Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E20


 

Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E20


Untunglah Xi Er berhasil menyakinkan Kak Long. Karna itu, Yueniang berhasil diselamatkan sebelum sempat di apa-apain sama Da Chong dan Ah Wu. Yueniang selamat.

--


Charlie memberitahu Robert kalau dia merasa kecewa karna Sheng berhasil lolos padahal dia ingin membuat Gong terpukul. Robert menyakinkan ayahnya kalau diculiknya Xi Er juga akan menjadi pukulan telak bagi Gong.

“Kali ini, Ayah mau lihat, mana yang lebih penting, nyawa putranya atau jabatan direktur?” ujar Charlie.



Robert heran karna ayahnya begitu ingin menjatuhkan Gong padahal dia yakin kalau ayahnya yang akan menang dalam pemilihan. Tapi, pada dasarnya, Charlie memang jahat. Dia ingin memberikan pukulan telak bagi Gong agar Gong sadar kalau dia tidak akan pernah menang dan tidak akan pernah menentangnya lagi. Tujuannya bukan hanya memnbuat Gong bangkrut tapi juga membuatnya kehilangan putra tunggalnya.

Tanpa hati, dia menyuruh Robert memberitahu preman itu untuk membunuh Xi Er begitu dia mendapatkan uang.

--




Jin Cheng datang terlambat ke tempat Yueniang ditinggalkan. Ketika dia tiba di sana, mereka hanya menemukan Da Sha yang terikat dengan mulut di sekap. (Sebenarnya, Ah Wu harusnya membunuh Da Sha, tapi karna dia sangat takut, dia tidak sempat membunuh Da Sha. Dia keburu kabur karna mendengar suara langkah Jin Cheng dan para anak buahnya).

--



Akhirnya, Da Sha di bawa ke rumah keluarga Huang untuk diinterogasi. Masalahnya, Da Sha sangat shock dengan yang dialaminya tadi sehingga dia tidak mengatakan apapun. Seorang pelayan yang cukup pintar, menyodorkan semangkok makanan pada Da Sha dan membujuknya agar memberitahu semua yang dilihatnya di rumah itu, baru dia akan memberikannya makanan. Walau sudah dibujuk begitu, Da Sha tetap saja bungkam.



Masalah semakin rumit karna Sheng menelpon untuk mencari Xi Er. Jin Cheng terpaksa berbohong kalau Xi Er sedang bicara dengan Ny. Chen. Sayang sekali, Meiyu malah merebut telpon dari Jin Cheng dan jujur kalau Xi Er menghilang. Saat Sheng nggak percaya, Meiyu langsung mematikan telepon. Hal itu membuat Sheng jadi percaya.



Sheng menemui Yanzi yang sudah dirawat. Dia memberitahu kalau dia sudah membuat janji sehingga dokter akan memeriksa kondisi Yanzi besok. Dia menyuruh Yanzi untuk beristirahat dan pamit pergi. Sebelum Sheng pergi, Yanzi menanyakan keadaan Juxiang dan putrinya, Yueniang.



Pertanyaan itu membuat wajah Sheng menjadi sedih. Dia pun memberitahu kalau dia sudah gagal menjaga Juxiang dan Yueniang. Keduanya meninggal di kapal menuju Inggris setelah pemboman Jepang. Mereka saat itu menggunakan kapal terakhir untuk kabur dari Singapura.


Yanzi merasa itu tidak mungkin. Dia pun memberitahu kalau setelah Jepang menduduki Singapura, dia sempat bertemu mereka. Dia memberitahu saat itu menolong Yosuke, Juxiang dan Yueniang yang hampir saja ditangkap tentara Jepang.

--


Karna kondisi Yueniang yang masih lemah, maka Xi Er yang menggendongnya. Dia di bawa oleh para penculik ke sebuah gubuk. Walau tidak diikat, Xi Er tetap nggak bisa kabur karna beberapa orang mengawasinya. Ditambah lagi, kondisi Yueniang yang lemah.

--



Tianbao sudah sangat mengantuk tapi tetap disuruh berjaga hingga ada kabar mengenai Xi Er. Emang dasarnya dia benci sama Xi Er, dia jadinya mengeluh sama Xiufeng. Keluhannya itu membuat Jin Cheng jadi ngamuk dan memukulinya.


