Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E05

 

Hello, bagi yang mau membaca Go Go Squid 1, bisa baca di blog ini

Sinopsis C-Drama - Dt.Appledog's Time (Go Go Squid 2) E05




Saat para MC memanggil nama Appledog, kamera langsung menyorot padanya dan semua tamu VIP langsung berdiri. Wang Hao dan Ou Qiang yang adalah rekan lama Appledog saat di team SOLO juga terkejut dan senang melihatnya hadir.



Ai Qing yang tidak terbiasa dengan sorotan juga langsung diam-diam pergi saat kamera kembali fokus memberikan hadiah pada anak yang berhasil menjawab pertanyaan. Ai Jing mengikutinya. Wu Bai juga pamit sama Manager Xiang untuk pergi terlebih dahulu.


Nah, si manager Lin tentu bingung, kenapa Ai Qing sampai di sorot kamera tadi dan kenapa banyak tamu yang tampak kagum padanya? Dia pun bertanya kepada anggota SP yang duduk di sebelahnya. Anggota SP itu langsung mencemoohnya karna hadir di acara ini, tapi tidak mengenali Appledog (Ai Qing). Dia pun menjelaskan kalau Ai Qing, dulunya adalah operator petarung robot wanita pertama di tim SOLO. Ketenaran Ai Qing setara dengan Wang Hao dan Han Shangyan. Bukan hanya itu, Ai Qing adalah petarung robot wanita nomer satu di kawasan domestik, dulu. Tiga tahun lalu, Ai Qing juga menjadi Ketua Tim wanita dari tim runner-up Tiongkok dan memenangkan kejuaraan Asia. Dia adalah Dewi mereka.

Manager Lin beneran kehilangan kata-kata dan tampak malu. Selama ini, dia selalu menyombongkan diri seolah mengerti mengenai dunia robot dan memperlakukan Ai Qing sebagai orang yang tidak tahu apa-apa. Tidak disangka, Ai Qing adalah orang yang sangat hebat dan terkenal di dunia kompetisi robot.


Diluar, Ai Jing mengejek Ai Qing yang kabur. Dengan serius, dia menanyakan, apakah Ai Qing pernah menyesali keputusannya untuk pensiun 3 tahun lalu? Ah, tidak usah di jawab, dari melihat ekspresi Ai Qing, diapun sudah bisa tahu jawabannya.


Lagi asyik berbincang, mereka malah mendapati Shen Zhe yang lagi tiduran di sofa. Ai Jing kaget melihatnya diluar, soalnya dia mengira Shen Zhe ada di dalam aula acara. Dengan santai, Shen Zhe menjawab kalau dia tidak akan kebagian tempat karna di dalam sudah ada Wang Hao dan Wu Bai, dua Dewa Agung. Jadi, dia hanya mencari tempat tidur saja.



Wu Bai yang keluar mengejar Ai Qing, segera menghampiri Ai Qing dan hendak mengajaknya pergi. Tapi, belum juga dia mengemukakan maksudnya, Ou Qiang muncul menyapanya dengan riang dan mengajaknya untuk berkumpul bersama. Sebelum mengiyakan, Ai Qing nanya dulu, siapa aja yang akan ikut ngumpul? Tentu saja, Wang Hao salah satu orang yang akan ikut serta. Dia pun langsung menarik Ai Qing ikut bersamanya.


Yah, hilang sudah kesempatan Wu Bai. Eh, Ai Jing malah memanasi Wu Bai dengan bilang kalau adiknya, Ai Qing, adalah tipe orang yang suka bernostalgia. Bertemu dengan Wang Hao akan membuanya mengingat kenangan lama. Hati Wu Bai jadi nggak tenang setelah mendengar ucapannya itu.

--



Ou Qiang membawa Ai Qing ke sebuah café. Di sana sudah ada Wang Hao dan dua orang pria berjas hitam yang adalah anggota team mereka dulunya. Ai Qing dan Wang Hao saling memuji satu sama lain yang semakin tampan dan cantik. Keduanya masih tampak canggung.


