Original Network : Tencent Video iQiyi Youku
iQiyi
Shangguan
Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao, mereka berempat sampai di Paviliun
Xuantian Hongling. Tapi baru saja mereka masuk ke dalam sana, tiba- tiba para
anggota Paviliun Xuantian Hongling langsung menyerang mereka menggunakan anak
panah yang sangat banyak. Untung nya, mereka berempat berhasil menghindari
semua itu dengan baik. Kemudian setelah selesai, Hongxiu dan Zhong Tao saling
mengkhawatirkan satu sama lain dengan perhatian. Dan Zhong Tao merasa sangat
senang, sebab dia tidak menduga Hongxiu akan mengkhawatirkan nya.
“Siapa yang
mengkhawatirkanmu? Jangan bermimpi,” kata Hongxiu, menyangkal dengan malu-
malu.
Shangguan
Tou menyela mereka berdua, dan menanyakan apakah mereka baik- baik saja. Dan
mereka mengiyakan. Lalu Shangguan Tou pun mengajak mereka untuk segera masuk.
Jalan masuk
ke dalam Paviliun Xuantian Hongling sangat sempit, gelap, dan kotor. Saat
mereka masuk semakin ke dalam, mereka di serang oleh sekumpulan kelelawar. Dan
tanpa memikirkan dirinya sendiri, Zhong Tao memeluk serta melindungi Hongxiu,
sehingga tangan nya sedikit terluka.
Feiyue
sedang beristirahat di tempat nya. Lalu seorang murid datang serta melapor
kepadanya bahwa Shangguan Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao, mereka berhasil
melewati hutan kabut dan menghancurkan formasi panah beracun. Mendengar itu,
Feiyue merasa tidak senang.
“Buat mereka
bisa datang tak bisa kembali. Racuni mereka hingga mati,” perintah Feiyue.
“Ketua
Paviliun, mereka berdua tidak takut racun,” lapor si murid.
“Itu karena
mereka berdua belum mencoba racun ganasku. Pergi. Buka pintu senjata rahasia.
Alihkan mereka masuk ke penjara bawah tanah,” perintah Feiyue.
“Baik.”
Shangguan
Tou, Xuezhi, Hongxiu, dan Zhong Tao. Mereka berempat sampai di penjara bawah
tanah dan bertemu dengan Feng She yang terus berteriak meminta untuk di
lepaskan.
“Aku ingat kamu. Kamu adalah orang yang meracuni murid Huashan di pertandingan kesatria,” kata Xuezhi. Dan Feng She membenarkan itu dengan bersemangat.
“Bukankah kamu adalah bawahan Man Feiyue? Kenapa bisa dikurung di sini?” tanya Shangguan Tou dengan serius.
“Dia
menyuruhku meracuni aliran Emei. Aku tak ingin melakukan hal kotor seperti ini.
Dia mengurungku di sini. Dia ingin pakai aku untuk mencoba racunnya, ingin
lihat kapan aku mati,” jawab Feng She dengan jujur.
Namun Zhong Tao tidak mau mempercayai perkataan Feng She, karena semua orang adalah jahat. Dan Hongxiu setuju, dia mengajak Shangguan Tou serta Xuezhi untuk mengabaikan Feng She dan mencari jalan keluar. Mendengar itu, Feng She mendengus geli, lalu dia menjelaskan bahwa setelah masuk ke sini, maka tidak akan bisa keluar. Jika mereka tidak percaya, maka mereka bisa mencoba nya.
“Bagaimana baru bisa keluar?” tanya Shangguan Tou, tegas.
“Kalian beritahu aku terlebih dahulu, buat apa kalian kemari?” balas Feng She, bertanya ingin tahu.
“Kami datang
mencari Man Feiyue untuk mengambil obat penawar penyakit demam dingin,” jawab
Xuezhi, jujur. Dan dengan bersemangat, Feng She meminta mereka untuk bantu
melepaskannya. Dan dia akan membantu mereka untuk mencari Feiyue.
Shangguan Tou tidak mau percaya begitu saja kepada Feng She. Dan Feng She pun tidak peduli, karena jika mereka tidak mau membantunya, maka kawan mereka akan mati, yaitu Zhong Tao. Mendengar itu, mereka semua langsung menatap ke arah Zhong Tao. Dan Zhong Tao langsung menyembunyikan tangan nya yang terluka di belakang punggung.
