Sinopsis
C-Drama : The Little Nyonya E40
Mumpung
lagi di Malaka, Xi Er memutuskan mampir ke toko barang antik pamannya. Yanzi
menyambutnya dan langsung mengenali Xi Er saat Xi Er bilang dia keponakan
Sheng, soalnya, Sheng sering menceritakan Xi Er. Xi Er pun mengenali Yanzi
karna pamannya bilang punya seorang teman baik dan bilang akan
memperkenalkannya padanya jika ada waktu.
Yanzi
memberitahu kalau Sheng tadi pergi dan belum kembali. Jadi, tunggu saja dulu.
Di saat yang sama pula, Yueniang turun dari lantai atas. Ternyata, Yueniang ada
di sana dari tadi dan menunggu Sheng. Dia mendengar suara Yanzi berbincang dan
mengira Sheng yang pulang.
Xi
Er dan Yueniang pun bicara berdua. Xi Er memberitahu kondisi Yuzhu. Yueniang
shock, sedih dan juga marah karna Robert Zhang menyiksa Yuzhu hingga menjadi
seperti ini! Xi Er memberitahu kalau Robert menahan Yuzhu di rumah dan
melarangnya bertemu siapapun. Tidak ada yang tahu bagaimana Robert Zhang
memperlakukan Yuzhu.
Yueniang
sudah sangat marah dan ingin pergi mencari Robert. Xi Er segera menghentikannya
dan menyuruhnya tidak bertindak gegabah. Dengan kondisi Yuzhu sekarang, sulit
bagi Yuzhu untuk bersaksi dan Robert Zhang juga tidak akan tinggal diam.
Masalah ini hanya bisa diselesaikan melalui jalur hukum. Dia sudah mencari
pengacara dan pengacara bilang, jika orang tua Yuzhu bertindak, semua akan
lebih mudah ditangani. Dia sudah menemui orang tua Yuzhu dan berharap sikap
mereka terhadap Robert Zhang bisa lebih keras.
“Chen
Xi. Tolong. Kau harus membantu Yuzhu. Yuzhu… menjadi seperi ini karena
menyelamatkanku,” tangis Yueniang.
“Aku
tahu. Mereka mengurungmu dan memaksamu menikahi Liu Yidao. Yuzhu yang
membebaskanmu.”
“Aku
yang mencelakai Yuzhu.”
“Yueniang,
berhenti menyalahkan dirimu. Tak ada yang tahu ini terjadi. Percayalah. Aku
akan berusaha menyelamatkan Yuzhu dari Robert Zhang,” janji Xi Er.
Ditengah
pembicaraan mereka, Yanzi tiba-tiba menemui mereka dengan wajah khawatir. Dia
menyampaikan pada mereka kalau seorang staff bilang ada seseorang terbunuh di
Jalan 18. Yueniang menjadi cemas karna dia berpisah dengan Sheng tadi di dekat
jalan itu. Yueniang pun segera pergi untuk memeriksa. Xi Er mengikutinya.
Polisi
dan kerumunan masyarakat sudah memenuhi tempat itu. Xi Er meminta izin untuk
melihat jasad sebentar karna mereka ada janji dengan kerabat, tapi kerabat itu
belum datang juga. Polisi pun mengizinkan.
Yueniang
dan Xi Er sama-sama membuka kain yang menutupi mayat. Keduanya shock dan
terpukul. Mayat itu adalah Sheng.
Belum
cukup dengan shock yang diterimanya, seorang warga bilang yang membunuh Sheng
adalah Liu Yidao karna pisau Liu Yidao menancap di perut Sheng. Polisi juga
sudah pergi menangkapnya.
--
Tianbao
benar-benar B*JAD! Dialah yang memerintahkan Hei Gou membunuh Sheng. Dan
sekarang, dia malah berada di hotel, tidur bersama seorang wanita. Hei Gou
datang menemuinya dan melaporkan kalau semuany sudah beres dan dia sudah
melemparkannya ke kambing hitam (Liu Yidao). Dia sangat yakin Sheng sudah mati
karena tn. Qiang sudah bergerak menyelidiki kasus ini.
