Sinopsis Dorama : Cursed in Love Episode 08 part 2


Sinopsis Dorama : Cursed in Love Episode 08 part 2


“Kogetsu-an, aku wariskan padamu!” ujar Sojyuro dan membuka pintu kamar.


Dan kamar yang di bukanya adalah kamar Nao. Kyoko terkejut melihat Nao di dalam kamar dan protes pada Sojyuro karena dia kan memilih manisan yuzu. Manisan yang terlihat indah dan sangat rumit, sama seperti yang Tsubaki buat!


“Yang Tsubaki buat adalah kamelia-mochi,” beritahu Sojyuro. “Manisan pertama yang Itsuki ajarkan kepadanya!”


Dari dalam kamarnya, Tsubaki bisa mendengar keributan itu. Tapi, bukannya mendapat penghiburan atas kekalahannya, Kyoko malah memarahinya. Padahal Tsubaki sudah janji padanya akan menang, tapi buktinya, dia kalah!! Apa gunanya dia melahirkannya?

“Hentikan itu!” teriak Sojyuro.

“Seharusnya aku tidak memeprcayaimu. Padahal kita punya banyak pilihan lain!” teriaknya.


Sojyuro berusaha menghentikannya, tapi mendadak penyakit jantungnya kambuh. Nao panik dan Tsubaki bergegas mau menelpon ambulans. Sojyuro berteriak melarang karna dia tidak mau ke rumah sakit.

--


Akhirnya, dokter yang datang ke rumah untuk memeriksa Sojyuro. Sojyuro juga tampaknya sadar kalau umurnya sudah tidak lama lagi karna dia meminta bicara empat mata dengan Tsubaki.


Sojyuro memuji kamelia-mochi buatan Tsubaki sangat enak. Tapi, dia tidak bisa memilih manisan miliknya karna itu manisan yang hanya dibuat untuknya. Tsubaki mengungkapkan kalau dia selalu ingin diakui sama Sojyuro. Sojyuro untuk pertama kalinya meminta maaf pada Tsubaki. Dia juga bilang kalau sekarang Tsubaki memiliki kebebasan untuk membuat manisan yang diinginkannya. Dia ingin Tsubaki membuat manisan miliknya sendiri tanpa kekangan apapun. Buatlah sepuasnya.



Usai mengatakan keinginan terakhirnya, kakek menghembuskan nafas terakhirnya. Tsubaki menangis karna masih merasa kurang membuatkan manisan untuk Kakek. Hanya dua manisan miliknya yang dimakan Sojyuro. Dia masih ingin membuat banyak manisan untuk kakek. Sayangnya, kakek sudah tiada. Dokter juga mengumumkan kematiannya.



Nao pun bersedih. Kematian kakek artinya tidak ada lagi satupun keluarganya yang tersisa.

--



Kogetsu-an menempelkan pengumuman di depan toko kalau toko akan tutup selama 5 hari. 

Di tengah upacara pemakamam, keluarga Shiori hadir dan malah membicarakan mengenai siapa yang akan menjadi penerus Kogetsu-an. Kakak pertama merasa Tsubaki yang akan mengambil alih. Tapi, kakak yang kedua bilang tidak mungkin karna Tsubaki bukanlah cucu asli Sojyuro. Mereka kemudian menyuruh Shiori untuk pulang ke rumah saja.

Shiori tidak berani karna ucapannya 3 tahun lalu pada ayahnya. Tapi, ayahnya sudah tidak marah lagi dan bilang lakukan sesuka Shiori. Yang artinya, Shiori boleh kembali pulang. Shiori tentu senang.



Di saat upacara pemakaman masih berlangsung, Tsubaki datang mengenakan jas hitam. Kyoko panik dan menyuruhnya untuk memakai kimono-nya. Tsubaki mengabaikannya. Dia menundukkan kepala dan mengucapkan terimakasih. Tsubaki memilih pergi dari Kogetsu-an karna sudah kalah.

Nao mengejarnya.            



“Ini kebalikan dari apa yang terjadi 18 tahun lalu. Kamu akhirnya mendapatkan kembali apa yang menjadi hak milikmu. Syukurlah,” ujar Tsubaki pada Nao. “Aku punya satu permintaan. Berjanjilah padaku, kamu tidak akan menghancurkan Kogetsu-an.”

Tidak peduli apa yang terjadi setelah ini,

Aku pasti akan melindunginya.


Takigawa sudah menunggu Nao. Nao teringat ucapan Takigawa yang menunggu jawabannya. Dan sekarang, dia ingin memberikan jawabannya. Tanpa mengucapkan apapun, Takigawa sudah tahu kalau masih ada yang Nao ingin lakukan bukan? Nao mengiyakan.

