Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Shangguang Tou melemparkan kipas nya
kepada Qingmei. Lalu dia masuk ke atas panggung dan membantu Xuezhi, sehingga
Xuezhi tidak keluar dari atas panggung. Kemudian dia terbang sambil membawa
Xuezhi untuk kembali ke tempat Xuezhi berada.
Melihat kipas angin yang Shangguan Tou
pegang, Xuezhi teringat akan kejadian di dalam gua. Saat itu dia tidak bisa
melihat dengan jelas. Yang di lihat nya hanyalah kipas angin Shangguan Tou.
“Kakak Muyuan. Orang itu sangat mirip
dengan orang yang menyelamatkanku hari itu,” kata Xuezhi, memberitahu Muyuan.
“Tuan Shangguan adalah Ketua lembah
dari Lembah Bulan. Kenapa bisa seperti ini?” gumam Muyuan, tidak mengerti,
sambil memandangi Shangguan yang naik ke atas panggung.
“Tuan Shangguan. Aku ingat Lembah
Bulan jarang mengikuti Pertandingan Kesatria. Kenapa hari ini juga berniat
untuk berebutan?” tanya Qingmei, menyindir.
“Berniat untuk berebutan? Aku ingin
datang sesuka hatiku. Sekaligus ingin lihat gaya heroik Pendekar Xia,” balas
Shangguan Tou, menantang.
“Baik. Jika begitu, aku akan
memperlihatkan gaya kesatria pemuda kepadamu. Sekaligus aku juga ingin meminta
arahan dari ilmu andalan Lembah Bulan,” balas Qingmei, dengan percaya diri.
Kemudian pertarungan antara Qingmei
dan Shangguan Tou pun dimulai.
Didalam pertarungan, Shangguan Tou
tampak lebih andal daripada Qingmei. Sebab dia berhasil menghindari setiap
serangan Qingmei, dan membuat Qingmei menjadi terpojok. Para penonton yang
menyaksikan pertarungan tersebut merasa sangat bersemangat dan puas.
Dupa yang menandakan waktu pertarungan
sudah hampir habis. Yang berarti waktu pertarungan sudah hampir selesai.
Qingmei terus mencoba untuk menyerang
Shangguan Tou, tapi dia terus gagal, bahkan pedang yang di pegang nya dibuat
terpental jauh oleh Shangguan Tou. Kemudian tiba- tiba Qingmei mulai merasa
pandangan nya menjadi kabur dan langkah nya menjadi tidak seimbang.
Melihat keanehan tersebut, Shangguan
Tou merasa heran, tapi dia tidak berpikir banyak. Lalu ntah kenapa, Shangguan
Tou langsung pergi begitu saja dari atas panggung, membuat setiap orang merasa
bingung.
Tepat disaat Shangguan Tou pergi, dupa
padam. Dan pertandingan kesatria pun berakhir. Karena Shangguan Tou pergi, maka
itu dianggap Shangguan Tou menyerah.
“Aku umumkan peringkat pertama
Pertandingan Kesatria kali ini adalah Xia Qingmei dari Balai Gunung Pedang
Roh,” kata Shi Yan, mengumum kan.
Mendengar hasil pertandingan tersebut,
ada beberapa orang yang bergembira untuk Qingmei. Namun ada beberapa orang yang
tidak bergembira.
“Fengzi. Kakak seperguruanmu
memenangkan peringkat pertama. Apakah kamu terkejut?” tanya Shuanshuang dengan
nada bangga. Tapi Fengzi malah termenung. “Fengzi. Kamu masih memikirkannya?” bentak
Shuangshuang, menyadarkan Fengzi.
“Aku…aku…”
“Jangan melupakan identitasmu.”
“Baik, Guru.”
Qingmei berterima kasih banyak kepada
semua orang dengan sikap rendah hati. “Hamba kurang berbakat. Besok hamba akan
menunggu para kesatria di balai Ibukota Timur Kuil Luduan. Semoga pada saat
itu, Istana Api Chong dapat memenuhi perjanjian 5 tahun yang lalu, dan memberikan
sebuah jawaban yang memuaskan bagi dunia persilatan.”
“Bagus, bagus,” puji para penonton
sambil bertepuk tangan dengan meriah.
Melihat itu, Xuezhi merasa kurang
senang. Dan Muyuan meminta Xuezhi untuk jangan khawatir, karena belum tentu
hasilnya akan buruk. Dan Xuezhi mengerti.
Qingmei tiba- tiba merasa sangat
kesakitan dan pingsan di atas panggung dengan darah keluar dari mulutnya.
Melihat itu, semua orang merasa terkejut.
Wan Yinya memperhatikan Xuezhi dengan
heran. Sebab seharusnya Xuezhi yang pingsan. Tapi kenapa malah Qingmei yang
pingsan.
Tabib memeriksa kondisi Qingmei. Lalu
dia memberitahu semua orang bahwa tampaknya Qingmei telah diracunin.
“Sebenarnya siapa yang menggunakan
trik jahat seperti ini untuk meracuni kakak seperguruanku?” tanya Fengzi dengan
marah kepada semuanya.