Dengan paksa, Hongxiu menarik tangan Zhong Tao dan memeriksa nya. “Kenapa kamu tidak beritahu padaku?” tanyanya, marah. Dan Zhong Tao menjawab bahwa ini hanyalah luka kecil saja.
“Gigi Serigala, hal seperti ini, kamu tak seharusnya sembunyikan dari kami,” kata Shangguan Tou.
“Mencari obat penawar adalah hal utama. Jangan karena hal ini menunda semuanya,” balas Zhong Tao.
Mendengar
itu, Feng She menasehati mereka untuk jangan terlalu meremehkan racun Paviliun
Xuantian Hongling, karena sedikit luka saja bisa merenggut nyawa. Dan Hongxiu
pun langsung menanyai penawar nya. Dan Feng She menjawab bahwa dia sejak kecil
sudah hidup di sini, jadi dia sangat memahami tempat ini.
“Baik, Feng
She. Kami bisa mengeluarkanmu. Tapi kamu harus mengobati tangan sahabatku
dulu,” kata Shangguan Tou, bersedia untuk membantu. “Selain itu, harus bawa
kami bertemu dengan Man Feiyue. Jika kamu bisa selesaikan kedua hal ini dengan
baik, aku akan berikan sejumlah perak sebagai imbalan,” janji nya.
“Baik, baik.
Sepakat, sepakat,” kata Feng She dengan bersemangat. Lalu Xuezhi pun
menghancurkan rantai pintu, sehingga Feng She bisa keluar. “Terima kasih gadis
cantik,” katanya menggoda Xuezhi. Dan Shangguan Tou langsung membuka kipasnya
dan menghalangi Feng She agar jangan menatap Xuezhi.
Feng She
membawa Shangguan Tou dan yang lainnya ke tempat pembuatan racun. Disana ada
berbagai jenis binatang beracun. Dan juga ada lipan demam dingin. Lipan itu di
berikan kepada Unggas, dan lalu manusia memakan Unggas itu, kemudian penyakit
demam dingin pun menyebar.
“Kenapa
Paviliun Xuantian Hongling melakukan hal ini?” tanya Shangguan Tou. Dan Feng
She menjawab bahwa dia juga tidak tahu, mereka hanya menjalankan perintah saja.
Kemudian
setelah memeriksa obat- obat yang berada disana, Feng She memberikan sebotol
obat penawar kepada Zhong Tao. Dan saat Hongxiu mencium obat itu, dia merasa
ragu, sebab obat itu sangat amis. Dan Feng She menjelas kan bahwa ini adalah
pengobatan dengan cara memakai racun untuk menyembuhkan racun.
“Jika kamu
berani menipuku, aku akan penggal kepalamu,” ancam Hongxiu. Lalu diapun
memberikan itu kepada Zhong Tao untuk diminum. Dan dengan susah payah, Zhong
Tao menelan nya, lalu tiba- tiba dia merasa sangat sakit.
Melihat itu,
Xuezhi langsung mengarahkan pedang nya ke leher Feng She. Tapi Feng She tetap
bersikap tenang. Dan tidak lama kemudian, Zhong Tao memberitahu bahwa dia sudah
merasa lebih baik.
“Kamu lihat,
aku tidak menipu kalian, kan?” kata Feng She dengan santai. Lalu diapun pamit
untuk pergi dulu. Tapi Shangguan Tou dan Xuezhi langsung menghentikannya.
“Man Feiyue
ada di mana?” tanya Shangguan Tou.
“Man Feiyue
ada di sana,” jawab Feng She sambil menunjukkan arah nya kepada mereka. Lalu
dia memohon supaya Shangguan Tou melepaskan nya, karena dia tidak ingin bertemu
dengan Feiyue lagi. Kemudian setelah mengatakan itu, diapun segera berlari
pergi meninggalkan mereka.
Feiyue
menyapa kedatangan Xuezhi dengan ramah dan menanyai, apa keperluan kedatangan
Xuezhi. Dan dengan sikap sinis, Xuezhi mengatai Feiyue yang sudah tahu, tapi
masih bertanya. Dan tanpa rasa bersalah, Feiyue menanyai, apa yang salah dengan
perbuatan nya.
“Kenapa kamu
melakukan hal ini?” tanya Xuezhi.
