Sinopsis C- Drama : To Love Episode 3



Original Network : Youku

“Xiao Ou,” panggil Detektif Zhao. Dan Xiao Ou pun tersadar dari lamunan nya serta melanjutkan menjawab pertanyaan- pertanyaan dari Detektif Zhao.

Xiao Ou menceritakan bahwa menurut nya, Zhan Yu sangat baik. Lalu tak lama kemudian Yan Jin mulai mengejarnya.





Ji Xiao Ou.

Setiap hari, Xiao Ou selalu mendapatkan kiriman bunga mawar dari orang yang tidak dikenalnya. Sampai Xiao Ou merasa sangat heran sekali.


Lalu suatu hari, disalah satu buket bunga mawar, Zhan Yu menemukan kartu nama milik Yan Jin. Dan Xiao Ou pun akhirnya tahu siapa yang mengirimkan bunga mawar ini setiap harinya. Dan dia berniat menyingkirkan semua bunga mawar tersebut, karena dia merasa ini mulai mengganggu nya.


“Jual saja,” kata Zhan Yu, menyarankan.

“Aku tidak ingin mendapat keuntungan dari orang macam itu. Jika tidak ada yang datang, kamu buang saja,” balas Xiao Ou.

“Aku tahu apa yang harus dilakukan,” kata Zhan Yu. Lalu dia membawa semua bunga mawar tersebut keluar.

Zhan Yu memberikan semua bunga mawar tersebut kepada anak pemulung yang ada didepan café. Dia mempekerjakan anak tersebut untuk menjual semua bunga mawar tersebut. Dan Xiao Ou merasa kagum kepada nya.


Lalu suatu hari, Yan Jin datang ke café dengan dua jari yang dibalut dengan perban tebal. Dia memeriksa ke sekeliling café, dan menyadari bahwa bunga- bunga mawar darinya tidak ada disana. Tapi dia tidak merasa kecewa sama sekali. Malahan dia mengalihkan perhatiannya ke arah Zhan Yu.


“Ini 20.2500 Yuan mu, tolong di cek,” kata Xiao Ou, membayar hutangnya.

“Anggap saja uang ini sebagai biaya keanggotaan VIP ku,” tolak Yan Jin, mengembalikan uang itu.

“Café kecilku tidak memiliki keanggotan VIP,” balas Xiao Ou, menyondorkan kembali uang tersebut.

“Kemudian anggap aku membayar untuk makan dan minum satu tahun ke depan,” balas Zhan Yu. Tapi Xiao Ou menolak.


Dengan tegas, Xiao Ou menyuruh Yan Jin untuk jangan pernah datang ke café nya lagi. Dan Yan Jin bersikap sedih. Dia menjelaskan bahwa dia datang, karena dia menyukai suasana di café Xiao Ou, kopi buatan Xiao Ou, dan juga Xiao Ou sendiri. Lagian, dia adalah warga negara hukum yang berhak untuk memasuki lingkungan publik manapun. Jadi jika Xiao Ou tidak mau melihatnya, maka itu akan sulit.


Tepat disaat itu, Zhan Yu datang mendekati mereka berdua. “Kakak, kamu baik- baik saja?” tanyanya, khawatir. Mendengar itu, Yan Jin menatap Xiao Ou dengan kesal.

“Aku baik,” jawab Xiao Ou sambil tersenyum. Lalu dia melanjutkan pekerjaan nya kembali dan mengabaikan Yan Jin.


Yang Jin kemudian kebetulan bertemu dengan Tuan Feng, kenalannya, dicafe Xiao Ou. Dan dengan bangga, dia memperkenalkan Tuan Feng kepada Xiao Ou. Dulu ketika dia masih menjadi anggota penegakan narkoba, mereka berdua adalah rekan dan sangat dekat seperti saudara.

Mendengar itu, Zhan Yu tampak merasa terkejut dan gugup sekali. Dia diam- diam mendengarkan pembicaraan mereka berdua sambil melanjutkan pekerjaannya.

“Aku tidak tahu orang yang mencari keuntungan sepertimu pernah menjadi seorang polisi,” komentar Xiao Ou, agak tidak menyangka.

