Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 3 part 1





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Xuezhi berniat untuk membakar Buku Rahasia yang ada padanya. Tapi semua anggota Sekte dan Aliran lain langsung berdiri dan menghentikannya. Melihat sikap mereka, Xuezhi merasa geli.
“Kalian semua mengatakan bahwa ilmu ini adalah ilmu sesat, lantas kenapa tidak membiarkanmu membakarnya?” kata Xuezhi, mempertanyakan mereka.

“Meskipun ini adalah ilmu sesat tapi juga harus diserahkan kepada kami sekte positif dalam dunia persilatan untuk menanganinya setelah didiskusikan. Mana boleh biarkan kamu bertindak sesuka hati?” jawab Senior Ciren, beralasan. Dan setiap orang setuju dengan nya.


Feng Mo ikut berbicara. Dia menyarankan supaya dua Buku Rahasia tersebut di gabungkan dan di diskusi kan bersama. Dan Xuezhi merasa ragu. Jadi semuanya pun meminta pendapat Shi Yan.

“Petugas. Ikut denganku untuk mengambil Sembilan Gaya Dewa Lotus,” kata Shi Yan.


 


Xuezhi membuka kedua kotak Buku Rahasia. Tapi aneh nya, isi gulungan yang ada pada kotak Sembilan Gaya Dewa Lotus sama sekali tidak ada tulisan nya. Dan melihat itu, semua orang merasa terkejut.

Lalu terjadilah saling menyalahkan. Xuezhi meminta penjelasan dari Qingmei. Dan Qingmei menjelaskan bahwa saat dia keracunan, kotak miliknya di titipkan kepada Shi Yan.





“Kuil Luduan telah berdiri dan berkembang selama berabad-abad. Memiliki banyak buku berharga yang tak terhitung jumlahnya. Untuk apa menginginkan buku ilmu gaib itu?” jawab Shi Yan, memberikan penjelasan.

Senior Ciren kemudian menuduh Xuezhi, karena di antara semuanya, yang paling menginginkan kembali buku Sembilan Gaya Lotus adalah Xuezhi. Dan Xuezhi pun menjelaskan bahwa awalnya kedua buku rahasia ini adalah memang milik Istana Api Chong, jadi kenapa dia harus sampai melakukan hal jahat seperti ini. Namun setiap orang tidak percaya padanya. 


“Semuanya. Tolong gunakan otak kalian. Di seluruh dunia persilatan, hanya Istana Api Chong yang tahu akan keaslian Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jika kami ingin mencuri dan menggantikannya dengan yang palsu, kenapa harus menggunakan buku rahasia tanpa tulisan?” bentak Muyuan kepada semuanya. “Yang paling penting sekarang adalah segera tangkap pelakunya dan temukan kembali Sembilan Gaya Dewa Lotus.”
“Jadi bagaimana menangani hal ini?” tanya Senior Ciren.

“Hal ini tidak akan dibiarkan berlalu begitu saja. Buku rahasia ini berasal dari Istana Api Chong. Kami pasti akan menemukan buku rahasianya dan berikan kalian sebuah penjelasan,” jawab Xuezhi dengan tegas.




“Kalian ingin memberikan penjelasan? Setelah menemukan buku rahasia, sepertinya kalian akan menyembunyikannya dulu,” sindir Wan Yinya.
“Soal pencurian buku rahasia, Balai Gunung Pedang Roh juga bertanggung jawab karena lalai dalam menjaganya. Jadi, kami juga akan menyelidiki masalah ini bersama dengan Istana Api Chong,” kata Qingmei, bertanggung jawab.
Anggota Sekte dan Aliran lain tidak percaya dengan Xuezhi dan Qingmei. Mereka menginginkan kepastian. Dan Muyuan pun menjanjikan waktu 3 bulan. Pada saat acara Peringkat Daftar Senjata, Istana Api Chong akan memberikan penjelasan kepada semuanya.

Mendengar itu, setiap anggota Sekte dan Aliran lain pun akhirnya menjadi tenang.


