Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E38






Sinopsis C-Drama : The Little Nyonya E38



Yuzhu sudah mengenakan kembali pakaiannya. Dia keluar dari kamar hotel dengan pikiran kacau, shock dan terguncang. Di ruang tunggu hotel, tn. Lin (asisten Charlie Zhang) sudah menunggu dan meghampirinya. Sifatnya sama jahat seperti bosnya. Dia malah berujar pada Yuzhu kalau tn. Smith turun dengan senyum lebar dan berujar ‘luar biasa’. Dia juga bilang kalau tn. Smith ingin memberikannya uang, tapi dia menolak. Dia ‘memuji’ (atau lebih tepat menghina) Yuzhu yang luar biasa.


Ucapannya itu tentu mendapat tamparan dari Yuzhu. Bukannya menutup mulutnya, tn. Lin malah terus berujar ‘luar biasa’ sambil tertawa. Tawa yang menghina.

--



Saat tiba dirumah, Robert sedang santai bermain golf. tn. Lin menghampiri Robert dan menyampaikan rasa puas tn. Smith hingga dia mau mengundang Robert sore ini. Yuzhu benar-benar terguncang atas apa yang Robert lakukan padanya. KEJI! TIDAK MANUSIAWI!

Yuzhu menatapnya penuh dengan tatapan dendam, amarah dan kebencian. Semua perasaan yang bertumpuk didalam hatinya itu, sudah tidak mampu lagi diterima akal sehatnya. Jiwanya benar-benar terguncang. Yuzhu sudah dihancurkan oleh Robert (dan juga keluarganya).

Apa yang terjadi? Yang keluar dari mulut Yuzhu adalah tawa. Tawa yang mengerikan.


“Api! Api! Di tubuhmu. Ada api di tubuhmu. Terbakar! Apinya membakarmu. Api neraka. Api neraka membakarmu,” ujar Yuzhu dan tertawa menatap Robert. “Robert Zhang. Kau tak tahu malu! Kau tak tahu malu! Kau akan terbakar di neraka! Percayalah padaku. Kau akan dapat balasannya.”


“Tentu. Ini balasanmu. Seluruh keluargamu memperlakukanku begini, jadi aku membalasnya kepadamu. Bagaimana? Bukankah kau ahlinya dalam meniduri pria?” hina Robert.

“Benar. Aku suka meniduri pria. Carikan lebih banyak pria! Sekarang! Aku mau pria, yang banyak!” teriak Yuzhu.



Robert menjadi ketakutan. Dia menyadari kalau Yuzhu sudah gila.

--



Di Malaka,

Yueniang dan Ah Tao akhirnya pulang dengan tangan kosong. Di depan saudara semuanya, dia menjelaskann semuanya dan mengakui kesalahannya karna terlalu serakah dan akhirnya ditipu. Semua uang penjualan lenyap.


Para saudara tentu saja marah. Hanya Liu Yidao yang tidak marah dan mau memaafkan Yueniang. Salah satu saudara, Hei Gou, sudah kecewa dan marah. Dia menuduh kalau bisa saja uang itu dipakai oleh Yueniang dan Liu Yidao. Hei Gou tahu kalau Liu Yidao pasti marah dengan ucapannya, tapi dia punya hak untuk berpendapat. Wajar jika dia marah karna mereka semua bertaruh nyawa mengumpulkan semua sarang burung karna berharap akan segera mendapat bayaran setelah sarang burung itu laku terjual. Tapi, Yueniang pergi ke Singapura dan kembali dengan hasil nihil!


Liu Yidao sangat marah karna Hei Gou meragukan adiknya. Dia mengingatkan saat kaki Hei Gou patah, Yueniang lah yang memanjat tebing untuk mencari herba mengobati kaki Hei Gou. Tapi, hanya karena beberapa dollar, dia berani menuduh adiknya?


Yueniang menahan Liu Yidao agar tidak berbuat kekerasan. Dia sadar akan kesalahannbya. Semua saudara sudah berharap kalau dia akan membawa pulang uang karna uang itu sangat dibutuhkan untuk semuanya. Dia pun memohon pada mereka agar mau mempercayainya dan memberikannya 1 kesempatan lagi. Ah Tao angkat bicara dan memberitahu perjuangan Yueniang dalam menjual semua sarang burung itu saat di Singapura. Dan memang benar Yueniang sudah menghilangkan uang penjualan tersebut, tapi Yueniang meminta maaf sekarang dan bahkan berjanji akan mendapatkan kembali lebih dari yang sudah hilang.

“Kalian terlalu kejam jika tidak memberikannya kesempatan! Kalian keterlaluan,” marah Ah Tao.

