Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E05

 


Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E05



Saat sadar dari pingsanya, Juxiang sudah berada di rumah sakit. Dia berusaha kabur dari sana diam-diam tanpa ketahuan Charlie, tapi tn. Lin ternyata sudah berjaga di depan pintu rumah sakit. Charlie jelas-jelas tahu Juxiang mau kabur darinya, tapi dia bersikap seolah tidak tahu dan sok polos, nanya dia mau kemana? Juxiang benar-benar takut padanya.


Charlie malah mengajak Juxiang ke hotel. Juxiang menolak dan menanyakan mengenai Yosuke yang menolongnya tadi dan dipukuli petugas. Charlie mengerti sedikit bahasa isyarat Juxiang dan memberitahu kalau Yosuke masuk penjara karna perdagangan manusia.


Juxiang khawatir dan menjelaskan kalau Yosuke yang menyelamatkannya. Charlie tau kalau Juxiang mau menyelamatkan Yosuke, jadi dia menggunakan itu sebagai alat untuk Juxiang mengikuti kemauannya. Dia bersedia membebaskan Yosuke, tapi, Juxiang harus berjanji akan bersikap baik dan tidak kabur lagi.

Charlie pun memerintahkan tn. Lin untuk membawa Juxiang ke kamar hotelnya dan mengawasinya agar tidak kabur.

--


Charlie pergi ke kantor polisi untuk membebaskan Yosuke. Dia bermulut besar menyombongkan diri. Alasan sebenarnya dia menyelamatkan Yosuke bukan karna permintaan Juxiang tapi karna hubungan Yosuke dengan tn. Kimura. tn. Kimura yang memerintahkan Charlie untuk membebaskan Yosuke saat mendengar kabar Yosuke di tahan. (tn. Kimura ini Direktur Kamar Dagang sementara Charlie adalah Wakil Direktur Kamar Dagang).


Yosuke tampak muak mendengar ocehan Charlie, tapi dia berusaha menahannya demi bisa menanyakan keadaan Juxiang. Charlie menjawab kalau Juxiang baik-baik saja walaupun sedikit terguncang. Dia menyebut Juxiang sebagai calon istrinya dan mengundang Yosuke untuk datang ke pernikahan mereka.

--



Juxiang pintar. Dia memanfaatkan kesempatan saat tn. Lin tertidur untuk kabur. Sialnya, pas saat itu, Charlie baru saja tiba dan memergokinya. Tentu saja, tn. Lin pun mendapat amukan dari Charlie. Charlie pun menyuruhnya untuk berjaga di depan pintu.


Di dalam kamarnya, berdua dengan Juxiang, dia memarahi Juxiang karna tidak menepati janji padahal dia sudah membebaskan Yosuke. Dia mengancam Juxiang untuk tidak melawannya atau dia akan membuat Yosuke di tangkap lagi.


Intinya, Charlie ingin meniduri Juxiang. Juxiang berusaha memberontak, tapi, Charlie tidak peduli. Apalagi, di depan pintu ada tn. Lin yang menjaga pintu. Karna Juxiang terus memberontak, Charlie pun menggunakan tali pinggangnya untuk mencambuk Juxiang.


tn. Lin yang berjaga di depan pintu, malah asyik menguping. Tapi, sesaat kemudian, dia teralihkan dengan uang yang tercecer dilantai. Dia pun memungut uang tersebut tanpa menyadari kalau Yosuke bersembunyi disudut.


Di saat Charlie hampir meniduri Juxiang, terdengar suara teriakan dari luar kamar yang berteriak : “Api!! Lari!! Kebakaran!!” Charlie sangat panik karna asap mulai memasuki ruangan. Dia pun kabur begitu saja, meninggalkan Juxiang.


Prank!!! tn. Lin ditemukan terikat. tn. Lin memberitahu kalau Charlie sudah ditipu oleh Yosuke. Ternyata, asap itu berasal dari sesuatu yang dibakar di dalam tong sampah. Charlie segera bergegas kembali ke kamar, tapi Juxiang sudah menghilang.

