Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E03

 


Hello, bagi yang mau membaca Go Go Squid 1, bisa baca di blog ini

Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E03


3 tahun kemudian,



Sejak pensiun 3 tahun yang lalu, Ai Qing bekerja di sebuah perusahaan yang masih berhubungan dengan dunia robotika. Hari ini, dia membawa seorang anak perempuan yang akan bergabung ke klub robotika anak-anak gitu. Anak itu adalah Luo Hu (yang 3 tahun lalu, dirawat 1 kamar dengan Wu Bai saat operasi mata).

Luo Hui memperkenalkan namanya dan juga umurnya yang tahun ini sudah 11 tahun. Tidak lupa, dia memberitahu penulisan Luo dari namanya berasal dari Robert Downey yang adalah Iron Man. Ai Qing memberitahu kalau dia lebih menyukai Spiderman. Alasannya karna Spiderman itu tampan. Anak-anak lain mulai membahas siapa yang mereka sukai juga.


Luo Hui kemudian memberitahu kalau ada seseorang yang membuatnya jatuh cinta dengan pertarungan robot. Orang itu adalah Iron Man-nya. Ai Qing penasaran dan meminta anak itu untuk menceritakan Iron Man-nya tersebut. Dengan semangat, Luo Hui bercerita. Dia bertemu dengan Iron Man tersebut saat mengobati mata. Kakak yang dikaguminya itu bercerita kalau di dalam industri ini, dia mempunyai seorang dewi. Bagi kakak itu (yang kita semua tahu adalah Wu Bai), Dewi itu adalah Felicia-nya. Felicia adalah ratu dalam dongeng Eropa Utara dan juga merupakan dewi langit dan bumi. Di dalam komik Marvel, Felicia adalah Ratu Asgard. Ibu dari Thor dan Rose. Sangat cantik!

--


Ai Qing kembali ke perusahaan Jiayi, tempatnya bekerja. Begitu tiba, Nana yang sibuk bekerja, menyempatkan waktu untuk meminta Ai Qing bercerita mengenai pertemuannya dengan anak-anak tadi. Baginya, cerita Ai Qing adalah pelipur disaat dia bosan dengan kerjaannya.



Yah, tapi baru juga mau bercerita, manager mereka muncul dan memarahi seorang pekerja perempuan. Dia terus saja menggerutu dan bahkan membual kalau di perusahaan ini, hanya dia yang mengerjakan semuanya. Nana sampai kesal karna jelas-jelas, manager itu tidak mengerjakan apapun dan merekalah yang mengerjakan semuanya.


Selesai berteriak-teriak, Manager Lin memanggil Ai Qing dengan suara yang lembut. Dia ingin mengajak Ai Qing pergi berdua menonton konsep. Dia sudah mendapatkan dua tiket VIP saat mengurus iklan Liga Pertarungan Robot. Dia kelihatan sekali menyukai Ai Qing. Tapi… tidak semudah itu. Ai Qing langsung berakting seolah baru ingat kalau suami bibinya akan datang akhir pekan ini ke rumahnya.  Jadi, dia tidak bisa nonton.


Manager Lin jadi kesal dan menyuruh Ai Qing untuk bekerja lembur akhir pekan ini. Ai Qing dengan santai, mengingatkan kalau uang lembur mereka bulan lalu masih belum di hitung. Eh, Man. Lin malah bilang bulan depan saja.

--



Saat jam makan siang, lift sedang dalam keadaan penuh. Man. Lin tiba terakhir dan nyempil masuk bersama rekannya. Rekannya ini malah ngajak gosip mengenai Man. Lin yang ngajak kencan Ai Qing. Gimana hasilnya? Manager Lin tentu malu mengakui kalau dia ditolak, jadinya dia menjelek-jelekan Ai Qing. Dia menyebut Ai Qing memang cantik, tapi tidak tahu apapun mengenai robot, jadi waktu dia bicara dengannya mengenai pertarungan robot, Ai Qing nggak nyambung. Udah gitu, dia memfitnah Ai Qing suka sekali mencuri minuman yang dibelinya dan diletak di kulkas. Intinya, Ai Qing itu nggak cocok sama sekali dengannya.