Sheng tiba tidak lama kemudian dan ingin tahu apa yang terjadi. Jin Cheng pun menjelaskan kalau Xi Er pergi dengan Yuzhu tapi kemudian, Xi Er menyuruh Yuzhu pulang duluan karna dia masih ada urusan lain. Dan sampai sekarang, Xi Er belum kembali. Mereka juga tidak memberitahu hal ini pada Ny. Chen karna khawatir Ny. Chen akan pingsan.

Meiyu menambahkan kalau Ny. Chen tadi sudah menanyakan mengenai Xi Er. Dia tidak mau tidur sampai Xi Er pulang. Karna itu, ibunya, Zhen Zhu dan Yuzhu sedang bermain ceki dengannya untuk mengalihkan perhatiannya.

tn. Huang juga bilang kalau mereka sudah mengirim orang yang mencari Xi Er, jadi tidak ada yang perlu dicemaskan. Ckckck. Mana bisa begitu. Sheng tentu cemas. Dia tahu kalau Xi Er adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak mungkin pergi tanpa kabar seperti ini. Pasti sesuatu telah terjadi.

--



Xi Er dan Yueniang disekap di gudang. Yueniang awalnya sangat ketakutan karna mengira dirinya sudah diapa-apain tadi, soalnya dia sempat pingsan. Xi Er pun menenangkannya dan berkata bahwa tidak ada apapun yang terjadi. Mereka juga nggak akan mengapa-ngapain Yueniang karna dia sudah bilang kalau Yueniang adalah tunangannya. Yueniang bingung, tapi Xi Er berkata bahwa ceritanya panjang untuk di jelaskan.

--



Sheng pergi ke belakang dan mendapati Ah Tao yang sedang berdoa agar Yueniang dapat kembali dengan selamat. Sheng segera menghampirinya dan menanyakan, apakah Ah Tao tadi menyebut Yueniang ‘nona muda’? Ah Tao dengan cepat menyangkal. Dia sangat gugup. Sheng bisa menyadari itu.



Dia dengan serius bertanya, apakah Yueniang adalah putri Juxiang? Ah  Tao meminta Sheng untuk tidak mempersulitnya karna dia hanyalah pelayan. Dan dia yakin, Sheng adalah orang pintar dan pasti bisa menebaknya. Ucapan Ah Tao sudah menjadi jawaban tersendiri bagi Sheng. Benar, Yueniang adalah putri Juxiang.

“Terimakasih Dewa. Yueniang masih hidup,” ujar Sheng, bahagia.


Sial. Sangat sial. Meiyu ternyata mengikuti dan mendengar. Api kecemburuan dan kebencian semakin membara di hati Meiyu.

--


Untuk memperkeruh suasana, Meiyu memberitahu Xiufeng kalau Sheng sudah tahu mengenai identiats Yueniang. Keduanya takut. Yang mereka inginkan adalah kematian Yueniang sekarang ini. Xiufeng juga nggak yakin kalau Yueniang sudah mati karna saat Jin Cheng ke sana, yang ada hanya Da Sha. Tapi, kondisi Yueniang sudah sangat sekarat saat itu, jadi harusnya dia sudah mati!

Untuk memastikan, Xiufeng bilang akan ke toko peti mati besok karna mungkin saja pria-pria suruhannya waktu itu sudah mengambil mayat Yueniang dan menguburnya.

“Jika dia mati, lebih baik. Kalau tidak, kita dalam masalah,” ujar Meiyu.


Meiyu beneran takut karna ibunya selalu bilang kalau orang rendahan punya 9 nyawa. Jadi, dia takut Yueniang masih hidup dan ada hubungannya dengan Xi Er yang menghilang.

--



Kak Long percaya pada Xi Er. Karna itu, dia menelpon ke nomor rumah keluarga Chen yang diberikan Xi Er dan mencari Gong. Tanpa tedeng aling-aling, dia meminta Gong memberikannya uang 100.000 dollar untuk nyawa Xi Er yang berharga 80.000 dollar dan nyawa calon menantunya (Yueniang) sebesar 20.000 dollar. Gong tentu nggak ngerti.

