Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Muyuan
mengintrogasi setiap anggota Istana Api Chong yang pada hari kejadian dimana
Xuezhi diserang, mereka tidak hadir. Dia menanyai mereka satu persatu, ada
dimana mereka pada saat itu. Dan apakah ada saksi yang bisa membuktikkan. Dan
beberapa dari mereka bisa menjawab, tapi Yu Man hanya diam saja, dia sama
sekali tidak menjawab. Dan Chequ pun membentak nya supaya berbicara.
“Aku suruh
dia pergi bantu aku beli obat,” kata Penatua Yuwen, dia datang bersama dengan
Penatua Yuchi dan membantu Yu Man menjawab. “Pelindung ketua istana. Kamu masih
mau interogasi sampai kapan?” tanyanya. Dan Muyuan diam.
Penatua Yuwen
menjelaskan kepada Muyuan bahwa di dalam
Istana Api Chong masih ada satu hal yang lebih penting daripada mencari pelaku,
yaitu menunjuk Ketua Istana yang baru, sebab posisi tersebut tidak boleh
dibiarkan kosong. Dan Muyuan menolak, bagi nya mencari pelaku adalah hal yang
paling penting, serta jenazah Xuezhi juga masih hangat. Lalu dia menanyai,
apakah mereka tidak merasa bersalah kepada Xuezhi yang sudah berada di surga.
“Pelindung
Ketua istana. Kami juga demi Istana Api Chong. Kami yang melihat ketua muda
istana tumbuh besar. Di dalam hati kami tak ada bedanya dengan cucu sendiri.
Tapi dia sudah pergi, tak akan bisa kembali lagi. Kamu harus terima kenyataan
ini. Kami sudah memutuskan agar kamu saja yang mewarisi posisi sebagai Ketua
Istana Api Chong,” bujuk Penatua Yuchi.
“Kalian yang
memutuskan, kalian sendiri saja yang mewarisi,” teriak Muyuan, marah.
Dengan
lembut, Penatua Yuwen terus membujuk Muyuan supaya mau menerima posisi Ketua
Istana, sebab Xuezhi sudah tidak lagi dan Istana Api Chong membutuhkan
pemimpin. Apalagi dalam 5 tahun ini Istana Api Chong sudah banyak mengalami
kesulitan dan akhir- akhir ini malah makin sulit, jadi bila aliran lain datang
menyerang, harus bagaimana mereka menghadapinya. Mendengar pertanyaan itu,
Muyuan hanya diam saja, karena dia masih tidak mau menerima posisi tersebut.
“Aku dan
Penatua Yuchi suruh kamu jadi ketua Istana Api Chong hanya supaya kamu bisa
pimpin Istana Api Chong dengan baik. Supaya aktivitas Istana Api Chong berjalan
seperti biasa. Ada posisi berdiri pada dunia persilatan. Bangkitkan nama Istana
Api Chong yang sebelumnya. Aku pikir, ini juga yang ingin dilihat oleh Ketua
muda istana,” bujuk Penatua Yuwen dengan membawa nama Xuezhi.
“Pelindung
Ketua istana, kamu adalah yang paling dihormati di dalam Istana Api Chong.
Mewarisi Ketua istana, kamu sangat cocok,’ kata Penatua Yuchi, ikut membujuk
Muyuan.
Sebelum
Muyuan sempat mengatakan apapun dan pergi, Penatua Yuwen langsung menyatakan
kalau Muyuan adalah Ketua Istana yang baru. Dan semua orang disekitar nya pun
ikut memanggil Muyuan sebagai Ketua Istana. Dan Muyuan pun terpaku di tempat
dengan bingung.
“Para murid
dengarkan perintah. Mempersilahkan Pelindung Ketua istana mewarisi posisi Ketua
istana,” kata Penatua Yuwen sambil memberikan hormat nya kepada Muyuan.
“Mempersilahkan
Pelindung Ketua istana mewarisi posisi Ketua istana,” kata semua orang, mengikuti
perkataan Penatua Yuwen. Sambil berlutut memberikan hormat juga.
Chequ yang
berdiri di belakang Muyuan, dia ikut berlutut memberikan hormat kepada Muyuan
dengan ragu. Sebab dia tahu Muyuan tidak bersedia.
Selama
sesaat Muyuan diam dan berpikir. Lalu dia menarik Penatua Yuwen dan Penatua
Yuchi untuk bangkit berdiri. Kemudian dia menyuruh semuanya untuk berdiri. Dan
semuanya pun langsung berdiri.
“Kalau begitu,
aku akan terima posisi ketua istana untuk sementara,” kata Muyuan. Dan Penatua
Yuwen tersenyum kecil, seperti tampak puas. “Tapi kalau suatu hari ada orang
yang lebih mampu, aku rela berikan padanya,” jelas nya dengan tegas.