Karna
pekerjaannya sudah selesai, Tianbao pun memberikannya sejumlah uang imbalan.
Saat dia memberikan uang itu, wanita yang barusan tidur bersamanya, pas sekali
keluar kamar mandi. Dia melihat saat Tianbao memberikan uang tersebut.
--
Yueniang
buru-buru pulang ke rumah. Di rumah sudah ada polisi yang berusaha menangkap
Liu Yidao tapi Liu Yidao melawan. Ah Tao yang sudah pulang, panik dan
memberitahu Yueniang alasan para polisi datang. Liu Yidao berteriak kalau dia
sudah difitnah karna dia tidak pernah membunuh siapapun.
tn.
Qiang adalah polisi korup yang tidak menyelidiki dengan benar. Mau apapun yang
dikatakan Liu Yidao, dia tidak mau percaya karna barang bukti pisau Liu Yidao
ada di TKP. Yueniang tentu tidak percaya kalau Liu Yidao adalah pelakunya karna
pisau Liu Yidao dia yang menyimpan.
Liu
Yidao tidak terima di perlakukan tidak adil. Dia pun melawan. Yueniang menyuruh
Liu Yidao tidak melakukan hal bodoh dan lepaskan tn. Qiang (Liu Yidao
menyandera tn. Qiang). Liu Yidao tidak mau masuk penjara, karna itu, dia
memilih kabur. tn. Qiang merasa tersinggung karna disandera Liu Yidao tadi,
jadi, dia ingin menangkap Yueniang dengan tuduhan berkomplot!
Yueniang
tentu marah dan menyebut tn. Qiang sebagai polisi buruk. tn. Qiang semakin
marah dan ingin menambahkan tuntutan hukuman karna menghina polisi.
--
Xi
Er yang ada di kantor polisi, tentu bingung, kenapa malah Yueniang yang
ditangkap? tn. Qiang menjawab kalau Yueniang dicurigai berkomplot dengan
pembunuh. Dia menyuruh Xi Er untuk tenang saja karna dia akan segera
menyelesaikan kasus Sheng. Yueniang menegaskan kalau kematian Sheng tidak ada
hubungannya dengan Liu Yidao. tn. Qiang tidak mau peduli karna Liu Yidao sudah
kabur. Yueniang memohon agar Xi Er percaya padanya.
“Aku
percaya,” ujar Xi Er.
Dia
pun menuntut bukti yang tn. Qiang miliki hingga bilang Yueniang adalah kaki
tangan. Huft! Tn. Qiang nggak ada bukti. Dia bilang kalau Yueniang adalah istri
Liu Yidao tapi bohong bilang kalau dia adiknya.
“Apa
itu buktinya?” tanya Xi Er.
“Tentu
saja masih ada yang lain. Tapi, berdasarkan ini saja sudah cukup menunjukkan
dia punya niat buruk. Makanya dia mengarang cerita dan bicara omong kosong.”
“Kenapa
aku merasa kaulah yang bicara omong kosong? Cara kau menangani kasus, benar-benar
membuatkan tercengang. Jangan hanya menangkap seseorang dan bilang kau sudah
menyelesaikan kasus. Dengarlah. Aku mau membawa pembunuh pamanku yang
sebenarnya ke pengadilan. Dengarkan baik-baik. Pembunuh yang sebenarnya!” tegas
Xi Er.
tn.
Qiang malah mengabaikannya. Yueniang merasa percuma Xi Er menghabiskan waktu
bicara dengan tn. Qiang. Lebih baik Xi Er segera pulang dan mengurus pemakaman
Sheng.
“Aku
tahu,” ujar Xi Er. “Aku sudah menghubungi pengacara. Dia akan membantumu.”