Haitang mengirimkan pesan ke Penatua pertama Istana Api Chong, Yuwen Zhongsong. Dia menceritakan apa yang terjadi.
Murid Istana Api Chong, Yu Wan. “Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?”
“Beritahukan Muyuan untuk segera kembali ke Istana Api Chong,” perintah Zhongsong.


“Bagaimana dengan Chong Xuezhi?” tanya Yu Wan.
“Situasi Chong Xuezhi saat ini persis sesuai dengan keinginanku.”

“Baik.”



Rapat dimulai. Muyuan menjelaskan kekhawatiran nya mengenai kasus yang terjadi. Dia cemas, karena bila Buku Rahasia tersebut di temukan oleh Sekte atau Aliran lain terlebih dahulu, maka Buku Rahasia tersebut akan menjadi milik mereka. Jadi mereka harus segera memikirkan cara untuk menemukan nya.
“Pasti Biarawati senior Ciren atau Aliran Huashan. Dan Wang Yinya juga sangat mencurigakan,” tebak Zhu Sha. Dan Haitang setuju.
“Sebenarnya masih ada satu kecurigaanku. Kunci ini hanya dimiliki oleh Istana Api Chong. Tapi selain orang dari Istana Api Chong, siapa lagi yang bisa membukanya?” kata Xuezhi, mengatakan pendapatnya.

“Sekarang ada terlalu banyak kecurigaan. Tidak ada petunjuk sama sekali,” kata Muyuan.

Wan Yinya datang dan menguping pembicaraan semuanya dari luar pintu. Kemudian setelah selesai mendengarkan, dia segera pergi darisana.



Muyuan berniat untuk menyelidiki Kuil Luduan, karena tempat Buku Rahasia menghilang adalah di Kuil Luduan. Juga dia ingin penjagaan Buku Rahasia yang satu lagi untuk di jaga dengan ketat. Dan Xuezhi mengerti.

“Aku bisa pergi sendiri ke Kuil Luduan,” kata Muyuan.
 Shangguan Tou duduk merenung di tempat nya.



Tengah malam. Muyuan datang ke Kuil Luduan untuk menyelidiki. Namun disana, dia malah dikelilingi oleh para Biksu dan juga Shi Yan. Muyuan pun kemudian menjelaskan secara baik- baik maksud kedatangannya untuk menyelidiki Kuil Luduan.


“Master juga ingin membuktikan bahwa Kuil Luduan tidak bersalah?” tanya Muyuan.

“Kukatakan sejujurnya kepada penderma. Aku sudah memimpin para bhikkhu untuk melakukan pemeriksaan secara berulang kali. Tidak ada petunjuk sedikit pun. Hari ini pendekar datang mengunjungi kuil, juga demi menemukan tersangka. Mulai dari sekarang, apa pun keperluan Anda, Anda dapat datang secara terang-terangan. Tidak perlu ada kekhawatiran,” jawab Shi Yan.


“Aku ingin bertanya secara berani kepada Master, apakah Master bersedia membuktikan bahwa Istana Api Chong tidak bersalah di Pertemuan Daftar Senjata,” kata Muyuan, terang- terangan.
“Aku pasti akan mengatakan semua yang aku ketahui dan rasakan,” jawab Shi Yan.

“Terima kasih atas petunjuk Master.” 


Muyuan kembali dan melaporkan hasil penyelidikannya. Untuk sementara Kuil Luduan tidak dicurigai lagi. Lalu kemudian Liuli datang dan melaporkan bahwa Qingmei sudah pergi. Dan mendengar itu, Muyuan berpendapat kalau tindakan Qingmei memang mencurigakan, tapi dia tidak merasa kalau Qingmei dan Balai Gunung Pedang Roh akan mencuri Buku Rahasian Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jadi dia akan menyusul Qingmei dan menanyainya.
“Jika begitu, aku akan tinggal di sini untuk melanjutkan penyelidikan,” kata Xuezhi, memutuskan.

“Baiklah. Setelah menanyakannya dengan jelas, aku akan bergegas kembali ke Istana Api Chong untuk membahas strategi dengan para penatua,” balas Muyuan.



