Sinopsis
C-Drama : The Little Nyonya E20
Untunglah
Xi Er berhasil menyakinkan Kak Long. Karna itu, Yueniang berhasil diselamatkan
sebelum sempat di apa-apain sama Da Chong dan Ah Wu. Yueniang selamat.
--
Charlie
memberitahu Robert kalau dia merasa kecewa karna Sheng berhasil lolos padahal
dia ingin membuat Gong terpukul. Robert menyakinkan ayahnya kalau diculiknya Xi
Er juga akan menjadi pukulan telak bagi Gong.
“Kali
ini, Ayah mau lihat, mana yang lebih penting, nyawa putranya atau jabatan
direktur?” ujar Charlie.
Robert
heran karna ayahnya begitu ingin menjatuhkan Gong padahal dia yakin kalau
ayahnya yang akan menang dalam pemilihan. Tapi, pada dasarnya, Charlie memang
jahat. Dia ingin memberikan pukulan telak bagi Gong agar Gong sadar kalau dia
tidak akan pernah menang dan tidak akan pernah menentangnya lagi. Tujuannya
bukan hanya memnbuat Gong bangkrut tapi juga membuatnya kehilangan putra
tunggalnya.
Tanpa
hati, dia menyuruh Robert memberitahu preman itu untuk membunuh Xi Er begitu
dia mendapatkan uang.
--
Jin
Cheng datang terlambat ke tempat Yueniang ditinggalkan. Ketika dia tiba di
sana, mereka hanya menemukan Da Sha yang terikat dengan mulut di sekap.
(Sebenarnya, Ah Wu harusnya membunuh Da Sha, tapi karna dia sangat takut, dia
tidak sempat membunuh Da Sha. Dia keburu kabur karna mendengar suara langkah
Jin Cheng dan para anak buahnya).
--
Akhirnya,
Da Sha di bawa ke rumah keluarga Huang untuk diinterogasi. Masalahnya, Da Sha
sangat shock dengan yang dialaminya tadi sehingga dia tidak mengatakan apapun. Seorang
pelayan yang cukup pintar, menyodorkan semangkok makanan pada Da Sha dan
membujuknya agar memberitahu semua yang dilihatnya di rumah itu, baru dia akan
memberikannya makanan. Walau sudah dibujuk begitu, Da Sha tetap saja bungkam.
Masalah
semakin rumit karna Sheng menelpon untuk mencari Xi Er. Jin Cheng terpaksa
berbohong kalau Xi Er sedang bicara dengan Ny. Chen. Sayang sekali, Meiyu malah
merebut telpon dari Jin Cheng dan jujur kalau Xi Er menghilang. Saat Sheng
nggak percaya, Meiyu langsung mematikan telepon. Hal itu membuat Sheng jadi
percaya.
Sheng
menemui Yanzi yang sudah dirawat. Dia memberitahu kalau dia sudah membuat janji
sehingga dokter akan memeriksa kondisi Yanzi besok. Dia menyuruh Yanzi untuk
beristirahat dan pamit pergi. Sebelum Sheng pergi, Yanzi menanyakan keadaan
Juxiang dan putrinya, Yueniang.
Pertanyaan
itu membuat wajah Sheng menjadi sedih. Dia pun memberitahu kalau dia sudah
gagal menjaga Juxiang dan Yueniang. Keduanya meninggal di kapal menuju Inggris
setelah pemboman Jepang. Mereka saat itu menggunakan kapal terakhir untuk kabur
dari Singapura.
Yanzi
merasa itu tidak mungkin. Dia pun memberitahu kalau setelah Jepang menduduki
Singapura, dia sempat bertemu mereka. Dia memberitahu saat itu menolong Yosuke,
Juxiang dan Yueniang yang hampir saja ditangkap tentara Jepang.
--
Karna
kondisi Yueniang yang masih lemah, maka Xi Er yang menggendongnya. Dia di bawa
oleh para penculik ke sebuah gubuk. Walau tidak diikat, Xi Er tetap nggak bisa
kabur karna beberapa orang mengawasinya. Ditambah lagi, kondisi Yueniang yang
lemah.
--
Tianbao
sudah sangat mengantuk tapi tetap disuruh berjaga hingga ada kabar mengenai Xi
Er. Emang dasarnya dia benci sama Xi Er, dia jadinya mengeluh sama Xiufeng.
Keluhannya itu membuat Jin Cheng jadi ngamuk dan memukulinya.
