Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 18

 

Sinopsis C-Drama : Poisoned Love Episode 18

Begitu rapat selesai, Fang Yan pun pergi dari gedung Concept Pictures. Wajahnya tidak tampak gembira sama sekali. Wei Lin berlari mengejarnya dan memarahinya karna membuat keputusan tanpa membicarakannya dengan Yao Yao. Fang Yan menjawab kalau dia tidak berpikir banyak yang penting bisa membantu film ini. Dia ingin yang terbaik untuk film ini.

“Ingin yang terbaik? Kau pikir aku tidak tahu apa yang kau inginkan? Jika kau membuat pengumuman resmi, kau akan di cap sebagai pacara Shi Yi. Ini akan berakhir untukmu dan Shi Meng!” ingatkan Wei Lin.


“Hentikan. Aku sudah memutuskan.”

Wei Lin berusaha mengerti dan ingin tahu langkah yang akan Fang Yan lakukan selanjutnya. Fang Yan juga nggak tahu dan hanya menjawab perlu mendiskusikan masalah ini dengan Shi Yi. Usai menjawab seperti itu, Fang Yan langsung pergi.

--


Shi Meng membawa Shi Yi ke ruangannya. Dia menyindir Shi Yi yang sudah memanfaatkan masalah ini untuk memaksa Fang Yan untuk tunduk dan membuatnya tetap berada di sisinya. Shi Yi tidak berniat membela diri sama sekali jika Shi Meng memandangnya memanfaatkan ini demi mendapatkan Fang Yan. Dia malah mengingatkan ucapan Shi Meng yang berjanji akan membiarkannya merawat Fang Yan, jadi Shi Meng harus merelakan perasaannya pada Fang Yan sepenuhnya.

“Aku janji membuatnya menjauh agar dia bisa tinggal bersamamu dan mengobati penyakitnya, bukan agar kau mengikat perasaannya dengan cara ini. Dia bebas mengungkapkan perasannya,” tegas Shi Meng.

Shi Yi tidak peduli. Dia malah membalikan kalau orang yang tidak mau melepaskan Fang Yan adalah Shi Meng.

--



Fang Yan sudah ada di tempat Shi Yi. Shi Yi menanyakan keputusannya tadi, apa Fang Yan yakin? Fang Yan menganggukan kepala. Shi Yi tanpa merasa sungkan lagi, meminta Fang Yan untuk tinggal bersamanya. Melihat ekspresi kaget Fang Yan, Shi Yi beralasan kalau ini untuk membuat orang-orang yakin kalau mereka pacaran. Dan juga, keamanan di area tempat tinggal Yao Yao tidak begitu bagus dan dia khawatir akan membahayakan Fang Yan. Jika Fang Yan tinggal dengannya, dia akan aman.

Fang Yan tahu kalau berita ini pasti akan mempengaruhi kehidupan Yao Yao dan Zuo You, tapi…

“Jangan khawatir,” potong Shi Yi. “Rumahku sangat besar. Ada beberapa kamar tidur. Mungkin… itu bisa di sewakan. Bagaimana?” tawar Shi Yi sekaligus membujuk.


Fang Yan bimbang. Yang menjadi dasar pertimbangannya adalah Yao Yao. Dia tidak ingin Yao Yao jadi di serang oleh netizen karna mereka tinggal bersama, jadi Fang Yan pun memutuskan menerima tawaran Shi Yi.

--


Setelah Fang Yan membereskan barang-barangnya, Shi Yi segera membawanya ke kediamannya. Dia mengajak Fang Yan untuk berkeliling melihat-lihat rumahnya. Kamarnya ada di lantai atas. (ini sekaligus tempat tinggal Ny. Ling.)



Shi Yi menawarkan Fang Yan untuk memakai kamar Ny. Ling. Fang Yan segera menolak tawaran itu karna dia tidak mungkin memakai kamar Ny. Ling. Dan akhirnya, Fang Yan memilih asal kamar yang akan di gunakannya di lantai 2. Saat Fang Yan menunjuk kamar yang akan di gunakannya, raut wajah Shi Yi sedikit berubah. Entah itu bekas kamar siapa dulunya.

--


Dalam perjalanan pulang, Shi Meng mendapat telepon dari Ying Jun yang melaporkan kalau dia sudah mengatur jadwal dengan humas. Dan juga, Fang Yan sudah tinggal dengan Shi Yi.

