Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Xuezhi berniat untuk membakar Buku
Rahasia yang ada padanya. Tapi semua anggota Sekte dan Aliran lain langsung
berdiri dan menghentikannya. Melihat sikap mereka, Xuezhi merasa geli.
“Kalian semua mengatakan bahwa ilmu
ini adalah ilmu sesat, lantas kenapa tidak membiarkanmu membakarnya?” kata
Xuezhi, mempertanyakan mereka.
“Meskipun ini adalah ilmu sesat tapi
juga harus diserahkan kepada kami sekte positif dalam dunia persilatan untuk
menanganinya setelah didiskusikan. Mana boleh biarkan kamu bertindak sesuka
hati?” jawab Senior Ciren, beralasan. Dan setiap orang setuju dengan nya.
Feng Mo ikut berbicara. Dia
menyarankan supaya dua Buku Rahasia tersebut di gabungkan dan di diskusi kan
bersama. Dan Xuezhi merasa ragu. Jadi semuanya pun meminta pendapat Shi Yan.
“Petugas. Ikut denganku untuk
mengambil Sembilan Gaya Dewa Lotus,” kata Shi Yan.
Xuezhi membuka kedua kotak Buku
Rahasia. Tapi aneh nya, isi gulungan yang ada pada kotak Sembilan Gaya Dewa
Lotus sama sekali tidak ada tulisan nya. Dan melihat itu, semua orang merasa
terkejut.
Lalu terjadilah saling menyalahkan.
Xuezhi meminta penjelasan dari Qingmei. Dan Qingmei menjelaskan bahwa saat dia
keracunan, kotak miliknya di titipkan kepada Shi Yan.
“Kuil Luduan telah berdiri dan
berkembang selama berabad-abad. Memiliki banyak buku berharga yang tak
terhitung jumlahnya. Untuk apa menginginkan buku ilmu gaib itu?” jawab Shi Yan,
memberikan penjelasan.
Senior Ciren kemudian menuduh Xuezhi,
karena di antara semuanya, yang paling menginginkan kembali buku Sembilan Gaya
Lotus adalah Xuezhi. Dan Xuezhi pun menjelaskan bahwa awalnya kedua buku
rahasia ini adalah memang milik Istana Api Chong, jadi kenapa dia harus sampai
melakukan hal jahat seperti ini. Namun setiap orang tidak percaya padanya.
“Semuanya. Tolong gunakan otak kalian.
Di seluruh dunia persilatan, hanya Istana Api Chong yang tahu akan keaslian
Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jika kami ingin mencuri dan menggantikannya dengan
yang palsu, kenapa harus menggunakan buku rahasia tanpa tulisan?” bentak Muyuan
kepada semuanya. “Yang paling penting sekarang adalah segera tangkap pelakunya
dan temukan kembali Sembilan Gaya Dewa Lotus.”
“Jadi bagaimana menangani hal ini?”
tanya Senior Ciren.
“Hal ini tidak akan dibiarkan berlalu
begitu saja. Buku rahasia ini berasal dari Istana Api Chong. Kami pasti akan
menemukan buku rahasianya dan berikan kalian sebuah penjelasan,” jawab Xuezhi
dengan tegas.
“Kalian ingin memberikan penjelasan?
Setelah menemukan buku rahasia, sepertinya kalian akan menyembunyikannya dulu,”
sindir Wan Yinya.
“Soal pencurian buku rahasia, Balai
Gunung Pedang Roh juga bertanggung jawab karena lalai dalam menjaganya. Jadi,
kami juga akan menyelidiki masalah ini bersama dengan Istana Api Chong,” kata
Qingmei, bertanggung jawab.
Anggota Sekte dan Aliran lain tidak
percaya dengan Xuezhi dan Qingmei. Mereka menginginkan kepastian. Dan Muyuan pun
menjanjikan waktu 3 bulan. Pada saat acara Peringkat Daftar Senjata, Istana Api
Chong akan memberikan penjelasan kepada semuanya.
Mendengar itu, setiap anggota Sekte
dan Aliran lain pun akhirnya menjadi tenang.
