Sinopsis C- Drama : And The Winner Is Love Episode 16 part 2





Original Network : Tencent Video iQiyi Youku iQiyi

Shangguan Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao, mereka berempat sampai di Paviliun Xuantian Hongling. Tapi baru saja mereka masuk ke dalam sana, tiba- tiba para anggota Paviliun Xuantian Hongling langsung menyerang mereka menggunakan anak panah yang sangat banyak. Untung nya, mereka berempat berhasil menghindari semua itu dengan baik. Kemudian setelah selesai, Hongxiu dan Zhong Tao saling mengkhawatirkan satu sama lain dengan perhatian. Dan Zhong Tao merasa sangat senang, sebab dia tidak menduga Hongxiu akan mengkhawatirkan nya.


“Siapa yang mengkhawatirkanmu? Jangan bermimpi,” kata Hongxiu, menyangkal dengan malu- malu.

Shangguan Tou menyela mereka berdua, dan menanyakan apakah mereka baik- baik saja. Dan mereka mengiyakan. Lalu Shangguan Tou pun mengajak mereka untuk segera masuk.


Jalan masuk ke dalam Paviliun Xuantian Hongling sangat sempit, gelap, dan kotor. Saat mereka masuk semakin ke dalam, mereka di serang oleh sekumpulan kelelawar. Dan tanpa memikirkan dirinya sendiri, Zhong Tao memeluk serta melindungi Hongxiu, sehingga tangan nya sedikit terluka.



Feiyue sedang beristirahat di tempat nya. Lalu seorang murid datang serta melapor kepadanya bahwa Shangguan Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao, mereka berhasil melewati hutan kabut dan menghancurkan formasi panah beracun. Mendengar itu, Feiyue merasa tidak senang.
“Buat mereka bisa datang tak bisa kembali. Racuni mereka hingga mati,” perintah Feiyue.
“Ketua Paviliun, mereka berdua tidak takut racun,” lapor si murid.
“Itu karena mereka berdua belum mencoba racun ganasku. Pergi. Buka pintu senjata rahasia. Alihkan mereka masuk ke penjara bawah tanah,” perintah Feiyue.

“Baik.”


Shangguan Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao. Mereka berempat sampai di penjara bawah tanah dan bertemu dengan Feng She yang terus berteriak meminta untuk di lepaskan.
“Aku ingat kamu. Kamu adalah orang yang meracuni murid Huashan di pertandingan kesatria,” kata Xuezhi. Dan Feng She membenarkan itu dengan bersemangat.
“Bukankah kamu adalah bawahan Man Feiyue?  Kenapa bisa dikurung di sini?” tanya Shangguan Tou dengan serius.



“Dia menyuruhku meracuni aliran Emei. Aku tak ingin melakukan hal kotor seperti ini. Dia mengurungku di sini. Dia ingin pakai aku untuk mencoba racunnya, ingin lihat kapan aku mati,” jawab Feng She dengan jujur.
Namun Zhong Tao tidak mau mempercayai perkataan Feng She, karena semua orang adalah jahat. Dan Hongxiu setuju, dia mengajak Shangguan Tou serta Xuezhi untuk mengabaikan Feng She dan mencari jalan keluar. Mendengar itu, Feng She mendengus geli, lalu dia menjelaskan bahwa setelah masuk ke sini, maka tidak akan bisa keluar. Jika mereka tidak percaya, maka mereka bisa mencoba nya.
“Bagaimana baru bisa keluar?” tanya Shangguan Tou, tegas.

“Kalian beritahu aku terlebih dahulu, buat apa kalian kemari?” balas Feng She, bertanya ingin tahu.


“Kami datang mencari Man Feiyue untuk mengambil obat penawar penyakit demam dingin,” jawab Xuezhi, jujur. Dan dengan bersemangat, Feng She meminta mereka untuk bantu melepaskannya. Dan dia akan membantu mereka untuk mencari Feiyue.
Shangguan Tou tidak mau percaya begitu saja kepada Feng She. Dan Feng She pun tidak peduli, karena jika mereka tidak mau membantunya, maka kawan mereka akan mati, yaitu Zhong Tao. Mendengar itu, mereka semua langsung menatap ke arah Zhong Tao. Dan Zhong Tao langsung menyembunyikan tangan nya yang terluka di belakang punggung.
Dengan paksa, Hongxiu menarik tangan Zhong Tao dan memeriksa nya. “Kenapa kamu tidak beritahu padaku?” tanyanya, marah. Dan Zhong Tao menjawab bahwa ini hanyalah luka kecil saja.
“Gigi Serigala, hal seperti ini, kamu tak seharusnya sembunyikan dari kami,” kata Shangguan Tou.

