Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E17
Saat Yueniang memberitahu kalau
lipan itu sekarang ada di punggungnya, Xi Er tentu ketakutan. Yueniang malah
menertertawainya yang penakut. Dan dengan santai, Yueniang pun menangkap lipan
itu dan memasukkannya ke wadah tertutup. Dia akan memakainya untuk membuat
anggur. Kesenangannya lenyap saat dia teringat kalau dia harusnya membantu Yu
Zhu. Yueniang pun menyuruh Xi Er pergi dan tidak mengganggunya karna dia harus
membantu memasak.
Yueniang bergegas kembali ke
dapur dan memasukkan kayu bakar ke dalam perapian agar api bisa lebih besar.
Sambil Yu Zhu memasak, mereka membahas tuan muda Chen Xi. Dari tingkah Yu Zhu
yang malu-malu, Yueniang sudah tahu kalau Yu Zhu pasti menyukainya. Sambil
mereka berbincang, Yueniang membantu Yu Zhu dengan hal-hal kecil tapi sangat
penting bagi masakan. Seperti merobek daun jeruk dan menggeprek serai.
Mereka tidak sadar kalau
diam-diam, Xi Er memperhatikan mereka. Xi Er tampak sangat tertarik sama
Yueniang yang ceria dan pintar.
Yueniang menggoda Yu Zhu yang
menangis karna gugup pasti karna Xi Er. Yu Zhu menyangkal dan berlasan kalau
itu karna dia ingin membuat masakan yang enak untuk Ny. Chen. Dia pun meminta
Yueniang berhenti menggodanya.
--
Di ruang makan, Zhen Zhu
menyajikan babi pongteh buatannya. Saat Ny. Chen menanyainya, dan dia kesulitan
menjawab, Meiyu diam-diam memberikan kode mengenai jawabannya. (Aish,
benar-benar menjengkelkan!). Guihua dan Xiufeng pun tampak puas karna Zhen Zhu
bisa menjelaskan masakannya dengan baik.
Sekarang saatnya masakan Yu Zhu.
Ah Tao pun segera ke dapur untuk memeriksa. Dan betapa kagetnya dia saat
melihat Yueniang keluar dari kamarnya. Yu Zhu sudah siap memasak dan ingin
segera menghindangkannya, tapi Yueniang melarang dan menyuruhnya memasak lebih
lama lagi. Itu karna Ny. Chen sudah tua dan tidak punya gigi yang kuat, jadi
ayamnya harus lebih lunak agar mudah di kunyah.
Xi Er sudah datang ke ruang
makan. Zhen Zhu langsung heboh meminta Xi Er mencoba masakannya. Xi Er hanya
mencoba sedikit dan memuji rasanya enak. Mereka masih menunggu hidangan Yu Zhu,
tapi Zhen Zhu malah menyuruh tidak usah menunggu lagi. Dia juga bilang kalau Yu
Zhu merusak masakannya dan pasti sedang bersembunyi karna takut. Ny. Chen jadi
nggak enak hati dan meminta Xiufeng memberitahu Yu Zhu untuk tidak usah takut
dan bisa belajar pelan-pelan.
Semua sudah mau bubar, tapi Xi Er
meminta Ny. Chen untuk menunggu sebentar lagi. Dia yakin makanannya akan segera
dihidangkan. Umur panjang, Yu Zhu datang dengan membawa masakannya. Yu Zhu
dengan sopan meminta maaf karna sudah terlambat. Ny. Chen tidak mempermasalahkannya
dan mulai mencoba masakan Yu Zhu.
Yang mencoba pertama adalah Xi
Er. Baru makan sesuap, dia sudah memuji rasanya yang enak! Ekspresinya
menunjukkan kalau rasanya jauh lebih enak daripada babi ponteh Zhen Zhu. Dia
bahkan berkata kalau ini adalah Ayam Keluak yang pernah dimakannya. Ny. Chen
tentu makin semangat dan penasaran. Dan benar saja, dia menyukai masakan Yu
Zhu. Dia juga memuji daging ayamnya yang empuk dan mudah di kunyah oleh orang
tua sepertinya. Dia merasa bangga karna Yu Zhu bijak memikirkan kondisi orang
tua dan tidak hanya terpaku pada resep.
