Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 3 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Sambil memandangi lukisan Shangguan Tou, Xuezhi mengomel- ngomel sendirian. “Kamu pikir jika kamu tidak mengakuinya, maka aku tidak tahu bahwa kamu yang menyelamatkan aku? Ditunggu saja,” gumam nya dengan senyum percaya diri.



Xuezhi pergi berjalan- jalan di pasar, dan disana dia bertemu dengan anak lukisan yang pernah menipunya. Dan melihat Xuezhi, si anak ingin segera kabur. Tapi Xuezhi menghentikan nya. Dengan panik, si anak meminta Xuezhi untuk melepaskan nya dan dia akan mengembalikan uang Xuezhi. Namun dengan ramah, Xuezhi menjelaskan bahwa si anak tidak perlu mengembalikan uang nya, tapi si anak hanya perlu membantunya saja.



“Aku ingin kamu gambarkan beberapa rambut di atas kepala botak ini,” kata Xuezhi sambil menunjukkan lukisan Shangguan Tou yang pernah di belinya. “Pada malam hari, aku ingin setiap orang di Ibukota Timur ada lukisan ini,” jelas nya. Lalu dia memberikan si anak bayaran yang banyak.


Lukisan Shangguan Tou yang baru sampai di tangan Wuming, dan dia lalu langsung melaporkan perbuatan Xuezhi tersebut kepada Shangguan Tou.

“Nona Chong memang hebat. Menarik,” gumam Shangguan Tou, kesal.


Shangguan Tou datang menemui Xuezhi di penginapan. Dan ketika Shangguan Tou datang, Xuezhi berpura- pura polos dan tidak tahu apa- apa. Dengan kesal, Shangguan Tou menunjukkan lukisan Xuezhi yang beredar di pasaran. Melihat lukisan itu, Xuezhi merasa terkejut.

“Aku dengar Ketua muda istana dari Istana Api Chong dilahirkan dengan tampang dewi. Sangat kebetulan. Aku sudah membeli gambar yang sangat objektif ini sekaligus. Jika orang di dunia ingin melihat rupa asli dari Ketua muda istana, maka aku hanya bisa ringan tangan, memberikan lukisan ini kepada semuanya,” ancam Shangguan Tou secara halus.


“Apakah Tuan Shangguan tidak merasa dirimu sangat naif jika bertindak seperti ini?” tanya Xuezhi dengan tenang, menyindir.
“Naif? Memang sangat naif. Aku juga ingin bertanya pada diriku sendiri, tindakan naif sembarangan menggambar lukisan orang lain, sebenarnya aku pelajari dari siapa,” balas Shangguan Tou, menyindir.

Mendengar sindiran itu, Xuezhi tidak bisa membalas dan hanya bisa terdiam saja. Dan Shangguan Tou lalu mengakui kalau memang dia yang telah menyelamatkan Xuezhi hari itu. Dan menurutnya tindakan Xuezhi sekarang ini sama sekali tidak sopan, kepadahal dia telah menyelamatkan Xuezhi. Juga dia mengakui kalau dia menyesal telah menyelamatkan Xuezhi.


“Mana buktinya?” tanya Xuezhi sambil mengulurkan tangan nya.

“Bukti? Kemarin Nona Chong datang cari aku, bukankah sudah sangat yakin dan tahu semuanya?” balas Shangguan Tou, mengingatkan.


“Tapi setelah kemarin aku tanya 3 kali, semuanya tidak diakui oleh Tuan. Kipas kertas ada di mana saja. Pelajar kurus dan lemah ada di mana saja. Orang yang menegakkan keadilan, juga ada di mana saja. Lantas kenapa Tuan ingin menerima balasan budi yang seharusnya milik orang lain?” tanya Xuezhi dengan sengaja.

“Aku tidak berpura- pura. Aku penyelamat mu,” tegas Shangguan Tou.


Dan mendengar itu, Xuezhi tersenyum kecil. “Dibantu tapi tidak tahu untuk balas budi, itu bukan peraturan Istana Api Chong. Tapi tidak membalas dendam, itu juga bukan peraturan Istana Api Chong,” jelas nya. Lalu dia langsung menutup pintu kamar nya.

Melihat sikap manis Xuezhi tersebut, Shangguan Tou tertawa pelan.