“Bantu
aku membakar dupa untuk paman Sheng. Katakan, aku pasti akan menemukan
pembunuhnya,” pesan Yueniang.
--
Berita
kematian Sheng sampai juga ke seluruh keluarga, kecuali Ny. Chen. Gong merasa
cemas jika Ny.Chen tahu, kondisinya akan memburuk karna sudah tua. Karna itu,
lebih baik menyembunyikannya. Dia juga sudah mengatur altar aman diluar. Ling
juga sudah memerintahkan para pelayan untuk hati-hati bicara di depan Ny. Chen.
Tiba-tiba
seorang pelayan menemui mereka dengan panik. Dia melapor kalau Meiyu mau
melompat ke sumur. Xi Er dan Gong segera ke belakang. Di sana sudah ada Zhenzhu
yang berusaha menahan Meiyu untuk melompat.
“Kenapa
kau melakukan ini?!” marah Gong.
Meiyu
menangis meratap, “Aku tak mau hidup lagi. Dia pergi begitu saja. Dia tak
memberitahuku apa-apa. Dia meninggalkanku sendiri. Aku yang tanpa seorang anak.
Apa gunanya aku terus hidup?”
“Paman
sudah pergi, tapi Bibi punya kami. Yang terpenting sekarang adalah mengadakan
pemakaman untuk Paman. Serta membantu polisi menangkap si pembunuh. Jadi, Paman
bisa beristirahat dengan tenang. Selain itu, kami masih membutuhkanmu untuk
merawat Nenek Buyut,” ujar Xi Er.
“Benar.
Jangan terlalu sedih. Kau tidak boleh bertindak bodoh. Bertahun-tahun, kau
sudah banyak berkorban untuk keluarga kami dan kau merasa bersalah. Nenek tahu
itu. Aku tahu itu. Xi Er tahu itu. Semua orang di keluarga Chen tahu itu. Kau
bagian dari keluarga kami selamanya. Generasi mendatang Keluarga Chen, akan
merindukanmu dan berbakti kepadamu,” ujar Gong.
Meiyu
menangis semakin keras dan terisak-isak.
Baru
selesai satu masalah, pelayan sudah datang lagi dan melapor kalau Ny. Chen
terbangun dan bilang mau bertemu Sheng. Ling sudah bilang kalau Sheng belum
kembali dari Malaka. Tapi, ny. Chen terus bilang Sheng sudah kembali. Sudah
kembali.
Xi
Er pun pergi menemui Ny. Chen. Meiyu menyuruh Zhenzhu ikut menemani Xi Er
menemui Nenek. Dia menyuruh Zhenzhu bilang pada nenek kalau dia sakit, jadi
tidak bisa menemuinya 2 hari ini.
Saat
mereka masuk ke kamar Ny. Chen, Ny. Chen hanya menatap ke pintu. Xi Er memegangnya.
Ny Chen baru menyadari kehadirannya dan menanyakan dimana Sheng? Xi Er pun
berbohong kalau Sheng melakukan bisnis di Malaka.
“Omong
kosong. Dia sudah kembali. Nenek seperti melihatnya berdiri di sana menatap
Nenek Buyut.”
Zhenzhu
malah menjerit ketakutan dan menyebut Ny. Chen sedang bermimpi. Dia menekankan
kalau Sheng belum pulang, jadi bagaimana bisa Ny. Chen melihatnya.
“Perasaan
Nenek Buyut tidak enak belakangan ini. Nenek Buyut tidak bisa tidur nyenyak. Xi
Er. Kapan dia (Sheng) akan kembali?”
“Paman
harus mengurus pembukaan cabang di Kuala Lumpur. Kurasa dia tidak akan kembali
dalam waktu dekat.”
Ny.
