Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 4 part 3





Sinopsis K- Drama : Flower Of Evil episode 4 part 3
Original Network : tvN
Moo Jin menghubungi Hee Sung dan berbicara dengan panik. Dia punya kabar baik dan buruk, dan dia menyuruh Hee Sung memilih mau mendengar yang mana dulu. Dan Hee Sung memilih kabar buruk terlebih dahulu. Kabar buruk nya adalah wanita bernama Bok Ja memiliki foto Hee Sung, saat Hee Sung masih menjadi Hyun Su dulu. Dan Ji Won yang pergi ke sana untuk mengambil foto tersebut. Kabar baiknya adalah dia memihak Hee Sung.

Mendengar itu, Hee Sung merasa terkejut dan sangat stress.

Detektif Im dan Ji Won berangkat bersama untuk mengambil foto Hyun Su.


Didalam mobil. Moo Jin mencoba menyembunyikan alat perekam nya ditempat tersembunyi. Tapi tepat disaat itu, Hee Sung datang. Dan dengan panik, diapun menyimpan itu ke dalam saku baju nya.
“Aku tahu pasti kita akan tiba di sana dahulu,” kata Hee Sung dengan yakin.
“Bagaimana kamu tahu?” tanya Moo Jin, heran.

“Karena mereka tidak akan menerobos lampu merah,” jawab Hee Sung.

Ketika lampu hijau berubah menjadi merah. Dengan patuh, Detektif Im menghentikan mobilnya seperti dugaan Hee Sung. Dan sambil menunggu lampu menjadi hijau kembali, Detektif Im serta Ji Won membahas tentang kasus Hyun Su.
Desa yang menjadi tempat pembunuhan berantai. Disana ada tujuh korban yang mati, tapi jasad terakhir tidak pernah di temukan. Lalu Ji Won bertanya- tanya, kenapa Do Min Seok bunuh diri. Karena jika Do Min Seok tidak bunuh diri, maka tidak akan ada seorang pun yang tahu tentang pembunuhan tersebut. Sebab karena Do Min Seok bunuh dirilah, maka polisi menyelidiki nya dan menemukan tentang pembunuhan berantai yang dilakukannya. 


“Ya, tepat. Tapi bagaimana kita bisa memahami pemikiran monster?” komentar Detektif Im.
“Menurutmu dia benar-benar bunuh diri?” tanya Ji Won. “Mereka hanya menemukan kuku tangan kanan korban di bengkel Do Min Seok. Lalu bagaimana dengan kuku tangan kirinya? Menurutmu mungkinkah dia membaginya dengan seseorang? Contohnya, putranya.” 


Moo Jin mengendarai mobil dengan ngebut. Dan sepanjang perjalanan, Moo Jin bercerita bahwa bila dia berhasil memecahkan kasus ini duluan dan menuliskan artikel nya, maka itu akan sangat luar biasa. Dan Hee Sung tidak merespon nya.


“Kenapa kamu punya kalung kakakku?” tanya Hee Sung dengan serius. Dan Moo Jin tidak bisa menjawab saking gugup nya.

“Itu... Aku hanya kebetulan... Kenapa itu milik Hae Su? Kubelikan untuknya, jadi, ini milikku. Aku mengambilnya kembali saat kami putus,” jawab Moo Jin. “Aku berniat memperbaikinya dan menjualnya. Ada masalah?”


“Aku membuangnya,” kata Hee Sung, memberitahu. Dan Moo Jin langsung merasa kesal. “Kamu tidak bisa menjualnya. Itu terlalu murah,” jelas nya. Dan Moo Jin pun terdiam.


Dengan gugup, Moo Jin kemudian mengelus alat perekam yang ada didalam saku bajunya. Lalu dia mulai menanya- nanyai, bagaimana Hee Sung bisa menjadi Hee Sung. Dan bagaimana Hee Sung bisa mempengaruhi Ji Won.

“Ji Won tidak tahu apa pun tentang aku. Dia tidak tahu masa laluku dan tidak tahu aku tidak normal,” kata Hee Sung, bercerita.


“Benarkah kamu tidak menyukainya? Orang bilang kamu menjadi lebih menyayangi pasanganmu setelah punya anak,” komentar Moo Jin.
“Aku membutuhkan Ji Won di sisiku. Ayahku takut padanya. Dia tidak akan bisa mendekatiku selama Ji Won bersamaku.”

Moo Jin tidak mengerti perkataan Hee Sung dan merasa ngeri. Tanpa menjelaskan, Hee Sung merebut alat perekam yang ada di dalam saku Moo Jin dan menghapus rekaman nya. Dengan panik, Moo Jin berusaha untuk menghentikan Hee Sung. Tapi karena dia sedang menyetir, dia jadi agak kesulitan.


“Jika Ji Won mengetahui apa yang kamu ketahui, aku mungkin benar-benar akan membunuhmu,” ancam Hee Sung, setelah menghapus rekaman di alat Moo Jin.

“Astaga, berhentilah bercanda. Itu tidak lucu,” balas Moo Jin sambil tertawa ngeri.