“Aku sudah ingat. Dalam perjalanan ke
Pertandingan Kesatria, dia pernah meminum secangkir teh,” kata Shuangshuang,
teringat sesuatu.
“Apakah mungkin teh di Kuil Luduan
beracun?” tebak Putra Feng Mo.
Biksu yang mengantarkan teh dibawa
masuk ke dalam ruangan dan di selidiki. Dan si biksu menjelaskan bahwa
sebenarnya teh tersebut adalah miliki Istana Api.
Xuezhi dan para pengawalnya datang
tepat disaat itu. Dan melihat kedatangan mereka, Fengzi langsung memberitahu
Xuezhi. Dan Xuezhi pun menyuruh Liuli untuk coba mencek kondisi Qingmei, sebab
Liuli ahli dalam ilmu medis.
“Ini adalah racun mandala,” kata
Xuezhi, setelah mencek kondisi Qingmei.
“Racun mandala? Ini adalah racun dari
Wilayah Barat. Kenapa bisa muncul di sini?” tanya Shuangshuang, heran.
“Jadi bagaimana?” tanya Fengzi, cemas.
“Racun dapat ditawarkan, tapi butuh
waktu untuk meracik obat penawarnya. Ada beberapa obat di antaranya sangat
sulit dicari. Meskipun aku bisa meraciknya, Pendekar Xia belum tentu dapat
menunggunya,” jawab Liuli, menjelaskan.
Muyuan kemudian teringat tentang Man
Feiyue. Dan dia menceritakan kepada semuanya tentang apa yang dilakukan oleh
Man Feiyue kepada mereka pada saat mereka dalam perjalanan. Dan dia yakin Man
Feiyue pasti memiliki penawar untuk racun Qingmei.
“Wanita iblis Man Feiyue. Muridku juga
pasti dicelakai olehnya. Sekte Xuantian Hongling adalah musuh publik di dunia
persilatan. Hari ini aku pasti akan menangkapnya untuk membalaskan dendam
muridku, juga mendapatkan obat penawarnya untuk Pendekar Xia,” kata Feng Mo,
angkat berbicara.
“Terima kasih Ketua Feng,” kata
Shuangshuang dengan tulus. Lalu diapun pergi untuk coba mencarikan penawar bagi
Qingmei.
Didalam hutan. Wan Yinya mencekik Man
Feiyue, dan menanyainya, kenapa Xuezhi tidak terluka, malahan Qingmei yang
terluka. Dan Man Feiyue menjawab bahwa dia juga tidak tahu. Dan mendengar
jawaban itu, Wan Yinya merasa marah dan tidak terima.
“Sekarang aku sudah ketahuan. Seluruh
dunia persilatan ingin menangkapku. Ketua Wang. Mulutku tidak ahli untuk
menyimpan rahasia,” ancam Man Feiyue.
“Kamu berani?” geram Wan Yinya, kasar.
“Aku berani atau tidak, tergantung
apakah Ketua Wang memenuhi janjimu.”
Dengan sikap pengecut, Wan Yinya pun
melepaskan leher Man Feiyue dan memberikan apa yang di janjikan nya. Namun Man
Feiyue merasa tidak senang, karena apa yang Wan Yinya berikan sama sekali tidak
sesuai dengan perjanjian mereka.
Tepat disaat itu, Wan Yinya melihat
para anggota Sekte dan Aliran lain datang ke arah mereka. Jadi diapun segera
memberikan kode kepada Man Feiyue. “Wanita iblis, masih ingin kabur? Serahkan
obat penawarnya,” kata Wan Yinya dengan keras.
Menyadari apa yang Wan Yinya lakukan,
Man Feiyue pun memberikan obat penawar yang ada padanya. Kemudian dia kabur
darisana.
Setelah Man Feiyue pergi, Wan Yinya
bersikap menjadi pahlawan. Dia memberikan obat penawar yang di terima nya dari
Man Feiyue. Dan menyarankan semuanya untuk tidak perlu mengejar Man Feiyue
lagi.
“Sekte Cambuk Perak, Ketua Wang?”
tanya Shuangshuang, mengkonfirmasi.
“Benar. Ketika murid keponakanmu
keracunan, aku melihat wanita iblis itu ada di lokasi. Jadi aku tebak dialah
yang menaruh racun, jadi mengikutinya sampai ke sini. Sekarang aku sudah
mendapatkan obat penawarnya. Seharusnya masih sempat,” jelas Wan Yinya.
“Terima kasih Ketua Wang.”
Setelah Qingmei meminum obat penawar
yang ada, akhirnya diapun terbangun. Dan Fengzi serta Shuangshuang merasa
senang.
“Lindungi Sembilan Gaya Dewa Lotus
dengan baik,” pinta Qingmei.
“Kakak seperguruan, kamu tenang saja.
Aku tahu,” balas Fengzi, berjanji.
Shin Ya datang untuk mengecek kondisi
Qingmei. Dan melihat kedatangannya, Fengzi langsung berniat untuk menitipkan
Buku Rahasia yang ada padanya kepada Shin Ya. Dan Shuangshuang langsung
menghentikan tindakan gegabah Fengzi.