Tanpa basa-basi, Wang Hao meminta Ai Qing untuk bergabung dengan team SP.  Ai Qing langsung nolak karna dia kan sudah pensiun. Dan juga, dia sekarang baik-baik saja. Pekerjaan dan kehidupannya juga berjalan dengan baik. Wang Hao tidak bisa memaksa. Dia hanya bisa menjelaskan kalau team SP yang dibentuknya sekarang kekurangan pemimpin tim. Pemimpin tim ini tidak perlu menjadi petarung tapi harus bisa mendukung, menjaga dan memimpin anggota tim. Jika pimpinan tim bisa saling melengkapi, menjadi pemimpin penyemangat mereka, akan lebih baik lagi. Ou Qiang menambahkan kalau semua persayaratan ini, sesuai dengan Ai Qing. Melihat kemampuan, pengalaman, kemampuan dan level Ai Qing, dia pantas dan mampu melakukannya.


Ou Qiang dan Wang Hao berusaha membujuk Ai Qing untuk bergabung. Sayangnya, Ai Qing tetap menolak. Wang Hao nggak nyerah karna batas waktunya mengumpulkan team adalah akhir tahun ini. Jadi, masih ada waktu baginya untuk menyakinkan Ai Qing.

--


Shen Zhe membawa Ai Jing ke kamar hotel tempat Wu Bai menginap. Dia mengajari Ai Jing cara bermain game. Keduanya sangat fokus hingga mengabaikan pertanyaan 97 yang menanyakan, dimana Wu Bai? 97 nggak nyerah dan nanya terus. Shen Zhe akhirnya menjawab kalau Wu Bai ada diluar.


Ai Jing masih nggak sadar kalau Wu Bai jadi murung karna ucapannya tadi, malah nanya ke Shen Zhe, ada masalah apa dengan Wu Bai? Shen Zhe menjawab kalau ada wanita yang Wu Bai sukai. Ai Jing nanya lagi, siapa orangnya? Cantik?

“Cantik sih cantik. Hanya saja dia lebih tua,” jawab Shen Zhe.

Ai Jing ngedumel karna menurutnya, nggak ada salahnya suka sama yang lebih tua. Malah, sekarang ini sedang tren yang begitu.

“Lalu, kau bagaimana? Apakah kau suka orang yang lebih muda dari dirimu sendiri?” tanya Shen Zhe.



“Aku… tergantung berapa umurnya.”

“Muda tiga tahun,” jawab Shen Zhe, cepat.

“Tiga tahun ya? Biarku pikirkan. Sepertinya, terlalu muda.”

“Tiga tahun tidaklah terlalu muda. Lagipula aku tetap bisa menerimanya,”ujar Shen Zhe.

“Aku juga bisa menerimanya.”

Keduanya langsung tersipu malu.


Sementara itu, 97 menemui Wu Bai yang sedang merenung di balkon kamar hotel. Bukannya menghibur Wu Bai, dia malah memanasi dengan berkomentar kalau Ai Qing masih belum juga kembali. Ternyata, Wu Bai berdiri di balkon sedari tadi untuk mengawasi kamar hotel Ai Qing.

Merasa stress, Wu Bai pun memutuskan lari sore untuk melepas penat.

--



Pertemuan Ai Qing dkk lamanya sudah selesai. Ou Qiang ada urusan sehingga dia harus pergi duluan. Sebelum pergi, dia meminta Wang Hao untuk mengantarkan Ai Qing pulang.


Kebetulan sekali, mereka pun berpas-pasan dengan Wu Bai yang lagi lari sore. Dengan ramah, Wang Hao menyapanya. Ai Qing heran karna Wang Hao dan Wu Bai kelihatan akrab. Wang Hao menjawab kalau dia dan Wu Bai adalah teman lama. Dia bertemu Wu Bai saat Wu Bai baru berusia 16 tahun. Dan tidak terasa, waktu sudah berlalu lama.