--


Juxiang kini berada di kereta api bersama Yosuke. Di tangannya, terlihat ada bekas merah, bekas cambukan. Dia tertidur. Yosuke menatapnya penuh cinta.

“Nona Juxiang. Aku tahu bagaimana rasanya dilukai dan dirundung. Aku pria Jepang keturunan Tionghoa.  Ibuku orang Tionghoa. Ayahku menikahi ibuku walau ditentang keluarganya. Lalu melahirkan aku dan saudariku, Umeko. Kami telah didiskriminasi dan dirundung oleh anak Jepang lainnya sejak kecil. Tapi ayah dan ibuku berusaha keras melindungi kami dari bahaya. Nona Juxiang, aku juga akan berusaha keras melindungimu.”


Di dalam kereta, Yosuke menulis surat pada adiknya, Umeko. Dia memberitahu rencananya untuk menikahi Juxiang dan merawatnya di sisa hidupnya. Dia tidak akan membiarkan siapapun merundungnya. Tentu, dia akan meminta persetujuan Juxiang untuk menikah. Tapi, dia yakin Juxiang akan setuju karna Juxiang tertidur nyenyak di sampingnya.

Dari sorot mata Yosuke, terlihat dia tulus mencintai Juxiang walaupun Juxiang bisu dan tuli.

--



di Singapore,

Juxiang tinggal bersama Yosuke. Dia tidak takut sama sekali padanya. Yosuke juga menunjkkan ruang gelap, tempatnya mencetak foto pada Juxiang. Dari tatapa mata keduanya, terpancar cinta.



Juxiang menghidangkan makanan untuk Yosuke. Dia menyuruh Yosuke untuk makan sementara dia akan makan di dapur. Yosuke tidak setuju karna Juxiang bukan pelayannya. Dia ingin Juxiang makan bersamanya. Sebelum makan, Yosuke menunjukkan sebuah guci yang dibelinya di Melaka. Pemilik toko yang menjual guci, bilang kalau guci itu disebut guci tertutup Nyonya. Mewakili cinta. Pemilik toko juga bilang, kalau dia ingin menikahi seorang Nyonya, dia harus menyiapkan ini. Kalau tidak, tidak ada Nyonya yang mau menikah dengannya.

“Apa yang dikatakannya benar?” tanya Yosuke.




Juxiang tersenyum tipis. Dia tidak menjawab dan hanya makan. Yosuke ikut tersenyum dengannya. Mereka makan bersama. Yosuke makan sangat lahap.

--



Di malam hari,

Juxiang dibiarkan tidur di kamar Yosuke, sementara Yosuke tidur di ruang tamu. Saat Juxiang sudah tidur, Yosuk membaca surat yang adiknya kirim. Di surat itu, Umeko memberitahu kalau militer datang mengeluarkan perintah perekrutan lagi. Ini sudah kedatangan kedelapan kalinya. Tentara itu sangat kasar dan meminta ayah mereka memberitahu dimana Yosuke berada karna Yosuke harus pulang untuk bergabung dengan pasukan perang. Jika tidak, Yosuke akan dianggap sebagai pembelot. Umeko takut kalau Yosuke tidak pulang, kondisi mereka akan semakin buruk.


Surat itu membuat hati Yosuke sangat bimbang dan gundah. Dia tidak pernah ingin terlibat dalam dunia pembantaian berdarah tersebut. Tapi, keluarganya harus apa? Dia tahu kalau ayahnya adalah orang yang mencintai kehidupan dan pasti paham dengan keputusannya. Yosuke hanya berharap kalau perang akan segera berakhir hingga dunia bisa kembali aman dan damai.

--


di Kediaman Chen,

Ketua pengurus rumah, Ling, menyampaikan pada Ny. Chen kalau semuanya sudah menunggu diluar untuk menyapa. Ny. Chen segera menyuruh untuk membuka pintu dan membiarkan mereka masuk.


Xiulian dan Meiyu masuk dengan senyum dan memberikan salam pada Nenek. Xiulian datang dengan menggendong anaknya, Xi Er. Ny. Chen sangat menyanyangi cucunya tersebut. Xiulian benar-benar menantu yang berbakti pada Ny. Chen. Dia bisa menyenangkan hati Ny. Chen.


