Sinopsis C- Drama : To Love Episode 6

 

Original Network : Youku

“Bagaimana kamu menilai hubungan antara kamu dan Zhan Yu?” tanya Detektif Zhao.

“Aku hanya mengganggapnya sebagai adik,” jawab Xiao Ou dengan tegas. “Aku akui, Zhan Yu adalah anak yang baik dan menyenangkan, tapi perasaanku hanya sebagai kakak ke adik. Tidak lebih.”


“Dalam benakmu, Yan Jin orang seperti apa?” tanya Detektif Zhao, lagi.

“Ketika aku pertama kali bertemu dengannya, kupikir dia sempurna dan bisa segalanya, tapi kemudian, dia…” jawab Xiao Ou, lalu dia berhenti dan menghela nafas berat. “Aku tidak tahu bagaimana memikirkannya, mungkin aku tidak benar- benar mengenal Yan Jin.”


Ji Xiao Ou.

Sesampainya di Lichuan, Yan Jin meminta Xiao Ou untuk menunggu didalam mobil, sementara dia akan keluar dan melihat apa ada penginapan yang bagus.



Selagi menunggu, Xiao Ou berjalan berkeliling dan memotret. Lalu tiba- tiba Yan Jin muncul dibelakangnya dan memberitahu bahwa dia menemukan sebuah penginapan yang bagus.



Dipenginapan. Ketika Xiao Ou melihat Yan Jin dari belakang, dia merasa kagum, karena dia tampak dewasa dan bisa diandalkan. Jadi diapun mengeluarkan ponselnya dan memotret Yan Jin dari belakang. Lalu tiba- tiba Yan Jin menatap ke arahnya. Dan dengan gugup, diapun mengalihkan ponselnya dan memotret hal- hal yang lain.

“Apa punggungku bagus?” tanya Yan Jin, menggoda.

“Betulkah? Aku tidak menyadarinya,” balas Xiao Ou, berpura- pura bersikap dingin. Dan mendengar itu, Yan Jin tertawa geli. Lalu dia memberikan kunci kamar kepada Xiao Ou.


Ketika masuk ke dalam kamar, Xiao Ou langsung menuju ke beranda dan menikmati suasana laut yang menyengarkan.


Setelah itu, Xiao Ou berdandan sedikit, dan duduk menunggu Yan Jin diruang tunggu. Namun Yan Jin tidak muncul- muncul juga. Jadi diapun pergi menuju ke kamar Yan Jin dan mengetuk- ngetuk pintu kamarnya sambil memanggil- manggil namanya. Dan saat akhirnya, Yan Jin membuka pintu kamar, dia langsung mengeluh, kenapa Yan Jin belum siap juga.


“Maaf, aku baru saja menerima telpon dari restoranku. Aku baru mau mandi, aku telanjang sekarang. Apa kamu ingin menunggu atau masuk …” kata Yan Jin, menjelaskan sambil sekaligus menggoda Xiao Ou.

“Kuberi waktu 10 menit. Jika kamu telat sedetik saja, aku pergi sendiri,” balas Xia Ou dengan kesal.


Direstoran. Yan Jin terus saja memandangi ponselnya, dan Xiao Ou merasa heran ada apa. Dan Yan Jin beralasan bahwa sesuatu terjadi di restorannya hari ini, jadi manajer terus mengirim pesan padanya.

“Masalah apa?” tanya Xiao Ou, perhatian.


“Tiba- tiba listrik padam, seorang wanita tua jatuh dikamar mandi dan mengalami tulang retak. Keluarganya membuat tuntutan yang terlalu tinggi. Mereka menginginkan kompensasi 100.000 Yuan, sangat tidak beruntung,” jawab Yan Jin, menciptakan kebohongan dengan sangat mudah dan lancar.

“Aku juga pernah menemui pelanggan yang tidak masuk akal sebelumnya. Dia tidak sengaja menumpahkan air panas ke tangannya sendiri, tapi malah menyalahkan karyawanku. Untuk menenangkannya, aku harus membayar 1.000 Yuan,” balas Xiao Ou, menceritakan pengalamannya sendiri. Karena dia mempercayai kebohongan Yan Jin.