Lagi ngobrol, Wang Hao tiba-tiba kepikiran mengajak Ai Qing untuk makan malam bersama. Ai Qing sebenarnya tidak mau menerima, eh, Wu Bai malah mau bilang mau ikut makan.

--



Mereka pun pergi makan ke restoran China terdekat. Wu Bai udah sengaja narik kursi di sebelahnya untuk Ai Qing duduk, biar mereka sebelahan. Eh, pelayan restoran malah memberitahu kalau kursi itu rusak dan menyarankan Ai Qing untuk duduk di kursi seberang, yaitu kursi di sebelahnya Wang Hao. Raut wajah Wu Bai langsung berubah muram.



Saat akan memesan makanan, Wang Hao sudah tahu makanan kesukaan Ai Qing adalah makanan pedas. Makin pedas makin ketagihan. Karena itu, Wang Hao pun memesan semua makanan pedas level tinggi untuk dirinya dan Ai Qing. Dan untuk Wu Bai, dia menanyakan, ingin makan apa? Wu Bai malah sok keren, bilang kalau dia juga bisa makan pedas. Ai Qing langsung ragu karna seingatnya lambung Wu Bai kan baru saja sembuh. Wu Bai malah bilang tidak apa-apa. Wang Hao akhirnya tetap memesan makanan yang tidak pedas yaitu kubis cuka tanpa cuka (wkwkwk, soalnya, Wu Bai sok bilang nggak makan cuka. Maksudnya, biar nggak usah di pesankan kubis cuka. Eh, Wang Hao malah memesan kubis cuka tanpa cuka). Dia menyarankan Wu Bai melihat menu lagi, tapi Wu Bai sok cool menolak.




Ketika sedang menunggu pesanan, Wang Hao mendapat telepon, jadi dia pun sedikit menjauh. Nah, Wu Bai langsung deh menggunakan kakinya untuk pelan-pelan menarik posisi kursi Wang Hao yang condong ke Ai Qing agar jadi condong ke dia. Tapi, pas balik, Wang Hao malah mengembalikan kursinya ke posisi semula, duduk lebih condong ke arah Ai Qing. Hahaha.



Saat pesanan tiba, ternyata, ada daun ketumbar. Wang Hao pun langsung memisahkannya karna dia ingat kalau Ai Qing tidak makan daun ketumbar. Mereka jadi membahas masa lalu.


Melihat itu, Wu Bai menjadi sedih. Dia sadar kalau dia hanya mengenal Ai Qing melalui wawancara, tapi tidak tahu terlalu banyak mengenai diri Ai Qing. Dia tidak tahu apa makanan yang di sukai dan tidak di sukai Ai Qing. Dia jadi merasa minder.

Saat kubis cuka di antarkan, Wu Bai pun memilih memakan itu daripada makanan pedas. Dia bahkan tidak mempermasalahkan saat pelayan salah mengantarkan kubis cuka yang harusnya tanpa cuka, tapi yang di antarkan kubis cuka dengan cuka. Dia memilih tidak berakting sok cool lagi.

--



Saat pulang, Zhou Yi (One) dan 97 mengajaknya untuk makan malam bersama. Keduanya baru saja memesan kepala ikan pedas dari restoran terdekat. Karna moodnya lagi jelek, Wu Bai jadi marah dan bilang kalau yang paling di bencinya adalah kepala ikan (hahahha, itu karna yang dimakan Ai Qing dan Wang Hao tadi ya kepala ikan pedas). Keduanya sampai heran melihat Wu Bai yang tampak sangat dendam pada kepala ikan.

