Sinopsis C-Drama : Poisoned
Love Episode 14
Fang Yan melihat arah yang di
tunjuk oleh Shi Meng. Dia tidak mengerti, tapi Shi Meng menyuruhnya untuk
melihat dengan seksama. Setelah di perhatikan dengan seksama, Fang Yan
menyadari kalau ada banyak bintang.
“Benar. Cahaya dari lampu kota
telah membuat cahaya bintang menjadi kusam,” ujar Shi Meng.
“Itu karna cahaya dari kota
terlalu terang. Sulit untuk melihat adanya bintang.”
“Mungkin itu karna kau membuat
keinginan kepada Dewi Danau. Jadi, akhirnya kita bisa melihat bintang-bintang
malam ini,” balas Shi Meng.
Fang Yan sangat senang. Dia
berlari ke pinggir jembatan dan berteriak mengucapka terimakasih pada Dewi
Danau karna sudah menunjukkan bintang padanya. Fang Yan mau berteriak mau minta
salju, tapi kemudian menghentikan teriakannya. Dia merasa dirinya bodoh meminta
salju ketika langit cerah hingga bintang terlihat.
“Dewi Danau, terimakasih sudah
menunjukkan bintang pada kami. Maukah kau memberi kami salju juga?” teriak Shi
Meng, menggantikan Fang Yan.
Dan tiba-tiba saja, seolah
permintaannya di dengar oleh Dewi Danau, salju mulai turun. Fang Yan terkejut
dan tersenyum senang karna salju beneran turun. Senyuman Fang Yan, membuat Shi
Meng ikutan tersenyum lebar.
Dan sang Dewi Danau yang menurunkan salju adalah Wei Lin dan Ying Jun.
Wuohhhooo..
“Fang Yan,” panggil Shi Meng.
“Entah kau tahu atau tidak, tapi sebelum aku mengenalmu, hidupku hanya tentang
bekerja. Kemudian, kau datang ke dalam hidupku. Kau membuat kekacauan di dalam
hidupku. Dulu, hanya ada satu hal di pikiranku : menyingkirkanmu. Namun, saat
kau pindah, aku menyadari… waktu yang aku habiskan denganmu, penuh dengan
kegembiraan. Aku merasakan kehangatan. Maafkan aku. Maafkan aku karna tidak
menyadarinya dari awal. Maukah kau memberiku satu kesempatan lagi? Biarkan aku
ada untukmu di setiap langit malam berbintang dan setiap salju turun.”
Ini diluar perkiraan Fang Yan.
Dia berdiri terpaku menatap Shi Meng yang perlahan, mengenggam tangannya.
“Fang Yan. Aku menyukaimu,”
nyatakan Shi Meng.
Karna Shi Meng sudah menyatakan
perasaan, Ying Jun mengakhiri tugasnya dan mengajak Wei Lin pergi.
--
Esok hari,
Mood
Shi Meng beneran buruk.
Pagi-pagi saja dia sudah memarahi karyawannya hanya karna ada kesalahan tanda
baca di proposal. Smeua karyawan sampai ketakutan karna belum pernah Shi Meng
segalak ini.
Ying Jun yang baru datang,
terkejut mendengar gosip mereka. Marah? Apa mereka yakin ShI meng tidak ada
tersenyum? Semuanya mengiyakan kalau Shi Meng marah. Ying Jun menyuruh mereka
untuk kembali bekerja dan tidak berkumpul begini.
Ying Jun masih ke ruangan Shi
Meng sambil nyanyi. Dia mengira Shi Meng hanya malu karna penyataan cintanya
kemarin berhasil, jadi dia berpura-pura galak. Eh, tapi melihat raut wajah Shi
Meng yang begitu buruk, Ying Jun menduga kalau Shi Meng di tolak.
Shi Meng tidak menjawab dan dengan
wajah galak menanyakan kemana Ying Jun kemarin ketika dia menyatakan cinta?
Ying Jun menjawab kalau dia mengira semua berjalan baik, jadi, dia tidak ingin
menjadi pengganggu dan memutuskan pergi duluan.
Flashback
“Fang
Yan, aku menyukaimu,” nyatakan Shi Meng.
Fang
Yan diam dan perlahan menundukkan kepalanya. “Maafkan aku. Aku tak bisa
mencintaimu,” jawabnya dan menarik tangannya dari pegangan Shi Meng.
Shi
Meng sangat terkejut dengan penolakan Fang Yan. Yang tidak Shi Meng sadari
adalah Fang Yan menangis usai menolaknya.