Xuezhi kemudian memberikan Buku Rahasia yang ada padanya kepada Muyuan. Sebab menurutnya, Buku Rahasia tersebut akan lebih aman, jika di simpan oleh Muyuan dan Penatua. Dan Muyuan mengerti serta mengiyakan.
“Jika ada masalah apa pun, segera beritahukan aku lewat elang surat. Ketika aku tidak ada, harus jaga Ketua muda istana dengan baik,” kata Muyuan kepada semuanya.. Lalu diapun pergi.

“Pengawal Ketua istana tidak perlu khawatir.”


Didalam hutan. Karena kondisi tubuh Qingmei masih belum sembuh total, maka saat menaiki kuda terlalu lama, dia tidak kuat dan terjatuh. Muyuan yang datang menyusul Qingmei, dia membantu nya.


“Luka racun pendekar belum pulih. Jika pulang sendirian ke Balai Gunung Pedang Roh, aku takut…”
“Ini hanyalah luka kecil, tidak mengganggu. Terjadi hal sebesar ini, aku harus pulang dan minta maaf langsung kepada guru,” sela Qingmei.
“Aku mengerti. Jika begitu, aku juga kebetulan sejalan, aku antar kamu saja,” kata Muyuan, menawarkan.
“Kamu ingin mengikutiku kembali ke Balai Gunung Pedang Roh kan?”

“Pendekar salah paham. Aku hanya merasa kondisi fisik pendekar tidak terlalu baik. Jadi aku khawatir terhadap keamananmu,” jelas Muyuan, berbaik hati.
 


Di Penginapan Tianbao. Fengzi datang menemui Xuezhi untuk mengucapkan perpisahan, karena dia akan kembali ke Balai Gunung Pedang Roh dan juga dia ingin meminta maaf. Dan dengan santai, Xuezhi menenangkan Fengzi untuk tidak perlu khawatir tentang nya.
Fengzi kemudian menanyai, apakah Xuezhi mengenail Shangguan Tou. Dan Xuezhi menjawab bahwa dia tidak kenal dengan Shangguan Tou. Mengetahui itu, Fengzi tampak seperti lega dan senang. Lalu diapun pamit dan pergi darisana. 



Sesampainya di Balai Gunung Pedang Roh, Qingmei langsung menemui Ketua Balai Lin Zongxing dan menceritakan apa yang terjadi dengan sikap menyesal.
“Bagaimana kondisi luka racunmu?” tanya Zongxing, perhatian.

“Tidak bermasalah.”


“Qingmei. Baguslah jika kamu baik-baik saja. Guru percaya padamu. Hal ini terjadi dengan aneh. Kita harus menyusun rencana jangka panjang. Lukamu belum pulih. Guru perintahkan kamu untuk merawat diri dengan baik,” jelas Zongxing.

“Guru. Aku ingin meminta Anda untuk bertemu seseorang.”




Didalam penginapan. Xuezhi menceritakan apa yang barusan dibicarakan nya dengan Fengzi, karena semua orang tampak ingin tahu. Dan saat mereka tahu, kalau barusan Fengzi menanyai tentang Shangguang Tou, mereka berpendapat kalau tampaknya Fengzi iri dengan Xuezhi. Sebab Shangguan Tou adalah putra dari penasihat negara sekarang. Shangguan Tou di kenal dengan sebutan Tuan Zhaojun. Ada yang bilang Shangguan Tou angkuh, berpengetahuan, dan tahu peraturan. Ada yang bilang Shangguan Tou memiliki sikap bebas dan romantis serta pandangan mata nya memikat.

“Aku merasa daya pesona terbesarnya adalah dia berbeda dari manusia biasa. Sama seperti Zhaojun, layaknya dewa. Sebenarnya berdasarkan kemampuannya, dia dapat mengalahkan Xia Qingmei di Pertandingan Kesatria. Aku rasa tujuannya datang bukan demi buku rahasia. Jadi dia sengaja kalah dari Xia Qingmei. Apakah kalian masih ingat?” kata Zhu Sha. Dan Xuezhi mengingat itu.


