Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 11 - 3


Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 11 - 3
Images by : Channel 7



Rin tumben-tumbennya jalan bersama Don. Dia senang melihat Don yang tampak lebih bahagia sekarang ini. Don membenarkan kalau itu semua karna dia sedang penuh cinta. Rin beneran senang karna Don akhirnya mau membuka hati dan tembok yang sudah membatasi perasaannya selama ini. Don juga tidak menyangka kalau hari seperti ini akan bisa datang lagi karna dia mengira dia tidak pernah mengira akan mencintai orang lain lebih daripada Nat.



Rin akhirnya memberanikan diri menanyakan alasan kenapa Don tidak marah padanya dan Orn. Padahal mereka sudah berbohong kalau Orn sakit kanker. Don menjawab kalau dia sudah tahu dari awal. Apalagi cerita karangan Rin dan Orn mempunyai banyak celah tidak masuk akal. Masa Orn bisa tiba-tiba sakit kanker stadium 4 tanpa gejala apapun sama sekali. Dan tiba-tiba dokter tidak jelas muncul dan memeriksanya. Karna itu, dia menyuruh orang menyelidiki dokter itu dan akhirnya tahu kalau itu dokter palsu.
“Tapi, aku bersedia di tipu karna aku setuju dengan apa yang Mae pikirkan.”
“Tidak heran, kau begitu mudahnya bersedia menikah dengan P’Lisa.”
“Aku dapat melakukan apapun untuk perternakan.”
Rin jadi merasa tidak enak. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan Lisa jika tahu bahwa hanya dia sendiri yang tertipu dan terpedayai. Don merasa kalau mereka tidak usah memberitahu hal ini pada Lisa. Jika dia atau Rin tidak mengatakan apapun pada Lisa, Lisa tidak akan tahu mengenai hal ini.


Tanpa mereka sadari kalau Ratree ternyata ada di dekat sana dan mendengar semua pembicaraan mereka.
--



Lisa sedang mengecheck pekerjaan para pekerja. Begitu selesai dan sedang beristirahat, Ratree tiba-tiba muncul dan mengajaknya bicara. Lisa tentu saja menyambut kedatangannya dengan dingin.
“Dengarkan ini,” ujar Ratree sambil memberikan alat perekam. “Setelah itu, matamu akan terbuka dan kau akan tahu orang seperti apa tante Orn sebenarnya.”




Lisa mengambil alat perekam itu dengan malas dan mendengarkan isi pembicaraan itu. Itu adalah pembicaraan Orn dan Ratree kemarin yang sudah di edit oleh Ratree. Sehingga di sana Orn mengatakan bahwa dia menipu Lisa agar Lisa mau melahirkan anak Don, dan setelah itu, dia akan memberikan sejumlah uang kemudian mengusir Lisa dari keluarganya. (semua hanya editan Ratree).


“Lihat? Itulah bagaimana sifat asli tante Orn sebenarnya. Dia pandai berpura-pura demi keuntungannya sendiri. Dan dia juga orang yang tamak. Dia hanya bersikap baik padamu agar bisa menggunakanmu. Jadi, kau akan melakukan apapun yang di inginkannya. Bukan hanya Orn, tapi Don juga memperdayaimu. Aku dengar pembicaraan Don dan Rin barusan. Keduanya sudah tahu sedari awal kalau tante Orn hanya berpura-pura sakit. Tapi, mereka bekerja sama untuk menipumu,” ujar Ratree.



Ucapan itu membuat Lisa menjadi ragu dengan Don. Dia teringat bagaimana Don sangat ingin tidur dengannya. Don ingin dia hamil agar bisa menemuhi wasiat dan mendapatkan warisan.