Laporan itu membuat Shi Yi beneran sedih. Entah apa yang di pikirkannya, karna tiba-tiba saja, Shi Meng memutar balik arah mobilnya.

--


Fang Yan sedang  merapikan barang-barangnya di kamar tersebut. Saat itulah, dia mendapati ada sebuah buku gambar harian. Itu milik Shi Meng. Isinya mengenai bahagiannya Shi Meng menghabiskan waktu bersama Shi Yi.




Sayangnya, di gambar-gambar terakhir, berisi kesedihan Shi Meng ketika Shi Yi meninggalkannya dan dia tidak bisa menemukan jalan pulang dan terkurung di sebuah rumah kecil.


“Sepertinya, ini kamar Shi Meng,” sadar Fang Yan.

Di gambar itu, Shi Yi bercerita kalau saat dia terkurung, ada seorang gadis kecil. Untuk menenangkan gadis itu, dia menyanyikan lagu anak-anak dan memberitahunya namanya “Shi Meng Jun.” Seorang pemakan mimpi.

Membaca kata Shi Meng Jun, Fang Yan merasa nama itu terasa tidak asing.


Di buku gambar harian, Shi Meng bercerita kalau dia berhasil kabur, tapi tidak pernah melihat gadis itu lagi. Setelah itu, ayahnya menghilang. Dan cerita berakhir sampai di sana. Di halaman terakhir, ada bekas sobekan.

(Semua cerita yang Shi Meng pernah ceritakan pada Fang Yan, benar. Dan mungkin, anak yang berbohong adalah Shi Yi.)


Shi Meng ternyata pergi ke depan rumah Shi Yi (dan rumahnya juga, sebenarnya). Dia mengawasi Fang Yan. Melihat Fang Yan baik-baik saja, sudah membuat Shi Meng merasa lega.

--


Esok hari,

Pagi-pagi, Shi Yi sudah bangun dan membuat sarapan untuk Fang Yan. Dia juga menasehati Fang Yan untuk tidak asal lagi memesan makanan karna Fang Yan sudah menjadi publik figur. Fang Yan menyimpulkan alasannya karna takut fans Shi Yi menerornya. Shi Yi membenarkan dan menambahkan kalau Fang Yan sangatlah penting. Jadi, Fang Yan harus makan di rumah dan tidak membiarkan siapapun masuk.

Huft, sama saja seperti Fang Yan di kurung.



Karna Shi Yi harus pergi kerja, jadi dia pamit. Setelah Shi Yi pergi, Fang Yan menghela nafas melihat makanan di depannya. Sangat banyak. Apa Shi Yi mengira dia babi yang bisa makan sebanyak ini?


Shi Meng ternyata sepanjang malam berjaga di depan kamar Shi Yi. Untungnya, saat Shi Yi keluar rumah, dia tidak melihat mobil Shi Meng yang terparkir.



Di dalam rumah, Fang Yan hendak minum air. Karna tidak hati-hati, dia menjatuhkan gelas kacanya dan refleks berteriak keras. Suara teriakannya terdengar oleh Shi Meng yang ada di luar rumah. Dengan panik, Shi Meng langsung lari masuk ke dalam rumah. Fang Yan kaget karna Shi Meng tiba-tiba muncul.


Shi Meng berbohong kalau dia datang untuk mencari Shi Yi. Karna Fang Yan bilang Shi Yi keluar, Shi Meng bilang dia akan menunggunya. Ya udah, Fang Yan membiarkannya dan lanjut membersihkan pecahan gelas.

“Jangan pegang itu. Kau sangat ceroboh,” ujar Shi Meng, melarang Fang Yan membersihkan pecahan gelas.



Fang Yan tidak terima di sebut ‘ceroboh’ dan membalas balik, yang akhirnya membuat tangannya terluka. Shi Meng sangat panik dan segera mengobati lukanya. Dia benar-benar menunjukkan perhatiannya pada Fang Yan.

Usai mengobati luka Fang Yan, Shi Meng melihat sarapan di atas meja. Fang Yan memberitahu kalau sarapan itu di buat oleh Shi Yi dan mengajak Shi Meng untuk sarapan bersama. Shi Yi tidak mengiyakan dan malah meminta di buatkan kopi. Karna Fang Yan tidak tahu dimana letak kopi, Shi Yi dengan santai memberitahunya ada di dapur, di dalam lemari. Fang Yan dengan manut pergi ke dapur dan membuatkan kopi untuk Shi Yi.



