Original
Network : Youku
“Bagaimana kamu menilai hubungan antara kamu dan Zhan Yu?” tanya
Detektif Zhao.
“Aku hanya mengganggapnya sebagai adik,” jawab Xiao Ou dengan
tegas. “Aku akui, Zhan Yu adalah anak yang baik dan menyenangkan, tapi
perasaanku hanya sebagai kakak ke adik. Tidak lebih.”
“Dalam benakmu, Yan Jin orang seperti apa?” tanya Detektif Zhao,
lagi.
“Ketika aku pertama kali bertemu dengannya, kupikir dia sempurna
dan bisa segalanya, tapi kemudian, dia…” jawab Xiao Ou, lalu dia berhenti dan
menghela nafas berat. “Aku tidak tahu bagaimana memikirkannya, mungkin aku
tidak benar- benar mengenal Yan Jin.”
Ji Xiao Ou.
Sesampainya di Lichuan, Yan Jin meminta Xiao Ou untuk menunggu
didalam mobil, sementara dia akan keluar dan melihat apa ada penginapan yang
bagus.
Selagi menunggu, Xiao Ou berjalan berkeliling dan memotret. Lalu
tiba- tiba Yan Jin muncul dibelakangnya dan memberitahu bahwa dia menemukan
sebuah penginapan yang bagus.
Dipenginapan. Ketika Xiao Ou melihat Yan Jin dari belakang, dia
merasa kagum, karena dia tampak dewasa dan bisa diandalkan. Jadi diapun
mengeluarkan ponselnya dan memotret Yan Jin dari belakang. Lalu tiba- tiba Yan
Jin menatap ke arahnya. Dan dengan gugup, diapun mengalihkan ponselnya dan
memotret hal- hal yang lain.
“Apa punggungku bagus?” tanya Yan Jin, menggoda.
“Betulkah? Aku tidak menyadarinya,” balas Xiao Ou, berpura- pura
bersikap dingin. Dan mendengar itu, Yan Jin tertawa geli. Lalu dia memberikan
kunci kamar kepada Xiao Ou.
Ketika masuk ke dalam kamar, Xiao Ou langsung menuju ke beranda
dan menikmati suasana laut yang menyengarkan.
Setelah itu, Xiao Ou berdandan sedikit, dan duduk menunggu Yan Jin
diruang tunggu. Namun Yan Jin tidak muncul- muncul juga. Jadi diapun pergi
menuju ke kamar Yan Jin dan mengetuk- ngetuk pintu kamarnya sambil memanggil-
manggil namanya. Dan saat akhirnya, Yan Jin membuka pintu kamar, dia langsung
mengeluh, kenapa Yan Jin belum siap juga.
“Maaf, aku baru saja menerima telpon dari restoranku. Aku baru mau
mandi, aku telanjang sekarang. Apa kamu ingin menunggu atau masuk …” kata Yan
Jin, menjelaskan sambil sekaligus menggoda Xiao Ou.
“Kuberi waktu 10 menit. Jika kamu telat sedetik saja, aku pergi
sendiri,” balas Xia Ou dengan kesal.
Direstoran. Yan Jin terus saja memandangi ponselnya, dan Xiao Ou
merasa heran ada apa. Dan Yan Jin beralasan bahwa sesuatu terjadi di
restorannya hari ini, jadi manajer terus mengirim pesan padanya.
“Masalah apa?” tanya Xiao Ou, perhatian.
“Tiba- tiba listrik padam, seorang wanita tua jatuh dikamar mandi
dan mengalami tulang retak. Keluarganya membuat tuntutan yang terlalu tinggi.
Mereka menginginkan kompensasi 100.000 Yuan, sangat tidak beruntung,” jawab Yan
Jin, menciptakan kebohongan dengan sangat mudah dan lancar.
“Aku juga pernah menemui pelanggan yang tidak masuk akal
sebelumnya. Dia tidak sengaja menumpahkan air panas ke tangannya sendiri, tapi
malah menyalahkan karyawanku. Untuk menenangkannya, aku harus membayar 1.000
Yuan,” balas Xiao Ou, menceritakan pengalamannya sendiri. Karena dia
mempercayai kebohongan Yan Jin.
