Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E39

 

Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E39


Kepala Pelayan dan Ah Rong sangat terkejut melihat kondisi kejiwaan Yuzhu. Yuzhu benar-benar sudah menjadi gila. Kepala Pelayan sangat ketakutan dan segera berlari keluar kamar meninggalkan Ah Rong sendirian. Ah Rong juga mau kabur, tapi Yuzhu menahannya. Kepala Pelayan berlari mencari Robert untuk memberitahu mengenai Yuzhu.




Belum sempat dia menjelaskan, Yuzhu sudah berlari keluar kamar karna mengejar Ah Rong. Kepala Pelayan dan Ah Rong beneran takut dan bersembunyi dibelakang Robert. Robert juga sama takutnya dengan mereka. Dia memegang leher Yuzhu sambil berteriak agar mereka menahan Yuzhu. Yuzhu yang sudah gila, langsung menggigit tangan Robert. Robert sangat marah dan menampar Yuzhu dengan sangat keras sembari memerintahkan Ah Rong dan Kepala Pelayan untuk mengikat Yuzhu. Kemudian, segera telepon rumah sakit jiwa sekarang! Yuzhu yang gila, hanya terus tertawa sambil berujar : ‘aku butuh pria.’

--


Xi Er sudah pergi. Xiufeng hanya bisa menangis di dalam kamarnya. Xiujuan yang mendengar tangisannya, menemui Jin Cheng dan menyuruhnya untuk menghibur Xiufeng. Jin Cheng malah menggerutu kalau Xiufeng hanya bisa menangis saja dan membuatnya kesal.

“Semua orang tua peduli dengan anak-anak mereka, kecuali kau,” ujar Xiujuan, blak-blakan.



Jin Cheng tidak terima dan membela diri kalau dia peduli pada Yuzhu. Akan tetap, ‘pengemis’ tak bisa memilih. Xiujuan mencoba membuat Jin Cheng sadar dengan bilang kalau Charlie hanya membodohi Jin Cheng. Buktinya, Charlie memberikan hak distributor beras dan gula pada Jin Cheng setelah pemerintah melonggarkan pembatasan perizinan untuk beras dan gula sehingga siapapun boleh mengimpor beras (yang artinya, percuma saja Jin Cheng diberi hak distributor, toh pedagang sekarng tidak perlu lagi mengambil dari distributor tapi bisa langsung mengimpor). Xiujuan yakin kalau Charlie pasti sudah tahu sejak lama mengenai rencana pemerintah itu melalui rumor, jadi, dia mengikuti permainan mereka dan memberikan distribusi tidak berguna itu pada Jin Cheng. Kasihan sekali! Bukan hanya kehilangan putri, Jin Cheng juga harus membereskan semua kekacauan.


“Sudahlah! Aku sudah sangat frustasi! Jangan katakan apapun lagi,” kesal Jin Cheng.

“Aku akan segera berhenti mengganggumu.”

“Apa maksudmu?”

“Aku akan keliling dunia,” jawabnya, riang.


Kurang ajar! Jin Cheng malah terlihat jauh lebih khawatir mendengar Xiujuan mau keliling dunia dibandingkan saat tidak mendengar kabar Yuzhu selama ini. Dia malah memohon agar Xiujuan tidak pergi. Xiujuan tetap bersikeras akan pergi karna hubungan mereka adalah hubungan terlarang dan pasti bisa ketahuan suatu saat nanti.

“Sejak dulu, kaulah yang selalu kusukai. Aku menikahi kakakmu karna tak punya pilihan. Apa yang bisa dia lakukan jika tahu? Jika dia berdebat denganku, aku akan menceraikannya!”

“Yoh, akhirnya kau bersikap seperti pria sejati,” goda Xiujuan.

--



Xi Er ternyata menyuruh supirnya untuk mengawasi rumah Charlie. Makanya, saat Yuzhu dibawa pergi, supirnya itu segera melaporkannya pada Xi Er. Hal yang mengejutkan bagi Xi Er adalah saat tahu Yuzhu dibawa ke rumah sakit jiwa.

--


Xi Er pun pergi ke rumah sakit jiwa dimana Yuzhu dirawat. Tentu saja, tidak mudah untuk menjenguk Yuzhu karna sepertinya Yuzhu ditempatkan di kamar VIP. Tapi, tentu saja dengan sogokan, perawat mau mengizinkan Xi Er bertemu Yuzhu sebentar.


