Content and Images Copyrights by OCN
Tayangan ini mungkin tidak sesuai bagi pemirsa dibawah 15 tahun.
Pemirsa diharap bijak.
Drama ini terinspirasi dari kejadian nyata,
tapi dijadikan cerita fiksi untuk memberikan efek dramatis.
Drama ini tidak berkaitan dengan orang - orang sebenarnya.
EPISODE 01
Pada malam natal, di tengah turunnya salju, seorang wanita dengan rambut berantakan dan wajah yang memar berlari ketakutan di antara gang - gang yang sepi. Seorang pria berpakaian hitam dengan tudung yang menutupi wajahnya berjalan mencari wanita tersebut. Wanita tersebut terus berlari dengan tertatih - tatih dan terjatuh, membuat bekal yang dibawanya hancur. Wanita ini kemudian bersembunyi di antara plastic tumpukan sampah dan ember - ember besar.
25 November 2014, 22:15 KST, Eunhyung-dong, Sungwun
Di Pelabuhan Sungwun, detective Moo Jin Hyuk dan 3 rekannya sedang melakukan pengintaian terhadap tersangka pembunuhan. Tak lama kemudian, tersangka yang mereka intai datang dengan sebuah mobil van. Jin Hyuk menelepon detective Oh bertanya mengenai bala bantuan yang disiapkan untuk mereka. Namun, bala bantuan masih belum sampai dan meminta mereka menunggu. Jin Hyuk segera memerintah rekannya untuk melakukan penyergapan tanpa menyisakan seorangpun karena jika mereka menunggu bala bantuan tiba, sang pelaku akan segera naik kapal dan kabur.
Ketika turun dari mobil untuk menangkap pelaku, handphone Jin Hyuk berbunyi. Jin Hyuk melihat handphonenya sekilas dan meninggalkannya di mobil tanpa menjawabnya. Dilayar handphone tersebut tertulis "Belahan Jiwa."
Ternyata yang menelepon adalah wanita yang dikejar - kejar oleh pria bertudung hitam. Wanita itu adalah istri Jin Hyuk, Heo Ji Hye. Karena teleponnya tidak diangkat, Ji Hye kemudian menelepon pusat layanan darurat 112. Operator yang mengangkat telepon tersebut adalah petugas Kang Kwon Joo. Ji Hye segera meminta bantuan karena seseorang berusaha membunuhnya. Kwon Joo yang menerima telepon, meminta Ji Hye untuk mengulangi lagi perkataannya dan menanyakan dimana posisinya sekarang. Ji Hye melihat sekelilingnya dan mengatakan bahwa dia melihat sebuah tangga bangunan yang sempit.
Kwon Joo mendengar dengan teliti dan matanya terlihat berpikir. Petugas senior yang berada di sampingnya kemudian bertanya ada apa. Kwon Joo menjawab jika dia merasa sang penelepon sedang terluka, sulit untuk berkomunikasi dan tidak mengetahui lokasinya. Petugas senior tersebut segera mengambil alih telepon, dan berkata untuk tetap tenang dan mengatakan bahwa mereka baru bisa mengirim bala bantuan jika mereka mengetahui alamatnya. Ji Hye kemudian melihat sekitar dan melihat sebuah spanduk yang bertuliskan Gereja Banseok. Namun, tiba - tiba teleponnya terputus.
Pria bertudung hitam semakin mendekat ke tempat persembunyian Ji Hye. Ji Hye semakin ketakutan.
Sementara itu, di markas telepon 112, petugas senior memerintahkan Kwon Joo untuk segera menelepon kembali Ji Hye karena sambungan telepon terputus. Kwon Joo terlihat ragu - ragu dan berpikir, petugas senior yang kesal segera menegurnya dan menelepon kembali si penelepon.
Sang pria bertudung sudah hampir pergi dari lokasi persembunyian Ji Hye ketika tiba - tiba dia mendengar suara telepon. Ji Hye segera menjawab teleponnya dan meminta tolong, namun Kwon Joo malah menanyakan kembali dimana posisi Ji Hye tersebut. Sementara, Ji Hye menjelaskan posisinya, sang pria bertudung lewat.
Ji Hye yang merasakan kehadiran sang pembunuh, perlahan - lahan beranjak dari tempat persembunyiannya. Akan tetapi, sang pembunuh yaitu pria bertudung sudah berada di belakangnya dan mendorongnya jatuh. Handphonenya terlempar. Kwon Joo yang mendengar suara orang terjatuh terkesiap kaget dari tempat duduknya dan memanggil - manggil Ji Hye, namun tidak ada jawaban.
Sang pria bertudung mendekati Ji Hye yang terkapar dengan senyuman menyeramkan di wajahnya.
"Jangan bunuh aku. Kumohon. Anakku sedang menungguku dirumah."
Pria bertudung membalik tubuh Ji Hye agar melihatnya.
"Karena itu, seharusnya kamu tidak bertingkah," ujar pembunuh tersebut. Dia kemudian mengeluarkan besi berbentuk bulat dan menghantamkannya ke kepala Ji Hye. Kwon Joo yang mendengar dari telepon tersentak dengan apa yang di dengarnya. Sementara, sang pembunuh terus menghantamkan besi bulat itu kepada Ji Hye. Malam itu, dengan salju yang turun, Ji Hye tewas.
Sementara itu, di pelabuhan Sungwun, operasi penangkapan yang dipimpin oleh Jin Hyuk sukses besar. Jin Hyuk dan para rekannya bahkan minum - minum di sebuah kedai untuk merayakan kesuksesan tersebut. Mereka bahkan mengatakan kepada ahjumma pemilik kedai bahwa mereka adalah tim nomor satu.