“Xiao Ou, apa kalian…?” tanya Tuan Feng, penasaran. Dan Xiao Ou langsung menyangkal bahwa dia dan Yan Jin memiliki hubungan.


Xiao Ou kemudian menarik Zhan Yu dan memperkenalkan Zhan Yu kepada Tuan Feng. Lalu dia balas memperkenalkan Tuan Feng kepada Zhan Yu. “Ini kakak Feng, dia telah menyelamatkan dan nenekku. Dia dekat denganku  melebihi saudaraku.”

“Halo, kakak Feng,” kata Zhan Yu, menyapa dengan sopan.

Yan Jin menyela mereka bertiga. Lalu dia mengajak mereka bertiga untuk makan bersama- sama direstoran nya untuk makan seafood. Tapi mereka bertiga menolak dengan berbagai alasan.

Suatu hari, Xiao Ou menemani Tuan Feng dan anaknya Lele berjalan- jalan dijembatan. Dan sambil berjalan, Xiao Ou menanyakan tentang Yan Jin, karena dia masih belum yakin bahwa Yan Jin dulunya adalah salah satu anggota penegakan narkoba. Dan Tuan Feng menjelaskan bahwa Yan Jin memang salah satu anggota penegakan narkoba, tapi sekarang Yan Jin sudah berhenti. Karena Yan Jin ingin mengikuti jejak Ayahnya dalam  bisnis.


“Yan Jin adalah pria yang mengesankan. Dia pekerja keras. Dia berhasil atas apapun yang dia coba,” kata Tuan Feng, membanggakan Yan Jin.

“Itu semua karena Ayahnya,” komentar Xiao Ou.

“Dengan atau tanpa Ayahnya, dia pasti akan sukes,” kata Tuan Feng, mempercayai kemampuan Yan Jin. Tapi Xiao Ou tidak peduli dengan itu.


Keesokan harinya. Saat Xiao Ou baru saja selesai jogging dan datang ka café, Yan Jin sudah ada disana dan menunggunya didepan cafe.

Yan Jin membelikan sarapan untuk Xiao Ou dan membuatkan teh untuknya juga. Walaupun Xiao Ou bersikap agak dingin dan cuek, tapi Yan Jin tidak peduli serta tetap bersikap hangat kepadanya.


Sejak hari itu, Yan Jin adalah orang yang pertama datang ke café. Dan yang terakhir pergi waktu malam hari. Dia pada dasarnya memindahkan pekerjaannya dan bersantai disini.

Xiao Ou sudah merasa bosan melihat keberadaan Yan Jin. Tapi Yan Jin tidak peduli. Saat Xiao Ou tidak mau membuatkan minum untuknya, maka dia akan membuat minum untuk dirinya sendiri. Lalu dia akan melanjutkan pekerjaan nya. Lama keberadaan Yan Jin menjadi sesuatu yang sudah biasa di café.


Bahkan terkadang Yan Jin membantu pekerjaan dicafe dan membantu mempromosikan kopi- kopi yang ada dicafe kepada para pelanggan.




Malam hari. Seperti biasa Zhan Yu bermain biola didalam cafe. Dan ketika Xiao Ou ingin merekam permainannya, Yan Jin sengaja menghalangi kamera Xiao Ou. Lalu saat Xiao Ou tampak kesal, dia berhenti menghalangi kamera Xiao Ou dan menrekam Xiao Ou saja.


Saat Xiao Ou masih saja terus memperhatikan Zhan Yu, Yan Jin pun merasa agak cemburu dan dia menutup kedua telinganya menggunakan tissue, karena dia tidak mau mendengarkan permainan biola Zhan Yu. Lalu dia memandangi Xiao Ou. Dan Xiao Ou pun mengangkat tangannya untuk menghalangi pandangan Yan Jin yang menatap dirinya. Namun Yan Jin tidak kehabisan ide. Karena tidak bisa melihat Xiao Ou, maka diapun memegang tangan Xiao Ou yang terangkat.


