Original
Network : tvN
Ketika Lee Yeon terbangun, dia menemukan surat yang Ji A tinggalkan diatas meja. Dan lalu dia turun menemui Ji A yang menunggu di tepi laut.
Ji A : “Aku
menulis ini sembari melihatmu tidur. Aku memutuskan untuk kembali ke Seoul.
Kesimpulan yang kubuat setelah bermalam di sini adalah ini.”
“Sejauh
apa pun kita berlari, kita tidak bisa melarikan diri. Aku dipantai. Mari
berjalan-jalan bersama. Mari berjalan ke ujung pantai dan kembali bersama.”
“Aku kecil dan tidak berdaya.
Beban takdirku terlalu berat untuk dipikul. Aku merasa akan tenggelam di dasar
laut itu. Tapi Yeon, kamu mendorongku ke atas seperti pelampung. Kamu membuatku
mengapung. Kamu memastikan aku tidak tenggelam.”
Lee Yeon : “Aku bersumpah akan memberinya hadiah kehidupan yang menjemukan dan hangat yang dijalani orang biasa, tapi di tepi pantai, beginilah jawabannya. "Tidak sendirian." Dia ingin mati bersama dan hidup bersama."
“Namun, tampaknya itu janji yang tidak bisa kutepati.”
Soo Ho
mengintip dan menguping pembicaraan antara Yoo Ri dan Imoogi.
Yoo Ri
meminta Imoogi untuk menyelamatkan Lee Rang, dan sebagai bayarannya dia akan
memberikan nyawanya. Mendengar itu, Imoogi merasa sangat tertarik. Dan Yoo Ri
kemudian mengucapkan kata perpisahan kepada Lee Rang.
“Pak Lee, aku tidak akan menemanimu lagi, tapi
semoga kamu panjang umur. Jangan lupa makan dan naikkan berat badanmu.
Berhentilah mengejar kakakmu. Secercah saja. Kuharap kamu menemukan secercah
kebahagiaan,” kata Yoo Ri, berharap sangat tulus.
Setelah itu,
Yoo Ri menutup matanya dan mengizinkan Imoogi untuk membunuhnya. Tapi Imoogi
hanya menakuti- nakuti Yoo Ri saja dan tidak membunuhnya. Sebab dia ingin Yoo
Ri ikut dengannya.
Lalu Imoogi
meletakkan satu buah ceplukan diatas tubuh Lee Rang. “Saat Imoogi di dalam
tubuhnya memanggilmu, kamu akan menjadi serdaduku.”
Setelah
mengatakan itu, Imoogi berniat untuk pergi, tapi dia berhenti, karena dia
menyadari keberadaan Soo Ho yang sedang bersembunyi didalam lemari sambil
menutup mulutnya.
“Tinggal di
tempat seperti itu terlalu lama dan kegelapan akan menelanmu secara utuh,” kata
Imoogi. Lalu dia pergi.
Pri Rang
pergi ke kantor polisi dan menyerahkan dirinya. Dia mengakui bahwa dialah yang
telah membunuh Mumi yang ditemukan, juga ada empat orang lagi. Mendengar
pengakuan itu, Detektif Baek sangat terkejut.
“Apa motif
Anda? Untuk apa kepala stasiun penyiaran…” tanya Detektif Baek.
“Aku hanya
ingin berumur panjang. Jika pernah berada di posisiku, Anda akan membuat
pilihan yang sama,” jawab Pria Rang.
Ji A pulang
ke rumahnya. Karena dia ingin mengingat wajah kedua orang tuanya dibenaknya
dengan benar. Dan dia meminta Lee Yeon untuk jangan khawatir, karena sisiknya
hanya akan muncul saat dia merasa terancam atau berdarah. Dan Lee Yeon
mengerti.
“Mungkin
tidak lama lagi aku akan kehilangan diriku sepenuhnya,” gumam Ji A dengan
sedih.
Dengan perhatian, Lee Yeon menarik Ji A ke dalam pelukannya. Lalu setelah itu, dia menjelaskan bahwa dia akan pergi menemui Hye Ja. Jadi Ji A nanti harus membawa rekan Kim dan rekan Pyo ke rumahnya.
Soo Ho
menangis dengan keras. Dan lalu Lee Rang terbangun. “Yoo Ri... Di mana Yoo Ri?”
tanyanya langsung, ketika dia terbangun.
“Dia pergi
dengan pria menakutkan itu. Dia tidak akan pernah kembali,” jawab Soo Ho sambil
lanjut menangis.
Lee Yeon
menemui Hye Ja, dan menanyai tentang peramal yang telah mengambil manik
rubahnya. Dan Hye Ja menjawab bahwa tampaknya peramal itu bukanlah roh
rendahan. Menurut rumor, peramal itu adalah salah satu hakim akhirat yang
terkadang suka meninggalkan posnya.
“Itu
menarik. Beri tahu aku jika kamu mendapati sesuatu tentang dia,” kata Lee Yeon
dengan sikap tenang.
Ji A
membelikan banyak hadiah pakaian baru untuk Ayah Nam dan Ibu Nam. Dan menerima
itu, kedua orang tua Ji A merasa sangat senang.
