Original Network : OCN
Do Won memeriksa kelakuan Sung Wook di penjara melalui
CCTV.
Di dalam ruang hiburan. Sung Wook menggambar sesuatu di
buku nya, setelah dia melihat ke arah speaker yang berada di atas ruangan.
Saat Sung Wook keluar dari ruang hiburan, Do Won langsung
menahan nya di lantai dengan cara yang kasar. “Kamu melihatnya, bukan?”
tanyanya. “Aku tahu kamu melihat kereta itu. Dia ada di kereta itu, bukan?
Bukankah dia meninggalkan mayatnya di sana?”
“Itu aku,” jawab Sung Wook, seperti orang linglung.
“Kamu
dipenjara di hari kematian Seo Kyung,” geram Do Won, marah.
Polisi kemudian datang, dan mereka menarik Do Won untuk
menjauhi Sung Wook. Lalu mereka membawa Do Won pergi darisana. Namun Do Won
masih terus berteriak, meminta Sung Wook untuk menjawab nya.
“Itu
aku. Akulah yang membunuh,” gumam Sung Wook terus- menerus.
Petugas di dekat sana membantu membereskan kertas
menggambar milik Sung Wook yang berserakan di lantai. Dan disalah satu kertas,
ada gambar sebuah kereta.
Pengumuman
untuk para penumpang. Karena inspeksi kereta, kereta yang seharusnya berangkat
pukul 22.30 ke Stasiun Mukyeong akan ditunda. Kami minta maaf atas
ketidaknyamanan ini.
Di dunia lain. Do Won datang ke stasiun dan masuk ke
dalam kereta. Petugas yang berada disana kebetulan melihat nya, dan si petugas
langsung menghubungi polisi.
Dua orang polisi berlarian masuk ke dalam kereta. “Kereta
yang dinaiki Pak Seo berangkat sekarang,” lapor si polisi kepada tim nya yang
berada di tempat lain. Lalu dia memeriksa satu persatu penumpang yang berada di
dalam kereta.
Do Won masuk ke dalam kamar mandi dan mengunci pintunya.
Merasakan itu, dua polisi tersebut langsung berjaga- jaga di depan pintu dengan
sikap hati- hati. Lalu tiba- tiba seorang gadis kecil datang, dan mengendor
pintu kamar mandi sambil memanggil Ibunya. Dan karena itu, kedua polisi
tersebut pun menjauh darisana.
Tepat disaat dua polisi tersebut pergi. Ibu si gadis
kecil datang dan memanggil si gadis kecil untuk segera kembali ke tempat duduk.
“Ibu, kupikir Ibu di
toilet,” kata si Gadis kecil.
Orang yang berada di dalam kamar mandi. Orang itu adalah
Do Won. Dan dia memegang sebuah cincin di tangan nya.
Kereta melaju melewati jalur yang aneh.
Jung Min datang ke kantor Mi Sook untuk membicarakan
tentang Do Won.
Mi Sook datang ke ruangan Do Won, dan memeriksa meja
kerja nya. Dan didalam laci meja, dia menemukan botol obat milik Do Won. Dan
dia menyuruh Jin Woo serta Rekan B untuk memeriksa nya.
“Ini analeptik. Ini stimulan,” jelas Jin Woo, setelah
memeriksa obat apa itu.
“Panggil Pak Seo sekarang. Lacak ponselnya atau masukkan
dia ke DPO,” perintah Mi Sook.
Tepat disaat itu, Do Won datang. Dan Mi Sook langsung
menyuruh Jin Woo untuk mengambil KTP, Borgol, dan Pistol milik Do Won. Dan Jin Woo pun melakukannya.
“Aku ingin kamu mundur dari kasusnya, Pak Seo. Ketua tim
dari Tim Dua akan mengambil alih,” jelas Mi Sook dengan tegas kepada Do Won.
“Detektif Woo. Kalian bersamanya kemarin. Apa dia perlu menembakkan peluru
tajam? Aku ingin jawaban. Ini perintah. Apa itu tindakan yang tepat?” tanyanya.
“Tidak, itu tidak tepat, Bu,” jawab Rekan B dengan pelan.
“Komite pendisiplinan akan segera diadakan. Kamu akan
diskors sampai saat itu,” jelas Mi Sook. Dan Do Won menolak. Mendengar itu, Jin Woo serta Detektif Woo segera keluar dari ruangan dengan canggung.
“Aku menolak mematuhi perintah Anda sampai aku menangkap
pelakunya,” tegas Do Won.
“Inikah yang kamu sebut pengobatan?” tanya Mi Sook sambil
menunjukkan botol obat milik Do Won yang di temukannya. “Kamu sangat kecanduan
obat-obatan sampai tidak bisa membedakan mana yang nyata dan palsu. Kamu tidak
melakukan ini demi Seo Kyung. Kamu hanya menghancurkan dirimu dan melarikan
diri. Bahkan jika kamu menangkap pelakunya... Meskipun kamu membunuh pelaku
itu, Seo Kyung tidak akan pernah kembali,” jelas nya.
“Kalau begitu, apa yang harus kulakukan sekarang?” tanya
Do Won dengan sedih dan stress.
“Apa yang harus kamu lakukan adalah berhenti melakukan
ini dan perlahan menerima kenyataan,” jawab Mi Sook. Lalu dia pergi
meninggalkan Do Won sendirian.
Jin Woo dan Detektif Woo membicarakan tentang Do Won. Jin Woo merasa meminum obat bukanlah hal yang aneh, sebab banyak detektif
pembunuhan yang juga meminum obat untuk bertahan hidup. Lagipula, obat milik Do
Won bukanlah obat ilegal. Dan Detektif Woo tidak setuju, menurut nya Do Won
sudah melewati batas. Namun itulah yang Jin Woo sukai dari Do Won.
