Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 7 part 2






 

Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi
Muyuan mengintrogasi setiap anggota Istana Api Chong yang pada hari kejadian dimana Xuezhi diserang, mereka tidak hadir. Dia menanyai mereka satu persatu, ada dimana mereka pada saat itu. Dan apakah ada saksi yang bisa membuktikkan. Dan beberapa dari mereka bisa menjawab, tapi Yu Man hanya diam saja, dia sama sekali tidak menjawab. Dan Chequ pun membentak nya supaya berbicara.



“Aku suruh dia pergi bantu aku beli obat,” kata Penatua Yuwen, dia datang bersama dengan Penatua Yuchi dan membantu Yu Man menjawab. “Pelindung ketua istana. Kamu masih mau interogasi sampai kapan?” tanyanya. Dan Muyuan diam.

Penatua Yuwen menjelaskan kepada Muyuan  bahwa di dalam Istana Api Chong masih ada satu hal yang lebih penting daripada mencari pelaku, yaitu menunjuk Ketua Istana yang baru, sebab posisi tersebut tidak boleh dibiarkan kosong. Dan Muyuan menolak, bagi nya mencari pelaku adalah hal yang paling penting, serta jenazah Xuezhi juga masih hangat. Lalu dia menanyai, apakah mereka tidak merasa bersalah kepada Xuezhi yang sudah berada di surga.



“Pelindung Ketua istana. Kami juga demi Istana Api Chong. Kami yang melihat ketua muda istana tumbuh besar. Di dalam hati kami tak ada bedanya dengan cucu sendiri. Tapi dia sudah pergi, tak akan bisa kembali lagi. Kamu harus terima kenyataan ini. Kami sudah memutuskan agar kamu saja yang mewarisi posisi sebagai Ketua Istana Api Chong,” bujuk Penatua Yuchi.

“Kalian yang memutuskan, kalian sendiri saja yang mewarisi,” teriak Muyuan, marah.


Dengan lembut, Penatua Yuwen terus membujuk Muyuan supaya mau menerima posisi Ketua Istana, sebab Xuezhi sudah tidak lagi dan Istana Api Chong membutuhkan pemimpin. Apalagi dalam 5 tahun ini Istana Api Chong sudah banyak mengalami kesulitan dan akhir- akhir ini malah makin sulit, jadi bila aliran lain datang menyerang, harus bagaimana mereka menghadapinya. Mendengar pertanyaan itu, Muyuan hanya diam saja, karena dia masih tidak mau menerima posisi tersebut.
“Aku dan Penatua Yuchi suruh kamu jadi ketua Istana Api Chong hanya supaya kamu bisa pimpin Istana Api Chong dengan baik. Supaya aktivitas Istana Api Chong berjalan seperti biasa. Ada posisi berdiri pada dunia persilatan. Bangkitkan nama Istana Api Chong yang sebelumnya. Aku pikir, ini juga yang ingin dilihat oleh Ketua muda istana,” bujuk Penatua Yuwen dengan membawa nama Xuezhi.

“Pelindung Ketua istana, kamu adalah yang paling dihormati di dalam Istana Api Chong. Mewarisi Ketua istana, kamu sangat cocok,’ kata Penatua Yuchi, ikut membujuk Muyuan.



Sebelum Muyuan sempat mengatakan apapun dan pergi, Penatua Yuwen langsung menyatakan kalau Muyuan adalah Ketua Istana yang baru. Dan semua orang disekitar nya pun ikut memanggil Muyuan sebagai Ketua Istana. Dan Muyuan pun terpaku di tempat dengan bingung.
“Para murid dengarkan perintah. Mempersilahkan Pelindung Ketua istana mewarisi posisi Ketua istana,” kata Penatua Yuwen sambil memberikan hormat nya kepada Muyuan.

“Mempersilahkan Pelindung Ketua istana mewarisi posisi Ketua istana,” kata semua orang, mengikuti perkataan Penatua Yuwen. Sambil berlutut memberikan hormat juga.




Chequ yang berdiri di belakang Muyuan, dia ikut berlutut memberikan hormat kepada Muyuan dengan ragu. Sebab dia tahu Muyuan tidak bersedia.
Selama sesaat Muyuan diam dan berpikir. Lalu dia menarik Penatua Yuwen dan Penatua Yuchi untuk bangkit berdiri. Kemudian dia menyuruh semuanya untuk berdiri. Dan semuanya pun langsung berdiri.
“Kalau begitu, aku akan terima posisi ketua istana untuk sementara,” kata Muyuan. Dan Penatua Yuwen tersenyum kecil, seperti tampak puas. “Tapi kalau suatu hari ada orang yang lebih mampu, aku rela berikan padanya,” jelas nya dengan tegas.
“Baik,” jawab Penatua Yuwen. “Besok adalah hari bagus. Menurutku upacara pentahbisan ketua bisa diadakan pada besok,” jelas nya, mengumumkan.

