Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat,
organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”
Pada
saat Detektif Woo mencari Seo Kyung, dia menemukan jejak darah dilantai. Dan diapun
mengikuti jejak darah tersebut, sambil berteriak memanggil nama Seo Kyung.
Do
Won A dan Seo Kyung berpencar untuk mencari Sung Wook.
Detektif
Woo naik ke lantai atas.
Seo
Kyung menemukan jejak darah Sung Wook. Dan diapun naik ke lantai atas.
Do
Won B menelpon Do Won A dan memberitahu bahwa pelaku sebenarnya bukanlah Sung
Wook.
Sung
Wook berdiri didekat pinggiran atap dan meneriaki Detektif Woo untuk jangan
mendekatinya. Lalu dia menjelaskan bahwa bukan dialah yang membunuh mereka dan
dia punya bukti. Yaitu sebuah kalung. Dia hanya melakukan apa yang diperintah
kan saja. Mendengar itu, Detektif Woo mengerti.
“Baiklah.
Aku akan mendengar kisahmu. Mari bicara di sini,” bujuk Detektif Woo. Dan
secara perlahan Sung Wook pun berjalan mendekatinya.
Namun
ketika Sung Wook baru melangkah maju sedikit saja, dia langsung melangkah
mundur kembali. Dia tampak sangat ketakutan. Karena pada saat dia melangkah
maju, dia melihat bayangan si pelaku datang kepadanya.
“Sung
Wook. Aku tidak melibatkanmu. Itu pilihanmu,” kata si pelaku dengan nada dingin
yang membuat Sung Wook sangat ketakutan padanya.
Flash
back
Ketika si pelaku mencekik Ayah Seo Kyung.
Sung Wook yang berada di dalam rumah., dia bersembunyi di sudut sambil gemetar
ketakutan. Dia sama sekali tidak berani maju untuk membantu Ayah Seo Kyung.
Kemudian ketika si pelaku memukul kepala Ayah
Seo Kyung menggunakan palu. Sung Wook menutup mata dan telinga nya.
Flash
back end
“Tidak!
Tidak!’ kata Sung Wook, sangat ketakutan. Tubuh nya gemetar dengan hebat dan
dia terus melangkah mundur hingga ke pinggir atap.
“Apa
kamu akan hidup sebagai predator yang berburu atau sebagai serangga yang
dimakan?” tanya si pelaku sambil terus berjalan mendekati Sung Wook.
“Jangan
mendekat. Jangan,” pinta Sung Wook.
Pada
saat Do Won B baru saja mengatakan bahwa pelakunya bukanlah Sung Wook, tepat
disaat itu, Sung Wook terjatuh dari atas atap. Dan melihat itu, Do Won A sangat
terkejut.
Detektif
Woo memeriksa kondisi Sung Wook yang terjatuh dari atas. Lalu dia ingin segera
turun ke lantai bawah. Dan tepat saat dia berbalik, dia bertemu dengan Seo
Kyung. Dan dia merasa agak terkejut.
Mi
Sook menghubungi pihak rumah sakit, dan menanyai tentang kondisi Jae Chul. Dia
ingin tahu, apakah masa kritis nya sudah berakhir.
Setelah
selesai bertelponan, Mi Sook keluar dari ruangan. Lalu dia melihat kedatangan
Do Won B, dan diapun memanggil nya. Tapi Do Won B tidak mendengar panggilan itu
dan berjalan pergi.
Kemudian
dari arah belakang nya, Do Won A yang baru saja kembali, dia memanggil Mi Sook.
Dan melihat nya, Mi Sook merasa terkejut serta heran.
Didalam
ruangan. Do Won A menenukan telpon dan komputer diatas mejanya ada yang
menggunakan. “Dia disini. Kemana dia
pergi?” pikirnya.
Mi
Sook menanyai, bagaimana kondisi Sung Wook. Dan Detektif Woo pun menjawab. Sung
Wook saat ini sedang di operasi di rumah sakit. Untungnya peluru tidak mengenai
organ Sung Wook, sehingga itu tidak membahayakan nyawa Sung Wook. Namun kepala
Sung Wook mengalami cedera serius, pada saat Sung Wook terjatuh, dan Dokter
tidak bisa menjanjikan apapun.