Dengan kesal, Xiao Ou memukul tangan Yan Jin. Tepat disaat itu, Feng Niya datang dan berdehem dengan keras sambil memberikan senyuman penuh arti kepada Xiao Ou.


Diluar café. Feng Niya menggoda Xiao Ou, karena dia baru pergi dua minggu saja, tapi sudah ada dua pria di dekat Xiao Ou. Dan Xiao Ou pun menjelaskan bahwa Zhan Yu adalah karyawan baru ditempatnya, sedangkan Yan Jin adalah pelanggan yang tidak dia kenal.

“Jika kamu tidak mengenalnya, mengapa kamu membentaknya?” tanya Feng Niya, tidak percaya. Lalu dia memperhatikan Yan Jin dan dia merasa agak tidak asing dengannya.

“Dia pria mesum yang kutemui dikamar kecil,” kata Xiao Ou dengan kesal.


“Apa namanya Yan Jin?” tanya Feng Niya, memastikan. Dan Xiao Ou mengiyakan. “Kamu beruntung Xiao Ou. Dia putra Ceo Yan Perusahaan W. Dia juga pemilik restoran 1/3. Pria mempesona yang terkenal di Liyuan. Dia suami idaman para gadis single diluar sana,” jelas Feng Niya dengan bersemangat.

Xiao Ou sama sekali tidak peduli dengan siapa Yan Jin. Dan Feng Niya membujuk Xiao Ou untuk jangan seperti itu. Lalu dia menanyai, sudah berapa lama Yan Jin mengejar Xiao Ou. Dan Xiao Ou menjawab sekitar 10 hari.

“Xiao Ou, aku serius memberitahumu. Kudengar Yan Jin memperlakukan wanita dengan baik, kamu harus memanfaatkan hal itu,” jelas Feng Niya.

“Tidak tertarik,” tegas Xiao Ou, penuh penekanan.




Yan Jin keluar dari café. Dan dengan sikap malu- malu, Feng Niya langsung memperkenal kan dirinya kepada Yan Jin. Lalu saat Yan Jin mengulurkan tangan padanya, dia menyalami tangannya dengan erat.

Melihat itu, Xiao Ou merasa sangat malas sekali dan mengabaikan mereka berdua. Dan Yan Jin pun langsung mengikuti Xiao Ou masuk ke dalam café, meninggalkan Feng Niya diluar café.



Ketika Xiao Ou pulang ke rumah orang tuanya dan makan bersama mereka berdua. Xiao Ou menceritakan tentang kesusahan dan kebaikan Zhan Yu.

“TV baru kita masih dalam pengiriman, kenapa kamu tidak bawa TV lama kita untuk mereka?” kata Ibu Ji, ingin membantu keluarga Zhan Yu sedikit.

“Aku penasaran aku ini mirip siapa, ternyata dari Nyonya Zhao Yamin,” puji Xiao Ou dengan senang.

Karena ada hal mendesak, Tuan Feng pun menelpon dan memberitahu Xiao Ou bahwa dia tidak bisa membantu mengirimkan TV lama Xiao Ou ke tempat Zhan Yu. Dan Xiao Ou pun mengiyakan. Lalu tepat disaat itu, Yan Jin lewat.


“Yo. Sepedamu rusak? Kamu mau kemana? Aku akan mengantarmu,” tanya Yan Jin, sekaligus menawarkan bantuan.

“Bukankah kamu bisa semuanya? Mengapa kamu tidak membantu membetulkan rantai sepedaku saja?” balas Xiao Ou.

“Baiklah,” kata Yan Jin, setuju.


Yan Jin kemudian turun dari mobil dan membantu memperbaiki sepeda Xiao Ou. Tapi karena itu, Yan Jin hampir saja terkena tilang oleh polisi, karena telah parkir sembarangan ditepi jalan. Untungnya, Yan Jin cepat melihat itu dan pandai berbicara, jadi pada akhirnya dia hanya terkena peringatan saja.



“Terima kasih telah membantu sepedaku,” kata Xiao Ou dengan tulus.

“Tidak apa. Aku bersedia menjadi budakmu dengan sukarela,” balas Yan Jin, sedikit membual.