Tak lama kemudian, telepon Jin Hyuk berbunyi. Dari Dae Shik, temannya yang berada di unit 2 kejahatan serius. Jin Hyuk menjawab telepon Dae Shik dengan semangat dan bahkan mengajaknya untuk minum - minum bersama, Tetapi, Dae Shik menjawab dengan suara cemas dan bertanya apakah Jin Hyuk sudah menelepon istrinya.
"Kenapa kamu merindukan istriku?" Tanya Jin Hyuk dengan bercanda. "Kurasa dia menghubungiku tadi. Kenapa?"
"Begini. Ada sebuah kasus pembunuhan di Eunhyung-dong. Aku datang kesini dengan Kepala Jang."
Tetapi, Jin Hyuk tidak menangkap maksud perkataan Dae Shik dan mengira bahwa Dae Shik tidak bisa datang untuk minum dengannya karena menangani sebuah kasus.
"Seorang pria membunuh seorang wanita setelah berusaha memerkosanya. Di dompetnya, kami menemukan KTP istrimu,"ujar Dae Shik. Dia meminta Jin Hyuk untuk segera menelepon istrinya. Dan untuk sekarang dia akan memeriksa sidik jari korban wanita untuk berjaga - jaga.
Jin Hyuk mengira bahwa ini adalah tanggal 1 April sehingga Dae Shik berusaha mengerjainya dengan April Mop. Dia berkata kenapa Dae Shik berbohong kepadanya padahal sekarang bukan tanggal 1 April. Dae Shik kan mengenal wajah istrinya, tinggal melihat wajahnya saja dia sudah tahu tanpa harus tes sidik jari. Jin Hyuk merasa emosi karena lelucon yang tidak lucu tersebut.
"Masalahnya, wajahnya rusak parah. Kami tidak bisa mengenalinya."
"Jika dia menjawab teleponku, aku akan membunuhmu," ancam Jin Hyuk. Dia segera menelepon 'Belahan Jiwa'-nya namun tidak diangkat. Wajah Jin Hyuk mulai berubah khawatir.
Dalam keadaan mabuk, Jin Hyuk bergegas ke TKP dimana mayat Ji Hye di temukan. Dia menerobos paksa garis polisi dan menemukan bekal yang dibawa istrinya di jalanan dalam keadaan hancur dengan sebuah kertas memo bertuliskan : "Kenapa kamu pergi begitu saja? Kamu melupakan ulang tahunmu. Selamat ulang tahun dan aku mencintaimu, detective."
Dengan langkah gontai, dia mendekati mayat wanita tersebut, melihat tangannya yang memakai gelang seperti Ji Hye dan melihat sebagian wajahnya. Ya, itu adalah istrinya, Ji Hye. Dia bahkan melihat kaki istrinya yang kotor dan berdarah. Rekannya, Dae Shik, melihat dengan sedih sahabatnya. Sedangkan Jin Hyuk berusaha membangunkan istrinya.
Paginya, berita mengenai pembunuhan isteri Moo Jin Hyuk disiarkan. Moo Jin Hyuk adalah detective dari unit 1 Kejahatan Serius di Kepolisian Daerah Sungwun yang telah menerima banyak penghargaan atas jasa - jasanya. Kejadian ini terjadi karena istrinya ingin mengantarkan makanan kepada Jin Hyuk yang sibuk bekerja dan tidak pulang.
Petugas telepon pusat layanan darurat yang menerima panggilan dari Ji Hye juga dihukum karena ketidakmampuannya menjawab telepon dari korban. Kepala polisi yang bertanggung jawab terhadap pusat layanan darurat juga mengundurkan diri dari jabatan karena kesalahan teamnya.
Persidangan terakhir untuk kasus pembunuhan Ji Hye dimana tersangka, Go Dong Chul, melalui pengacaranya menyatakan bahwa pada malam kejadian dia dalam kondisi mabuk dan tidak mengetahui apapun. Karena itu, Jaksa penuntuk memanggil Letnan Kang Kwon Joo dari pusat layanan darurat yang pada malam kejadian menerima telepon dari Ji Hye sebagai saksi.
Jaksa penuntut bertanya kepada Kwon Joo mengenai kesaksiannya mengenai bahwa dia adalah petugas yang menjawab telepon dari Ji Hye malam itu. Kwon Joo menyatakan bahwa dia yang menjawab panggilan dari Ji Hye dan mendengar suara pelaku malam itu. Ketika jaksa penuntut bertanya kepada Kwon Joo apa benar ini suara Go Dong Chul yang didengarnya dan sebelum sempat dia menyelesaikan perkataanya, Kwon Joo langsung menyatakan bahwa itu bukan suara pelaku yang didengarnya.
Ruang sidang yang semula tenang mulai ribut. Jin Hyuk yang mendengar pernyataan dari Kwon Joo, bertanya kepada Dae Shik mengenai apa maksud dari perkataannya.
“Sebenarnya, ada rumor bahwa dia mengatakan bahwa Go Dong Chul bukan orang yang membunuh istrimu dan itu pelaku yang sama yang juga membunuh ayahnya. Tapi kematian ayahnya sudah terbukti sebagai kecelakaan tabrak lari. Kurasa dia berencana menutupi kesalahannya karena dia putus asa,” jelas Dae Shik.
Hakim kemudian mempertayakan pernyataan Kwon Joo bahwa apa yang dimaksud adalah pelaku dan terdakwa memiliki suara yang berbeda. Kwon Joo menoleh kebelakang menatap Jin Hyuk dan kemudian dengan pasti menjawab pertanyaan hakim dan menyatakan bahwa dia memiliki bukti rekaman pada pukul 22.18 hingga 22.21 yang merekam suara pelaku yang berbicara kepada ayahnya yang saat itu juga sedang berpatroli didaerah sana melalui portofon tepat setelah kejadian tersebut dan kemudian membunuh ayahnya.
“Dia berusia akhir 20-an hingga pertengahan 30-an. Dia memiliki suara lebih rendah dari suaranya (Go Dong Chul). Aku juga bisa mendengar suara meretak dari rahangnya.”