Xiao Ou kemudian menceritakan tentang kehidupannya. Tapi Yan Jin
tidak terlalu fokus mendengarkan kisahnya. Dan menyadari itu, Xiao Ou merasa
agak kesal.
“Aku minta maaf, Xiao Ou. Aku harus kembali ke kamar dan mengirim
email,” kata Yan Jin, meminta izin sebentar. “Dokumennya ada dikomputerku. Aku
akan segera kembali setelah mengirimnya,” jelasnya. Lalu diapun langsung pergi.
Dari langit masih terang- benderang, sampai langit mulai redup,
Yan Jin belum juga kembali. Dan dengan sabar, Xiao Ou terus menunggu nya, tanpa
menyentuh makanan diatas meja sama sekali. Lalu ketika langit telah gelap,
tanpa sadar Xiao Ou sudah tertidur diatas meja.
Saat langit sudah gelap, Yan Jin baru kembali ke restoran. Dan dia
langsung membangunkan Xiao Ou. “Setelah aku mengirim email, keluarga wanita tua
itu menelponku. Mereka mengatakan sikap manajerku buruk. Mereka menginginkan
kompensasi dan juga akan menuntutku. Aku harus membujuk mereka. Aku berbicara
panjang lebar sampai tenggorokanku kering, akhirnya keluarganya mau menerima
kompensasi dariku,” kata Yan Jin langsung bercerita, sebelum Xiao Ou mengeluh.
Dan Xiao Ou mempercayai kebohongan Yan Jin tersebut. Lalu Yan Jin
mengajak Xiao Ou untuk kembali ke penginapan, karena restoran juga sudah mau
tutup.
Dipenginapan. Yan Jin menari- nari sebagai hukuman. Dan melihat
itu, Xiao Ou merasa puas. Lalu setelah Yan Jin selesai menari, dia duduk
disebelah Xiao Ou.
“Sudah berapa lama sejak kamu terakhir berkencan?” tanya Yan Jin,
ingin tahu.
“Sekitar dua tahun,” jawab Xiao Ou sambil tersenyum mengenang itu.
“Siapa mantanmu? Pekerjaannya apa? Dan mengapa kalian bisa putus?”
kata Yan Jin, menanyakan banyak pertanyaan sekaligus.
“Apa kamu sedang mengintrogasiku?” keluh Xiao Ou.
Akhirnya Yan Jin yang mulai menceritakan kisah percintaannya
terlebih dahulu. Dia pernah berpacaran sebanyak 3 kali. Mantan pacarnya ada
yang berprofesi sebagai guru, artis, dan
terakhir model. Mereka semua hanya mengincar uang nya.
Xiao Ou kemudian gantian menceritakan kisah percintaannya. Mantan
pacarnya seorang polisi investigasi kriminal. Namanya Zhao Tinghui. Mereka
berdua putus, karena keluarga Zhao tidak menyetujui hubungan mereka. Sebab
keluara Zhao malu, karena dia pernah droup out dari sekolah, terlibat
perkelahian, membuka bisnis dan menyia- nyiakan hidup.
“Kamu tidak perlu khawatir tentang itu. Meskipun aku anak tertua
dikeluargaku, kehidupan pribadiku dan pernikahanku tidak akan di pengaruhi oleh
orang lain. Aku berjanji padamu,” jelas Yan Jin, menawarkan dirinya sendiri.
“Apa aku pernah bilang ingin bersamamu?” balas Xiao Ou sambil
tertawa geli.
Mendengar itu, Yan Jin tidak menjawab dan hanya tersenyum sambil
menatap Xiao Ou. Lalu Xiao Ou pun merasa canggung dan menjauhi Yan Jin.
“Lihat mataku,” pinta Yan Ji sambil mendekati Xiao Ou lagi. Dan
Xiao Ou menolak untuk melihat ke matanya. Dan Yan Jin pun memegang kepala Xiao
Ou serta menghadapkan wajahnya ke arah dirinya. “Kamu sudah mulai menyukai
orang sinting ini,” katanya dengan sangat yakin dan percaya diri.
“Kamu? Sombong dan egois,” balas Xiao Ou sambil melepaskan
dirinya.