Didalam kamar rawatnya, Yuzhu terus bergumam kalau banyak pria yang mau menidurinya. Dia sangat cantik. Itulah yang selalu diulang-ulangnya.


Tangan Yuzhu pun dalam keadaan terikat. Pandangannya kosong. Xi Er benar-benar merasa sedih melihat kondisi Yuzhu yang demikian. Apalagi, Yuzhu tidak mengenalinya sama sekali dan hanya menganggapnya pria. Dia tambah shock saat Yuzhu bicara kalau dia diikat begini karna mereka mau dia tidur dengan para pria! Dia bahkan mengira Xi Er adalah pria yang dikirim Robet Zhang dan menebak namanya adalah tn. Smith. Ayo, tidurlah denganku!


Mengerikan! Neraka macam apa yang sudah dialami Yuzhu benar-benar tidak terbayangkan oleh Xi Er.

Xi Er berusaha membuat Yuzhu mengingat dirinya. Dia menyebutkan namanya : Chen Xi. Saat mendengar nama tersebut, Yuzhu seolah mendapat kesadarannya kembali. Xi Er menyuruh Yuzhu untuk percaya padanya dan berjanji tidak akan membiarkan Robert Zhang menyakiti Yuzhu lagi.



Ucapan itu membuat ingatan Yuzhu kembali ke saat-saat dia di perko** Robert Zhang malam itu. Sangat mengerikan! Yuzhu berteriak histeris menyuruh Xi Er tidak memegangnya. Dia pun berteriak memohon pertolongan.






“Jangan pergi! Jangan pergi! Selamatkan aku!!! Ta Cie (kakak perempuan/Zhenzhu) tolong aku! Ta Cie (Zhenzhu)!! Jangan pergi!!” teriak Yuzhu, histeris dan penuh rasa putus asa yang teramat sangat.

Yang ada dipikiran Yuzhu saat ini adalah saat dia diperko** Robert dan saat Zhenzhu berdiri di depan pintu tanpa menolongnya. Dia melihat dengan jelas bagaimana Zhenzhu hanya menatapnya dan kemudian pergi begitu saja. Membiarkannya dinodai oleh Robert.

Jeritan pilu itu sangat menyayat hati Xi Er. Apalagi, dia menyadari apa yang sebenarnya Yuzhu alami.

--


Di kediaman Chen,

Xi Er baru saja pulang. Meiyu segera memanggil Zhenzhu ke dapur. Meiyu sudah menyiapkan sup ginseng ayam dan menyuruh Zhenzhu mengantarkannya pada Xi Er. Dia ingin Zhenzhu berbohong kalau sup ginseng ayam itu adalah buatannya.

Zhenzhu tidak mau. Dia melawan dan menyuruh Meiyu memerintahkan Ling saja yang melayani Xi Er. Ucapannya langsung mendapat lototan mata dari Meiyu. Zhenzhu yang takut, akhirnya tidak melawan dan melakukan seperti apa yang Meiyu perintahkan.



Zhenzhu mencoba bersikap baik pada Xi Er dan menegaskan kalau dia akan mengikuti semua keputusan Ny. Chen dan ayah Xi Er, Gong. Setelah mengatakan itu, Zhenzhu hendak kembali ke kamarnya, tapi Xi Er tiba-tiba berkata kalau dia sudah menemui Yuzhu. Wajah Zhenzhu langsung tegang.

Xi Er berbohong pada Zhenzhu. Dia bilang kalau dia menemui Yuzhu dan bilang pada Yuzhu kalau Zhenzhu merindukannya dan ingin jalan-jalan dengannya. Dan jawaban Yuzhu malah : “Dia tak punya kakak sepertimu.”

“Aku juga tak mau punya adik seperti dia!” balas Zhenzhu.


“KETERLALUAN!”

“Apa?!”

“Kau lihat Robert Zhang memerko**nya, tapi tak menyelamatkannya.”


Wajah Zhenzhu jelas menunjukkan ketakutannya. Tapi, dia menyangkal dan bilang kalau Yuzhu hanya bicara omong kosong. Dia juga bilang kalau semua adalah salah Yuzhu sendiri karna membantu Yueniang untuk kabur, makanya Robert mengira Yuzhu adalah Yueniang. Dia mencelakai dirinya sendiri!