Xiao Ou kemudian menceritakan tentang kehidupannya. Tapi Yan Jin tidak terlalu fokus mendengarkan kisahnya. Dan menyadari itu, Xiao Ou merasa agak kesal.

“Aku minta maaf, Xiao Ou. Aku harus kembali ke kamar dan mengirim email,” kata Yan Jin, meminta izin sebentar. “Dokumennya ada dikomputerku. Aku akan segera kembali setelah mengirimnya,” jelasnya. Lalu diapun langsung pergi.


Dari langit masih terang- benderang, sampai langit mulai redup, Yan Jin belum juga kembali. Dan dengan sabar, Xiao Ou terus menunggu nya, tanpa menyentuh makanan diatas meja sama sekali. Lalu ketika langit telah gelap, tanpa sadar Xiao Ou sudah tertidur diatas meja.




Saat langit sudah gelap, Yan Jin baru kembali ke restoran. Dan dia langsung membangunkan Xiao Ou. “Setelah aku mengirim email, keluarga wanita tua itu menelponku. Mereka mengatakan sikap manajerku buruk. Mereka menginginkan kompensasi dan juga akan menuntutku. Aku harus membujuk mereka. Aku berbicara panjang lebar sampai tenggorokanku kering, akhirnya keluarganya mau menerima kompensasi dariku,” kata Yan Jin langsung bercerita, sebelum Xiao Ou mengeluh.

Dan Xiao Ou mempercayai kebohongan Yan Jin tersebut. Lalu Yan Jin mengajak Xiao Ou untuk kembali ke penginapan, karena restoran juga sudah mau tutup.


Dipenginapan. Yan Jin menari- nari sebagai hukuman. Dan melihat itu, Xiao Ou merasa puas. Lalu setelah Yan Jin selesai menari, dia duduk disebelah Xiao Ou.

“Sudah berapa lama sejak kamu terakhir berkencan?” tanya Yan Jin, ingin tahu.

“Sekitar dua tahun,” jawab Xiao Ou sambil tersenyum mengenang itu.

“Siapa mantanmu? Pekerjaannya apa? Dan mengapa kalian bisa putus?” kata Yan Jin, menanyakan banyak pertanyaan sekaligus.

“Apa kamu sedang mengintrogasiku?” keluh Xiao Ou.

Akhirnya Yan Jin yang mulai menceritakan kisah percintaannya terlebih dahulu. Dia pernah berpacaran sebanyak 3 kali. Mantan pacarnya ada yang  berprofesi sebagai guru, artis, dan terakhir model. Mereka semua hanya mengincar uang nya.


Xiao Ou kemudian gantian menceritakan kisah percintaannya. Mantan pacarnya seorang polisi investigasi kriminal. Namanya Zhao Tinghui. Mereka berdua putus, karena keluarga Zhao tidak menyetujui hubungan mereka. Sebab keluara Zhao malu, karena dia pernah droup out dari sekolah, terlibat perkelahian, membuka bisnis dan menyia- nyiakan hidup.

“Kamu tidak perlu khawatir tentang itu. Meskipun aku anak tertua dikeluargaku, kehidupan pribadiku dan pernikahanku tidak akan di pengaruhi oleh orang lain. Aku berjanji padamu,” jelas Yan Jin, menawarkan dirinya sendiri.


“Apa aku pernah bilang ingin bersamamu?” balas Xiao Ou sambil tertawa geli.

Mendengar itu, Yan Jin tidak menjawab dan hanya tersenyum sambil menatap Xiao Ou. Lalu Xiao Ou pun merasa canggung dan menjauhi Yan Jin.


“Lihat mataku,” pinta Yan Ji sambil mendekati Xiao Ou lagi. Dan Xiao Ou menolak untuk melihat ke matanya. Dan Yan Jin pun memegang kepala Xiao Ou serta menghadapkan wajahnya ke arah dirinya. “Kamu sudah mulai menyukai orang sinting ini,” katanya dengan sangat yakin dan percaya diri.

