Sinopsis
C-Drama : The Little Nyonya E34
Padahal
baru saja Jin Cheng mengiyakan permintaan Yuzhu, tapi Guihua sudah bilang tidak
akan memakamkan Tian Lan dengan layak. Dia menyuruh Jincheng untuk menelpon
rumah duka dan bayar mereka untuk membawa jasadnya keluar lewat pintu belakang
dan menguburnya agar tidak berbenturan dengan pernikahan. Jin Cheng ragu
mengiyakan perintah ibunya karna menurutnya, masalah ini harus didiskusikan
dulu dengan tn. Huang.
Huft!
tn. Huang beneran nggak punya nyali. Dia padahal ada di sana tapi hanya diam saja mendengar semua yang Guihua ucapkan. Saat Guihua kelihatan marah, tn.
Huang membuat alasan kalau dia sakit kepala dan lakukan saja sesuai yang Guihua
katakan.
--
Yueniang
dan Liu Yidao baru saja kembali dari hutan. Baru juga kembali, Yueniang sudah
mau langsung pergi ke kediaman Huang untuk menjenguk neneknya. Dia merasa cemas
karna sudah lama tidak melihatnya. Liu Yidao pun memberikan dua genggam sarang
burung walet yang mereka panen untuk Yueniang berikan pada Tian Lan. Dengan
tegas, Yueniang menolak. Bagaimanapun, bisnis adalah bisnis. Liu Yidao
benar-benar orang baik jika diarahkan dengan benar. Buktinya, dia memberikan
Yueniang sedikit uang miliknya agar Yueniang bisa memberikan hadiah untuk
nenekya. Ah, nenek mereka.
Yueniang
sangat berterimakasih. Dia bahkan bisa merasakan neneknya akan senang mempunyai
cucu angkat sebaik Liu Yidao.
--
Ketika
dia sampai, dia melihat sebuah mobil yang dihias dengan bunga merah, tapi
sayangnya tidak ada kemeriahan pernikahan. Tidak lama, dia melihat Yuzhu yang
mengenakan pakaian pengantin keluar bersama Robert Zhang. Wajah Yuzhu kaku,
tanpa sedikitpun kebahagiaan. Robert juga begitu dan tampak malas mendengar
nasehat yang Xiufeng berikan pada Yuzhu. Tanpa sopan santun, dia menyuruh Yuzhu
untuk cepat naik ke dalam mobil. Jin Cheng pun langsung menyuruh istirnya
berhenti bicara. BENAR-BENAR AYAH TAK GUNA!
Yueniang
benar-benar bingung. Kenapa Yuzhu bisa menikah dengan Robert? Apa yang
sebenarnya terjadi selama dia ke hutan?
Di
dalam mobil pengantinnya, Yuzhu hanya diam. Dia masih memikirkan kematian Tian
Lan. Di saat dia ingin mati, tapi malah orang lain yang kehilangan nyawanya.
Yuzhu merasa seolah Tian Lan menyerahkan nyawanya sebagai ganti nyawanya dengan
harapan agar dia terus hidup!
Robert
benar-benar pria mesum. Dia terus saja menatap tubuh Yuzhu dan menghirupnya.
Benar-benar membuat Yuzhu merasa jijik dan risih. Robert tidak peduli dan malah
merayu Yuzhu yang cantik. Dia tanpa rasa bersalah, malah membahas ke malam saat
dia memperko$* Yuzhu. Yuzhu sangat marah hingga menamparnya. Hal itu menyulut
kamarahan Robert.
Sementara
itu, Yueniang diam-diam pergi ke pintu belakang. Dia memanggil-manggil nama Ah
Tao. Ah Tao membuka pintu dengan wajah pucat dan segera menarik Yueniang
menjauh dari pintu agar tidak kelihatan orang lain. Yueniang meminta penjelasan
Ah Tao, kenapa Yuzhu menikah dengan Robert? Bukankah seharusnya dengan Xi Er?
Apa yang terjadi?
“Nona
Muda Yueniang, kenapa kau pergi lama sekali? Apa kau tahu, aku mencarimu
kemana-mana? Aku pergi ke rumah Liu Yidao setiap hari, tapi tak melihatmu,”
tangis Ah Tao.
“Aku
pergi ke gunung mencari sarang burung walet.”
“Jika
kau disini, Nona Muda Yuzhu tak perlu menikahi si brengsek itu. Nyonya Tian Lan
juga tak akan…” perkataannya terhenti.