“Yueniang yang mengajariku,” ujar
Yu Zhu.
Begitu nama Yueniang terucap,
wajah Guihua dan Xiufeng langsung tegang. Meiyu menyadari hal itu dan merasa
tidak asing dengan nama itu. Sementara itu, XI Er tampak senang saat tahu gadis
yang disukainya itu bernama Yueniang.
Ny. Chen jadi penasaran karna Yu
Zhu dan Ah Tao memuji Yueniang. Dia ingin bertemu, tapi Guihua langsung bohong
kalau Yueniang adalah pelayan tua di rumah ini. Xi Er tentu bingung karna
Yueniang adalah gadis muda. Yu Zhu pun heran karna nenek dan ibunya berbohong.
Tapi, baik Xi Er ataupun Yu Zhu tidak mengatakan apapun.
--
Setelah acara selesai, Meiyu
mengajak ibunya bicara berdua. Dia ingin memastikan apakah Yueniang yang
dibicarakan adalah anak Juxiang yang waktu itu mereka lempar ke laut. Guihua
membenarkan dan menambahkan kalau Yueniang tampaknya tidak ingat kejadian waktu
itu. Takdir mereka sangat beruntung
karna keduanya selamat. Tapi, Juxiang sudah meninggal karna perbuatan orang
Jepang. Jadi, mereka tidak bersalah apapun.
Meiyu yang sudah dibutakan rasa
cemburu pada Juxiang, bukannya bersyukur karna Yueniang masih hidup, malah
merasa dendam. Dia merasa tidak terima karna selama ini, Sheng selalu
menyebutnya pembunuh padahal ternyata, Juxiang dan Yueniang tidak meninggal
karna perbuatannya. Dia merasa tidak pantas disalahkan. Karna Juxiang,
kehidupan pernikahannya seperti di dalam sekam dan Sheng bahkan menolak
mempunyai anak dengannya. Baginya, baik Juxiang atau Yueniang adalah orang yang
membawa sial untuknya!!!
Meiyu pun mempertanyakan alasan ibunya
membiarkan Yueniang tinggal di sini! Bagaimana jika dia seperti ibunya dan
menghancurkan keluarga Huang?!
Guihua pun menyalahkan tn. Huang
yang merasa kasihan pada Yueniang hingga mau menerimanya. Tapi, tenang saja,
dia akan membalaskan semua penderitaan yang Meiyu rasakan pada Yueniang!
--
Di kamarnya, Yueniang mendengar
nyanyian Da Sha yang meminta makan. Yueniang pun segera keluar membawakan
makanan, tapi dia malah mendapati pelayan pria yang sedang memukuli Da Sha.
Yueniang pun memarahinya. Da Sha datang dengan tubuh penuh luka. Yuening
awalnya mengira kalau pelayan itu memukuli Da Sha sampai terluka begitu, tapi
pelayan menyangkal. Yueniang langsung bisa menebak kalau para preman memukul Da
Sha lagi.
Diam-diam, Xi Er
memperhatikannya. Awalnya, Xi Er mau menemui Yueniang, tapi dia melihat
Yueniang keluar kamar, jadi dia mengikuti diam-diam dari belakang.
Yueniang sangat baik pada Da Sha.
Dia tidak memperlakukan Da Sha dengan jahat walaupun Da Sha bodoh. Makanya, Da
Sha sangat baik pada Yueniang. Bukan hanya memberi makan Da Sha, Yueniang juga
membawanya ke tempat Tabib Zhang (tabib di pinggir jalan) untuk mengobati
lukanya.
Yueniang terlibat perdebatan
panjang dengan tabib Zhang karna tabib Zhang tidak mau mengobati Da Sha jika
tidak diberi uang. Yueniang nggak punya uang. Jadi, terpaksa, dia memberikan
jam tangan Xi Er yang merupakan jaminan pada tabib Zhang sebagai jaminan.
Yueniang bilang akan membayar uang pengobatan dan jika sudah bayar, tabib Zhang
harus mengembalikan jam tangan itu.