End
Ying Jun merasa tidak mungkin
Fang Yan tidak menyukai Shi Meng. Dia jadi penasaran alasan Fang Yan menolak
Shi Meng. Shi Meng malas mendengar ocehannya dan lebih mengurus proyek baru.
Karna suasana hatinya sangat
buruk, melihat sepasang karyawan yang sedang bermesraan, dia jadi kesal. Dan
sempat-sempatnya dia mengatakan kalau cinta itu rasanya sakit.
--
Fang Yan masih belum beranjak
dari kasurnya. Dia terus mengingat pernyataan cinta Shi Meng. Dia sangat
menyukai Shi Meng, tapi nasehat Yao Yao tempo hari, membuatnya memilih mundur
daripada menerima cinta Shi Meng. Karna itu, sepanjang malam, Fang Yan menangis
di dalam kamar.
Sutradara menelponnya. Dia
ingin meminta tolong Fang Yan. Ada klip promosi pendek yang butuh suara Dewi
Danau, jadi dia meminta Fang Yan untuk segera ke kantor. Fang Yan menyanggupi.
--
Zuo You yang lagi sarapan,
heran karna Fang Yan tidak keluar juga dari kamar. Dia nanya ke ibunya, apa kak
Fang Yan lagi diet? Yao Yao tidak mengiyakan dan hanya menyuruh Zuo You tidak
mengganggu Fang Yan saat ini.
Umur panjang, yang di bicarakan
keluar kamar. Yao Yao menyuruhnya sarapan, tapi Fang Yan menolak. Dia akan
langsung ke kantor karna sutradara butuh bantuannya.
--
Di ruang rapat,
Shi Meng sedang mendengarkan
laporan proposal perencanaan proyek “Cinta yang Mengembara.” Kelompok sasaran
film ini adalah para wanita. Selama proposal di jelaskan, Ying Jun sudah
memberitanda pada manager untuk berhenti. Tapi, manager terus bicara dan menanyakan
pendapat Shi Meng.
Shi Meng hanya diam. Dia tidak
mendengarkan sama sekali dan sekarang sedang melamun.
“Kami sudah memahami ide utama
dari proyek tersebut. Baiklah, rapat di bubarkan. Kalian bisa kembali. tn. Shi
dan aku akan membahasnya,” akhiri Ying Jun.
Semua bergegas berdiri dan
merapikan dokumen. Tapi, Shi Meng sudah sadar dan menyuruh semuanya untuk duduk
kembali. Dia mulai menanyakan konten film. Dari ceritanya, si pria meninggalkan
gaya hidupnya yang lama dengan si wanita. Si pria juga melakukan hal-hal yang
belum pernah di lakukannya demi wanita itu. Tapi, kenapa si wanita tidak
tersentuh oleh pengabdiannya? Bukankah di bilang kalau si wanita memiliki
perasaan khusus terhadap si pria? Kenapa mereka tak bisa bersama?
Pertanyaan mematikan. Si
manager tidak bisa menjawab. Seorang staff wanita malah tertawa. Shi Meng
langsung menunjuknya dan menyuruhnya menjawab pertanyaan itu dari sudut pandang
wanita.
“Tn. Shi, aku minta maaf. Aku
tidak akan pernah pacaran selama jam kerja. Maafkan aku. Aku takkan
melakukannya lagi,” ujar si staff wanita, ketakutan.
Shi Meng kembali ke manager dan
membahas hal yang mereka terapkan dalam sebuah fim. Mangaer menjawab konten dan
logika.
“Apakah hubungan mereka (si
pria dan wanita dalam film) logis? Jawab aku,” tanya Shi Meng pada semua
peserta rapat. “Kalian semua, dalam waktu tiga hari, aku ingin versi yang telah
di revisi ada di mejaku. Aku ingin analisis rinci. Aku ingin versi asli dan
yang revisi. Jangan kecewakan aku,” perintah Shi Meng dan keluar dari ruang
rapat.
Begitu Shi Meng keluar, manager
langsung nanya ke Ying Jun, ada apa dengan bos? Ying Jun menjawab : “Cinta itu
masalah.”
Baru keluar dari ruang rapat,
Shi Meng malah berpas-pasan dengan Fang Yan. Keduanya sangat canggung. Fang Yan
menyapa dengan cepat dan langsung pergi. Shi Meng jadi kesal dan
melampiaskannya pada Ying Jun.
--
Fang Yan pergi ke tempat dr.