“Mencari obat penawar adalah hal utama. Jangan karena hal ini menunda semuanya,” balas Zhong Tao.


Mendengar itu, Feng She menasehati mereka untuk jangan terlalu meremehkan racun Paviliun Xuantian Hongling, karena sedikit luka saja bisa merenggut nyawa. Dan Hongxiu pun langsung menanyai penawar nya. Dan Feng She menjawab bahwa dia sejak kecil sudah hidup di sini, jadi dia sangat memahami tempat ini.
“Baik, Feng She. Kami bisa mengeluarkanmu. Tapi kamu harus mengobati tangan sahabatku dulu,” kata Shangguan Tou, bersedia untuk membantu. “Selain itu, harus bawa kami bertemu dengan Man Feiyue. Jika kamu bisa selesaikan kedua hal ini dengan baik, aku akan berikan sejumlah perak sebagai imbalan,” janji nya.

“Baik, baik. Sepakat, sepakat,” kata Feng She dengan bersemangat. Lalu Xuezhi pun menghancurkan rantai pintu, sehingga Feng She bisa keluar. “Terima kasih gadis cantik,” katanya menggoda Xuezhi. Dan Shangguan Tou langsung membuka kipasnya dan menghalangi Feng She agar jangan menatap Xuezhi.

Feng She membawa Shangguan Tou dan yang lainnya ke tempat pembuatan racun. Disana ada berbagai jenis binatang beracun. Dan juga ada lipan demam dingin. Lipan itu di berikan kepada Unggas, dan lalu manusia memakan Unggas itu, kemudian penyakit demam dingin pun menyebar.

“Kenapa Paviliun Xuantian Hongling melakukan hal ini?” tanya Shangguan Tou. Dan Feng She menjawab bahwa dia juga tidak tahu, mereka hanya menjalankan perintah saja.


Kemudian setelah memeriksa obat- obat yang berada disana, Feng She memberikan sebotol obat penawar kepada Zhong Tao. Dan saat Hongxiu mencium obat itu, dia merasa ragu, sebab obat itu sangat amis. Dan Feng She menjelas kan bahwa ini adalah pengobatan dengan cara memakai racun untuk menyembuhkan racun.

“Jika kamu berani menipuku, aku akan penggal kepalamu,” ancam Hongxiu. Lalu diapun memberikan itu kepada Zhong Tao untuk diminum. Dan dengan susah payah, Zhong Tao menelan nya, lalu tiba- tiba dia merasa sangat sakit.



Melihat itu, Xuezhi langsung mengarahkan pedang nya ke leher Feng She. Tapi Feng She tetap bersikap tenang. Dan tidak lama kemudian, Zhong Tao memberitahu bahwa dia sudah merasa lebih baik.

“Kamu lihat, aku tidak menipu kalian, kan?” kata Feng She dengan santai. Lalu diapun pamit untuk pergi dulu. Tapi Shangguan Tou dan Xuezhi langsung menghentikannya.


“Man Feiyue ada di mana?” tanya Shangguan Tou.

“Man Feiyue ada di sana,” jawab Feng She sambil menunjukkan arah nya kepada mereka. Lalu dia memohon supaya Shangguan Tou melepaskan nya, karena dia tidak ingin bertemu dengan Feiyue lagi. Kemudian setelah mengatakan itu, diapun segera berlari pergi meninggalkan mereka.



Feiyue menyapa kedatangan Xuezhi dengan ramah dan menanyai, apa keperluan kedatangan Xuezhi. Dan dengan sikap sinis, Xuezhi mengatai Feiyue yang sudah tahu, tapi masih bertanya. Dan tanpa rasa bersalah, Feiyue menanyai, apa yang salah dengan perbuatan nya.
“Kenapa kamu melakukan hal ini?” tanya Xuezhi.
“Chong Xuezhi, aku tanya padamu. Di pertandingan kesatria, saat ditindas berbagai aliran, sendirian dan tidak ada bantuan, bagaimana perasaanmu?” tanya Feiyue. “Menderita, terhina, atau putus asa?”