Sheng
tiba tidak lama kemudian dan ingin tahu apa yang terjadi. Jin Cheng pun
menjelaskan kalau Xi Er pergi dengan Yuzhu tapi kemudian, Xi Er menyuruh Yuzhu
pulang duluan karna dia masih ada urusan lain. Dan sampai sekarang, Xi Er belum
kembali. Mereka juga tidak memberitahu hal ini pada Ny. Chen karna khawatir Ny.
Chen akan pingsan.
Meiyu
menambahkan kalau Ny. Chen tadi sudah menanyakan mengenai Xi Er. Dia tidak mau
tidur sampai Xi Er pulang. Karna itu, ibunya, Zhen Zhu dan Yuzhu sedang bermain
ceki dengannya untuk mengalihkan perhatiannya.
tn.
Huang juga bilang kalau mereka sudah mengirim orang yang mencari Xi Er, jadi
tidak ada yang perlu dicemaskan. Ckckck. Mana bisa begitu. Sheng tentu cemas.
Dia tahu kalau Xi Er adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak mungkin
pergi tanpa kabar seperti ini. Pasti sesuatu telah terjadi.
--
Xi
Er dan Yueniang disekap di gudang. Yueniang awalnya sangat ketakutan karna
mengira dirinya sudah diapa-apain tadi, soalnya dia sempat pingsan. Xi Er pun
menenangkannya dan berkata bahwa tidak ada apapun yang terjadi. Mereka juga
nggak akan mengapa-ngapain Yueniang karna dia sudah bilang kalau Yueniang
adalah tunangannya. Yueniang bingung, tapi Xi Er berkata bahwa ceritanya
panjang untuk di jelaskan.
--
Sheng
pergi ke belakang dan mendapati Ah Tao yang sedang berdoa agar Yueniang dapat
kembali dengan selamat. Sheng segera menghampirinya dan menanyakan, apakah Ah
Tao tadi menyebut Yueniang ‘nona muda’? Ah Tao dengan cepat menyangkal. Dia
sangat gugup. Sheng bisa menyadari itu.
Dia
dengan serius bertanya, apakah Yueniang adalah putri Juxiang? Ah Tao meminta Sheng untuk tidak mempersulitnya
karna dia hanyalah pelayan. Dan dia yakin, Sheng adalah orang pintar dan pasti
bisa menebaknya. Ucapan Ah Tao sudah menjadi jawaban tersendiri bagi Sheng.
Benar, Yueniang adalah putri Juxiang.
“Terimakasih
Dewa. Yueniang masih hidup,” ujar Sheng, bahagia.
Sial.
Sangat sial. Meiyu ternyata mengikuti dan mendengar. Api kecemburuan dan
kebencian semakin membara di hati Meiyu.
--
Untuk
memperkeruh suasana, Meiyu memberitahu Xiufeng kalau Sheng sudah tahu mengenai
identiats Yueniang. Keduanya takut. Yang mereka inginkan adalah kematian
Yueniang sekarang ini. Xiufeng juga nggak yakin kalau Yueniang sudah mati karna
saat Jin Cheng ke sana, yang ada hanya Da Sha. Tapi, kondisi Yueniang sudah
sangat sekarat saat itu, jadi harusnya dia sudah mati!
Untuk
memastikan, Xiufeng bilang akan ke toko peti mati besok karna mungkin saja
pria-pria suruhannya waktu itu sudah mengambil mayat Yueniang dan menguburnya.
“Jika
dia mati, lebih baik. Kalau tidak, kita dalam masalah,” ujar Meiyu.
Meiyu
beneran takut karna ibunya selalu bilang kalau orang rendahan punya 9 nyawa.
Jadi, dia takut Yueniang masih hidup dan ada hubungannya dengan Xi Er yang
menghilang.
--
Kak
Long percaya pada Xi Er. Karna itu, dia menelpon ke nomor rumah keluarga Chen
yang diberikan Xi Er dan mencari Gong. Tanpa tedeng aling-aling, dia meminta
Gong memberikannya uang 100.000 dollar untuk nyawa Xi Er yang berharga 80.000
dollar dan nyawa calon menantunya (Yueniang) sebesar 20.000 dollar. Gong tentu
nggak ngerti.
Kak
Long mengira yang tidak Gong mengerti itu mengenai ‘nyawa calon menantu.’ Jadi,
dia menjelaskan kalau Xi Er jatuh cinta pada seorang Nyonya. Dia menuntut Gong
segera menyiapkannya agar dia segera membebaskan putra dan calon menantunya.