Ketika Jin Woo dan Detektif Woo memasuki ruangan kembali,
mereka terkejut, karena pistol milik Do Won yang diambil sebelumnya telah
menghilang dari atas meja.
Do Won berjalan di sekitar rel kereta api sambil merenungkan
segalanya kembali. Dia merasa bahwa dia benar- benar sudah gila, karena Seo
Kyung sudah tidak ada di sini.
Didunia lain. Kereta melaju memasuki terowongan. Dan
didalam kereta tersebut, kedua polisi yang mencari Do Won terus berkeliling
dari satu gerbong ke gerbong lain. Lalu karena mereka berdua tetap tidak bisa
menemukan apapun, merekapun mulai mencoba memeriksa kamar mandi yang tertutup.
Dan kebetulan orang yang berada di dalam kamar mandi itu adalah Do Won.
“Jika ada orang di dalam, bisa tolong jawab?” tanya si
polisi sambil mengendor.
“Polisi. Buka.”
Di dalam kamar mandi. Do Won hanya diam saja. Lalu
setelah dia mempersiapkan dirinya, dia membuka pintu kamar mandi dan langsung
menendang serta memukul kedua polisi tersebut. Kemudian diapun langsung kabur
darisana.
"Stasiun
Mukyeong"
Do Won menghubungi Seo Kyung sambil membayangkan
bagaimana Seo Kyung menelponnya disaat- saat terakhir. Dan dia merasa sangat
sedih. Dia duduk di sebelah Seo Kyung yang di bayangkan nya. Lalu dia mengambil
pistol dan berniat untuk menembak dirinya sendiri. Bunuh diri.
Namun tiba- tiba terdengar bunyi kereta yang sangat
jelas. Dan ketika Do Won berbalik untuk melihat, Do Won terkejut melihat ada
sebuah kereta lewat. Dan di dalam kereta tersebut ada Seo Kyung.
Do Won B berlari kabur di sepanjang lorong kereta. Dan
dua polisi mengejar dari belakang nya. (Mulai
dari sini, untuk Do Won dari dunia lain, aku akan menulis nya sebagai Do Won B.
Dan Do Won dari dunia yang sebenarnya, aku akan menulis nya Do Won A. Biar tidak
membingungkan :D ).
Do Won A
berlari mengejar kereta yang di lihatnya. Lalu pada saat dia berhasil menangkap
pegangan pintu kereta, dia bergelantungan
sekuat tenaga disana. Dan lalu dia memecahkan kaca pintu di kereta
menggunakan belakang pistol nya. Dan setelah berhasil, dia membuka pintu kereta
secara paksa. Lalu dia masuk ke dalam kereta.
Kereta
sampai ditujuan dan berhenti.
“Seo Kyung.
Seo Kyung,” panggil Do Won sambil berjalan di sepanjang gerbong. Lalu pada saat
dia berpikir, dia berhasil menemukan Seo Kyung yang di carinya, ternyata dia
salah. Dan dia merasa sangat kecewa serta merasa lemas.
Wanita yang
Do Won sentuh, dia berteriak terkejut, saat melihat Do Won memegang pistol. Dan
lalu setiap penumpang pun merasa panik dan langsung kabur.
“Jatuhkan
senjata mu!” kata si polisi yang sebelumnya mengejar Do Won B. “Kamu ditangkap
karena membunuh Lee Jin Sung! Jatuhkan senjatamu dan angkat tanganmu. Jika kamu
tidak bekerja sama, kami akan menembak,” teriak nya.
“Kalian dari
kantor polisi mana?” tanya Do Won A, tidak mengerti. “Apa maksudmu Lee Jin Sung
sudah meninggal?” tanyanya sambil mendekati si polisi.
“Jatuhkan
senjatamu! Tetap di sana!” bentak si polisi sambil menembak sebagai peringatan.
Dan karena itu, setiap orang pun merasa panik dan langsung berlarian kabur
untuk keluar dari dalam kereta. Dan Do Won A terseret ikut bersama dengan
mereka.
Pada saat Do
Won A keluar dari dalam kereta, dia merasa bingung, ada dimana dia. Dan ketika
dia melihat tulisan stasiun Mukyeong disana, dia sangat terkejut. Dan lalu dia
berlari kabur dari kejaran dua polisi di belakang nya.
Do Won A
berlari kabur tanpa arah. “Tempat apa
ini? Di mana aku?” pikirnya, bingung.
Do Won A
lalu sampai di depan Gereja Mukyeong. Dan disana dia bertambah bingung, sebab
gereja tersebut sangat berbeda dengan gereja yang di ingatnya. Lalu pada saat
dia diberikan poster yang sama dengan poster yang ditemukan di dalam koper
korban ke enam, dia semakin terkejut.
“Kamu tidak
enak badan?” tanya Pastor Young Tae yang membagikan poster tersebut. Dan
melihat dia, Do Won A semakin bertambah terkejut lagi.
Tepat disaat
itu, terdengar suara mobil polisi. Jadi Do Won A pun segera berlari kabur
darisana. Dia kabur ke arah rel kereta terdekat.
Si polisi
yang berhasil mengejar Do Won A sampai di dekat rel kereta. Dia menembak dari
belakang sebagai peringatan. Dan Do Won A pun berbalik menatap nya sambil
mengarahkan pistol nya, sebab dia sudah terlalu kelelahan untuk melarikan diri.
Namun pada
saat Do Won A melihat wajah si polisi, dia langsung menurunkan pistolnya.
Karena polisi yang ada dihadapan nya, polisi itu sangat mirip dengan Seo Kyung.
Tags:
Train