Yan Jin tertawa. Lalu dia mulai membahas tentang Zhan Yu, dia yakin
‘tidak ada persahabatan murni antara pria da wanita’. Jadi intinya, Zhan Yu
pasti menyukai Xiao Ou juga. Tapi Xiao Ou tidak percaya, dia yakin Zhan Yu sama
sepertinya, Zhan Yu menyukainya dan mengganggapnya sebagai keluarga. Jika Zhan
Yu mencintai seorang wanita, itu pasti adalah gadis cantik disekolah musik.
“Lalu jika suatu hari dia menyatakan cinta padamu, apa yang akan
kamu lakukan?” tanya Yan Jin, memastikan.
“Hal itu tidak akan pernah terjadi,” tegas Xiao Ou dengan yakin.
“Terlepas dari apakah hari itu tiba atau tidak, kamu, Ji Xiao Ou,
hanya bisa menjadi milikku,” kata Yan Jin dengan sikap posesif. Dan Xiao Ou
tidak menjawab serta meminum anggur didalam gelas nya.
Ketika Xiao Ou sudah tertidur. Yan Jin menggendong nya masuk ke
dalam.
Dini hari. Yan Jin membangunkan Xiao Ou dan mengajaknya untuk
pergi ke suatu tempat untuk melihat matahari pagi terbit. Dan dengan malas
serta masih agak mengantuk, Xiao Ou pun mengikutinya.
Setibanya ditempat tujuan, Xiao Ou dengan bersemangat mengatakan bahwa
dia sudah tidak mengantuk lagi, jadi bila Yan Jin masih ngantuk, maka Yan Jin
bisa tidur. Nanti ketika matahari sudah mulai akan terbit, dia akan
membangunkan Yan Jin. Namun pada akhirnya, malah Xiao Ou yang ketiduran.
Sedangkan Yan Jin masih terjaga. Dan disaat itu, secara diam- diam Yan Jin
merekam suara ngorok nya.
“Apa aku baru saja mendengkur?” tanya Xiao Ou, saat terbangun.
“Tidak,” jawab Yan Jin, berbohong.
“Kapan matahari akan terbit?” gumam Xiao Ou, bertanya- tanya.
“Iya, yah? Babi kecil saja sudah bangun, tapi matahari belum
bangun juga,” gumam Yan Jin sambil tersenyum. Lalu dia menunjukkan video Xiao
Ou mendengkur.
Melihat video itu, Xiao Ou merasa kesal dan ingin menghapus itu.
Tapi Yan Jin mengelak dan tidak mau memberikan ponselnya. Tepat disaat itu,
matahari terbit. Xiao Ou dan Yan Jin pun berhenti bertengkar serta menikmati
hangatnya cahaya matahari terbit.
“Terakhir kali aku melihat matahari terbit, waktu nenekku
membawaku keluar. Sudah sangat lama sejak terakhir kali aku melihat matahari
terbit. Terima kasih, Yan Jin,” kata Xiao Ou dengan tulus, karena dia beneran
merasa tersentuh.
Ada pepatah, “Mereka yang berduka melihat matahari terbenam.
Mereka yang memiliki mimpi menyaksikan matahari terbit.” Yan Jin menceritakan
bahwa dia pernah tinggal di Lichuan selama tiga tahun, berpatisipasi dalam
beberapa kasus besar, dan cukup sering dia hampir mati. Jadi karena itu, dia
sangat menikmati setiap saat dalam hidup. Dan mimpinya adalah berkeliling dunia
bersama wanita yang dicintainya.
“Yan Jin. Apa kamu serius tentangku?” tanya Xiao Ou dengan sangat
serius. Dan Yan Jin malah mengganggapnya sebagai candaan. “Aku serius,” tegas
Xiao Ou.
“Ayo mainkan game opposite, bagaimana?” tanya Yan Jin. Dan Xiao Ou
langsung setuju.
Xiao Ou memulai duluan, dia memuji bahwa Yan Jin sangat tampan.
Lalu gantian Yan Jin, dia memuji bahwa Xiao Ou sangat pintar. Xiao Ou lalu
membalas bahwa Yan Jin adalah orang yang sangat baik dan dia mencintai Yan Jin.