Nana dan Ai Qing ada di lift yang sama dan mendengarkan saja semua omong besar Manager Lin. Nana beneran kesal dan merasa Manager Lin itu bodoh, karna jelas-jelas yang nggak tahu mengenai robot adalah Manager Lin. Ckckck. Beraninya dia bilang Ai Qing nggak ngerti tentang robot. Padahal, Ai Qing adalah legendaris di pertarungan robot yaitu : Appledog. Dan juga, mengenai minuman, jelas-jelas Manager Lin meletakkannya di sana agar saat berjumpa dengan wanita cantik, dia akan menuangkan minumannya untuk mereka. Huft, sebagai manager yang membantu perusahaan sponsor di Robotika, dia benar-benar tidak mengerti mengenai robot.

Ai Qing sih nggak peduli mau apapun yang Manager Lin katakan. Dia menenangkan Nana agar nggak kesal lagi. Dan juga, dia nggak bisa makan siang dengan Nana hari ini karna ada urusan lain.

--





Ai Qing ada janji dengan kakaknya, Ai Jing. Ai Jing memintanya bertemu dan membawanya ke sebuah toko rental robot. Itu adalah milik seorang pria tua, Guru Zhou. Dan ternyata, Hua Ti sudah pulang.  Ada yang aneh dengan tangan Hua ti sebelah kanan, karna dia tampak kesulitan menggerakannya. Ai Qing heran karna harusnya Hua Ti ada di Jerman, tapi kenapa sudah pulang? Dengan santai, Hua Ti menjawab kalau dia sudah pensiun. Guru Zhou ingin menceritakan alasan Hua Ti pensiun, tapi Hua Ti segera menghentikannya dengan alasan meminta ayahnya membantu meletakkan barang di gudang. Guru Zhou tertawa mengerti kalau Hua Ti tidak ingin dia menceritakan apapun.



Ai Jing tahu kalau Ai Qing dan Hua Ti pasti mau bicara berdua, jadi dia ikut pergi membantu Guru Zhou ke gudang.




Saat sudah berdua, Ai Qing menanyakan kondisi tangan Hua Ti. Hua Ti tidak menjawab pertanyaan itu dan malah mengalihkan topik dengan membahas rambut Ai Qing yang sudah panjang. Ai Qing menanggapinya. Mereka bicara banyak hal termasuk apakah sudah menikah atau belum.

Ai Qing kemudian menanyakan mengenai tangan Hua Ti lagi. Hua Ti tampak ragu dan sepertinya berbohong (menurutku) kalau dia minum banyak di Jerman dan terjatuh. Dan dia juga beralasan memakai sarung tangan agar kelihatan keren di depan pelanggan tokonya ini. Sepertinya, ada hal yang Hua Ti sembunyikan. Kalau tangannya hanya terjatuh, untuk apa dia menggunakan alat untuk melatih pegangan tangan gitu.




Saat itu, seorang pelanggan memanggil untuk meminta bantuannya menyalakan robot. Dari jauh, Ai Qing memperhatikan kalau Hua Ti hanya menggunakan tangan kirinya. Tangan kanannya kelihatannya tidak bisa digunakan.


Begitu selesai membantu pelanggan, Hua Ti membawa Ai Qing untuk jalan-jalan sebentar. Mereka melihat di billboard sebuah gedung ada terpasang gambar besar mengenai kompetisi robot CRF. Kompetisi Robot akan segera dimulai lagi. Mereka jadi teringat masa-masa saat masih bermain robot. Saat itu, mereka akan berlatih selama 10jam setiap harinya. Dipikiran hanya mengenai robot. Ketika akhirnya pensiun, dia sempat kesulitan beradaptasi dengan masyarakat.




