Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Dengan
sangat fokus, Chequ menghangatkan air sesuai suhu ruangan. Kemudian dia
memberikan itu kepada Zhu Sha untuk diminum, sebelum Zhu Sha meminum obat nya.
Dan Liuli tersenyum melihat sikap Chequ kepada Zhu Sha.
“Chequ.
Ambilkan sebaskom air untukku,” pinta Liuli. Dan Chequ langsung mengiyakan.
Setelah
Chequ pergi, Liuli memberitahu Zhu Sha bahwa Chequ yang barusan bersikeras
ingin datang dan menjaga Zhu Sha. Mengetahui itu, Zhu Sha tersenyum senang,
lalu dia segera meminum habis obat nya. Kemudian dia ingin segera bertanding
bela diri dengan Xuezhi. Tapi Liuli segera menghentikannya, karena tubuh Zhu
Sha baru saja pulih. Dan tepat disaat itu, Chequ datang membawakan sebaskom
air.
“Letakkan
saja di sana,” perintah Liuli. Dan dengan bingung, Chequ berdiri terpaku
ditempat. “Kamu kenapa?” tanya Liuli.
“Bukankah
ingin mengelap tubuh?” tanya Chequ sambil menatap ke arah Zhu Sha.
“Aku ingin
menanggalkan pakaiannya dan mengelap tubuhnya,” jelas Liuli.
Dan Chequ
mengerti, dia berjalan mendekati Zhu Sa. Melihat itu, dengan segera Zhu Sha
melindungi tubuh nya. Dan Liuli pun merebut air di tangan Chequ dan menyuruh
nya untuk keluar. Dan dengan patuh, Chequ pun keluar serta menutup kan pintu
kamar.
Di Aula
Istana Api Chong. Zhu Sha dan Xuezhi berlatih tanding bersama. Tapi Xuezhi
tidak menyangka bahwa tenaga dalam nya bertambah banyak, jadi dia tidak sengaja
hampir melukai Zhu Sha.
Melihat
kekuatan Xuezhi yang bertambah besar, Zhu Sha dan Liuli merasa heran. Dan
Xuezhi bertanya- tanya, apakah ini karena Pil Obat yang di berikan oleh
Shangguan Tou saat berada di Lembah Bulan. Mengetahui itu, mereka semua merasa
terkejut dan menginginkannya juga. Tapi sayang nya, pil tersebut hanya ada dua,
satu dimakan oleh Shangguan Tou, satu lagi dimakan oleh nya sendiri.
“Ketua muda
istana. Tuan Muda Shangguan sangat baik padamu. Selain selalu menyelamatkanmu, dia
juga memberimu obat yang begitu berharga. Apakah dia menyukaimu?” goda Zhu Sha,
ingin tahu.
“Tidak. Kamu
jangan sembarang menebak,” balas Xuezhi.
“Jadi kenapa
dia memberimu benda yang begitu berharga?” tanya Liuli, ingin tahu juga. “Chequ.
Aku tanyakan padamu. Jika kamu adalah dia, apakah
kamu akan memberikannya?” tanyanya pada Chequ.
“Kalian
jangan salah paham,” kata Xueazhi dengan cepat, sebelum Chequ sempat berbicara.
“Tuan Muda Shangguan melindungiku karena atas permohonan seseorang,” jelas nya.
“Ah…
Ternyata seperti itu ya,” kata Liuli, seperti tidak terlalu percaya.
Mendengar
godaan itu, Xuezhi hanya diam saja. “Tuan
Muda Shangguan. Di mana kamu sekarang? Pernahkah kamu memikirkan aku?” tanyanya
sambil mengingat Shangguan Tou.
Shangguan
Tou datang ke Makam Almarhum Bai Lu, Ibu kandung nya. Dan disebelah makam Bai
Lu, ada sebuah makam baru, yaitu makam Biarawati Bai Yun.
“Bibi. Terima
kasih telah memberitahuku semua faktanya. Istirahatlah dengan tenang,” kata
Shangguan Tou sambil menatap makam Bai Yun. “Ibu. Maafkan anak tidak berbakti. Sampai
hari ini, aku baru datang melihat Ibu,” katanya kemudian sambil menatap makam
Ibunya, Bai Lu. Dia merasa sangat sedih dan menangis dalam diam.
Malam hari.
Shangguan Tou pulang ke Kediaman Penasihat Negara. Dan ketika dia baru masuk,
Xingzhou sudah menyadari kedatangan nya.
“Sudah 10
tahun. Tou,” kata Xingzhou sambil berbalik. Dan Shangguan Tou langsung mengarahkan
pedang ke arahnya. Tapi Xingzhou tidak peduli dengan itu. “Akhirnya kamu pulang
juga,” katanya.
“Kamu boleh
meninggalkan aku. Aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi kamu tidak boleh
meninggalkan ibuku,” kata Shangguan Tou dengan kebencian.
“Sepertinya
Bai Yun sudah memberitahumu,” kata Xingzhou. Dan Shangguan Tou membenarkan. “Tou.
Kamu sudah dewasa. Sebagai seorang pria, dalam hal ini, apakah kamu dapat
memahami aku?” tanyanya.
“Aku tidak
dapat memahamimu. Aku berbeda denganmu. Aku tidak akan serakah akan kekuasaan, dan
sembarangan jatuh cinta terhadap seseorang. Memberikannya cinta tapi malah
merebut nyawanya,” bentak Shangguan Tou, marah.