“Apa
yang terjadi pada Nenek?”
“Nyonya
Tian Lan…”
Pertanyaan
itu terjawab saat dua orang pria dari rumah duka datang untuk menjemput mayat
pelayan. Ah Tao langsung teriak karna Tian Lan adalah Nyonya bukan pelayan!
Ucapan itu bagaikan sambaran geledek bagi Yueniang.
“Nyonya
Tian Lan… sudah meninggal,” beritahu Ah Tao, terisak.
Air
mata Yueniang tidak terbendung. Hadiah yang dibawanya terlepas dari tangannya
dan jatuh ke lantai. Dia tidak bisa menerima fakta bahwa Tian Lan sudah
meninggal. Ah Tao yang masih diliputi kesedihan, menceritakan apa yang dialami
Tian Lan sesuai yang didengarnya, yaitu Tian Lan khawatir dengan Yuzhu, jadi
dia pergi memeriksa Yuzhu ditengah malm dan saat mau kembali ke kamar, dia
terjatuh dari tangga dan lehernya patah. Ah Tao juga menyalahkan dirinya
sendiri.
Dua
pria yang masih menunggu di depan pintu jadi jengkel. Kapan mereka bisa
mengambil mayatnya?
Yueniang
yang masih diliputi kesedihan mendalam, bertanya pada Ah Tao, kenapa neneknya
tidak di makamkan dengan layak dan orang rumah duka datang begitu saja untuk
membawa jasadnya? Ah Tao tidak sanggup menjelaskan. Tapi, Yueniang sudah bisa
mengerti. Dia tahu kalau keluarga Huang tidak mau memberikan penguburan yang
layak untuk neneknya. Ah Tao memberitahu kalau mereka bilang hari ini adalah
pernikahan Yuzhu, jadi pernikahan dan pemakaman tidak bisa disatukan. Bukan
hanya itu, Guihua bahkan tidak mengizinkan Tian Lan dibawa lewat pintu depan.
Kesedihan
dan amarah yang Yueniang rasakan bertumpuk menjadi satu. Selama ini, dia sudah
melihat sendiri bagaimana neneknya bertahan, bersabar dan merendahkan diri pada
keluarga Huang. Bahkan saat tidak melakukan kesalahanpun, neneknya akan
berlutut dan memohon pengampunan. Tapi, bagaimana bisa mereka begitu tega
membiarkan mayat neneknya di bawa keluar melalui pintu belakang?!
“Aku
tak akan membiarkan dia dihina seperti ini,” ujar Yueniang, penuh kemarahan.
“Aku akan memastikan dia dibawa lewat pintu depan kediaman Huang!”
Karna itu, Yueniang pun menyuruh kedua pria itu untuk pergi. Dari dalam rumah, Tianbao berteriak marah karna mayat Tian Lan masih belum juga dibawa. Yueniang sangat marah mendengarnya. Tianbao tidak peduli dan mengusir Yueniang pergi. Dia benar-benar kelewatan karna menghina Tian Lan yang sudah tiada. Dia bahkan mengancam akan menyuruh orang mematahkan kaki Yueniang jika tidak pergi. Dengan paksa, dia mendorong Yueniang kemudian menutup pintu dengan rapat agar Yueniang tidak bisa masuk.
Bukan
hanya Yueniang yang tidak ikhlas Tian Lan diperlakukan demikian, tapi juga Ah
Tao. Karna itu, dia pun menahan pintu kamar dimana mayat Tian Lan berada. Dia
tidak akan membiarkan Tianbao dan dua pria dari rumah duka untuk membawa mayat
Tian Lan keluar melalui pintu belakang. Dia yakin kalau Yueniang pasti akan
menemukan cara untuk membawa mayat Tian Lan keluar lewat pintu depan, karna itu
dia berdoa agar diberi kekuatan untuk menahan pintu hingga Yueniang kembali.
Tianbao
mulai emosi dan mengancam akan memecat Ah Tao. Ah Tao tidak peduli. Tianbao pun
menyuruh dua pria itu untuk mendobrak pintu. Sayangnya, kedua pria itu menolak.
Alasannya? Karna mereka datang untuk membawa mayat, bukan mendobrak pintu.
Lebih baik, telepon mereka jika pintu sudah terbuka.
Tianbao
menahan kekesalan, memanggil dua pelayan pria untuk mendobrak pintu. Kedua
pelayan awalnya ragu, tapi yah gimana, mereka harus menuruti Tianbao. Akhirnya,
pintu pun didobrak. Begitu pintu berhasil terbuka, Tianbao langsung menampar Ah
Tao dengan keras.