Setelah semuanya selesai bergosip, Xuezhi menyuruh mereka untuk pergi. Lalu dia tersenyum- senyum sendirian sambil mengingat tentang Shangguan Tou yang sudah membantu nya.


Xuezhi keluar dari penginapan dan berjalan- jalan disekitar pasar, sambil bertanya- tanya kepada orang di sekitar, apakah mereka tahu dimana kediaman Shangguan Tou. Dan semua orang yang di temuinya menjawab tahu, tapi mereka meminta uang. Dan dengan bodohnya, Xuezhi berniat untuk memberikan uang kepada mereka. Namun karena mereka mulai bertengkar dan tampak tidak jelas, apakah mereka tahu atau tidak, maka Xuezhi pun tidak jadi memberikan uang nya kepada mereka dan pergi darisana.


 


“Apakah sudah menemukan sesuatu?” tanya Shangguan Tou, ketika Wuming sudah kembali.
“Belum ada petunjuk keberadaan buku rahasia. Tapi…”
“Tapi apa?”
“Tapi ada yang mencarimu,” jawab Wuming sambil menunjukkan lukisan Xuezhi.
Mengetahui itu, Shangguan Tou merasa geli.


Sampai malam, Xuezhi masih belum bisa menemukan Shangguan Tou. Sambil memegang lukisan Shangguan Tou, Xuezhi terus berjalan dan mencari. Kemudian dia teringat kalau Shangguan Tou adalah orang yang bersifat bebas dan romantis. Jadi dia menemui pedagan yang di temui nya siang tadi, dan bertanya kepadanya, dimana dia bisa menemukan orang yang bersifat bebas dan romantis.


“Aku juga bebas dan romantis,” jawab si pedagang.
“Bukan. Aku ingin tanya padamu, di mana dapat menemukan orang paling bebas dan romantis di dunia ini?” tanya Xuezhi.
“Orang yang paling bebas dan romantis? Nona, aku beritahukan padamu. Jika ingin mencari orang yang paling bebas dan romantis di dunia ini, kamu harus pergi ke Gedung Qingguan. Ada di depan sana,” jawab si pedagang sambil menunjukkan jalan kepada Xuezhi.

Mendengar itu, Xuezhi berterima kasih padanya, dan memberikan uang juga. Kemudian diapun pergi ke tempat yang di tunjuk oleh si pedagang. Dengan senang, si pedagang menerima uang yang Xuezhi berikan, dan diam- diam mengatai Xuezhi bodoh, karena mudah di tipu. 


Semua kejadian tersebut di saksikan oleh Shangguan Tou dan Wuming dari jauh. Lalu saat Xuezhi telah pergi darisana, Wuming mendekati si pedagang dan memarahi nya. Serta menanyakan, apa yang barusan Xuezhi tanyakan kepada si pedagang. Dan dengan takut, si pedagang memberitahu kan semuanya.

Didepan Gedung Qingguan, Xuezhi tidak diperbolehkan masuk ke dalam, sebab tempat itu khusus untuk melayani tamu pria saja. Dan Xuezhi merasa heran, sebab dia mengira Qingguan adalah gedung musik. Dan wanita disana membenarkan, ini adalah gedung musik untuk para pria menikmati musik dan tarian, lebih tepat nya Qingguan adalah surga bagi pria.

“Tapi Kakak, aku datang cari orang. Aku ingin mencari orang yang paling bebas dan romantis di dunia ini,” kata Xuezhi dengan sikap polos.

Mendengar pembicaraan itu, Wuming merasa geli. Sebab dia tahu apa yang dicari oleh Xuezhi, pria paling bebas dan romantis, itu pasti Shangguan Tou. 



Seorang tamu pria di Gedung Qingguan datang dan ingin melecehkan Xuezhi yang terus meminta izin untuk di biarkan masuk. Dan Xuezhi pun ingin memukul pria tersebut. Tapi sebelum Xuezhi melakukan nya, Wuming datang dan membantu Xuezhi.