“Apa kau bilang Yueniang adalah target Robert Zhang yang sebenarnya?”

“Benar. Waktu itu Robert mabuk dan entah bagaimana dia pergi ke halaman belakang. Dia melihat Yueniang dan mulai bergairah. Di tengah malam, dia menyelinap ke halaman belakang lagi. Pada saat itu, Yuzhu sudah membebaskan Yueniang. Dia malah menjadi korban. Makanya, Yueniang yang harus disalahkan. Seandainya dia tak kabur, apa Yuzhu akan dinodai oleh Robert?” ujar Zhenzhu, membela diri dan melempar kesalahan, padahal faktanya, dia bisa menolong Yuzhu malam itu.


Dan semua pembicaraan mereka itu dikuping oleh Ling.


Xi Er mulai paham alasan kenapa Yueniang menyalahkan dirinya sendiri. Tapi, yang membuatnya menjadi sangat marah adalah Zhenzhu yang tidak menunjukkan penyesalan sama sekali! Dia menuntut Zhenzhu menjawab pertanyaannya, kenapa saat itu dia tidak menolong Yuzhu?!

Zhenzhu menjawab kalau dia panik dan takut. Pikirannya kosong dan tak tahu apa yang sedang terjadi. astagaa!


“Aku tahu, dia membenciku. Dia membenciku karna aku merebutmu. Makanya dia mengatakan semua ini dan menyalahkanku. Dia sangat kejam. Dia pantas mendapatkannya!” ujar Zhenzhu, memfitnah Yuzhu.

“BAGAIMANA BISA KAU BILANG BEGITU! DIA ADIKMU!”

“DIA YANG TAK MAU MENGAKUIKU SEBAGAI KAKAKNYA!” balas Zhenzhu, teriak.

“DIA TAK MENGATAKAN ITU! Walau dia nyaris tidak bisa berpikir jernih, dia masih mengatakan ‘Ta Cie, selamatkan aku!’ Kau tahu? Yuzhu tak hanya kehilangan akal sehatnya, tubuhnya juga penuh luka dan memar. Belum lama sejak terakhir kali aku melihatnya, tapi Yuzhu berubah menjadi orang yang sangat berbeda. Aku hampir tak bisa mengenalinya!”

Zhenzhu terkejut mendengar apa yang adiknya alami. Tapi, hatinya menjadi sekeras batu. Dia merasa kalau semua itu tidak ada hubungannya dengannya.



“Kau kejam,” ujar Xi Er, kecewa dan takut melihat sosok sebenarnya Zhenzhu.

“Aku kejam? Kaulah yang kejam. Aku tak pernah mengira kau akan menipuku untuk mengatakan ini. Andai aku tahu inilah sifat aslimu, aku tak akan pernah menikahimu! Aku seharusnya membiarkanmu mati!”

Xi Er tidak mau berdebat dengannya lagi dan memilih meninggalkannya. Zhenzhu malah panik dan berteriak kalau Xi Er berhutang padanya.

--


Meiyu berada di kamar Ny. Chen dan tentu saja, dia berusaha membela Zhenzhu. Dia bilang kalau Zhenzhu adalah anak keras kepala sejak kecil, tapi setelah dia memberinya pelajaran, Zhenzhu menjadi sangat lembut pada Xi Er. Dia juga membujuk Ny. Chen agar membiarkan Xi Er dan Zhenzhu pergi ke rumah pantai di Katong bersama Ny. Chen untuk beberapa hari.

Ny Chen mengerti maksud Meiyu. Dia akan mengirim Xi Er dan Zhenzhu ke sana, tapi dia tidak akan ikut karna sudah tua dan tidak tahan angin laut. Meiyu tentu senang dan berkata akan menyampaikan perkataan Ny. Chen pada Xi Er.


Di saat itu, Ling datang dengan wajah tegang. Apalagi saat melihat Meiyu, raut wajahnya menjadi berubah. Ny. Chen tahu kalau ada sesuatu penting yang ingin Ling sampaikan tapi tidak mau Meiyu mendengarnya. Makanya, Ny. Chen pun mengusir Meiyu dengan halus melalui perintah agar Meiyu memcarikannya beberapa teman main kartu. Meiyu mengiyakan dan pergi keluar kamar.