Jaksa penuntut kemudian meminta izin kepada hakim untuk berbicara kepada saksi. Dengan berbisik dia mengatakan bahwa Kwon Joo sudah gila dan berbicara omong kosong. Dia bahkan mengatakan bahwa Kwon Joo ingin menghancurkannya. Dari pembicaraan tersebut, kita tau bahwa ternyata sebelumnya Kwon Joo sudah pernah menyatakan buktinya namun diabaikan oleh dia (jaksa penuntut).
Hakim kemudian meminta rekaman yang dinyatakan oleh Kwon Joo tersebut namun ketika dibuka ternyata hanya ada rekaman suara Ji Hye yang meminta agar tidak dibunuh. Kwon Joo kemudian berkata jika rekamannya tidak hanya sampai itu, harusnya ada lanjutan rekaman pembicaraan ayahnya dengan pelaku yang terekam ketika dia menghubungi lewat portofon. (hmmm.. sepertinya kasus ini melibatkan orang dalam dan ada sabotase)
Jin Hyuk yang mendengar Kwon Joo yang bersikeras bahwa Dong Chul bukan pelaku menjadi marah dipersidangan. Dia meminta Kwon Joo untuk berkata jujur dan bahkan berkata jika Kwon Joo sudah disuap oleh pelaku dan dia akan membayar lebih tetapi Kwon Joo harus jujur. Emosi Jin Hyuk semakin tersulut ketika melihat senyuman Go Dong Chul. Akhirnya, Jin Hyuk diusir dari persidangan.
Berita kemudian menyiarkan hasil persidangan tersebut.
“Saksi dari pusat layanan darurat bersaksi bahwa suara terdakwa tidak cocok dengan pelaku. Karena itu, terdakwa, Go Dong Chul, mengubah kesaksiannya. Tapi menurut kepolisian, rekaman suara yang diklaim didengar oleh saksi sama sekali tidak ada. Kepolisisan mengungkapkan kebingungan mereka dan ada banyak rumor apakah korban memiliki keterkaitan dengan Go Dong Chul.”
Chapter 1 : Suara di Kegelapan
Tiga tahun setelah insiden Eunhyung-dong
Kita di perlihatkan kesibukan dari pusat layanan darurat 112. Sementara itu, Kang Kwon Joo baru saja pulang dari Amerika Serikat. Dia pergi ke AS untuk belajar mengenai profiler suara. Dia berjalan melewati toko - toko, dia kemudian mendengar suara televisi di salah satu tokoh yang menyiarkan berita tentang penipuan yang dilakukan terhadap seorang kakek. Dari rekaman yang berhasi didapat, terdengar pelaku yang menipu kakek tersebut dengan mengatakan bahwa cucunya telah di culik. Kwon Joo kemudian menelepon 112 dan meminta mereka untuk membuka berita yang menyiarkan kasus penipuan terhadap kakek tersebut. Kwon Joo pun mengemukakan analisisnya bahwa pelaku kasus penipuan kakek tersebut adalah cucunya sendiri. Dia mengubah suaranya dengan modulator tapi suara rekamannya cocok dengan napas, aksen dan pola berbicara sang cucu. Dia meminta mereka untuk melakukan analisis suara, karena sama seperti sidik jari, suara setiap orang juga berbeda. Dia kemudian mematikan teleponnya.
Berita kemudian berganti dengan kasus Ms. Yu yang di temukan dengan tengkorak retak dan dimutilasi satu bulan lalu di Gojeong-dong dimana Mr. Jang, pacarnya, ada dilokasi dan dia seharusnya ditanyai oleh polisi. Akan tetapi, ternyata polisi gagal untuk menemukan keberadaan tersangka.
Kemudian kita mendengar narasi dari Kang Gwon Joo.
“Namaku adalah Kang Kwon Joo. Aku memiliki bakat khusus yang tidak diketahui orang lain. Aku bisa melihat dunia bukan dengan mataku, tapi telingaku. Setelah pulih dari cedera mata saat kecil, aku bisa mendengar dan melihat semua suara dengan telingaku.”
Kitapun di perlihatkan, Kwon Joo yang sedang menyeberang, dimana telinganya menangkap semua suara yang tidak bisa di dengar manusia biasa. Dia dapat mendengar langkah kaki, suara detak jam, suara kendaraan di kejauhan dan suara lampu lalu lintas yang berganti warna. Dia kemudian memasang headphone ditelinganya untuk menghindari suara - suara tersebut. Tiba - tiba dari arah berlawanan seorang siswa SMA berjalan menabraknya bukannya minta maaf dia malah menatap kesal dan melanjutkan jalannya sambil menelepon berkata jika dia akan diberi 100 dollar jika menemui seseorang. Kwon Joo menatapnya pergi.
Sementara itu, di markas kepolisian, kita melihat para polisi yang sedang sibuk menginterogasi para tersangka. Salah satu tersangka dengan kemeja merah, babak belur karena dihajar oleh seorang petugas polisi patroli yang sedang tiduran di sofa di sudut ruangan. Kita kemudian melihat, bahwa petugas patroli yang sedang tiduran disofa tersebut adalah Moo Jin Hyuk.
Tiga tahun setelah kematian istrinya, Jin Hyuk menjadi hancur. Karirnya di kepolisian terus mengalami penurunan hingga sekarang hanya menjadi petugas patroli. Temannya Jin Hyuk memarahi Jin Hyuk karena berusaha menangkap penjahat ini sampai mereka tidak dapat menangkap pelaku Gojeong-dong dan sekarang Jin Hyuk malah tidak peduli. Jin Hyuk menangkap penjahat kemeja merah tersebut karena ingin mendapat informasi mengenai Dong Chul. Jin Hyuk masih menganggap bahwa Dong Chul adalah pelaku pembunuhan istrinya dan masih berusaha mencari jejaknya.