Haitang mengirimkan pesan ke Penatua
pertama Istana Api Chong, Yuwen Zhongsong. Dia menceritakan apa yang terjadi.
Murid Istana Api Chong, Yu Wan. “Apa
yang harus kita lakukan selanjutnya?”
“Beritahukan Muyuan untuk segera kembali ke Istana Api
Chong,” perintah Zhongsong.
“Bagaimana dengan Chong Xuezhi?” tanya
Yu Wan.
“Situasi Chong Xuezhi saat ini persis
sesuai dengan keinginanku.”
“Baik.”
Rapat dimulai. Muyuan menjelaskan
kekhawatiran nya mengenai kasus yang terjadi. Dia cemas, karena bila Buku
Rahasia tersebut di temukan oleh Sekte atau Aliran lain terlebih dahulu, maka
Buku Rahasia tersebut akan menjadi milik mereka. Jadi mereka harus segera
memikirkan cara untuk menemukan nya.
“Pasti Biarawati senior Ciren atau
Aliran Huashan. Dan Wang Yinya juga sangat mencurigakan,” tebak Zhu Sha. Dan
Haitang setuju.
“Sebenarnya masih ada satu
kecurigaanku. Kunci ini hanya dimiliki oleh Istana Api Chong. Tapi selain orang
dari Istana Api Chong, siapa lagi yang bisa membukanya?” kata Xuezhi,
mengatakan pendapatnya.
“Sekarang ada terlalu banyak
kecurigaan. Tidak ada petunjuk sama sekali,” kata Muyuan.
Wan Yinya datang dan menguping
pembicaraan semuanya dari luar pintu. Kemudian setelah selesai mendengarkan,
dia segera pergi darisana.
Muyuan berniat untuk menyelidiki Kuil
Luduan, karena tempat Buku Rahasia menghilang adalah di Kuil Luduan. Juga dia
ingin penjagaan Buku Rahasia yang satu lagi untuk di jaga dengan ketat. Dan
Xuezhi mengerti.
“Aku bisa pergi sendiri ke Kuil
Luduan,” kata Muyuan.
Shangguan Tou duduk merenung di tempat
nya.
Tengah malam. Muyuan datang ke Kuil
Luduan untuk menyelidiki. Namun disana, dia malah dikelilingi oleh para Biksu
dan juga Shi Yan. Muyuan pun kemudian menjelaskan secara baik- baik maksud
kedatangannya untuk menyelidiki Kuil Luduan.
“Master juga ingin membuktikan bahwa
Kuil Luduan tidak bersalah?” tanya Muyuan.
“Kukatakan sejujurnya kepada penderma.
Aku sudah memimpin para bhikkhu untuk melakukan pemeriksaan secara berulang
kali. Tidak ada petunjuk sedikit pun. Hari ini pendekar datang mengunjungi
kuil, juga demi menemukan tersangka. Mulai dari sekarang, apa pun keperluan
Anda, Anda dapat datang secara terang-terangan. Tidak perlu ada kekhawatiran,”
jawab Shi Yan.
“Aku ingin bertanya secara berani
kepada Master, apakah Master bersedia membuktikan bahwa Istana Api Chong tidak
bersalah di Pertemuan Daftar Senjata,” kata Muyuan, terang- terangan.
“Aku pasti akan mengatakan semua yang
aku ketahui dan rasakan,” jawab Shi Yan.
“Terima kasih atas petunjuk Master.”
Muyuan kembali dan melaporkan hasil
penyelidikannya. Untuk sementara Kuil Luduan tidak dicurigai lagi. Lalu
kemudian Liuli datang dan melaporkan bahwa Qingmei sudah pergi. Dan mendengar
itu, Muyuan berpendapat kalau tindakan Qingmei memang mencurigakan, tapi dia
tidak merasa kalau Qingmei dan Balai Gunung Pedang Roh akan mencuri Buku
Rahasian Sembilan Gaya Dewa Lotus. Jadi dia akan menyusul Qingmei dan
menanyainya.
“Jika begitu, aku akan tinggal di sini
untuk melanjutkan penyelidikan,” kata Xuezhi, memutuskan.