“Jika
menemukan persembunyiannya, kamu seharusnya meminta bantuan dan menambah
petugas. Kenapa kalian pergi tanpa melapor kepadaku? Lihat kekacauan yang kamu
buat,” kata Mi Sook, menegur dengan tegas. “Siapa yang menembakkan senjata?”
tanyanya.
“Aku,”
jawab Seo Kyung, jujur. “Setelah mengetahui persembunyian Lee Sung Wook, akulah
yang bertindak sendiri tanpa melapor kepada Anda. Akulah yang menembakkan
pistol itu juga.”
“Kenapa
kamu melakukan itu?” kata Mi Sook, bertanya.
“Aku
ingin...”
Sebelum
Seo Kyung selesai berbicara, Do Won A langsung menyela dan membantunya untuk
menjawab pertanyaan Mi Sook. Dia menjelaskan bahwa ini adalah keputusan nya
sendiri, dia belum memastikan bahwa Sung Wook benar persembunyi disana dan dia mengira
bekerja dalam kelompok kecil akan lebih efisien, jadi karena itu dia tidak
memanggil bantuan. Serta tembakan yang Seo Kyung lakukan wajib dibenarkan,
karena jika Seo Kyung tidak menembak, maka Seo Kyung lah yang akan berada di
dalam bahaya. Lalu untuk sisanya dia akan bertanggung jawab penuh.
Mendengar
penjelasan itu, Mi Sook menghela nafas lelah. “Jadi, sebelum kamu menangkap Lee
Sung Wook, dia bukan dirinya sendiri dan jatuh dari gedung? Dia terus
menyangkal kejahatan itu?” tanyanya kepada Detektif Woo.
“Bagiku,
kelihatannya seperti itu,” jawab Detektif Woo.
“Jika
dia mati karena ini, kasus ini akan ditutup karena tidak ada hak untuk dakwaan.
Terus periksa statusnya,” perintah Mi Sook.
“Baik,
Bu.”
Mi
Sook kemudian memanggil Do Won A untuk berbicara berduaan saja. Dan Do Won A
pun mengikutinya. Tapi sebelum Do Won A pergi, Seo Kyung langsung
menghentikannya, dan dia mengajak untuk mengobrol duluan.
Dilorong.
Seo Kyung memberitahu Do Won A tentang Sung Wook yang di perhatikan nya
barusan. Sung Wook kehilangan penglihatan di mata kanan nya akibat kecelakaan,
dan karena itu Sung Wook menggunakan tangan kiri. Namun menurut laporan
autopsi, pelaku yang memukul kepala Young Ran tidak bertangan kidal. Jadi Sung
Wook bukanlah pembunuhnya. Tapi Sung Wook pasti memiliki komplotan lain.
Mendengar
itu, Do Won A diam dan mengingat kembali perkataan Do Won B. Lalu dia mengajak
Seo Kyung untuk menyelidiki nya lagi.
“Aku
tidak menembakkan pistolku untuk melindungi diriku sendiri. Meskipun aku harus
menyerahkan lencanaku, tidak ada yang bisa kukatakan,” kata Seo Kyung dengan
tulus.
Mendengar
itu, Do Won A diam untuk sesaat sambil memperhatikan bekas cekikan di leher Seo
Kyung. “Aku akan membunuhnya jika aku tiba di TKP sedikit lebih awal,” jelas Do
Won A. Lalu diapun berjalan pergi.
Dengan
bingung, Seo Kyung memperhatikan Do Won A sambil mengingat kembali permintaan
maaf yang Do Won A katakan pada saat di pasar.
Telpon
diatas meja Do Won A berbunyi, jadi Seo Kyung pun membantunya menjawab. Lalu
disaat itu, dia melihat buku catatan milik Do Won A, dan disana ada sebuah
foto. Dengan penasaran, Seo Kyung ingin mengeluarkan foto tersebut dan melihat.
Tapi dia tidak jadi, karena tepat disaat itu, telpon diatas mejanya sendiri
berbunyi.
Do
Won A datang ke ruangan Mi Sook. Dia meminta Mi Sook untuk mengizinkan mereka
menyelidiki kembali kasus Sung Wook, karena Sung Wook mungkin memiliki
komplotan. Dan Mi Sook mengizinkan, lalu dia memberikan kartu nama "Panti
Jompo Hwajin" kepada Do Won A, dan dia menyuruh Do Won A untuk ke sana
besok pagi.