Xi Er yang memperhatikannya,
tentu semakin terkesima dengan sifat baik Yueniang. Dia akhirnya menghampiri
Yueniang. Dan masih saja, dia mengetest Yueniang. Dia meminta jam tangannya di
kembalikan karna dia akan membayar hutangnya sekarang. Tentu saja Yueniang
tidak bisa mengembalikannya. Situasi menjadi berbalik dan Xi Er mulai
menyebutnya penipu. Yueniang membantah hal itu dengan tegas. Tapi, dia juga
sadar kalau dia sudah salah.
Xi Er malah semakin berbohong
kalau jam tangan itu adalah milik tuannya. Yueniang lebih terkejut karna sama
saja Xi Er mencuri jam tangan bosnya. Xi Er membantah dan beralasan kalau jam
itu tertinggal dan dia hanya mencobanya sebentar. Dia juga menyombongkan diri
kalau orang-orang bilang dia mirip tuan muda kaya. Yueniang mengejeknya lebih
mirip penipu.
Perdebatan mereka terhenti karna
Yueniang tiba-tiba terpikir sesuatu. Jadi, dia melihat para preman memalak uang
dari pedangan kecil. Yueniang ingin memberi pelajaran pada preman itu dengan
meminta Xi Er berpura-pura menjadi polisi. Niatnya sih ingin menakuti preman
itu agar tidak berani memalak para pedagang lagi. Para preman juga sudah hampir
percaya kalau Xi Er adalah polisi karna dia datang dengan mobil bagus dan
bicaranya juga tegas. Tapi, mereka jadi tidak percaya karna Xi Er terlalu
banyak bicara. Mana ada polisi yang banyak bicara.
Karna sudah ketahuan, Yueniang
langsung kabur meninggalkan Xi Er. Xi Er ditinggal sendirian. Tapi, untunglah
Xi Er bisa menghadapi dua preman itu. Eit, ternyata Yueniang nggak kabur! Dia
kembali lagi sambil membawa tongkat dan memukuli para preman itu.
Xi Er segera membawa Yueniang
masuk ke mobil dan kabur. Sandal Yueniang terlepas, tapi Xi Er memungutnya.
Sandal itu sangat berharga bagi Yueniang, makanya dia panik saat mengira sandal
itu hilang. Dia sangat lega saat Xi Er ternyata memungutnya. Sandal itu adalah
buatan ibunya, Juxiang.
Yueniang kemudian mengomeli Xi Er
karna bicara terlalu banyak hingga ketahuan berbohong. Mereka kembali berdebat.
Tapi, semakin berdebat, Xi Er semakin menyukai Yueniang. Karna, Yueniang tidak
memandang rendah dia yang supir (walaupun itu bohong) dan malah merasa antara
tuan muda dan supir tidak ada bedanya.
Sial sekali, keakraban mereka
berdua itu malah terlihat sama Meiyu.
Xi Er penasaran mengenai hubungan
Yueniang dengan Da Sha hingga Yueniang mau membantunya. Yueniang menjawab kalau
Da Sha bukan siapa-siapanya. Xi Er makin heran, kenapa Yueniang mau membantu Da
Sha?
“Bagaimana jika suatu hari, kau
adalah orang yang terbaring di jalan dengan penuh luka, dan saat seseorang
lewat bilang kepadamu, itu bukan urusannya, dia tak perlu membantumu, lalu kau
akan apa?” jawab Yueniang.
Xi Er semakin terkesan sama Yueniang. Dia pun
tidak mempermasalahkan lagi kalau Yueniang tidak mengembalikan jam tangannya.
Yueniang tidak mau karna jam itu adalah jam tangan ‘tuan muda’ Xi Er.
Meiyu yang memperhatikan, malah
terus bergumam menyebut Yueniang adalah
anak sial. Anak yang membawa kesialan. Benar-benar mulut jahat.
Yueniang kembali menemui tabib
Zhang untuk menebus jam tangan jaminannya. Tapi, waktu dia tiba, tempat itu sudah
sangat ramai dengan para penonton yang menonton pertikaian tabib Zhang dengan
seorang tukang jagal babi, Liu Yidao. Bukan hanya menonton, mereka bahkan
bertaruh siapa yang akan menang. Lebih banyak yang mendukung Liu Yidao.