“Apa hubunganya denganmu?” balas Xuezhi, ketus.


“Paviliun Xuantian Hongling kami disebut sebagai ajaran sesat oleh dunia persilatan. Jika ada suatu hal buruk, melemparkan fitnah ini kepada kami. Posisi kamu dan aku sama, mengalami hal yang serupa. Aku rasa kamu bisa memahami perasaanku,” jelas Feiyue, mencoba menarik simpati Xuezhi.

“Tidak perlu omong kosong,” tegas Xuezhi.
Feiyue akhirnya memberitahu, apa yang ingin Xuezhi ketahui. Penyakit demam dingin tidak memiliki obat penawar. Karena saat dia membudidayakan lipan beracun, dia tidak pernah berpikir untuk membuat kan obat penawar. Dan Xuezhi menolak untuk percaya.
“Tidak perlu omong kosong dengannya. Hanya dengan mengalahkannya baru bisa tahu,” kata Shangguan Tou, menyaran kan. Dan Feiyue langsung memerintahkan bawahan nya untuk menahan mereka.
Namun pada saat Shangguan Tou hanya membuka kipas nya saja, para bawahan Feiyue langsung berlari ketakutan. Sehingga hanya tinggal Feiyue sendirian disana.

“Baiklah. Aku akan berikan obat penawar kepada kalian,” kata Feiyue. Lalu dia berpura- pura untuk mengambilkan obat penawar. Tapi kemudian dia malah menebarkan racun ke arah mereka dan kabur.

Dengan segera, mereka berempat pun berusaha untuk mengejar Feiyue. Hongxiu dan Zhong Tao yang pertama keluar dari dalam Paviliun Xuantian Hongling untuk mengejar Feiyue. Tapi saat mereka keluar, mereka sama sekali tidak bisa menemukan dimana Feiyue.


Ternyata Feiyue bersembunyi di belakang dinding. Dan pada saat, Zhong Tao serta Hongxiu sedang lengah, dia langsung menyerang mereka. Dan demi melindungi Hongxiu, Zhong Tao membiarkan dirinya menerima tembakan anak panah dari Feiyue.


Shangguan Tou dan Xuezhi kemudian keluar dari dalam Paviliun Xuantian Hongling. Dan melihat itu, Feiyue ingin segera kabur lagi darisana. Tapi Shangguan Tou langsung menarik tangan Feiyue yang ingin kabur, dan Feiyue pun menyerang nya. Xuezhi kemudian segera datang dan membantu Shangguan Tou, dia mengarahkan pedang nya ke leher Feiyue.
“Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Xuezhi dengan khawatir.

“Aku baik-baik saja,” jawab Shangguan Tou.


“Gigi Serigala terkena racun,” teriak Hongxiu, memberitahu Shangguan Tou dan Xuezhi. Dan mereka berdua pun langsung memaksa Feiyue untuk memberikan obat penawar nya.
“Obat penawar tidak ada di tubuhku,” kata Feiyue. “Itu ada di tempat pembuatan racun.”
“Ayo,” ajak Xuezhi sambil tetap meletakkan pedang nya di leher Feiyue.

Saat Xuezhi, Shangguan Tou, dan Feiyue kembali masuk ke dalam Paviliun Xuantian Hongling untuk mengambilkan obat penawar. Hongxiu meminta Zhong Tao untuk bertahan.



Didalam Paviliun. Feiyue memberitahu bahwa obat penawar nya ada di botol tembaga. Dan pada saat Shangguan Tou mengambil botol tembaga tersebut, ternyata itu adalah jebakan. Untung nya, Feng She yang masih ada disana memberitahu mereka, sehingga mereka berdua sempat menghindar tepat waktu. Tapi sialnya, Feiyue mati karena terekena panah jebakan nya sendiri.


