamu malah minum arak?” tanya Zhong Tao, heran. Dan Shangguan Tou tidak menjawab.

“Orang yang berhati lembut. Hukum diri sendiri 3 gelas arak,” tantang Hongxiu.


“3 gelas. 3 gelas bagaimana mungkin cukup? Bagaimana jika 30 gelas?” balas Shangguan Tou. Dan Hongxiu setuju.
“Jika kamu hari ini bisa minum 30 gelas arak. Aku akan naik panggung untuk tarian menyambut kedatanganmu. Jika kamu tak sanggup minum 30 gelas arak ini, kamu harus menjawab satu pertanyaanku,” balas Hongxiu.
“Menjawab pertanyaan. Baik,” kata Shangguan Tou, setuju.

Xuezhi kemudian menyela mereka berdua. Dia meminta Shangguan Tou dan Hongxiu untuk tidak perlu bertaruh, sebab 30 gelas itu sangat banyak. Namun Hongxiu dan Shangguan Tou sama sekali tidak mau mendengarkan. Sedangkan Zhong Tao, dia hanya diam saja dan menikmati pertandingan antara Hongxiu dan Shangguan Tou.


Setelah 30 gelas arak terisi penuh, Shangguan Tou mengambil satu persatu gelas dan meminumnya sampai habis. Dengan perhatian, Xuezhi membujuk Shangguan Tou untuk berhenti minum, sebab minum terlalu banyak tidak akan baik untuk tubuh. Namun Shangguan Tou hanya tersenyum saja mendengar bujukan itu dan terus minum.

“Cepat,” kata Zhong Tao, menyemangati Shangguang Tou. “Kepala Botak, cepat... Sudah tak banyak lagi. Kamu cepat minum, cepat,” katanya. Namun pada akhirnya, Shangguan Tou menyerah, karena dia sudah tidak sanggup lagi.



“Kenapa kamu sengaja mengalah padaku?” tanya Hongxiu, heran.
‘Tadi, bukankah kamu bilang ingin menanyakan satu pertanyaan padaku?” balas Shangguan Tou dengan sikap santai.
“Aku tanya padamu. Dalam hatimu sebenarnya bagaimana memperlakukan nona ini?” tanya Hongxiu sambil melirik ke arah Xuezhi. Dan menyadari itu, Xuezhi tersenyum malu- malu sambil menantikan jawaban Shangguan Tou.

“Ungkapkan kebenaran setelah minum arak. Bagi orang biasa, memang berguna. Tapi aku Shangguan Tou, bukan orang biasa. Hari ini, biarkan semuanya senang,” balas Shangguan Tou, tidak menjawab pertanyaan Hongxiu. Dan Xuezhi agak merasa kecewa.

Shangguan Tou kemudian memainkan musik untuk menghibur suasana. Dan Xuezhi menatapnya dengan tatapan terpesona.


Saat Xuezhi sedang menyendiri di dekat jembatan, Shangguan Tou datang untuk menemani nya. Dan disana, Xuezhi menceritakan kegudahan di dalam hatinya. Dia tiba- tiba merasa sangat tidak berguna, bila di bandingkan dengan Shangguan Tou dan yang lainnya. Sebab mereka bisa membaca puisi, menari, dan memainkan alat musik, sedangkan dirinya apapun tidak bisa.
“Nona Chong, kamu terlalu rendah hati,” hibur Shangguan Tou.



“Aku sejak kecil hidup di Istana Api Chong. Tidak pernah melihat dunia luar. Hingga sekarang, aku baru tahu di dunia ini ada tempat seperti Gunung Dewa Yingzhou ini. Ada orang seperti pendekar Zhong, dan juga kak Hongxiu,” jelas Xuezhi, murung.
“Nona Xiu, pengalaman hidupnya buruk tapi dia bahkan berhati baik. Dia membangun Gunung Dewa Yingzhou telah membantu banyak wanita yatim yang terlantar. Yang bersedia menetap di sini, dia akan mengajari mereka bernyanyi dan menari. Yang tidak bersedia menetap di sini, dia akan memberikan mereka uang supaya mereka mencari pria baik untuk dinikahi,” kata Shangguan Tou, memuji Hongxiu dengan tulus.
“Bisa berteman dengan kak Hongxiu sungguh adalah suatu keberuntungan.”

“Bisa mengenal Nona Chong juga adalah suatu keberuntungan,” balas Shangguan Tou. Dan Xuezhi merasa senang mendengar itu.

Xuezhi kemudian menunjukkan sikap cemburunya, sebab Shangguan Tou suka membawa wanita juga ke sini. Namun dia tidak bisa cemburu, karena dia bukan siapa- siapa.
“Kamu ingin aku menjadi siapanya kamu?” tanya Shangguan Tou, menggoda Xuezhi. Dan Xuezhi tidak bisa menjawab sama sekali.
“Kak Hongxiu memang sangat hebat. Dia sendiri menjalankan Gunung Dewa Yingzhou, bekerja sambilan jual beli informasi. Orang yang saling berhubungan, bercampur orang baik dan jahat. Sangat kagum dia bisa selesaikan tugas dengan begitu mudah,” kata Xuezhi, mengalihkan pembicaraan.



“Ada Zhong Tao yang melindunginya, dia tentu saja menyelesaikan tugas dengan mudah,” balas Shangguan Tou, menjelaskan.
“Aku justru khawatir ada orang melindunginya.”
“Nong Chong tidak tahu, meskipun Nona Xiu tampak telah menolaknya, tapi di dalam hatinya sejak awal sudah menerimanya. Hanya saja Zhong Tao dia orang yang idiot, sungguh bodoh. Tidak pernah menyadarinya.”
“Ternyata begini. Hubungan perasaan pria dan wanita memang ribet,” komentar Xuezhi.
“Dibilang ribet memang ribet, dibilang sederhana, juga sangat sederhana,” balas Shangguan Tou.

Post a Comment

Previous Post Next Post