Eit,
tidak semudah itu. Kenapa? karna di pintu belakang, Yueniang dan Liu Yidao
serta semua anak buahnya sudah berjaga. Mereka tidak akan membiarkan mayat Tian
Lan dibawa keluar lewat pintu belakang. Tianbao juga takut karna Yueniang
membawa banyak pria sangar.
“Nenekku…
harus dibawa lewat pintu depan kediaman Huang hari ini!” tegas Yueniang.
“Mimpi
saja. Kau pikir para berandalan ini membuatku takut? Dengar. Aku hanya perlu
menelpon dan polisi akan datang kesini untuk memenjarakan kalian semua,” ancam
Tianbao.
Tidak
ada yang bergeming. Tianbao yang punya mulut kurang ajar, malah memaki Yueniang
dengan sebutan ‘wanita jalan*’. Begitu kalimat itu keluar, pisau jagal Liu
Yidao langsung keluar dan mendarat 1cm sebelum mengenai lehernya! Jika dia
mengatakan sepatah kata, pisau itu akan langsung menebas lewatnya! Tanpa
basa-basi, Liu Yidao menegaskan kalau mayat neneknya (Tian Lan) harus dibawa
keluar melalui pintu depan hari ini atau dia akan merasakan pisaunya. Saudara
yang lain pun berteriak kalau mereka menghalangi, mereka akan merasakan tinju.
Tianbao
mundur ketakutan sambil berteriak akan menelpon polisi. Percuma! Yueniang dan
yang lain, tidak takut sedikitpun.
--
Tianbao
masuk ke dalam rumah untuk menyampaikan apa yang terjadi pada keluarganya. tn.
Huang tidak ada di sana dan memilih diam di kamar. Situasi sudah memanas, jadi,
Jin Cheng meminta ibunya agar membiarkan saja mayat Tian Lan dibawa oleh
mereka. Guihua tidak mempermasalahkan itu, tapi, yang dia mau, mayat Tian Lan
dibawa keluar lewat pintu belakang. Jin Cheng berusaha membujuk ibunya agar
mereka menghindari masalah dan biarkan lewat pintu depan. Guihua tidak mau dan
berujar kalau Tian Lan tidak layak dibawa keluar lewat pintu depan.
Tianbao
yang emang udah dendam sama Yueniang sejak Yueniang mengancamnya menggunakan
pisau, tentu memihak pada Guihua. Dia pun ingin menelpon tn. Qiang. Jin Cheng
tidak setuju, tapi Guihua mendukung Tianbao.
--
Yueniang
dan Liu Yidao sudah bertukar baju. Mereka mengenakan pakaian hitam dan berdiri
di depan pintu kediaman Huang. Saudara yang lain juga berdiri. Apa yang mereka
lakukan, menarik perhatian masyarakat sekitar. Banyak sekali orang yang
berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.
Tidak
lama, tn. Qiang datang dengan beberapa anggotanya. Dengan gaya congkak, dia pun
mengusir mereka untuk pergi dari sana. Dengan sopan, Liu Yidao menjelaskan
kalau mereka datang hanya untuk menjemput jasad nenek mereka. tn. Qiang adalah
polisi yang tidak kompeten dan hanya memihak mereka yang mempunyai uang, jadi
dia pun menyalah-nyalahkan Yueniang dkk.
Yueniang
merasa apa yang dilakukannya tidak salah karna dia tidak melakukan kejahatan
apapun dan hanya ingin menjemput jasad neneknya. Saat dia menanyakan pendapat
masyarakat sekitar, semua mendukungnya. Dengan lantang, Yueniang menanyakan
pada tn. Qiang apa kejahatan yang sudah dilakukannya? Apa salahnya menjemput
jasad neneknya? tn. Qiang tiadk bisa menjawab pertanyaan tersebut, tapi terus
saja mengusir mereka dan mengancam akan menangkap jika tidak pergi.
Yueniang
tidak takut dan menantangnya untuk menangkap mereka jika berani. Dia pun
memberitahu kalau disini ada reporter. Biar reporter itu memberitakan apa yang
tn. Qiang lakukan dan menyampaikannya pada atasan Inggris tn. Qiang sehingga
dia dipecat! Seorang pria berdasi yang memegang kamera, langsung maju dan
memotret wajah tn. Qiang.