“Baiklah. Setelah menanyakannya dengan
jelas, aku akan bergegas kembali ke Istana Api Chong untuk membahas strategi
dengan para penatua,” balas Muyuan.
Xuezhi kemudian memberikan Buku
Rahasia yang ada padanya kepada Muyuan. Sebab menurutnya, Buku Rahasia tersebut
akan lebih aman, jika di simpan oleh Muyuan dan Penatua. Dan Muyuan mengerti
serta mengiyakan.
“Jika ada masalah apa pun, segera
beritahukan aku lewat elang surat. Ketika aku tidak ada, harus jaga Ketua muda
istana dengan baik,” kata Muyuan kepada semuanya.. Lalu diapun pergi.
“Pengawal Ketua istana tidak perlu
khawatir.”
Didalam hutan. Karena kondisi tubuh
Qingmei masih belum sembuh total, maka saat menaiki kuda terlalu lama, dia
tidak kuat dan terjatuh. Muyuan yang datang menyusul Qingmei, dia membantu nya.
“Luka racun pendekar belum pulih. Jika
pulang sendirian ke Balai Gunung Pedang Roh, aku takut…”
“Ini hanyalah luka kecil, tidak
mengganggu. Terjadi hal sebesar ini, aku harus pulang dan minta maaf langsung
kepada guru,” sela Qingmei.
“Aku mengerti. Jika begitu, aku juga
kebetulan sejalan, aku antar kamu saja,” kata Muyuan, menawarkan.
“Kamu ingin mengikutiku kembali ke
Balai Gunung Pedang Roh kan?”
“Pendekar salah paham. Aku hanya
merasa kondisi fisik pendekar tidak terlalu baik. Jadi aku khawatir terhadap
keamananmu,” jelas Muyuan, berbaik hati.
Di Penginapan Tianbao. Fengzi datang menemui Xuezhi untuk mengucapkan perpisahan, karena dia akan kembali ke Balai Gunung Pedang Roh dan juga dia ingin meminta maaf. Dan dengan santai, Xuezhi menenangkan Fengzi untuk tidak perlu khawatir tentang nya.
Fengzi kemudian menanyai, apakah
Xuezhi mengenail Shangguan Tou. Dan Xuezhi menjawab bahwa dia tidak kenal
dengan Shangguan Tou. Mengetahui itu, Fengzi tampak seperti lega dan senang.
Lalu diapun pamit dan pergi darisana.
Sesampainya di Balai Gunung Pedang
Roh, Qingmei langsung menemui Ketua Balai Lin Zongxing dan menceritakan apa
yang terjadi dengan sikap menyesal.
“Bagaimana kondisi luka racunmu?”
tanya Zongxing, perhatian.
“Tidak bermasalah.”
“Qingmei. Baguslah jika kamu baik-baik
saja. Guru percaya padamu. Hal ini terjadi dengan aneh. Kita harus menyusun rencana
jangka panjang. Lukamu belum pulih. Guru perintahkan kamu untuk merawat diri
dengan baik,” jelas Zongxing.
“Guru. Aku ingin meminta Anda untuk
bertemu seseorang.”
Didalam penginapan. Xuezhi
menceritakan apa yang barusan dibicarakan nya dengan Fengzi, karena semua orang
tampak ingin tahu. Dan saat mereka tahu, kalau barusan Fengzi menanyai tentang
Shangguang Tou, mereka berpendapat kalau tampaknya Fengzi iri dengan Xuezhi.
Sebab Shangguan Tou adalah putra dari penasihat negara sekarang. Shangguan Tou
di kenal dengan sebutan Tuan Zhaojun. Ada yang bilang Shangguan Tou angkuh,
berpengetahuan, dan tahu peraturan. Ada yang bilang Shangguan Tou memiliki
sikap bebas dan romantis serta pandangan mata nya memikat.
“Aku merasa daya pesona terbesarnya
adalah dia berbeda dari manusia biasa. Sama seperti Zhaojun, layaknya dewa.
Sebenarnya berdasarkan kemampuannya, dia dapat mengalahkan Xia Qingmei di
Pertandingan Kesatria. Aku rasa tujuannya datang bukan demi buku rahasia. Jadi
dia sengaja kalah dari Xia Qingmei. Apakah kalian masih ingat?” kata Zhu Sha.