Perlahan, Gong pun mulai mengerti arah pembicaraan Kak Long. Tapi, bagaimana
dia bisa percaya kalau Long menculik putranya? Long jadi emosi dan berkata akan
mengirimkan daun telinga atau jari Xi Er sebagai bukti. Gong panik dan segera
berkata tidak perlu dan akan mengirimkannya segera.
Long
menyuruh Gong untuk membawa uang itu ke Malaka. Dia akan menghubungi lagi di
rumah keluarga Huang. Hal ini jangan dilaporkan ke polisi. Jika dia melihat
polisi di sekitar rumahnya, dia akan membunuh Xi Er dan Yueniang, langsung!
Begitu
telepon berakhir, Gong segera menelpon ke keluarga Huang utuk memeriksa
kebenarannya. Sheng yang mengangkat telepon, memberitahu blak-blakan kalau Xi
Er sudah menghilang dari sore. Gong tentu jadi percaya kalau tadi adalah
telepon dari penculik Xi Er. Sheng terkejut dan meminta abangnya untuk
berhati-hati karna mungkin saja ini terkait pencalonannya sebagai Direktur
Kamar Dagang.
Selesai
teleponan, dia memberitahu apa yang Gong sampaikan. Penculik menelpon dan
meminta tebusan 100.000 dollar. Jin Cheng teriak kaget karna uang itu sangat
besar. Sheng memberitahu kalau abangnya bilang akan mengumpulkannya dan setelah
sudah terkumpul, dia akan segera kemari. Gong juga meminta agar masalah ini
tidak sampai ke telinga Ny. Chen.
Sheng
juga meminta Jin Cheng memanggil seseorang di kepolisian yang dikenalnya. Jin
Cheng menjawab kaalu dia mengenal tn. Qiang, seorang anggota polisi yang juga
kenal baik dengan preman di sini.
--
Xi
Er menyuapi Yueniang bubur. Yueniang masih bingung dengan situasi yang mereka
alami. Xi Er menjelaskan kalau mereka diculik dan akan meminta tebusan.
Yueniang makin bingung karna dia hanya pelayan dan Xi Er hanya supir. Xi Er pun
beralasan kalau mungkin saja dia hanya salah dengar karna belum makan dan
minum. Yueniang jadi khawatir dan menyuruh Xi Er untuk makan bubur. Xi Er
menolak karna dia susah payah memohon mendapatkan setengah mangkok bubur ini
demi Yueniang.
Yueniang
kemudian menanyakan, gimana caranya Xi Er bisa menemukannya? Xi Er menjawab
kalau seseorang menyerangnya dan mendorongnya ke rumah yang penuh kotoran
burung walet, lalu dia pun menemukan Yueniang. Mendengar cerita itu, Yueniang
langsung teringat sama Da Sha. Dimana Da Sha?
Xi
Er mulai menanyakan, kenapa Da Sha bisa bersama Yueniang? Yueniang pun nggak
tahu. Ingatan terakhirnya adalah saat dia jatuh ke sumur. Dan saat siuman, dia
sudah berada di rumah itu. Kalau bukan karna Da Sha, dia sudah mati.
“Kau
jatuh ke sumur tiga hari lalu,” beritahu Xi Er.
Yueniang
terkejut karna rasanya seperti baru terjadi. Dia mulai menangis, teringat
ketakutannya saat terjatuh ke dalam sumur dan ditinggalkan dalam kegelapan. Dia
tidak bisa bernafas dan tidak ada satupun yang mendengarkan teriakannya. Dan
entah siapa yang telah menyelamatkannya.
“Jangan
banyak dipikirkan. Yang terpenting sekarang, kau pulihkan tenagamu dulu. Karna
kita harus memikirkan rencana pelarian,” hibur Xi Er sembari menyeka air mata
Yueniang.
Yueniang
pun menjadi lebih bersemangat. Dia harus sehat dan kembali dengan selamat agar
bisa bertemu neneknya.
--
Semua
anggota keluarga Huang dan Sheng berusaha keras menemani Ny. Chen dan
mengalihkan pikirannya dari Xi Er. Sheng juga berbohong kalau Xi Er sudah
pulang ke Singapura karna ada hal mendesak yang harus di tangani.
Ny.
