Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 4 part 1
Original Network : tvN
Hujan tiba- tiba turun sangat deras. Sambil
berteduh di bawah atap rumah orang, Ji Won tertawa keras dan menceritakan
kepada Hee Sung alasan nya tertawa. Dia memakai baju baru, sepatu baru, dan
menghabiskan waktu satu jam untuk menatap rambutnya, karena ini adalah kencan
pertama mereka, tapi sekarang malah hujan. Mendengar kata ‘kencan’, Hee Sung
merasa bingung.
“Dua orang bersenang-senang bersama. Bukankah itu
kencan?” tanya Ji Won.
“Tapi aku tidak tertarik padamu,” balas Hee Sung.
“Lalu kenapa kamu menghabiskan waktu denganku di
hari liburmu?” tanya Ji Won, tidak percaya. Dan Hee Sung agak kesulitan untuk
menjawab.
“Begini... Itu karena kamu tidak akan terus
mengusikku jika aku mengencanimu.”
Mendengar itu, Ji Won menghela nafas kecewa. Dan
melihat ekspresi sedih di wajah Ji Won, Hee Sung merasa tidak tega dan mengajak
Ji Won untuk pergi. Tapi Ji Won segera menghentikan Hee Sung,
“Pemilik toko ayam goreng itu bilang tatapanmu melekat
padaku setiap kali aku lewat. Selagi membeli es loli, anak kelas lima, Sun Woo,
bertanya apakah kita berpacaran,” jelas Ji Won. “Pernahkah terpikir olehmu
bahwa hanya kamu yang tidak tahu kamu menyukaiku?” tanyanya. Dan Hee Sung
terdiam.
Melihat Hee Sung terdiam dan tidak bisa menjawab,
Ji Won tertawa gelli dan mengomentari betapa menyebalkan nya Hee Sung. Lalu dia
mengajak untuk bersuten, siapa yang kalah, maka harus berdiri di bawah hujan
selama 30 detik. Dan Hee Sung menolak, karena dia tidak suka memainkan
permainan konyol. Tapi ketika Ji Won mengeluarkan tangannya. Dia juga
mengeluarkan tangannya.
“Siap atau tidak, batu-kertas-gunting!” kata Ji
Won. Dia mengeluarkan gunting, dan Hee Sung mengeluarkan batu. “Kamu kalah!”
katanya dengan senang. “Ayolah. Cepat ke sana,” dorongnya.
Dibawah hujan. Ketika Hee Sung melihat Ji Won
tersenyum, dia ikut tersenyum tanpa sadar.
Namun kemudian Hee Sung berhenti tersenyum, ketika
dia melihat bayangan Ayahnya, Do Min Seok, yang menatap ke arah nya sambil
memegang tali anjing. Bahkan tangan nya bergetar sedikit dan dia mengepalkan
tangan nya untuk menyembunyikan ketakutan nya itu.
Ji Won heran melihat sikap Hee Sung, dan memanggil
nya. “Ada apa?” tanyanya, sambil melihat ke tempat yang Hee Sung lihat. Dan
disaat itu, bayangan Do Min Seok menghilang.
“Kamu aneh sekali. Kamu tahu itu? Kenapa kamu
menyukaiku? Kenapa?” tanya Hee Sung, tiba- tiba. Membuat Ji Won semakin heran.
“Aku benar-benar tidak mengerti. Bagaimana bisa kamu menyukai pria sepertiku?”
tanyanya. “Lupakan saja. Tidak ada gunanya bicara denganmu. Sebaiknya aku
pergi,” katanya, kemudian diapun langsung pergi.
Mendengar itu, Ji Won diam dan menangis sedih.
****
Diapotek. Mi Ja memarahi Hee Sung dan mengejek nya.
Dia dulu menyuruh Hee Sung untuk tinggal diluar negeri saja, tapi Hee Sung
malah tidak mau dan menikah. Baginya itu adalah lelucon dan dia menyuruh Hee
Sung untuk berhenti mengacaukan kehidupan mereka. Jika orang lain sampai tahu
tentang mereka, maka seluruhnya akan kacau. Dan itu tidak boleh terjadi. Jika itu
terjadi, maka dia akan bunuh diri di depan Hee Sung. Mendengar itu, Hee Sung
memberikan obat kepada Mi Ja dan meminta nya untuk tenang. Dan Mi Ja pun
langsung meminum obat tersebut.