Fiuhh! Dia nggak keluar tapi berdiri di depan pintu untuk menguping. Untungnya, Ling cukup pintar karna dia berbisik pada Ny. Chen untuk menyampaikan apa yang di dengarnya.

--



Ah, walau tidak mendengar jelas, tapi Meiyu tahu apa yang Ling sampaikan. Dengan penuh amarah dia menemui Zhenzhu dan memakinya. Dia sangat marah karna sudah berusaha mengatakan hal baik tentang Zhenzhu di depan Ny. Chen tapi Zhenzhu malah membuat masalah di belakangnya!

“Bibi, aku juga nggak mau seperti ini! Tapi, aku benar-benar marah! Dia bahkan bukan pria sejati. Dia bahkan bilang Yuzhu ada di rumah sakit jiwa. Itu pasti juga bohong. Dia pasti ingin aku merasa bersalah! Dia mau aku menyalahkan diri sendiri!” ujar Zhenzhu, mengeraskan hati dan nurani.


Meiyu sama saja sepertinya. Hatinya mungkin sudah menghitam karna rasa iri, cemburu, tamak dan dendam. Dia bukannya mengkhawatirkan keponakannya yang masuk rumah sakit jiwa, tapi lebih mengkhawatirkan apa yang ny. Chen pikirkan sekarang.

Zhenzhu jadi takut akan diusir keluar. Meiyu merasa itu tidak mungkin karna keluarga Chen adalah keluarga terpandang, jadi tidak mungkin berbuat bodoh. Akan tetapi, imbas dari hal ini akan semakin sulit bagi Zhenzhu untuk menyenangkan ny. Chen.

Zhenzhu memilih untuk tidak peduli karna toh baginya, Ny. Chen sudah tua dan sebentar lagi akan mati. Hanya saja, Xi Er akan selalu mengabaikannya.


“Hadapi dan terimalah itu. Mari kita lihat siapa yang hidup lebih lama,” ujar Meiyu.

“Bibi bercanda? Berapa lama waktu yang dibutuhkan jika aku harus menahannya?”

“Beginilah cara Bibi bertahan hidup. Kau pasti bisa melakukannya juga.”

“Aku taku bisa. Tak bisa! Aku tak mau seperti Bibi. Hidup seperti orang mati. Aku tidak akan tinggal di sini,” tegas Zhenzhu.


Meiyu tidak mengizinkannya pergi dan menegaskan kalau ini adalah rumah Zhenzu. Sekali Zhenzhu mengeluarkan kaki dari rumah ini, dia akan segera menelpon Jin Cheng dan Jin Cheng pasti akan mengembalikan Zhenzhu kembali kemari! Dia ingin Zhenzhu sepertinya, bertahan di keluarga Chen. Pasti bisa dan pasti akan terbiasa.

--


Di rumah sakit jiwa,

Para dokter memeriksa kondisi Yuzhu dan menyimpulkan bahwa kondisi mentalnya tidak stabil dan menunjukkan tanda-tanda melukai diri sendiri. Keputusannya, Yuzhu harus dirawat lebih lama untuk diobati lebih lanjut.


Di tengah diskusi, Robert datang dan menanyakan kondisi Yuzhu. Dokter memberitahu dan menjelaskannya. Tapi, Robert malah tidak ingin Yuzhu dirawat dan menyuruh agar dokter memulangkannya. Tentu saja dokter tidak mengizinkan.

Robert heran karna harusnya yang mengurus Yuzhu adalah dr. Wang, tapi kenapa ada seorang dokter lagi? dr. Wang pun memperkenalkan dr. Johnson yang merupakan ahli psikiatri terkemuka. dr. Johnson secara tegas menyarankan agar Robert membiarkan Yuzhu tetap berada di rumah sakit agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.



“Siapa yang mengirimmu ke sini?”

“Aku,” terdengar suara Xi Er. Dia baru saja tiba. “Akulah yang meminta bantuan Dokter Johnson.”

Xi Er pun ingin tahu hasil pemeriksaan Yuzhu dan dr. Johnson menyampaikannya. Robert tidak senang dan mengusir Xi Er. Dia pun memaksa dr. Wang untuk segera melakukan prosedur pemulangan Yuzhu. Tidak boleh ada yang menghalangi karna Yuzhu adalah istrinya!