Bukan hanya baik pada Ny. Chen, Xiulian juga baik pada Meiyu. Dia memuji Meiyu yang sudah menyiapkan bubur dari pagi untuk nenek. Bubur yang dibuat Meiyu juga bubur yang dibuat orang Kanton, mendidihkan bubur hingga nasi pecah hingga mudah dimakan dan enak. Membuatnya tidak mudah karna seseorang harus berada di dekat panci bubur dan terus mengaduk agar buburnya tidak hangus.


Ny. Chen berterimakasih pada perhatiannya. Dia juga berkata bahwa sejak Meiyu masuk ke keluarganya, kondisinya membaik setiap hari. Sebelumnya, dia mengira tidak bisa bertahan, tapi sekarang dia berharap bisa punya lebih banyak cicit.

Mendengar harapannya tersebut, Meiyu malah menangis. Tentu saja, itu membuat Ny. Chen merasa ada sesuatu. Dia mulai membahas pada Xiulian, mengenai Meiyu yang sudah menikah dan menjadi keluarga mereka selama 10 hari. Tapi, dia mendengar dari Ah Ling kalau sampai sekarang, mereka belum berhubungan badan.


Xiulian tahu maksud Ny. Chen. Dia menjelaskan kalau menurut tradisi mereka harus memilih hari baik untuk berhubungan badan. Dan hari itu adalah hari ini. Ny. Chen sangat senang mendengarnya dan menyuruh Meiyu untuk tidak mengurus yang lain dan berdandanlah yang cantik untuk malam ini.

Senyum pun merekah di wajah Meiyu.


Begitu keluar kamar, Meiyu curhat sama Xiulian kalau dia sudah menikah selama 10 hari. Tapi, selai hari pertama pernikahannya, dia belum pernah melihat Chen Sheng. Apa Sheng membencinya? Xiulian menyuruhnya untuk tidak terlalu memikirkannya. Kalau tidak suka, kenapa Sheng menikahinya?

Meiyu menjawab kalau Sheng menikahinya untuk mengusir iblis dan penyakit. Bahkan jika tak suka, Sheng tetap akan menikahinya demi nenek (Nah, itu tahu. Kenapa nanya lag?). Meiyu mengungkapkan kalau dia takut Sheng membencinya. Itu karna dia tahu kalau Sheng menyukai adiknya, Juxiang.


Xiulian ternyata pernah mendengar hal itu dari Cheng Gong. Dia menasehati Meiyu untuk berhati besar. Dan juga, entah siapapun yang Sheng sukai, yang dinikahinya sekarang adalah Meiyu. Meiyu adalah istrinya. Dan setelah hari ini, jika dia bisa hamil, tempatnya di keluarga ini akan sekukuh batu.

--


Xiulian walaupun menyemangati Meiyu, tapi tetap saja khawatir karna sampai sekarang, Gong masih belum bisa menemukan Sheng. Gong yang biasanya tenang, kali ini marah karna Sheng bertingkah seperti ini. Padahal, hari ke-12 pernikahan mereka tinggal 2 hari lagi tapi sampai sekarang, mereka belum juga tidur sekamar. Entah bagaimana dia harus menjelaskan hal ini kepada mertuanya!


Di saat itu, seorang pelayan datang melapor kalau dia sudah menemukan Sheng, tapi Sheng menolak untuk pulang.


Sheng berada di sebuah pemukiman di dekat pinggiran pantai. Dia lebih memilih menghabiskan waktu di sana dengan menari bersama penduduk disekitar sana, dibandingkan harus pulang ke rumah. Sayangnya, Gong datang menjemputnya.


Mereka bicara berdua. Gong memarahi Sheng karna tidak bertanggung jawab dan meninggalkan Meiyu di rumah sendirian sejak mereka menikah. Sheng menegaskan kalau sedari awal, dia sudah mengatakan kalau dia tidak menyukai Huang Meiyu dan tidak mau menikahinya. Gong tidak peduli dan membahas tradisi. Di hari ke-12 pernikahan, pihak pria harus mengirimkan Nasi Lemak ke mertua, tapi sampai sekarang, Sheng belum berhubungan dengan Meiyu.