Chen mengerti dan tidak bertanya lagi. Ny. Chen kemudian menyuruh Xi Er dan
Zhenzhu pergi liburan ke rumah di pinggir pantai (ini karna Meiyu bilang waktu
itu). Zhenzhu mengiyakan. Dia juga menyampaikan kalau Meiyu sakit jadi tidak
bisa menemuinya 2 hari ini. karna sudah menyampaikan pesan, Zhenzhu pun pergi.
Ny.
Chen masih mau bicara dengan Xi Er. Selama 2 hari ini, dia sudah berpikir dan
menyadari kalau dia tidak seharusnya ikut campur dalam urusan generasi muda lag
i. Dia hanya ingin berpesan, jika Xi Er dan Zhenzhu memang tidak bisa menjadi
pasangan, jangan biarkan Zhenzhu dan Meiyu merasa bersalah. Xi Er mengerti
pesan dari Ny. Chen dan mengiyakan.
Begitu
pembicaraan sudah selesai, Xi Er pamit.
Xi
Er mau mengurus pemakaman Sheng, tapi Zhenzhu malah mengganggu. Dia menunggu Xi
Er di ruang tamu dan ingin membantu dengan alasan Meiyu menyuruh. Xi Er yang
sudah muak padanya, menanggapi dengan dingin. Zhenzhu nggak terima dan terus
saja membuat pembelaan atas sikapnya pada Yuzhu yang membuat Xi Er membencinya.
Sementara
itu, di dalam kamarnya, Ny. Chen ingin berjalan-jalan sebentar, jadi dia pun
keluar kamar dengan ditemani Ling. Tentu saja, dia jadi mendengar pertengkaran
Zhenzhu dan Xi Er.
Zhenzhu
masih saja membuang waktu Xi Er dengan membahas sikap Xi Er padanya. Dia tidak
mau Xi Er memperlakukannya dengan dingin karna dia tidak ingin hidup seperti
Meiyu. Karna alasan itu, dia pun mengancam Xi Er. Jika Xi Er tidak
memperlakukannya dengan baik, dia akan menemui Ny. Chen dan bilang bahwa Sheng
dibunuh!
Ny.
Chen mendengar jelas ucapan Zhenzhu. Dia pun shock dan jatuh pingsan.
--
Yueniang
di tahan di dalam sel. Dia pun mencoba mengingat kejadian sebelum pisau Liu
Yidao hilang.
Flashback
Jadi, Yueniang menyita pisau Liu
Yidao dan menyembunyikannya di dalam bungkusan kain dan diletakkan di dalam
lemari. Dia pun menyampaikan pada Liu Yidao kalau dia akan menyimpan pisau Liu
Yidao dan kelak, Liu Yidao tidak boleh membawa pisau lagi.
Liu Yidao menolak karna dia tidak
bisa lepas dari pisaunya. Bahkan namanya saja ada kata ‘Dao’ yang artinya
pisau. Ah, karna membahas mengenai nama, Yueniang pun menyampaikan agar Liu
Yidao mengubah nama menjadi Liu Yitao. Ganti kata ‘dao’ menjadi lebih baik.
End
Tapi,
pisau itu hilang dan membawa masalah bagi mereka. Pasti ada orang yang melihat
dia menyimpan pisau itu, kemudian mencurinya dan menjebak kakaknya setelah
membunuh Sheng.
Flashback
Setelah dia selesai bicara dengan
kakaknya mengenai nama, Hei Gou muncul. Anehnya, Hei Gou meminta maaf atas
sikap buruknya dan jangan marah jika dia pernah menyinggungnya. Kedatangan Hei
Gou itu pas saat Yueniang baru siap menyimpan pisau Liu Yidao.
End
Yueniang
pun tersadar! Hei Gou lah pelakunya!
Pas
sekali pengacara yang disediakan Xi Er padanya sudah datang. Pengacara itu
adalah Paul. Dia sudah bicara dengan tn. Qiang dan akhirnya Yueniang
dibebaskan. Sebelum pergi, Yueniang memberitah tn. Qiang mengenai Hei Gou yang
mencurigakan. Tapi, tn. Qiang tidak mau mendengarkannya sama sekali. Dia
mengabaikan perkataan Yueniang dan tetap ngotot akan menangkap Liu Yidao.