Jrengg! Begitu balik, sarapan di atas meja, sudah habis di makan sama Shi Meng. Semuanya. Padahal, Fang Yan belum makan sama sekali.


Pas saat itu, bel rumah berbunyi. Saat di buka, tidak ada siapapun. Hanya ada sebuah paket yang di tinggalkan di depan rumah. Nama penerima paket itu adalah namanya. Tanpa ragu, Fang Yan membawa masuk kotak paket dan membukanya.



Shi Meng mengawasinya dari belakang. Saat membuka sedikit kotak itu, Shi Meng melihat ada warna merah, jadi dia segera menutup mata Fang Yan dan merebut kotak itu dari tangan Fang Yan. Fang Yan kaget dan berusaha menyingkirkan tangan Fang Yan.

“Jangan bergerak,” perintah Shi Meng.


Dia membuka paket itu dan isinya mainan potongan tangan manusia. Setelah menutup kembali paket itu, Shi Meng memperingati Fang Yan untuk tidak membuka pintu sembarangan. Tanpa menjelaskan apapun, Shi Meng pergi dengan paket itu. Fang Yan beneran bingung karna tidak di jelaskan apapun.

--



Shi Meng tidak pulang ke rumah, melainkan ke kantor. Di dalam ruangannya, dia membuka kembali kado dan mendapati ada sebuah kartu ucapan. Di dalam kartu itu tertulis : Tinggalkan Shi Yi atau aku akan membunuhmu.

Shi Meng sudah memerintahkan Ying Jun untuk menyelidiki paket tersebut. Ying Jun sudah pergi ke jasa pengiriman untuk memeriksa, tapi alamat pengirim palsu. Dan juga, dia sudah memberitahu hal itu ke Xiao K untuk menyelidiki masalah ini.

--


Xiao K yang mendapat kabar dari Ying Jun, menyampaikannya pada Shi Yi. Padahal, pengumuman resmi belum di umumkan, tapi sudah ada fans fanatik yang melakukan serangan. Mereka tidak bisa mengumumkan berita ini.


“Para fans tidak senang bukan karna aku jatuh cinta dengan Fang Yan, tapi mereka menganggap Fang Yan tidak cocok menjadi pacarku. Jika itu masalahnya, kenapa tidak kita tambah sensasinya? Perkuat personanya, buat lebih banyak berita untuk memasarkan Fang Yan. Aku ingin mereka mencinta Fang Yan, menerima Fang Yan sebagai pacarku. Tidak butuh waktu lama untuk memuaskan penggemar kita,” ujar Shi Yi, tetap bersikeras ingin mengumumkan kalau dia pacaran dengan Fang Yan.

Xiao K tetap tidak setuju. Sayang, Shi Yi tidak mau mendengarkan dan hanya menyuruhnya mengikuti perintahnya. Dari wajahnya, Xiao K tampak sangat marah.

--


Shi Meng mendapat laporan dari Ying Jun mengenai foto-foto yang tersebar adalah perbuatan dari Nina. Ni Na mengklaim kalau dia tidak sengaja menguploadnya. Dia mengakui tindakannya, tapi untuk mainan tangan manusia itu, bukan Nina yang mengirimnya. Dan menurut kurir pengiriman, informasi pengirim semua nya palsu.  

--


Fang Yan di rumah sendirian dan itu sangat membosankan. Saat menatap luka di jarinya, dia jadi teringat saat Shi Meng mengobati tangannya. Dia beneran bingung kenapa Shi Meng begitu peduli padanya walaupun sudah memutuskannya? Dan kenapa juga dia tidak boleh membukakan pintu?



Saat itu, seseorang menekan bel pintu. Fang Yan tidak membukakan pintu, tapi sudah ada suara pintu terbuka. Fang Yan mengira itu Shi Yi, tapi saat dia memanggilnya, tidak ada jawaban sama sekali. Fang Yan mulai merasa takut apalagi saat teringat perintah Shi Meng tadi. Dia juga tidak bisa menelpon siapapun karna ponselnya tertinggal di lantai bawah (Fang Yan di kamarnya, di lantai 2).