Kak Long mengira yang tidak Gong mengerti itu mengenai ‘nyawa calon menantu.’ Jadi, dia menjelaskan kalau Xi Er jatuh cinta pada seorang Nyonya. Dia menuntut Gong segera menyiapkannya agar dia segera membebaskan putra dan calon menantunya. Perlahan, Gong pun mulai mengerti arah pembicaraan Kak Long. Tapi, bagaimana dia bisa percaya kalau Long menculik putranya? Long jadi emosi dan berkata akan mengirimkan daun telinga atau jari Xi Er sebagai bukti. Gong panik dan segera berkata tidak perlu dan akan mengirimkannya segera.

Long menyuruh Gong untuk membawa uang itu ke Malaka. Dia akan menghubungi lagi di rumah keluarga Huang. Hal ini jangan dilaporkan ke polisi. Jika dia melihat polisi di sekitar rumahnya, dia akan membunuh Xi Er dan Yueniang, langsung!


Begitu telepon berakhir, Gong segera menelpon ke keluarga Huang utuk memeriksa kebenarannya. Sheng yang mengangkat telepon, memberitahu blak-blakan kalau Xi Er sudah menghilang dari sore. Gong tentu jadi percaya kalau tadi adalah telepon dari penculik Xi Er. Sheng terkejut dan meminta abangnya untuk berhati-hati karna mungkin saja ini terkait pencalonannya sebagai Direktur Kamar Dagang.


Selesai teleponan, dia memberitahu apa yang Gong sampaikan. Penculik menelpon dan meminta tebusan 100.000 dollar. Jin Cheng teriak kaget karna uang itu sangat besar. Sheng memberitahu kalau abangnya bilang akan mengumpulkannya dan setelah sudah terkumpul, dia akan segera kemari. Gong juga meminta agar masalah ini tidak sampai ke telinga Ny. Chen.

Sheng juga meminta Jin Cheng memanggil seseorang di kepolisian yang dikenalnya. Jin Cheng menjawab kaalu dia mengenal tn. Qiang, seorang anggota polisi yang juga kenal baik dengan preman di sini.

--



Xi Er menyuapi Yueniang bubur. Yueniang masih bingung dengan situasi yang mereka alami. Xi Er menjelaskan kalau mereka diculik dan akan meminta tebusan. Yueniang makin bingung karna dia hanya pelayan dan Xi Er hanya supir. Xi Er pun beralasan kalau mungkin saja dia hanya salah dengar karna belum makan dan minum. Yueniang jadi khawatir dan menyuruh Xi Er untuk makan bubur. Xi Er menolak karna dia susah payah memohon mendapatkan setengah mangkok bubur ini demi Yueniang.


Yueniang kemudian menanyakan, gimana caranya Xi Er bisa menemukannya? Xi Er menjawab kalau seseorang menyerangnya dan mendorongnya ke rumah yang penuh kotoran burung walet, lalu dia pun menemukan Yueniang. Mendengar cerita itu, Yueniang langsung teringat sama Da Sha. Dimana Da Sha?

Xi Er mulai menanyakan, kenapa Da Sha bisa bersama Yueniang? Yueniang pun nggak tahu. Ingatan terakhirnya adalah saat dia jatuh ke sumur. Dan saat siuman, dia sudah berada di rumah itu. Kalau bukan karna Da Sha, dia sudah mati.

“Kau jatuh ke sumur tiga hari lalu,” beritahu Xi Er.

Yueniang terkejut karna rasanya seperti baru terjadi. Dia mulai menangis, teringat ketakutannya saat terjatuh ke dalam sumur dan ditinggalkan dalam kegelapan. Dia tidak bisa bernafas dan tidak ada satupun yang mendengarkan teriakannya. Dan entah siapa yang telah menyelamatkannya.

“Jangan banyak dipikirkan. Yang terpenting sekarang, kau pulihkan tenagamu dulu. Karna kita harus memikirkan rencana pelarian,” hibur Xi Er sembari menyeka air mata Yueniang.

Yueniang pun menjadi lebih bersemangat. Dia harus sehat dan kembali dengan selamat agar bisa bertemu neneknya.

--


Semua anggota keluarga Huang dan Sheng berusaha keras menemani Ny. Chen dan mengalihkan pikirannya dari Xi Er. Sheng juga berbohong kalau Xi Er sudah pulang ke Singapura karna ada hal mendesak yang harus di tangani.