“Chong
Xuezhi, aku tanya padamu. Di pertandingan kesatria, saat ditindas berbagai
aliran, sendirian dan tidak ada bantuan, bagaimana perasaanmu?” tanya Feiyue.
“Menderita, terhina, atau putus asa?”
“Apa
hubunganya denganmu?” balas Xuezhi, ketus.
“Paviliun
Xuantian Hongling kami disebut sebagai ajaran sesat oleh dunia persilatan. Jika
ada suatu hal buruk, melemparkan fitnah ini kepada kami. Posisi kamu dan aku
sama, mengalami hal yang serupa. Aku rasa kamu bisa memahami perasaanku,” jelas
Feiyue, mencoba menarik simpati Xuezhi.
“Tidak perlu
omong kosong,” tegas Xuezhi.
Feiyue
akhirnya memberitahu, apa yang ingin Xuezhi ketahui. Penyakit demam dingin
tidak memiliki obat penawar. Karena saat dia membudidayakan lipan beracun, dia
tidak pernah berpikir untuk membuat kan obat penawar. Dan Xuezhi menolak untuk
percaya.
“Tidak perlu
omong kosong dengannya. Hanya dengan mengalahkannya baru bisa tahu,” kata
Shangguan Tou, menyaran kan. Dan Feiyue langsung memerintahkan bawahan nya
untuk menahan mereka.
Namun pada
saat Shangguan Tou hanya membuka kipas nya saja, para bawahan Feiyue langsung
berlari ketakutan. Sehingga hanya tinggal Feiyue sendirian disana.
“Baiklah.
Aku akan berikan obat penawar kepada kalian,” kata Feiyue. Lalu dia berpura-
pura untuk mengambilkan obat penawar. Tapi kemudian dia malah menebarkan racun
ke arah mereka dan kabur.
Dengan
segera, mereka berempat pun berusaha untuk mengejar Feiyue. Hongxiu dan Zhong
Tao yang pertama keluar dari dalam Paviliun Xuantian Hongling untuk mengejar
Feiyue. Tapi saat mereka keluar, mereka sama sekali tidak bisa menemukan
dimana Feiyue.
Ternyata
Feiyue bersembunyi di belakang dinding. Dan pada saat, Zhong Tao serta Hongxiu
sedang lengah, dia langsung menyerang mereka. Dan demi melindungi Hongxiu,
Zhong Tao membiarkan dirinya menerima tembakan anak panah dari Feiyue.
Shangguan
Tou dan Xuezhi kemudian keluar dari dalam Paviliun Xuantian Hongling. Dan
melihat itu, Feiyue ingin segera kabur lagi darisana. Tapi Shangguan Tou
langsung menarik tangan Feiyue yang ingin kabur, dan Feiyue pun menyerang nya.
Xuezhi kemudian segera datang dan membantu Shangguan Tou, dia mengarahkan
pedang nya ke leher Feiyue.
“Kamu
baik-baik saja, kan?” tanya Xuezhi dengan khawatir.
“Aku
baik-baik saja,” jawab Shangguan Tou.
“Gigi
Serigala terkena racun,” teriak Hongxiu, memberitahu Shangguan Tou dan Xuezhi.
Dan mereka berdua pun langsung memaksa Feiyue untuk memberikan obat penawar
nya.
“Obat
penawar tidak ada di tubuhku,” kata Feiyue. “Itu ada di tempat pembuatan
racun.”
“Ayo,” ajak
Xuezhi sambil tetap meletakkan pedang nya di leher Feiyue.
Saat Xuezhi,
Shangguan Tou, dan Feiyue kembali masuk ke dalam Paviliun Xuantian Hongling
untuk mengambilkan obat penawar. Hongxiu meminta Zhong Tao untuk bertahan.
Didalam
Paviliun. Feiyue memberitahu bahwa obat penawar nya ada di botol tembaga. Dan
pada saat Shangguan Tou mengambil botol tembaga tersebut, ternyata itu adalah
jebakan. Untung nya, Feng She yang masih ada disana memberitahu mereka,
sehingga mereka berdua sempat menghindar tepat waktu. Tapi sialnya, Feiyue mati
karena terekena panah jebakan nya sendiri.
Zhong Tao
memuntahkan darah. “Hongxiu. Tidak ada gunanya,” katanya dengan lemah.
