Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E34

 

Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E34


Padahal baru saja Jin Cheng mengiyakan permintaan Yuzhu, tapi Guihua sudah bilang tidak akan memakamkan Tian Lan dengan layak. Dia menyuruh Jincheng untuk menelpon rumah duka dan bayar mereka untuk membawa jasadnya keluar lewat pintu belakang dan menguburnya agar tidak berbenturan dengan pernikahan. Jin Cheng ragu mengiyakan perintah ibunya karna menurutnya, masalah ini harus didiskusikan dulu dengan tn. Huang.


Huft! tn. Huang beneran nggak punya nyali. Dia padahal ada di sana tapi hanya diam saja mendengar semua yang Guihua ucapkan. Saat Guihua kelihatan marah, tn. Huang membuat alasan kalau dia sakit kepala dan lakukan saja sesuai yang Guihua katakan.

--


Yueniang dan Liu Yidao baru saja kembali dari hutan. Baru juga kembali, Yueniang sudah mau langsung pergi ke kediaman Huang untuk menjenguk neneknya. Dia merasa cemas karna sudah lama tidak melihatnya. Liu Yidao pun memberikan dua genggam sarang burung walet yang mereka panen untuk Yueniang berikan pada Tian Lan. Dengan tegas, Yueniang menolak. Bagaimanapun, bisnis adalah bisnis. Liu Yidao benar-benar orang baik jika diarahkan dengan benar. Buktinya, dia memberikan Yueniang sedikit uang miliknya agar Yueniang bisa memberikan hadiah untuk nenekya. Ah, nenek mereka.

Yueniang sangat berterimakasih. Dia bahkan bisa merasakan neneknya akan senang mempunyai cucu angkat sebaik Liu Yidao.

--





Ketika dia sampai, dia melihat sebuah mobil yang dihias dengan bunga merah, tapi sayangnya tidak ada kemeriahan pernikahan. Tidak lama, dia melihat Yuzhu yang mengenakan pakaian pengantin keluar bersama Robert Zhang. Wajah Yuzhu kaku, tanpa sedikitpun kebahagiaan. Robert juga begitu dan tampak malas mendengar nasehat yang Xiufeng berikan pada Yuzhu. Tanpa sopan santun, dia menyuruh Yuzhu untuk cepat naik ke dalam mobil. Jin Cheng pun langsung menyuruh istirnya berhenti bicara. BENAR-BENAR AYAH TAK GUNA!


Yueniang benar-benar bingung. Kenapa Yuzhu bisa menikah dengan Robert? Apa yang sebenarnya terjadi selama dia ke hutan?


Di dalam mobil pengantinnya, Yuzhu hanya diam. Dia masih memikirkan kematian Tian Lan. Di saat dia ingin mati, tapi malah orang lain yang kehilangan nyawanya. Yuzhu merasa seolah Tian Lan menyerahkan nyawanya sebagai ganti nyawanya dengan harapan agar dia terus hidup!



Robert benar-benar pria mesum. Dia terus saja menatap tubuh Yuzhu dan menghirupnya. Benar-benar membuat Yuzhu merasa jijik dan risih. Robert tidak peduli dan malah merayu Yuzhu yang cantik. Dia tanpa rasa bersalah, malah membahas ke malam saat dia memperko$* Yuzhu. Yuzhu sangat marah hingga menamparnya. Hal itu menyulut kamarahan Robert.


Sementara itu, Yueniang diam-diam pergi ke pintu belakang. Dia memanggil-manggil nama Ah Tao. Ah Tao membuka pintu dengan wajah pucat dan segera menarik Yueniang menjauh dari pintu agar tidak kelihatan orang lain. Yueniang meminta penjelasan Ah Tao, kenapa Yuzhu menikah dengan Robert? Bukankah seharusnya dengan Xi Er? Apa yang terjadi?

“Nona Muda Yueniang, kenapa kau pergi lama sekali? Apa kau tahu, aku mencarimu kemana-mana? Aku pergi ke rumah Liu Yidao setiap hari, tapi tak melihatmu,” tangis Ah Tao.

“Aku pergi ke gunung mencari sarang burung walet.”

“Jika kau disini, Nona Muda Yuzhu tak perlu menikahi si brengsek itu. Nyonya Tian Lan juga tak akan…” perkataannya terhenti.