“Kenapa?” tanya Do Won A, heran.
“Aku
yang memasukkannya ke sana. Ayahmu,” jawab Mi Sook. “Ini tugas paling penting
untukmu lebih dari apa pun sekarang. Kurasa ayahmu masih punya banyak waktu.
Dia mengidap sirosis hati stadium akhir. Ini tidak bisa diobati. Itu sebabnya
dia menemuimu untuk kali terakhir,” jelas nya, memberitahu.
Do
Won A keluar dari kantor polisi dan berjalan dengan cepat ke tempat parkir.
Joon Young kebetulan melihat itu, dan diapun mengikuti Do Won A.
Sesampainya
Do Won A di tempat parkir, seseorang sengaja menyandung dirinya. Dan sebelum
dia sempat berteriak, orang tersebut membekap mulutnya dan menahan nya.
Orang
tersebut adalah Do Won B. Melihat itu, Do Won A merasa sangat terkejut.
Do
Won B melepaskan mulut Do Won A dan tersenyum sinis padanya. “Aku telah kembali
ke duniaku,” katanya dengan bangga. “Saat berada di duniamu, aku penasaran ke
mana kamu menghilang. Aku tidak tahu kita bertukar tempat,” komentarnya. Lalu
dia menanyai tentang Sung Wook.
“Apa
maksudmu orang lain adalah pelaku sebenarnya?” balas Do Won A, bertanya.
Tepat
disaat mereka berdua sedang mengobrol, terdengar suara Joon Young memanggil
nama mereka. Dan mendengar itu, mereka berdua sangat terkejut. Do Won A ingin
keluar dan menemui Joon Young. Tapi Do Won B langsung menarik dan menahannya.
Dia mengingatkan Do Won A untuk jangan salah paham, karena yang dipanggil oleh
Joon Young adalah dirinya. Lalu diapun keluar menemui Joon Young. Sementara Do
Won A bersembunyi.
“Ada
apa?” tanya Do Won B.
“Pakaianmu
… “ kata Joon Young, heran.
“Langsung
ke intinya saja,” sela Do Won B dengan tegas dan tidak sabaran.
“Aku
baru dari rumah sakit. Aku ingin memberitahumu tentang kondisi Lee Sung Wook,”
jelas Joon Young, memberitahu. Mengetahui itu, Do Won B terkejut, karena dia
tidak tahu bahwa Sung Wook terluka. “Kamu melihat semuanya. Kamu melihatnya
jatuh. Dia masih dioperasi. Operasinya akan berakhir besok pagi. Tapi dokter
bilang dia mungkin tidak akan sadar kembali.”
Do
Won B merasa sangat kesal. Dia mengeluarkan rokoknya untuk merokok. Dengan
heran, Joon Young memperhatikan itu. Lalu karena takut pada sikap Do Won B yang
kurang bersahabat, diapun pamit dan pergi.
Direl
kereta api. Do Won A menceritakan kisahnya 12 tahun lalu saat dia berada di
Dunia A. Dan lalu dia membandingkan nya dengan kisah Do Won B dari Dunia B.
Pada kejadian 12 tahun lalu, walaupun jalan yang mereka berdua ambil berbeda,
tapi pelaku yang membunuh Ayah Seo Kyung pada malam itu adalah orang yang sama.
Dan Sung Wook adalah saksinya. Namun Do Won A heran, kenapa si pelaku berhenti
membunuh di dunia nya, yaitu Dunia A. Apakah mungkin pelaku di Dunia A sudah
mati?
Do
Won B juga tidak tahu jawaban nya. Yang jelas, dunia mereka berdua berbeda, dan
bahkan diri mereka juga berbeda. Jadi sekarang, dia ingin Do Won A untuk pulang
ke Dunia A. Dan Do Won A menolak, dia tidak mau pergi.
“Apa
kamu akan hidup dalam kegelapan seperti tadi?” tanya Do Won B, mengejek.
“Tempatmu bukan di sini. Kembalilah. Aku akan menangkapnya.”
Setelah
mengatakan itu, Do Won B berniat untuk pergi. Tapi Do Won A langsung
menghentikannya. Dengan erat, dia memegang tangan Do Won B dan memeriksa tangan
nya. Dan disana terdapat banyak bekas suntikkan, yang menunjukkan kalau Do Won
B adalah pengguna obat terlarang, seperti yang dituduhkan.