“Dia pria bernama Nam Soon Kil. Kami bertemu saat
aku kecil, dan terjadi sesuatu di antara kami. Kurasa karena itulah keadaannya
menjadi berantakan,” kata Hee Sung, menjelaskan.
Mengetahui itu, Mi Ja menarik nafas dan menenangkan
dirinya. Setelah cukup tenang, dia duduk ditempat nya. “Maaf ibu menamparmu,”
katanya. “Sakitkah?” tanyanya, perhatian.
“Aku baik-baik saja.”
Dengan menyesal, Mi Ja menjelaskan bahwa dia tidak
bisa mengendalikan dirinya. Jadi jika lain dia seperti ini lagi, dia menyuruh
Hee Sung untuk mengikat tangan nya saja. Dan Hee Sung mendengus geli. Mi Ja
kemudian menanyai tentang Ji Won. Dan Hee Sung menjawab dengan jujur, Ji Won
adalah orang yang menangani kasus ini.
Mendengar itu, Mi Ja menjadi emosional lagi. “Apa
yang ibu katakan? Ibu sudah memperingatkanmu, bukan? Ibu sudah bilang dia akan
memperburuk keadaan,” teriak nya.
Hee Sung mengambil sapu dan membersihkan botol obat
yang Mi Ja jatuhkan ke lantai. “Itu mungkin akan membantu kita mengatasinya
dengan lebih cepat,” jelas nya dengan tenang.
“Ibu tidak menyukainya sejak awal. Berhati-hatilah
dengannya. Dia bermuka dua. Bagaimana bisa kamu menikahi seseorang seperti
dirinya?” tanya Mi Ja, marah dan merasa stress.
Dengan serius, Hee Sung meminta Mi Ja untuk tenang,
karena mereka akan baik- baik saja, selama Mi Ja tetap memihak padanya. Karena
pelaku yang di cari oleh kepolisian adalah Do Hyun Su, bukan Baek Hee
Sung. Mendengar itu, Mi Ja menjadi
tenang kembali. Lalu dia menyuruh Hee Sung untuk pergi. Dan Hee Sung
mengiyakan.
“Rumah kami terlalu besar,” kata Mi Ja, sebelum Hee
Sung beneran pergi. “Itu terlalu besar untuk dua orang. Sebaiknya kamu mampir
sesekali dan makan bersama kami,” ajaknya.
“Tidak hanya ada kalian berdua,” balas Hee Sung
sambil tersenyum. “Sampai jumpa,” katanya. Lalu diapun langsung pergi.
Baek Man Woo pulang ke rumah. Lalu dia masuk ke dalam
ruang rahasia yang berada di balik lemari pakaian nya. Dan di dalam ruang
rahasia tersebut, terbaring Hee Sung yang asli. Tapi Hee Sung yang asli masih
berada dalam keadaan koma.
Di atas meja terdapat banyak piagam dan sertifikat
penghargaan milik Hee Sung. "Olimpiade Matematika ke-13".
"Pemenang Olimpiade Matematika Remaja ke-21, Hadiah Utama".
"Sertifikat Penghargaan".
Man Woo mensterilkan tangan nya. Lalu dia memakai
sarung tangan medis nya. Kemudian dia mengganti obat- obatan yang berada di
tubuh Hee Sung.
“Hee Sung,” kata Man Woo sambil merapikan rambut
Hee Sung dengan lembut.
Ji Won membahas mengenai keluarga Hyun Su. Hyun Su
masih memiliki seorang kakak. Dan dia menyuruh Detektif Choi untuk menemuinya,
karena dia sudah menemui keluarga korban. Jadi sekarang giliran Detektif Choi.
Mendengar itu, Detektif Choi menolak dengan alasan bahwa dirinya terlalu
berkarisma, sehingga orang- orang sulit menghadapinya. Dan Detektif Im tertawa,
karena itu berarti Detektif Choi adalah orang yang sangat sulit disukai.
“Jangan bergerak,” kata Detektif Choi, kesal. Dia
ingin melemparkan buku nya pada Detektif Im.
Woo Cheol menyuruh Detektif Choi untuk tenang.
“Mulailah dengan memeriksa nomor telepon dan alamat Do Hae Su,” perintahnya.
“Baik, Pak,” jawab Ji Won.