“Apa yang terjadi pada Nenek?”

“Nyonya Tian Lan…”



Pertanyaan itu terjawab saat dua orang pria dari rumah duka datang untuk menjemput mayat pelayan. Ah Tao langsung teriak karna Tian Lan adalah Nyonya bukan pelayan! Ucapan itu bagaikan sambaran geledek bagi Yueniang.


“Nyonya Tian Lan… sudah meninggal,” beritahu Ah Tao, terisak.


Air mata Yueniang tidak terbendung. Hadiah yang dibawanya terlepas dari tangannya dan jatuh ke lantai. Dia tidak bisa menerima fakta bahwa Tian Lan sudah meninggal. Ah Tao yang masih diliputi kesedihan, menceritakan apa yang dialami Tian Lan sesuai yang didengarnya, yaitu Tian Lan khawatir dengan Yuzhu, jadi dia pergi memeriksa Yuzhu ditengah malm dan saat mau kembali ke kamar, dia terjatuh dari tangga dan lehernya patah. Ah Tao juga menyalahkan dirinya sendiri.


Dua pria yang masih menunggu di depan pintu jadi jengkel. Kapan mereka bisa mengambil mayatnya?


Yueniang yang masih diliputi kesedihan mendalam, bertanya pada Ah Tao, kenapa neneknya tidak di makamkan dengan layak dan orang rumah duka datang begitu saja untuk membawa jasadnya? Ah Tao tidak sanggup menjelaskan. Tapi, Yueniang sudah bisa mengerti. Dia tahu kalau keluarga Huang tidak mau memberikan penguburan yang layak untuk neneknya. Ah Tao memberitahu kalau mereka bilang hari ini adalah pernikahan Yuzhu, jadi pernikahan dan pemakaman tidak bisa disatukan. Bukan hanya itu, Guihua bahkan tidak mengizinkan Tian Lan dibawa lewat pintu depan.

Kesedihan dan amarah yang Yueniang rasakan bertumpuk menjadi satu. Selama ini, dia sudah melihat sendiri bagaimana neneknya bertahan, bersabar dan merendahkan diri pada keluarga Huang. Bahkan saat tidak melakukan kesalahanpun, neneknya akan berlutut dan memohon pengampunan. Tapi, bagaimana bisa mereka begitu tega membiarkan mayat neneknya di bawa keluar melalui pintu belakang?!

“Aku tak akan membiarkan dia dihina seperti ini,” ujar Yueniang, penuh kemarahan. “Aku akan memastikan dia dibawa lewat pintu depan kediaman Huang!”


Karna itu, Yueniang pun menyuruh kedua pria itu untuk pergi. Dari dalam rumah, Tianbao berteriak marah karna mayat Tian Lan masih belum juga dibawa. Yueniang sangat marah mendengarnya. Tianbao tidak peduli dan mengusir Yueniang pergi. Dia benar-benar kelewatan karna menghina Tian Lan yang sudah tiada. Dia bahkan mengancam akan menyuruh orang mematahkan kaki Yueniang jika tidak pergi. Dengan paksa, dia mendorong Yueniang kemudian menutup pintu dengan rapat agar Yueniang tidak bisa masuk.


Bukan hanya Yueniang yang tidak ikhlas Tian Lan diperlakukan demikian, tapi juga Ah Tao. Karna itu, dia pun menahan pintu kamar dimana mayat Tian Lan berada. Dia tidak akan membiarkan Tianbao dan dua pria dari rumah duka untuk membawa mayat Tian Lan keluar melalui pintu belakang. Dia yakin kalau Yueniang pasti akan menemukan cara untuk membawa mayat Tian Lan keluar lewat pintu depan, karna itu dia berdoa agar diberi kekuatan untuk menahan pintu hingga Yueniang kembali.


Tianbao mulai emosi dan mengancam akan memecat Ah Tao. Ah Tao tidak peduli. Tianbao pun menyuruh dua pria itu untuk mendobrak pintu. Sayangnya, kedua pria itu menolak. Alasannya? Karna mereka datang untuk membawa mayat, bukan mendobrak pintu. Lebih baik, telepon mereka jika pintu sudah terbuka.


Tianbao menahan kekesalan, memanggil dua pelayan pria untuk mendobrak pintu. Kedua pelayan awalnya ragu, tapi yah gimana, mereka harus menuruti Tianbao. Akhirnya, pintu pun didobrak. Begitu pintu berhasil terbuka, Tianbao langsung menampar Ah Tao dengan keras.