Flashback

Setelah memutuskan pensiun dari kompetisi robot, Ai Qing menerima tawaran kerja di Perusahaan Jiayi. Tapi, dia mempunyai satu syarat. Dia berharap Jiayi akan tetap menjadi sponsor kompetisi robotika remaja dan dia mau jadi satu-satunya orang yang bertanggung jawab atas proyek ini. Bertangung jawab sepenuhnya pada anggota, seleksi, kompetisi dan pelatihan. Pemilik perusahaan setuju dengan syarat yang Ai Qing ajukan. Dan begitulah Ai Qing resmi menjadi pekerja di sana.

--



Saat pulang ke rumah, Ai Qing baru menyadari kalau lampu di depan apartemen yang biasanya kedap-kedip, sudah diperbaiki. Sejak kapan? Ketika sedang memikirkannya, dia mendengar obrolan 2 orang wanita yang menggagumi mural bunga yang di gambar di dinding apartemen (gambar yang Wu Bai buat). Salah seorang wanita itu bilang kalau bunga itu memiliki arti : Jangan Lupakan Aku. Di sudut lukisan mural tersebut juga ada sebuah tulisan.


Ai Qing penasaran dan melihat gambar mural tersebut. Tulisannya adalah : “Berjalanlah sesuai mimpi, kamu tidak akan pernah sendiri.” Membaca tulisan itu, membuat Ai Qing tersenyum.

End

--



Wu Bai sedang berada di arena latihan menembak. Kemampuannya sudah semakin baik. Hal itu di buktikan dnegan semua tembakannya yang mengenai sasaran. Kondisi matanya pun sudah jauh lebih baik daripada 3 tahun yang lalu.


97 sudah menunggunya. Dan begitu Wu Bai selesai bermain, dia menghampiri dan memberikan selamat padanya karna sudah lulus dengan predikat siswa terbaik dari universitas teknik terkemuka dan juga pemegang saham K&K. Mereka membicarakan banyak hal. Termasuk, Wu Bai yang akan pulang ke China. Sebenarnya, dulu, 97 mengira setelah mengobati matanya, Wu Bai akan pulang, tapi ternyata, Wu Bai malah bersekolah di sini selama 2 tahun. Wu Bai menjelaskan kalau ini terkait janjinya pada kakeknya untuk menyelesaikan studinya terlebih dahulu.

97 juga penasaran akan hal lain, yaitu kenapa Wu Bai tidak menghubungi Ai Qing, dewi-nya.

“Aku merasa belum cukup bagus,” jawab Wu Bai.

“Kau masih belum cukup bagus? Lalu, seberapa bagus lagi yang kamu inginkan?”


“Tiga ratus pertandingan. Aku ingin menggunakan juara dari tiga ratus pertandingan menukarkannya dengan satu kesempatan memulai dengannya.”

--



Manager Lin mengutus Ai Qing untuk pergi ke pertandingan robot di Guangzhou. Ai Qing menolak karna, setaunya, Tian Na yang bertanggung jawab untuk proyek ini. Manager Lin malah mengomel kalau para wanita itu selalu saja punya banyak izin. Barusan, Tian Na minta cuti karna mau pulang kampung untuk menikah. Sebelum Ai Qing menolak, Manager Lin menyuruhnya untuk nggak bilang saudaranya datang lagi. Dia sudah menghitung hari dan saudara Ai Qing pasti sudah pergi. Pokoknya, jangan menolak karna tidak ada orang lain lagi yang bisa pergi.

Huft, bukannya mencarikan tiket dan hotel duluan, dia malah memerintahkan Ai Qing yang memesannya. Dia juga menekankan kalau acara kali ini akan dihadiri banyak team profesional. Ah, dia juga sempat-sempatnya sombong kalau dia sangat mengerti mengenai pertandingan robot. Jadi, kalau ada yang Ai Qing tidak tahu, silahkan mencarinya. Dia akan menunggu.

