ATTENTION
:
Menurut saya pribadi, drama ini tidak
sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, jika ada yang di bawah 19 tahun,
harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
=====
Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 17 END
Images by : Channel 7
Hari H,
Hari ini pernikahan ulang Don dan
Lisa kembali di lakukan dengan dressode pakaian
koboi (yang aneh, orang tua Lisa nggak
menghadiri). Pit dan Mor
menggoda Don yang begitu gugup padahal kan ini hanya pernikahan ulang. Don
menjawab kalau pernikahan pertama kan karna terpaksa tapi ini karna cinta, jadi
rasanya seperti baru pertama kali menikah. Topik mereka kemudian beralih dengan
menceramahi Pit untuk segera mencari pacar juga.
--
Lisa sudah mengenakan baju
pengantin ala koboi-nya. Terlihat cantik. Ratda juga ikut memujinya.
--
Saat di tempat acara, Mor sempat
melihat sosok Sia Wichai. Tapi sosok itu begitu cepat menghilang saat Mor
sedikit teralih dengan panggilan Rin. Dengan ragu, Mor memberitahu Rin kalau
dia melihat Sia.
Karna rasa penasaran, Mor dan Rin
mulai pergi mencari Sia. Sia beneran ada di perternakan dan hampir saja
tertangkap sama Mor dan Rin. Jika bukan karna Don yang mendadak muncul dan
menarik Mor untuk ikut dengannya. Dia punya rencana yang butuh bantuan Mor.
--
Ko sedang sibuk seorang diri
membongkar barang di truk. Dan saat itu, asisten Sia dan seorang anak buah lain
muncul menyergap Ko.
--
Don mau membuat kejutan untuk
Lisa, jadi dia meminta bantuan Mor, Rin, Pat dan Pit. Rin membantu membawa Lisa
turun di waktu yang tepat. Mor membantu menyiapkan peralatan. Sementara Pit dan
Pat membantu agar acara menjadi lebih romantis. Dengan senang hati, semua orang
bersedia membantu.
Mor masih khawatir dan cemas,
jadi dia memberitahu kalau tadi dia melihat seseorang yang seperti Sia Wichai.
Tapi laporannya di ragukan sama yang lain karna Sia kan sudah tertangkap,
mungkin Mor hanya salah lihat.
--
Ko di buat pingsan sama Sia dan
anggotanya. Kemudian, mereka bergegas memasuki perternakan.
--
Sia terus berkeliaran di sekitar
Orn, mengawasinya,
--
Tanpa tahu kalau bahaya akan
mendekat, keluarga Praituksa masih dalam keadaan berbahagia. Kejutan yang di
berikan Don adalah dia menyanyi khusus untuk Lisa. Pit dan Pat bertugas
menyemprotkan gelembung sabun, membuat suasana menjadi semakin romantis. Lisa
beneran terharu dan menyukai kejutan yang Don berikan.
Dan di tengah acara, mereka baru
sadar kalau Orn tidak ada. Tapi, masih belum ada kecurigaan. Ratda yang
menawarkan diri untuk mencari Orn ke rumah.
--
Orn memang ada di rumah. Mungkin
dia menggunakan toilet. Dan saat dia hendak kembali ke tempat acara, asisten
Sia dan anak buahnya muncul. Mereka menculik Orn. Orn kaget kenapa mereka masih
menganggu keluarganya padahal Sia sudah tertangkap?
Flashback
Sia
memberitahu asistennya, rencananya untuk tertangkap polisi. Dia tahu kalau
polisi sudah mengintai di tempat ibunya di rawat, jadi dia akan ke sana seolah
tidak tahu. Dia akan membuat dirinya tertangkap untuk memperdayai keluarga
Praituksa sehingga penjagaan mereka akan melemah.
Asistennya
masih khawatir karna bagaimana caranya Sia kabur jika sudah tertangkap? Dengan
santai, Sia menjawab kalau dia sudah membayar seorang polisi dan akan ada
seseorang yang membantunya kabur. Jadi, asistennya hanya harus menunggu di
tempat yang sudah di tetapkan untuk menjemputnya.
End
Orn berusaha kabur tapi dia kalah
kekuatan. Sialnya, Ratda yang datang mencarinya, ikutan tertangkap.
--
Panom dan seorang pekerja
menemukan Ko yang tidak sadarkan diri. Dan begitu di sadarkan, Ko langsung
memberitahu mengenai asisten Sia yang menyerangnya.