Eit, tidak semudah itu. Kenapa? karna di pintu belakang, Yueniang dan Liu Yidao serta semua anak buahnya sudah berjaga. Mereka tidak akan membiarkan mayat Tian Lan dibawa keluar lewat pintu belakang. Tianbao juga takut karna Yueniang membawa banyak pria sangar.

“Nenekku… harus dibawa lewat pintu depan kediaman Huang hari ini!” tegas Yueniang.


“Mimpi saja. Kau pikir para berandalan ini membuatku takut? Dengar. Aku hanya perlu menelpon dan polisi akan datang kesini untuk memenjarakan kalian semua,” ancam Tianbao.


Tidak ada yang bergeming. Tianbao yang punya mulut kurang ajar, malah memaki Yueniang dengan sebutan ‘wanita jalan*’. Begitu kalimat itu keluar, pisau jagal Liu Yidao langsung keluar dan mendarat 1cm sebelum mengenai lehernya! Jika dia mengatakan sepatah kata, pisau itu akan langsung menebas lewatnya! Tanpa basa-basi, Liu Yidao menegaskan kalau mayat neneknya (Tian Lan) harus dibawa keluar melalui pintu depan hari ini atau dia akan merasakan pisaunya. Saudara yang lain pun berteriak kalau mereka menghalangi, mereka akan merasakan tinju.



Tianbao mundur ketakutan sambil berteriak akan menelpon polisi. Percuma! Yueniang dan yang lain, tidak takut sedikitpun.


--

Tianbao masuk ke dalam rumah untuk menyampaikan apa yang terjadi pada keluarganya. tn. Huang tidak ada di sana dan memilih diam di kamar. Situasi sudah memanas, jadi, Jin Cheng meminta ibunya agar membiarkan saja mayat Tian Lan dibawa oleh mereka. Guihua tidak mempermasalahkan itu, tapi, yang dia mau, mayat Tian Lan dibawa keluar lewat pintu belakang. Jin Cheng berusaha membujuk ibunya agar mereka menghindari masalah dan biarkan lewat pintu depan. Guihua tidak mau dan berujar kalau Tian Lan tidak layak dibawa keluar lewat pintu depan.




Tianbao yang emang udah dendam sama Yueniang sejak Yueniang mengancamnya menggunakan pisau, tentu memihak pada Guihua. Dia pun ingin menelpon tn. Qiang. Jin Cheng tidak setuju, tapi Guihua mendukung Tianbao.

--


Yueniang dan Liu Yidao sudah bertukar baju. Mereka mengenakan pakaian hitam dan berdiri di depan pintu kediaman Huang. Saudara yang lain juga berdiri. Apa yang mereka lakukan, menarik perhatian masyarakat sekitar. Banyak sekali orang yang berkumpul untuk melihat apa yang terjadi.


Tidak lama, tn. Qiang datang dengan beberapa anggotanya. Dengan gaya congkak, dia pun mengusir mereka untuk pergi dari sana. Dengan sopan, Liu Yidao menjelaskan kalau mereka datang hanya untuk menjemput jasad nenek mereka. tn. Qiang adalah polisi yang tidak kompeten dan hanya memihak mereka yang mempunyai uang, jadi dia pun menyalah-nyalahkan Yueniang dkk.


Yueniang merasa apa yang dilakukannya tidak salah karna dia tidak melakukan kejahatan apapun dan hanya ingin menjemput jasad neneknya. Saat dia menanyakan pendapat masyarakat sekitar, semua mendukungnya. Dengan lantang, Yueniang menanyakan pada tn. Qiang apa kejahatan yang sudah dilakukannya? Apa salahnya menjemput jasad neneknya? tn. Qiang tiadk bisa menjawab pertanyaan tersebut, tapi terus saja mengusir mereka dan mengancam akan menangkap jika tidak pergi.


Yueniang tidak takut dan menantangnya untuk menangkap mereka jika berani. Dia pun memberitahu kalau disini ada reporter. Biar reporter itu memberitakan apa yang tn. Qiang lakukan dan menyampaikannya pada atasan Inggris tn. Qiang sehingga dia dipecat! Seorang pria berdasi yang memegang kamera, langsung maju dan memotret wajah tn. Qiang.