Akhirnya, Fang Yan mengambil tongkat baseball yang ada di bawah dan dengan memberanikan diri, mulai turun tangga. Dia sudah siap memukul orang yang tiba-tiba muncul di hadapannya, tapi ternyata orang itu adalah Xiao K.


Xiao K meminta maaf karna tidak tahu Fang Yan tinggal di rumah Shi Yi. Dan juga, dia bisa masuk ke dalam rumah karna dia juga punya kunci rumah. Fang Yan menghela nafas lega karna yang masuk bukan orang jahat. Dia pun bicara dengan Xiao K di ruang tamu dan menyediakan minum.


Mereka berbincang dengan santai. Xiao K memberitahu tujuannya datang untuk mengambil demo lagu Shi Yi. Fang Yan dengan santai menyuruhnya untuk tidak usah terburu-buru. Dia menanyakan juga, sudah berapa lama Xiao K menjadi asisten Shi Yi?

“Aku memulainya sejak lulus kuliah. Lebih tepatnya, aku memulainya sebelum lulus. Aku sudah menjadi fansnya ketika masih bersekolah. Semua orang di asrama adalah fans-nya,” jawab Xiao K.

“Kau sudah ada di sampingnya selama bertahun-tahun, dan kau juga seorang fans.”


“Tentu saja. Kak Shi Yi adalah idola kami. Semua lagu sejak debutnya, aku putar berkali-kali. Aku tidak pernah melewatkan konsernya. Aku bersedia melakukan apapun untuknya. Meski aku hanya bisa menonton dari jauh, aku senang.”

 Mendengar cerita Xiao K, Fang Yan jadi bertanya, biasa para fans tidak suka idola mereka terlihat dalam suatu hubungan kan? Xiao K menatapnya dan mengenggam tangannya, memberitahu kalau di antara pada fans ada ungkapan seperti ini : Saat sang idola jatuh cinta, dia akan di penggal.



Fang Yan kaget dan takut mendengarnya. Tapi, Xiao K langsung tersenyum dan berkata kalau dia hanya sedang bercanda. Fang Yan kemudian mengalihkan topik dengan berkata akan mengambilkan demo Shi Yi. Xiao K memberitahu kalau demo itu ada di tas hitam.

--


Shi Meng meminta agar di berikan data semua informasi mengenai skandal Shi Yi. Staff Humas segera mengantarkannya.

Saat mempelajari dokumen itu, Shi Meng melihat sebuah tulisan yang tidak asing. Tulisan itu di buat oleh Kong Xiao Wei (Xiao K). Dan benar saja, saat dia mencocokan tulisan itu dengan tulisan di kartu ucapan ancaman tadi pagi, mirip! Pelakunya adalah Xiao K.


Shi Meng langsung menghubungi Shi Yi, menanyakan apakah Xiao K ada bersamanya? Shi Yi tidak jawab dan nanya balik, ada apa?

“Aku tanya dia dimana?!!!” teriak Shi Meng.

“Dia pergi ke rumahku untuk mengambilkan sesuatu.”

Shi Meng semakin panik dan langsung mematikan telepon. Dia tidak menjelaskan apapun pada Shi Yi.

--


Fang Yan sudah mengambilkan kaset demo Shi Yi, tapi ketika dia kembali ke ruang tamu, Xiao K tidak ada. Xiao K bersembunyi di sudut ruangan dan saat Fang Yan lengah, dia memukuli belakang kepalanya dengan tongkat baseball.

Shi Meng sedang dalam perjalanan ke rumah Shi Yi sambil menelpon Fang Yan, tapi tidak di angkat sama sekali.

--



Shi Yi khawatir karna Shi Meng mematikan telepon begitu saja. Karna itu, dia menelponnya dan memintanya memberitahu apa yang terjadi?

“Fang Yan dalam bahaya,” beritahu Shi Meng.

Shi Yi langsung mengakhiri telepon dan bergegas ke rumahnya.

--



Fang Yan sudah sadar dan sudah dalam keadaan terikat di kursi. Xiao K ada di hadapannya dengan raut wajah penuh kemarahan. Dia menunjukkan foto skandal Shi Yi dan Fang Yan. Fang Yan mengira Xiao K yang menyebarkan foto tersebut, tapi Xiao K tidak mengatakan apapun.