“Hongxiu, aku Gigi Serigala seumur hidup ini bertemu denganmu, sudah cukup,”
katanya. Lalu dia mulai kejang- kejang.
“Gigi
Serigala. Kamu jangan bicara lagi,” pinta Hongxiu dengan panik. “Apanya seumur
hidup ini, kehidupan selanjutnya. Aku pernah bilang, seumur hidup ini masih
sangat panjang. Aku tak izinkan kamu mati, kamu tak boleh mati.”
“Aku... Aku
ingin tidur sebentar.”
“Tidak
boleh. Tidak boleh Gigi Serigala. Jangan tidur. Kamu sadarlah, kamu sadarlah.
Jangan tidur, jangan tidur,” pinta Hongxiu, menangis. Tapi Zhong Tao sama
sekali tidak membuka matanya lagi.
Ketika
Feiyue meninggal, Shangguan Tou dan Xuezhi merasa bingung. Dan kemudian Feng
She dengan bangga memberitahu Shangguan Tou dan Xuezhi bahwa dirinya juga
mengetahui apa obat penawar untuk racun.
Namun
sayangnya, saat Xuezhi dan Shangguan Tou berlari buru- buru sambil membawakan
obat penawar, Zhong Tao sudah meninggal.
Feng She
memperhatikan mereka semua dari jauh. Dan duduk menunggu mereka.
“Aku sejak awal sudah diam-diam mengingat
resep ini di otakku. Sekarang Paviliun Xuantian Hongling sudah lenyap. Tidak
ada yang kupertimbangkan lagi,” kata Feng She.
“Apa kamu bersedia ikut aku kembali ke Istana
Api Chong meracik obat penawar?” tanya Xuezhi.
“Baiklah. Lagi pula juga tak ada tempat yang
kutuju.”
Hongxiu
menangis sambil memeluk Zhong Tao dengan erat. “Kita pulang,” bisiknya. Melihat
itu, Shangguan Tou dan Xuezhi hanya bisa diam saja.
Dengan
lemah, Muyuan menanyai Liuli yang datang ke dalam kamarnya, apakah Xuezhi sudah
pulang. Dan dengan jujur, Liuli menjawab belum.
“Aku tak
memohon dia bisa bawa pulang obat penawar. Hanya berharap dia bisa pulang
dengan selamat,” kata Muyuan.
“Pelindung
Ketua istana, Anda harus sembuh dulu baru bisa menyambut kepulangan Ketua
istana,” kata Liuli, menyemangati Muyuan. “Kamu minum obat dulu.”
“Liuli,
bagaimana dengan latihan para murid?” tanya Muyuan.
“Semuanya
baik-baik saja.”
“Bagaimana
dengan perkembangan pembuatan persenjataan Chequ?” tanya Muyuan, lagi.
“Semuanya
berjalan lancar,” jawab Liuli. “Pelindung Ketua istana, semua urusan di istana
ada Penatua Yuwen yang mengurusnya. Anda tenang saja. Istirahat dengan tenang
dan pulihkan penyakit,” katanya, menenangkan. Lalu diapun pergi dari kamar
Muyuan.
Ketua Balai
Lin dengan perhatian menyuapkan obat kepada Fengzi. Lalu dia memberitahu bahwa
yang telah menyelamatkan Fengzi adalah Qingmei, bukan dirinya. Jadi dia ingin
Fengzi untuk berpikir, siapa yang ada disaat Fengzi senang atau sedih, siapa
yang selalu menemani disisi Fengzi, dan siapa yang mengatasi masalah demi
Fengzi, serta siapa yang melakukan segala cara untuk menyelamatkan nyawa
Fengzi. Dia ingin Fengzi menghargai orang ini, dan melepaskan Shangguan Tou.
Mendengar
itu, Fengzi diam dan merenungkan perkataan Ketua Balai Lin.
Fengzi
datang ke tempat Qingmei dan menghampirinya. Melihat itu, Qingmei merasa sangat
senang. Dan dengan perhatian, dia langsung memeriksa kondisi Fengzi.
“Mari... Aku
lihat apakah sudah membaik?” tanya Qingmei sambil menyentuh dahi Fengzi. Lalu
setelah itu dia tersenyum lega. “Sudah membaik.”
Tags:
And The Winner Is Love