Dan Xuezhi mengingat itu.
Setelah semuanya selesai bergosip,
Xuezhi menyuruh mereka untuk pergi. Lalu dia tersenyum- senyum sendirian sambil
mengingat tentang Shangguan Tou yang sudah membantu nya.
Xuezhi keluar dari penginapan dan
berjalan- jalan disekitar pasar, sambil bertanya- tanya kepada orang di
sekitar, apakah mereka tahu dimana kediaman Shangguan Tou. Dan semua orang yang
di temuinya menjawab tahu, tapi mereka meminta uang. Dan dengan bodohnya,
Xuezhi berniat untuk memberikan uang kepada mereka. Namun karena mereka mulai
bertengkar dan tampak tidak jelas, apakah mereka tahu atau tidak, maka Xuezhi
pun tidak jadi memberikan uang nya kepada mereka dan pergi darisana.
“Apakah sudah menemukan sesuatu?”
tanya Shangguan Tou, ketika Wuming sudah kembali.
“Belum ada petunjuk keberadaan buku
rahasia. Tapi…”
“Tapi apa?”
“Tapi ada yang mencarimu,” jawab
Wuming sambil menunjukkan lukisan Xuezhi.
Mengetahui itu, Shangguan Tou merasa
geli.
Sampai malam, Xuezhi masih belum bisa
menemukan Shangguan Tou. Sambil memegang lukisan Shangguan Tou, Xuezhi terus
berjalan dan mencari. Kemudian dia teringat kalau Shangguan Tou adalah orang
yang bersifat bebas dan romantis. Jadi dia menemui pedagan yang di temui nya
siang tadi, dan bertanya kepadanya, dimana dia bisa menemukan orang yang
bersifat bebas dan romantis.
“Aku juga bebas dan romantis,” jawab
si pedagang.
“Bukan. Aku ingin tanya padamu, di
mana dapat menemukan orang paling bebas dan romantis di dunia ini?” tanya
Xuezhi.
“Orang yang paling bebas dan romantis?
Nona, aku beritahukan padamu. Jika ingin mencari orang yang paling bebas dan
romantis di dunia ini, kamu harus pergi ke Gedung Qingguan. Ada di depan sana,”
jawab si pedagang sambil menunjukkan jalan kepada Xuezhi.
Mendengar itu, Xuezhi berterima kasih
padanya, dan memberikan uang juga. Kemudian diapun pergi ke tempat yang di
tunjuk oleh si pedagang. Dengan senang, si pedagang menerima uang yang Xuezhi
berikan, dan diam- diam mengatai Xuezhi bodoh, karena mudah di tipu.
Semua kejadian tersebut di saksikan
oleh Shangguan Tou dan Wuming dari jauh. Lalu saat Xuezhi telah pergi darisana,
Wuming mendekati si pedagang dan memarahi nya. Serta menanyakan, apa yang
barusan Xuezhi tanyakan kepada si pedagang. Dan dengan takut, si pedagang
memberitahu kan semuanya.
Didepan Gedung Qingguan, Xuezhi tidak
diperbolehkan masuk ke dalam, sebab tempat itu khusus untuk melayani tamu pria
saja. Dan Xuezhi merasa heran, sebab dia mengira Qingguan adalah gedung musik.
Dan wanita disana membenarkan, ini adalah gedung musik untuk para pria
menikmati musik dan tarian, lebih tepat nya Qingguan adalah surga bagi pria.
“Tapi Kakak, aku datang cari orang.
Aku ingin mencari orang yang paling bebas dan romantis di dunia ini,” kata
Xuezhi dengan sikap polos.
Mendengar pembicaraan itu, Wuming
merasa geli. Sebab dia tahu apa yang dicari oleh Xuezhi, pria paling bebas dan
romantis, itu pasti Shangguan Tou.
Seorang tamu pria di Gedung Qingguan
datang dan ingin melecehkan Xuezhi yang terus meminta izin untuk di biarkan
masuk. Dan Xuezhi pun ingin memukul pria tersebut. Tapi sebelum Xuezhi
melakukan nya, Wuming datang dan membantu Xuezhi.