--
Orn dan Ratda di ikat dan di
sekap di sebuah gudang. Asisten Sia yang mengawasi agar mereka tidak
macam-macam.
--
Panom dan Ko segera menemui Don
dan memberitahu mengenai asisten Sia yang sudah memasuki perternakan. Hal itu
membuat Mor yakin kalau orang yang di lihatnya tadi adalah Sia Wichai. Pit
segera menelpon polisi dan benar saja polisi memberitahu kalau Sia kabur.
Dengan panik, Pit menyuruh polisi segera datang ke perternakan karna Sia
sepertinya ada di sini.
Rin teringat dengan Orn dan Ratda
yang belum kembali juga. Apa Sia menculik mereka? Jelas, semua menjadi panik.
Dan kepanikan semakin terjadi saat Sia muncul dengan anak buahnya sambil
memegang pistol. Dia tidak membiarkan seorang pun untuk pergi dari sana,
termasuk para pekerja.
--
Orn terus memberontak seolah
ingin mengatakan sesuatu, karna itu, asisten Sia membukan kain yang membekap
mulut Orn. Orn memohon padanya untuk membiarkannya dan adiknya pergi dan dia
berjanji akan memberikan sejumlah uang lebih daripada yang di bayarkan Sia. Dia
punya banyak uang dan bisa memberikannya. Bukankah itu lebih baik daripada
tertangkap?
--
Don tidak takut pada Sia dan
memberitahu kalau polisi sudah dalam perjalanan kembali. Sia pun tidak takut
dan mengancam jika dia tertangkap, maka Orn dan Ratda akan mati. Orn dan Ratda
kini ada bersama anak buahnya dan menunggu instruksi darinya. Semua orangnya
ada di sekitar perternakan sekarang.
“Kau sudah gila?!!! Kenapa kau
begitu menginginkan hal yang bukan milikmu?” teriak Nenek.
“Apa yang bukan miliku? Ini milik
ayahku!!” balas Sia.
Nenek sangat marah dengan
ketamakan Sia, “Aku sebenarnya sudah berjanji pada Khun Suthtep sebelum dia
meninggal kalau aku akan menjaga rahasia ini. Dan rahasianya, kau bukanlah anak
Khun Suthep!!”
Flashback
Sebelum
Khun Suthep meninggal, dia meminta istrinya untuk menjaga rahasia tersebut.
Nenek tidak mengerti, kenapa dia harus menutupi kebenarannya padahal kedua
orang itu (Sia dan Thip) sudah salah.
“Yang
bersalah adalah Thip. Anak itu tidak bersalah sama sekali. Dia hanya di
tanamkan dan di ajarkan hal buruk. Dan sekarang, sudah terlalu banyak. Jika
anak itu tahu kebenarannya, aku takut, dia tidak akan bisa menerimanya. Biarkan
dia tidak pernah tahu. Jangan membuatnya merasa lebih sulit lagi. Kau bisa
berjanji padaku kan?” pinta Khun Suthep.
End
Dan karna itu, selama ini Nenek
menutup rapat mulutnya. Dan seperti yang Khun Suthep duga, Sia tidak bisa
menerima kenyataan itu dan menganggap Nenek hanya berbohong. Nenek menjelaskan
bahwa mereka sudah melakukan test DNA antara Sia dan Suthep setelah Sia lahir.
Dan hasilnya, Sia tidak memiliki darah Praituksa. Ketika Thip (ibu Sia) hamil,
dia ingin membuat Suthep yang bertanggung jawab. Tapi, kebenaran tidak akan
bisa di tutupi selamanya. Karna baru 7 bulan sejak Thip tidur dengan Khun
Suthep, tapi dia sudah melahirkan Sia. Jadi, Khun Suthep curiga dan meminta
dokter diam-diam melakukan test DNA. Dan hasilnya yaitu : tidak ada hubungan
darah. Sia bukan anak dari Suthep.
Sia tidak bisa menerima kebenaran
itu. Dia terus menyangkal. Nenek menyuruhnya untuk menemui Thip dan tanyakan
langsung kebenaran tersebut. Thip sudah membuat Sia salah paham selama ini. Dia
sengaja menanamkan hal yang salah pada pikiran Sia agar Sia balas dendam pada
mereka. Karena Thip marah Khun Suthep menyadari kebenarannya.
Mau apapun yang di katakan dan di
jelaskan, Sia tidak terima. Dia semakin marah dan mulai menembak membabi buta. Don
berusaha menyuruhnya untuk menerima kenyataan tersebut, tapi Sia tidak mau. Dia
memperingati agar tidak ada yang mendekat.