Melihat
kesenangan mereka, Ji A juga merasa senang. Namun dengan gugup, dia berusaha
menutupi sisik ditangannya, supaya mereka berdua tidak melihat.
Yoo Ri
bekerja menjadi supir Imoogi. Dan dalam perjalanan, dia meminta Imoogi untuk
memberikannya waktu 5 menit saja.
Shin Joo
merasa sangat senang, ketika melihat Yoo Ri datang ke tempatnya. Dan sebelum
dia sempat berbicara banyak, Yoo Ri tiba- tiba mencium bibirnya. Sesudah itu,
Shin Joo tersenyum seperti orang yang
sedang dimabuk cinta.
“Ini salam
perpisahanku. Kita putus,” jelas Yoo Ri. Dan senyum Shin Joo langsung
menghilang. “Shin Joo, kamu baru dicampakkan. Jadi, jangan menungguku lagi dan
jangan mencariku,” tegasnya.
“Apa aku
melakukan kesalahan?” tanya Shin Joo, bingung.
“Tidak, aku
hanya bosan denganmu. Aku mudah bosan,” balas Yoo Ri.
Shin Joo
tidak percaya dengan alasan Yoo Ri, sebab meskipun Yoo Ri bersikap dingin, tapi
Yoo Ri adalah orang yang paling baik hati. Dan dia sangat mengenal Yoo Ri.
“Hentikan
sikap baikmu,” bentak Yoo Ri, sengaja bersikap kasar dan kejam. “Aku benci
caramu merendahkanku tentang membutuhkan teman dan keluarga. Penampilan lusuhmu
dan senyum yang terus tersungging itu? Aku membenci semuanya,” jelasnya,
beralasan.
“Aku tidak
akan merendahkanmu. Aku akan membeli dan memakai apa pun yang kamu minta. Aku
tidak akan tersenyum jika kamu tidak mau,” pinta Shin Joo, berjanji.
“Bisakah
kamu berhenti?” teriak Yoo Ri, emosi. “Aku membencimu, mengerti? Aku tidak
menyukaimu!” teriaknya. Dan Shin Joo tetap tidak percaya.
Saat Yoo Ri
berbalik dan berjalan pergi, Shin Joo langsung memeluknya dari belakang. Dia
memohon supaya mereka tidak putus dan dia ingin Yoo Ri menarik perkataan
barusan, jika tidak, dia tidak akan melepaskan Yoo Ri. Juga dia meminta maaf,
jika dia ada perbuat salah. Dia mengatakan itu sambil mulai menangis dengan
sedih.
Dengan
mengeraskan hatinya, Yoo Ri menepis tangan Shin Joo. Dan pergi.
Shin Joo
mengejar Yoo Ri keluar. Dan Yoo Ri menyuruh Shin Joo untuk jangan mengikutinya.
Tapi Shin Joo tetap saja keras kepala dan mengikutinya.
“Bisakah
kamu menghilang dari hidupku?” kata Yoo Ri, sengaja perkataan kejam. Dan
mendengar itu, Shin Joo pun berhenti mengikuti Yoo Ri.
Didalam
mobil. Imoogi memperhatikan itu dengan tertarik.
Shin Joo
menangis dan menghabiskan banyak tissue ditempat Lee Yeon. Lalu dia
menceritakan tentang alasan yang Yoo Ri katakan. Dan Lee Yeon berkomentar bahwa
dia kurang lebih memahami maksud Yoo Ri. Mendengar itu, Shin Joo kembali
menangis lagi. Dan Lee Yeon pun langsung mengubah sikapnya.
“Pencuri
ceplukan itu benar-benar berengsek. Kenapa dia tega mempermainkan hatimu
seperti ini?” kata Lee Yeon dengan niat untuk menunjukkan sikap bahwa dia
berpihak kepada Shin Joo.
“Jangan
menjelek-jelekkan Yoo Ri!” bentak Shin Joo. Dan Lee Yeon pun langsung diam.
“Dia cinta pertama dan terakhirku. Aku bahkan berniat melamarnya. Kemarin, aku
pergi ke Jongno dan membelikannya cincin emas. Tapi sulit kupercaya…,” katanya,
bercerita.
“Pasti ada
alasan kenapa dia tiba-tiba mencampakkanmu,” hibur Lee Yeon.
Tepat disaat
itu, Lee Rang datang. Dia yakin bahwa ini karena Imoogi, sebab Imoogi membawa
Yoo Ri. Mendengar itu, Lee Yeon tidak peduli, dia lebih peduli karena Lee Rang
sudah sadar. Dan dia langsung memeluk Lee Rang dengan senang, kemudian dia
bertanya bagaimana caranya Lee Rang bisa siuman.
“Apa
maksudmu Imoogi membawanya?” tanya Shin Joo, lebih peduli pada perkataan Lee
Rang tentang Imoogi.
“Dia
menyelamatkan nyawaku dan pergi bersamanya sebagai balasannya. Soo Ho melihat
mereka pergi bersama,” jawab Lee Rang, menjelaskan.