“Xiao K, kau sudah salah paham. Shi Yi dan aku berteman,” ujar Fang Yan.



Xiao K menggila. Dia dengan marah, menjejalkan kain ke dalam mulut Fang Yan dan menyuruhnya untuk tidak menyebut nama Shi Yi. Sejak Fang Yan muncul, Shi Yi menjadi berubah. Shi Yi mengabaikan segalanya dan kehilangan reputasi. Demi mencapai posisi sekarang ini, bukanlah hal mudah bagi Shi Yi!!

--


Shi Yi masih dalam perjalanan. Dia mengingat informasi yang Shi Meng beritahukan tadi, kalau Xiao K sudah menjadi fans Shi Yi sejak lama. Saat kuliah, Xiao K melewatkan sidang skripsinya demi wawancara sebagai asisten Shi Yi, yang membuat Xiao K tidak lulus. Xiao K juga adalah ketua fans club Shi Yi dan namanya sudah terkenal. Saat foto skandal Shi Yi dan Fang Yan tersebar, Xiao K mengumumkan secara terbuka untuk memboikot Fang Yan.  

--



Xiao K memberitahu Fang Yan kalau dia menyukai Shi Yi, tanpa syarat. Hal yang paling di inginkannya adalah membantu Shi Yi menjadi superstar abad ini. Tapi, baginya, Fang Yan merusak segalanya!


Yang tiba duluan adalah Shi Meng. Dia segera masuk menggunakan kunci untuk masuk ke dalam rumah. Eit, tidak jadi, karna takut terjadi sesuatu. Jadi, Shi Meng memutuskan masuk lewat balkon di lantai 2. Dugaannya benar, dari jendela, dia bisa melihat Xiao K yang sedang menyandera Fang Yan. Di dalam tangannya, Xiao K memegang sebilah pisau.


Xiao K yang sudah di butakan cinta, mau membunuh Fang Yan. Melihat itu, Shi Meng langsung menerobos masuk dari jendela yang tidak terkunci dan mendorong Xiao K. Dia juga bergegas melepas ikatan Fang Yan saat Xiao K masih merasa kesakitan karna menabrak kursi besar.




Begitu bangkit, Xiao K mengeluarkan dirigen minyak dari tasnya dan mulai menyiramkannya ke arah Shi Meng dan Fang Yan. Dari saku bajunya, dia mengeluarkan pemantik dan memperingati mereka berdua untuk tidak bergerak. Dia akan membunuh mereka semua.

“Selama wanita ini bersama Shi Yi, aku tidak bisa melakukan apapun,” teriak Xiao K.

“Xiao K, kau sudah salah paham. Yang di cintai Fang Yan adalah aku. Dan aku juga mencintainya,” tenangkan Shi Meng.


“Dia mencintai Shi Yi dan Shi Yi tertarik padanya!!!” sangkal Xiao K.


“Dia sangat mencintaiku. Tenang.”


Xiao K tetap tidak percaya dan mengira Shi Meng hanya berusaha mengulur waktu. Fang Yan hanya diam karna terkejut dengan pengakuan Shi Meng yang mencintainya. Dia mengira Shi Meng memutuskannya karna tidak mencintainya.

“Kau bilang, kau mencintainya? Buktikan kepadaku,”perintah Xiao K. “Jika kau mencintainya, buktikan kepadaku sekarang!!”

“Orang yang ku cintai memang dia,” teriak Fang Yan.

Xiao K masih tidak percaya dan melemparkan botol wine ke arah Fang Yan. Shi Meng segera melindunginya, sehingga punggung Shi Meng yang terkena lemparan botol. Xiao K masih berteriak menyuruh mereka untuk tidak berpura-pura dan membodohinya.


“Kau menyakitiku. Kau menyakiti Shi Yi. Kau akan menghancurkan Shi Yi. Enyahlah kalian!” ujar Xiao K dan menyalakan pemantiknya.


 

4 Comments

  1. 😭😭😭😭😭lanjut.. Trus..... Semangat🔛🔥 💕💕💕💕

    ReplyDelete
  2. 💞💞💞💞lanjut💞💞💞💞💞💞

    ReplyDelete
  3. Lanjut 💕💕💕💕

    ReplyDelete
  4. 💕💕💕💕💕

    ReplyDelete
Previous Post Next Post