Hello, bagi yang mau membaca Go Go Squid 1, bisa baca di blog ini
Sinopsis C-Drama -
Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E04
Tanpa
mempedulikan kesehatannya, Wu Bai melepas infusnya dan langsung berlari menuju
tempat Shen Zhe. Dia ingin bertemu dengan Ai Qing. Benar-benar ingin bertemu.
Ai
Qing baru sadar kalau dia tidak membawa ponselnya, jadi dia pamit kembali ke
kamarnya duluan. Sepertinya, takdir sudah memberikan izin bagi keduanya untuk
bertemu. Karna, secara kebetulan, sebelum Ai Qing sempat kembali ke kamarnya,
saat pintu lift terbuka, Wu Bai ada di dalam lift tersebut. Ini adalah
pertemuan mereka setelah 3 tahun.
“Aku
sudah kembali.”
“Lama
tidak berjumpa. Sudah tiga tahun ya?” balas Ai Qing.
Setelah
ucapan basa basi tersebut, Ai Qing pamit pergi duluan dan Wu Bai membiarkannya.
Tapi, begitu pintu lift menutup, Wu Bai tiba-tiba memutuskan sesuatu. Dia
segera turun dengan pintu darurat untuk mengejar Ai Qing. Tapi, karna dia tidak
tahu dimana letak kamar Ai Qing menginap, dia kehilangan jejak. Walau begitu,
dia tidak menyerah. Dia menelpon Ai Qing.
Ai
Qing yang sudah kembali ke kamarnya, heran mendapat telepon dari nomor tidak
dikenal. Ditambah lagi, saat di angkat, yang menelpon ternyata Wu Bai yang
mengajaknya bertemu. Dia meminta Ai Qing untuk keluar. Ai Qing menurut dan
keluar. Dia menemukan Wu Bai yang berdiri dilorong kamarnya. Keduanya saling
tersenyum tipis.
Tanpa
basa basi, Wu Bai mengajaknya untuk makan malam bersama. Ai Qing setuju.
--
Shen
Zhe sudah sangat mabuk tapi dia masih juga nggak mau berhenti minum. Ai Jing
khawatir karena Ai Qing belum juga kembali dari mengambil ponsel, jadi dia
ingin menyusulnya. Baru juga mau pergi, Shen Zhe menahannya dan menyuruhnya
untuk tidak khawatir. Ah, entah Shen Zhe ini tertarik pada Ai Jing atau hanya
ingin mempermainkannya, entahlah.
“Apa
kau menyukaiku?” tanya Ai Jing blak-blakan.
--
Ai
Qing dan Wu Bai bergi ke tempat makan di pinggir jalan. Tempat itu sangat ramai
walaupun hanya kedai pinggiran. Karna itu pertama kalinya Ai Qing makan di
sana, dia menyuruh Wu Bai saja yang memesan untuknya. Setelah selesai memesan,
Ai Qing menanyakan kabar Wu Bai selama beberapa tahun ini. Apa dia kembali
untuk acara pembukaan besok?
Wu
Bai menjawab kalau dia sudah membentuk sebuah tim bernama K&K. Ai Qing
merasa kalau nama grup yang dibentuk Wu Bai sangat menarik dan ingin tahu
artinya. Wu Bai tidak menjawab dan mengalihkan topik dengan menanyakan apakah
Ai Qing kemari untuk mengikuti pembukaan besok juga? Ai Qing membenarkan. Tapi,
kali ini dia hadir sebagai staff yang mewakili perusahaan. Dia sudah pensiun.
Wu
Bai menatapnya dan menanyakan alasannya pensiun. Untunglah makanan mereka
dihidangkan saat itu. Jadi, Ai Qing bisa mengalihkan topik dengan mengajak
makan. Hanya Ai Qing yang makan sementara Wu Bai hanya melihatnya. Ai Qing
melihat ada bekas infus ditangan Wu Bai, jadi dia menanyakan keadaannya. Wu Bai
tidak mau menjawab sehingga membuat Ai Qing khawatir. Dia mulai menebak
penyakit Wu Bai.
Hingga
akhirnya, Wu Bai memberitahu kalau dia hanya sakit infeksi usus lambung. Ini
penyakit musimannya dan setelah beberapa hari akan baikan. Setelah tahu Wu Bai
sakit, Ai Qing memesankannya semangkuk bubur dan mencampurkannya dengan sesuatu
berwarna merah yang ketika di aduk, membuat bubur menjadi bewarna kemerahan. Wu
Bai mencobanya dan rasanya menjadi manis.