“Karena kamu ada disini, kamu tolong aku,” kata Xiao Ou. Dan Yan Jin langsung mengiyakan dengan senang hati.


Yan Jin mengantarkan Xiao Ou pulang. Dan ntah darimana, dia ternyata sudah menyiapkan hadiah untuk kedua orang tua Xiao Ou.

“Kamu berpikir aku akan membiarkanmu ke sana? Tetaplah disini,” perintah Xiao Ou, tidak mau Yan Jin masuk ke rumahnya.

“Hei. Aku sudah menahannya dari tadi, setidaknya aku bisa menumpang kamar kecil,” pinta Yan Jin dengan sikap memelas dan kebelet.


Akhirnya Xiao Ou pun membawa Yan Jin masuk ke dalam rumahnya. Dan melihat nya, Ibu Ji salah paham bahwa Yan Jin adalah pacar Xiao Ou. Mendengar itu, Xiao Ou langsung menyangkal dengan keras. Lalu dia menyuruh Yan Jin untuk langsung ke kamar mandi saja, kalau memang sudah kebelet.

“Setelah bertemu paman dan bibi, perutku sudah membaik, sekarang aku merasa lapar,” kata Yan Jin dengan sikap manis. “Bibi, aku membawakanmu sesuatu,” katanya, memberikan hadiah yang dibawanya kepada Ibu Ji.


“Tidak perlu repot- repot, terima kasih,” kata Ibu Ji dengan senang. “Tadi siapa namamu?” tanyanya.

“Aku Yan Jin. Yang berarti kuat dan cerdas,” kata Yan Jin, memperkenalkan dirinya. Dan mendengar itu, Xiao Ou menghela nafas kesal.

“Nama yang bagus,” puji Ibu Ji. “Oh, apa pekerjaanmu? Berapa umurmu?” tanyanya. Dan Xiao Ou langsung menghentikan Ibu Ji.


“Aku mengajaknya ke sini untuk membantuku membawa TV nya,” kata Xiao Ou, menjelaskan kepada Ibu Ji. “Ayo cepat, jangan berdiri saja,” perintah Xiao Ou kepada Yan Jin.

Karena Xiao Ou tampak kesal dan tidak sabar lagi, maka Yan Jin pun pamit kepada Ibu Ji dan Ayah Ji untuk pergi dulu, namun dia berjanji akan datang menemui mereka lagi nantinya. Dan Ibu Ji mengiyakan dengan senang.

Lalu setelah Yan Jin dan Xiao Ou pergi, Ibu Ji langsung tertawa dengan senang, karena dia yakin sekali kalau Yan Jin adalah pacar Xiao Ou.


Yan Jin membantu memasangkan TV dirumah Zha Yun. Sedangkan Xiao Ou menemani Meiqin mengobrol.

Meiqin meminta Xiao Ou untuk mengantarkannya ke rumah sakit komunitas, karena hari ini dia harus diinfus. Dan Xiao Ou merasa heran, kenapa ke sana, karena biasanya Meiqin selalu pergi ke tempat Ayahnya.

“Tempat Ayahmu sedikit lebih mahal,” kata Meiqin dengan agak malu. “Rumah sakit komunitas lebih murah dan lebih dekat dari rumah.”

Yan Jin selesai menginstal TV. Lalu dia mendekati Meiqin, “Bibi, pengobatan apa yang kamu gunakan?” tanyanya, ingin tahu. Dan Meiqin pun menunjukkan obat- obatan nya. “Oh. Ini hanya antibiotik biasa, aku bisa membantumu,” katanya, menawarkan.

“Jangan bergurau,” kata Xiao Ou, memperingatkan Yan Jin. “Kamu tidak pernah sekolah kedokteran. Jangan asal tebak.”

Dengan sabar, Yan Jin menjelaskan bahwa saat dia berada dikepolisian dia pernah mempelajari pertolongan pertama dan perawatan darurat. Tapi walaupun begitu, Xiao Ou tetap tidak percaya dengan Yan Jin. Namun Meiqin mau mengikuti perkataan Yan Jin, karena kalau dia bisa melakukannya dirumah, maka dia merasa lebih nyaman.