“Kamu? Sombong dan egois,” balas Xiao Ou sambil melepaskan dirinya.


Yan Jin tertawa. Lalu dia mulai membahas tentang Zhan Yu, dia yakin ‘tidak ada persahabatan murni antara pria da wanita’. Jadi intinya, Zhan Yu pasti menyukai Xiao Ou juga. Tapi Xiao Ou tidak percaya, dia yakin Zhan Yu sama sepertinya, Zhan Yu menyukainya dan mengganggapnya sebagai keluarga. Jika Zhan Yu mencintai seorang wanita, itu pasti adalah gadis cantik disekolah musik.

“Lalu jika suatu hari dia menyatakan cinta padamu, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Yan Jin, memastikan.

“Hal itu tidak akan pernah terjadi,” tegas Xiao Ou dengan yakin.

“Terlepas dari apakah hari itu tiba atau tidak, kamu, Ji Xiao Ou, hanya bisa menjadi milikku,” kata Yan Jin dengan sikap posesif. Dan Xiao Ou tidak menjawab serta meminum anggur didalam gelas nya.

Ketika Xiao Ou sudah tertidur. Yan Jin menggendong nya masuk ke dalam.


Dini hari. Yan Jin membangunkan Xiao Ou dan mengajaknya untuk pergi ke suatu tempat untuk melihat matahari pagi terbit. Dan dengan malas serta masih agak mengantuk, Xiao Ou pun mengikutinya.



Setibanya ditempat tujuan, Xiao Ou dengan bersemangat mengatakan bahwa dia sudah tidak mengantuk lagi, jadi bila Yan Jin masih ngantuk, maka Yan Jin bisa tidur. Nanti ketika matahari sudah mulai akan terbit, dia akan membangunkan Yan Jin. Namun pada akhirnya, malah Xiao Ou yang ketiduran. Sedangkan Yan Jin masih terjaga. Dan disaat itu, secara diam- diam Yan Jin merekam suara ngorok nya.



“Apa aku baru saja mendengkur?” tanya Xiao Ou, saat terbangun.

“Tidak,” jawab Yan Jin, berbohong.

“Kapan matahari akan terbit?” gumam Xiao Ou, bertanya- tanya.

“Iya, yah? Babi kecil saja sudah bangun, tapi matahari belum bangun juga,” gumam Yan Jin sambil tersenyum. Lalu dia menunjukkan video Xiao Ou mendengkur.


Melihat video itu, Xiao Ou merasa kesal dan ingin menghapus itu. Tapi Yan Jin mengelak dan tidak mau memberikan ponselnya. Tepat disaat itu, matahari terbit. Xiao Ou dan Yan Jin pun berhenti bertengkar serta menikmati hangatnya cahaya matahari terbit.


“Terakhir kali aku melihat matahari terbit, waktu nenekku membawaku keluar. Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku melihat matahari terbit. Terima kasih, Yan Jin,” kata Xiao Ou dengan tulus, karena dia beneran merasa tersentuh.



Ada pepatah, “Mereka yang berduka melihat matahari terbenam. Mereka yang memiliki mimpi menyaksikan matahari terbit.” Yan Jin menceritakan bahwa dia pernah tinggal di Lichuan selama tiga tahun, berpatisipasi dalam beberapa kasus besar, dan cukup sering dia hampir mati. Jadi karena itu, dia sangat menikmati setiap saat dalam hidup. Dan mimpinya adalah berkeliling dunia bersama wanita yang dicintainya.

“Yan Jin. Apa kamu serius tentangku?” tanya Xiao Ou dengan sangat serius. Dan Yan Jin malah mengganggapnya sebagai candaan. “Aku serius,” tegas Xiao Ou.

“Ayo mainkan game opposite, bagaimana?” tanya Yan Jin. Dan Xiao Ou langsung setuju.


Xiao Ou memulai duluan, dia memuji bahwa Yan Jin sangat tampan. Lalu gantian Yan Jin, dia memuji bahwa Xiao Ou sangat pintar. Xiao Ou lalu membalas bahwa Yan Jin adalah orang yang sangat baik dan dia mencintai Yan Jin. Dan Xiao Ou membalas bahwa dia membenci Xiao Ou dan tidak ingin melihat Xiao Ou lagi.