Dae Shik kemudian datang menenangkan petugas polisi yang marah karena ulah Jin Hyuk dan kemudian mengajak Jin Hyuk pergi. Sebelum pergi, ternyata pria berkemeja merah teringat bahwa Jin Hyuk adalah suami dari wanita yang pernah diberitakan dibunuh Dong Chul. Pria itu terus memprovokasi Jin Hyuk karena dia tau bahwa ada kamera pengawas sehingga Jin Hyuk tidak akan berani memukulnya. Jin Hyuk kemudian berpura - pura beranjak pergi tetapi kemudian berbalik memukul pria itu hingga pingsan sementara petugas kepolisian panik menutup kamera pengawas agar tidak merekam Jin Hyuk.
Kwon Joon ternyata kembali ke Korea untuk membentuk team khusus yang bernama team Golden Time. Dia mempresentasikan mengenai rencananya ini kepada para petinggi kepolisian.
“Rentang waktu tiga menit, lima menit dan sepuluh menit tepat setelah insiden terjadi adalah golden time saat kalian bisa menyelamatkan nyawa korban. Tidak melewatkan golden time adalah tujuan Team Golden Time. Kita harus berada di TKP tiga menit setelah laporan dan menangkap pelaku dalam 10 menit. Team Golden Time dipanggil terlebih dahulu daripada team lainnya.”
Namun ide nya tersebut mengalami pertentangan dari para petinggi kepolisian karena dianggap tidak sesuai dengan hierarki kepolisian. Kwon Joo kemudian menyatakan bahwa sistem pelaporan terlalu berbelit - belit dan menyebabkan banyaknya kasus yang tidak selesai. Kasus Songshin-dong bulan Februari, kasus Hwami-dong bulan Oktober adalah beberapa contoh kasus dimana para penelepon tewas karena sistem dan rumitnya prinsip - prinsip. Karena itu dia ingin memaksimalkan fungsi telepon pelayanan darurat dengan mengubah peraturan dan membuat team eksklusif yang bertindak cepat menangani laporan.
Sementara itu, Dae Shik berusaha menasehati Jin Hyuk. Belum lama pangkatnya di turunkan dan dia sudah melakukan pemukulan kepada pria tadi. Dia mengatakan bahwa Jin Hyuk harus hidup demi Dong Woo, anaknya dan jangan mengejar Dong Chul lagi. Sudah lama tidak ada kabar mengenai keberadaan Dong Chul, mungkin saja dia sudah mati. Dae Shik bahkan berkata jika Ji Hye bias sedih jika melihat Jin Hyuk hidup seperti ini. Namun, Jin Hyuk mengabaikan nasehat Dae Shik dan malah mengajaknya makan.
Dae Shik kemudian memberitahukan bahwa saksi yang bersaksi di persidangan untuk kasus Ji Hye, Kang Kwon Joo sudah kembali. Berita ini berhasi menarik perhatian Jin Hyuk.
Di tempat lain, Kwon Joo dan para petinggi sedang melihat kinerja pusat layanan darurat 112. Dimana, mereka kesulitan menjawab telepon dari orang asing dan terkadang mendapat telepon iseng. Komisaris Bae Byung Gon, malah meng-klaim bahwa mereka sudah berusaha semampunya. Gyung Hak bahkan berkata bahwa seharusnya sekarang ini mereka sibuk menangkap penjahat bukannya melihat ini.
“Kamu tahu pusat layanan darurat kita memiliki tingkat panggilan kembali terendah di Korea, bukan? Dia akan menjadikannya yang paling tinggi di Korea dalam enam bulan, dan meminta bekerja disini. Karena dia memecahkan sebuah kasus yang sangat besar di AS, mereka terlihat sangat mendukung,” jelas Dae Shik kepada Jin Hyuk mengenai tujuan kembalinya Kwon Joo. Dia bahkan berkata, bahwa ada gossip bahwa Kwon Joon belajar diluar dengan uang hasil suap dari Dong Chul. Jin Hyuk yang mendengar penjelasan Dae Shik terlihat kesal.
Sementara itu, Komisaris Bae mengajak para petugas polisi untuk mengakhiri kunjungan ini karena mereka masih harus melakukan rapat. Komisaris Bae bahkan memerintahkan kepada detective Jang Gyung Hak untuk segera menangkap pelaku kasus Gojeong-dong. Dia mengatakan bahwa karena para wartawan, obat tekanan darahnya bahkan tidak dapat menurunkan tekanan darahnya lagi. Gyung Hak dengan percaya diri, mengatakan untuk tidak khawatir karena team nya sudah mengintai tersangka dan akan menangkapnya hari ini. Gyung Hak bahkan berkata kepada Kwon Joo agar lain kali tidak membuang waktunya seperti hari ini. Selesai berkata seperti itu, Gyung Hak beranjak pergi dengan Komisaris Bae.
Namun, Kwon Joo menghentikan langkah mereka. Dia berkata seharusnya mereka melihat apakah ini membuang waktu atau tidak. Kalian baru datang 10 menit dan sudah membuat keputusan.
Gyung Hak terlihat ingin melawan kata - kata Kwon Joo, namun dari luar ruangan terlihat Jin Hyuk yang mengetok - ngetok pintu dengan keras dan meminta agar Kwon Joo keluar. Para petugas berusaha menahannya. Namun, Jin Hyu tetap berteriak memanggil Kwon Joo.
Hal ini menarik perhatian dari Komisaris Bae, Gyung Hak dan petinggi polisi lainnya. Kwon Joo meminta izin untuk menemui Jin Hyuk. Di luar, Kwon Joo mengajak Jin Hyuk untuk berbicara di tempat lain namun Jin Hyuk tidak mau, dia langsung mengatai Kwon Joo sebagai orang yang tidak tahu malu karena menerima suap dari penjahat, membuat kekacauan di persidangan dan sekarang datang kembali kesini.