“Semua ikuti pengaturan Penatua,” balas Muyuan.



Pagi hari. Ketika Xuezhi bangun tidur, dia langsung keluar rumah untuk membantu Bibi Wei mencuci baju. Dan Bibi Wei menolak, sebab Xuezhi masih dalam tahap penyembuhan. Namun Xuezhi tetap ingin membantu, karena dia merasa sudah lumayan baikan dan dia mau membalas budi, sebab Bibi Wei dan Paman Wei telah menyelamatkan nya.
“Oh iya, nona. Ada hal yang ingin bibi tanyakan padamu. Nona sudah menikah?” tanya Bibi Wei dengan hati- hati. Dan Xuezhi menjawab belum.
“Kalau begitu, pasti sudah ada ikatan menikah ya?” tanya Bibi Wei, lagi. Dan Xuezhi menjawab tidak ada.

“Apakah ada orang yang disukai?” tanya Bibi Wei, lagi. Dan Xuezhi langsung teringat akan Shangguan Tou. Lalu dia bersikap malu- malu.


“Bibi, kenapa tiba-tiba tanya tentang ini?” balas Xuezhi, mengalihkan pembicaraan.

“Bibi hanya sembarang ngobrol saja,” jawab Bibi Wei dengan canggung.


Bibi Wei kemudian menyuruh Xuezhi untuk lanjut mencuci sendirian, karena dia mau pergi menebang kayu ke atas gunung. Dan mendengar itu, Xuezhi langsung menghentikan Bibi Wei serta menawarkan diri untuk menebang kayu. Sebab kaki Bibi Wei sering terasa kurang nyaman dan Bibi Wei juga sudah melakukan banyak hal untuknya, jadi dia ingin melakukan sesuatu untuk Bibi Wei.
“Kalau begitu harus hati-hati ya,” kata Bibi Wei, mengingatkan.

“Baik,” jawab Xuezhi. Lalu dia membawa keranjang dan pergi.


Di Istana Api Chong. Pada saat Zhu Sha mengantarkan pakaian baru untuk Gugu, dengan penasaran, Gugu bertanya kepada Zhu Sha, kenapa orang- orang tersebut ingin membunuh Xuezhi dan Haitang. Mendengar itu, Liuli menyarankan Gugu untuk pergi berganti baju saja. Dan Gugu pun mengiyakan. Lalu Liuli dan Zhu Sha keluar dari dalam kamar.


“Buat apa kamu cerita begitu banyak padanya?” kata Liuli dengan pelan kepada Zhu Sha. “Menurut kalian, kenapa Haitang begitu kejam, pergi begitu saja,” tanyanya kepada Chequ dan Zhu Sha.

“Mungkin dia kira kita tak mungkin mengampuninya. Atau mungkin dia tak bisa memaafkan diri sendiri,” jawab Chequ, menebak.


“Aku tetap tak percaya bahwa Haitang bisa bunuh ketua muda istana,” kata Zhu Sha dengan ekspresi murung. “Chequ. Menurutmu, apakah kita tak seharusnya beritahu Pelindung Ketua istana tentang tas pewangi?” tanya nya, ragu.

“Aku selalu merasa ada yang salah dengan hal ini,” kata Chequ. “Bagaimana menurut kalian?”



Ditempat yang sepi. Penatua Yuwen menanyai Yu Wan, bagaimana dengan orang- orang yang pada hari itu membantu untuk membunuh Xuezhi. Dan Yu Wan menjawab bahwa mereka semua sudah di bunuh, sehingga di dunia ini, tidak akan ada siapapun yang tahu mengenai kasus ini lagi. Namun dia masih merasa cemas, bila Muyuan nantinya mengetahui kebenaran kasus ini.

“Tak ada bukti, dia mau periksa dari mana?” kata Penatua Yuwen dengan yakin. “Aku hanya khawatir Muyuan akan tak berdaya, tak bisa terima dalam seketika. Kalau dia tak bisa lewati batas ini, bagaimana dia bisa memimpin Istana Api Chong?” jelas nya.

Penatua Yuwen kemudian memerintah kan Yu Wan untuk menyebarkan berita ini, supaya setiap Sekte dan Aliran besar lain di dalam dunia persilatan tahu. Berita Xuezhi sudah meninggal dan Ketua Istana yang sekarang adalah Muyuan.