Wu
Bai tersenyum. Wajahnya menunjukkan jelas rasa bahagianya atas perhatian Ai
Qing.
Tapi,
tetap saja, penyakitnya membuatnya tidak bisa makan banyak dan akhirnya dia
kembali muntah-muntah. Ai Qing beneran khawatir. Dia memberikan Wu Bai tissue
untuk mengelap mulut dan juga memegangi Wu Bai saat dia merasa pusing setelah
muntah dan hampir muntah.
--
Para
tamu sudah mulai pulang. Hanya tersisa Shen Zhe dan Ai Jing. Dengan gentleman, Shen Zhe mau mengantarkan Ai
Jing bilang. Keduanya sudah sangat mabuk. Tapi, di tengah rasa mabuk tersebut,
Shen Zhe malah mau memberikan jawaban atas pertanyaan Ai Jing barusan. Dia
mencium bibir Ai Jing.
“Ya,”
ujarnya, sebagai pertanyaan jawaban Ai Jing tadi.
Ai
Jing sudah terlalu mabuk, sehingga ketika Shen Zhe menciumnya, dia malah
pingsan.
--
Dalam
perjalanan pulang, Ai Qing dan Wu Bai berbincang, tapi Wu Bai hanya menanggapi
hanya dengan : “eum.” Ai Qing sedikit menggodanya sebagai orang yang pelit
bicara dan juga menarik.
Kebetulan,
mereka melewati sebuah toko kecil yang menjual pernak pernik dan juga permen.
Ada satu toples permen yang membuat Ai Qing tertarik karna di permen itu ada
kertas memo harapan. Dia pun mengajak Shen Zhe untuk memilihnya. Setelah
masing-masing memilih, Ai Qing membuka permennya. Isi dari memo harapannya
adalah : Melihat semua makhluk sebagai
tumbuhan, yang dilihat hanya kamu sebagai gunung hijau.” Dan isi dari
permen Wu Bai adalah : Melihat semua
makhluk tidak punya niat, hanya untuk melihatmu tersentuh.”
Auh.
Ini keduanya udah saling tertarik, tapi masih tidak ada satupun yang
mengungkapkan atau menyatakan perasaan.
--
Wu
Bai benar-benar kelihatan seperti anak remaja yang kasmaran. Hanya bertemu
sebentar dan makan bersama, sudah mampu membuatnya tersenyum. Eh, sayangnya, 97
malah menggodanya dan kepo mau tahu apa saja yang mereka bicarakan. Wkwkw.
Wu
Bai mengalihkan pertanyaan mengenai Shen Zhe. 97 memberitahu kalau Shen Zhe
sangat mabuk dan langsung tertidur. 97 masih mau menginterogasi Wu Bai, tapi Wu
Bai beralasan kalau dia sudah ngantuk dan mengusirnya keluar dari kamarnya
secara halus.
--
Saat
Ai Qing tiba di kamar, kakaknya sudah tertidur lelap di kasur tanpa melepaskan
sepatunya.
--
97
benar-benar kasihan. One sudah tidur dan Shen Zhe tidur di ranjangnya. Nah,
Shen Zhe ini udah mabuk tapi masih nggak mau tidur satu ranjang sama 97 dan
menendangnya hingga terjatuh dari kasur. 97 mau numpang tidur di ranjang One,
tapi One malah ngigau dan mendorong 97 dari ranjangnya.
97
beneran kesal dan akhirnya mencari Wu Bai yang lagi diri dibalkon. Wu Bai
menyuruhnya tidur di ranjangnya dan dia akan tidur di sofa saja. Eh, bukannya
langsung tidur, dia menanyakan perasaan Wu Bai setelah bertemu Ai Qing. Wu Bai
menerawang jauh dan menjawab kalau rasanya bagus sekali bisa bertemu Ai Qing
dan kali ini, dia tidak akan pergi lagi.
--
Esok
hari,
Hari
ini adalah hari acara pembukaan kompetisi robotika. Ai Jing jadi teringat saat
Ai Qing masih aktif di dunia kompetisi robot dan begitu terkenal seperti artis
dan mempunyai banyak sekali penggemar.
Ketika gambaran yang akrab
muncul, tiba-tiba ada perasaan semacam nostalgia. Mungkin, selama tiga tahun
ini aku selalu menghindar. Tim, teman tim, bahkan impian.
Suara
teriakan para fans menyambut kemunculan tim K&K, membuat Ai Qing tersadar
dari lamunannya mengingat masa lalu. Dia dan Ai Qing saling menyapa, tapi tidak
bisa lama karna kru sudah mengarahkan Wu Bai masuk ke dalam. Ai Qing menunggu
di depan karna Manager Lin. Tidak lama, Manager Lin menelpon dan menyuruh Ai
Qing masuk ke dalam karna dia sudah di dalam, duduk di barisan VIP.