Komisaris Bae yang melihat dari jauh bertanya kepada Gyung Hak, bukankah itu Jin Hyuk? Gyung Hak pun menjawab Iya dan sepertinya Kwon Joo adalah saksi yang ada di persidangan yang melibatkan kematian istri Jin Hyuk dari kasus tiga tahun yang lalu. Dia bahkan mengatakan bahwa karena kesaksian aneh dari seorang petugas (Kwon Joo), mereka bahkan harus kehilangan pelaku. Komisaris Bae yang mendengar jawaban Gyung Hak merasa bingung kalau begitu kenapa Kwon Joo bisa kembali kesini.
Kwon Joo juga langsung membalas perkataan Jin Hyuk. Dia tidak menyangka bahwa Jin Hyuk akan hancur seperti ini. Padahal, tadinya dia berencana ingin meminta Jin Hyuk menjadi ketua dari team yang dibentuknya tapi sepertinya dia harus mengurungkan niat nya tersebut.
Jin Hyuk yang mendengar perkataan Kwon Joo, tertawa dan bahkan menyindirnya. Dia mengucapkan terimakasih tetapi dia tidak akan menerimanya. Dia balas berkata jika Kwon Joo bahkan menggunakan kematian ayahnya demi kepentingan dirinya sendiri.
"Apakah kamu bahkan memperingati hari kematian ayahmu?" Tanya Jin Hyuk, sarkastik.
"Berpikirlah sesukamu. Kamu boleh menyalahkan atau mengutukku. Apapun yang kukatakan, kamu tidak akan mempercayaiku. Kurasa kamu masih butuh waktu untuk menerima permintaan maafku."
Mendengar jawaban Kwon Joo, emosi Jin Hyuk menjadi naik. Ketika Kwon Joo berbalik untuk pergi. Dia langsung mencengkram pundaknya dan membaliknya menghadap kearahnya. Untungnya, Dae Shik tiba dan meminta Jin Hyuk melepaskan Kwon Joo karena ada komisaris yang melihat. Namun, Jin Hyuk tidak peduli dan meminta Dae Shik melepaskan tangannya. Dae Shik kemudian melepas Jin Hyuk dan berjalan pergi dengan kesal sambil mengacak rambutnya.
Jin Hyuk kemudian bertanya kepada Kwon Joo. Pertanyaan yang sudah di tahannya selama tiga tahun. Dia bertanya kenapa Kwon Joo melakukan hal itu tiga tahun yang lalu. Kenapa Kwon Joo menghilang selama tiga tahun setelah persidangan itu. Kenapa Kwon Joo mengatakan bahwa dia mendengar sesuatu yang tidak didengarnya. Namun, Kwon Joo tetap diam dan menatap Jin Hyuk dengan pandangan yang berkaca-kaca.
"Apakah kamu sungguh ingin menggunakan kematian ayahmu dan uang Dong Chul untuk belajar di luar negeri? Apakah itu sebabnya?" Tanya Jin Hyuk penuh kemarahan karena Kwon Joo tidak menjawab pertanyaanya.
"Jika aku memberitahumu yang sebenarnya, akankah kamu mempercayaiku?" Tanya Kwon Joo balik kepada Jin Hyuk.
Belum selesai pembicaraan mereka, salah seorang petugas wanita panggilan darurat 112, menghampiri mereka dan mengatakan kepada Kwon Joo bahwa ada sebuah telepon yang melaporkan penculikan di persimpangan Eunhyung-dong.
Kwon Joo yang mendapat laporan tersebut kemudian berusaha melepaskan cengkraman Jin Hyuk dari bahunya. Tetapi Jin Hyuk tidak melepaskannya dan tetap mengenggamnya erat. Kwon Joo kemudian berkata mereka dapat bicara lagi setelah telepon ini, baru Jin Hyuk melepaskannya.
Penelepon adalah Park Bok Nim dan berusia 17 tahun. Dia pergi ke Stasiun Eunhyun untuk menemui pria dari aplikasi kencan dan diculik lima menit yang lalu.
Kwon Joo kemudian mengambil alih telepon. Dia meminta kepada Bok Nim untuk menjelaskan apa yang terjadi.
"Aku sudah bilang berulang kali. Aku diculik oleh seorang pria gila. Tolong cepat datang," ujar Bok Nim dengan cepat dan putus asa. Wajahnya memar - memar. Bok Nim adalah anak SMA yang tadi menabrak Kwon Joo di persimpangan lampu merah tadi pagi. "Pria itu sungguh tidak waras. Dia memiliki banyak pisau di ranselnya."
Kwon Joo mendengar suara Bok Nim dengan seksama. Dia seolah berpikir. Kwon Joo kemudian memerintahkan petugas untuk melacak lokasi Bok Nim dari sinyal ponselnya.
"Aku bertemu dengannya di sebuah aplikasi kencan. Dia bilang akan membayarku 100 dollar hanya untuk bicara sebentar. Jadi, kami setuju untuk bertemu di Stasiun Eunhyung," jelas Bok Nim.
Flashback
Bok Nim pergi ketaman dan bertemu dengan seorang Ahjussi yang berkumis dan rambutnya botak di depan. Ahjussi itu bertanya kepada Bok Nim apa benar jika 5885 adalah empat angka terakhir nomor teleponnya?
Bok Nim dengan wajah malas mengeluarkan handphonenya yang mempunyai gantungan sebuah boneka berwarna cokelat. Ahjussi tersebut terlihat senang dan mengajak Bok Nim untuk mengikutinya. Bok Nim bertanya apa ahjussi tersebut mempunyai uang? Namun, ahjussi tersebut tidak menjawab pertanyaan Bok Nim, dia menyuruh Bok Nim mengikutinya dan dia akan memberikan uangnya nanti.