Ratree menambahkan kalau Don melakukan itu semua karna tidak ingin Pit yang mendapatkan perternakan. Dia bahkan menyebut Lisa sebagai orang yang di kasihani karna percaya bahwa Don mencintainya, padahal faktanya, Don tidak akan pernah bisa melupakan mantannya. Hanya Nat satu-satunya orang yang ingin di nikahi Don dan di ajak membangun keluarga. Sementara Lisa hanya lah orang yang di anggap bisa di manfaatkan.
Lisa termakan ucapan Ratree. Tapi, dia juga tahu kalau Ratree ingin memanfaatkannya, jadi dia menyuruh Ratree untuk jujur saja. Apa yang sebenarnya Ratree inginkan darinya?
“Kau harus membatalkan pernikahanmu dengan Don. Aku akan membantumu mencari pengacara jadi kau bisa bebas. Dan aku akan memberikan sejumlah uang untukmu memulai kehidupanmu kembali.”
“Dan apa yang akan kau dapatkan dari semua ini?”
“Kepuasan. Karna Don tidak memilihku, dia tidak layak mendapatkan kebahagiaan di dalam hidupnya!” ujar Ratree, penuh ambisi.

Ucapan Ratree telah merasuk pada Lisa.



Karna itu, Lisa segera kembali ke kediaman Orn dan mengemasi semua barangnya. Don, Rin dan Orn bingung dan panik melihat Lisa yang tiba-tiba saja mengemasi barang dan mau pergi.
“Jangan menghalangiku! Aku tidak tahan tinggal di tempat yang sama dengan para penipu lagi!!” tegas Lisa. “Aku akan menceraikanmu.”



Don menolak untuk bercerai, tapi keputusan Lisa sudah bulat. Don merasa kalau Lisa sudah salah paham, tapi Lisa tidak mau menjelaskan dan mengatakan apapun lagi. Dia berteriak penuh kemarahan kalau dia sudah tahu semuanya, bahwa semuanya menipumu. Dan Orn hanya menganggapnya sebagai orang yang akan melahirkan anak Don demi mendapatkan warisan. Dan setelah itu tercapai, Orn akan mengusirnya.
“Apa kaliah tidak lelah berbohong? Kalian tidak lelah, tapi aku lelah. Aku lelah berada di lingkaran setan ini. Aku pergi. Aku akan mencari uang untuk membayar kembali uangmu,” tegas Lisa sambil menangis dan beranjak pergi.




Don masih berusaha menahannya dan memohon padanya. Tapi, Lisa menatapnya dengan tangisan deras dan memohon pada Don untuk melepaskannya dan jangan mengurungnya. Dia bahkan meminta Don untuk melupakannya. Untuk masalah perceraian, dia akan mengirim pengacaranya.
--



Berita mengenai Lisa yang mau menceraikan Don sampai kepada keluarga Ratda. Dan itu merupakan berita bahagia bagi Pit karna perternakan akan jatuh ke tangannya. Melihat reaksi Pit, membuat Pat marah. Pit tidak merasa ada yang salah dengan reaksinya karena dia kan hanya memikirkan dirinya sendiri.



Hal itu membuat Pit dan Pat kembali bertengkar. Pat menuduh Pit sebagai dalang yang membuat Lisa dan Don bercerai. Pit tidak terima di tuduh, sehingga dia mulai menghajar Pat.

Ratda yang melihat pertengkaran mereka segera melerai. Dia berteriak penuh kekecewaan karna mereka terus bertengkar padahal mereka adalah saudara. Harusnya mereka saling menyanyangi. Pit menjelaskan kalau Pat yang salah karena menuduhnya mengganggu hubungan Lisa dan Don!

Mae tidak akan memarahinya? Atau Mae juga berpikiran sepertinya?” tanya Pit marah, melihat Orn yang tidak memarahi Pat dan memihaknya, seperti biasanya.

“Pit,” ujar Ratda sambil menggenggam tangan Pit, “Dengarkan aku. Aku minta maaf karena sudah menanamkan pikiran seperti ini dalam kepalamu, untuk merebut perternakan dari Don. Tapi sebenarnya, aku tidak menginginkannya lagi. Aku hanya ingin melawan keluargaku. Itu saja.”
“Apa yang mae bicarakan? Apa mae tahu apa yang mae katakan?”

“Aku tahu. Aku sadar sepenuhnya. Aku hanya ingin kau berhenti memikirka untuk mendapatkan perternakan---“
“Tidak akan pernah!!” teriak Pit. “Aku tidak akan pernah berhenti. Aku akan mendapatkan perternakan ini!!!”
Pat tidak suka melihat Pit yang berteriak pada Ratda, jadi dia memukulnya. Pit membalas. Ratda kembali berteriak agar mereka berhenti bertengkar.