--



Esok hari, hari penutupan acara,

Sikap Manager Lin berubah 180 derajat dari kemarin. Dia jadi sangat sopan sama Ai Qing dan bahkan minta maaf karna kemarin membiarkan Ai Qing duduk di kursi tamu biasa dan bukannya VIP. Tapi, untuk hari ini, dia sudah berhasil mendapatkan 2 kursi VIP tambahan untuk Ai Qing dan Ai Jing (dia lupa kalau kemarin Ai Jing diperkenalkan sebagai kakak Ai Qing. Dan dia malah mengira Ai Jing adalah teman Ai Qing. Dan itu langsung diluruskan sama Ai Qing).


Manager Lin beneran memperlakukan Ai Qing seperti artis. Waktu ada anggota SP yang mendekat, dia langsung menghentikan dan menanyakan tujuan mereka. Anggota SP itu hanya mau menyapa dan mengutarakan kekaguman mereka pada Ai Qing.



Manager Xiang yang baru datang, menyapa dengan ramah dan mengajak Ai Qing untuk duduk bersamanya, di tempat duduk K&K. Tapi, Wang Hao yang baru tiba, juga ingin Ai Qing duduk bersamanya di kursi team SP. Wang Hao bahkan bilang kalau dia sudah mengajak Ai Qing bergabung ke team SP. Ai Qing langsung mempertegas kalau dia belum menerima tawaran tersebut.

Ou Qiang malah memaksa dengan menarik tangan Ai Qing agar duduk di team SP.


Manager Xiang sangat peduli dengan Ai Qing karna itu, dia menanyakan pada manager Lin mengenai keadaan Ai Qing di perusahaan. Dia adalah teman seperjuangan Ai Qing dan jika ada yang berani mengganggunya, dia orang pertama yang tidak akan setuju. Manager Lin jadi gugup dan berbohong kalau tidak ada yang mengganggu Ai Qing (wkwkw, padahal dia yang selalu mengganggu tuh).

Wu Bai yang datang terlambat, tampak kecewa saat melihat Ai Qing duduk di sebelah Wang Hao.




Acara pun akhirnya dimulai. MC juga menyorot pada tiga pemain dari team legendaris SOLO yang hadir di acara ini, yaitu : Ou Qiang, Ai Qing dan Wang Hao. Dan dimulailah tanya jawab sederhana. MC sempat menanyakan, di antara penonton, siapa yang memasang foto Ai Qing sebagai wallpaper dekstop? Banyak orang yang mengangkat tangan. Wu Bai juga mau ikutan angkat tangan, tapi pas dia mau angkat, 97 malah mengganggu.




Dan tiba-tiba saja, di layar besar yang ada di aula, mulai di putarkan video team SOLO (Ou Qiang, Shangyan, Wang Hao, Ai Qing, dan Xiaomi) dan pertarungan mereka dulu. Sangat membangkitkan kenangan. (Ost yang diputar juga ost Go Go Squid 1. Jadi nostalgia sama Han Shangyan dan Tongnian).




Semua yang ada di aula, terdiam dan bertepuk tangan untuk para legenda di dalam dunia pertarungan robot. Wang Hao, Ai Qing dan Ou Qiang pun bangkit dan kursi mereka dan menghormat kepada para penonton sebagai tanda terimakasih atas dukungan mereka selama ini. Wu Bai pun berdiri dan bertepuk tangan untuk mereka. Semua anggota team K&K pun mengikutinya.


MC menanyakan, apakah Wu Bai berdiri dan memberikan penghormatan karna team SOLO adalah alasannya masuk ke dunia pertarungan robot? Tanpa ragu, Wu Bai menjawab : ‘ya’ dengan mata hanya fokus melihat ke Ai Qing.

Sebagai penutup, MC meminta salah satu anggota team SOLO untuk maju dan memberikan sepatah dua kata. Wang Hao memberikan mic pada Ai Qing. Dan Ai Qing malah memberikannya pada Ou Qiang. Jadi, Ou Qiang lah yang naik ke panggung.


