Sinopsis K- Drama : Train Episode 8 part 1


Original Network : OCN
“Drama ini fiksi. Nama, tempat, organisasi, insiden, entitas, dan pekerjaan tidak terkait kehidupan nyata”


Pada saat Detektif Woo mencari Seo Kyung, dia menemukan jejak darah dilantai. Dan diapun mengikuti jejak darah tersebut, sambil berteriak memanggil nama Seo Kyung.

Do Won A dan Seo Kyung berpencar untuk mencari Sung Wook.

Detektif Woo naik ke lantai atas.


Seo Kyung menemukan jejak darah Sung Wook. Dan diapun naik ke lantai atas.


Do Won B menelpon Do Won A dan memberitahu bahwa pelaku sebenarnya bukanlah Sung Wook.


Sung Wook berdiri didekat pinggiran atap dan meneriaki Detektif Woo untuk jangan mendekatinya. Lalu dia menjelaskan bahwa bukan dialah yang membunuh mereka dan dia punya bukti. Yaitu sebuah kalung. Dia hanya melakukan apa yang diperintah kan saja. Mendengar itu, Detektif Woo mengerti.


“Baiklah. Aku akan mendengar kisahmu. Mari bicara di sini,” bujuk Detektif Woo. Dan secara perlahan Sung Wook pun berjalan mendekatinya.

Namun ketika Sung Wook baru melangkah maju sedikit saja, dia langsung melangkah mundur kembali. Dia tampak sangat ketakutan. Karena pada saat dia melangkah maju, dia melihat bayangan si pelaku datang kepadanya.



“Sung Wook. Aku tidak melibatkanmu. Itu pilihanmu,” kata si pelaku dengan nada dingin yang membuat Sung Wook sangat ketakutan padanya.



Flash back
Ketika si pelaku mencekik Ayah Seo Kyung. Sung Wook yang berada di dalam rumah., dia bersembunyi di sudut sambil gemetar ketakutan. Dia sama sekali tidak berani maju untuk membantu Ayah Seo Kyung.
Kemudian ketika si pelaku memukul kepala Ayah Seo Kyung menggunakan palu. Sung Wook menutup mata dan telinga nya.

Flash back end



“Tidak! Tidak!’ kata Sung Wook, sangat ketakutan. Tubuh nya gemetar dengan hebat dan dia terus melangkah mundur hingga ke pinggir atap.
“Apa kamu akan hidup sebagai predator yang berburu atau sebagai serangga yang dimakan?” tanya si pelaku sambil terus berjalan mendekati Sung Wook.

“Jangan mendekat. Jangan,” pinta Sung Wook.



Pada saat Do Won B baru saja mengatakan bahwa pelakunya bukanlah Sung Wook, tepat disaat itu, Sung Wook terjatuh dari atas atap. Dan melihat itu, Do Won A sangat terkejut.



Detektif Woo memeriksa kondisi Sung Wook yang terjatuh dari atas. Lalu dia ingin segera turun ke lantai bawah. Dan tepat saat dia berbalik, dia bertemu dengan Seo Kyung. Dan dia merasa agak terkejut.


Mi Sook menghubungi pihak rumah sakit, dan menanyai tentang kondisi Jae Chul. Dia ingin tahu, apakah masa kritis nya sudah berakhir.


Setelah selesai bertelponan, Mi Sook keluar dari ruangan. Lalu dia melihat kedatangan Do Won B, dan diapun memanggil nya. Tapi Do Won B tidak mendengar panggilan itu dan berjalan pergi.


Kemudian dari arah belakang nya, Do Won A yang baru saja kembali, dia memanggil Mi Sook. Dan melihat nya, Mi Sook merasa terkejut serta heran.


Didalam ruangan. Do Won A menenukan telpon dan komputer diatas mejanya ada yang menggunakan. “Dia disini. Kemana dia pergi?”  pikirnya.


Mi Sook menanyai, bagaimana kondisi Sung Wook. Dan Detektif Woo pun menjawab. Sung Wook saat ini sedang di operasi di rumah sakit. Untungnya peluru tidak mengenai organ Sung Wook, sehingga itu tidak membahayakan nyawa Sung Wook. Namun kepala Sung Wook mengalami cedera serius, pada saat Sung Wook terjatuh, dan Dokter tidak bisa menjanjikan apapun.