Flashback
Saat Tianbao mengancam akan
menelpon polisi, Yueniang langsung menyusun rencana. Jika nanti polisi datang
dan mereka melawan menggunakan kekerasan, mereka yang akan terkena masalah.
Jadi, lebih baik mencari jalan lain.
Yueniang pun melihat semua saudara
yang lain. Wajah Ah Wen yang terlihat cukup pintar, membuat Yueniang terpikir
agar mereka menakuti tn. Qiang menggunakan reporter. Jadi, dia menyuruh Liu
Yidao untuk mencari kacamata, kemeja dan kamera.
End
Dan
benar saja, hanya dengan sedikit polesan, Ah Wen udah terlihat seperti pria
kantoran. tn. Qiang jadi takut kalau apa yang dilakukannya akan masuk media dan
sampai ke telinga atasannya. Makanya, diapun memilih mundur karna yah memang
apa yang dilakukan tidak ada yang salah. Dengan sok bijak, dia berujar kalau
dia datang karna menerima laporan. Tapi, karena ini masalah keluarga, dia tidak
akan ikut campur. Dia pun mundur bersama anak buahnya.
Guihua
tentu marah karna tn. Qiang pergi tanpa menyelesaikan apapun. Tianbao
benar-benar bodoh malah bilang mau menelpon polisi Inggris agar menghukum tn.
Qiang. Jin Cheng memakinya. Emangnya dia kira dia gubernur apa? Mereka tidak
mungkin mendengarkannya!
Xiujuan
setuju dengan Jin Cheng. Para pejabat tinggi Inggris pasti sedang minum teh
pagi sekarang dan tidak mungkin menggubris hal kecil seperti ini! Dengan
menahan kesal, Jin Cheng menyuruh Tianbao untuk berhenti menambah masalah!
Jin
Cheng memohon pada ibunya untuk membiarkan saja Tian Lan dibawa lewat pintu
depan. Guihua masih saja berkeras hati dan memilih menyimpan mayat Tian Lan
didalam rumah hingga membusuk. Saat itu terjadi, lihatlah siapa yang akan
datang menjemput mayat itu!
“Bibi!”
panggil Xiujuan. “Bibi terlalu pintar untuk bertindak begitu bodoh kali ini,”
ujarnya. “Bibi Guihua adalah istri yang sah. Bagaimana wanita itu bisa
dibandingkan dengan Bibi? Nisan bibi akan ditaruh di Aula Leluhur keluarga
Huang. Nisannya tidak. Tapi, bibi malah marah soal pemakamannya. Bibi menaikkan
statusnya, seolah dia sangat berarti bagi Bibi. Jika hal ini tersebar, orang
luar yang tak tahu apa-apa akan berpikir Bibi adalah perundung. Menurutku, bibi
harusnya bermain ceki, mengunyak pinang atau menonton opera seperti biasa,
seolah wanita itu tidak pernah ada dalam rumah tangga ini. Kenapa begitu marah
padanya?”
Ucapan
Xiujuan tersebut membuat Guihua berpikir ulang. Pada akhirnya, dia pun
membiarkan jasad Guihua dibawa keluar lewat pintu depan.
Yueniang
yang sudah menunggu di depan pintu, bahagia karna akhirnya jasad neneknya
dibawa keluar lewat pintu depan. Untuk terakhir kalinya, Yueniang pun berlutut
hingga kening mengenai lantai. Dia menangis melihat jasad neneknya.
Semua
itu dilihat oleh Xiujuan dari jendela lantai 2.
Jasad
Tian Lan dibawa dengan iring-iringan banyak orang.
Jin
Cheng ikut melihat apa yang Xiujuan lihat. Xiujuan memberitahu pendapatnya
mengenai Yueniang. Menurutnya, Yueniang adalah orang yang punya karakter dalam
keluarga Huang. Dibandingkan dengan semua pria dan wanita di keluarga Huang,
Yueniang lebih berani dan tangguh.
Jin
Cheng tidak suka mendengarnya. Xiujuan tidak peduli dan memberitahu semua
pendapatnya. Menurutnya, ibu Jin Cheng, Guihua, hidup dengan kecemburuan
sepanjang hidupnya. Bahkan setelah Tian Lan meninggal, Guihua masih saja
membuat keributan. Sementara tn. Huang, dia lebih memiih bersembunyi di
kamarnya berpura-pura sakit kepala. Lalu, Tianbao, putra berharga Jin Cheng,
suka membuat masalah. Dan Jin Cheng, tidak punya pendirian sama sekali.