“Yan Jin, mungkinkah kamu berbohong padaku?” tanya Xiao Ou, kesal. “Aku tidak mau bermain- main dengamu lagi,” keluhnya.

Dengan lembut, Yan Jin memegang tangan Xiao Ou dan menatapnya dengan serius. “Dalam hidup ini, hanya ada satu hal yang mungkin bisa aku bohongi kepadamu. Artinya, bahwa suatu saat nanti aku tidak akan mencintaimu lagi.”


Xiao Ou kemudian mencium bibir Yan Jin. Lalu dia menjauh dengan canggung. Melihat itu, Yan Jin langsung menarik Xiao Ou dan menciumnya dengan panas.






Yan Jin dan Xiao Ou menghabiskan masa- masa liburan dengan bahagia. Mereka pergi ke berbagai tempat dan menikmati setiap kesenangan disana. Bermesraan, tertawa, dan menjadi dekat, lebih dekat lagi.

Aku akui aku sedang jatuh cinta. Aku ingin melihat Yan Jin setiap hari, bersamanya setiap saat. Tapi hanya tiga hari setelah kembali dari Lichuan, aku kehilangan kontak dengannya.




Yan Jin.

Yan Jin meminta Xiao Ou untuk menunggu nya sebentar dimobil, dengan alasan dia mau mencari penginapan yang bagus. Kepadahal sebenarnya, dia pergi mengikuti Zhan Yu serta Liu Zi. Lalu dia memesan kamar hotel yang mengarah ke tempat Zhan Yu serta Liu Zi berada, yang ada diseberang hotel.


Ketika Yan Jin masuk ke dalam kamar, dia langsung mendengarkan suara Zhan Yu dan Liu Zi dari alat penyadap. Kemudian dia memakai teleskop dan mengitip mereka berdua yang berada di gedung seberang.


Liu Zi dan Zhan Yu membahas tentang orang baru yang akan berbisnis dengan mereka, nama orang tersebut adalah Ah Chao dan dia berada di bawah Boss Wu. Dan Boss Wu ini adalah pelanggan penting.

“Ketika dia datang, apa yang harus aku lakukan?” tanya Zhan Yu.

“Kamu tidak perlu melakukan apapun. Lihat saja dan dengarkan baik- baik. Perhatikan bagaimana aku berbisnis dengan pria Kanton itu. Pelajari cara memeriksa barang. Sampai kamu menguasainya, pekerjaan ini akan menjadi milikmu,” jelas Liu Zi, mengajarkan.


Yan Jin mencatat setiap percakapan yang didengarkannya. Lalu tiba- tiba, Xiao Ou datang memanggil, dan diapun baru tersadar bahwa dia terlambat.


Dengan buru- buru Yan Jin pergi ke wastafel dan membasahi rambutnya. Lalu dia keluar dengan sikap seolah- olah dia baru mandi.


Direstoran. Yan Jin tidak bisa fokus mendengarkan cerita- cerita Xiao Ou, karena dia sedang sibuk mendengarkan pembicaraan Zhan Yu. Lalu dipertengahan, suara dipenyadap tiba- tiba saja terputus. Jadi diapun pamit kepada Xiao Ou untuk secara langsung pergi dan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.


Ketika Yan Jin kembali ke kamar dan mengintip memakai teropong, dia tidak bisa melihat apapun sama sekali. Karena kaca ruangan sebelah ditutupi oleh gorden.


Yan Jin pun pergi ke gedung sebelah untuk memeriksa. Dan disaat itu, suara dipenyadap terhubung kembali. Lalu dia melihat Liu Zi, KK, dan dua tamu penting lainnya yang barusaja keluar dari ruangan. Dan diapun segera mengikuti mereka.




Kemudian secara diam- diam, Yan Jin memotret wajah dua tamu penting yang ditemui oleh Liu Zi serta KK.

Tepat disaat itu, Yan Jin hampir saja ketahuan oleh Zhan Yu. Karena itu, diapun segera pergi dan bersembunyi, ketika Zhan Yu mengikutinya.