Flashback

Saat Tianbao mengancam akan menelpon polisi, Yueniang langsung menyusun rencana. Jika nanti polisi datang dan mereka melawan menggunakan kekerasan, mereka yang akan terkena masalah. Jadi, lebih baik mencari jalan lain.

Yueniang pun melihat semua saudara yang lain. Wajah Ah Wen yang terlihat cukup pintar, membuat Yueniang terpikir agar mereka menakuti tn. Qiang menggunakan reporter. Jadi, dia menyuruh Liu Yidao untuk mencari kacamata, kemeja dan kamera.

End


Dan benar saja, hanya dengan sedikit polesan, Ah Wen udah terlihat seperti pria kantoran. tn. Qiang jadi takut kalau apa yang dilakukannya akan masuk media dan sampai ke telinga atasannya. Makanya, diapun memilih mundur karna yah memang apa yang dilakukan tidak ada yang salah. Dengan sok bijak, dia berujar kalau dia datang karna menerima laporan. Tapi, karena ini masalah keluarga, dia tidak akan ikut campur. Dia pun mundur bersama anak buahnya.



Guihua tentu marah karna tn. Qiang pergi tanpa menyelesaikan apapun. Tianbao benar-benar bodoh malah bilang mau menelpon polisi Inggris agar menghukum tn. Qiang. Jin Cheng memakinya. Emangnya dia kira dia gubernur apa? Mereka tidak mungkin mendengarkannya!

Xiujuan setuju dengan Jin Cheng. Para pejabat tinggi Inggris pasti sedang minum teh pagi sekarang dan tidak mungkin menggubris hal kecil seperti ini! Dengan menahan kesal, Jin Cheng menyuruh Tianbao untuk berhenti menambah masalah!


Jin Cheng memohon pada ibunya untuk membiarkan saja Tian Lan dibawa lewat pintu depan. Guihua masih saja berkeras hati dan memilih menyimpan mayat Tian Lan didalam rumah hingga membusuk. Saat itu terjadi, lihatlah siapa yang akan datang menjemput mayat itu!


“Bibi!” panggil Xiujuan. “Bibi terlalu pintar untuk bertindak begitu bodoh kali ini,” ujarnya. “Bibi Guihua adalah istri yang sah. Bagaimana wanita itu bisa dibandingkan dengan Bibi? Nisan bibi akan ditaruh di Aula Leluhur keluarga Huang. Nisannya tidak. Tapi, bibi malah marah soal pemakamannya. Bibi menaikkan statusnya, seolah dia sangat berarti bagi Bibi. Jika hal ini tersebar, orang luar yang tak tahu apa-apa akan berpikir Bibi adalah perundung. Menurutku, bibi harusnya bermain ceki, mengunyak pinang atau menonton opera seperti biasa, seolah wanita itu tidak pernah ada dalam rumah tangga ini. Kenapa begitu marah padanya?”



Ucapan Xiujuan tersebut membuat Guihua berpikir ulang. Pada akhirnya, dia pun membiarkan jasad Guihua dibawa keluar lewat pintu depan.




Yueniang yang sudah menunggu di depan pintu, bahagia karna akhirnya jasad neneknya dibawa keluar lewat pintu depan. Untuk terakhir kalinya, Yueniang pun berlutut hingga kening mengenai lantai. Dia menangis melihat jasad neneknya.



Semua itu dilihat oleh Xiujuan dari jendela lantai 2.

Jasad Tian Lan dibawa dengan iring-iringan banyak orang.


Jin Cheng ikut melihat apa yang Xiujuan lihat. Xiujuan memberitahu pendapatnya mengenai Yueniang. Menurutnya, Yueniang adalah orang yang punya karakter dalam keluarga Huang. Dibandingkan dengan semua pria dan wanita di keluarga Huang, Yueniang lebih berani dan tangguh.


Jin Cheng tidak suka mendengarnya. Xiujuan tidak peduli dan memberitahu semua pendapatnya. Menurutnya, ibu Jin Cheng, Guihua, hidup dengan kecemburuan sepanjang hidupnya. Bahkan setelah Tian Lan meninggal, Guihua masih saja membuat keributan. Sementara tn. Huang, dia lebih memiih bersembunyi di kamarnya berpura-pura sakit kepala. Lalu, Tianbao, putra berharga Jin Cheng, suka membuat masalah. Dan Jin Cheng, tidak punya pendirian sama sekali.