Paul
sadar kalau tn. Qiang tidak akan mau mengerti, jadi dia berbisik agar mereka
pergi dulu baru mencari cara. Karna Paul dan Yueniang sudah saling mengenal
sebelumnya, mereka jadi lebih lancar berkomunikasi. Setelah mendengar
masalahnya, Paul pun mau membantu untuk mencari pembunuh Sheng dimulai dengan
orang mencurigakan yang Yuenaing katakan : Hei Gou.
--
Paul
pun menyampaikan hal itu pada Xi Er via telepon Xi Er tentu melarang Yueniang
melakukan hal itu karna dia khawatir pada keselamatan Yueniang. Lebih baik
biarkan polisi yang menangani masalah ini. Yueniang juga tahu hal itu, tapi
polisi tidak mau mempercayainya. Dia cemas pelakunya akan kabur jika dia tidak
bertindak cepat. Karna itu, Yueniang tidak mendengarkan Xi Er dan memutuskan
hubungan telepon.
Zhenzhu
yang baru turun dari lantai atas, mendengar Xi Er yang berteleponan dengan
Yueniang. Perasaan cemburu kembali meliputinya. Dia pun sangat marah karna Xi
Er ternyata masih berhubungan sama Yueniang tapi memperlakukannya dengan buruk.
Dia yakin kalau Yueniang pasti menjelek-jelekannya di depan Xi Er.
Xi
Er tidak mau berdebat dan memilih pergi. Masalahnya, Zhenzhu tidak tahu kapan
dia harus berhenti dan malah terus menyerang Xi Er. Xi Er lelah dan berkata
kalau dia tidak punya waktu berdebat karna harus melihat kondisi Ny. Chen.
Zhenzhu malah menghina Xi Er karna meninggalkan Ny. Chen untuk teleponan dengan
Yueniang, apa Yueniang lebih penting dari Ny. Chen? Xi Er memperingati Zhenzhu
untuk berhenti dan jangan menyebut Yueniang ‘gadis liar.’
Zhenzhu
malah menyalahkan kondisi Ny. Chen yang seperti ini karna Xi Er. Andai saja Xi
Er mendengarkan Ny. Chen dan memperlakukannya dengan baik, Ny. Chen tidak akan
seperti ini.
Di
tengah perdebatan itu, Gong turun bersama dokter dan suster. Setelah dokter
pergi, Xi Er menanyakan kondisi Ny. Chen. Kondisinya sangat buruk. Gong hanya
menggelengkan kepala. Zhenzhu langsug menangis histeris karna mengira Ny. Chen
meninggal. Dia sedih bukan karna kematian Ny. Chen tapi karna takut kalau tidak
akan ada yang membantunya lagi jika Ny. Chen pergi.
“Omong
kosong apa yang kau katakan?!” bentak Gong, untuk pertama kalinya.
Zhenzhu
sampai terperanjat kaget mendengar bentakan itu. Gong dan Xi Er pun
meninggalkannya. Zhenzhu malah semakin merengek kalau semua orang di keluarga
Chen menindasnya. Dia merasa hidupnya begitu menyedihkan.
Gong
dan Xi Er menjenguk nenek di kamar. Nenek masih terbaring dan belum sadarkan
diri. Xi Er benar-benar sedih karna Ny. Chen adalah orang yang sangat
menyanyanginya. Dia berdoa demi keselamatan Ny. Chen. Dia juga berkata kalau
Sheng di surga, pasti akan mendoakan kesehatan Ny. Chen dan berharap Ny. Chen
berumur panjang.