--
Anak buah Sia yang berjaga di
depan ruangan Ratda dan Orn di sekap, melapor pada asisten Sia kalau polisi
sudah di sini. Orn yang mendengar itu, semakin mendesak mereka untuk
membebaskannya dan dia akan memberikannya uang.
Asisten Sia akhirnya mau menerima
tawaran Orn. Dia membebaskan Orn, tapi Ratda akan tetap menjadi sandera
sementara Orn pergi mengambilkan uang di rumahnya untuknya. Sebelum pergi, Orn
memperingati anak buah yang lain untuk tidak melakukan apapun pada Ratda atau
mereka tidak akan pernah mendapatkan uangnya.
--
Polisi tiba. Anak buah Sia mulai
panik. Hal itu di manfaatkan para sandera untuk kabur. Sia menyadari itu dan
mulai menembak asal. Terjadilah baku tembak antara Sia dan anak buahnya dengan
para polisi.
Mor dan Pit berhasil kabur
memanfaatkan celah. Mereka mulai pergi mencari dimana Ratda dan Orn di sekap.
Pokoknya, terjadi banyak adegan
action di sana sini. Mor dan Pit berhasil menemukan Orn yang sedang di bawa
asisten Sia. Mereka membantu Orn dan melumpuhkan asisten Sia kemudian kembali
ke tempat Ratda di sekap tadi. Orn berhasil merebut pistol asisten Sia dan
dengan pistol itu menyerang anak buah yang berjaga di depan pintu. Dengan
bantuan Mor dan Pit juga, mereka akhirnya berhasil membebaskan Ratda.
--
Semua sudah tertangkap sama
polisi kecuali Sia yang berhasil kabur. Don mengejarnya dengan pistol yang di
rebut dari anak buah yang lain. Anehnya, hanya mereka berdua yang saling adu
kejar mengejar, sementara polisi malah tidak ada satupun yang ikut mengejar
Sia.
Udah mau adu tembak, Lisa yang
ikutan mengejar malah muncul. Dan tentu saja, dia menjadi sandera bagi Sia. Mau
tidak mau, Don menurunkan pistolnya dan menyerah sambil meminta Sia melepaskan
Lisa.
Sia tidak mau menyerah dan
melepaskan tembakan, dan di saat yang sama, dia juga tertembak oleh polisi yang
muncul untuk menangkapnya.
Lisa mulai panik karna Don pingsan.
Apalagi pas di panggil, dia tidak merespon sama sekali.
--
Beberapa hari kemudian,
Don tidak mati. Dia malah lagi
bulan madu dengan Lisa ke tempat dulu dia membawa kabur Lisa.
Flashback
Saat
itu, Sia tidak sempat melepaskan tembakan karna sudah tertembak duluan sama
polisi. Dan juga, dia nggak pingsan hari itu. Cuma sengaja merespon agak lama
saja.
End
Mereka asyik bermesra-mesraan dan
kemudian Don baru teringat sesuatu. Hari ini adalah ulang tahun Nenek dan
mereka sudah di minta hadir.
--
Mereka kembali dengan membawa kue
dan mengatakan surprise. Pokoknya,
mereka bermulut manis sama Nenek. Tapi, Nenek tidak bisa di bohongi dan sadar
kalau mereka terlambat bukan karna mencari kue tapi karna kelupaan.
Semua yang ada di sana jadi
tertawa. Dan pesta ulang tahun itu pun berjalan dengan penuh kebahagiaan dengan
semua anggota keluarga yang menjadi lebih erat dari pada sebelumnya.
Acara selanjutnya adalah berfoto.
Pat mulai menyebalkan dan membuat yang lain kesal karna saat foto dia terus
saja meminta ganti pose ini itu. Yang akhirnya membuat foto tidak jadi-jadi.
Dia baru insyaf setelah di lemparkan ke air sama Mor, Pit dan Don. Dan
akhirnya, foto keluarga mereka pun jadi.
--
Don dan Lisa juga tidak tidur
pisah ranjang lagi. Keduanya kini sudah siap menjadi suami istri. Sayangnya,
hal yang di inginkan Don harus tertunda karna Lisa datang bulan.
--
Keesokan harinya,
Mor dan Pit menertertawakan
cerita Don. Mor kemudian teringat kalau hanya tersisa sekitar 2 bulan hingga
tenggat waktu di wasiat itu dan Lisa sudah harus hamil. Don sudah tidak peduli
lagi dengan hal itu dan bahkan siap kalau perternakan jatuh ke tangan Pit. Nah,
Pit kan sudah berubah, jadi dia tidak mau perternakan lagi. Dia sadar kalau
kemampuannya mengelola perternakan tidak sebaik Don dan dia merasa tidak
sanggup juga. Dia juga tidak ingin menggantikan Don.