Bok Nim terus mengikuti ahjussi tersebut sampai ke sebuah pemukiman. Mereka terus berjalan hingga ke gang - gang yang sepi. Bok Nim kemudian merasakan firasat aneh. Dia meminta izin pulang dan menyuruh ahjussi tersebut untuk mencari wanita lain.
Ahjussi tersebut tersenyum dan mengizinkan Bok Nim untuk pergi. Ketika Bok Nim berbalik, wajah ahjussi seketika berubah menyeramkan. Dia segera berlari, membekap mulut Bok Nim, namun Bok Nim terus meronta - ronta. Dia kemudian memiting kepala Bok Nim dan kemudian melempar badan Bok Nim ke dinding di sampingnya. Wajah Bok Nim menabrak dinding dengan keras. Dia kehilangan kesadaran dan ahjussi tersebut kemudian menyeretnya pergi dari sana.
Petugas sudah berhasil melacak ponselnya yang berada di radius dua kilometer dari Stasiun Eunhyung-dong. Namun, untuk melacak koordinat GPS nya butuh waktu. Kwon Joo yang menerima laporan tersebut kemudian melihat komputernya. Terlihat lokasi berada di sekitar area pembangunan Eunhyung. Kwon Joo kemudian bertanya apa yang dilihat Bok Nim disekitarnya. Bok Nim kemudian mengatakan apa yang dilihatnya, ada batu bata, semen, sepotong kayu dan pasir di lantai sepertinya dia berada di lokasi pembangunan.
Mendengar apa yang dilihat Bok Nim, Kwon Joo berpikir bahwa ini bukan sekedar penculikan atau pemerkosaan biasa karena adanya plastic dan pasir. Kwon Joo kemudian bertanya apa Bok Nim tau dimana posisi pelaku sekarang.
Ahjussi tersebut ternyata sedang pergi ke kamar mandi. Bok Nim kemudian dengan merangkak, mendekati jendela dan membuang sebuah batu bata keluar jendela. Ahjussi yang mendengar ada suara jatuh, mengira bahwa Bok Nim melompat keluar dan kabur. Dia segera berlari keluar untuk mengejar Bok Nim. Sementara itu, Kwon Joo mendengar semua suara tersebut dari telepon.
Bok Nim kemudian melaporkan situasinya saat ini. Bahwa dia melempar batu bata dan pelaku sedang keluar karena mengiranya kabur. Kwon Joo memuji tindakan Bok Nim dan memberitahu bahwa dia akan mulai berbicara santai kepada Bok Nim.
Kwon Joo pun kemudian menekan alarm tanda bahaya dan melaporkan bahwa ada penculikan di Eunhyung-dong. Penculiknya memiliki senjata dan kemungkinan dia adalah tersangka pembunuhan. Pelapor bersembunyi dalam radius dua kilometer dari Eunhyung-dong 36, Youngdong-gu. Dibutuhkan operasi darurat dari divisi patroli didekat sana. Dia memerintahkan detective Moo Jin Hyuk dari divisi Patroli Seogu berangkat dari team Golden Time mulai dari sekarang.
Jin Hyuk yang ternyata masih berada diluar ruangan bersama dengan Dae Shik, mendengar perkataan Kwon Joo segera menerobos masuk dan bertanya apakah Kwon Joo sudah gila karena berani memerintahnya. Kwon Joo dengan tenang mngatakan bahwa ini adalah kasus darurat, jika tidak diatasi dalam waktu 10 menit maka ... belum selesai Kwon Joo bicara, Jin Hyuk dengan cuek bertanya kenapa?
Kemudian terdengar lagi suara Bok Nim yang meminta agar polisi datang menolongnya. Dengan putus asa dia terus meminta pertolongan. Jin Hyuk yang mendengar kata - kata putus asa Bok Nim teringat akan rekaman suara istrinya dulu meminta pertolongan. Jin Hyuk pun akhirnya pergi untuk menolong Bok Nim. Sementara itu, ternyata para petinggi polisi, Komisaris Bae dan Gyung Hak masih belum pergi dan memperhatikan dari belakang ruangan.
Gyung Hak segera masuk setelah kepergian Jin Hyuk dan bertanya kepada Kwon Joo sejak kapan ada team Golden Time. Tidakkah kamu tahu cukup menghubungi divisi patroli saja? Bagaimana jika dia hanya pria cabul?
"Jika dia pria cabul, dia tidak akan membawa senjata. Dia juga tidak akan mempersiapkan lapisan plastic," jelas Kwon Joo tegas.
Gyung Hak tetap tidak terima salah satu anggotanya disuruh mengurusi kasus kecil seperti ini. Tetapi Kwon Joo tidak peduli dan tidak berniat mengubahnya sejak tiga tahun yang lalu.
Dae Shik berusaha menghentikan Jin Hyuk. Namun, Jin Hyuk berkata dia meminta kita menyelamatkan nyawanya. Dia memohon pada kita dan menangis untuk menyelamatkan nyawanya. Usai berkata seperti itu, dia segera pergi meninggalkan Dae Shik.
Sementara, Bok Nim, semakin ketakutan dan frustasi. Dia bertanya mengenai polisi yang katanya sedang dalam perjalanan namun belum tiba juga hingga sekarang. Kapan mereka tiba? Kalian tidak peduli orang sepertiku mati? Aku pasti menjalani hidup yang menyedihkan. Bahkan namaku buruk.