Yang ingin Nao lakukan adalah membuat manisan-manisan yang ada di buku resepnya dan menjualnya di Kogetsu-an. Seperti keinginan ibunya.

--




Malam hari,

Nao berada di dapur. Dia memandangi buku resep ibunya. Ada sebuah manisan yang bernama : Firasat bunga sakura. Namun, untuk membuat manisan itu, dia memerlukan pewarna merah. Masalahnya, trauma Nao masih belum pulih. Meneteskan warna merah ke adonan, sudah membuat Nao merasa sesak nafas.

Kenapa dia masih seperti ini? Bukankah dia sudah berhasil mengambil alih Kogetsu-an?



Saat itu, Kyoko malah muncul tiba-tiba di sampingnya sembari bertanya apakah dia baik-baik saja. Nao kaget melihatnya. Tapi, Kyoko bersikap tidak pernah ada yang terjadi di antara mereka sebelumnya. Dengan tenang, dia berkata kalau mereka harus menyatukan kekuatan untuk melindungi toko ini bersama-sama.

“Mengakulah kalau kau yang membunuh Master (Itsuki) dan kamulah yang menjebak ibuku yang tidak bersalah! Tolong beritahu semua orang yang sebenarnya dan tebuslah kejahatanmu.”


“Hei, ayolah, Nao. Yang membunuh Itsuki adalah Ibumu, bukan? Tsubaki yang malang. Karna salahmu, dia telah benar-benar hancur. Aku tidak akan membiarkanmu memiliki toko ini!” peringatinya sembari tertawa menyeramkan.

Selama dia masih ada di sini,

Ibuku akan selamanya menjadi pembunuh

--


Jojima dan Shiori nongkrong di kedai Yuko. Mereka juga memberitahu Yuko kalau Tsubaki sudah meninggalkan Kogetsu-an.  Yuko ikut sedih mendengarnya karna dia yakin kalau Tsubaki dan Nao masihlah saling mencintai.


Saat itu, Pak Mizoguchi datang berkunjung. Dia mendengar pembicaraa mereka tadi. Tidak disangka, dia malah senang karna Kogetsu-an sudah mempunyai pemilik baru, jadi dia tidak perlu merasa khawatir lagi mengenai si Nyonya.



Jojima mendengarnya yang bicara begitu santai, menyindir. Dia menanyakan hubungan Pak Mizoguchi dengan Kyoko sebenarnya, karna kedunya cukup dekat.

“Bukankah kau ayah Tsubaki yang sebenarnya?” tanya Jojima.

--


Kyoko berada di ruangan yang gelap,  sedang memeluk kotak peralatan yang di selamatkanya saat kebakaran dulu.

--


“Ayah Tsubaki…,” ujar Pak Mizoguchi. Semua mata terpaku padanya, menunggunya jawabannya. “… bukanlah aku. Namun, aku tahu ayahnya yang sebenarnya.”

--


Di gelapnya malam, Tsubaki bertemu seseorang. Dia menanyakan tujuan orang itu memintanya bertemu seperti ini. Siapakah orang itu?


Pak Yamaguchi.

--



Nao mencari Kyoko, tapi Kyoko tidak ada di kamarnya. Nao mulai berkeliling mencari Kyoko dan samar-samar, dia mencium bau minyak tanah. Nao melihat kamar Itsuki yang harusnya tergembok, terbuka.


Kyoko ada di dalam kamar itu. Dia sedang menyiram kotak peralatan dengan minyak tanah. Dia merasa menyesal sudah menyelamatkan kotak itu. Seharusnya, dia biarkan saja kotak itu terbakar 3 tahun yang lalu. Dia menyelamatkan kotak itu agar Tsubaki bisa menggunakannya. Tapi, jika Tsubaki tidak bisa menggunakannya, maka tidak ada  siapapun yang boleh menggunakannya.



Tapi, bukan hanya Kyoko yang ada di sana. Saat Nao tiba, dia melihat Takigawa yang sedang mengarahkan pisau pada Kyoko.

Takigawa mengarahkan pisau pada Kyoko yang ketakutan sambil berujar kalau Kyoko adalah orang yang paling di bencinya. Dan sekarang, Kogetsu-an adalah milik Nao.


Kyoko sangat ketakutan dan tampaknya, dia merasa bersyukur saat melihat Nao berdiri di depan pintu. Takigawa sebelumnya tidak menyadari kehadiran Nao. Dia baru sadar saat melihat tatapan Kyoko.

--


Pak Mizoguchi bercerita pada yang lain mengenai siapa ayah Tsubaki. Jadi, 18 tahun yang lalu, ayah Takigawa dan Kyoko bekerjasama untuk membunuh pemilik Kogetsu-an, Itsuki. Semua orang di dunia ini, mendengar rumor tersebut. Termasuk Yuko.