“Aku serius,” tegas Hee Sung. Lalu dia memasukkan alat perekam itu ke dalam saku Moo Jin kembali. Dan Moo Jin pun diam.


Malam hari. Moo Jin dan Hee Sung sampai di desa mereka dulu. Dan ketika melewati jalanan dulu, Hee Sung jadi mengingat kejadian semasa sekolah nya. Ketika Moo Jin membully dan meninggalkan nya sendirian terikat di dalam hutan.



Lalu ketika Hee Sung melihat bendera warna- warni di pinggir jalan, Hee Sung menutup matanya dan mengalihkan pandangan nya. Dia mengingat kejadian dulu. Ketika warga desa menahan nya dan melakukan ritual penyucian pada dirinya.


Moo Jin memberikan topi kepada Hee Sung. Lalu sesampainya dirumah Bok Ja, Moo Jin mengingatkan Hee Sung untuk mengikuti sesuai rencana. Dan Hee Sung diam seperti tidak mengerti. Jadi Moo Jin pun menjelaskan sekali lagi rencana nya.
 



“Pertama, aku akan menemui Bu Oh dan membuatnya fokus padaku. Kubilang aku menulis soal kasus itu dan memintanya menunjukkan fotonya. Lalu, aku akan mengirim SMS di mana dia menyimpan foto itu. Lalu aku akan mengajak Bu Oh keluar dan bilang kita harus menyapa polisi yang datang dari Seoul. Ketika itu terjadi, kamu harus masuk dan mencuri foto itu,” jelas Moo Jin dengan serius.


“Aku akan menahan polisi. Selagi aku mengulur waktu, kamu keluar dari sana dengan aman. Lalu kita bertemu di tempat pertemuan. Bagaimana menurutmu? Sederhana, bukan?” tanya Moo Jin. 

“Bagaimana jika dia tidak memperlihatkan fotonya padamu?” tanya Hee Sung, ragu. “Bagaimana jika kamu tidak bisa memancingnya keluar? Bagaimana jika kamu tidak bisa menahan polisi?” tanyanya. Dan Moo Jin terdiam untuk sesaat.

“Kamu punya ide yang lebih baik?” balas  Moo Jin. “Jika tidak, jangan mengeluh.”


Hee Sung dan Moo Jin masuk bersama ke dalam rumah Bok Ja. Dan mereka melakukan sesuai rencana, pertama Hee Sung bersembunyi di dalam gudang. Dan Moo Jin masuk ke dalam rumah.


Moo Jin memanggil- manggil Bok Ja. Tapi tidak ada respon sama sekali. Jadi diapun membuka pintu dan masuk ke dalam. Dan dia terkejut, saat melihat Bok Ja berada dalam keadaan terikat di lantai.

“Hati-hati,” kata Bok Ja. Dan Moo Jin tidak bisa mendengar dengan jelas. “Hati-hati di belakangmu,” kata Bok Ja dengan lebih jelas. Dan dari belakang, seseroang memukul Moo Jin.


Orang itu adalah Kyung Choon, si supir taksi. Dan saat dia memukul Moo Jin. Alat perekam yang berada di dalam saku baju Moo Jin terjatuh ke bawah lemari.


Hee Sung merasa heran, kenapa Moo Jin belum ada menghubunginya sama sekali. Lalu tepat disaat itu, dia melihat Kyung Choon keluar dari dalam rumah Bok Ja.


Kyung Choon berniat untuk kabur dari pintu depan, tapi karena dia melihat kedatangan mobil Detektif Im dan Ji Won, maka diapun langsung pergi ke halaman belakang. Dan Hee Sung langsung menghentikan nya.


Kyung Choon dan Hee Sung bertarung. Dan Hee Sung berhasil menahan Kyung Choon serta membuka masker yang di gunakan nya. “Siapa kamu?”

“Do Hyun Su,” panggil Kyung Choon.



“Kenapa kamu melakukan ini kepadaku?” tanya Hee Sung.

“Kamu tidak mengenalku, tapi kamu pasti mengenal Jung Mi Sook. Di mana Jung Mi Sook?” balas Kyung Choon. “Polisi akan segera datang. Sempatkah kita mengobrol seperti ini? Tidak ada yang mau bertemu polisi,” katanya, mengingatkan.

Ji Won heran melihat ada mobil Moo Jin didepan rumah Bok Ja. 
Kyung Choon mengajak Hee Sung untuk mengobrol di tempat lain. Ada penginapan bagus di dekat tempat memancing. Dan dia akan menjemput Hee Sung dari sana dengan taksi nya malam ini. Tapi Hee Sung tetap tidak mau melepaskan Kyung Choon. 
Tepat disaat itu terdengar suara Ji Won. Dengan panik, Kyung Choon mendorong Hee Sung dan kabur. Lalu Hee Sung pun ingin ikut kabur juga.



“Do Hyun Su, berhenti!” teriak Ji Won.
Mendengar itu, Hee Sung merasa panik. Dia tertegun sejenak di tempat nya. Lalu dia segera berlari kabur darisana. Dan Ji Won mengejar nya.

Post a Comment

Previous Post Next Post