Dengan
menyesal, Xingzhou mengakui kesalahannya. Dulu dia terlalu fokus mengejar
kekuasaan, sehingga dia melupakan identitas nya dan membuatnya tidak pernah
mendapatkan cinta yang di inginkannya. Karena itu sekarang dia bersedia bila
Shangguan Tou membunuh nya. Dan bila dia tiba di alam sana nantinya, dia akan
meminta maaf langsung kepada Bai Lu, Ibu kandung Shangguan Tou.
Lalu tiba-
tiba disaat itu, para penjaga datang. Mereka mengarahkan pedang mereka kepada
Shangguan Tou. “Ini adalah masalah di antara aku dan anakku. Keluar!” perintah
Xingzhou kepada mereka semua.
“Baik,”
jawab para pengawal. Lalu mereka pun pergi.
Xingzhou
menjelaskan kepada Shangguan Tou bahwa sejak dia mengirim Shangguan Tou
menjauh, dia sudah menduga akan ada hari ini. Dan dengan benci, Shangguan Tou
bertanya, apakah Xingzhou pernah berpikir bahwa hari ini Xingzhou akan mati.
Dan Xingzhou menutup matanya sebagai jawaban.
Melihat itu,
Shangguan Tou merasa ragu dan menjatuhkan pedangnya. Lalu diapun berbalik dan
berjalan pergi darisana. Xingzhou sama sekali tidak menyangka itu.
Muyuan
memberitahu Xuezhi bahwa pengkhianat di Istana Api Chong adalah Yu Man, dan dia
tidak tahu kenapa Yu Man melakukan itu, namun sekarang Yu Man sudah kabur. Dan
mengetahui kalau Yu Man sudah kabur, maka Xuezhi tidak berniat untuk
mengejarnya, sebab dirinya baik- baik saja. Terlebih Yu Man adalah bawahan
penatua, jadi dia berharap supaya Yu Man bisa bertobat. Dia memaafkan Yu Man.
Mendengar itu, Muyuan merasa senang dan lega.
“Aku sudah
memutuskan untuk melakukan pelatihan tertutup,” kata Xuezhi, memberitahukan
rencananya. “Benar perkataan Penatua Yuwen. Sekarang aku memang tidak memenuhi
syarat untuk menjadi Ketua Istana Api Chong.”
“Ketua muda
istana. Biasanya Penatua Yuwen memang agak
tegas. Tapi dia…” kata Muyuan dengan panik.
“Kak Muyuan.
Dengarkan aku selesai berbicara dulu,” pinta Xuezhi dengan tenang.
Xuezhi
berniat untuk mengubah dirinya sendiri, membuat dirinya sendiri menjadi kuat.
Sebab dia tidak bisa selama nya menghindar dan bersembunyi di belakang Muyuan
serta yang lainnya. Dan Muyuan senang dengan pemikiran Xuezhi tersebut, tapi
dia juga khawatir, karena bagaimanapun Xuezhi baru pulang. Tapi Xuezhi sudah
memutuskan, dia ingin melakukan pelatihan tertutup.
“Jadi, selama
aku melakukan pelatihan tertutup, masalah dalam Istana Api Chong kita harus
merepotkan kamu,” pinta Xuezhi. Dan Muyuan diam, karena dia masih merasa
khawatir.
Shangguan
Tou minum sendirian sambil mabuk. Dan kemudian Xingzhou datang menemuinya. Dia
berdiri diam untuk sesaat, karena merasa ragu. Tapi lalu dia meletakkan sebuah
kotak di hadapan Shangguan Tou dan dia memberanikan dirinya untuk berbicara.
“Aku … masih
adalah ayahmu kan?” tanya Xingzhou. Dan Shangguan Tou hanya diam saja. “Tou. Sebagai
ayah kandungmu, ingin kamu maafkan aku dalam seumur hidup ini, itu sudah
menjadi harapan tertinggiku dalam beberapa tahun ini. Tak kusangka ternyata
kita berdua bertemu dalam kondisi seperti ini. Di antara kita berdua, tidak
sanggup diterima, terlebih tidak dapat dilepaskan,” katanya dengan sedih. “Aku
tahu. Seumur hidupku ini, aku tidak akan mati dengan baik. Berada di dunia
persilatan, kamu harus menjaga dirimu dengan baik,” katanya, mengingatkan
dengan baik.
“Kemunafikanmu
hanya cocok dengan ketidaksetiaan kamu,” balas Shangguan Tou. “Bagiku, kamu
hanyalah ayah kandung. Memberikanku nyawa tapi tidak dapat memberikanku
andalan. Memberikanku sebuah rumah, tapi tidak dapat memberiku sebuah keluarga.
Kenapa kamu tidak membiarkanku tumbuh besar seperti anak yatim piatu saja? Kamu
menganggapku sebagai anjing tak bertuan yang tidak punya martabat, dan dibuang
di Balai Gunung Pedang Roh. Aku hanya bisa hidup dengan tampak mewah tapi
sebenarnya tidak. Berpura-pura sebagai gelandangan yang bebas dan romantis. Membiarkan
orang lain menjelekkanku sesuka hati. Ketika aku diracuni, aku seperti burung
tanpa sayap. Tidak berdaya. Terus berjuang. Pernahkah kamu memikirkan ketidakberdayaan
dan rasa putus asaku ketika aku jatuh ke dalam jurang? Ketika aku merasa sakit hingga
tak ingin hidup lagi di dunia ini, ketika semua harapanku telah hilang, kamu
ada di mana?” tanya nya, menceritakan semua kesulitannya selama ini.
Dan Xingzhou
tidak bisa menjawab.