Ketika Shangguan Tou pulang dan menceritakan apa yang terjadi, Wuming merasa sangat kesal. Dia meminta Shangguan Tou untuk menyerahkan masalah ini kepadanya. Dia akan menempelkan lukisan wajah Xuezhi ke seluruh Ibukota Timur.

“Untuk apa kamu terburu-buru? Apakah perlu perhitungan dengan gadis kecil yang naif?” kata Shangguan Tou, melarang tindakan pembalasan dendam Wuming.



Kemudian seorang pelayan datang. Dia menyerahkan semua lukisan Shangguan Tou yang beredar dipasaran dan telah dibelinya. Wuming pun menerima lukisan tersebut dan mengulangi perkataan Shangguan Tou barusan, seolah dia sengaja menyindir Shangguan Tou.
“Mana mungkin Tuan perhitungan dengan seorang gadis kecil yang naif? Sudahlah, kamu keluar dulu,” kata Wuming. Lalu setelah si pelayan pergi, dia langsung menjelaskan kepada Shangguan Tou bahwa dia hanya asal bicara saja, jadi dia minta Shangguan Tou untuk jangan marah.

“Kamu benar,” geram Shangguan Tou sambil tersenyum. 



Malam hari. Shangguan Tou diam merenung sambil memegang kuas. Wuming yang menggosok batu tinta disamping nya, dia merasa penasaran dan bertanya, apa yang sebenarnya Shangguan Tou ingin lukis, sebab Shangguan Tou sudah seperti ini hampir setengah harian. Dan mendengar itu, Shangguan Tou mencoret wajah Wuming dengan kuas nya.

“Melukis kamu,” kata Shangguan Tou, sinis. “Gosokkan tinta,” perintahnya. Lalu dia diam merenung lagi sambil tersenyum sendirian.


Saat makan malam, Xuezhi terus tersenyum aneh. Melihat itu, Zhu Sha merasa heran dan menyentuh dahi Xuezhi, namun ternyata Xuezhi tidak sedang demam. Dan dengan kesal, Xuezhi menepis tangan Zhu Sha.
“Hal ini tidak boleh menyalahkan Zhu Sha. Sejak Ketua muda istana kita bertemu dengan Tuan Shangguan, orangnya sudah tidak normal,” komentar Haitang, membela Zhu Sha.
“Tidak ada,” sangkal Xuezhi sambil berhenti tersenyum.



Zhu Sha kemudian menanyai Xuezhi, kenapa Xuezhi tidak meminta bantuan Shangguan Tou saja untuk menyelidiki masalah hilang nya Buku Rahasia. Dan Xuezhi tersadar kalau itu benar. Namun karena beradu emosi dengan Shangguan Tou, dia jadi melupakan urusan penting itu.

Seorang pelayan kemudian datang mengantarkan surat untuk Xuezhi. Dan dengan penasaran, semuanya ingin mengintip, apa isi surat tersebut. Tapi Xuezhi langsung menutupi isi surat itu dan membaca nya secara hati-hati supaya isi surat itu tidak terlihat oleh yang lain. 


Untuk Nona Chong
Sebelumnya aku terlalu naif. Sudah menyinggungmu. Xuan Zhi dikubur di bawah pohon cemara, 2,5km di sebelah timur gua. Jika kamu merindukannya, dapat pergi untuk mengunjunginya. Hamba minta maaf kepada Ketua muda istana.

Membaca surat tersebut, Xuezhi kembali tersenyum aneh. Namun karena takut yang lain curiga, jadi diapun mencoba bersikap biasa. “Makan, makan,” katanya dengan ramah.


Keesokan harinya. Wuming mengantarkan Xuezhi ke tempat dimana Xuan Zhi di kubur, dan disana sudah ada Shangguan Tou yang menunggu.


“Kenapa Tuan Shangguan ada di sini?” tanya Xuezhi, berbasa- basi.

“Aku akan pergi ke luar kota, kebetulan melewati tempat ini. Sama seperti Ketua muda istana, datang melihat Xuan Zhi. Karena Ketua muda istana dapat datang ke sini, maka berarti sudah menerima permintaan maaf dariku,” jelas Shangguan Tou. “Karena kesalahpahaman sudah diselesaikan, aku akan pamitan,” katanya kemudian. Lalu dia berniat untuk pergi.