Dan Xiao Ou membalas bahwa dia membenci Xiao Ou dan tidak ingin melihat Xiao Ou
lagi.
“Yan Jin, mungkinkah kamu berbohong padaku?” tanya Xiao Ou, kesal.
“Aku tidak mau bermain- main dengamu lagi,” keluhnya.
Dengan lembut, Yan Jin memegang tangan Xiao Ou dan menatapnya
dengan serius. “Dalam hidup ini, hanya ada satu hal yang mungkin bisa aku
bohongi kepadamu. Artinya, bahwa suatu saat nanti aku tidak akan mencintaimu
lagi.”
Xiao Ou kemudian mencium bibir Yan Jin. Lalu dia menjauh dengan
canggung. Melihat itu, Yan Jin langsung menarik Xiao Ou dan menciumnya dengan
panas.
Yan Jin dan Xiao Ou menghabiskan masa- masa liburan dengan
bahagia. Mereka pergi ke berbagai tempat dan menikmati setiap kesenangan
disana. Bermesraan, tertawa, dan menjadi dekat, lebih dekat lagi.
Aku akui aku sedang jatuh cinta. Aku ingin melihat Yan Jin setiap
hari, bersamanya setiap saat. Tapi hanya tiga hari setelah kembali dari
Lichuan, aku kehilangan kontak dengannya.
Yan Jin.
Yan Jin meminta Xiao Ou untuk menunggu nya sebentar dimobil, dengan alasan dia mau mencari penginapan yang bagus. Kepadahal sebenarnya, dia pergi mengikuti Zhan Yu serta Liu Zi. Lalu dia memesan kamar hotel yang mengarah ke tempat Zhan Yu serta Liu Zi berada, yang ada diseberang hotel.
Ketika Yan Jin masuk ke dalam kamar, dia langsung mendengarkan
suara Zhan Yu dan Liu Zi dari alat penyadap. Kemudian dia memakai teleskop dan
mengitip mereka berdua yang berada di gedung seberang.
Liu Zi dan Zhan Yu membahas tentang orang baru yang akan berbisnis
dengan mereka, nama orang tersebut adalah Ah Chao dan dia berada di bawah Boss
Wu. Dan Boss Wu ini adalah pelanggan penting.
“Kamu tidak perlu melakukan apapun. Lihat saja dan dengarkan baik-
baik. Perhatikan bagaimana aku berbisnis dengan pria Kanton itu. Pelajari cara
memeriksa barang. Sampai kamu menguasainya, pekerjaan ini akan menjadi
milikmu,” jelas Liu Zi, mengajarkan.
Yan Jin mencatat setiap percakapan yang didengarkannya. Lalu tiba-
tiba, Xiao Ou datang memanggil, dan diapun baru tersadar bahwa dia terlambat.
Dengan buru- buru Yan Jin pergi ke wastafel dan membasahi
rambutnya. Lalu dia keluar dengan sikap seolah- olah dia baru mandi.
Direstoran. Yan Jin tidak bisa fokus mendengarkan cerita- cerita
Xiao Ou, karena dia sedang sibuk mendengarkan pembicaraan Zhan Yu. Lalu
dipertengahan, suara dipenyadap tiba- tiba saja terputus. Jadi diapun pamit
kepada Xiao Ou untuk secara langsung pergi dan memeriksa apa yang sebenarnya
terjadi.
Ketika Yan Jin kembali ke kamar dan mengintip memakai teropong,
dia tidak bisa melihat apapun sama sekali. Karena kaca ruangan sebelah ditutupi
oleh gorden.
Yan Jin pun pergi ke gedung sebelah untuk memeriksa. Dan disaat
itu, suara dipenyadap terhubung kembali. Lalu dia melihat Liu Zi, KK, dan dua
tamu penting lainnya yang barusaja keluar dari ruangan. Dan diapun segera
mengikuti mereka.
Kemudian secara diam- diam, Yan Jin memotret wajah dua tamu
penting yang ditemui oleh Liu Zi serta KK.