Kwon Joo berusaha menenangkan Bok Nim. Dia berkata apakah perlu mereka membuat nama yang baru. Bok Nim terkejut mendengar perkataan Kwon Joo. Kwon Joo kemudian bercerita mengenai namanya. Dia berkata bahwa namanya berarti mengajak seseorang untuk minum itu karena ayahnya yang suka minum bahkan dihari kelahirannya. Karena itu dia di ejek selama masa sekolah. Sungguh ayah yang tidak berguna. Hal ini sedikit menenangkan Bok Nim, dia berkata bahwa ayah Kwon Joo sama buruknya dengan ayahnya. Kwon Joo kemudian mengatakan pada Bok Nim, bahwa dia mengerti perasaan Bok Nim. Tapi dia tau bahwa Bok Nim akan menjalani kehidupan yang lebih baik jika dia bisa keluar dari sana.
Bok Nim menjadi lebih tenang mendengar perkataan Kwon Joo. Kwon Joo berjanji jika dia akan menolong Bok Nim. Kwon Joo kemudian bertanya kembali pada Bok Nim apa yang diingatnya, apakah jalanan atau tas yang dibawa pelaku atau apapun. Bok Nim mengatakan bahwa sebelum pingsan dia melihat taman bermain dan kemudian pelaku menyeretnya ke sisi sebelah kanan dari taman.
Kwon Joo yang mendengar informasi tersebut segera meminta petugas melacaknya dan melaporkan hal tersebut ke polisi patroli termasuk Jin Hyuk. Bok Nim kemudian mengatakan bahwa dia juga melihat sesuatu yang berwarna - warni namun tidak jelas.
Bok Nim terlihat berpikir. Sesuatu yang berwarna - warni, apa itu? Dan waktu sudah berjalan selama 3 menit sejak kepergian Jin Hyuk. Hanya tersisa 7 menit dari Golden Time.
Jin Hyuk dan beberapa petugas patroli telah tiba disekitar Eunhyung-dong dan mulai melakukan penyisiran. Mereka mulai mencari lokasi taman dan bertanya kepada warga sekitar mengenai sesuatu dengan warna warna - warni di depan rumah.
Sementara di markas 112, Kwon Joo juga terlihat sibuk menenangkan Bok Nim sambil mencari siapa saja pelaku yang mungkin menjadi pelaku penculikkan Bok Nim. Sembari mendengar suara Bok Nim, pikiran Kwon Joo tidak tenang. Hal ini karena Kwon Joo mendengar suara benda yang seperti berdetak dan berputar - putar seperti terseret namun Kwon Joo tidak ingat benda apa yang mempunyai suara seperti itu.
Bok Nim yang sudah tidak sabar memutuskan untuk turun ke bawah. Kwon Joo yang mendengar rencana Bok Nim, segera menyuruh Bok Nim untuk tidak kemana - mana dan tetap berada di tempat persembunyiannya. Sementara Ahjussi, sudah berada kembali di depan gedung penyekapan Bok Nim. Dia melihat sebuah batu bata yang tergeletak dan melihat ke lantai atas. Ahjussi sadar bahwa suara yang didengarnya bukan suara Bok Nim yang kabur tetapi suara batu bata yang jatuh. Ahjussi segera berlari masuk kedalam gedung.
Bok Nim tidak mendengar nasihat Kwon Joo dan tetap memutuskan untuk turun. Namun, belum sampai di bawah, dia melihat bayangan ahjussi di depan pintu, Bok Nim yang panic segera masuk kedalam ruangan yang berada di samping tangga. Dia tidak menyadari bahwa gantungan handphonenya terjatuh di tangga. Kwon Joo mendengar semua suara tersebut dengan tegang dan menyuruh Bok Nim untuk segera bersembunyi. Sementara, ahjussi berlari di seluruh ruangan mencari Bok Nim.
Kwon Joo memberitahu kondisi bahwa pelaku dan korban sekarang berada dalam satu gedung dan meminta regu pencari untuk segera bergegas menemukan posisi Bok Nim.
Lima Menit sejak insiden
Jin Hyuk dan anggotanya semakin cepat dan cemas mencari lokasi Bok Nim. Sementara itu, ahjussi mengambil senjatanya yang adalah palu besi berbentuk bulat di ujungnya, dia mulai mencari Bok Nim lagi diluar.
Jin Hyuk dan rekannya bertanya kepada seorang ahjumma pemilik kedai apakah di sekitar daerah ini ada rumah dengan cat atau papan nama berwarna - warni. Ahjumma kemudian mengatakan ada tempat penitipan anak di lorong yang sudah bangkrut baru - baru ini. Tempat itu memiliki dinding yang dicat dengan bunga. Tempat itu bangkrut karena direktur tempat tersebut mempekerjakan supir yang tidak berpengalaman dan murah yang malah melecehkan anak - anak secara seksual di tempat itu.
Jin Hyuk kemudian melaporkan kepada Kwon Joo bahwa dia sudah menemukan tempat yang diduga sebagai tempat pelaku yaitu tempat penitipan anak dengan cat bunga didindingnya. Kwon Joo kemudian bertanya apakah di tempat tersebut ada papan nama LED? Jin Hyuk berkata kepada Kwon Joo untuk berhenti bicara omong kosong, mana mungkin tempat penitipan anak terdapat papan nama LED.
Kwon Joo terlihat tegang. Dia berpikir mungkin dia salah. Dia kemudian meminta agar Bok Nim bersabar sebentar lagi karena polisi hampir tiba. Bok Nim kemudian meminta maaf karena tidak mendengarkan perkataan Kwon Joo tadi. Dia berkata bahwa dia juga tidak pernah mendengar perkataan ibunya. Kwon Joo menenangkannya dan mengatakan bahwa semua orang dapat berbuat kesalahan. Dia juga pernah berbuat kesalahan besar di masa lalu.
Sementara itu, Jin Hyuk sudah hampir tiba di pusat penitipan anak, dan tidak jauh dari sana kita juga melihat ada sebuah tempat cukur rambut dengan papan LED yang berputar dengan warna - warni.
Pelaku kembali masuk kedalam gedung, dengan senjata palunya menyeret di dinding. Kwon Joo mendengar suaranya dengan jelas.