“Jika
kamu sangat ingin menangkapnya, seharusnya kamu tidak begini,” komentar Do Won
A. Dan dengan kuat, Do Won B ingin menarik tangannya. Tapi Do Won A tidak mau
melepaskannya. “Apa yang bisa kamu lakukan jika tidak bisa apa-apa tanpa
narkoba? Kamu adalah diriku yang terburuk,” katanya dengan sinis dan ketus.
Dengan
kesal, Do Won B memukuli Do Won A. Dan dia balas mengomentari Do Won A,
menurutnya Do Won A lebih buruk. Karena Do Won A membunyikan kebenaran, hanya
karena Do Won A takut hidup sebagai putra seorang pembunuh. Dan Do Won A
menjawab bahwa dia tidak mencoba untuk menyembunyikan apapun, tapi dia hanya
berusaha untuk melindungi Seo Kyung. Jadi walaupun dia harus menjadi pengecut,
dia tidak apa- apa.
“Lalu
kenapa kamu membiarkannya mati?” tanya Do Won B sambil tertawa mengejek. “Dia
mati karenamu. Aku mungkin sampah, tapi kamu kehilangan ayahmu selagi aku
menyelamatkan ayahku. Kamu tidak menyelamatkan siapa pun. Tapi aku berbeda. Aku
akan menangkapnya sendiri sebelum ayahku meninggal. Jadi, pergilah. Kamu versi
terburuk dari diriku,” komentarnya. Lalu diapun pergi.
Dengan
sedih, Do Won A duduk diam di tempatnya. Karena perkataan Do Won B terdengar
benar. Dia tidak ada menyelamatkan siapapun.
Didalam
kamar. Do Won B berniat untuk memakai suntik- suntikkan nya lagi. Tapi kemudian
dia teringat akan perkataan Do Won A. Jadi diapun tidak jadi memakai suntikkan
tersebut. Lalu dengan emosi, dia melemparkan barang yang ada di dekatnya ke
cermin.
Do Won A : “Kamu versi terburuk dari diriku.”
Do
Won A masih berdiri di dekat rel kereta. Dia merenungkan perkataan Do Won B
dengan sedih.
Do Won B : “Aku mungkin sampah, tapi kamu
kehilangan ayahmu selagi aku menyelamatkan ayahku. Kamu tidak menyelamatkan
siapa pun. Tapi aku berbeda.”
Nomor
terakhir yang di telpon oleh Sung Wok, ternyata itu adalah nomor dari ponsel
sekali pakai. Jadi mereka tidak bisa tahu, apakah Sung Wook memang memiliki
kaki tangan. Dan jika Young Ran memang dibunuh oleh kaki tangan dan bukan Sung
Wook, maka akan sulit untuk menebak alasan nya.
Detektif
Woo kemudian memperlihatkan barang- barang korban yang ditemukannya di dalam
brangkas kantor Young Ran. Di sana ada kartu tanda pengenal milik para korban.
Dan melihat itu, Seo Kyung teringat akan perkaaan Young Ran yang mengaku takut
pada Sung Wook. Dan barang- barang ini juga bisa menjelaskan alasan kenapa kaki
tangan membunuh Young Ran.
“Astaga,
apa itu berarti Lee Sung Wook tetap diam meskipun komplotannya membunuh
ibunya?” tanya Joon Young, merasa terkejut dan ngeri.
“Lee
Sung Wook yang menculik para korban. Jika dia mengekspos pelakunya, dia tahu
itu akan membahayakannya, dan mereka juga punya masalah terkait warisan,” jelas
Seo Kyung.
Didalam
dompet korban Ji Young, ditemukan sebuah kartu nama "Janghae Foods, Park
Tae Kyung". Dan Detektif Woo menyuruh Joon Young untuk coba menghubungi
nomor tersebut. Dan Joon Young mengiyakan.
“Di
mana Pak Seo?” tanya Seo Kyung, ketika melihat Do Won masih belum datang juga.
“Tadi
direktur bilang kepadaku bahwa dia …” jawab Joon Young.
Tags:
Train
Knp ga di lanjutin lg.. padahal aq suka bc sinopx..
ReplyDelete