Jin
Cheng menyuruhnya berhenti bicara karna takut ada yang mendengar. Xiujuan tidak
peduli dan malah mengajak Jin Cheng bersenang-senang.
--
di
Singapore,
Yuzhu
masih mengenakan pakaian pengantinnya dan hanya duduk diam mematung di dalam
kamar. Robert masuk ke dalam kamar dan memujinya sangat cantik. Walaupun dia
bermulut manis, tapi Yuzhu amat membencinya saat teringat bagaimana Robert
memperko** nya malam itu. Dendam Yuzhu amat mendalam pada Robert. Diapun sudah
menyiapkan gunting di balik tubuhnya.
Robert
sama sekali tidak sadar apapun. Dia malah terus bicara menghina Yuzhu. Dia juga
memberitahu alasan kenapa keluarganya tidak mengadakan prosesi pernikahan
adalah karna keluarganya tidak pernah menginginkan Yuzhu menjadi istrinya. Dia
kemudian mencambuk Yuzhu menggunakan tali pinggangnya. Tanpa hati, dia berkata
akan membuat Yuzhu melihat bagaimana dia menyiksanya karna sekarang Yuzhu
adalah miliknya! Dan dia bisa melakukan apapun sesukanya pada Yuzhu!
Siapa
yang tidak sakit hati dihina sedemikian rupa setelah dilecehkan?! Dengan penuh
kemarahan, dia mengeluarkan gunting yang disembunyikannya di balik punggungnya
dan meletakkannya di leher Robert. Dia berencana membunuh Robert dan kemudian
akan bunuh diri. Robert tentu ketakutan dan mulai bersikap baik membujuk Yuzhu
untuk tidak membunuhnya. Saking takutnya, dia sampai bersumpah akan menjadi pria
baik.
Sayangnya,
itu adalah kediaman Zhang. Jadi, Yuzhu hanya berhasil melukai pinggiran leher
Robert karna Robert segera berteriak meminta pertolongan. Para pelayan segera
menangkap Yuzhu. Sadar kalau Yuzhu sudah tidak mempunyai senjata, Robert pun
mulai menendang Yuzhu hingga pingsan.
--
Esok
harinya,
Tianbao
berteriak-teriak setelah menerima telepon dari sekretaris Charlie Zhang. Dengan
panik, dia memberitahu kedua orangtuanya kalau Charlie ingin mereka membawa
kembali Yuzhu dan mau memutus pernikahan! Xiufeng tidak terima. Tianbao
memberitahu alasannya adalah karna Yuzhu hampir membunuh Robert.
Huft!
Muak sekali dengan Tianbao dan Jincheng! Mereka datang ke rumah Charlie Zhang
dan merendahkan diri sedemikian rupa hanya agar Robert tidak menceraikan Yuzhu.
Charlie merasa diatas angin karna dia punya alasan untuk menyalahkan Jin Cheng
atas apa yang Yuzhu lakukan. Dia bahkan mendeklarasikan akan memuat di koran
bahwa pernikahan Robert dan Yuzhu tidak sah. Dan mengenai distribusi yang sudah
mereka sepakati akan batal! Kontrak yang sudah mereka tandatangani tidak akan
berlaku! Jika mereka berani membawa kontrak itu ke pengadilan, maka mereka akan
menuntut balik dengan tuntutan Jin Cheng menghasut Yuzhu untuk membunuh demi
uang!
Jin
Cheng dan Tianbao ketakutan. Mereka memohon dan berjanji akan mengajari Yuzhu
dengan benar. Argh! Robert bersedia memaafkan apa yang Yuzhu lakukan asalkan
Yuzhu berlutut dan bersujud kepadanya dan ayahnya dan bersumpah tidak akan
menjadi wanita gila lagi.
KELEWATAN!!!!
TIANBAO MALAH MENYETUJUI SYARAT TERSEBUT!
Dan
begitu dia menemui Yuzhu, Tianbao malah memaki Yuzhu habis-habisan! Dia
benar-benar dibutakan oleh uang milik Robert (dan berharap akan kecipratan!
Padahal itu hanya halusinasinya saja) dan menyalahkan Yuzhu. Tianbao benar-benar
abang tidak berguna! Dia tidak memikirkan Yuzhu yang diperkos*, dihina dan
direndahkan tapi hanya mau Yuzhu berlutut memohon maaf!