Zhong Tao memuntahkan darah. “Hongxiu. Tidak ada gunanya,” katanya dengan lemah. “Hongxiu, aku Gigi Serigala seumur hidup ini bertemu denganmu, sudah cukup,” katanya. Lalu dia mulai kejang- kejang.

“Gigi Serigala. Kamu jangan bicara lagi,” pinta Hongxiu dengan panik. “Apanya seumur hidup ini, kehidupan selanjutnya. Aku pernah bilang, seumur hidup ini masih sangat panjang. Aku tak izinkan kamu mati, kamu tak boleh mati.”

“Aku... Aku ingin tidur sebentar.”

“Tidak boleh. Tidak boleh Gigi Serigala. Jangan tidur. Kamu sadarlah, kamu sadarlah. Jangan tidur, jangan tidur,” pinta Hongxiu, menangis. Tapi Zhong Tao sama sekali tidak membuka matanya lagi.


Ketika Feiyue meninggal, Shangguan Tou dan Xuezhi merasa bingung. Dan kemudian Feng She dengan bangga memberitahu Shangguan Tou dan Xuezhi bahwa dirinya juga mengetahui apa obat penawar untuk racun.

Namun sayangnya, saat Xuezhi dan Shangguan Tou berlari buru- buru sambil membawakan obat penawar, Zhong Tao sudah meninggal.



Feng She memperhatikan mereka semua dari jauh. Dan duduk menunggu mereka.
“Aku sejak awal sudah diam-diam mengingat resep ini di otakku. Sekarang Paviliun Xuantian Hongling sudah lenyap. Tidak ada yang kupertimbangkan lagi,” kata Feng She.
“Apa kamu bersedia ikut aku kembali ke Istana Api Chong meracik obat penawar?” tanya Xuezhi.

“Baiklah. Lagi pula juga tak ada tempat yang kutuju.”

Hongxiu menangis sambil memeluk Zhong Tao dengan erat. “Kita pulang,” bisiknya. Melihat itu, Shangguan Tou dan Xuezhi hanya bisa diam saja.

Dengan lemah, Muyuan menanyai Liuli yang datang ke dalam kamarnya, apakah Xuezhi sudah pulang. Dan dengan jujur, Liuli menjawab belum.
“Aku tak memohon dia bisa bawa pulang obat penawar. Hanya berharap dia bisa pulang dengan selamat,” kata Muyuan.
“Pelindung Ketua istana, Anda harus sembuh dulu baru bisa menyambut kepulangan Ketua istana,” kata Liuli, menyemangati Muyuan. “Kamu minum obat dulu.”
“Liuli, bagaimana dengan latihan para murid?” tanya Muyuan.

“Semuanya baik-baik saja.”


“Bagaimana dengan perkembangan pembuatan persenjataan Chequ?” tanya Muyuan, lagi.

“Semuanya berjalan lancar,” jawab Liuli. “Pelindung Ketua istana, semua urusan di istana ada Penatua Yuwen yang mengurusnya. Anda tenang saja. Istirahat dengan tenang dan pulihkan penyakit,” katanya, menenangkan. Lalu diapun pergi dari kamar Muyuan.



Ketua Balai Lin dengan perhatian menyuapkan obat kepada Fengzi. Lalu dia memberitahu bahwa yang telah menyelamatkan Fengzi adalah Qingmei, bukan dirinya. Jadi dia ingin Fengzi untuk berpikir, siapa yang ada disaat Fengzi senang atau sedih, siapa yang selalu menemani disisi Fengzi, dan siapa yang mengatasi masalah demi Fengzi, serta siapa yang melakukan segala cara untuk menyelamatkan nyawa Fengzi. Dia ingin Fengzi menghargai orang ini, dan melepaskan Shangguan Tou.

Mendengar itu, Fengzi diam dan merenungkan perkataan Ketua Balai Lin.


Fengzi datang ke tempat Qingmei dan menghampirinya. Melihat itu, Qingmei merasa sangat senang. Dan dengan perhatian, dia langsung memeriksa kondisi Fengzi.



“Mari... Aku lihat apakah sudah membaik?” tanya Qingmei sambil menyentuh dahi Fengzi. Lalu setelah itu dia tersenyum lega. “Sudah membaik.”

Post a Comment

Previous Post Next Post