Jin Cheng menyuruhnya berhenti bicara karna takut ada yang mendengar. Xiujuan tidak peduli dan malah mengajak Jin Cheng bersenang-senang.

--


di Singapore,

Yuzhu masih mengenakan pakaian pengantinnya dan hanya duduk diam mematung di dalam kamar. Robert masuk ke dalam kamar dan memujinya sangat cantik. Walaupun dia bermulut manis, tapi Yuzhu amat membencinya saat teringat bagaimana Robert memperko** nya malam itu. Dendam Yuzhu amat mendalam pada Robert. Diapun sudah menyiapkan gunting di balik tubuhnya.



Robert sama sekali tidak sadar apapun. Dia malah terus bicara menghina Yuzhu. Dia juga memberitahu alasan kenapa keluarganya tidak mengadakan prosesi pernikahan adalah karna keluarganya tidak pernah menginginkan Yuzhu menjadi istrinya. Dia kemudian mencambuk Yuzhu menggunakan tali pinggangnya. Tanpa hati, dia berkata akan membuat Yuzhu melihat bagaimana dia menyiksanya karna sekarang Yuzhu adalah miliknya! Dan dia bisa melakukan apapun sesukanya pada Yuzhu!


Siapa yang tidak sakit hati dihina sedemikian rupa setelah dilecehkan?! Dengan penuh kemarahan, dia mengeluarkan gunting yang disembunyikannya di balik punggungnya dan meletakkannya di leher Robert. Dia berencana membunuh Robert dan kemudian akan bunuh diri. Robert tentu ketakutan dan mulai bersikap baik membujuk Yuzhu untuk tidak membunuhnya. Saking takutnya, dia sampai bersumpah akan menjadi pria baik.





Sayangnya, itu adalah kediaman Zhang. Jadi, Yuzhu hanya berhasil melukai pinggiran leher Robert karna Robert segera berteriak meminta pertolongan. Para pelayan segera menangkap Yuzhu. Sadar kalau Yuzhu sudah tidak mempunyai senjata, Robert pun mulai menendang Yuzhu hingga pingsan.

--



Esok harinya,

Tianbao berteriak-teriak setelah menerima telepon dari sekretaris Charlie Zhang. Dengan panik, dia memberitahu kedua orangtuanya kalau Charlie ingin mereka membawa kembali Yuzhu dan mau memutus pernikahan! Xiufeng tidak terima. Tianbao memberitahu alasannya adalah karna Yuzhu hampir membunuh Robert.



Huft! Muak sekali dengan Tianbao dan Jincheng! Mereka datang ke rumah Charlie Zhang dan merendahkan diri sedemikian rupa hanya agar Robert tidak menceraikan Yuzhu. Charlie merasa diatas angin karna dia punya alasan untuk menyalahkan Jin Cheng atas apa yang Yuzhu lakukan. Dia bahkan mendeklarasikan akan memuat di koran bahwa pernikahan Robert dan Yuzhu tidak sah. Dan mengenai distribusi yang sudah mereka sepakati akan batal! Kontrak yang sudah mereka tandatangani tidak akan berlaku! Jika mereka berani membawa kontrak itu ke pengadilan, maka mereka akan menuntut balik dengan tuntutan Jin Cheng menghasut Yuzhu untuk membunuh demi uang!



Jin Cheng dan Tianbao ketakutan. Mereka memohon dan berjanji akan mengajari Yuzhu dengan benar. Argh! Robert bersedia memaafkan apa yang Yuzhu lakukan asalkan Yuzhu berlutut dan bersujud kepadanya dan ayahnya dan bersumpah tidak akan menjadi wanita gila lagi.



KELEWATAN!!!! TIANBAO MALAH MENYETUJUI SYARAT TERSEBUT!


Dan begitu dia menemui Yuzhu, Tianbao malah memaki Yuzhu habis-habisan! Dia benar-benar dibutakan oleh uang milik Robert (dan berharap akan kecipratan! Padahal itu hanya halusinasinya saja) dan menyalahkan Yuzhu. Tianbao benar-benar abang tidak berguna! Dia tidak memikirkan Yuzhu yang diperkos*, dihina dan direndahkan tapi hanya mau Yuzhu berlutut memohon maaf!