Chen tidak bodoh sama sekali. Dia memanggil Meiyu ke kamarnya dan
menginterogasinya agar memberitahu apa yang sebenarnya terjadi. Dia tahu ada
sesautu yang terjadi karna semua orang menemaninya dan Sheng bahkan datang
kemari. Semuanya ada kecuali Xi Er.
Meiyu
berbohong! Dia bilang kalau Xi Er mau mengunjungi pelayan yang jatuh ke sumru
dan mengajak Yu Zhu juga. Tapi, rumah pelayan itu sangat jauh. Yu Zhu pun
pulang untuk meminta izin terlebih dahulu. Tapi, Xi Er masuk ke mobil dan
pergi.
Ny.
Chen percaya pada kebohongan Meiyu. Dia sudah salah menilai Meiyu karna
mengiranya sebagai orang yang sangat baik dan tulus.
--
tn.
Qiang tiba dengan para anggotanya walaupun sudah larut malam. Jin Cheng
langsung memperkenalkan tn. Qiang dengan Sheng. Sheng pun memberitahu duduk
permasalahannya mengenai keponakannya yang hilang dan penculik meminta tebusan.
--
Suasana
hati kak Long sangat baik karna akan segera kaya. Dia memerintahkan seorang
anak buahnya untuk mengawasi rumah keluarga Huang dan laporkan padanya jika
melihat sesuatu.
Kesenangannya
mendadak lenyap saat tahu kalau anak buahnya tidak membunuh Da Sha. Ah Wu
memberitahu alasannya kalau saat itu tiba-tiba ada orang yang datang, jadi dia
langsung kabur. Kak Long sangat marah karna masalah ini baru diberitahu
padanya! Da Sha itu mengenali mereka dan jika dia buka mulut, mereka semua akan
mati !
Da
Chong tetap tenang karna Da Sha kan cacat mental, jadi tidak akan ada yang
mendengarkannya!! Kak Long beneran kesal dengan kebodohan mereka. Yang mereka
culik saat ini adalah putra pengusaha kaya di Singapura. Dan jika mereka
ketahuan sedikit saja, semua pistol akan mengarah ke mereka! Kita akan langsung
dibunuh!
--
Ah
Tao tidak tega melihat Da Sha yang masih diikat dan dibiarkan kelaparan. Dia
pun menyuapi Da Sha semangkok nasi. Da Sha sangat kelaparan hingga dia makan
dengan sangat lahap. Sambil menyuapi Da Sha, Ah Tao membahas mengenai Yueniang.
Tidak
di sangka, Da Sha memberikan respon. Dia berujar : “Gatchaaa!” sambil
menunjukkan gerakan menggorok leher. Itu adalah hal yang kak Long lakukan tadi
saat memberikan perintah membunuh.
Ah
Tao segera menyampaikan ucapan Da Sha. Tapi, dia malah mendapat amarah dari
Jincheng yang mengira itu hanya omongan asal. tn. Qiang memberitahu kalau kata
itu adalah petunjuk penting. Itu adalah kata yang sering di ucapkan Long.
--
Esok
harinya,
Kak
Long sangat panik sehingga dia membawa Xi Er dan Yueniang pindah ke tempat
persembunyian yang baru. Xi Er lagi-lagi menggendong Yueniang. Yueniang merasa
sangat bersalah karna dari malam kemarin Xi Er sudah menggendongnya. Dia
meminta pada kak Long agar beristirahat, tapi kak Long tidak mau karna mereka
harus segera kabur. Anak buahnya yang kemarin diutus mengawasi keluarga Huang
pun melaporkan kalau tn. Qiang bilang akan menghancurkan semua markas mereka.
Kak
Long segera merasa sangat tersudut. Dia juga sebenarnya tidak punya tempat
tujuan mau kabur kemana. Xi Er memanfaatkan situasi dengan menyuruh mereka
menyerahkan diri. Kalau nggak mau, lepaskan saja mereka sekarang dan mereka
akan bilang pada tn. Qiang kalau kami hanya tersesat dan tidak diculik. Dia
akan mengaku kalau tidak ada hubungan apapun dengan kak Long. Sesederhana itu.
Kak
Long tertawa ngakak mendengar saran Xi Er. Bukan karna menerima saran itu, tapi
marah karna Xi Er memberikan saran seperti itu. Apa dia mengira kalau dia
sebodoh itu? Dia tidak akan melepaskan Xi Er. Lagipula, ada seseorang yang
menginginkan nyawa Xi Er, jadi walaupun dia melepaskan mereka, Xi Er akan tetap
terbunuh!