Mae tahu apa yang sudah mae lakukan padaku?!!!” teriak Pit. “Mae terus dan terus menekankan padaku sejak aku kecil kalau aku harus lebih baik daripada Don! Dan harus lebih baik daripada siapapun! Kau membuatku harus menahan semuanya dan bertarung! Dan sekarang mae bilang apa? Tunggu dan lihat saja, perternakan ini akan mejadi milikku!” tegas Pit sambil menangis dan pergi dari rumah.

Ratda hanya bisa menangis. Dia tahu kalau apa yang sudah di lakukannya pada Pit adalah salah. Dan kini, Pit tidak lagi mendengarkannya.
--


Orn beneran menyesal karna kebohongannya berujung seperti ini. Saking menyesalnya, Orn meminta maaf pada Don. Don tidak marah padanya. Sebaliknya, dia bertekad akan membawa Lisa kembali.


Pit ternyata pergi ke kediaman Orn. Dia mengejek mereka yang sekarang sedang mendapatkan karma atas perbuatan mereka. Dia bahkan tidak terkejut kalau Lisa pergi dari sana. Dan juga, walaupun Don tidak mau bercerai, tapi kalau Lisa menuntut untuk bercerai, Don juga tidak akan bisa melakukan apapun. Dan kemudian, Don harus mencari wanita bodoh lainnya untuk di nikahi. Apa Don pikir semuanya akan berjalan lancar?
“Menyerah saja. Akulah pemilik perternakan nantinya,” ujar Pit, mengejek Don.


Emosi Don terpancing dan membuat keduanya mulai baku hantam. Rin dan Orn yang melerai. Orn juga memohon pada Pit untuk tidak memancing masalah karna sekarang ini situasi sudah cukup kacau.

Pit untung mau mendengarkan dan pergi dari sana. Yahhh, walaupun sambil ngedumel marah dan mengancam.
--


Gigi dan seorang pekerja pria dalam keadaan berantakan dan mengigil ketakutan. Paula and the gang sampai heran. Gigi menjelaskan kalau mereka baru saja melihat hantu di rumah kayu yang ada di belakang perternakan (tempat rahasia Don dan kakeknya).


Flashback
Gigi dan pria itu pergi ke rumah itu untuk bermesra-mesraan karna rumah itu juga kosong. Tapi, tiba-tiba saja terdengar suara lolongan anjing dan suasana langsung berubah horor.


Tiba-tiba saja, kursi yang ada di pojok ruangan berpindah padahal tidak ada siapapun di sana. Mereka mulai ketakutan dan mau pergi, tapi tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang berat. Pas mereka mendongak ke atas, di atas tangga tampak seorang pria berpakaian putih sambil membawa lampu petromaks, berjalan turun.
Saking takutnya, mereka langsung kabur.
End

Paula dan yang lain, mendengar cerita itu juga jadi ketakutan. Udah gitu, Panom baru teringat kalau rumah itu milik almarhum Khun Suthep. Kalau begitu… hantu yang mereka lihat adalah hantu Khun Suthep!! Arrrgghh!
--


Mor panik menemui Rin setelah mendengar kabar Lisa yang kabur. Rin menjelaskan situasinya dan sekarang dia tidak tahu harus bagaimana. Mor mengajak Rin untuk pergi bersama membawa Lisa pulang.
“Tapi, P’Lisa tidak mau melihat P’Don,” beritahu Rin.
“Tapi, Lisa tidak bilang tidak mau melihat kita,” balas Mor.
Rin baru tersadar kalau omongan Mor ada benarnya juga ya.
--



Paula dkk yang penasaran malah nekat pergi ke rumah berhantu yang di ceritakan Gigi. Mereka jalan masuk sambil bersembunyi di belakang Waen. Pas Paula bersin, semua langsung terlonjak ketakutan.