Alasan perkelahian mereka karna
tabib Zhang tidak bisa menyembuhkan ibu Liu Yidao, jadi Yidao meminta uangnya
dikembalikan. Tapi, tabib Zhang tidak mau. Mereka berdebat dan akhirnya
memutuskan berkelahi. Dan wow, hanya dengan sebuah tinju, Yidao mengalahkan
tabib Zhang. Karna sudah menang, Yidao langsung mengambil jam tangan yang ada
dikotak uang tabib Zhang. Yueniang panik karna tabib Zhang memberikan jam itu
pada Liu Yidao.
Yueniang pun mengejar Liu Yidao
untuk menjelaskan kalau jam itu adalah miliknya. Yidao tidak peduli karna taruhan
mereka tadi adalah jika menang, jam tangan itu akan menjadi miliknya. Yueniang
berusaha membujuk dan bersedia membayar jam tangan itu 5 dollar. Yidao tetap
tidak mau karna dia membayar 10 dollar untuk pengobatan ibunya pada tabib
Zhang. Yueniang jadi kesal karna dia hanya berhutang 5 sen pada tabib Zhang dan
sekarang bersedia membayar 10kali lipat untuk jam itu. Liu Yidao tetap tidak
peduli.
--
Yueniang kembali ke rumah sambil
memikirkan caranya mendapatkan tambahan uang 5 dollar lagi untuk menebus jam tangan
itu dari tangan Liu Yidao. Dia harus mendapatkannya, karna jika tidak, Xi Er
bisa kena hukuman.
Zhen Zhu sudah menunggunya sedari
tadi. Dia marah dan menampar Yueniang. Bukan hanya sekali tapi dua kali.
Alasannya karna Yueniang membantu Yu Zhu membuat Ayam Keluak. Yueniang berusaha
menahan amarahnya dan memilih masuk ke kamar. Tapi, Zhen Zhu masih belum puas
dan mengatainya hanya memanfaatkan Yu Zhu agar Yu Zhu mengatakan hal baik di
depan keluarga Chen. Dia menghina nenek Yueniang, Tian Lan, sebagai pelayan
yang merayu tuannya (tn. Huang –padahal, tn. Huang yang jahat). Dia menghina
ibu Yueniang, Juxiang, yang kabur dan kawin lari dengan orang Jepang. Dan
sekarang, Yueniang sama brengseknya seperti nenek dan ibunya!
Yueniang tentu marah dan tidak bisa
menahan diri lagi. Dia pun menyiram Zhen Zhu dnegan seember air. Zhen Zhu nggak
terima dan mendorong Yueniang dengan penuh amarah. Padahal, dibelakang Yueniang
adalah sumur. Tentu saja, Yueniang pun jatuh ke dalam sumur.
Zhen Zhu sangat ketakutan. Yueniang
masih selamat dan berteriak agar Zhen Zhu menyelamatkannya. Zhen Zhu
benar-benar takut dan malah berujar kalau ini bukan salahnya tapi Yueniang yang
tidak berhati-hati. Yuening di dalam sumur, berteriak menyuruh Zhen Zhu
melemparkan ember ke dalam dan panggil seseorang untuk menariknya.
Zhen Zhu pun segera melakukannya.
Dia sudah mau melemparkan ember bertali yang digunakan untuk menimba, tapi
sebuah tangan menahannya. Tangan Meiyu. Dia tidak mengizinkan Zhen Zhu
menyelamatkan Yueniang. Bukan hanya itu, Meiyu malah menutup sumur dengan papan
penutup. Dia benar-benar mengabaikan teriakan Yueniang. Zhen Zhu juga panik
dengan yang Meiyu lakukan dan berusaha menahannya.
Sementara itu, di dalam rumah,
semuanya sedang sibuk mendengar nyanyian penyanyi yang di undang hingga mereka
tidak mendengar suara ribut di belakang.
Meiyu tidak peduli pada teriakan
Yueniang. Dia tetap menutup sumur sambil bergumam kalau Yueniang membawa nasib
sial dan tidak boleh hidup. Di dalam sumur, Yueniang berusaha mati-matian
bertahan. Dia terus berteriak memohon Zhen Zhu untuk menolongnya. Tapi, dalam
sekejap, sumur tertutup rapat. Sangat gelap.
“Berpura-puralah tidak melihat
apapun,” perintah Meiyu.
Zhen Zhu sangat ketakutan hingga
tidak sanggup menjawab. Tapi, Meiyu memaksanya menjawab.