Xi
Er lebih mengkhawatirkan kondisi Yueniang daripada dirinya sendiri. Yueniang
juga udah pasrah saja. Dia malah membahas hutang jam tangannya dan berkata akan
membayar hutang itu dikehidupan selanjutnya jika dia mati sekarang. Xi Er tentu
memarahinya karna mereka tidak akan mati!
--
Gong
sudah tiba di Malaka. Jin Cheng memberitahu petunjuk yang mereka dapatkan
mengenai Long. Dan sekarang ini, tn. Qiang sedang mencari jejaknya. Dia pun
menyuruh Gong untuk beristirahat dulu.
Saat
Jin Cheng pergi ke belakang, Gong memberitahu Sheng hal aneh yang dikatakan
penculik. Penculik itu bilang 100.000 dollar itu untuk tebusan Xi Er dan juga
tunangannya. Siapa tunangan yang dimaksud? Di dalam hatinya, Sheng menebak
kalau itu pasti Yueniang. Dia yakin kalau Xi Er berusaha melindungi Yueniang.
“Anak
pintar,” gumam Sheng, tanpa sadar.
“Apa
yang kau bicarakan? Apa yang anak pintar?”
“Kak,
kurasa Xi Er sedang menggunakan metode penipuan dari ‘Seni Berperang’ karya Sun
Tzu untuk membingungkan penculik. Tenang saja. Xi Er pintar, dia akan baik-baik
saja.”
Gong
mengemukakan kecurigaannya kalau penculikan ini mungkin terkait dengan pencalonannya
sebagai Direktur. Pemikirannya sama seperti Sheng. Sheng pun memberitahu kalau
seseorang berusaha melukainya, tapi dia beruntung lolos. Semua itu membuat Gong
mengambil kesimpulan kalau targetnya adalah dia!
--
Jauh
dari keramaian kota, di tengah lingkungan yang sepi, di sanalah Liu Yidao
tinggal bersama ibunya. Rumahnya sangat berantakan, kotor dan tidak terawat.
Ibunya terbaring sakit di tempat tidur. Liu Yidao ini sangat patuh sama ibunya.
Kak
Long yang sudah tidak punya tempat pelarian lagi, memutuskan untuk bersembunyi
di tempat Liu Yidao. Dia menagih hutang budi Liu Yidao. Liu Yidao adalah pria
yang menepati janji, jadi dia membantu mereka tanpa bertanya apapun.
Xi
Er dan Yueniang pun dikurung di gudang. Xi Er selalu saja memanggil Yueniang
dengan panggilan : ‘sup ayam’. Yueniang jadi kesal karna itu membuatnya menjadi
lapar. Xi Er malah membuat janji akan mentraktir Yueniang sup ayam jika mereka
bebas.
Yueniang
masih bingung dengan alasan mereka diculik karna sampai sekarang Xi Er belum
menjelaskannya Xi Er masih belum mau mengakui identitasnya dan malah berbohong
kalau mungkin saja para penculik itu salah mengenalinya sebagai ‘tuan muda.’ Xi
Er benar-benar khawatir dengan kondisi Yueniang yang lemah dan terus saja
hilang kesadaran, jadi, dia selalu mengajaknya bicara.
--
Di
kediaman keluarga Huang.
Semua
sangat cemas menunggu laporan tn. Qiang. Akhirnya, telepon pun berdering. Semua
udah harap cemas. Eh, yang menelpon ternyata Meiyu. Meiyu menyampaikan kalau
Ny. Chen dan yang lainnya sudah tiba di tempat ibu mertuanya (ibu Xiufeng). Gong
pun berterimakasih karna tn. Huang sudah membantu menyembunyikan masalah ini
dari Ny. Chen.
Sheng
mengemukan sesuatu hal yang menurutnya aneh. Keberadaan Xi Er dan Sheng di
Melaka, harusnya hanya diketahui oleh keluarga mereka saja (Chen dan Huang).
Tapi, kenapa penculik bisa tahu? Jin Cheng menuduh kalau Sheng curiga ada orang
dalam.
Wajah
Tianbao menegang. tn. Huang juga curiga pada cucunya itu. Jadi, dia menanyakan,
apakah pagi ini dia ada menelpon Robert Zhang? Tianbao membenarkan. Tn. Huang
menanyakan apa yang dia katakan?! Tianbao menjawab kalau dia bilang ada hal
mendesak terjadi di rumah, jadi tidak bisa pergi ke klub polo.