--
Paul
menemani Yueniang utnuk pergi mencari Hei Gou. Karna terlalu lelah, wajah
Yueniang pun pucat. Paul khawatir kalau Yueniang jatuh sakit, jadi dia meminta
Yueniang berhenti mencari karna dia pun sudah menghubungi seorang petugas dan
petugas itu akan mengambil alih kasus ini.
Karna
Yueniang berkata dia haus, Paul pun meninggalkannya untuk mencari minuman.
--
Meiyu
benar-benar sedih atas kepergian Sheng. Bagaimanapun, dia hidup bersama Sheng
bertahun-tahun. Di tengah kesedihannya itu, keponakannya, Zhenzhu, bukannya
menghibur malah sibuk curhat kekesalannya karna di abaikan Gong dan Xi Er.
Padahal,semuanya sedang berduka. Zhenzhu malah membela diri dan tidak terima di
salahkan karna membuat Ny. Chen pingsan.
PLAKK!
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Zhenzhu.
“Bibi
sudah mengatakan dan mengajarkan yang bibi bisa. Kau mendengarkan atau tidak?
Kenapa kau begitu tak berguna? Kau sungguh tak berguna!” marah Meiyu.
“Bibi!
Kau juga menyiksaku!!” tangis Zhenzhu. “Aku tahu mau tinggal di sini dan hidup
seperti zombi. Aku mau pergi!!” teriaknya dan pergi dari rumah.
--
Saat
sedang menunggu Paul kembali, tanpa sengaja Yueniang menemukan Hei Gou yang
sedang merayu seorang wanita di gang sepi. Wanita itu adalah wanita yang
bersama Tianbao di hotel tadi. Hei Gou menyukai wanita itu dan menunjukkan uang
yang dimilikinya.
Paul
kembali dengan membawa dua botol minuman, tapi Yueniang tidak ada di tempat
tadi.
Yueniang
diam-diam mengikuti Hei Gou. Sialnya, Hei Gou ternyata menyadari itu sehingga
dia sengaja memancing Yueniang ke gang sepi. Dia ingin membunuh Yueniang juga
karna Yueniang tau kalau dia pembunuhnya. Liu Yidao (sekarang menjadi Liu
Yitao), ternyata mencari Hei Gou juga dan sangat marah saat melihat Hei Gou
meletakkan pisau di leher adik angkatnya.
Hei
Gou tidak takut pada Liu Yitao karna posisi pisaunya ada di leher Yueniang. Dia
berada di atas angin. Dia pun memerintahkan Liu Yitao untuk membuang pisau yang
ada ditangannya ke tanah.
Tapi,
ikatan Yueniang dan Liu Yitao sebagai kakak adik angkat jauh lebih kuat.
Yueniang pintar dan Liu Yitao cepat tanggap. Jadi, Yueniang melihat sedikit
celah dan mendorong Hei Gou, Liu Yitao menyadari kontak mata Yueniang dan
segera melemparkan pisaunya sehingga mengenai tangan Hei Gou.
Hei
Gou pun tertangkap.
--
Tianbao
beneran senang sudah membunuh Sheng (benar-benar tidak punya hati!) dan dia
segera menemui Robert. Dia bilang kalau dia membawa kabar baik.
“Chen
Sheng sudah mati. Aku membayar seseorang untuk menikamnya dua kali. Dia sudah
mati. Aku jamin dia benar-benar mati kali ini.”
“Apa
kau serius? Kupikir kau bercanda. Kau sungguh membayar orang membunuhnya?” ujar
Robert, seolah tidak menyangka (bertingkah seolah dia tidak ikut-ikutan dalam
kejahatan Tianbao).
“Bukankah
kau minta aku menanganinya?”
“Aku
minta kau menanganinya dengan berbicara kepadanya. Aku tak minta kau
membunuhnya.”
Tianbao
masih juga tidak mengerti dan malah berkata kalau ini dia lakukan diam-diam,
jadi tidak akan ada masalah. Dia tidak akan menyulitkan Robert. Robert langsung
berujar kalau dia tidak akan kesulitan karna ini tidak ada hubungannya
dengannya. Tianbao yang melakukan kejahatan itu.