Nama dari ayah Takigawa adalah Takigawa Hideyuki.

--



Kyoko beneran tidak tahun malau. Dia dengan santai, menyuruh Takigawa untuk tidak terlalu kejam padanya, karna ayah Takigawa bersikap lembut padanya. Dia malah menambahkan kalau Tsubaki tidak bisa mengambil alih Kogetsu-an, dia bisa mengambali alih Takigawa karna Tsubaki memiliki hubungan darah dengan Takigawa. Tsubaki adalah saudara Takigawa.



Di saat Takigawa lengah dengan ucapan Kyoko dan sibuk melirik pada Nao, Kyoko memanfaatkn moment itu untuk mendorong Takigawa dan merebut pisau darinya. Dia kemudian menyalakan pemantiknya dan melemparkannya pada kotak peralatan. Nao langsung berlari ke kotak peralatan itu dan menggunakan kain apronnya untuk berusaha memandamkan api dengan mengibas-ngibaskannya. Dia tidak mau kotak itu terbakar karna dia sudah berjanji pada Tsubaki akan melindungi Kogetsu-an.

Saat Nao sibuk memandamkan api, Kyoko malah terus tertawa puas.



Dan sebuah kain berwarna hitam tiba-tiba terbang dari atas dan jatuh ke kotak peralatan itu, memandamkan api. Itu adalah jas Tsubaki. Dia kembali dan menegur Nao karna sudah berbuat ceroboh seperti itu. Begitu api pandam, Nao memeriksa isi kotak. Dia sangat lega karna isinya masih utuh, tidak terlalap api.


Kyoko sangat marah. Tapi, Tsubaki menanyakan kebenaran apakah dia adalah adik Takigawa. Padahal, selama ini, dia mengira Kyoko mencintai ayahnya, Itsuki.



“Aku mencintainya! Sampai ingin membunuhnya. Aku mendedikasikan seluruh hidupku untuk dia dan toko ini. Aku bersumpah pada diriku sendiri. Namun… aku mengetahui bahwa dalam hatinya, bersemayam sosok wanita lain. Aku putus asa. Saat itulah…”


Flashback

Itsuki menemui Kyoko dan menyodorkan surat perceraian. Dia berlutut dan memohon agar Kyoko mau menceraikannya. Karna wanita yang di cintainya hamil.

Kyoko tahu kalau kali ini, Itsuki akan menikahi wanita itu. Dia mulai gelisah dan menginginkan seorang anak.



Kemudian, dia bertemu tn. Hideyuki. Dan kemudian, berselingkuh dengannya. Demi mendapatkan seorang anak agar Itsuki tidak bisa menceraikannya.

End

“Jadi, itu sebabnya kamu dan ayahku…”


Flashback

Kyoko yang telah hamil dari hubungannya dengan tn. Hideyuki, tanpa rasa malu, memberitahukannya pada Sojyuro. Sojyuro sangat senang mendengarnya.


Sebaliknya, Itsuki marah. Dia tidak pernah menyentuh Kyoko tapi Kyoko mengatakan hamil anaknya. Dia menuntut penjelasan Kyoko. Kyoko malah balas mengancamnya. Dia tidak merasa keberatan memberitahu semua orang mengenai perselingkuhannya, namun, jika pihak luar tahu, maka reputasi Kogetsu-an akan hancur.

End



“Jika Tsubaki yang tidak memiliki hubungan darah, bisa menjadi pemilik Kogetsu-an, itu akan menjadi balas dendam terbesarku! Walaupun demikian, wanita itu, muncul begitu saja di toko ini.”


Flashback

Setelah masuk ke Kogetsu-an, Yuriko merasa menyesal telah masuk ke dalamnya. Dia akhirnya memilih mengundurkan diri. Tapi, Itsuki tidak mengizinkannya. Dia tidak ingin Yuriko kabur lagi. Dulu, saat mendengar kehamilan Yuriko, dia merasa sangat senang. Namun, Yuriko malah menghilang. Dia merasa sangat ketakutan dan khawatir.



Namun, sekarang dia bahagia karna berhasil menemukan Yuriko. Dia tidak peduli apapun yang di katakan seluruh dunia, dia akan melindungi Yuriko dan Nao.


Dan ternyata, Kyoko mendengar semuanya. Dirinya kembali di selimuti amarah.

End


“Itulah sebabnya kau menjebaknya dalam pembunuhan?” tanya Tsubaki. “Aku ingat apa yang terjad 18 tahun lalu. Hari itu, seseorang mengambil pisau milik ibu Nao dari dapur. Nyonya, itu kau.”

“B-bagaimana bisa…”

“Kau yang membunuhnya!!”


Bagaimana Tsubaki bisa tahu mengenai pisau dapur itu?