Jin
Cheng masih belum mengerti kenapa tiba-tiba ayahnya menanyakan mengenai Robert
Zhang? tn. Huang dengan amarah menjelaskan maksud Sheng yang artinya semua
peristiwa ini adalah ulah Charlie Zhang dan putranya. Sheng membenarkan. Gong
menegurnya karna tidak ada bukti, jadi jangan dibicarakan lagi.
Sheng
dan Gong bersitegang. Untungnya, Gong bisa menenangkan Sheng. Sheng pun memilih
pergi keluar untuk mencari petunjuk daripada hanya diam di sana.
--
tn.
Huang mengajak Jin Cheng dan Tianbao bicara dikamarnya. tn. Huang sangat marah
dan menegur Tianbao. Jin Cheng dan Tianbao masih saja tidak mengerti dan malah
menanyakan alasan tn. Huang marah. Huft. tn. Huang pun harus menjelaskan alasan
kemarahannya pada mereka. Ampun dah!! Jadi, sudah jelas keluarga Chen
mencurigai keterlibatan Charlie Zhang dalam masalah ini, tapi Tianbao malah
masih terang-terangan menelepon Robert Zhang. Kecurigaan Sheng barusan tadi,
pasti karna dia mendengar Tianbao yang menghubungi Robert, putra Charlie!
“Apa
karna itu Ayah langsung bertindak tadi?” tanya Jin Cheng, baru sadar.
“Dia
curiga, tentu saja Ayah harus bertindak!”
Tianbao
masih mau membela diri. tn. Huang nggak bodoh seperti Jin Cheng, dan bisa tahu
kalau kedatangan Xi Er dengan Sheng ke Melaka, pasti Tianbao beritahukan pada
Robert
(Asli, sepertinya, tn. Huang ini nggak bodoh. Tapi, dia terlalu takut sama
Guihua sehingga dia menutup mata atas perlakuan yang Guihua berikan pada Tian
Lan, Juxiang dan Yueniang. Dia memilih berpura-pura tidak tahu apapun). Tianbao
menyangkal dengan alasan, tidak ingat.
tn.
Huang sangat sangat emosi. Dia mulai membandingkan Tianbao dengan Xi Er.
Padahal, Xi Er hanya sedikit lebih tua tapi sudah membantu bisnis orangtuanya.
Sementara Tianbao hanya berbuat onar.
“Tidak
ada penerus dalam keluarga Huang,” keluh tn Huang.
Tianbao
jadi marah karna diremehkan. Dia tidak suka dibandingkan dengan Xi Er.
Menurutnya, dia bisa lebih hebat dari Xi Er.
--
Xi
Er terus berteriak agar diberi makan. Dia meminta Yueniang untuk bertahan.
Mereka juga akhirnya saling bertukar nama. Xi Er berpura-pura heran karna
setaunya Yueniang adalah nama pelayan tua. Dia pun menjelaskan kalau saat ny.
Chen menanyakan siapa Yueniang yang membantu Yu Zhu memasak, Guihua menjawab
kalau itu pelayan tua. Ah, Xi Er sengaja bertanya untuk memancing Yueniang
bercerita.
Yueniang
tidak terpancing dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Dia balik menanyakan
identitas Xi Er. Xi Er pun berbohong kalau namanya adalah Niu Zai.
--
Liu
Yidao menyiapkan makanan untuk ibunya dan para tamu. Dia benar-benar memasak
dengan asal-asalan. Kondisi dapurnya pun sangat kotor. Da Chong dan Ah Wu saja
merasa jijik karna melihat ada kecoak di dapur. Apalagi, Liu Yidao asal
membuang sampah makanan dilantai.
Selesai
memasak, Liu Yidao membawa ibunya ke meja makan untuk makan bersama. Ibu Liu
Yidao walau tua, tapi jauh lebih tegas dan menyeramkan daripada Liu Yidao. Dia
menanyakan identitas mereka. Liu Yidao pun menjelaskan kalau dia hanya membantu
mereka sebagai bentuk balas budi.
Liu
Yidao juga menanyakan Xi Er dan Yueniang yang tidak dibawa keluar untuk makan.
Maka, kak Long segera memerintahkan Da Chong dan Ah Wu untuk membawa keduanya
ikut makan bersama.
Lanjuuut..lanjuuut teruss..
ReplyDelete