Ny. Chen tidak bodoh sama sekali. Dia memanggil Meiyu ke kamarnya dan menginterogasinya agar memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tahu ada sesautu yang terjadi karna semua orang menemaninya dan Sheng bahkan datang kemari. Semuanya ada kecuali Xi Er.

Meiyu berbohong! Dia bilang kalau Xi Er mau mengunjungi pelayan yang jatuh ke sumru dan mengajak Yu Zhu juga. Tapi, rumah pelayan itu sangat jauh. Yu Zhu pun pulang untuk meminta izin terlebih dahulu. Tapi, Xi Er masuk ke mobil dan pergi.


Ny. Chen percaya pada kebohongan Meiyu. Dia sudah salah menilai Meiyu karna mengiranya sebagai orang yang sangat baik dan tulus.

--


tn. Qiang tiba dengan para anggotanya walaupun sudah larut malam. Jin Cheng langsung memperkenalkan tn. Qiang dengan Sheng. Sheng pun memberitahu duduk permasalahannya mengenai keponakannya yang hilang dan penculik meminta tebusan.

--


Suasana hati kak Long sangat baik karna akan segera kaya. Dia memerintahkan seorang anak buahnya untuk mengawasi rumah keluarga Huang dan laporkan padanya jika melihat sesuatu.


Kesenangannya mendadak lenyap saat tahu kalau anak buahnya tidak membunuh Da Sha. Ah Wu memberitahu alasannya kalau saat itu tiba-tiba ada orang yang datang, jadi dia langsung kabur. Kak Long sangat marah karna masalah ini baru diberitahu padanya! Da Sha itu mengenali mereka dan jika dia buka mulut, mereka semua akan mati !

Da Chong tetap tenang karna Da Sha kan cacat mental, jadi tidak akan ada yang mendengarkannya!! Kak Long beneran kesal dengan kebodohan mereka. Yang mereka culik saat ini adalah putra pengusaha kaya di Singapura. Dan jika mereka ketahuan sedikit saja, semua pistol akan mengarah ke mereka! Kita akan langsung dibunuh!

--


Ah Tao tidak tega melihat Da Sha yang masih diikat dan dibiarkan kelaparan. Dia pun menyuapi Da Sha semangkok nasi. Da Sha sangat kelaparan hingga dia makan dengan sangat lahap. Sambil menyuapi Da Sha, Ah Tao membahas mengenai Yueniang.



Tidak di sangka, Da Sha memberikan respon. Dia berujar : “Gatchaaa!” sambil menunjukkan gerakan menggorok leher. Itu adalah hal yang kak Long lakukan tadi saat memberikan perintah membunuh.



Ah Tao segera menyampaikan ucapan Da Sha. Tapi, dia malah mendapat amarah dari Jincheng yang mengira itu hanya omongan asal. tn. Qiang memberitahu kalau kata itu adalah petunjuk penting. Itu adalah kata yang sering di ucapkan Long.

--




Esok harinya,

Kak Long sangat panik sehingga dia membawa Xi Er dan Yueniang pindah ke tempat persembunyian yang baru. Xi Er lagi-lagi menggendong Yueniang. Yueniang merasa sangat bersalah karna dari malam kemarin Xi Er sudah menggendongnya. Dia meminta pada kak Long agar beristirahat, tapi kak Long tidak mau karna mereka harus segera kabur. Anak buahnya yang kemarin diutus mengawasi keluarga Huang pun melaporkan kalau tn. Qiang bilang akan menghancurkan semua markas mereka.


Kak Long segera merasa sangat tersudut. Dia juga sebenarnya tidak punya tempat tujuan mau kabur kemana. Xi Er memanfaatkan situasi dengan menyuruh mereka menyerahkan diri. Kalau nggak mau, lepaskan saja mereka sekarang dan mereka akan bilang pada tn. Qiang kalau kami hanya tersesat dan tidak diculik. Dia akan mengaku kalau tidak ada hubungan apapun dengan kak Long. Sesederhana itu.

Kak Long tertawa ngakak mendengar saran Xi Er. Bukan karna menerima saran itu, tapi marah karna Xi Er memberikan saran seperti itu. Apa dia mengira kalau dia sebodoh itu? Dia tidak akan melepaskan Xi Er. Lagipula, ada seseorang yang menginginkan nyawa Xi Er, jadi walaupun dia melepaskan mereka, Xi Er akan tetap terbunuh!