Tapi Xuezhi langsung menghentikan Shangguan Tou dengan panik. Lalu saat dia menyadari kalau dirinya sudah bersikap agak aneh, Xuezhi pun mencoba memikirkan sebuah alasan untuk menghentikan Shangguan Tou supaya tidak pergi. Dan sambil tersenyum geli, Shangguan Tou, bertanya, mengapa.
Xuezhi beralasan bahwa dia ingin membalas budi kepada Shangguan Tou, sebab Shangguan Tou telah menyelamatkan nya. Dan dia mengingat, pada saat di dalam gua, Shangguan Tou pernah bilang bahwa Shangguan Tou datang untuk melindungi seseorang. Dan Shangguan Tou membenarkan.
“Jika begitu, aku bersedia mewakili Tuan untuk melindungi orang itu,” kata Xuezhi, menawarkan diri.
“Kamu?”

“Tuan, kamu boleh meremehkan aku, tapi kamu tidak boleh meremehkan Istana Api Chong,” kata Xuezhi dengan percaya diri dan bangga.



“Istana Api Chong sangat terkenal, dihormati oleh semua orang. Mana berani aku menertawainya?” balas Shangguan Tou sambil tersenyum. “Tapi, orang yang akan aku lindungi, tidak gampang untuk dilindungi. Lagipula, Ketua muda istana sendiri juga berada dalam masalah. Bagaimana kamu melindungi orang lain?” tanyanya, mencobai Xuezhi.
“Benar juga,” gumam Xuezhi dengan pelan.
Xuezhi mengakui kepada Shangguan Tou bahwa saat ini dia memang sedang memiliki masalah. Tapi jika dia tidak membalas budi kepada Shangguan Tou, maka dia tidak akan bisa merasa tenang. Lalu dia mendapatkan sebuah ide yang menurutnya bagus. Dia meminta bantuan Shangguan Tou untuk membantunya mencari keberadaan Sembilan Gaya Dewa Lotus terlebih dahulu. Kemudian setelah itu, dia akan membantu Shangguan Tou untuk melindungi ‘orang’ yang Shangguan Tou ingin lindungi.
“Setelah hal ini diatur oleh Ketua muda istana, sepertinya sangat masuk akal,” kata Shangguan Tou dengan sikap serius, merespon ide Xuezhi. Lalu dia tersenyum geli. “Meskipun sangat bagus, tapi ini adalah dua hal yang berbeda. Jika aku membantumu temukan buku rahasia, itu adalah budi baru lagi. Bagaimana kamu menghitungnya?” tanyanya.

“Jika begitu…” gumam Xuezhi, bingung.

Shangguan Tou akhirnya mencoba untuk mengalah. Dia tahu kalau Buku Rahasia itu sangat penting untuk Xuezhi dan Xuezhi juga sangat tulus ingin membalas budi padanya, jadi dia tidak akan bersikap tidak masuk akal. Intinya dia setuju untuk membantu Xuezhi. Mendengar itu, Xuezhi merasa sangat senang.
“Tapi setelah aku selesai membantu, aku harus meminta sebuah imbalan dari Ketua muda istana,” jelas Shangguan Tou.
“Imbalan apa yang kamu inginkan? Katakan saja,” balas  Xuezhi.
“Setelah berhasil, aku ingin sesuatu yang paling penting bagimu,” kata Shangguan Tou dengan serius.

“Tidak masalah, aku berjanji padamu,” balas Xuezhi, tanpa berpikir panjang. Lalu dia mengulurkan tangannya dan Shangguan Tou pun menepuk tangan Xuezhi.



Dengan senang, Xuezhi pun kemudian berniat untuk pergi. Namun Shangguan Tou menghentikannya. Dia mengembalikan tas uang milik Xuezhi yang pernah Xuezhi berikan kepada pedagang penipu. Lalu dia menasehati Xuezhi untuk jangan mudah mempercayai perkataan orang lain.

“Terima kasih atas peringatan Tuan Shangguan,” kata Xuezhi, tulus. “Kamu tidak boleh melanggar janjimu ya. Tidak boleh melanggar janji ya,” katanya kemudian dengan sikap polos sambil menunjuk Shangguan Tou. Lalu diapun pergi darisana.



Setelah Xuezhi pergi, Wuming menanyai Shangguan Tou, apakah mereka masih akan pergi ke Emei. Dan Shangguan Tou menjawab ke Ibukota Timur.