Jin Cheng membentak Tianbao untuk berhenti berteriak dan keluar dari kamar! Dia akan bicara berdua dengan Yuzhu.


Jin Cheng menatap Yuzhu dan kemudian berlutut dihadapan Yuzhu. Dia memohon agar Yuzhu mau membantunya. Dia bahkan menolak berdiri. Dia berkata bahwa dia mengerti penderitaan Yuzhu dan tahu kalau Yuzhu diperlakukan buruk, dan semua adalah karna dia ayah yang nggak berguna. Dia benar-benar memohon Yuzhu memaafkannya. Tapi, kondisi keluarga mereka terus memburuk setiap harinya dan tn. Huang pun punya banyak hutang dan mengandalkannya untuk membayar semua hutang itu. Yah intinya, mereka tidak bisa kehilangan hak distribusi itu.



Yuzhu tentu tidak tega mendengar keluh kesah ayahnya.


Akhirnya, dengan menelan harga diri dan kemarahan yang berusaha dipendamnya jauh dilubuk hati, Yuzhu berlutut di hadapan ayah dan anak BGST tersebut. Bukan hanya berlutut, dia harus meletakkan kepalanya ke lantai. Robert masih belum puas dan terus membuat Yuzhu harus berulang kali meletakkan kepala ke lantai.



DASAR TIANBAO BRENGS**!!! DIA MALAH BERTERIAK MENYURUH YUZHU UNTUK BERSUJUD LEBIH KERAS!!!!!




Jin Cheng terluka melihat apa yang Yuzhu lakukan. Tapi, dia tetap hanya diam dan memalingkan wajahnya.


Charlie dan Robert sangat puas apalagi melihat jidat Yuzhu yang menjadi memar karna terus bersujud.

--




Pemakamam Tian Lan sudah usai. Nisannya di taruh disebelah nisan ibu Liu Yidao.

Yueniang pun berdoa pada mereka untuk menyertainya karna dia akan pergi ke Singapura untuk menjual sarang burung walet yang mereka kumpulkan. Liu Yidao merasa cemas membiarkan Yueniang pergi seorang diri dan takut kalau Yueniang akan bertemu orang jahat. Yueniang menyakinkannya kalau dia akan baik-baik saja dan juga Liu Yidao harus tetap disini untuk mengawasi anak buahnya. Liu Yidao sadar sih kalau Yueniang tidak akan mendengarkannya, jadi dia hanya bisa meminta Yueniang untuk kembali kemari walau dia gagal menjual sarang burung walet tersebut.



Saat dia mau pergi, secara kebetulan Ah Tao datang. Dia hendak berpamitan. Dia sudah diusir dari kediaman Huang. Liu Yidao jadi marah dan ingin pergi ke sana. Ah Tao melarang karna dia memang sudah muak dengan mereka semua dan jika tetap tinggal di sana, tidak ada lagi yang bisa dilayaninya. Bahkan walaupun mereka membayarnya 1000 dollar, dia tetap tidak akan kembali!


Yueniang menanyakan rencananya selanjutnya. Ah Tao menjawab kalau dia akan mencari kerja ditempat lain. Dia juga punya banyak teman di desa yang pasti akan membantunya mencarikan pekerjaan.


Yueniang tersenyum. Dia mengajak Ah Tao untuk ke Singapura. Ah Tao awalnya masih belum mengerti, tapi Yueniang kemudian bilang kaau dia tidak mampu membayar Ah Tao sebanyak keluarga Huang dan bahkan tidak bisa akan membayar gajinya selama berbulan-bulan. Jika bisnisnya gagal, Ah Tao mungkin harus kelaparan bersamanya.


“Nona Muda Yueniang. Sebenarnya… sebenarnya, tidak ada orang yang menerimaku. Aku hanya membual. Menurut Nyonya Guihua, aku memiliki reputasi buruk dan tidak akan ada yang menerimaku,” tangis Ah Tao.

“Tidak, kak Tao. Kau yang terbaik. Aku yakin bisa membangun karir yang sukses dengan bantuanmu.”


Ah Tao menangis bahagia. Dia sangat berterimakasih karna Yueniang mau menerimanya. Dia bahkan berjanji akan menjadi pengikut setia Yueniang seumur hidup.

 

2 Comments

Previous Post Next Post