Robert dan Xi Er berdebat sengit. Xi Er memohon agar Robert mengizinkan Yuzhu tetap di rawat dan dia yang akan membayar semua biaya pengobatannya. Robert tidak mau karna ayahnya bilang jika ada anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit jiwa, keluarga mereka akan malu. Dan juga, walau nanti Yuzhu mati, itu bukan urusan Xi Er.


Xi Er tentu marah dan ingin menghajar Robert. Untungnya, dia tidak jadi melakukannya. Jika tidak, Robert bisa-bisa menuntutnya atas tindakan penyerangan.

Xi Er menyatakan dengan jelas kalau Robert bersikeras memulangkan Yuzhu, dia akan melaporkan polisi karna ada hukum yang melindungi keselamatan perempuan. Dia akan melapor dan meminta polisi untuk memeriksa cedera Yuzhu.



Robert tidak takut. Dia pun juga akan melapor polisi karna Xi Er sudah menerobos masuk dan mengancam anggota keluarga pasien!

--


Zhenzhu bosan di rumah dan ingin pergi keluar. Sayangnya, hidupnya di keluarga Chen tidak sebebas dulu. Dia harus selalu menjaga sikap dan ucapan, belum lagi, Meiyu selalu mengawasi. Buktinya, sekarang Meiyu menyuruhnya untuk tetap di rumah dan melayani Ny. Chen yang sedang bermain kartu bersama teman-temannya. Tujuannya? Untuk menyenangkan hati Ny. Chen.


Zhenzhu tetap tidak mau! Dia bukan tahanan dan juga, tidak ingin hidup seperti Meiyu. Karna itu, tanpa persetujuan Meiyu, dia langsung pergi. meiyu segera berteriak memanggil Ah Cheng dan memerintahkannya untuk mengantarkan Zhenzhu berbelanja.

--


Polisi akhirnya dipanggil untuk perkara Yuzhu. Polisi tidak mengizinkan Yuzhu dibawa pulang karna mereka harus memeriksa cedera Yuzhu lebih lanjut, jadi Yuzhu tetap harus berada di sini selama pemeriksaan. Robert tentu saja marah dan menuduh para polisi itu menerima suap sehingga bertindak demikian. Dia pun mengancam akan mengajukan keluhan ke atasan mereka. Para polisi itu tidak takut dan mengizinkannya mengajukan keluhan karna yang mereka lakukan hanyalah melakukan tugas mereka.


Robert tidak bisa lagi melawan. Dia terpaksa mengalah dan membiarkan Yuzhu dirawat lebih lama. Tapi, tentu saja, dia menjadi semakin dendam pada Xi Er. Dia bahkan memperingati Xi Er, bahwa apa yang Xi Er lakukan sekarang hanya akan lebih membahayakan Yuzhu.


Xi Er menjadi cemas. Dia harus segera memikirkan cara untuk menyelamatkan Yuzhu dari tangan Robert Zhang.

--


Zhenzhu berbelanja hingga puas. Tentu saja, uang yang digunakannya adalah uang keluarga Chen. Dalam perjalan pulang, dia melewati segerombolan pria Inggris yang sedang minum-minum di café. Para pria itu menggoda Zhenzhu. Zhenzhu bukannya mengabaikan mereka, tapi malah menyambut godaan mereka dan menanyakan siapa di antara mereka yang punya posisi paling tinggi?


“Halo, Nona. Aku Letnan Laurence,” sapa salah satu pria Inggris.

“Baiklah, Letnan. Kau harus mengatur anak buahmu dengan lebih baik.”


Letnan Laurence langsung menyuruh semua anak buahnya untuk berdiri tegak dan memberi hormat pada Zhenzhu. Ini adalah bentuk permintaan maaf mereka. Zhenzhu amat senang karna diperlakukan seperti itu. Dia semakin enggan pergi dan malah duduk dan minum-minum bersama para tentara.

--


Berita mengenai Yuzhu yang minum-minum bersama tentara Inggris di depan umum dengan cepat sampa ke telinga Ling. Dari siapa? Tentu saja dari Acheng, supir yang diperintahkan Meiyu untuk mengantarkan Zhenzhu belanja. Acheng memberitahu Ling kalau dia sudah mengajak Zhenzhu pulang tapi Zhenzhu malah menyuruh para tentara itu untuk mengusirnya.

