Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Ternyata
Gunung Dewa Yingzhou adalah sebuah tempat hiburan bagi para pria. Shangguan Tou
membawa Xuezhi ke sana untuk menemui dua orang teman nya. Yang pertama adalah
Pendekar Tianbao. Zhong Tao, Alias Gigi Serigala. Dia adalah pendekat yang
memiliki kekuatan lengan terkuat pertama di dunia dalam legenda. Dan saat
Xuezhi bertemu dengan nya, dia merasa terkejut dan kagum.
“Aku bilang
padamu, Kepala Botak. Kamu bergurau atau membuat kekacauan, jangan bercanda
terhadap reputasi. Jika kamu bersama dengan orang Istana Api Chong, apa tidak
takut terlibat?” bisik Zhong Tao kepada Shangguan Tou sambil menarik nya untuk
menjauh sedikit dari Xuezhi.
“Kamu
mengatakanku seperti orang apa?” balas Shangguan Tou. “Aku bersama dengan Nona
Chong adalah demi melindunginya.”
“Melindungi?
Kapan kamu berubah menjadi begitu fokus dan bertanggung jawab?” tanya Zhong
Tao, curiga.
Xuezhi
merasa heran melihat Shangguan Tou dan Zhong Tao berbicara berbisik- bisik dan
menjauh sedikit darinya. Jadi dengan penasaran, dia pun menepuk bahu Shangguan
Tou, dan bertanya, apa yang mereka bicarakan. Dan Zhong Tao tidak menjawab
serta melihat ke arah langit. Melihat itu, Xuezhi merasa semakin heran, ada
apa.
“Aku telah
berjanji pada Nona Xiu,” kata Zhong Tao, menjelaskan. “Jika bertemu dengan
seorang wanita yang sama cantik dengannya, tidak akan melihat kedua kalinya.”
“Kenapa
tidak melihat kedua kalinya dan bukan melainkan sekalipun tidak dilihat?” tanya
Xuezhi, bingung.
“Karena setelah
dilihat sekali baru tahu apakah cantik atau tidak,” jawab Shangguan Tou sambil
tersenyum manis dan menatap Xuezhi. Dan Xuezhi pun merasa agak malu- malu.
Zhong Tao
kemudian menarik Shangguan Tou untuk ikut bersama nya ke dalam, karena Nona Xiu
sedang menunggu. Dan dengan penasaran, Xuezhi bertanya, siapa Nona Xiu.
“Sudah
masuk,” ajak Shangguan Tou. Dan Xuezhi pun mengikuti.
Di dalam.
Xuezhi merasa agak cemburu, sebab ada begitu banyak wanita yang mencoba untuk
mendekati Shangguan Tou. Namun Shangguan Tou hanya bersikap biasa saja. Dan
Zhong Tao membantu Shangguan Tou untuk membuat para wanita tersebut agar pergi
dan jangan mengganggu.
“Tampaknya
Tuan Muda Shangguan adalah tamu langganan di sini,” komentar Xuezhi.
“Nona Chong
salah paham akan tujuan kedatangan kita ke Gunung Dewa Yingzhou. Tapi, bagus
juga. Jika sudah kemari, maka bersenang-senanglah. Suzhou dan Hangzhou tempat
hiburan terbaik. Katanya di sini adalah tempat dewa. Juga tidak berlebihan,”
balas Shangguan Tou.
Xuezhi tiba-
tiba merasa bad mood. Dan Shangguan Tou berpura- pura tidak tahu, dia
menjelaskan bahwa para wanita yang barusan Xuezhi lihat, mereka begitu menarik,
menawan, dan tampak elegan. Tapi mereka bukanlah apa- apa. Sebab yang akan
Xuezhi lihat nantinya, itu barulah di namakan Dewi.
“Siapa?”
tanya Xuezhi sambil cemberut.
“Kamu akan tahu setelah bertemu dengannya,”
jawah Shangguan Tou.