Tepat disaat itu, Yan Jin hampir saja ketahuan oleh Zhan Yu. Karena itu, diapun segera pergi dan bersembunyi, ketika Zhan Yu mengikutinya.
Lalu ketika keadaan sudah tampak aman, Yan Jin keluar dari persembunyiannya dan kembali ke restoran. Kemudian dia membangukan Xiao Ou yang tertidur di meja.
Ketika Xiao Ou mabuk dan mulai tertidur, Yan Jin mengendongnya ke
dalam kamar dan mencium dahinya dengan lembut. “Selamat malam,” ucapnya. Lalu
dia mematikan lampu kamar. Dan pergi dari kamar Xiao Ou.
Dini hari. Alarm Yan Jin berbunyi. Dan diapun langsung bangun
serta berolahraga sebentar. Lalu dia membangunkan Xiao Ou dan membawanya pergi
untuk melihat matahari terbit.
Ciuman ini membuatku berjanji pada diriku sendiri. tidak peduli
bagaimana masa depan, aku pasti akan menghargai gadis didepanku ini, dan
menjadikannya gadis yang paling bahagia didunia.
Yan Jin dan Rui Min bertemu didalam bioskop yang sepi da berpura-
pura tidak saling mengenal, dengan duduk agak berjauhan.
“Sepertinya anak ini tidak bersungguh- sungguh, ketika dia setuju
untuk bekerja sama dengan kita. Mungkin dia memiliki beberapa ke khwatiran,”
kata Yan Jin, membahas tentang Zhan Yu atau KK.
“Sudah tidak ada waktu. Kita sudah memberinya banyak peluang, tapi
dialah yang memutuskan untuk tidak mengambil nya,” kata Rui Min, berkomentar.
“Aku mengerti bahwa kamu melakukan ini untuk Xiao Ou, tapi menyelesaikan kasus
dengan cepat adalah tujuan kita,” jelasnya, mengingatkan Yan Jin.
Yan Jin mengerti. Dia juga merasa Nona Mei mulai curiga kepadanya,
karena Nona Mei berjanji ingin mengurus transportasi sebelumnya, tapi sekarang,
segera setelah dia mengungkitnya, Nona Mei langsung mengganti topik. Dan Rui
Min menebak, apakah ini karena Nona Mei memergoki Yan Jin pergi ke Lichuan
dengan Xiao Ou. Jika iya, maka Rui Min menyarankan supaya Yan Jin jangan
berhubungan dengan Xiao Ou lagi. Mendengar itu, Yan Jin merasa agak stress.
“Kita harus fokus pada kasus. Kita perlu memikirkan sesuatu untuk
mendapatkan Xiao Mei Ren. Karena dia memiliki motif tersembunyi terhadapmu,
maka beri dia kesempatan, selama dia mengabdi padamu, Liu Wei pasti menyerah,”
jelas Rui Min.
Keesokan harinya. Yan Jin berziarah ke makam Duan Ruisheng, dan
disana, dia bertemu dengan Nona Mei dan Tuan Liu yang datang berziarah juga.
Tiba- tiba disaat itu, seorang sniper menembak mereka dari jauh.
Dan Yan Jin langsung melindungi Nona Mei yang berada disebelahnya,
mengakibatkan lengannya terluka.
Nona Mei ingin membawa Yan Jin ke rumah sakit, tapi Yan Jin
menolak, karena luka tembak akan membawa masalah. Jadi akhirnya, mereka pun
pergi ke rumah Yan Jin.
Dirumah. Yan Jin mengigit sapu tangan dengan kuat, menahan rasa
sakit dilengannya. Dan Nona Mei membantu Yan Jin untuk mengeluarkan peluru dari
dalam lengan Yan Jin.
Yan Jin menunjukkan bekas peluru tersebut kepada Detektif Zhao
untuk membuktikan ceritanya.
“Karena kamu memutuskan untuk mendekati Xiao Mei Ren, lalu kenapa
kamu mengaku pada Xiao Ou di Lichuan?” tanya Detektif Zhao, curiga.
“Cintaku terlalu dalam, aku tidak bisa mengendalikannya,” jawab Yan Jin. “Tidak perlu marah. Aku perlahan akan menjelaskan semuanya,” jelas nya.