Xi Er lebih mengkhawatirkan kondisi Yueniang daripada dirinya sendiri. Yueniang juga udah pasrah saja. Dia malah membahas hutang jam tangannya dan berkata akan membayar hutang itu dikehidupan selanjutnya jika dia mati sekarang. Xi Er tentu memarahinya karna mereka tidak akan mati!

--


Gong sudah tiba di Malaka. Jin Cheng memberitahu petunjuk yang mereka dapatkan mengenai Long. Dan sekarang ini, tn. Qiang sedang mencari jejaknya. Dia pun menyuruh Gong untuk beristirahat dulu.


Saat Jin Cheng pergi ke belakang, Gong memberitahu Sheng hal aneh yang dikatakan penculik. Penculik itu bilang 100.000 dollar itu untuk tebusan Xi Er dan juga tunangannya. Siapa tunangan yang dimaksud? Di dalam hatinya, Sheng menebak kalau itu pasti Yueniang. Dia yakin kalau Xi Er berusaha melindungi Yueniang.

“Anak pintar,” gumam Sheng, tanpa sadar.

“Apa yang kau bicarakan? Apa yang anak pintar?”



“Kak, kurasa Xi Er sedang menggunakan metode penipuan dari ‘Seni Berperang’ karya Sun Tzu untuk membingungkan penculik. Tenang saja. Xi Er pintar, dia akan baik-baik saja.”

Gong mengemukakan kecurigaannya kalau penculikan ini mungkin terkait dengan pencalonannya sebagai Direktur. Pemikirannya sama seperti Sheng. Sheng pun memberitahu kalau seseorang berusaha melukainya, tapi dia beruntung lolos. Semua itu membuat Gong mengambil kesimpulan kalau targetnya adalah dia!

--




Jauh dari keramaian kota, di tengah lingkungan yang sepi, di sanalah Liu Yidao tinggal bersama ibunya. Rumahnya sangat berantakan, kotor dan tidak terawat. Ibunya terbaring sakit di tempat tidur. Liu Yidao ini sangat patuh sama ibunya.



Kak Long yang sudah tidak punya tempat pelarian lagi, memutuskan untuk bersembunyi di tempat Liu Yidao. Dia menagih hutang budi Liu Yidao. Liu Yidao adalah pria yang menepati janji, jadi dia membantu mereka tanpa bertanya apapun.


Xi Er dan Yueniang pun dikurung di gudang. Xi Er selalu saja memanggil Yueniang dengan panggilan : ‘sup ayam’. Yueniang jadi kesal karna itu membuatnya menjadi lapar. Xi Er malah membuat janji akan mentraktir Yueniang sup ayam jika mereka bebas.


Yueniang masih bingung dengan alasan mereka diculik karna sampai sekarang Xi Er belum menjelaskannya Xi Er masih belum mau mengakui identitasnya dan malah berbohong kalau mungkin saja para penculik itu salah mengenalinya sebagai ‘tuan muda.’ Xi Er benar-benar khawatir dengan kondisi Yueniang yang lemah dan terus saja hilang kesadaran, jadi, dia selalu mengajaknya bicara.

--



Di kediaman keluarga Huang.

Semua sangat cemas menunggu laporan tn. Qiang. Akhirnya, telepon pun berdering. Semua udah harap cemas. Eh, yang menelpon ternyata Meiyu. Meiyu menyampaikan kalau Ny. Chen dan yang lainnya sudah tiba di tempat ibu mertuanya (ibu Xiufeng). Gong pun berterimakasih karna tn. Huang sudah membantu menyembunyikan masalah ini dari Ny. Chen.

Sheng mengemukan sesuatu hal yang menurutnya aneh. Keberadaan Xi Er dan Sheng di Melaka, harusnya hanya diketahui oleh keluarga mereka saja (Chen dan Huang). Tapi, kenapa penculik bisa tahu? Jin Cheng menuduh kalau Sheng curiga ada orang dalam.



Wajah Tianbao menegang. tn. Huang juga curiga pada cucunya itu. Jadi, dia menanyakan, apakah pagi ini dia ada menelpon Robert Zhang? Tianbao membenarkan. Tn. Huang menanyakan apa yang dia katakan?! Tianbao menjawab kalau dia bilang ada hal mendesak terjadi di rumah, jadi tidak bisa pergi ke klub polo.