“Jangan sampai berita ini tersebar,” perintah Ling.


Ling tentu ingin memberitahu perkara ini pada Ny. Chen. Sayangnya, Meiyu ternyata mendengar laporan Acheng pada Ling. Dan lagi-lagi, dia menggunakan posisinya untuk mengancam Ling. Dia terus mengungkit kalau Ny. Chen sudah tidak ada (meninggal), maka Ling harus pergi dari sana. Tapi, dia akan menjaga Ling jika Ling membantunya mengatakan hal baik mengenai Zhenzhu di depan Ny.Chen.


Ling yang tidak ingin kehilangan pekerjaannya, memilih menuruti Meiyu.

--


Sheng sangat senang bertemu Yueniang. Dia pun membawa Yueniang pergi ke sebuah rumah kosong peninggalan Baba. Rumah itu sudah sangat hancur, tapi masih tersisa beberapa peninggalan Babab yang ditinggalkan. Sheng ke sana untuk mengumpulkan barang-barang itu. Mata Sheng sangat jeli karna dia bisa menilai barang antik.



Yueniang sangat tertarik dengan barang antik Baba sama seperti Sheng. Saat melihat di rumah itu masih ada altar leluhur yang ditinggalkan begitu saja bersama nisan-nisan leluhur, Yueniang merasa marah. Ini sama saja seperti mereka melupakan akar mereka.

Sheng memberitahu Yueniang bahwa zaman sudah berubah. Dan mungkin, beberapa tahun ke depan, mereka tidak akan mengenakan pakaian Baba dan Nyonya atau membuat masakan Nyonya lagi.

“Itu tak akan terjadi!” yakin Yueniang.

“Kenapa tidak?”

“Karna ada orang yang masih peduli, seperti Paman.”

“Jika orang seperti Paman mati besok, maka akan kacau.”


“Jangan bilang begitu!” marah Yueniang.

“Aku hanya mau bilang, kelak, saat Paman mati, kau harus mengurusnya.”

Yueniang langsung menutup telinganya. Dia tidak mau mendengarkan ucapan Sheng. Ya, dia ingin Sheng panjang umur dan tidak suka mendengar andai-andai jika Sheng meninggal.



Di dalam rumah itu masih ada sebuah foto lama yang di tinggal. Saat melihat foto itu, Sheng langsung menyanyikan sebuah pantun melayu. Yueniang tentu bingung. Sheng menjelaskan kalau wanita tua yang dulu tinggal di sini adalah sahabat neneknya (Ny. Chen) dan sudah meninggal. Mereka suka mendengarkan pantun, jadi Sheng sering menyanyikan pantun untuk Ny Chen dan sahabatnya tersebut sambil menabuh gendang. Dan hal itu membuat Ny Chen sangat terhibur.


“Paman adalah cucu yang tidak berguna. Tapi, selama Paman bisa menbuatnya (Ny. Chen) tertawa, Paman pikir sudah berbakti padanya,” ujar Sheng, menerawang. Dia teringat betapa bahagianya Ny. Chen saat dia menyanyikan pantun untuknya.


Selesai mengumpulkan barang antik yang tersisa, mereka pun kembali pulang. Sheng menyuruh Yueniang untuk mencari Ah Fu jika pergi ke Singapura lagi. Ah Fu (paman Robert Zhang) adalah seorang Baba tua dan sudah kehilangan semua propertinya, tapi masih memiliki rumah besar. Jika Yueniang mencarinya dan menyebutkan nama Sheng, Ah Fu akan menyambutnya dengan baik. Kemudian, mintalah Ah Fu mengenalkan beberapa kolektor dan katakan harga yang sudah disebutkannya tadi. Jangan kurang satu sen pun. (Jadi, Sheng membantu Yueniang mengumpulkan barang antik, kemudian menjualnya kembali ke kolektor, dengan begitu, Yueniang akan bisa mendapatkan lebih banyak modal usaha).

“Terimakasih, paman. Paman mengajariku banyak hal, entah bagaimana aku harus berterimakasih,” ujar Yueniang, tulus.