Lalu ketika keadaan sudah tampak aman, Yan Jin keluar dari persembunyiannya dan kembali ke restoran. Kemudian dia membangukan Xiao Ou yang tertidur di meja.


Ketika Xiao Ou mabuk dan mulai tertidur, Yan Jin mengendongnya ke dalam kamar dan mencium dahinya dengan lembut. “Selamat malam,” ucapnya. Lalu dia mematikan lampu kamar. Dan pergi dari kamar Xiao Ou.

Dini hari. Alarm Yan Jin berbunyi. Dan diapun langsung bangun serta berolahraga sebentar. Lalu dia membangunkan Xiao Ou dan membawanya pergi untuk melihat matahari terbit.




Ciuman ini membuatku berjanji pada diriku sendiri. tidak peduli bagaimana masa depan, aku pasti akan menghargai gadis didepanku ini, dan menjadikannya gadis yang paling bahagia didunia.


Yan Jin dan Rui Min bertemu didalam bioskop yang sepi da berpura- pura tidak saling mengenal, dengan duduk agak berjauhan.

“Sepertinya anak ini tidak bersungguh- sungguh, ketika dia setuju untuk bekerja sama dengan kita. Mungkin dia memiliki beberapa ke khwatiran,” kata Yan Jin, membahas tentang Zhan Yu atau KK.

“Sudah tidak ada waktu. Kita sudah memberinya banyak peluang, tapi dialah yang memutuskan untuk tidak mengambil nya,” kata Rui Min, berkomentar. “Aku mengerti bahwa kamu melakukan ini untuk Xiao Ou, tapi menyelesaikan kasus dengan cepat adalah tujuan kita,” jelasnya, mengingatkan Yan Jin.


Yan Jin mengerti. Dia juga merasa Nona Mei mulai curiga kepadanya, karena Nona Mei berjanji ingin mengurus transportasi sebelumnya, tapi sekarang, segera setelah dia mengungkitnya, Nona Mei langsung mengganti topik. Dan Rui Min menebak, apakah ini karena Nona Mei memergoki Yan Jin pergi ke Lichuan dengan Xiao Ou. Jika iya, maka Rui Min menyarankan supaya Yan Jin jangan berhubungan dengan Xiao Ou lagi. Mendengar itu, Yan Jin merasa agak stress.

“Kita harus fokus pada kasus. Kita perlu memikirkan sesuatu untuk mendapatkan Xiao Mei Ren. Karena dia memiliki motif tersembunyi terhadapmu, maka beri dia kesempatan, selama dia mengabdi padamu, Liu Wei pasti menyerah,” jelas Rui Min.


Keesokan harinya. Yan Jin berziarah ke makam Duan Ruisheng, dan disana, dia bertemu dengan Nona Mei dan Tuan Liu yang datang berziarah juga.



Tiba- tiba disaat itu, seorang sniper menembak mereka dari jauh. Dan Yan Jin langsung melindungi Nona Mei yang berada disebelahnya, mengakibatkan lengannya terluka.

Nona Mei ingin membawa Yan Jin ke rumah sakit, tapi Yan Jin menolak, karena luka tembak akan membawa masalah. Jadi akhirnya, mereka pun pergi ke rumah Yan Jin.




Dirumah. Yan Jin mengigit sapu tangan dengan kuat, menahan rasa sakit dilengannya. Dan Nona Mei membantu Yan Jin untuk mengeluarkan peluru dari dalam lengan Yan Jin.



Yan Jin menunjukkan bekas peluru tersebut kepada Detektif Zhao untuk membuktikan ceritanya.

“Karena kamu memutuskan untuk mendekati Xiao Mei Ren, lalu kenapa kamu mengaku pada Xiao Ou di Lichuan?” tanya Detektif Zhao, curiga.

“Cintaku terlalu dalam, aku tidak bisa mengendalikannya,” jawab Yan Jin. “Tidak perlu marah. Aku perlahan akan menjelaskan semuanya,” jelas nya.



Post a Comment

Previous Post Next Post