Jin Cheng masih belum mengerti kenapa tiba-tiba ayahnya menanyakan mengenai Robert Zhang? tn. Huang dengan amarah menjelaskan maksud Sheng yang artinya semua peristiwa ini adalah ulah Charlie Zhang dan putranya. Sheng membenarkan. Gong menegurnya karna tidak ada bukti, jadi jangan dibicarakan lagi.


Sheng dan Gong bersitegang. Untungnya, Gong bisa menenangkan Sheng. Sheng pun memilih pergi keluar untuk mencari petunjuk daripada hanya diam di sana.

--


tn. Huang mengajak Jin Cheng dan Tianbao bicara dikamarnya. tn. Huang sangat marah dan menegur Tianbao. Jin Cheng dan Tianbao masih saja tidak mengerti dan malah menanyakan alasan tn. Huang marah. Huft. tn. Huang pun harus menjelaskan alasan kemarahannya pada mereka. Ampun dah!! Jadi, sudah jelas keluarga Chen mencurigai keterlibatan Charlie Zhang dalam masalah ini, tapi Tianbao malah masih terang-terangan menelepon Robert Zhang. Kecurigaan Sheng barusan tadi, pasti karna dia mendengar Tianbao yang menghubungi Robert, putra Charlie!


“Apa karna itu Ayah langsung bertindak tadi?” tanya Jin Cheng, baru sadar.

“Dia curiga, tentu saja Ayah harus bertindak!”

Tianbao masih mau membela diri. tn. Huang nggak bodoh seperti Jin Cheng, dan bisa tahu kalau kedatangan Xi Er dengan Sheng ke Melaka, pasti Tianbao beritahukan pada Robert (Asli, sepertinya, tn. Huang ini nggak bodoh. Tapi, dia terlalu takut sama Guihua sehingga dia menutup mata atas perlakuan yang Guihua berikan pada Tian Lan, Juxiang dan Yueniang. Dia memilih berpura-pura tidak tahu apapun). Tianbao menyangkal dengan alasan, tidak ingat.


tn. Huang sangat sangat emosi. Dia mulai membandingkan Tianbao dengan Xi Er. Padahal, Xi Er hanya sedikit lebih tua tapi sudah membantu bisnis orangtuanya. Sementara Tianbao hanya berbuat onar.

“Tidak ada penerus dalam keluarga Huang,” keluh tn Huang.

Tianbao jadi marah karna diremehkan. Dia tidak suka dibandingkan dengan Xi Er. Menurutnya, dia bisa lebih hebat dari Xi Er.

--




Xi Er terus berteriak agar diberi makan. Dia meminta Yueniang untuk bertahan. Mereka juga akhirnya saling bertukar nama. Xi Er berpura-pura heran karna setaunya Yueniang adalah nama pelayan tua. Dia pun menjelaskan kalau saat ny. Chen menanyakan siapa Yueniang yang membantu Yu Zhu memasak, Guihua menjawab kalau itu pelayan tua. Ah, Xi Er sengaja bertanya untuk memancing Yueniang bercerita.

Yueniang tidak terpancing dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Dia balik menanyakan identitas Xi Er. Xi Er pun berbohong kalau namanya adalah Niu Zai.

--



Liu Yidao menyiapkan makanan untuk ibunya dan para tamu. Dia benar-benar memasak dengan asal-asalan. Kondisi dapurnya pun sangat kotor. Da Chong dan Ah Wu saja merasa jijik karna melihat ada kecoak di dapur. Apalagi, Liu Yidao asal membuang sampah makanan dilantai.



Selesai memasak, Liu Yidao membawa ibunya ke meja makan untuk makan bersama. Ibu Liu Yidao walau tua, tapi jauh lebih tegas dan menyeramkan daripada Liu Yidao. Dia menanyakan identitas mereka. Liu Yidao pun menjelaskan kalau dia hanya membantu mereka sebagai bentuk balas budi.



Liu Yidao juga menanyakan Xi Er dan Yueniang yang tidak dibawa keluar untuk makan. Maka, kak Long segera memerintahkan Da Chong dan Ah Wu untuk membawa keduanya ikut makan bersama.

 

1 Comments

Previous Post Next Post