Sheng tertawa ramah. Dia menyuruh Yueniang untuk tidak memikirkan hal itu. Jika ingin berterimakasih, buatkan saja dia masakan Nyonya. Yueniang menyanggupi. Dia akan pulang sekarang dan bergegas memasakkan makanan Nyonya kemudian mengantarkannya ke toko Sheng sehingga Sheng bisa makan sepuasnya. Sheng sangat senang mendengarnya dan meminta Yueniang membuatkannya juga sambal udang pete. Yueniang menyanggupi.


Yueniang sudah berjalan pergi dan Sheng tiba-tiba memanggilnya lagi, “Yueniang. Kau harus bersama Xi Er.”


Yueniang terdiam mendengar perkataan itu.

“Sampai jumpa,” lanjut Sheng dan melambaikan tangan.


Dan ternyata, Hei Gou diam-diam mengikuti mereka sedari tadi. Dia bukan mengikuti Yueniang tapi Sheng. Sheng ternyata menyadari hal itu dan memancing Hei Gou ke gang sepi. Dia menangkap basah Hei Gou dan menanyakan apa tujuannya mengikutinya dan siapa yang memerintahkannya?

Hei Gou tidak takut sudah tertangkap basah dan malah tertawa, “Kau bahkan tak tahu akan mati!” ujarnya dan menusukkan pisau yang diam-diam dibawanya ke perut Sheng.


Dia menggunakan pisau Liu Yidao untuk membunuh Sheng. Dia takut kalau Sheng hanya sekarat, jadi dia menusuk Sheng lebih dalam lagi sambil berkata kalau pisau yang digunakannya adalah milik Liu Yidao, jadi kalau dia tidak bisa mati dalam damai (gentayangan), cari Liu Yidao.


Hei Gou benar-benar ingin membuat Liu Yidao yang menanggung kejahatannya. Dia sengaja meninggalkan pisau itu tetap menancap di perut Sheng. Sheng sekarat. Dan diambang hidup matinya, dia melihat sosok Juxiang.



Tangan Sheng terulur, berusaha menangkap sosok Juxiang yang berjalan menjauh, “Juxiang,” gumamnya di nafas terakhirnya.



Juxiang berbalik dan tersenyum begitu lembut padanya.


Sheng ikut tersenyum, “Tunggu aku.”


Nafas Sheng berakhir. Dia menghembuskan nafas terakhirnya, di gang sepi itu. (Sedih! Benar-benar sedih! Orang baik yang tahu mana orang yang tulus dan tidak. T_T)

--



Yueniang seolah bisa merasakan firasat buruk yang terjadi pada Sheng. Buktinya, tangannya tiba-tiba saja tertusuk pisau dan berdarah. Perasaannya pun menjadi tidak tenang. Tapi, dia mengabaikan hal itu dan lanjut memasak sambal udang pete.


Liu Yidao datang ke dapur dan tampak gelisah. Alasannya karna dia tidak terbiasa berpisah dari pisaunya. Yueniang tertawa kecil karna Liu Yidao ternyata gelisah karena itu. Dia pun menjelaskan alasannya menyita pisau Liu Yidao karna dia takut kalau Liu Yidao bertengkar atua terlibat dalam konflik, dia akan melukai seseorang. Liu Yidao menyakinkan Yueniang kalau itu tidak akan terjadi. Dia bahkan berjanji walau apapun yang terjadi, dia tidak akan pernah mengeluarkan pisau.



Yueniang luluh karna Liu Yidao udah janji hanya akan menggunakan pisau untuk memotong daging. Dia pun membuka lemari penyimpanan pisau itu, tapi pisau itu tidak ada. Liu Yidao mulai panik. Yueniang menyuruhnya untuk tetap tenang karna mungkin saja Ah Tao yang menggunakannya. Dia akan menanyakannya saat Ah Tao pulang. Dia pun pamit pergi untuk mengantarkan makanan ke Sheng dulu.

--


Xi Er berkunjung ke rumah keluarga Huang. Jin Cheng ingin memanfaatkan koneksi keluarga dengan Xi Er untuk meminjam dana dari bank yang dirintis keluarga Chen. Dengan sopan, Xi Er menjelaskan bahwa segalanya memiliki prosedur dan dia tidak bisa menyetujui pinjaman pribadi hanya karna Jin Cheng adalah kerabatnya.