“Jika menemukan persembunyiannya, kamu seharusnya meminta bantuan dan menambah petugas. Kenapa kalian pergi tanpa melapor kepadaku? Lihat kekacauan yang kamu buat,” kata Mi Sook, menegur dengan tegas. “Siapa yang menembakkan senjata?” tanyanya.

“Aku,” jawab Seo Kyung, jujur. “Setelah mengetahui persembunyian Lee Sung Wook, akulah yang bertindak sendiri tanpa melapor kepada Anda. Akulah yang menembakkan pistol itu juga.”


“Kenapa kamu melakukan itu?” kata Mi Sook, bertanya.
“Aku ingin...”

Sebelum Seo Kyung selesai berbicara, Do Won A langsung menyela dan membantunya untuk menjawab pertanyaan Mi Sook. Dia menjelaskan bahwa ini adalah keputusan nya sendiri, dia belum memastikan bahwa Sung Wook benar persembunyi disana dan dia mengira bekerja dalam kelompok kecil akan lebih efisien, jadi karena itu dia tidak memanggil bantuan. Serta tembakan yang Seo Kyung lakukan wajib dibenarkan, karena jika Seo Kyung tidak menembak, maka Seo Kyung lah yang akan berada di dalam bahaya. Lalu untuk sisanya dia akan bertanggung jawab penuh.


Mendengar penjelasan itu, Mi Sook menghela nafas lelah. “Jadi, sebelum kamu menangkap Lee Sung Wook, dia bukan dirinya sendiri dan jatuh dari gedung? Dia terus menyangkal kejahatan itu?” tanyanya kepada Detektif Woo.

“Bagiku, kelihatannya seperti itu,” jawab Detektif Woo.


“Jika dia mati karena ini, kasus ini akan ditutup karena tidak ada hak untuk dakwaan. Terus periksa statusnya,” perintah Mi Sook.

“Baik, Bu.”

Mi Sook kemudian memanggil Do Won A untuk berbicara berduaan saja. Dan Do Won A pun mengikutinya. Tapi sebelum Do Won A pergi, Seo Kyung langsung menghentikannya, dan dia mengajak untuk mengobrol duluan.



Dilorong. Seo Kyung memberitahu Do Won A tentang Sung Wook yang di perhatikan nya barusan. Sung Wook kehilangan penglihatan di mata kanan nya akibat kecelakaan, dan karena itu Sung Wook menggunakan tangan kiri. Namun menurut laporan autopsi, pelaku yang memukul kepala Young Ran tidak bertangan kidal. Jadi Sung Wook bukanlah pembunuhnya. Tapi Sung Wook pasti memiliki komplotan lain.

Mendengar itu, Do Won A diam dan mengingat kembali perkataan Do Won B. Lalu dia mengajak Seo Kyung untuk menyelidiki nya lagi.



“Aku tidak menembakkan pistolku untuk melindungi diriku sendiri. Meskipun aku harus menyerahkan lencanaku, tidak ada yang bisa kukatakan,” kata Seo Kyung dengan tulus.

Mendengar itu, Do Won A diam untuk sesaat sambil memperhatikan bekas cekikan di leher Seo Kyung. “Aku akan membunuhnya jika aku tiba di TKP sedikit lebih awal,” jelas Do Won A. Lalu diapun berjalan pergi.


Dengan bingung, Seo Kyung memperhatikan Do Won A sambil mengingat kembali permintaan maaf yang Do Won A katakan pada saat di pasar.


Telpon diatas meja Do Won A berbunyi, jadi Seo Kyung pun membantunya menjawab. Lalu disaat itu, dia melihat buku catatan milik Do Won A, dan disana ada sebuah foto. Dengan penasaran, Seo Kyung ingin mengeluarkan foto tersebut dan melihat. Tapi dia tidak jadi, karena tepat disaat itu, telpon diatas mejanya sendiri berbunyi.