Cui untuk konsultasi. Dia juga meminta bantuan Shi Yi untuk datang. Sebelum
mulai, Fang Yan meminta maaf pada Shi Yi karna lagi-lagi merepotkannya. Dia
kemari untuk menanyakan pada dr. Cui, apakah ada cara cepat baginya untuk
sembuh. Karna dia kan tidak bisa selalu merepotkan Shi Yi untuk kehidupan
pribadinya.
“Aku bukan orang asing. Aku
obatmu. Wajar bagimu untuk membawaku kemanapun,” ujar Shi Yi.
Perbincangan mereka terhenti
karna dr. Cui sudah datang kembali usai membawa perlengkapan. Dia akan
melakukan hipnosis pada Fang Yan untuk mengobatinya. Dan semoga itu berhasil.
dr. Cui memutarkan alat yang
berbentuk gasing. Fang Yan menatapnya dan perlahan, pandangan matanya menjadi
kosong.
“Kau berada tepat di tempat kau
selalu muncul dalam mimpi. Orang yang membuatmu merasa nyaman berada tepat di
hadapanmu. Ikuti dia. Hanya dia yang bisa membawamu keluar dari sana,” ujar dr.
Cui.
Dalam keadaan terhipnosis, Fang
Yan mendapatkan gambaran buran seorang anak pria yang berlari ke arahnya.
“Percayalah kepada dirimu
sendiri. Kau bisa menemukannya,” lanjut dr. Cui.
Perlahan, Fang Yan mulai
berdiri dan mulai berjalan. Shi Yi menatapnya dan menunggu cemas Fang Yan
berjalan ke arahnya. Shi Yi bahkan sudah merentangkan tangan untuk menyambut
Fang Yan.
Fang Yan terus-terus berjalan
melewati Shi Yi. Shi Yi terkejut. dr. Cui lebih terkejut lagi.
Dengan sigap, dr. Cui
menghentikan putaran gasing dan mengetukkannya ke meja. Mendengar suara
ketukan, kesadaran Fang Yan kembali.
“Apakah hipnosisnya tak bekerja
padaku?” tanya Fang Yan, melihat ekspresi Shi Meng dan dr. Cui.
“Sepertinya… aku tidak cukup
bisa di percayai olehmu,” ujar Shi Yi dengan nada kecewa.
“Tidak. Aku mempercayaimu,”
ujar Fang Yan.
“Aku tidak menyalahkanmu. Aku
hanya kesal tidak bisa menyembuhkanmu secepatnya.”
dr. Cui memotong obrolan
mereka. Dia berujar kalau masalah psikologis butuh proses penyembuhan yang
lebih lama. Kondisi Fang Yan saat ini sudah terkendali. Dan selanjutnya,
tetaplah berhubungan dengan Shi Yi. Bangun kepercayaan dari aspek psikologis.
Shi Yi menanyakan apa yang
harus mereka lakukan. dr. Cui menjawab kalau ada banyak cara membangun
kepercayaan. Bisa saja seperti saling memahami dan berbagi rahasia.
--
Ucapan dr. Cui membuat Shi Yi
mengajak Fang Yan ketemu keesokan hari nya. Dia sudah membeli banyak sekali
kado dan meminta Fang Yan membantu membawakannya. Semua hadiah itu adalah untuk
acara Pesta Ulang Tahun Panti Asuhan Bunga Matahari. Fang Yan beneran bingung,
tapi Shi Yi menyuruhnya untuk mengikutinya saja.
Begitu Shi Yi tiba, para anak
panti menyapanya dengan antusias. Mereka terlihat sudah sangat akrab dan
mengenal Shi Yi. Shi Yi juga memainkan organ
untuk mereka. Fang Yan juga ikutan bermain dengan semua anak-anak.
Ketika Fang Yan sedang duduk
sendiri, Ibu Panti mendekatinya dan mengajaknya bicara. Ibu Panti memberitahu
Fang Yan, kalau ini pertama kalinya Shi Yi membawa seorang teman. Fang Yan
tersenyum dan menanyakan ini hari ulang tahun siapa?
“Ini adalah hari ulang tahun
untuk semua anak di sini,” jawab Ibu panti.
“Semua?”
“Ya.”
“Di hari yang sama?”
“Ya. Mereka semua adalah yatim
piatu. Mereka tidak tahu tanggal lahir mereka.”
“Yatim piatu? Namun, kenapa
ulang tahunnya hari ini?”
“Shi Yi bilang tidak ada yang
tahu ulang tahun mereka. Jadi, dia menentukan sebuah tanggal. Dia menjadikannya
hari ini. Walau sesibuk apapun, Shi Yi selalu menyempatkan datang di tanggal
ini untuk merayakan ulang tahun mereka. Aku berterimakasih padanya,” puji Ibu
panti.