Flashback

Pak Yamaguchi memanggl Tsubaki untuk memberitahu apa yang diketahuinya mengenai kejadian 18 tahun yang lalu. Dia bekerja di Kogetsu-an, 18 tahun lalu, tepat setelah kejadian pembunuhan itu. Saat itu, Kyoko mengganti semua staff dapur.

Selama proses penggantian itu, Pak Yamaguchi mendengar sebuah gosip dari beberapa karyawan. Kata mereka, di pagi hari saat pembunuhan terjadi, seseorang melihat Kyoko menyelinap masuk ke dapur dan mengambil pisau salah satu pembuat manisan.


“Namun semua karyawan lama diberi pekerjaan baru dan sejumlah besar uang. Jadi tidak ada yang mengatakan apapun. Aku juga tidak bisa menuduh Nyonya tanpa bukti. Jadi, aku tetap diam. Aku pikir ibu Nao bukan pelakunya. Bahkan jika penggantinya telah di putuskan, selama kasus pembunuhan masih terbuka, bukankah lebih baik kalian berdua menyelesaikannya.”

End


Tsubaki mulai mengumpulkan kepingan-kepingan informasi yang di milikinya.


Flashback

Saat melihat ayahnya dan ibu Nao berciuman, Tsubaki sudah sadar kalau Sakura adalah anak ayahnya. Karena terlalu terkejut, Tsubaki tidak bisa tidur malam itu dan hanya duduk di koridor. Kyoko yang lewat, heran melihat Tsubaki yang tidak bisa tidur dan menyuruhnya tidur di kamarnya malam ini.


Dan sepanjang malam, Tsubaki menyaksikan Kyoko ada di dalam kamar, tidur bersamanya.

End

Kyoko mengatakan kalau Tsubaki adalah alibi yang dimilikinya karna sepanjang malam dia bersamanya. Tsubaki membenarkan, namun…


Flashback

Saat pagi menyinsing dan mereka sudah bertukar baju, Kyoko pergi duluan untuk membangunkan Ayah.



Setelah Kyoko pergi, Tsubaki baru teringat mengenai ibu Nao yang ada bersama ayahnya kemarin malam. Tsubaki takut kalau ibu Nao masih ada di sana, jadi dia bergegas mengejar Kyoko.



Namun, saat dia sampai di sana, Ibunya tidak ada. Hanya ada ayahnya yang bersimbah darah. Tsubaki sangat ketakutan. Kemudian, dia mendengar suara gemerisik daun. Ketika dia menoleh ke arah taman yang ada di belakang kamar ayahnya, dari pintu yang terbuka lebar, dia melihat Kyoko yang sedang berlari pergi.



Berdasarkan cerita dari Pak Yamaguchi, berarti saat itu, Kyoko pergi ke dapur dan mengambil pisau Yuriko kemudian kembali ke TKP.

End


Nao membenarkan. Karna seingatnya, saat itu, dia melihat Yuriko di belakangnya.



Flashback

Kyoko berpas-pasan dengan Nao. Dia mengabaikan Nao dan berlari ke kamar Itsuki sambil berpura-pura terkejut. Saat Tsubaki masih shock melihat tangannya yang bernoda darah,        Kyoko dengan lihainya, meletakkan pisau Yuriko ke atas genangan darah, kemudian mengambil pisau asli dan menyembunyikannya di balik lengan baju kimono-nya.


Kemudian, semua staff mulai berkumpul. Tsubaki masih sangat shock, dan melihat Yuriko, dia jadi bergumam kalau dia melihat Yuriko di kamar ayahnya. Saat itu, Kyoko mendengar gumamannya dan tersenyum mengerikan.




“Benarkah, Tsubaki? Apa kau benar-benar melihat seseorang di kamar ayah? Mereka berdua sedang bertengkar kan? Kamu melihatnya kan? Iya kan? Katakan dengan jelas! Siapa? Siapa orangnya?” desak Kyoko.


Ucapannya yang menuntut jawaban, membuat Tsubaki tidak fokus dan terintimidasi. Dia tidak memikirkan apapun lagi dan menunjuk Ibu Sakura sebagai orang yang dilihatnya kemarin malam.

End


Nao sudah menduga kalau Kyoko adalah pelakunya. Tapi, Kyoko tetap menyangkal. Dia malah mengulurkan pisau di tangannya, seolah berjaga-jaga.


Nao memohon agar Kyoko jujur memberitahu kejadian 18 tahun yang lalu. Kyoko mengakui kalau dia memang menukar pisau pembunuhan. Tapi, bukan dia pelakunya. Jika dia pelakunya, dia akan menggunakan pisau Yuriko sejak awal. Waktu itu, ketika dia sampai di sana, Itsuki sudah terbunuh.


“Lalu, siapa pelakunya?” tanya Tsubaki.

 

5 Comments

Previous Post Next Post