"Itu suara dari benda yang terbuat dari besi. Apa itu? Apakah itu pipa besi? Bukan. Itu memiliki ujung yang halus dan bulat. Biarkan aku mendengar suaranya sedikit lagi," pikir Kwon Joo sambil mendengar suara senjata pelaku.
Ahjussi tersebut keluar membawa tasnya dan mencari Bok Nim kemana-mana. Dia masuk keruangan Bok Nim bersembunyi. Bok Nim menahan suaranya. Ahjussi tersebut pun keluar dari ruangan tersebut, tidak menyadari Bok Nim yang bersembunyi di balik pintu. Namun, diluar ternyata ahjussi melihat gantungan kunci milik Bok Nim yang terjatuh.
Jin Hyuk sudah menemukan tempat penitipan anak yang dimaksud. Dia masuk dan menyusuri tempat tersebut.
Kwon Joo masih menghubungi Bok Nim. Ia yakin penculiknya ada di lantai pertama, sejauh ini semuanya berjalan dengan baik. Kwon Joo rasa penculiknya sudah pernah melakukan hal serupa berkali-kali, karena dia niat sekali mengejar korbannya
Bok Nim tiba - tiba teringat, bukan tas, pria itu memegang tongkat kayu panjang dan ada yang melekat di kayu tersebut. Mungkin tongkat pemukul bisbol.
Kwon Joo berpikir, itu palu? Biasanya digunakan tukang jagal untuk membunuh binatang. Dia kemudian teringat mengenai berita tadi pagi mengenai mayat wanita Ms. Yu dengan tengkoraknya rusak karena dipukuli palu.
Sementara itu, ternyata Jin Hyuk juga salah tempat, di sana hanya ada beberapa pria yang sedang minum-minum.
Sementara itu, ternyata Jin Hyuk juga salah tempat, di sana hanya ada beberapa pria yang sedang minum-minum.
Kwon Joo menyuruh Bok Nim segera keluar. Pelakunya bukanlah orang yang melakukan pelecehan terhadap anak-anak tetapi pelaku pembunuhan. Bok Nim mau keluar, tapi ia merasa pintu di belakangnya ada seseorang. Ahjussi tersebut berada di belakang pintu dan berkata "Kau di situ rupanya?"
Bok Nim diseret paksa, ponselnya jatuh. Jin Hyuk masih mencari lokasinya, Kwon Joo memberitahu korban sudah disiksa oleh pelakunya. Ada kemungkinan pelakunya juga pelaku kejahatan lainnya. Gyung Hak membentaknya dan bertanya apa yang dilakukan Kwon Joo. Kwon Joo mendekatinya dan mengutarakan kesimpulannya, dugaannya tentang palu kuat untuk menjagal hewan memang benar, kasus ini mungkin ada hubungannya dengan Kasus Gojeong-dong di mana mayat korban tengkoraknya retak karena pukulan dan dimutilasi.
“Apa yang kau bicarakan? Apa kau tidak tahu tim-ku di luar sana untuk menangkap si pembunuh tersebut?” teriak Gyung Hak.
“Tersangka kasus ini, bukan pertama kalinya dia melakukan kejahatannya. Hanya sedikit orang yang bisa memotong- motong badan seperti itu dengan rinci.”
“Dengar, Ms. Kang. Jika kau seenaknya seperti ini, kau bisa dipecat disini. Karena inilah aku menentang ide pembentukan team Golden Time," ujar Gyung Hak
Tak lama Gyung Hak ditelepon anak buahnya dan dia melaporkan kepada Komisaris Bae kalau pelaku kejahatan di Gojeong-dong sudah ditangkap namun masalahnya tersangka yang diduga dan di tangkap oleh team Gyung Hak memiliki alibi. Komisaris Bae kaget mendengar hal itu dan memerintah untuk mengirim bantuan untuk team tersebut (untuk menyelidiki alibi yang diduga Gyung Hak). Sepertinya pelaku yang diduga Gyung Hak sebagai pelaku Gojeong-dong salah dan pelaku yang sebenarnya adalah ahjussi yang meculik Bok Nim
“Dia memiliki keberanian membunuh orang dengan palu. Mungkin dia sedang berusaha mencari tempat kosong yang tidak terdeteksi. Bukan tempat kerja di mana banyak pekerja lalu lalang. Tempat di mana tersangka bisa dengan mudah membunuh orang dan memutilasi korban.” Kwon Joo memikirkan lokasinya. Sesuatu yang berwarna - warni, apa itu sebenarnya? Kwon Joo yakin pernah mendengar suara itu sebelumnya.
Ahjussi sedang memilih-milih pisau sementara Jin Hyuk belum menemukan lokasinya.
Kwon Joo teringat sesuatu, warna dan suaranya, tempat itu tempat cukur rambut. Ia memberitahu Jin Hyuk mengenai pemikirannya tersebut. Jin Hyuk tidak langsung percaya, setiap informasi yang salah bisa membunuh korban. Kwon Joo berusaha meyakinkannya untuk percaya.
Jin Hyuk melihat warna dan benda yang dimaksud tepat berada di depannya. Kwon Joo menyuruhnya cepat sebelum terlambat, ia tidak mau melihat orang lain meninggal di depan matanya.
Jin Hyuk lari ke TKP. Bok Nim meminta jangan dibunuh. Ahjussi yang melihat Bok Nim masih sadar bertanya dia mau meninggal seperti apa? Ia ingin segera pulang dan menghabisi Bok Nim. Jin Hyuk belum bisa masuk ke dalam karena pintu luar dikunci. Jin Hyuk memecahkan kaca dengan sikunya, lalu masuk ke dalam menaiki tangga.
Ahjussi sudah mengacungkan palunya.
10 menit berlalu semenjak laporan.
Tags:
Voice