Tianbao
masih saja tidak mengerti dan malah menagih janji Robert untuk memberikannya
posisi wakil manager umum.
“Hahahahahaha.
Bodoh jika aku memperkerjakanmu yang bodoh untuk menjadi wakil manager umum,”
ujar Robert.
“Robert,
tak apa-apa jika menjadi wakil manager umum. Aku juga bisa terima posisi
pengawas,” mohon Tianbao.
“Sadarlah,
Alex (nama Inggris Tianbao)! Jika aku mempekerjakan pembunuh sebagai karyawan
perusahaan kami, ini … (menunjuk ke kepalanya) akan sama seperti adikmu yang
gila,” ujar Robert.
Jelas,
Robert ingin memutuskan hubungan dengan Tianbao yang sudah dimanfaatkannya.
Kini, Tianbao udah nggak berguna lagi baginya dan akan dibuangnya. Dia pun
memerintahkan Kepala Pelayan untuk selanjutnya, tidak mengizinkan Tianbao masuk
ke rumah mereka lagi.
Tianbao
baru tersadar kalau semua yang dilakukannya sia-sia. Selama ini, Robert hanya
memanfaatkannya. Dan kini, dia telah menjadi pembunuh.
--
Yueniang
dan Liu Yitao membawa Hei Gou ke kantor polisi. tn. Qiang yang sedari awal
tidak percaya sama Liu Yitao, tentu mengikat tangannya dan tangan Yueniang. Dia
tidak mau percaya pada perkataan Yueniang dan Liu Yitao. Hei Gou tentu
memanfaatkan situasi ini untuk membela diri kalau dia di fitnah sama Yueniang
dan Liu Yitao.
Kalau
aku jadi Yueniang, aku pun pasti muak melihat bagaimana tn. Qiang melakukan
pekerjaannya! Bisa-bisanya dia malah menyatakan bahwa Yueniang, Liu Yitao dan
Hei Gou adalah pembunuh Sheng!
Untunglah
di tengah penyelidikan, Paul datang dengan seorang petinggi kepolisian. tn.
Qiang langsung takut dan memberikan hormat pada polisi Inggris tersebut.
--
Tianbao
pulang dengan amarah karna sudah dimanfaatkan oleh Robert. Dia tidak terima
dibuang setelah dimanfaatkan begini! Dia pasti akan membalasnya!
Ketika
lagi teriak-teriak, terdengar suara orang menggedor pintu sambil berteriak
kalau mereka adalah polisi. Itu suara tn. Qiang. Tianbao langsung ketakutan dan
kabur ke kamarnya. Tn. Qiang datang bersama banyak anggotanya. Jin Cheng dan
Xiufeng kaget dan bingung karna begitu banyak polisi yang datang, ditambah
lagi, mereka bilang mau menangkap Tianbao. Udah gitu, alasan penangkapan adalah karna perintah membunuh.
tn.
Qiang tidak peduli walaupun mereka bilang Tianbao belum pulang. Mereka mulai
melakukan penggeledahan.
tn.
Huang dan Guihua yang sedang istirahat dikamar, terkejut saat melihat polisi
masuk dan menggeledah kamarnya. Polisi hanya bilang mau menangkap orang dan
tidak menjelaskan apapun.
Tianbao
di kamarnya berusaha sembunyi. Dasar bodoh! Dia mau sembunyi di lemari, tapi
tidak muat. Mau sembunyi di bawah tempat tidur, tapi tidak muat juga. Waktu polisi
sudah mendobrak pintu kamarnya, dia baru mau kabur dengan melompat dari
jendela. Percuma! Polisi udah keburu menahannya.
Dia
pun di seret ke kantor polisi. Cih! Udah
seperti ini saja dia baru merengek meminta nenek dan ibunya untuk menolongnya. tn.