Pemilik
Gunung Dewa Yingzhou, Qiu Hongxiu. Dia datang menyambut kedatangan Shangguan
Tou yang sangat langka di tempat nya. Dan dengan ramah, Shangguan Tou menyapa
nya. Melihat wajah Hongxiu, Xuezhi sangat terkejut, karena Hongxiu sangat lah
cantik.
“Nona ini
adalah …” tanya Hongxiu sambil menatap Xuezhi.
“Belum
memperkenalkannya. Namanya Chong Xuezhi,” kata Shangguan Tou, memperkenalkan.
“Chong...
Chong yang mana?”
“Chong dari
Istana Api Chong.”
“Aku tahu
namaku dicaci maki. Jika Kak Hongxiu tidak berkenan, aku akan pergi dari sini,”
kata Xuezhi dengan sikap minder. Dan Shangguan Tou langsung menahan nya supaya
jangan pergi.
“Apanya yang
tidak berkenan?” kata Hongxiu dengan ramah. “Gunung Dewa Yingzhou kami, tidak
akan peduli pada identitasmu. Hanya akan peduli penampilanmu,” jelas nya.
Dengan
jujur, Shangguan Tou memberitahu Hongxiu bahwa dia membawa Xuezhi ke sini untuk
menghindar dari serangan musuh. Dan Hongxiu pun mengerti, serta dia berani
menjamin bahwa Xuezhi pasti akan aman berada di tempatnya ini.
Kemudian
Hongciu pun pamit untuk pergi ke dapur sebentar. Karena dia ingin menyiapkan
makanan untuk mereka. Dan Shangguan Tou tersenyum berterima kasih padanya.
“Semua bilang Shangguan Tou adalah tuan yang
penuh kasih sayang. Kenapa tidak menyukai kakak yang begitu cantik?” pikir Xuezhi, bingung.
“Orang yang
terlalu mirip, selamanya tak bisa saling tertarik,” kata Shangguan Tou.
Mendengar
itu, Xuezhi sangat terkejut, karena bagaimana bisa Shangguan Tou mengetahui
pikiran nya. Lalu menurutnya, Shangguan Tou serta Hongxiu tampak berbeda.
Kemudian
Zhong Tao menggoda Shangguan Tou, dia memberitahu Xuezhi bahwa biasanya setiap
kali Shangguan Tou datang, ada 3-4 wanita yang menemani Shangguan Tou. Dan
Xuezhi semakin bertambah bad mood. Menyadari itu, Shangguan Tou segera
mengalihkan pembicaraan.
Hongxiu
kemudian kembali sambil membawakan makanan enak untuk mereka. Dan sambil makan,
mereka mengobrol. Lalu karena Zhong Tao terus memanggil Shangguan Tou dengan
sebutan Kepala Botak, Xuezhi pun merasa ingin tahu dan bertanya.
“Karena
kepalanya pernah botak,” jawab Zhong Tao, simple.
“Aku tahu
tentang ini. Aku pernah lihat lukisan itu. Tapi aku tidak tahu apa alasannya,”
jelas Xuezhi, sangat ingin tahu kenapa.
“Dia dulu
mencukur rambutnya…”
“Karena demi
memutuskan hubungan dengan keluarganya,” sela Shangguan Tou, menjawab
pertanyaan Xuezhi. Mendengar itu, Xuezhi merasa terkejut serta tidak enak, jadi
diapun langsung meminta maaf.
“Tapi tidak
disangka, tampang botaknya, ternyata disebut sebagai pria paling tampan di
ibukota Timur. Menjadi popularitas bagi orang di dunia. Ditiru oleh banyak
orang. Dijadikan lukisan,” canda Hongxiu, untuk mencairkan suasana.
“Kepala
botak juga ditiru. Mereka sudah gila, kah?” balas Xuezhi sambil tertawa. Dan
Hongxiu mengiyakan.
Dengan
serius, Shangguan Tou mengalihkan pembicaraan dan mulai membicarakan tentang
bisnis. Dia memberitahu Hongxiu bahwa tujuan kedatangannya ke sini bukan hanya
untuk beristirahat saja, namun karena ada masalah internal dan eksternal di
Istana Api Chong sekarang ini, dan akar permasalahannya adalah hilangnya Buku
Rahasia.