“Terima kasih Pendekar,” kata Xuezhi
kepada Wuming. Lalu dia kembali bertanya, kepada wanita di Qingguan. “Apakah di
tempat kalian ada seseorang yang bermarga Shangguan?”
“Tidak ada.”
“Apakah ada yang bernama Zhaojun?”
tanya Xuezhi, lagi.
“Tidak ada,” jawab si wanita. Lalu dia
mengusir Xuezhi untuk pergi darisana.
Tidak tahan melihat kebodohan Xuezhi,
maka Wuming pun merebut lukisan yang Xuezhi pegang dan mengajak nya untuk ikut
bersama dengan nya. Dan Xuezhi pun mengikuti nya.
Wuming membawa Xuezhi menemui
Shangguan Tou. Dan ketika Xuezhi bertemu dengan Shangguan Tou, dia menanyai,
kenapa Shangguan Tou menyelamatkannya pada saat Pertandingan Kesatria. Dan
Shangguan Tou menjawab bahwa dia hanya ingin membantu saja. Lalu dia melihat
lukisan yang Xuezhi bawa dan menanyai, siapa orang dalam lukisan tersebut. Dan
tanpa ragu, Xuezhi menjawab kalau orang di dalam lukisan itu adalah Shangguan
Tou sendiri. Bedanya Shangguan Tou yang asli punya rambut, sedangkan Shangguan
Tou didalam lukisan botak.
“Dasar gadis kecil. Pintar
berkata-kata juga,” komentar Shangguan Tou dengan geli. Lalu dia membuka kipas
nya dan mengipas- ngipas pelan dirinya sendiri. “Katakan. Ada masalah apa
mencariku?”
“Ini suaranya,” seru Xuezhi, saat
mendengar suara kipas Shangguan Tou. “Hari itu di gua, kamulah yang
menyelamatkanku, benar kan?” tanyanya, memastikan.
“Aku tidak mengerti,” balas Shangguan
Tou, berpura- pura. “Ada begitu banyak orang yang menggunakan kipas di dunia
ini.”
“Bagaimana dengan bentuk badanmu?”
tanya Xuezhi, pelan.
“Ada banyak juga orang kurus di dunia
ini.”
“Jika begitu, kenapa di Pertandingan
Kesatria, kamu hanya menyelamatkan aku?”
“Membantu ketika melihat ada
ketidakadilan. Siapa pun yang
memiliki rasa keadilan akan melakukan hal tersebut,” jawab Shangguan Tou.
“Baik. Kamu hebat,” balas Xuezhi,
kecewa. Lalu diapun pamit.
“Nona. Apakah orang itu benar-benar
begitu penting bagimu?” tanya Shangguan Tou, menghentikan Xuezhi. “Apakah kamu
mencarinya memang hanya demi balas
budi?”
“Tidak ada hubungannya denganmu.
Bukankah kamu bilang kamu bukan dia?” balas Xuezhi, cuek. “Lagipula, dibantu
tapi tidak tahu untuk balas budi, itu bukan peraturan Istana Api Chong. Karena
Tuan bukan orangnya, aku pergi dulu,” jelas nya. Lalu diapun pergi.
Setelah Xuezhi pergi, Wuming bertanya
dengan heran, kenapa Shangguan Tou tidak jujur saja kepada Xuezhi barusan. Dan
menurutnya Xuezhi berbeda dari yang wanita lainnya, Xuezhi tampak memang ingin
membalas budi. Kemudian dia merasa penasaran, bagaimana caranya Xuezhi bisa
mengenali Shangguan Tou, kepadahal jelas- jelas pada saat itu mata Xuezhi
sedang terluka.
‘Dia tidak mengenaliku,” kata
Shangguan Tou dengan yakin.
“Apakah mungkin demi Sembilan Gaya
Dewa Lotus?” tebak Wuming.
Namun Shangguan Tou tidak menjawab,
malahan dia sibuk memainkan kantong uang yang Xuezhi berikan ke pedagang penipu
di jalanan tadi.
Tags:
And The Winner Is Love