Huang juga memerintahkan tn. Qiang untuk melepaskan cucunya.
“Cucumu
dicurigai membayar orang untuk membunuh. Ini kejahatan serius,” beritahu tn.
Qiang.
“Dia
tidak mungkin melakukannya!” bantah Xiufeng.
“Entah
dia memilikinya, kami akan menyelidikinya.”
“Saat
penyelidikanmu selesai, baru kau bisa menangkapnya,” ujar tn. Huang.
“Tuan,
aku akan memberitahumu dengan jujur. Seorang polisi asing dikirim untuk
menyelidiki kasus ini. Aku hanya mengikuti perintah. Cepat sewalah pengacara.
Menurut hukum, membayar orang untuk membunuh sama dengan membunuh seseorang.
Keduanya harus dijatuhi hukuman mati!” jelas tn. Qiang.
Tianbao
memohon keluarganya untuk menyelamatkannya. Dia menyangkal sudah memerintahkan
orang membunuh. Mau apapun yang dikatakannya, polisi sudah menyeretnya pergi.
Semua
itu dilihat oleh Xiujuan. Dan ekspresinya sangat sulit dibaca. Seperti ada
sesuatu yang direncanakan.
--
Xi
Er mendapat telepon dari kepolisian. Dia pun memberitahu ayahnya kalau polisi
memberitahu sudah menangkap pelaku pembunuh Sheng. Meiyu yang baru turun dari
lantai atas mendengar pembicaraan mereka.
“Pembunuh
itu bernama Hei Gou, seorang gangster lokal. Dia disewa oleh seseorang untuk
membunuh Paman.”
“Apa
pelakunya ditangkap?”
“Ya.
Pelakunya adalah…”
“Siapa?”
“Huang
Tianbao.”
Sangat
mengejutkan! Meiyu tentu tidak percaya dan membantah itu. Xi Er memberitahu
kalau hal itu sudah dikonfirmasi oleh sherif yang bertanggung jawab untuk
menyelidiki kasus ini. Polisi juga sudah menangkap Tianbao.
Meiyu
menolak mempercayai itu. Dia berkata pada Gong kalau pasti ada kesalahan!
Tianbao tidak akan melakukan hal seperti itu!
“Karna
dia sudah ditangkap, entah dia melakukannya atau tidak, kita akan segera tahu,”
ujar Gong.
Meiyu
sangat lemas. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba. Karma atas kejahatan mereka
mulai berbuah.
--
Jin
Cheng yang tadi ikut ke kantor polisi, pulang dengan kabar buruk. Di kantor
polisi, pelaku pembunuh sudah mengaku dan bilang kalau Tianbao membayarnya 200
dollar untuk membunuh.
tn.
Huang menolak percaya dan yakin kalau pembunuh itu sudah disuap seseorang. Guihua
juga menyuruh Jin Cheng untuk bilang pada polisi kalau mereka adalah kerabat
keluarga Chen. Tidak mungkin Tianbao berbuat hal sebodoh itu!
“Aku
sudah memberitahu mereka. Tapi, bukan hanya si pembunuh, ada seorang wanita
yang mengatakan dia melihat si pembunuh menemui Tianbao dan Tianbao memberinya
uang,” beritahi Jin Cheng.
“Jin
Chen, beritahu mereka kalau Tianbao salah dituduh! Beritahu mereka!” mohon
Xiufeng.
Guihua
masih juga merasa ada yang memfitnah dan berusaha mencelakai keluarga mereka!
Jin Cheng setuju dengan ibunya dan menyebut nama Yamamoto Yueniang adalah orang
yang menuduh Tianbao.
Api
kemarahan semakin berkobar di dalam hati Guihua.
Akhirnya..... Dapat balasan juga... Lanjut..... Semangat🔛🔥
ReplyDeleteLanjuuut...
ReplyDeleteLanjuuuuuut.........
ReplyDelete