Fang Yan pun berterimakasih
padanya karna sudah mau bercerita.
--
Setelah bermain-main bersama
anak-anak, Shi Yi menemani Fang Yan. Fang Yan pun memuji Shi Yi yang sangat
baik. Shi Yi meluruskan kalau dia bukannya baik, tapi berempati. Karna, dia pun
tidak tahu kapan ulang tahunnya sebenarnya.
“Tidak mungkin,” ujar Fang Yan,
mengira Shi Yi bercanda.
“Aku di adopsi,” beritahu Shi
Yi. “Ketika aku masih kecil, orang tuaku mengadopsi ku. Lalu, setelah itu, ibu
mengandung Shi Meng. Kemudian, Shi Meng dan aku tumbuh bersama. Orang tua kami
baik pada kami berdua. Mereka menganggapku sebagai anak sendiri. Mereka tak
pernah pilih kasih pada siapapun. Itulah sebabnya aku tak pernah tahu asalku
sendiri. Sampai aku berusia 10 tahun, tanpa sengaja aku mengetahui bahwa aku di
adopsi.”
Fang Yan beneran tidak
menyangka ini rahasia yang Shi Yi ingin beritahukan padanya. Shi Yi takut kalau
ceirta ini akan mengubah pandangan Fang Yan padanya. Fang Yan berkata itu tidak
mungkin.
Shi Yi juga lanjut memberitahu
kalau dia tidak pernah memberitahu siapapun mengenai ini, termasuk Shi Meng.
Shi Meng tidak tahu kalau dia adalah anak adopsi.
“Shi Yi, terimakasih sudah
mempercayaiku. Terimakasih telah berbagi rahasiamu hanya untuk menyembuhkanku
dari penyakitku.”
“Rasanya menyenangkan sudah
menceritakannya. Aku juga merasa lebih baik. Lagipula, beberapa rahasia tidak
bisa di simpan untuk diri sendiri.”
--
Shi Meng yang patah hati,
memutuskan untuk berolahraga dengan gila menggunakan treadmill. Ying Jun menyuruhnya
untuk berhenti dan pulang, tapi Shi Meng malah semakin menambah kecepatan
treadmill nya.
--
Shi Yi mengantarkan Fang Yan
pulang. Sebelum pulang, mereka berjalan di sekitar taman. Shi Yi mengeluarkan
earphone bluetooth dan memberikannya satu pada Fang Yan untuk di dengarkan. Dia
memutarkan lagu dari ponselnya.
“Fang Yan. Aku…,” ujar Shi Yi,
hendak menyatakan perasaan.
Tapi, belum dia mengatakannya,
Fang Yan malah mendapat telepon. Yang menelpon adalah Ying Jun.
“Fang Yan, Shi Meng mengalami
kecelakaan. Kemarilah sekarang juga!” beritahu Ying Jun, panik.
Fang Yan sangat panik
mendengarnya dan langsung lari. Shi Yi segera mengantarkannya ke rumah sakit.
--
Fang Yan dan Shi Yi tiba di
rumah sakit. Mereka menemukan Ying Jun yang sedang berdiri di dekat ruang
operasi. Ada seorang pasien yang di bawa masuk ke ruang operasi dan tampak
dalam keadaan serius. Fang Yan sangat khawatir dan mulai menangis.
“Bagaimana dia bisa mengalami
kecelakaan?” tanya Fang Yan.
“Dia…”
“Jawab aku!”
“Dia pergi ke gym. Namun, dia
berolahraga terlalu lama. Dia berada di treadmill sepanjang hari. Lalu, dia
ingin berlari pulang. Seharusnya, aku mengikutinya. Aku seharusnya mengawasinya.”
Fang Yan sangat sangat
khawatir.
“Namun, kau harus tenang. Aku
yakin dia akan baik-baik saja,” tenangkan Ying Jun.
Fang Yan tidak bisa tenang. Dia
mulai mengingat kebaikan-kebaikan dan perhatian Shi Meng padanya.
Saat itu, dokter keluar dari ruang
operasi. Fang Yan menanyakan hasilnya.
Dokter menggelengkan kepala,
“Kami sudah melakukan semua yang kami bisa.”
💞💞💞💞💞lanjut💕💕💕💕💕 semangat🔛🔥
ReplyDeleteJgn lama2 ya semangat terus 💕💕💕
ReplyDelete💞💞💞💞💞💞
ReplyDelete