Dipenginapan. Shangguan Tou menjelaskan pendapatnya kepada Xuezhi. Didunia persilatan, rencana secermat apapun, pasti akan tetap bocor. Jadi jika ingin mencari kabar, maka mereka harus pergi ke tempat yang ramai seperti pasar, gedung musik, atau kedai minum. Sebab kebanyakan, orang- orang disana mengetahui banyak hal. Lalu jika Xuezhi bersedia untuk memberikan sedikit uang kepada orang- orang disana, maka orang- orang disana akan membantu Xuezhi untuk mencari kabar di seluruh kota. Mendengar itu, Xuezhi merasa kalau itu adalah ide yang bagus. Tapi dia bingung harus mulai darimana.
“Bertindak secara terpisah,” jelas Shangguan Tou.

“Baik.”


Dipasar. Xuezhi melihat pedagang yang menjual kue bunga zaitun manis, dan dia merasa kue itu pasti sangat enak. Dengan baik hati, Shangguan Tou pun membelikan itu untuk Xuezhi. Dan Xuezhi merasa sangat senang.

Haitang serta Liuli sudah bertanya- tanya ke sekitar, namun masih belum mendapatkan info apapun. Jadi mereka terus berkeliling ke sekitar.


Shangguan Tou membawa Xuezhi ke jembatan untuk melihat pemandangan. Dan Xuezhi merasa heran, kenapa mereka ke sini, bukannya pergi untuk mencari informasi. Dan Shangguan Tou menenangkan Xuezhi untuk tidak perlu khawatir, karena dia sudah mengirim seseorang untuk menyelidiki. Dan Xuezhi pun merasa agak tenang. 


“Lihatlah lentera-lentera itu, sangat cantik,” kata Xuezhi sambil menunjuk dengan bersemangat.

“Apakah Nona Chong tahu hari ini adalah hari apa?” tanya Shangguan Tou. Dan Xuezhi tidak tahu. “Hari ini adalah Festival Qiqiao (Hari valentine Tiongkok). Para gadis akan menulis harapan baik mereka terhadap kehidupannya di atas kertas, dan mengalirkannya ke tempat yang jauh lewat lentera sungai. Tapi juga ada orang yang menaruh nama orang yang dicintainya di dalam lentera sungai. Harap rasa cinta mereka dapat dibawa kepada orang yang dicintainya lewat lentera sungai,” jelas nya.


Mendengar itu, Xuezhi ingin mencoba untuk membuat permintaan juga. Dan Shangguan Tou memberikan lentera berbentuk kelinci kepada Xuezhi. Dan melihat lentera kelinci tersebut, Xuezhi merasa sangat suka, sebab lentera kelinci itu sangat lucu sekali.
“Aku tahu kamu shio kelinci, jadi aku khusus membelinya untukmu,” kata Shangguan Tou, menjelaskan.
“Bagaimana kamu tahu aku shio kelinci?” tanya Xuezhi, heran.
“Tebak.”
“Bagaimana kamu bisa merencanakan semua hal sebelumnya, dan memprediksikannya dengan tepat?”

“Mungkin inilah yang dinamakan sehati,” jawab Shangguan Tou sambil tersenyum manis. “Bukankah kamu ingin membuat permintaan? Apa harapanmu?” tanyanya, mengalihkan pembicaraan.



“Benar,” kata Xuezhi, mudah teralihkan. “Aku harap dapat segera menemukan keberadaan Sembilan Gaya Dewa Lotus. Lalu berharap dapat membangkitkan kembali Istana Api Chong. Dan berharap dapat membebaskan ayahku dari hukuman. Lalu…”

“Nona Chong. Jika harapan terlalu banyak, mungkin tidak akan manjur lagi loh,” kata Shangguan Tou, mengingatkan. Dan dengan malu, Xuezhi mengiyakan.



Shangguan Tou kemudian menanyai, kenapa Xuezhi sama sekali tidak ada bertanya, siapa ‘orang’ yang ingin dia lindungi. Dan Xuezhi merasa tidak perlu bertanya, karena sebelumnya, Shangguan Tou bilang kalau dia tidak akan kenal dengan ‘orang’ tersebut.
“Aku dapat memberitahumu sekarang,” kata Shangguan Tou dengan pelan sambil mendekat ke arah telinga Xuezhi. “Orang yang ingin aku lindungi, dia adalah…”

Post a Comment

Previous Post Next Post