“Tiga kekuatan utama tim. Wang Hao, Gou Gou (Ai Qing) dan Han (Shangyan) meninggalkan grup di hari yang sama. Tentang alasan pembubaran tim SOLO, banyak para fans yang menyalahkan Gou Gou. Tetapi faktanya, aku tidak pernah pergi dari lingkaran pertarung robot karna apa yang pernah dikatakan Gou Gou. Di saat aku merasa ragu, Gou Gou memberitahuku, kau tahu mengapa aku sangat menyukai pertarungan robot? Karna di lingkaran ini, terlepas dari posisinya, tidak membedakan musuh. Semua percaya dan membagikan semangatnya. Baterai sudah habis digunakan, teman dari team lain segera melempar satu baterai lagi. Udara tidak cukup, lawanmu akan membawa alat pemadam kebakaran dan datang untuk mengisinya untukmu. Bahkan jika mesinmu melebihi berat, lawanmu juga akan menertawaimu. Bodoh kan? Aku juga akan menyarankan ubah mesinmu ke bobot yang standar. Jadi, aku tidak bisa pergi. Aku tidak bisa pergi meninggalkan ini setelah di marahi. Kita akan saling membantu memimpin dunia dengan semangat tinggi!” pidato Ou Qiang.




Pidatonya tersebut, mendapat standing applause dari semua hadirin.



Saat acara sudah selesai, Ou Qiang kembali membujuk Ai Qing agar mau bergabung dengan SP. Dan lagi-lagi, Ai Qing menolak dengan alasan kalau dia sudah mempunyai kehidupan baru. Pembicaraan mereka itu sekilas terdengar oleh Wu Bai dan tim K&K. Kebetulan, Shen Zhe ada di antara mereka. Jadi, Ou Qiang pun mengajaknya bergabung karna selama 2 tahun ini karir Shen Zhe sukses besar. Shen Zhe membalas dengan gaya sombong kalau mungkin saja mereka akan menjadi lawan.


Ou Qiang kemudian menyapa Wu Bai. Dia memuji Wu Bai yang semakin hebat. Dulu, Wang Hao berencana merekrut Wu Bai, tidak di sangka, Wu Bai malah sudah dibajak terlebih dahulu sama Shangyan. Dia cukup heran karna jika dilihat dari segi kemampuan finansial dan komunikasi, Wang Hao jauh lebih baik daripada Shangyan, tapi kenapa dia malah memilih Shangyan. Pembicaraan itu membuat Wu Bai merasa tidak nyaman karna sepertinya, Ai Qing tidak tahu kalau dia dan Shangyan adalah saudara. Jadi, Shen Zhe mengakhiri pembicaraan dengan mengajak jalan-jalan.


Ai Jing sangat semangat mendengar ajakan itu karna mumpung mereka di Guangzhou, mereka harus melihat-lihat. 97 langsung nyeletuk kalau Wu Bai besar di Guangzhou. Zhou Yi (One) juga ikutan bilang kalau di dekat sini katanya ada bianglala terkenal. Wu Bai membenarkan. Ai Qing mengajak Ou Qiang untuk ikut jalan-jalan bersama mereka, tapi Ou Qiang menolak dengan alasan masih ada urusan.

--



Malam harinya, mereka pergi ke tempat bianglala terkenal itu. Tempatnya sangat ramai. 97 juga nyari informasi di internet yang isinya kalau bianglala itu terkenal untuk melamar pernikahan. Shen Zhe mengejek kalau informasi itu tidak berguna karna 97 kan jomblo. 97 balas kalau semua yang ada di sini kan jomblo. Ai Jing jadi penasaran, apa Wu Bai beneran jomblo? 97 menjawab dengan semangat kalau Wu Bai sudah jomblo ribuan tahun.