Do Hae Su mengatur lokasi syuting untuk adegan
pembunuhan. Lalu Sutradara mengomentari, bisakah Hae Su membuat darahnya
kelihatan lebih segar, karena dia ingin membuat adegan dimana korban baru saja
mati. Dan Hae Su menolak serta meminta darah tambahan lagi, karena jasad yang
terbunuh dalam kehidupan nyata lebih mengerikan.
“Nona Do, ada telepon untukmu,” kata seorang staff.
Dan Hae Su pun mengiyakan serta menjawab telpon untuk nya tersebut.
Ji Won datang menemui Hae Su yang sudah menunggu di
café. Dengan ramah, dia memperkenalkan dirinya serta memberikan kartu namanya.
Dan Hae Su menolak.
“Bagaimana Anda tahu? Apa aku terlihat mirip dengan
Do Min Seok?” tanya Hae Su, curiga. Karena saat Ji Won baru masuk ke dalam
café, Ji Won sudah bisa mengenalinya.
“Tidak, aku hanya menebak,” jawab Ji Won.
Dengan tegas, Hae Su menjelaskan bahwa Hyun Su
sudah menghilang pada tahun 2002, dan dia tidak pernah bertemu dengan Hyun Su
lagi. Setelah mengatakan itu, dia pun berniat untuk segera pergi. Namun dia
berhenti, karena Ji Won berbicara.
“Aset sekitar 900.000 dolar milik Do Min Seok belum
diproses sebagai warisan Anda. Rumah di Paju, bengkel di Gakyeongri, dan rumah
liburan di Taean. Setahuku, hanya itu. Kenapa Anda menjual lahan itu, tapi
meninggalkan bangunannya? Seakan-akan Anda meninggalkan tempat bernaung untuk
Do Hyun Su,” tanya Ji Won, ingin tahu.
“Kurasa polisi menyelidiki berdasarkan imajinasi
sekarang,” ejek Hae Su dengan sinis. “Aku menjual lahan itu untuk membayar
keluarga para korban. Selain itu, aku tidak tertarik dengan uang monster itu.
Aku tidak pernah melihat Hyun Su kami selama 18 tahun. Berapa kali harus
kukatakan agar Anda memercayaiku?” jelasnya, kesal.
“Hyun Su "kami"?” tanya Ji Won, heran.
“Jika harus menghadapi polisi dan media sendirian selama 18 tahun, Anda pasti
sangat membenci adik Anda. Tapi Anda terlihat …” katanya. Dan Hae Su merasa
gugup. “sedih.”
Mendengar itu, Hae Su tertegun. Dia terdiam untuk
sesaat. Lalu dia pamit dan pergi.
Di kantor. Moo Jin mencoba mencari tahu, dimana
Baek Hee Sung yang asli berada. Namun dia tidak bisa menemukan apapun di
Internet. Yang ada hanya artikel “Penampilan kembali Baek Hee Seong, Penyanyi,
Aktor”.
Moo Jin kemudian mencari dengan kata kunci yang
lain. "Perajin Logam Baek Hee Seong". Dan ketika dia mengetikkan itu,
dia menemukan sebuah artikel yang menarik. “Dia putra direktur rumah sakit
universitas? Genius matematika ternama, Baek Hee Sung,” gumam nya dengan
takjub, saat membaca artikel tersebut. “Putra pembunuh berantai mendapatkan
identitas baru yang bagus.”
Bu Kang datang dan ikut membaca artikel itu. Dan
melihat dia, Moo Jin langsung melompat terkejut serta mengeluh. “Kamu
menakutiku. Bos yang mengintip monitor dari belakanglah yang paling
menyebalkan,” keluhnya, kesal.
“Pegawai hebat tidak malu terhadap apa yang ada di
monitornya,” balas Bu Kang. Lalu dia memberikan fotocopy file kasus Do Min Seok
dan kasus Do Hyun Su. “Aku menantikan berita eksklusif itu,” katanya sambil
menepuk bahu Moo Jin dengan senang.
Setelah Bu Kang pergi menjauh. Moo Jin segera
mengirimkan pesan kepada Hee Sung, dia ingin tahu, apakah ada kemajuan dalam
penyelidikan polisi.
Membaca pesan dari Moo Jin tersebut, Hee Sung malas
untuk membalas nya. Lalu dia keluar dari kamar mandi, dan bertemu dengan Ji Won
yang memegang jas hujan nya.