“Baik, bibi. Aku pergi ke apotek dulu untuk membeli beberapa kebutuhan suntikan,” kata Yan Jin. Lalu diapun langsung pergi.

“Pria itu sangat bersemangat dan mengesankan,” puji Meiqin.


Yan Jin memakaikan infus ditangan Meiqin. Lalu setelah selesai, Yan Jin menatap Xiao Ou dengan bangga.


Dalam perjalan pulang, Xiao Ou mengucapkan terima kasih kepada Yan Jin. Dan Yan Jin menyuruh Xiao Ou untuk mencatat dan mengingat dengan jelas, bila terjadi sesuatu, maka carilah dirinya, Yan Jin, yang bisa diandalkan.

“Jika kamu tidak melebih- lebihkan dirimu sehari saja,” keluh Xiao Ou.

“Aku tidak tahu keluarga Zhan Yu memiliki banyak kesulitan,” komentar Yan Ji, mengalihkan pembicaraan.


“Hidup memang tidak adil kepada Zhan Yu, aku akan membantunya semampuku,” kata Xiao Ou.

“Sulit untuk menemukan gadis baik sepertimu. Jika kamu membutuhkan bantuan hubungi aku saja,” kata Yan Jin, menawarkan dengan tulus.

Yan Jin.

Yan Jin makan malam bersama dengan CEO Lu. Yan Jin memberitahu CEO Lu bahwa Nona Mei adalah temannya, jadi dia ingin CEO Lu memperlakukan Nona Mei dengan baik. Namun CEO LU tidak mau bekerja sama dengan seorang janda, bila Yan Jin tidak ada memberikan keuntungan apapun padanya. Dia menginginkan restoran milik Yan Jin. Dan Yan Jin menolak.


“Tahun lalu, putramu diluar negeri melakukan hal bodoh. Aku dengar dia membakar seseorang, dan korbannya itu masih koma sampai saat ini. Kamu tahu tentang itu bukan?” tanya Yan Jin, mengancam dengan halus. “Keluarga gadis itu mencarinya. Karena aku sudah tahu, bukankah mereka sudah mencari kamu. Aku pikir CEO Lu hanya mempunyai satu putra.Hmm… kamu memiliki perusahaan yang besar, kamu perlu mengelolanya dengan hati- hati.”

Mendengar ancaman halus tersebut, CEO LU memuji Yan Jin. Dan Yan Jin masih memakan makanannya dengan sikap santai.



Kemudian Yan Jin mengambil satu batu bara dan berniat untuk bantu menyalakan rokok CEO Lu. Dan dengan ngeri, CEO Lu langsung berjanji bahwa dia akan bekerja sama dengan Nona Mei. Dia akan mengirimkan alkohol kepada Nona Mei, jadi Yan Jin tidak perlu khawatir.

Mendengar itu, Yan Jin merasa puas. Dan ternyata karena batu bara itulah, makanya kedua jari Yan Jin terluka.


Dengan perhatian, Nona Mei ingin membawa Yan Jin ke rumah sakit untuk mengobati jarinya. Tapi Yan Jin menolak, karena dia sudah mengobati jarinya duluan barusan.

“Nona Mei, tidak perlu khawatir. Tuan Yan pernah menjadi anggota penegakan narkoba. Itu bukan apa- apa baginya,” kata Tuan Liu tampak agak cemburu.

“Terima kasih,” kata Nona Mei.

“Kita ini keluarga, jangan sungkan,” balas Yan Jin. “Kita bertiga sekarang berada dikapal yang sama.”


Keesokan harinya. Yan Shen datang ke rumah Yan Jin, dan menanyai hubungan antara Yan Jin dengan Xiao Ou. Karena dia tidak menyukai latar belakang Xiao Ou. Dan dia yakin orang tua mereka juga tidak akan setuju. Karena Xiao Ou pernah putus sekolah dan terlibat perkelahian.

“Dengar, jika kamu menjadi agen rahasia benar- benar memalukan,” komentar Yan Jin, tidak menanggapi perkataan Yan Shen dengan serius.