Dengan
panik, Shin Joo langsung ingin pergi untuk menyelamatkan Yoo Ri. Tapi Lee Yeon
menahannya. Dan Lee Rang memukul perutnya dengan kuat, dia merasa Shin Joo
begitu bodoh dan gegabah. Mendengar itu, Shin Joo tidak bisa merespon, karena
perutnya sangat sakit sekali.
Dengan
perhatian, Lee Yeon menenangkan Shin Joo. “Aku menjanjikan ini padamu. Aku akan
menyelamatkan pacarmu dan membawanya kembali.”
“Aku akan
membunuh Imoogi,” kata Shin Joo, bertekad kuat.
“Serahkan
itu padaku. Dia mencoba membunuhku dua kali,” balas Lee Rang.
Shin Joo
kemudian teringat akan Soo Ho, dan bertanya dimana Soo Ho. Dan Lee Rang
menjawab dirumah. Mengetahui itu, Shin Joo langsung menegur Lee Rang, karena
Lee Rang tidak boleh meninggalkan anak kecil di rumah sendirian.
“Dia tidak
akan meninggalkan rumah sekalipun kamu menyeretnya,” kata Lee Rang sambil
tersenyum percaya diri.
Dirumah. Soo
Ho sibuk bermain- main dengan mainan barunya.
Ji A datang
membawa rekan Kim dan rekan Pyo. Dan Lee Yeon memperkenalkan kepada Lee Rang
bahwa mereka berdua adalah pekerja paruh waktunya.
Rekan Kim
memuji ketampanan Lee Rang, dan dia yakin bahwa Lee Rang pasti bukanlah
manusia. Dan lalu rekan Pyo menyimpulkan, ada tiga manusia dan dua rubah. Lalu
dia bertanya, bagaimana dengan Shin Joo.
“Ada tiga
manusia dan tiga rubah,” jawab Shin Joo dengan canggung. Dan rekan Pyo serta
rekan Kim merasa terkejut, karena tidak menyangka.
Karena
semuanya sudah saling memperkenalkan diri, rencana pun siap untuk dibahas. Tapi
sebelum dimulai, Lee Rang menanyai, kenapa Ji A masih ada disini. Dan Ji A
menjawab bahwa ini karena dia lebih sering menghadapi Imoogi dibandingkan Lee
Rang.
“Kamu juga
punya satu di dalam tubuhmu,” kata Lee Rang, mengingatkan Ji A tentang fakta.
“Jangan libatkan dia. Bagaimana jika dia mendengarnya dari tubuhnya?” keluhnya
kepada Lee Yeon.
“Tidak, kita
membutuhkan dia untuk ini. Siapa pun yang tidak setuju boleh pergi,” tegas Lee
Yeon.
Lee Yeon
menjelaskan kepada semuanya bahwa Imoogi ada dua, dan Imoogi ada menyandera
seseorang. Jadi untuk menghentikannya, mereka harus menangkap keduanya. Lalu Ji
A menjelaskan bahwa yang lebih buruk adalah roh utama dari Imoogi berada
didalam tubuhnya.
“Hei, Teman
Imoogi. Kenapa kamu tidak bunuh diri dan mempermudah ini untuk kami?” tanya Lee
Rang, menyarankan.
“Seharusnya
kamu berbaring di ranjang saja. Hidup sebagai Putri Tidur jauh lebih cocok
untukmu,” balas Ji A, kesal.
Lee Yeon
menengahi Lee Rang dan Ji A. Dia memberitahu semuanya bahwa Imoogi bisa
memanipulasi pikiran orang, dan hanya dirinya serta Ji A yang dibebaskan dari
kekuatannya itu. Oleh karena itu, dia menyarankan mereka untuk jangan melawan
Imoogi secara satu lawan satu, jika bertemu, mereka harus memanggil bantuan.
“Apa
sebenarnya yang diinginkan Terry dengan melakukan semua ini?” tanya rekan Kim,
ingin tahu.
“Dia
memberitahuku bahwa dia akan membunuh semua orang. Lalu… Tidak lama kemudian,
virus akan menyebar. Tidak akan ada yang bahagia lagi,” jawab Ji A.
Lee Rang
sibuk bermain game, karena dia malas mendengarkan Ji A. Melihat itu, Ji A
merasa keasl. Dan Shin Joo pun meminta Lee Rang untuk berhenti bermain game
sebentar. Tapi Lee Rang menolak dan menjawab bahwa dia masih mendengarkan, jadi
langsung ke intinya saja.
“Sampai
sekarang, aku khawatir Ji A akan terluka. Jadi, aku terus mencoba melawan
Imoogi yang kita kenal,” kata Lee Yeon, menjelaskan. “Tapi sekarang, kita akan
mengubah target kita.”
“Bagaimana
kamu akan membunuh apa yang ada di dalam tubuhnya?” tanya Lee Rang. Dan Ji A
yakin, Lee Yeon pasti sudah punya caranya.
Hye Ja
membawa pulang sebuah kotak yang dibungkus dengan kain merah. Dengan waspada
dia memperhatikan keadaan disekelilingnya, lalu dia masuk ke dalam restorannya.