Ai Jing berseru tidak percaya karna pria tampan seperti Wu Bai, mustahil masih jomblo. Ai Qing ikutan menggoda Wu Bai. Wu Bai dengan cool menjawab kalau pria itu tidak mengandalkan tampang, tapi kemampuan. Jawabannya itu mendapatkan cemoohan dar 97 dkk.




Saat tiba di depan bianglala, Ai Jing, Shen Zhe, 97 dan Zhou Yi mulai berpose dan meminta Ai Qing untuk memotret mereka. Semuanya bersenang-senang sementara Wu Bai malah hanya diam menatap komidi putar. Ai Qing yang melihatnya, langsung memotretnya. Dia menyuruh Wu Bai untuk berpose.






Shen Zhe yang peka, mengambil ponsel di tangan Ai Qing dan menyuruh Ai Qing untuk berfoto dengan Wu Bai sekalian membantu mengarahkan pose karena gaya Wu Bai sangat kaku. Karna bantuan Shen Zhe, Ai Qing dan Wu Bai pun bisa berfoto bersama. Wu Bai tentu sangat happy hingga tidak bisa menutupi wajha tersenyumnya. Hatinya syeeerrrrr!



Ai Jing tiba-tiba nimbrung dan berkomentar kalau Wu Bai sangat tampan. Shen Zhe langsung kesal. Dia mengajak Ai Jing bicara berdua dan menanyakan pendapatnya, di antara dia dan Wu Bai, siapa yang lebih tampan? Ai Jing senang melihat kecemburuan Shen Zhe dan menjawab : Wu Bai. Shen Zhe benaran kesal. Saking kesalnya, dia tidak mau ikut Ai Jing makan ice cream.



Kecemburuan dan kekesalannya itu, dia luapkan pada Wu Bai. Jadi, waktu Wu Bai meminta fotonya bersama Ai Qing yang ada di ponselnya, Shen Zhe menolak memberikan secara gratis. Dia hanya mau memberikannya jika Wu Bai membayar 250 RMB. Untuk memanasi Wu bai, Shen Zhe malah ingin membuat grup khusus untuk 97, Zhou Yi, Ai Jing dan Ai Qing untuk mengirimkan foto-foto yang di ambil di ponselnya. Akhirnya, karna benar-benar menginginkan foto itu, Wu Bai pun mentransfer 500 RMB untuk mendapatkan semua fotonya bersama Ai Qing.



Begitu mendapatkan foto itu, Wu Bai tidak bisa berhenti tersenyum. Hanya dengan berfoto bersama saja, sudah membuat Wu Bai bahagia.

--


Waktu udah pulang pun, dia masih saja melihat fotonya bersama Ai Qing.


Ai Qing di kamarnya juga sedang melihat-lihat foto tadi. Ai Jing menghampirinya dan mulai membahas mengenai tawaran Ai Qing untuk bergabung dengan SP. Ai Qing tidak mau membahasnya. Ai Jing pun mengalihkan topik dengan membahas Wu Bai. Dia ingin tahu, apakah Ai Qing menyukai Wu Bai atau tidak. AI Qing tampak malu dan tidak mau membahasnya.


Pembicaraan mereka kemudian beralih ke Hua Ti. Mereka berdua sebenarnya merasa khawatir pada Hua Ti, karna sepertinya, dia menyembunyikan sesuatu dari mereka. Ai Qing tiba-tiba kepikiran, kalau mungkin saja, Wu Bai bisa membuat Hua Ti bicara. Soalnya, mereka saling mengenal dan juga satu grup saat kejuaraan di Singapura, 3 tahun lalu. Ai Jing setuju dan menyarankan agar mengajak Wu Bai bertemu Hua Ti.

--


Lagi asyik melihat foto, 97 datang menghampiri dan memperlihatkan foto yang dikirimkan Shen Zhe di grup. Wkwkwk. Ternyata, Shen Zhe mengirim semua foto yang ada di ponselnya termasuk foto Wu Bai bersama Ai Qing. Dan itu gratis.