Ditengah pembicaraan, Xiufeng nimbrung. Dia mengira Zhenzhu ikut pulang, tapi ternyata tidak. Jin Cheng bilang pada istrinya kalau Xi Er datang untuk membicarakan bisnis. Xi Er meluruskan kalau dia datang bukan untuk bisnis, tapi Yuzhu.

“Apa kalian tahu Yuzhu dikirim ke rumah sakit?”

“Ke rumah sakit? kami tak tahu,” panik Xiufeng.



“Yuzhu menderita gangguan mental sekarang. Aku mengunjunginya di rumah sakit kemarin. Dia bahkan tidak bisa mengenaliku lagi,” beritahu Xi Er.

Xiufeng shock mendengar kabar itu. Dia cemas dan khawatir, semuanya bercampur aduk. Tapi Jin Cheng tidak menunjukkan reaksi apapun. Xi Er memberitahu Xiufeng kalau dia sudah menyewa seorang ahli untuk merawat Yuzhu, tapi, Robert Zhang bersikeras ingin Yuzhu dipulangkan. Menurut dokter, jika Yuzhu tak mendapatkan perawatan di rumah sakit, kondisinya akan lebih buruk. Dia juga sudah menelpon polisi dan menghentikan Robert Zhang membawa Yuzhu pulang.

“Kau… memanggil polisi? Ini masalah serius,” panik Jin Cheng. Kenapa? karna dia takut Robert akan tersinggung.

“Ini demi keselamatan Yuzhu, aku tak punya pilihan. Tapi, aku tak yakin berapa lama bisa menahannya. Kalian orang tua Yuzhu. Aku harap kalian bisa bertindak dan jangan biarkan Robert Zhang berbuat sesukanya. Biarkan Yuzhu mendapat perawatan di rumah sakit sekarang. Aku sudah mempekerjakan seorang pengacara. Dia akan menghubungimu. Kuharap kalian bisa menerima saran pengacara. Beritahu jika ada masalah.”

“Tentu. Tentu. Terimakasih, Xi Er. Terimakasih,” ujar Xiufeng, tulus.


Sayangnya, Jin Cheng tidak seperti Xiufeng. Alih-alih memikirkan Yuzhu, dia malah menyuruh Xi Er memikirkan pinjaman pribadi yang diajukannya barusan. Dia ingin bantuan Xi Er agar bisa mendapatkan dana agar bisa merintis usaha. Xi Er tidak mengiyakan dan hanya berkata akan memikirkannya.


Setelah Xi Er pergi, Xiufeng segera menelpon ke kedimana keluarga Zhang. Dia sangat marah karna Yuzhu sampai seperti ini dan malah tidak diizinkan di rawat. Kurang ajarnya, Jin Cheng malah merebut telepon dari tangan Xiufeng dan meminta maaf pada Robert karna Xiufeng sudah marah-marah. BGSD!

Jin Cheng langsung mengakhiri telepon begitu saja dan tidak mengizinkan Xiufeng bicara dengan Robert. Dia malah membela Robert yang membawa Yuzhu pulang karna tidak mau Yuzhu menderita di rumah sakit jiwa. Dan juga, Robert sudah memanggil dokter dengan reputasi baik untuk merawatanya.


“Yuzhu baik-baik saja. Kenapa dia kehilangan akal sehat setelah menikah dengannya? Dia harus menjelaskannya!”

“Kau tak bisa menyalahkannya. Robert bilang Yuzhu sulit menerima keadaan dan terlalu banya berpikir.”

“Bukankah itu salahnya? Ayah dan anak Zhang itu jahat. Mereka tak membiarkan Yuzhu pulang atau bicara denganku. Yuzhu kehilangan akan sehat  karna mereka! Jin Cheng, pergilah dan bawa Yuzhu pulang. Cepat! aku mohon! Bawa dia pulang!”


Jin Cheng malah membentak Xiufeng dan menyebutnya hanya bisa menangis. Dia juga menyebut Xiufeng menyebalkan! (AYAH MACAM APA KAU!)

Eh, dan lebih BGSD, Jin Cheng malah lebih sibuk selingkuh dengan Xiujuan.

 

 

 

3 Comments

Previous Post Next Post