Do Won A datang ke ruangan Mi Sook. Dia meminta Mi Sook untuk mengizinkan mereka menyelidiki kembali kasus Sung Wook, karena Sung Wook mungkin memiliki komplotan. Dan Mi Sook mengizinkan, lalu dia memberikan kartu nama "Panti Jompo Hwajin" kepada Do Won A, dan dia menyuruh Do Won A untuk ke sana besok pagi.
 “Kenapa?” tanya Do Won A, heran.

“Aku yang memasukkannya ke sana. Ayahmu,” jawab Mi Sook. “Ini tugas paling penting untukmu lebih dari apa pun sekarang. Kurasa ayahmu masih punya banyak waktu. Dia mengidap sirosis hati stadium akhir. Ini tidak bisa diobati. Itu sebabnya dia menemuimu untuk kali terakhir,” jelas nya, memberitahu.


Do Won A keluar dari kantor polisi dan berjalan dengan cepat ke tempat parkir. Joon Young kebetulan melihat itu, dan diapun mengikuti Do Won A.


Sesampainya Do Won A di tempat parkir, seseorang sengaja menyandung dirinya. Dan sebelum dia sempat berteriak, orang tersebut membekap mulutnya dan menahan nya.

Orang tersebut adalah Do Won B. Melihat itu, Do Won A merasa sangat terkejut.



Do Won B melepaskan mulut Do Won A dan tersenyum sinis padanya. “Aku telah kembali ke duniaku,” katanya dengan bangga. “Saat berada di duniamu, aku penasaran ke mana kamu menghilang. Aku tidak tahu kita bertukar tempat,” komentarnya. Lalu dia menanyai tentang Sung Wook.

“Apa maksudmu orang lain adalah pelaku sebenarnya?” balas Do Won A, bertanya.


Tepat disaat mereka berdua sedang mengobrol, terdengar suara Joon Young memanggil nama mereka. Dan mendengar itu, mereka berdua sangat terkejut. Do Won A ingin keluar dan menemui Joon Young. Tapi Do Won B langsung menarik dan menahannya. Dia mengingatkan Do Won A untuk jangan salah paham, karena yang dipanggil oleh Joon Young adalah dirinya. Lalu diapun keluar menemui Joon Young. Sementara Do Won A bersembunyi.


“Ada apa?” tanya Do Won B.
“Pakaianmu … “ kata Joon Young, heran.
“Langsung ke intinya saja,” sela Do Won B dengan tegas dan tidak sabaran.

“Aku baru dari rumah sakit. Aku ingin memberitahumu tentang kondisi Lee Sung Wook,” jelas Joon Young, memberitahu. Mengetahui itu, Do Won B terkejut, karena dia tidak tahu bahwa Sung Wook terluka. “Kamu melihat semuanya. Kamu melihatnya jatuh. Dia masih dioperasi. Operasinya akan berakhir besok pagi. Tapi dokter bilang dia mungkin tidak akan sadar kembali.”


Do Won B merasa sangat kesal. Dia mengeluarkan rokoknya untuk merokok. Dengan heran, Joon Young memperhatikan itu. Lalu karena takut pada sikap Do Won B yang kurang bersahabat, diapun pamit dan pergi.

Direl kereta api. Do Won A menceritakan kisahnya 12 tahun lalu saat dia berada di Dunia A. Dan lalu dia membandingkan nya dengan kisah Do Won B dari Dunia B. Pada kejadian 12 tahun lalu, walaupun jalan yang mereka berdua ambil berbeda, tapi pelaku yang membunuh Ayah Seo Kyung pada malam itu adalah orang yang sama. Dan Sung Wook adalah saksinya. Namun Do Won A heran, kenapa si pelaku berhenti membunuh di dunia nya, yaitu Dunia A. Apakah mungkin pelaku di Dunia A sudah mati?

Do Won B juga tidak tahu jawaban nya. Yang jelas, dunia mereka berdua berbeda, dan bahkan diri mereka juga berbeda. Jadi sekarang, dia ingin Do Won A untuk pulang ke Dunia A. Dan Do Won A menolak, dia tidak mau pergi.


“Apa kamu akan hidup dalam kegelapan seperti tadi?” tanya Do Won B, mengejek. “Tempatmu bukan di sini. Kembalilah. Aku akan menangkapnya.”