“Sembilan
Gaya Dewa Lotus, betul tidak?” tanya Hongxiu, sudah tahu. Dan Shangguan Tou
mengiyakan. “Aku awalnya ingin bersama adik Xuezhi mencari tahu sedikit
informasi. Tidak disangka sekarang malah terbalik. Tou terbaik, kenapa setiap
kali bertemu denganmu, jual beliku tidak bisa dilakukan lagi?” keluh nya,
kesal.
“Orang yang
mencuri buku rahasia sekarang mulai berlatih,” jelas Shangguan Tou dengan
tenang, mengabaikan keluhan Hongxiu. “Tidak tahu apa Nona Xiu punya informasi
tentang orang ini?” tanyanya.
Hongxiu
merasa agak sulit, sebab dia tidak punya informasi apapun. Yang dia tahu adalah
semua orang mencurigai kalau pelakunya adalah Istana Api Chong. Jadi dia
menyarankan mereka berdua untuk kembali ke Istana Api Chong saja untuk
menyelidiki nya. Dan Shangguan Tou mengerti, namun menurutnya, ini belum
waktunya bagi mereka untuk kembali ke Istana Api Chong.
“Kamu tenang
saja. Jika aku punya informasi, aku akan beritahu kamu di saat pertama. Berapa banyak pun uang yang diberikan orang
lain padaku, aku tidak akan menjualnya,” kata Hongxiu.
“Ada
perkataanmu ini, aku sudah bisa tenang,” balas Shangguan Tou, merasa lega.
Mendengar
obrolan mereka, Xuezhi pun tersadar. Ternyata tempat hiburan Gunung Dewa
Yingzhou adalah palsu, yang benar adalah mereka melakukan bisnis jual beli
informasi. Dan Hongxiu membenarkan serta menuangkan arak minuman untuk Xuezhi.
Namun Shangguan Tou langsung merebut gelas Xuezhi, dan menggantikannya untuk
minum.
“Kepala
Botak, kenapa kamu malah minum arak?” tanya Zhong Tao, heran. Dan Shangguan Tou
tidak menjawab.
“Orang yang
berhati lembut. Hukum diri sendiri 3 gelas arak,” tantang Hongxiu.
“3 gelas. 3
gelas bagaimana mungkin cukup? Bagaimana jika 30 gelas?” balas Shangguan Tou.
Dan Hongxiu setuju.
“Jika kamu
hari ini bisa minum 30 gelas arak. Aku akan naik panggung untuk tarian
menyambut kedatanganmu. Jika kamu tak sanggup minum 30 gelas arak ini, kamu
harus menjawab satu pertanyaanku,” balas Hongxiu.
“Menjawab
pertanyaan. Baik,” kata Shangguan Tou, setuju.
Xuezhi
kemudian menyela mereka berdua. Dia meminta Shangguan Tou dan Hongxiu untuk
tidak perlu bertaruh, sebab 30 gelas itu sangat banyak. Namun Hongxiu dan
Shangguan Tou sama sekali tidak mau mendengarkan. Sedangkan Zhong Tao, dia
hanya diam saja dan menikmati pertandingan antara Hongxiu dan Shangguan Tou.
Setelah 30
gelas arak terisi penuh, Shangguan Tou mengambil satu persatu gelas dan
meminumnya sampai habis. Dengan perhatian, Xuezhi membujuk Shangguan Tou untuk
berhenti minum, sebab minum terlalu banyak tidak akan baik untuk tubuh. Namun
Shangguan Tou hanya tersenyum saja mendengar bujukan itu dan terus minum.
“Cepat,”
kata Zhong Tao, menyemangati Shangguang Tou. “Kepala Botak, cepat... Sudah tak
banyak lagi. Kamu cepat minum, cepat,” katanya. Namun pada akhirnya, Shangguan
Tou menyerah, karena dia sudah tidak sanggup lagi.
“Kenapa kamu
sengaja mengalah padaku?” tanya Hongxiu, heran.