Wkwkw, yang ada, dia yang harusnya nyari Ai Qing.

--


Wu Bai juga akhirnya sudah pulang ke Shanghai.

--


Ai Qing sedang bersantai di ruang tamu rumahnya. Rumahnya sudah pindah ke tempat yang lebih besar dan bagus. Dia lagi galau karna harus melakukan perjalanan bisnis ke Guangzhou. Alasannya, karna Wang Hao juga akan hadir di acara tersebut. Ai Jing malah menggodanya yang pergi ke sana untuk menemui mantan pacar. Ai Jing lanjut memberitahu kalau di Guangzhou itu ada banyak makanan enak.

Ai Qing jadi terpikir sebuah rencana. Dia mengajak kakaknya untuk ikut dengannya. Dan tentu saja, Ai Jing bersedia dan langsung mempacking kopernya.

--


Esok hari,

Ai Qing dan Ai Jing akan berangkat ke Guangzhou. Mereka membicarakan mengenai akan berapa banyak pemain robot disana yang masih mengenali Ai Qing. Ai Qing sih merasanya kalau tidak akan ada yang mengenalinya lagi.

--



di Guangzhou,

One menunggu di pintu kedatangan sambil memegang plat nama Wu Bai. Ternyata, hari itu, Ai Qing dan Wu Bai berada di satu pesawat yang sama, tapi mereka ditakdirkan untuk saling bertemu.





Sebenarnya, Ai Qing sempat sekilas melihat Wu Bai, tapi karna sosok Wu Bai segera menghilang, Ai Qing merasa kalau dia mungkin hanya salah lihat. Mobil mereka juga sempat berpas-pasan di lampu merah, tapi mereka tidak saling melihat satu sama lain.


Wu Bai sebenarnya tidak sedang dalam kondisi sehat. Wajahnya sangat pucat. Radang ususnya kambuh lagi. 97 menyuruh agar dia pergi ke rumah sakit, tapi Wu Bai menolak karna penyakitnya ini memang kambuh musiman. Jika tiba di hotel dan minum obat, kondisinya akan membaik. 97 masih khawatir dan meminta Wu Bai untuk segera bilang jika kondisinya tidak kunjung membaik. One menimpali kalau Wu Bai bisa mengabarinya kalau merasa lapar.

--


Ai Qing dan Ai Jing tiba di hotel, tempat mereka akan menginap. Cuaca yang panas membuat Ai Jing membeli minuman di mesin otomatis yang ada di dalam hotel. 





Ketika dia hendak mengambil minumannya dari mesin, seorang pria tiba-tiba merebut minumannya tersebut dan minum dihadapannya. Posisi mereka sangat dekat. Pria itu, Shen Zhe (code name : Grunt) dengan santainya meminta maaf karna sudah meminum minuman Ai Jing dengan alasan merasa sangat haus. Dia juga langsung membeli minuman yang sama untuk Ai Jing. Ai Jing hanya diam bengong karna terpesona sama ketampanan Grunt.


Begitu sadar, dia langsung menghampiri Ai Qing dengan heboh dan memberitahu kalau dia bertemu pria tampan. Umur panjang, yang dibicarakan muncul dihadapan mereka dan sedang dikelilingi banyak fans. Salah seorang staff wanita acara, malah bicara sama Ai Jing kalau Grunt ini adalah pemain robot dan juga fans berat Wang Hao.


Ai Jing menimpali kalau dia mengenal mantan pacar Wang Hao. Staff itu menjadi bersemangat dan ingin tahu apakah mantan pacar Wang Hao cantik? Dia pernah melihat foto putri Wang Hao dan sangat cantik. Menurut gosip, anak itu lahir saat mereka masih muda dan mereka kemudian bercerai dan Wang Hao membesarkan putrinya sendirian. Apakah ibu putrinya itu mantan pacar Wang Hao? Ai Jing menggeleng dan menjawab kalau mantan pacar Wang Hao jauh lebih cantik dari ibu putrinya.