Ai
Qing memperkenalkan kakaknya, Ai Jing, tapi Manager Lin mengabaikan. Dia sibuk
bilang kalau ada banyak tamu penting dan peserta profesional yang datang ke
acara kali ini. Jadi, dia ingin Ai Qing lebih bersemangat. Bukan hanya itu, dia
pamer mengenai tempat duduk SP dan K&K. Pokoknya, dia bicara seolah Ai Qing
benar-benar nggak ngerti dunia kompetisi robotika. Dia juga sombong bilang
kalau dulu dia tidak berhenti menekuni dunia ini, mungkin dia sudah berdiri di
atas panggung itu. Huft, semakin dia banyak bicara, semakin dia mempermalukan
dirinya kelak jika tahu siapa sebenarnya Ai Qing. Bukan hanya itu, dia ingin
duduk di kursi VIP yang perusahaan dapatkan, sementara Ai Qing di tempat umum.
Ai Qing udah tahu maunya, jadi dia menawarkan diri sendiri duduk di belakang.
Pas
udah berpisah dari Manager Lin, Ai Jing mengungkapkan kekesalannya. Dia merasa
Manager Lin itu terlalu pamer. Ai Qing menanggapi kalau Manager Lin memang
orang yang seperti itu.
Tidak
lama, tim SP datang. Begitu juga dengan Wang Hao. Wang Hao dengan sopan menyapa
Wu Bai. Sebelum duduk di kursi yang di sediakan, Wu Bai melihat sekeliling
dulu, mencari sosok Ai Qing. Setelah tahu Ai Qing duduk dimana, dia terseyum
dan baru duduk.
Direktur
Xiang yang merupakan sponsor, menyapa Wu Bai dan memperkenalkannya dengan
Manager Lin. Manager Lin adalah manager pemasaran merek perusahaan yang merupakan tuan rumah dari
acara ini.
Ai
Jing memperhatikan penampilan Wang Hao dan berkomentar kalau Wang Hao
berpenampilan dewasa. Itu hal wajar sih, karna sekarang dia sudah menjadi bos
dan pasti kaya. Ai Jing juga mengomentari Wu Bai yang tampan dan masih muda.
Setiap kali melihat Wu Bai, dia merasa kehidupan itu begitu indah.
Ai
Qing menggodanya karna sudah tidak nge-fans lagi sama Wang Hao. Ai Jing membela
diri kalau Wang Hao kan udah putus lama dari Ai Qing. Dia menjadi penggemar
sekarang karna Wu Bai adalah adik ipar barunya di masa depan. WKwkwk. Ai Qing
tentu tidak mengerti. Ai Jing bergumam sedih kalau waktunya akan semakin
panjang untuk mendapatkan adik ipar.
--
Acara
Upacara Pembukaan Liga Pertarungan Robot Tiongkok, akhirnya dimulai dengan di
padu seorang MC pria dan wanita. Dengan upacara ini, itu artinya kompetisi
Robot musim ini, resmi dibuka. Berbagai tim yang akan mengikuti kompetisi musim
ini juga diumumkan. Selanjutnya, mereka memperkenalkan dua tim terbesar yaitu
SP dan K&K (K&K ini ceritanya baru saja membentuk cabang di Tiongkok).
Saat
sesi tanya jawab, MC meminta Wu Bai untuk naik ke panggung dan menjawab
pertanyaan mereka. Mereka menanyakan kenapa Wu Bai memilih K&K Tiongkok
yang belum berdiri secara resmi?
“Karna
aku ingin membangun timku sendiri. Tidak ada masa lalu. Benar-benar dari nol.
Sampai, meraih juara dunia,” jawab Wu Bai.
Jawaban
yang mendapat tepuk tangan semuanya. Tapi, fokus pandangan Wu Bai hanyalah pada
Ai Qing. Wajahnya kelihatan bahagia saat melihat Ai Qing tersenyum tipis
padanya. Baginya, hanya ada Ai Qing di dalam gedung itu.
“Ai Qing, aku akan meraih juara dunia untukmu.
Menggapai impian kita bersama.”
--
Di
tengah-tengah sesi istirahat, Ai Qing pergi keluar untuk membeli minuman. Tidak
sengaja dia bertemu dengan seorang pria yang adalah Tim grup TM yang dulu
pernah bertanding dengannya dulu. Perbincangan mereka terhenti karna Wu Bai
menghampiri mereka. Pria itu benar-benar semangat menceritakan mengenai dunia
robot dan juga kekagumannya pada Wu Bai.