“Aku serius,” tegas Yan Shen. “Orang tua kita sudah semakin tua. Kamu seharusnya mulai mencari seorang wanita dan menikah,” katanya, menasehati.

“Baik. Aku benar- benar menyukai Xiao Ou. Aku tidak peduli latar belakang keluarganya dan masa lalu nya,” balas Yan Jin.

Dengan kesal, Yan Shen pun pergi dari tempat Yan Jin.

Setelah Yan Shen pergi, Yan Jin mulai memikirkan tentang Xiao Ou. Dia sudah mengirim bunga mawar selama seminggu, tapi Xiao Ou sama sekali belum ada menghubunginya. Dan dia merasa heran, kenapa.

Yan Jin dan Rui Min bertemu ditempat biasa. Dan disana Yan Jin memberitahu Rui Min bahwa mereka tidak bisa bertemu disini lagi. Lalu dia menanyai tentang hasil penyelidikan Lu Wan.

“Perusahaan logistiknya hanya kedok. Dia memang memiliki bisnis rahasia yang dijalankan dari rumah. Dia seperti Xiao Mei Ren, mengiklankan daging anjing sebagai domba,” kata Rui Min.

“Seperti kataku, kamu perhatikan rute perdagangan narkoba Xiao Mei Ren. Itulah kenapa ia bersikeras bekerja sama dengan Lu Wan, hanya untuk membuka jalan baru bagi diri mereka sendiri,” komentar Yan Jin.


“Tapi Lu Wan menginginkan keuntungan yang lebih. Liu Wei sangat menentang nya. Setelah itu, kesepakatan gagal,” balas Rui Min.

“Aku masih belum bisa dianggap sebagai salah satu dari mereka, tapi hal baiknya adalah Lu Wan sudah keluar sekarang, dan itu memberiku kesempatan,” kata Yan Jin dengan bangga. “Aku mengerti alasan mengapa Xiao Mei Ren menatapku, itu karena perusahaan logistik keluargaku. Jika aku tidak memanfaatkan hal ini, aku berpikir mereka takkan mempercayaiku,” kata Yan Jin, bersedia mengambil resiko besar.

“Jika orang tuamu tahu, kamu memakai perusahaan untuk kasus ini, tidakkah orang tuamu akan marah?” tanya Rui Min, khawatir.

“Jangan khawatir. Aku putranya akan menjadi pahlawan,” kata Yan Jin dengan percaya diri. “Kita bisa menggunakan Xiao Ou sebagai perisaiku sementara waktu,” katanya, merencanakan.


Aku menghabiskan waktu di Flowing Time setiap hari. Berusaha untuk membuat Xiao Ou terkesan. Sekaligus melihat seperti apa KK.


Dari apa yang kuamati, dia sering melihat ke ponselnya. Kadang pergi keluar untuk menerima telpon. Dugaanku dia berbicara dengan atasannya.



‘KK’ sangat waspada terhadap segalanya. Setiap kali aku mendekatinya. Dia langsung menjaga jarak denganku. Ada lagi, melalui tatapannya, kita tahu bahwa dia menyukai Xiao Ou.

“Jadi dari yang kamu katakan, Zhan Yu menyukai Xiao Ou sebelum kamu?” tanya Detektif Zhao, menyimpulkan.

“Untuk penjahat narkoba seperti dia. Dia tidak cukup baik untuk Xiao Ou,” balas Yan Jin dengan tegas.

“Dan kamu mengejar Xiao Ou, karena benar- benar menyukainya? Atau itu hanya alasan untuk penyamaranmu?” tanya Detektif Zhao dengan geli.



“Sejujurnya, aku mengejarnya pertama kali bukan karena aku menyukainya,” jawab Yan Jin, mengaku dengan jujur. Lalu dia menghela nafas malas. “Mengapa aku merasa kamu tidak mendengarkan fakta bahwa aku sedang menyamar? Kamu lebih tampak seperti mengintrogasi seorang kriminal.”

“Iyakah?” balas Detektif Zhao. “Itu hanya pikiranmu saja.”

Post a Comment

Previous Post Next Post