Mendengar itu, Yu Wan terkejut dan merasa cemas. Karena bila Sekte atau Aliran besar lain tahu, maka mereka akan mencoba untuk menyerang. Dan itulah yang di inginkan oleh Penatua Yuwen, dia ingin memberikan tekanan kepada Muyuan dan membuat Muyuan sibuk menghadapi hubungan dengan setiap aliran di dunia persilatan. Sehingga Muyuan tidak akan ada waktu mengurusi kematian Xuezhi. Dan Yu Man mengerti serta siap menjalankan perintah.


Istana Api Chong. Hari pengangkatan Muyuan sebagai Ketua Istana.


Xuezhi akhirnya pulang dari menebang kayu diatas gunung. Dan melihat itu, dengan perhatian, Bibi Wei langsung menyambutnya dan menanyai nya, kenapa Xuezhi baru pulang. Dan Xuezhi meminta maaf karena telah membuat Bibi Wei merasa khawatir. Lalu dia menjelaskan bahwa kemarin dia hanya pergi ke suatu tempat saja dan dia menyiapkan sebuah kejutan untuk Bibi Wei serta Paman Wei.

Namun sebelum Xuezhi selesai berbicara, tiba- tiba dari belakang seseorang memukul Xuezhi menggunakan balok kayu. Sehingga Xuezhi pun langsung pingsan di tanah.


“Istana Api Chong. Yuwen Muyuan masuk aula,” panggil Penatua Yuwen, menyambut Muyuan.


Xuezhi terbangun dalam keadaan tubuh dan mulut nya terikat. Dia mencoba untuk melepaskan dirinya, tapi dia tidak bisa. Dan saat dia melihat ke depan, dia terkejut melihat Paman Wei dan Bibi Wei yang sedang menggali sebuah kuburan.



Penatua Yuwen memakai kan mahkota Ketua Istana kepada Muyuan. Lalu dia memberikan stempel Istana Api Chong kepada nya juga.
“Mulai hari ini biar kamu yang mewarisi posisi ketua Istana Api Chong. Semoga kamu memenuhi harapan. Pimpin Istana Api Chong kembalikan nama baik sebelumnya,” kata Penatua Yuwen.

“Yuwen Muyuan bersumpah disini. Dalam sisa hidup akan berusaha sepenuhnya melindungi Istana Api Chong hingga meninggal,” kata Muyuan, mengucapkan sumpahnya. Dan kemudian semua orang langsung berlutut memberikan penghormatan kepadanya.


Selesai menggali kuburan, Paman Wei dan Bibi Wei mendekati Xuezhi dan menberitahu Xuezhi bahwa sebenar nya mereka sangat menyukai Xuezhi. Tapi sayang nya, Xuezhi lahir di dalam keluarga yang salah. Sebab Xuezhi adalah putri dari Chong Ye.
“Nona. Kamu jangan menyalahkan kami. Dulu ayahmu bunuh banyak orang saat kerasukan iblis. Salah satunya adalah anak putra kami. Namanya Wei Zhen. Dia bahkan tak bisa hidup hingga umurmu ini,” kata Paman Wei dengan penuh emosi.
“Meski takdir orang dunia persilatan sudah ditentukan. Tapi Zhen aku tak seharusnya mati sia-sia. Dia masih begitu muda, masih belum menikah dan punya anak, sudah meninggal dengan sia-sia. Kami yang sebagai orang tua mana bisa tak ada dendam,” jelas Bibi Wei dengan sedih.

“Nona, semua ini adalah takdir. Terima saja.”
Mendengar itu, Xuezhi merasa sangat ketakutan.

“Sejak hari ini, seluruh Istana Api Chong hanya ada satu tugas, yaitu periksa dengan jelas tentang kematian mantan Ketua istana, Chong Xuezhi. Dan hukum berat atas seluruh pengkhianat di dalam istana. Supaya menghibur rohnya yang ada di atas. Tidak boleh terjadi kesalahan,” perintah Muyuan dengan tegas.

“Patuh pada perintah ketua istana,” jawab semuanya.




Xuezhi terus menggoyang- goyangkan tubuhnya, sehingga barang yang disimpannya didalam baju pun keluar. Dan Paman Wei membuka barang yang terbungkus di dalam kertas tersebut untuk melihat apa itu.
Ternyata isi kertas tersebut adalah Rumput Lingzhi. Melihat itu, Paman Wei dan Bibi Wei teringat akan obrolan mereka pada malam itu. Lalu mereka menatap Xuezhi. Dan dengan ekspresi memelas, Xuezhi menatap mereka berdua seperti memohon.

Post a Comment

Previous Post Next Post