Setelah mengatakan itu, Do Won B berniat untuk pergi. Tapi Do Won A langsung menghentikannya. Dengan erat, dia memegang tangan Do Won B dan memeriksa tangan nya. Dan disana terdapat banyak bekas suntikkan, yang menunjukkan kalau Do Won B adalah pengguna obat terlarang, seperti yang dituduhkan.

“Jika kamu sangat ingin menangkapnya, seharusnya kamu tidak begini,” komentar Do Won A. Dan dengan kuat, Do Won B ingin menarik tangannya. Tapi Do Won A tidak mau melepaskannya. “Apa yang bisa kamu lakukan jika tidak bisa apa-apa tanpa narkoba? Kamu adalah diriku yang terburuk,” katanya dengan sinis dan ketus.


Dengan kesal, Do Won B memukuli Do Won A. Dan dia balas mengomentari Do Won A, menurutnya Do Won A lebih buruk. Karena Do Won A membunyikan kebenaran, hanya karena Do Won A takut hidup sebagai putra seorang pembunuh. Dan Do Won A menjawab bahwa dia tidak mencoba untuk menyembunyikan apapun, tapi dia hanya berusaha untuk melindungi Seo Kyung. Jadi walaupun dia harus menjadi pengecut, dia tidak apa- apa.



“Lalu kenapa kamu membiarkannya mati?” tanya Do Won B sambil tertawa mengejek. “Dia mati karenamu. Aku mungkin sampah, tapi kamu kehilangan ayahmu selagi aku menyelamatkan ayahku. Kamu tidak menyelamatkan siapa pun. Tapi aku berbeda. Aku akan menangkapnya sendiri sebelum ayahku meninggal. Jadi, pergilah. Kamu versi terburuk dari diriku,” komentarnya. Lalu diapun pergi.

Dengan sedih, Do Won A duduk diam di tempatnya. Karena perkataan Do Won B terdengar benar. Dia tidak ada menyelamatkan siapapun.


Didalam kamar. Do Won B berniat untuk memakai suntik- suntikkan nya lagi. Tapi kemudian dia teringat akan perkataan Do Won A. Jadi diapun tidak jadi memakai suntikkan tersebut. Lalu dengan emosi, dia melemparkan barang yang ada di dekatnya ke cermin.

Do Won A : “Kamu versi terburuk dari diriku.”


Do Won A masih berdiri di dekat rel kereta. Dia merenungkan perkataan Do Won B dengan sedih.

Do Won B : “Aku mungkin sampah, tapi kamu kehilangan ayahmu selagi aku menyelamatkan ayahku. Kamu tidak menyelamatkan siapa pun. Tapi aku berbeda.”

Nomor terakhir yang di telpon oleh Sung Wok, ternyata itu adalah nomor dari ponsel sekali pakai. Jadi mereka tidak bisa tahu, apakah Sung Wook memang memiliki kaki tangan. Dan jika Young Ran memang dibunuh oleh kaki tangan dan bukan Sung Wook, maka akan sulit untuk menebak alasan nya.


Detektif Woo kemudian memperlihatkan barang- barang korban yang ditemukannya di dalam brangkas kantor Young Ran. Di sana ada kartu tanda pengenal milik para korban. Dan melihat itu, Seo Kyung teringat akan perkaaan Young Ran yang mengaku takut pada Sung Wook. Dan barang- barang ini juga bisa menjelaskan alasan kenapa kaki tangan membunuh Young Ran.


“Astaga, apa itu berarti Lee Sung Wook tetap diam meskipun komplotannya membunuh ibunya?” tanya Joon Young, merasa terkejut dan ngeri.

“Lee Sung Wook yang menculik para korban. Jika dia mengekspos pelakunya, dia tahu itu akan membahayakannya, dan mereka juga punya masalah terkait warisan,” jelas Seo Kyung.



Didalam dompet korban Ji Young, ditemukan sebuah kartu nama "Janghae Foods, Park Tae Kyung". Dan Detektif Woo menyuruh Joon Young untuk coba menghubungi nomor tersebut. Dan Joon Young mengiyakan.
“Di mana Pak Seo?” tanya Seo Kyung, ketika melihat Do Won masih belum datang juga.
“Tadi direktur bilang kepadaku bahwa dia …” jawab Joon Young.

1 Comments

Previous Post Next Post