“Apakah kamu melupakan perkataan
ayahmu sebelum kita berangkat? Dia bilang Sembilan Gaya Dewa Lotus ini tidak
boleh meninggalkan pandangan mata kita,” kata Shuangshuang, menasehati.
“Itulah sebabnya harus diserahkan
kepada orang yang dapat diandalkan untuk dijaga,” balas Fengzi, keras kepala.
“Apakah maksudmu guru tidak dapat
diandalkan?” bentak Shuangshuang, kesal.
“Bukan, Guru. Sekarang Kakak
seperguruan terluka parah. Hanya dengan mengandalkan kemampuan kita, mana bisa
melindungi Sembilan Gaya Dewa Lotus? Jika ada kesalahan, ayahku pasti akan
memarahi aku,” balas Fengzi. Lalu dia memberikan Buku Rahasia tersebut kepada
Shin Ya.
Shin Ya menerima Buku Rahasia tersebut
dan menenangkan Fengzi untuk jangan khawatir, karena Kuil Luduan selalu berada
di posisi netral. Dan Fengzi berterima kasih padanya. Namun Shuangshuang masih
merasa tidak senang dan ragu.
Saat makan malam, Liuli banyak
termenung. Dan Xuezhi pun menyadarkan nya. Lalu Liuli menceritakan bahwa dia
khawatir pada hari esok.
“Jangan khawatir. Kekhawatiran besok, cukup
dipikirkan besok saja. Hari ini mari kita makan bersama dengan baik,” kata
Xuezhi dengan riang. “Benar kan, Kak Muyuan?”
“Kekhawatiran Liuli bukan tidak masuk
akal. Pada acara penentuan besok, setiap aliran dunia persilatan pasti akan
mempersulit Istana Api Chong. Besok, tugas utama kalian bertiga, adalah
melindungi Ketua muda istana dengan baik. Aku dan Chequ akan bertindak sesuai
kondisi,” jelas Muyuan, memberikan perintah.
“Baik.”
Di Kediaman Fuye. Shangguang Tou
menerima sebuah surat. Tou, jika ingin
mengetahui latar belakangmu, segera datang ke Emei, Biarawati senior Bai Yun.
“Tuan juga sangat ingin tahu latar
belakangmu kan?” tanya Wuming.
“Latar belakang. Aku bukan peduli
terhadap hal itu. Hanya saja, ada keraguan dalam hatiku. Beritahukan bawahan
untuk melakukan persiapan. Tunggu penentuan besok berakhir, kita segera
berangkat ke Emei,” jelas Shangguan Tou. Dan Wuming mengiyakan.
“Baik. Tapi, apakah Tuan tidak
penasaran terhadap akhir dari gadis itu?”
“Akhir darinya adalah nasibnya. Aku
hanya menerima permohonan orang lain, dan setia melaksanakannya.”
Keesokan harinya di Kuil Luduan.
Pertemuan dimulai.
“Waktu itu ayahku melakukan kesalahan,
semuanya karena buku rahasia ini. Istana Api Chong bersumpah di sini hari ini.
Mulai sekarang tidak akan melatih ilmu ini lagi. Ke depannya juga tidak akan
ada orang yang terluka karena ilmu ini,” kata Xuezhi, berjanji.
“Sembilan Gaya Dewa Lotus dan Kitab
Hati Lotus memang adalah barang milik Istana Api Chong. Sangat masuk akal jika
diberikan kepada Istana Api Chong. Karena Ketua muda istana sudah berjanji
tidak akan melatihnya lagi, maka Balai Gunung Pedang Roh juga termasuk sudah
memenuhi tanggung jawab selama 5 tahun ini. Hari ini sudah bisa mengembalikan
Sembilan Gaya Dewa Lotus kepada Istana Api Chong,” kata Qingmei, mengumumkan
keputusan nya.
Namun banyak orang yang tidak bisa
mempercayai janji Xuezhi, dan tidak bisa menerima keputusan Qingmei. Sebab 5
tahun lalu Istana Api Chong telah melakukan pembunuhan sadis di dunia seni bela
diri.
“Para Senior. Menurut kalian, Di mana tempat yang paling tepat untuk menyimpan 2 gulungan buku rahasia milik Istana Api Chong?” tanya Muyuan kepada semuanya.
“Tentunya paling tepat jika disimpan di Aliran Emei,” jawab Senior Ciren.
“Konyol. Buku rahasia luar biasa di dunia seni bela diri seperti ini, mana boleh disimpan di Aliran Emei? Menurutku, tentu saja harus disimpan di Aliran Huashan,” kata Putra Feng Mo.
Karena adanya perbedaan pendapat, berdebatan pun terjadi.
“Para Pemimpin sekte. Karena merasa
buku rahasia ini adalah bahaya tersembunyi, maka hancurkan saja sekaligus,
bakar sekarang juga,” kata Xuezhi, menyarankan. Dan semua orang langsung
berdiri untuk menghentikannya agar jangan membakar Buku Rahasia tersebut.
Tags:
And The Winner Is Love