“Baik,”
jawab Penatua Yuwen. “Besok adalah hari bagus. Menurutku upacara pentahbisan
ketua bisa diadakan pada besok,” jelas nya, mengumumkan.
“Semua ikuti
pengaturan Penatua,” balas Muyuan.
Pagi hari.
Ketika Xuezhi bangun tidur, dia langsung keluar rumah untuk membantu Bibi Wei mencuci
baju. Dan Bibi Wei menolak, sebab Xuezhi masih dalam tahap penyembuhan. Namun
Xuezhi tetap ingin membantu, karena dia merasa sudah lumayan baikan dan dia mau
membalas budi, sebab Bibi Wei dan Paman Wei telah menyelamatkan nya.
“Oh iya,
nona. Ada hal yang ingin bibi tanyakan padamu. Nona sudah menikah?” tanya Bibi
Wei dengan hati- hati. Dan Xuezhi menjawab belum.
“Kalau
begitu, pasti sudah ada ikatan menikah ya?” tanya Bibi Wei, lagi. Dan Xuezhi
menjawab tidak ada.
“Apakah ada
orang yang disukai?” tanya Bibi Wei, lagi. Dan Xuezhi langsung teringat akan
Shangguan Tou. Lalu dia bersikap malu- malu.
“Bibi,
kenapa tiba-tiba tanya tentang ini?” balas Xuezhi, mengalihkan pembicaraan.
“Bibi hanya
sembarang ngobrol saja,” jawab Bibi Wei dengan canggung.
Bibi Wei
kemudian menyuruh Xuezhi untuk lanjut mencuci sendirian, karena dia mau pergi
menebang kayu ke atas gunung. Dan mendengar itu, Xuezhi langsung menghentikan
Bibi Wei serta menawarkan diri untuk menebang kayu. Sebab kaki Bibi Wei sering
terasa kurang nyaman dan Bibi Wei juga sudah melakukan banyak hal untuknya,
jadi dia ingin melakukan sesuatu untuk Bibi Wei.
“Kalau
begitu harus hati-hati ya,” kata Bibi Wei, mengingatkan.
“Baik,”
jawab Xuezhi. Lalu dia membawa keranjang dan pergi.
Di Istana
Api Chong. Pada saat Zhu Sha mengantarkan pakaian baru untuk Gugu, dengan
penasaran, Gugu bertanya kepada Zhu Sha, kenapa orang- orang tersebut ingin
membunuh Xuezhi dan Haitang. Mendengar itu, Liuli menyarankan Gugu untuk pergi
berganti baju saja. Dan Gugu pun mengiyakan. Lalu Liuli dan Zhu Sha keluar dari
dalam kamar.
“Buat apa
kamu cerita begitu banyak padanya?” kata Liuli dengan pelan kepada Zhu Sha.
“Menurut kalian, kenapa Haitang begitu kejam, pergi begitu saja,” tanyanya
kepada Chequ dan Zhu Sha.
“Mungkin dia
kira kita tak mungkin mengampuninya. Atau mungkin dia tak bisa memaafkan diri
sendiri,” jawab Chequ, menebak.
“Aku tetap
tak percaya bahwa Haitang bisa bunuh ketua muda istana,” kata Zhu Sha dengan
ekspresi murung. “Chequ. Menurutmu, apakah kita tak seharusnya beritahu
Pelindung Ketua istana tentang tas pewangi?” tanya nya, ragu.
“Aku selalu
merasa ada yang salah dengan hal ini,” kata Chequ. “Bagaimana menurut kalian?”
Ditempat
yang sepi. Penatua Yuwen menanyai Yu Wan, bagaimana dengan orang- orang yang
pada hari itu membantu untuk membunuh Xuezhi. Dan Yu Wan menjawab bahwa mereka
semua sudah di bunuh, sehingga di dunia ini, tidak akan ada siapapun yang tahu
mengenai kasus ini lagi. Namun dia masih merasa cemas, bila Muyuan nantinya
mengetahui kebenaran kasus ini.
“Tak ada
bukti, dia mau periksa dari mana?” kata Penatua Yuwen dengan yakin. “Aku hanya
khawatir Muyuan akan tak berdaya, tak bisa terima dalam seketika. Kalau dia tak
bisa lewati batas ini, bagaimana dia bisa memimpin Istana Api Chong?” jelas
nya.
Penatua
Yuwen kemudian memerintah kan Yu Wan untuk menyebarkan berita ini, supaya
setiap Sekte dan Aliran besar lain di dalam dunia persilatan tahu. Berita
Xuezhi sudah meninggal dan Ketua Istana yang sekarang adalah Muyuan.