Sumur sudah tertutup. Suara
teriakan Yueniang pun sedikit teredam. Apalagi, di dapur semua sangat sibuk
memasak. Ah Tao yang mau mengantarkan makan malam, heran karna Yueniang tidak
ada. Tapi, dia hanya mengira kalau Yueniang pergi jalan-jalan. Dia sempat
mencuci muka di depan sumur, tapi dia sama sekali tidak tahu kalau Yueniang ada
di dalam.
--
Zhen Zhu masih sangat ketakutan
dengan kejahatan yang dilakukannya. Makanya, saat bermain kartu dengan Ny. Chen
dan yang lainnya, Zhen Zhu tidak bisa fokus. Begitu permainan berakhir, Meiyu
segera menarik Zhen Zhu untuk bicara berdua.
Meiyu memarahi Zhen Zhu karna
tidak bisa fokus. Zhen Zhu bertanya dengan suara bergetar, apakah Yueniang
masih hidup? Meiyu malah menyuruh Zhen Zhu tidak takut karna yang mati bukan
dia. Zhen Zhu tetap takut kalau Yueniang mati dan menghantuinya. Meiyu malah
memarahinya karna takut sama hantu. Lebih baik, dia takut sama orang yang masih
hidup. Orang yang sudah mati, tidak akan bisa merebut kekasihnya!
Zhen Zhu bingung. Meiyu
menyiramkan api kalau Yueniang tadi bersama Xi Er. Dia juga memberitahu, dulu,
kalau bukan karna Juxiang bisu dan tuli, dia yang akan menikah dengan Sheng,
bukan dia. Dan sekarang, Yueniang tidak bisu, tidak tuli dan sangat mirip seperti
Juxiang. Jika dia merayu Xi Er dan membuat Xi Er jatuh cinta kepadanya, maka
tidak akan ada kesempatan bagi Zhen Zhu. Bagi Meiyu, Yueniang layak untuk mati.
(Apa yang Meiyu lakukan hari ini,
hanya akan menghancurkan Zhen Zhu. Dia akan menjadi semakin jahat, tidak merasa
bersalah dan egois!).
Meiyu benar-benar munafik. Dia
bersikap sejahat itu, tapi di depan Xi Er, dia bersikap seperti orang yang
paling suci. Dia juga seolah menyalahkan Sheng yang mengabaikannya terus. Itu
karna Sheng sudah tiba di Malaka, tapi tidak mau datang ke keluarga Huang dan
malah berkeliaran.
--
Sheng sedang minum di kedai
pinggir jalan. Saat sedang membayar, dia melihat seorang wanita berpakaian
Nyonya yang di usir-usir. Sheng tentu penasaran dan menanyakan sama pelayan.
Pelayan itu memberitahu kalau wanita itu, suka meminta Anggur. Beri dia anggur
dan wanita itu akan menemani. Wanita itu sering muncul tapi tidak ada yang mau
menerimanya. Menurut rumor, saat masa perang, wanita itu dikirim ke rumah
bordir militer dan mendapat penyakit dari Tentara Jepang.
Sheng merasa kasihan dan menyuruh
pelayan itu untuk membawa wanita itu kepadanya. Pelayan itu heran, tapi dia
tetap menemui wanita itu dan menyuruhnya ke tempat Sheng. Wanita itu adalah Yan
Zi. Saat tahu yang memanggilnya adalah Sheng, Yan Zi langsung kabur dan
menyembunyikan dirinya.
Sheng semakin penasaran karna
wanita itu tampak tidak asing. Tapi, saat Sheng mengejarnya, wanita itu
menghilang. Dan secara kebetulan, Xi Er menemukannya dan mengajaknya ke rumah
Keluarga Huang. Sheng menolak. Xi Er bingung, kenapa Sheng menolak padahal
tidak mempunyai masalah dengan keluarga Huang? Sheng mengingatkan kalau Meiyu
dan ibunya melemparkan Juxiang dan Yueniang ke laut. Hal itu sangat kejam dan
pantas menerima hukuman. Dia tidak akan pernah memaafkan mereka.
“Yueniang?” ulang Xi Er. “Ada
pelayang di keluarga Huang yang bernama Yueniang.”
Seruu..lanjuut terus dan xie..xie
ReplyDeleteLanjut.... ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜
ReplyDelete