Setelah
akhirnya pria itu pergi, Ai Qing memberikan sebotol minuman pada Wu Bai. Dia
bercerita kalau saat mereka di Singapura, 3 tahun yang lalu, dia ingin
membelikan minuman yang sama pada Wu Bai, tapi saat itu, Wu Bai sudah pergi.
“Saat
dulu di Singapura, aku…” ujar Wu Bai.
Belum
sempat Wu Bai mengatakan apapun, kru sudah memanggilnya masuk kembali karna
sesi selanjutnya akan dimulai. Terpaksa, Wu Bai masuk duluan.
Saat
Ai Qing masuk, Ai Jing memberitahu kalau anak di depan mereka ini, daritadi
sudah mencoba menjawab pertanyaan dari MC mengenai Wang Hao agar bisa
mendapatkan hadiah tandatangan Wang Hao. Tapi, sudah dua kali pertanyaan, anak
itu terus salah. Jadi, dia meminta Ai Qing membantunya.
Ai
Qing pun menepuk kursi anak itu dan menawarkan bantuan. Anak itu merasa senang
dan meminta tandatangan Ai Qing. Walaupun dia tidak tahu siapa Ai Qing, tapi
rasanya, Ai Qing sangat hebat.
Sesi
pertanyaan dimulai. Anak itu kembali mengangkat tangan. MC sampai sudah hafal
sama anak itu karna sudah dua kali mengangkat tangan tapi selalu gagal. Tanpa
berbasa basi lagi, MC mulai membacakan pertanyaannya mengenai Wang Hao.
Pertanyaan pertama bisa di jawab dengan benar oleh anak itu. Pertanyaan kedua,
mulai sulit mengenai berapa jumlah kemenangan Wang Hao. Ai Qing menepat janji
dan berbisik di belakang kalau jawabannya adalah 299 babak.
Pertanyaan
ketiga, sangat sulit. Pertanyaan ini mengenai pertandingan Wang Hao yang pernah
menang pertandingan suka duka. Tahun berapa dan siapa lawannya waktu itu? Ai
Qing sedikit heran dan berbisik pada Ai Jing kalau pertanyaan ini tampaknya
sengaja, soalnya pertandingan yang di tanyakan adalah pertanyaan yang tidak
mungkin bisa di jawab kecuali oleh Wang Hao. Pertandingan itu bukan
pertandingan resmi. Semua penonton saja tampak kebingungan dengan jawabannya.
Tapi, Ai Qing adalah Appledog dan rekan serta mantan pacar Wang Hao dulu, tentu
dia tahu semua pertandingan yang pernah Wang Hao ikuti. Dia pun membisikan
jawabannya pada anak itu : Tahun 2008, kali itu adalah permainan suka duka
pribadi. Lawannya adalah Nani dari Swedia.
Anak
itu menjawab persis seperti yang Ai Qing katakan. Wu Bai yang menoleh ke
belakang, melihat Ai Qing yang membantu anak itu. Wajahnya sedikit heran.
Wang
Hao cukup terkejut saat anak itu menjawab dengan benar. Dengane begitu, anak
itu pun di suruh maju untuk menerima hadiahnya. Saat anak itu maju, otomatis Ai
Qing yang duduk dibelakangnya jadi terlihat jelas.
Kedua
MC yang ada di depan, langsung mengenalinya. Dengan menggunakan mic mereka
memanggilnya : Appledog.
--
Ai Qing berjalan di bawah temaram lampu. Dia melihat Wu Bai yang
berlari ke arahnya dengan tergesa-gesa.
“Di dunia ini, apakah sungguh ada suatu
kebetulan? Aku lebih percaya kepada kehendak Tuhan,” – Ai Qing.
“Di dunia tidak ada kebetulan. Itu
semua pertimbangan.” – Wu Bai.
“Walaupun tidak tahu alasan dia
menghilang selama 3 tahun, tapi di saat bertemu dengannya… ada keberuntungan.
Ada keraguan. Tapi, yang lebih banyak malah kebahagiaan sejati.”
“Aku sudah mencoba berbagai cara untuk
bertemu. Ada yang sangat romantis. Ada yang sangat biasa. Ada kecelakaan yang
terjadi. Tapi tidak peduli yang mana, semuanya tidak bisa dibandingkan dengan
saat yang nyata itu terjadi. Dia benar-benar muncul dan berjalan ke pandaganku.
Begitu jelas.”