Mendengar
itu, Yu Wan terkejut dan merasa cemas. Karena bila Sekte atau Aliran besar lain
tahu, maka mereka akan mencoba untuk menyerang. Dan itulah yang di inginkan
oleh Penatua Yuwen, dia ingin memberikan tekanan kepada Muyuan dan membuat
Muyuan sibuk menghadapi hubungan dengan setiap aliran di dunia persilatan.
Sehingga Muyuan tidak akan ada waktu mengurusi kematian Xuezhi. Dan Yu Man
mengerti serta siap menjalankan perintah.
Istana Api
Chong. Hari pengangkatan Muyuan sebagai Ketua Istana.
Xuezhi
akhirnya pulang dari menebang kayu diatas gunung. Dan melihat itu, dengan
perhatian, Bibi Wei langsung menyambutnya dan menanyai nya, kenapa Xuezhi baru
pulang. Dan Xuezhi meminta maaf karena telah membuat Bibi Wei merasa khawatir.
Lalu dia menjelaskan bahwa kemarin dia hanya pergi ke suatu tempat saja dan dia
menyiapkan sebuah kejutan untuk Bibi Wei serta Paman Wei.
Namun
sebelum Xuezhi selesai berbicara, tiba- tiba dari belakang seseorang memukul
Xuezhi menggunakan balok kayu. Sehingga Xuezhi pun langsung pingsan di tanah.
“Istana Api
Chong. Yuwen Muyuan masuk aula,” panggil Penatua Yuwen, menyambut Muyuan.
Xuezhi
terbangun dalam keadaan tubuh dan mulut nya terikat. Dia mencoba untuk
melepaskan dirinya, tapi dia tidak bisa. Dan saat dia melihat ke depan, dia
terkejut melihat Paman Wei dan Bibi Wei yang sedang menggali sebuah kuburan.
Penatua
Yuwen memakai kan mahkota Ketua Istana kepada Muyuan. Lalu dia memberikan
stempel Istana Api Chong kepada nya juga.
“Mulai hari
ini biar kamu yang mewarisi posisi ketua Istana Api Chong. Semoga kamu memenuhi
harapan. Pimpin Istana Api Chong kembalikan nama baik sebelumnya,” kata Penatua
Yuwen.
“Yuwen
Muyuan bersumpah disini. Dalam sisa hidup akan berusaha sepenuhnya melindungi
Istana Api Chong hingga meninggal,” kata Muyuan, mengucapkan sumpahnya. Dan
kemudian semua orang langsung berlutut memberikan penghormatan kepadanya.
Selesai
menggali kuburan, Paman Wei dan Bibi Wei mendekati Xuezhi dan menberitahu
Xuezhi bahwa sebenar nya mereka sangat menyukai Xuezhi. Tapi sayang nya, Xuezhi
lahir di dalam keluarga yang salah. Sebab Xuezhi adalah putri dari Chong Ye.
“Nona. Kamu
jangan menyalahkan kami. Dulu ayahmu bunuh banyak orang saat kerasukan iblis.
Salah satunya adalah anak putra kami. Namanya Wei Zhen. Dia bahkan tak bisa
hidup hingga umurmu ini,” kata Paman Wei dengan penuh emosi.
“Meski
takdir orang dunia persilatan sudah ditentukan. Tapi Zhen aku tak seharusnya
mati sia-sia. Dia masih begitu muda, masih belum menikah dan punya anak, sudah
meninggal dengan sia-sia. Kami yang sebagai orang tua mana bisa tak ada dendam,”
jelas Bibi Wei dengan sedih.
“Nona, semua
ini adalah takdir. Terima saja.”
Mendengar
itu, Xuezhi merasa sangat ketakutan.
“Sejak hari
ini, seluruh Istana Api Chong hanya ada satu tugas, yaitu periksa dengan jelas
tentang kematian mantan Ketua istana, Chong Xuezhi. Dan hukum berat atas
seluruh pengkhianat di dalam istana. Supaya menghibur rohnya yang ada di atas.
Tidak boleh terjadi kesalahan,” perintah Muyuan dengan tegas.
“Patuh pada
perintah ketua istana,” jawab semuanya.
Xuezhi terus
menggoyang- goyangkan tubuhnya, sehingga barang yang disimpannya didalam baju
pun keluar. Dan Paman Wei membuka barang yang terbungkus di dalam kertas
tersebut untuk melihat apa itu.
Ternyata isi
kertas tersebut adalah Rumput Lingzhi. Melihat itu, Paman Wei dan Bibi Wei
teringat akan obrolan mereka pada malam itu. Lalu mereka menatap Xuezhi. Dan
dengan ekspresi memelas, Xuezhi menatap mereka berdua seperti memohon.
Tags:
And The Winner Is Love