Ai Qing langsung menarik Ai Jing dan dengan berbisik, menyuruhnya untuk berhenti membicarakan Wang Hao. Ai Jing menurut dan tidak lagi bercerita mengenai Wang Hao. Dia hanya menanyakan pada staff tersebut, siapa pria itu? Staff menjawab kalau pria itu bernama Shen Zhe.


Selesai Ai Qing mengisi administrasi di resepsionis, staff membawa Ai Qing dan Ai Jing ke sebuah ruangan istirahat. Tapi, karna tidak berhati-hati, saat membuka pintu (dengan menariknya ke belakang), staff tidak sengaja menabrak Ai Jing yang berdiri di belakangnya dan sedang minum. Alhasil, botol air yang Ai Jing minum, tumpah semua ke bajunya. Staff panik dan meminta maaf. Ai Jing tidak mempermasalahkan dan ingin bergegas bertukar baju.

Staff menyuruhnya untuk bertukar baju di ruang istirahat karna di dalam ruangan itu adalah ruang ganti. Dan juga, toilet dilantai satu sedang rusak.



Ai Jing bertukar baju sementara Ai Qing pamit untuk pergi membeli makanan. Ketika baru membuka baju dan belum mengambil pakaiannya dari koper yang sudah dibuka, terdengar suara dua orang pria masuk ke dalam ruangan. Pria itu adalah Grunt dan seorang reporter. Grunt yang membawa reporter itu ke sana untuk wawancara karna mengira ruangan itu kosong.



Tapi, pas udah duduk, Grunt melihat ada sepasang sepatu kets dan juga koper yang terbuka. Tapi, dia mengira tidak ada siapapu, jadi dia melanjutkan proses wawancara. Ai Jing yang di ruang ganti, berusaha mengambil baju di kopernya, tapi tangannya nggak nyampai. Grunt yang duduk di posisi dekat koper dan sebelah ruang ganti, akhirnya melihatnya. Dengan gerakan dan ekspresi wajah memohon, dia meminta tolong agar Grunt membantunya mengambilkan baju di kopernya.


Grunt terlihat sedikit iseng, tapi dia tetap membantu. Dengan berdiri dan bergerak ke sana kemari seolah berpose, dia membantu mengambilkan baju dan sepatu Ai Jing. Dia juga dengan sangat cepat menyudahi wawancara.


Akhirnya, setelah reporter keluar dan dia sudah berpakaian lengkap, Ai Jing mengucapkan terimakasih pada Grunt. Grunt mempertanyakan, kenapa dia bukannya tukar baju di toilet? Ai Jing menjawab kalau toilet lantai 1 rusak. Mereka berdua pun saling berkenalan.




Ai Qing yang baru kembali, heran dan ternganga. Dia baru saja pergi, tapi kenapa begitu kembali Grunt sudah ada di ruangan ini dan bicara dengan kakaknya? Ai Jing memberitahu kalau Grunt tadi salah masuk ruangan. Grunt yang sudah pergi, tiba-tiba saja kembali dan mengajak mereka untuk karaoke bersama nanti malam. Ai Qing menolak, tapi Ai Jing malah menerimanya. Ai Jing kelihatan sudah terpikat pada pesona Grunt.

--



Wu Bai menginap di hote yang sama dengan Ai Qing, rupanya. Wajahnya sudah semakin pucat. Begitu tiba, dia juga langsung meminum obatnya, tapi sakit radang ususnya belum juga merusak. One yang perhatian, juga sudah memasakkan bubur untuk Wu Bai. 97 bisa tahu kalau Wu Bai akan menolak, jadi dia memaksa Wu Bai untuk makan sedikit. One bukan hanya membuatkan bubur tapi juga telur. Keduanya sampai speechless karna One begitu baik dan pengertian.