Mereka menanyakan kursi yang Gigi bilang bergerak sendiri. Gigi langsung menunjuk ke kursi goyang yang ada di pojok ruangan. Dan semua langsung menyuruh Ko yang memeriksa. Eh, si Ko baru nyentuh dikit kursi itu udah berteriak dan bergerak macam cacing kepanasan, membuat semuanya ketakutan.
Ketika di periksa dengan benar, tidak ada yang aneh dengan kursi itu. Paula malah menyuruh Waen untuk keliling memeriksa. Tapi, Waen mana mau. Jadinya, mereka semua berjalan sambil berangkulan tangan.



Panom merasakan ada yang aneh hingga mendongak ke atas. Arhhhh!! Ada sosok pria berpakaian putih mengenakan topi koboi duduk di kursi goyang di lantai 2. Semua sontak lari ketakutan.
--


Nenek baru saja pulang dari perjalanannya. Dan Ratree menyambutnya dengan hangat. Dia bahkan menunjukkan dan mengutarakan rasa kekhawatirannya. Bahkan sok baik menyuruh Nenek untuk tidak usah memikirkan masalah Orn lagi.

Suasana baik itu rusak ketika Waen datang sambil berteriak minta tolong pada Nenek. Dia memberitahu kalau hantu Khun Suthep menghantui penginapan.
--



Hm, ku kira Pit kabur dari rumah, tapi ternyata dia pulang juga ke rumah. Hanya saja saat Ratda dan Pat dengan baik-baik mengajaknya untuk makan bersama, Pit menolak.



Tidak lama, Gigi datang sambil berteriak ketakutan. Sama seperti Waen, dia menyampaikan kabar mengenai hantu Khun Suthep di rumah kayu di belakang penginapan. Bukan hanya dia yang melihat tapi juga Waen dan yang lain.
Karna antara percaya dan tidak dengan ucapan Gigi, Pat menyarankan agar mereka pergi ke sana untuk memeriksa.
--



Rin dan Mor pergi dari perternakan bersama. Mereka akan menjemput Lisa.
--


Panom, Paula dan Ko ada di dekat rumah kayu itu. Mereka di sana karena Waen menyuruh mereka untuk mengawasi. Padalah Paula dkk sudah sangat takut hingga kaki mereka terus gemetar.

Akhirnya yang di tunggu datang. Waen datang bersama Nenek dan Ratree. Melihat mereka, Nenek memerintahkan agar mereka kembali ke perternakan dan bekerja. Panom dkk menolak. Mereka masih ingin membuktikan apakah ada hantu atau tidak.
“Omong kosong!” marah Nenek.
Baru juga ngomong gitu, di dalam tiba-tiba terdengar suara gemerincing. Panom dan yang lain langsung teriak ketakutan, kecuali Nenek dan Ratree.


Nenek akhirnya membuka pintu. Dan terlihat kalau suara yang mereka dengar tadi adalah suara vas bunga yang jatuh ke lantai dan pecah. Nenek kemudian menanyakan dimana Waen melihat hantu Khun Suthep? Waen dengan takuta menunjuk ke balkon lantai dua. Dan tidak ada apapun sekarang.
Semuanya berteriak ketakutan. Hanya Ratree dan Nenek yang tetap tenang.

Pit, Ratda, Pat dan Gigi juga datang ke sana. Ratda kaget saat melihat Nenek sudah ada di dalam rumah. Jangan bilang kalau Nenek juga percaya pada cerita mereka mengenai arwah ayah?
“Ya,” jawab Nenek.
“Astaga. Aku tidak mengira mae akan percaya hal seperti itu juga. Tidak ada hantu. Mereka hanya berhalusinasi,” ujar Ratda.

Waen dan yang lain masih ngotot kalau ada hantu. Karna itu, Pat mulai memeriksa. Dia memeriksa wastafel dan ada dua mangkok piring di sana dan saat di pegang, masih terasa basah. Beneran nggak ada hantu. Mana ada hantu bisa nyuci piring.
--

Don tampak sangat serius saat menerima telepon, “Baik aku akan segera ke sana.”
Kemudian, Don menghampiri Orn dan bilang kalau ini sudah waktunya.
--


Dari lantai atas, seseorang turun. Dan dia adalah Lisa!!



Post a Comment

Previous Post Next Post