Wu Bai jelas kesal karna sudah di tipu. 97 kemudian baru sadar kalau di grup itu nggak ada Wu Bai, jadi dia akan mengundang Wu Bai masuk. 97 mengira Shen Zhe lupa menambahkan Wu Bai. Dengan cool, Wu Bai menolak untuk di undang ke grup.



Wu Bai pun pergi ke kamar Shen Zhe. Shen Zhe baru siap mandi. Dia mengira Wu Bai datang untuk protes karna sudah di tipu 500 RMB. Wu Bai tidak mengatakan apapun dan masuk ke dalam kamar, kemudian menyuruh Shen Zhe untuk pakai baju dulu baru bicara.



Begitu selesai ganti baju, Shen Zhe menanyakan tujuan Wu Bai adalah mengundangnya masuk ke K&K kan? Wu Bai membenarkan. Mereka mulai bicara serius. Shen Zhe menolak untuk bergabung ke K&K karna K&K adalah grup yang baru di bentuk. Jika Wu Bai ingin dia bergabung, ada syaratnya : 1) Berikan dia gaji yang cukup, 2) Jadikan dia ketua tim.


Wu Bai jujur kalau K&K baru di bentuk, jadi tidak mempunyai banyak anggaran. Sementara mengenai ketua tim, ketuanya adalah dia. Ya udah, Shen Zhe nggak mau gabung. Wu Bai memintanya untuk berhenti dengan pemikiran realisme-nya itu. Dengan tegas, Shen Zhen menyatakan kalau itu bukan pemikiran realisme tapi kebutuhan yang nyata.


Shen Zhe mengemukakan pemikirannya. Dia dan Wu Bai itu berbeda. Wu Bai terlahir dengan sendok emas. Sementara dia, dia telah bekerja keras dari kecil dan mengandalkan uang hadiah kejuaraan. Dia memang suka menghabiskan uang, tapi dia sendiri yang mencari uangnya. Dia juga mempunyai impian dan ingin menang. Tapi, dia menginginkan keduanya : uang dan kemenangan.



Wu Bai mengerti dan menyadari pemikiran Shen Zhe benar. Dia sadar kalau dia tidak bisa memaksa semua orang untuk berpikir idealisme dan mengabaikan kenyataan. Karna itu, dia pun bersedia memberikan posisi ketua pada Wu Bai. Sementara gaji, dia akan membagi setengah gajinya untuk Shen Zhe.

Shen Zhe malah mengira Wu Bai hanya bercanda. Wu Bai tidak menyerah. Dia pun menanyakan tujuan awal Shen Zhe bergabung di industri ini. Bukankah untuk mengalahka Wan Hao? Shen Zhe membenarkan dan sayangnya, Wang Hao sudah pensiun. Wu Bai menekankan kalau Shen Zhe bergabung dengan team SP, selamanya, Shen Zhe tidak akan bisa mengalahkan Wang Hao karna di sana, Wang Hao akan menjadi bosnya!

--


Di tengah lampu temaram,

Tergantung banyak sekali foto. Wu Bai tersenyum melihat foto-foto tersebut. Ai Qing mendekat padanya sambil tersenyum.



Konon, setelah kamera lahir, banyak orang yang difoto untuk pertama kalinya. Sampai berpikir jiwa kita akan diambil olehnya, kemudian menjadi selembar kertas foto. Tentu saja, tidak ada ketakutan seperti ini lagi.

Foto kalau dilihat dari sisi lembutnya, mempertahankan jiwa kita sesaat.



Jika ada dunia paralel, momen tersebut serasa di bekukan. Itu akan bertahan selamanya.

Tidak peduli seberapa lamanya. Tidak peduli seberapa sepelenya itu.

Tapi di alam semestaku, itu adalah romansa yang tidak akan pudar.


 

1 Comments

Previous Post Next Post