Sheng tidak suka melakukan tradisi seperti itu, karna menurutnya, itu adalah diskriminasi terhadap wanita. Menurut tradisi, jika wanita masih perawan, mereka akan mengirimkan Nasi Lemak, tapi jika tidak, mereka akan mengakhiri pernikahan. Bagi Sheng, hal itu tidak manusiawi.


Gong juga tidak menyukai tradisi seperti itu. Tapi, di kedua belah pihak masih ada para tetua sehingga mereka harus melakukannya. Jika mereka gagal melakukan tradisi, Meiyu yang akan terkena dampaknya. Bagaimanapun, Meiyu dibesarkan sebagai Nyonya tradisional dan hanya di ajarkan untuk mematuhi kewajibannya. Lagipula, jika Nenek tahu, kondisinya bisa memburuk.

Karna semua ucapan Gong, hati Sheng menjadi melunak. Diapun mau ikut Gong pulang.

--



Di dalam kamarnya yang sudah dihias dengan nuansa merah, Meiyu menanti dengan mengenakan kebaya berwarna merah. Xiulian datang dan meletakkan sebuah kain putih di atas ranjang.

Menurut tradisi Baba, upacara ranjang harus diadakan pada hari ke-12 pernikahan.

Saat itu, keluarga suami akan meletakkan saputangan putih di atas ranjang. Saputangan akan berperan penting dalam upacara pemeriksaan hari berikutnya.


Meiyu tersenyum begitu bahagia. Dia tidak sabar menanti Sheng memasuki kamar.


Yang dinantikan, sedang mengobrol bersama Nenek. Dia sibuk membacakan pantun untuk Ny. Chen. Kelihatan jelas Sheng berusaha mengulur waktu agar tidak perlu menemui Meiyu. Sayangnya, Ny. Chen menyuruhnya berhenti bicara dan segera kembali ke kamar.



Akhirnya, Sheng pun pergi ke kamar. Dia dengan tulus, meminta maaf pada Meiyu. Dia mengakui kalau dia tidak menginginkan pernikahan ini, tapi, juga tidak kuasa menolak. Karna dia lemah dan pengecut.


Masalahnya, Meiyu dan Sheng memiliki pandangan berbeda. Sheng menjunjung yang namanya kebebasan. Dia ingin mereka bisa bebas memilih dan menikah dengan siapapun yang mereka cintai. Tapi, bagi Meiyu, yang penting adalah pernikahan yang sudah ditentukan oleh keluarganya. Entah siapapun suaminya dan entah sudah berapa lama mereka bertemu, dia akan tetap menikah jika itu pilihan keluarga dan akan melakukan tugas sebagai istri.

Sheng merasa tradisi meletakkan kain putih di atas ranjang adalah penghinaan bagi wanita. Tapi, bagi Meiyu, itu adalah aturan dan tradisi. Dan mereka harus mengikutinya.


Sheng tahu kalau pemikiran mereka tidak sama. Dia meletakkan kain itu kembali ke ranjang dan meminum alkoholnya. Dia akan melakukan apa yang Meiyu inginkan. Dari wajahnya, sebenarnya, Sheng sama sekali tidak ingin melakukannya, tapi inilah tradisi yang Meiyu junjung.

--




Hari ke-12 pernikahan Meiyu dan Sheng,

Semua tetua dari kedua pihak berkumpul. Seorang wanita tua masuk dengan membawa guci yang di dalamnya berisi kain putih. Kemudian, guci itu di tutup dengan kain merah. Ah Ling kemudian memeras jeruk nipis ke atas kain putih itu dan berkeliling menunjukkan pada para tetua.

Hari ke-12 pernikahan adalah hari yang paling penting untuk Nyonya yang baru menikah.

Pada hari ini, akan ada upacara yang dikenal dengan test saputangan putih. Saputangan putih yang digunakan dalam upacara ini sangat penting. Karna saputangan ini memutuskan nasib pengantin wanita.