Saat One keluar untuk ke kamarnya mengambilkan lauk lain, 97 membahas One pada Wu Bai. Menurut 97, One itu lucu. Padahal mereka kemari hanya untuk bertanding, tapi One malah membawa semua harta keluarga. Salah satunya, penanak nasi / magicom yang digunakannya untuk membuatkan bubur Wu Bai. Ketika membahas anggota, 97 jadi kepikiran karna tim mereka masih kurang 1 orang. Wu Bai memberitahu kalau ada 1 orang yang belum ttd kontra dan nanti malam, dia akan menemui orang itu.

97 menebak orang itu adalah Shen Zhe/Grunt. Dia ada mendengar rumor kalau Grunt akan tanda tangan dengan K&K. Dari ekspresi wajahnya, rumor tersebut benar.

--


Kondisi Wu Bai benar-benar parah. Bubur yang dimakannya, muntah keluar semua. Bahkan, walau hanya minum air, juga membuatnya muntah. 97 benar-benar khawatir dan sekaligus panik. Dia ingin menelpon taksi dan membawa Wu Bai ke rumah sakit untuk diinfus. Tapi, Wu Bai malah menyuruhnya untuk pergi menemui Shen Zhe dan dia akan pergi sendirian ke rumah sakit.

97 masih sangat khawatir, tapi karna Wu Bai yakin bisa ke rumah sakit sendirian, dia mengalah.

--


Ai Jing sudah sibuk memilih baju untuk pergi menemui Shen Zhe nanti malam. Ai Qing masih tidak mau ikut pergi, tapi Ai Jing memaksanya.

--


Malam hari,

Mereka tiba di tempat karaoke. Ada banyak sekali tamu yang hadir. Semuanya adalah dari perusahaan sponsor untuk acara besok. Shen Zhe ternyata masih mengenali Ai Qing yang dulu adalah pemain robot juga dengan nama Appledog. Ai Qing hanya mengiyakan secara singkat.



Ai Qing beneran nggak nyaman di sana dan pamit ke toilet. Jadinya, Shen Zhe bicara dengan Ai Jing. Mereka sangat cepat akrab hingga sudah saling memberikan WeChat.

--


Wu Bai beneran ke rumah sakit seorang diri untuk menerima infus.

--


97 menemui Shen Zhe. Dia juga memberitahu kalau Wu Bai ada urusan hingga tidak bisa menemuinya, dia yang menggantikan. Shen Zhe tidak menanyakan urusannya dan hanya meminta 97 membantunya menelpon Wu Bai. Begitu Wu Bai sudah mengangkat telepon, Shen Zhe bilang kalau dia sudah menyiapkan hadiah untuk Wu Bai.






Hadiahnya tentu saja Ai Qing. Wu Bai sangat terkejut saat mendengar suara Ai Qing. Bayangkan saja, hanya demi bisa melihat Ai Qing lagi, Wu Bai sampai melepas infusnya dan berlari secepatnya menuju tempat Shen Zhe.

--



Wu Bai berdiri di belakang Ai Qing yang sedang menatap foto yang tergantung di seutas tali. Dia hanya melihat tanpa berani mendekat.


“Di mata saya, gadis seperti apa yang aku suka? Ada saatnya ketika melihat dia, merasa sikapnya sangat keras kepala. Ada saatnya ketika melihat dia, merasa sosoknya sangat kesepian. Mengapa berbicara tentang orang yang aku suka, aku selalu mendeskripsikan bayangannya? Aku yang ada di posisi ini, di jarak ini, telah terhenti begitu lama. Majulah Wu Bai. Majulah. Gunakan mata yang telah sembuh, lihat baik-baik orang yang disukai. Tiga tahun telah berlalu, sudah seharusnya aku mengubah deskripsi ini menjadi deskripsi yang jujur tanpa penyesalan.”

 

Post a Comment

Previous Post Next Post