“Mau mencobanya?” tanya Ji Won. Dan Hee Sung merasa
heran serta gugup. “Cobalah,” paksa Ji Won. Dan Hee Sung pun memakai nya.
Setelah Hee Sung memakai jas hujan itu, Ji Won
memperhatikan nya dengan seksama. Lalu dia mencerita kan tentang kasus
pembunuhan Soon Kil. Mendengar itu, Hee Sung langsung ingin melepaskan jas
hujan yang di pakainya.
“Jas hujan ini umum. Apa? Kamu pikir aku pergi
tengah malam dan melakukan pembunuhan?” tanya Hee Sung dengan sikap bercanda,
kepadahal sebenarnya dia sangat gugup.
“Jangan konyol,” balas Ji Won. “Saat kamu pulang
seperti ini, aku terkejut dan awalnya tidak mengenalimu. Tapi bagaimana Nam
Soon Kil bisa langsung mengenalinya? Si pembunuh juga memakai topeng,”
gumamnya, berpikir keras.
“Mungkin dia salah,” jawab Hee Sung.
“Tidak. Si pembunuh pasti Do Hyun Su,” kata Ji Won
dengan sangat yakin. “Aku harus menangkapnya untuk mendapatkan promosi spesial
karena memecahkan kasus lama yang belum terpecahkan,” jelas nya.
Mendengar itu, Hee Sung merasa sangat sulit untuk
tersenyum. Namun dia memaksakan dirinya untuk tetap tersenyum.
Diruang tamu. Ji Won bekerja dengan fokus. Lalu Hee
Sung keluar dari kamar, dan saat dia melihat file- file di atas meja, dia
merasa penasaran. Jadi dengan sikap manja dia mendekati Ji Won dan berbaring di
pangkuan nya sambil memperhatikan file di atas meja.
“Aku penasaran apakah anak-anak itu sungguh tidak
tahu bahwa ayah mereka adalah pembunuh berantai. Terutama karena sang ayah
mungkin punya pengaruh terhadap Do Hyun Su yang memiliki kepribadian
antisosial. Pokoknya, ini kasus yang bagus,” cerita Ji Won, bersemangat.
“Lalu? Kamu pikir kamu akan segera menangkap
pembunuhnya?” tanya Hee Sung sambil mencoba tetap bersikap tenang.
“Kami punya DNA-nya, jadi, kami hanya perlu
memastikan wajahnya, tapi itu tidak mudah. Kami akan membuat sketsa bersama.
Ada seseorang yang bisa memastikan wajah Do Hyun Su,” jawab Ji Won.
“Siapa itu?” tanya Hee Sung, serius.
“Pemilik restoran Tiongkok tempatnya bekerja.”
Hee Sung kemudian berdiri dari pangkuan Ji Won dan
membujuk Ji Won untuk berhenti melihat file- file itu dan beristirahat bersama.
Dan Ji Won menolak. Tapi karena Hee Sung terus bersikap manja, maka Ji Won pun
menurutinya dan berbaring di sofa bersama nya.
“Astaga. Apa suamiku memang setampan ini?” tanya Ji
Won sambil menyentuh dan mengkagumi wajah tampan Hee Sung.
“Istriku yang malang. Lihatlah lingkaran hitam di
bawah matamu,” balas Hee Sung dengan perhatian. “Aku harus menidurkanmu,”
katanya dengan manis.
“Aku tidak mengantuk,” balas Ji Won. Lalu dia
berubah pikiran. “Mungkin aku akan tidur lima menit,” katanya. Dan Hee Sung
tersenyum mendengar itu.
Hee Sung kemudian dengan serius menanyai, apakah
Moo Jin juga akan ikut, pada saat Ji Won akan membuat sketsa Hyun Su. Dan Ji
Won mengiyakan dengan setengah mengantuk. Lalu dia mengeluh, karena dia sama
sekali tidak bisa menjaga rahasia. Dan dia meminta supaya Hee Sung jangan
memberitahukan ini kepada siapapun, apapun yang dikatakan nya sekarang. Dan Hee
Sung mengiyakan sambil terus menepuk- nepuk punggung Ji Won dengan lembut.
Merasa nyaman, Ji Won pun mulai tertidur lelap.
Sementara Hee Sung, dia fokus menatap ke arah file- file milik Ji Won yang
berada diatas meja.
Tags:
Flower Of Evil