Jadi, Pit menyarankan agar mereka
bicara dengan pengacara. Mungkin akan ada pilihan lainnya.
--
Don baru saja menemui pengacara
dan hasilnya berbeda dari yang di harapkan Pit dan Don. Pengacara memberitahu
kalau dalam setahun Don belum punya anak dan Pit tidak mau mengambil alih
perternakan, maka perternakan dan aset yang di wariskan pada Don akan di
sumbangkan kepada masyarakat. Tampaknya mendiang kakek sudah menduga akan hal
ini, jadi sudah menyampaikannya juga ke pengacara.
Orn dan Ratda tidak bisa
membiarkan hal itu terjadi. Kalau sempat terjadi, mereka tidak akan punya
tempat bernaung lagi. Jadi, lebih baik mereka bekerja sama untuk membuat Lisa
hamil dalam 2 bulan.
--
Karna itu, mulailah di lakukan
program hamil bagi Lisa dan Don. Semu anggota keluarga Praituksa ikut membantu.
Akhirnya, program itu berhasil.
Lisa hamil. Semua sangat bahagia dengan kabar tersebut. Don bahkan sudah
membuat rencana ingin mempunyai banyak anak seperti team sepak bola. Orn dan
Rin setuju dengannya. Lisa yang nggak setuju.
Bukan hanya Lisa dan Don yang
berbahagia, karna Rin juga. Mor melamar Rin untuk menjadi istrinya. Dan Rin
bersedia.
Dan karna Mor tidak punya orang
tau dan sanak saudara, dia meminta tolong Ratda untuk menjadi pihak di
keluarganya saat pernikahan nanti. Dan Ratda dengan senang hati setuju. Bagi
mereka, Mor juga sudah menjadi bagian dari keluarga jadi tidak perlu merasa
canggung untuk meminta tolong.
Karna Don sudah menikah dan Mor sudah
mau menikah, Ratda mulai menanyakan Pit, kapan gilirannya? Pit menjawab bijak
kalau dia masih ingin menghabiskan waktu untuk ibunya.
--
Hubungan Orn dan Ratda semakin
erat. Mereka mulai bisa mengerti satu sama lain, lebih daripada sebelumnya. Dan
karna itu, mereka juga kembali meminta maaf pada Nenek atas sikap mereka yang
salah dan kekanak-kanakan sebelumnya. Dan sebagai seorang ibu, Nenek memaafkan
mereka. Dia menyanyangi mereka sama besarnya.
--
Karna hamil, Lisa jadi mengalami morning sickness dan mood-nya menjadi sering berubah. Dan dia
juga merasa kalau Don sangat bau padahal tidak. Don beneran sampai bingung
harus gimana.
Orn menjelaskan kalau hal itu hal
yang wajar karna dia juga mengalaminya ketika mengandung Don dan Rin. Dan
selama waktu itu, yang ayah Don dan Rin lakukan adalah bertahan.
--
Kehamilan Lisa semakin besar. Don
menjaganya dengan penuh hati-hati dan cinta. Mor juga sudah mulai melakukan
foto pre-wedding dengan Rin.
Di tengah foto, Lisa tiba-tiba
mengalami kontraksi. Orn berteriak agar mobil segera di siapkan, tapi Lisa
tidak kuat lagi dan merasa tidak akan keburu.
--
Lisa sudah di bawa ke kamar, tapi
dokter yang di panggil masih belum tiba. Semua jadi ikutan panik.
Don yang panik karna belum ada
dokter, malah meminta tolong Mor yang membantu Lisa melahirkan. Mor menolak
dengan tegas karna dia itu dokter hewan dan hanya pernah membantu sapi
melahirkan. Dan untunglah… sebelum Mor melakukannya, dokter tiba.
Semua di minta keluar dari
ruangan Lisa dan hanya Don yang di minta masuk menemani.
--
Beberapa tahun kemudian,
Don mulai bersikap seperti ayah
yang protektif. Keluarga Praituksa juga menjadi semakin besar. Don dan Lisa
mempunyai 4 orang anak. Mor dan Rin juga mempunyai seorang putra.
Dan keromantisan antara Don dan
Lisa masih tetap ada.
=-HAPPY ENDING-=
Tags:
Sapai Import