Setelah diperiksa dan disetujui oleh para tetua dari kedua keluarga, keluarga pengantin pria akan memberikan kotak pinang perak kepada keluarga pengantin wanita sebagai pengakuan atas kesuciannya.

Lalu pengantin wanita akan membawa saputangan putih dan kotak pinang, kembali ke rumahnya dengan dramatis.

Dia akan mengundang kerabat dan teman untuk makan Nasi Lemak, menunjukkan jika kedua keluarga sangat senang dengan pernikahan tersebut. Banyak wanita telah menjadi korban dari kebiasaan feodal ini yang mendiskriminasi mereka.


Dan setelah pemeriksaan tersebut, Xiulian menunjukkan hasilnya. Mereka akan mengirimkan kotak pinang perak.

--




di Melaka,

Hari ke-12 pernikahan,

Meiyu dan Sheng datang dengan membawa nasi lemak. Saat bertemu, yang di minta oleh Guihua pada Meiyu adalah agar dia segera hamil anak Sheng.


Keluarga Huang benar-benar kelewatan pada Tian Lan. Padahal, dia adalah bagian dari keluarga, tapi dia tidak di undang untuk makan bersama dan tetap di dapur untuk memasak. Tian Lan juga masih sering menangis karna merindukan dan mengkhawatirkan Juxiang. Ah Tao juga sedih saat mengingat nasib Juxiang yang sial.


Tapi, saat melihat ekspresi wajah Tian Lan, Ah Tao meralat ucapannya. Dia merasa Juxiang beruntung karna berhasil kabur dari Charlie dan sekarang pasti hidup bahagia dengan Yosuke. Tian Lan sebenarnya ragu, mengingat Yosuke adalah orang Jepang. Ah Tao masih mengingat ajaran Juxiang dulu padanya, bahwa tidak penting dia berasal dari mana, yang terpenting  Yosuke adalah orang yang baik.

Semua ucapan mereka itu terdengar oleh Sheng yang datang ke dapur. Sepertinya, dia ingin melihat Juxiang. Dia jadi ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Juxiang? Ah Tao ragu memberitahu. Sheng akhirnya meminta Tian Lan memberitahunya.



Meiyu yang mengikuti Sheng, tampak sangat-sangat cemburu melihat ekspresi Sheng yang mengkhawatirkan Juxiang.

--


Juxiang hidup bersama Yosuke. Dia membantu membereskan rumah, menanam tanaman dan memasak.


Tapi, suatu hari, tn. Kimura datang menemui Yosuke. Dengan bahasa Jepang, tn. Kimura memarahi Yosuke karna sudah menculik putri keluarga Huang, Juxiang dan membawanya tinggal bersama. Apalagi, Juxiang sudah dijodohkan oleh keluarganya. Dia sekarang merasa malu menemui keluarga Huang karna dia yang dulu memperkenalkan Yosuke pada mereka.



Yosuke meminta maaf atas apa yang dilakukannya. Tapi, dia tetap tidak akan mengembalikan Juxiang ke keluarganya. tn. Kimura tidak peduli. Jika Yosuke tidak mau, dia akan menyuruh Juxiang pergi. Tanpa persetujuan Yosuke, tn. Kimura memberitahu Juxiang kalau Charlie dan tn. Huang ingin menuntut Yosuke karna sudah menculiknya. Dan polisi sudah dalam perjalanan kemari. Jika tidak ingin melibatkan Yosuke, pergi dari tempat ini!





Yosuke sangat marah apalagi saat tn. Kimura menyuruhnya untuk tidak merusak masa depan untuk seorang wanita bisu dan tuli. Saking marahnya, Yosuke meninju wajah tn. Kimura. Juxiang tahu kalau keadaan sudah memanas, sehingga dia memilih pergi daripada menimbulkan lebih banyak masalah bagi Yosuke.


“Juxiang, kau tak boleh pergi. Aku tidak akan membiarkanmu pergi,” ujar Yosuke. “Juxiang, mari kita menikah,” lamarnya.

 

1 Comments

Previous Post Next Post