“Terima kasih Pendekar,” kata Xuezhi kepada Wuming. Lalu dia kembali bertanya, kepada wanita di Qingguan. “Apakah di tempat kalian ada seseorang yang bermarga Shangguan?”
“Tidak ada.”
“Apakah ada yang bernama Zhaojun?” tanya Xuezhi, lagi.
“Tidak ada,” jawab si wanita. Lalu dia mengusir Xuezhi untuk pergi darisana.

Tidak tahan melihat kebodohan Xuezhi, maka Wuming pun merebut lukisan yang Xuezhi pegang dan mengajak nya untuk ikut bersama dengan nya. Dan Xuezhi pun mengikuti nya.


Wuming membawa Xuezhi menemui Shangguan Tou. Dan ketika Xuezhi bertemu dengan Shangguan Tou, dia menanyai, kenapa Shangguan Tou menyelamatkannya pada saat Pertandingan Kesatria. Dan Shangguan Tou menjawab bahwa dia hanya ingin membantu saja. Lalu dia melihat lukisan yang Xuezhi bawa dan menanyai, siapa orang dalam lukisan tersebut. Dan tanpa ragu, Xuezhi menjawab kalau orang di dalam lukisan itu adalah Shangguan Tou sendiri. Bedanya Shangguan Tou yang asli punya rambut, sedangkan Shangguan Tou didalam lukisan botak.


“Dasar gadis kecil. Pintar berkata-kata juga,” komentar Shangguan Tou dengan geli. Lalu dia membuka kipas nya dan mengipas- ngipas pelan dirinya sendiri. “Katakan. Ada masalah apa mencariku?”

“Ini suaranya,” seru Xuezhi, saat mendengar suara kipas Shangguan Tou. “Hari itu di gua, kamulah yang menyelamatkanku, benar kan?” tanyanya, memastikan.


“Aku tidak mengerti,” balas Shangguan Tou, berpura- pura. “Ada begitu banyak orang yang menggunakan kipas di dunia ini.”
“Bagaimana dengan bentuk badanmu?” tanya Xuezhi, pelan.
“Ada banyak juga orang kurus di dunia ini.”
“Jika begitu, kenapa di Pertandingan Kesatria, kamu hanya menyelamatkan aku?”
“Membantu ketika melihat ada ketidakadilan. Siapa pun yang memiliki rasa keadilan akan melakukan hal tersebut,” jawab Shangguan Tou.

“Baik. Kamu hebat,” balas Xuezhi, kecewa. Lalu diapun pamit.



“Nona. Apakah orang itu benar-benar begitu penting bagimu?” tanya Shangguan Tou, menghentikan Xuezhi. “Apakah kamu mencarinya  memang hanya demi balas budi?”

“Tidak ada hubungannya denganmu. Bukankah kamu bilang kamu bukan dia?” balas Xuezhi, cuek. “Lagipula, dibantu tapi tidak tahu untuk balas budi, itu bukan peraturan Istana Api Chong. Karena Tuan bukan orangnya, aku pergi dulu,” jelas nya. Lalu diapun pergi.



Setelah Xuezhi pergi, Wuming bertanya dengan heran, kenapa Shangguan Tou tidak jujur saja kepada Xuezhi barusan. Dan menurutnya Xuezhi berbeda dari yang wanita lainnya, Xuezhi tampak memang ingin membalas budi. Kemudian dia merasa penasaran, bagaimana caranya Xuezhi bisa mengenali Shangguan Tou, kepadahal jelas- jelas pada saat itu mata Xuezhi sedang terluka.
‘Dia tidak mengenaliku,” kata Shangguan Tou dengan yakin.
“Apakah mungkin demi Sembilan Gaya Dewa Lotus?” tebak Wuming.

Namun Shangguan Tou tidak menjawab, malahan dia sibuk memainkan kantong uang yang Xuezhi berikan ke pedagang penipu di jalanan tadi.

Post a Comment

Previous Post Next Post