‘Tadi,
bukankah kamu bilang ingin menanyakan satu pertanyaan padaku?” balas Shangguan
Tou dengan sikap santai.
“Aku tanya
padamu. Dalam hatimu sebenarnya bagaimana memperlakukan nona ini?” tanya
Hongxiu sambil melirik ke arah Xuezhi. Dan menyadari itu, Xuezhi tersenyum
malu- malu sambil menantikan jawaban Shangguan Tou.
“Ungkapkan
kebenaran setelah minum arak. Bagi orang biasa, memang berguna. Tapi aku
Shangguan Tou, bukan orang biasa. Hari ini, biarkan semuanya senang,” balas
Shangguan Tou, tidak menjawab pertanyaan Hongxiu. Dan Xuezhi agak merasa
kecewa.
Shangguan
Tou kemudian memainkan musik untuk menghibur suasana. Dan Xuezhi menatapnya
dengan tatapan terpesona.
Saat Xuezhi
sedang menyendiri di dekat jembatan, Shangguan Tou datang untuk menemani nya.
Dan disana, Xuezhi menceritakan kegudahan di dalam hatinya. Dia tiba- tiba
merasa sangat tidak berguna, bila di bandingkan dengan Shangguan Tou dan yang
lainnya. Sebab mereka bisa membaca puisi, menari, dan memainkan alat musik,
sedangkan dirinya apapun tidak bisa.
“Nona Chong, kamu terlalu rendah hati,” hibur
Shangguan Tou.
“Aku sejak
kecil hidup di Istana Api Chong. Tidak pernah melihat dunia luar. Hingga
sekarang, aku baru tahu di dunia ini ada tempat seperti Gunung Dewa Yingzhou
ini. Ada orang seperti pendekar Zhong, dan juga kak Hongxiu,” jelas Xuezhi,
murung.
“Nona Xiu,
pengalaman hidupnya buruk tapi dia bahkan berhati baik. Dia membangun Gunung
Dewa Yingzhou telah membantu banyak wanita
yatim yang terlantar. Yang bersedia menetap di sini, dia akan mengajari mereka
bernyanyi dan menari. Yang tidak bersedia menetap di sini, dia akan memberikan
mereka uang supaya mereka mencari pria baik untuk dinikahi,” kata Shangguan
Tou, memuji Hongxiu dengan tulus.
“Bisa
berteman dengan kak Hongxiu sungguh adalah suatu keberuntungan.”
“Bisa
mengenal Nona Chong juga adalah suatu keberuntungan,” balas Shangguan Tou. Dan
Xuezhi merasa senang mendengar itu.
Xuezhi
kemudian menunjukkan sikap cemburunya, sebab Shangguan Tou suka membawa wanita
juga ke sini. Namun dia tidak bisa cemburu, karena dia bukan siapa- siapa.
“Kamu ingin
aku menjadi siapanya kamu?” tanya Shangguan Tou, menggoda Xuezhi. Dan Xuezhi
tidak bisa menjawab sama sekali.
“Kak Hongxiu
memang sangat hebat. Dia sendiri menjalankan Gunung Dewa Yingzhou, bekerja
sambilan jual beli informasi. Orang yang saling berhubungan, bercampur orang baik dan jahat. Sangat kagum dia bisa selesaikan tugas dengan
begitu mudah,” kata Xuezhi, mengalihkan pembicaraan.
“Ada Zhong
Tao yang melindunginya, dia tentu saja menyelesaikan tugas dengan mudah,” balas
Shangguan Tou, menjelaskan.
“Aku justru
khawatir ada orang melindunginya.”
“Nong Chong
tidak tahu, meskipun Nona Xiu tampak telah menolaknya, tapi di dalam hatinya
sejak awal sudah menerimanya. Hanya saja Zhong Tao dia orang yang idiot,
sungguh bodoh. Tidak pernah menyadarinya.”
“Ternyata
begini. Hubungan perasaan pria dan wanita memang ribet,” komentar Xuezhi.
“Dibilang
ribet memang ribet, dibilang sederhana, juga sangat sederhana,” balas Shangguan
Tou.
Tags:
And The Winner Is Love