Jin
Cheng membentak Tianbao untuk berhenti berteriak dan keluar dari kamar! Dia
akan bicara berdua dengan Yuzhu.
Jin
Cheng menatap Yuzhu dan kemudian berlutut dihadapan Yuzhu. Dia memohon agar
Yuzhu mau membantunya. Dia bahkan menolak berdiri. Dia berkata bahwa dia
mengerti penderitaan Yuzhu dan tahu kalau Yuzhu diperlakukan buruk, dan semua
adalah karna dia ayah yang nggak berguna. Dia benar-benar memohon Yuzhu
memaafkannya. Tapi, kondisi keluarga mereka terus memburuk setiap harinya dan
tn. Huang pun punya banyak hutang dan mengandalkannya untuk membayar semua
hutang itu. Yah intinya, mereka tidak bisa kehilangan hak distribusi itu.
Yuzhu
tentu tidak tega mendengar keluh kesah ayahnya.
Akhirnya,
dengan menelan harga diri dan kemarahan yang berusaha dipendamnya jauh dilubuk
hati, Yuzhu berlutut di hadapan ayah dan anak BGST tersebut. Bukan hanya
berlutut, dia harus meletakkan kepalanya ke lantai. Robert masih belum puas dan
terus membuat Yuzhu harus berulang kali meletakkan kepala ke lantai.
DASAR
TIANBAO BRENGS**!!! DIA MALAH BERTERIAK MENYURUH YUZHU UNTUK BERSUJUD LEBIH
KERAS!!!!!
Jin
Cheng terluka melihat apa yang Yuzhu lakukan. Tapi, dia tetap hanya diam dan
memalingkan wajahnya.
Charlie
dan Robert sangat puas apalagi melihat jidat Yuzhu yang menjadi memar karna
terus bersujud.
--
Pemakamam
Tian Lan sudah usai. Nisannya di taruh disebelah nisan ibu Liu Yidao.
Yueniang
pun berdoa pada mereka untuk menyertainya karna dia akan pergi ke Singapura
untuk menjual sarang burung walet yang mereka kumpulkan. Liu Yidao merasa cemas
membiarkan Yueniang pergi seorang diri dan takut kalau Yueniang akan bertemu
orang jahat. Yueniang menyakinkannya kalau dia akan baik-baik saja dan juga Liu
Yidao harus tetap disini untuk mengawasi anak buahnya. Liu Yidao sadar sih
kalau Yueniang tidak akan mendengarkannya, jadi dia hanya bisa meminta Yueniang
untuk kembali kemari walau dia gagal menjual sarang burung walet tersebut.
Saat
dia mau pergi, secara kebetulan Ah Tao datang. Dia hendak berpamitan. Dia sudah
diusir dari kediaman Huang. Liu Yidao jadi marah dan ingin pergi ke sana. Ah
Tao melarang karna dia memang sudah muak dengan mereka semua dan jika tetap
tinggal di sana, tidak ada lagi yang bisa dilayaninya. Bahkan walaupun mereka
membayarnya 1000 dollar, dia tetap tidak akan kembali!
Yueniang
menanyakan rencananya selanjutnya. Ah Tao menjawab kalau dia akan mencari kerja
ditempat lain. Dia juga punya banyak teman di desa yang pasti akan membantunya
mencarikan pekerjaan.
Yueniang
tersenyum. Dia mengajak Ah Tao untuk ke Singapura. Ah Tao awalnya masih belum
mengerti, tapi Yueniang kemudian bilang kaau dia tidak mampu membayar Ah Tao
sebanyak keluarga Huang dan bahkan tidak bisa akan membayar gajinya selama
berbulan-bulan. Jika bisnisnya gagal, Ah Tao mungkin harus kelaparan
bersamanya.
“Nona
Muda Yueniang. Sebenarnya… sebenarnya, tidak ada orang yang menerimaku. Aku
hanya membual. Menurut Nyonya Guihua, aku memiliki reputasi buruk dan tidak
akan ada yang menerimaku,” tangis Ah Tao.
“Tidak,
kak Tao. Kau yang terbaik. Aku yakin bisa membangun karir yang sukses dengan
bantuanmu.”
Ah
Tao menangis bahagia. Dia sangat berterimakasih karna Yueniang mau menerimanya.
Dia bahkan berjanji akan menjadi pengikut setia Yueniang seumur hidup.
lanjuut teruss
ReplyDeleteLanjut..,. Lanjut..... Lanjut..... Semangat🔛🔥
ReplyDelete