“Ah Tao benar. Kalian tidak tahu berterimakasih! Kalian hanya peduli soal uang! Dimana kesetiaan kalian?!” dukung Liu Yidao. “Siapapun yang jual bagiannya kepada orang lain harus hadapi pisauku dulu!”


Yueniang langsung memarahi Liu Yidao. Dia tidak mau Liu Yidao berkelahi lagi. Dia mengingatkan janji Liu Yidao yang bilang tidak akan bertarung dengan pisaunya lagi karna itu, dia pun menyita pisau Liu Yidao.

“Saudara-saudara, kuakui aku gagal melakukan tugasku kali ini. Aku mengecewakan kalian semua. Tapi kuharap kalian bisa mempercayaiku sekali lagi. Aku berjanji. Sekali lagi saja,” pinta Yueniang.

Yang bersedia mempercayai dan mendukung Yueniang sekali lagi adalah Da Sha. Dia meyakinkan saudara yang lain kalau Yueniang adalah orang baik dan tidak akan menipu mereka. Akhirnya, saudara yang lainpun mau mempercayai Yueniang sekali lagi. Tapi, diantara mereka, hanya Hei Gou yang kelihatan masih belum ikhlas.

--



di Singapore,

Semua petinggi berkumpul untuk membahas perizinan bank. Tentu saja, ada beberapa orang yang mendukung Charlie dan memuja-mujinya. Tidak lama, tn. Smith datang dengan marah. Dia menyebut mereka sudah membodohiku!


Kenapa? karna mereka bilang padanya kalau Chen Xi sekarat, jadi dia mengungkit hal itu saat rapat bersama petinggi. Dan yang didapatinya adalah tertawaan! Chen Xi tidak sekarat dan bahkan bisa hadir tadi untuk memberi laporan.

“Bagaimana bisa? Aku melihat sendiri betapa buruk kondisinya,” sangkal Tianbao.


Percuma! Karna Chen Xi muncul bersama Gong. tn. Smith juga langsung meninggalkan mereka dan mendekati Cheng Xi dan Gong. Charlie tentu sangat marah karna tn. Smith pasti akan sibuk menjilat Chen. Ah, kelihatanya, lisensi bank pasti akan jatuh ke tangan Gong.


Charlie sangat marah karna Robert gagal melakukan tugas. Robert tidak mau disalahkan dan melempar kesalahan pada Tianbao. Dia juga mengatakan kalau Tianbao dipecat dari jabatan Wakil Direktur Umum. Tianbao tidak mau dan memohon agar diberikan kesempatan lagi.



Lagi dalam suasana hati yang buruk dan kisruh, Sheng datang menemuinya dan menyuruhnya bersiap untuk gugatan hukum. Charlie tidak mengerti dengan maksud Sheng. Sheng berkata kalau gugatan hukum yang pertama dari Tian Fu (Ah Fu) dan yang kedua adalah gugatan dari para korban perang. Jadi gini, selama masa pendudukan Jepang di Singapura, orang-orang menderita kecuali seorang pengusaha kaya yang makan dan minum seperti raja yaitu Charlie Zhang karna memihak Jepang. Setelah pendudukan, si bajingan pengkhianat itu (Charlie) menyatakan diri sebagai bangsawan Tionghoa dan menyatakan : “Tuhan selamatkan Raja!” dan sekarang mendukung Kerajaan Inggris dan terus hidup mewah. Tapi para korban dan keluarga yang menderita selama perang tidak akan membiarkannya lolos. Mereka telah mengumpulkan sumber daya dan bukti yang akan menyeret Charlie ke pengadilan. Tentu saja, gugatan ini akan menimbulkan kehebohan.

Charlie tetap bersikap tenang. Dia tidak takut dan berkata akan menggugat balik.


Charlie kemudian menghindari Sheng dengan alasan mau memberikan selamat pada Gong. Dia mengucapkan selamat karena Gong menang sekali lagi darinya dan memenangkan lisensi bank. Dengan sopan, Gong berujar kalau Charlie terlalu cepat memberikannya selamat karna pemerintah juga belum mengumumkannya secara resmi. Charlie mengalihkan topik dengan memuji Xi Er yang hebat. Dia juga membahas rumor Xi Er yang dirawat di rumah sakit, apa sudah sembuh?

“Istirahatku sudah cukup. Ditambah memperhatikan apa yang ku makan. Jadi, aku berhasil pulih dengan cepat,” jawab Xi Er.


Jawabannya itu tentu menyindir Tianbao. Rasa benci Tianbao yang tidak beralasan pada Xi Er, tentu semakin membuncah.

--


Xi Er dan Zhenzhu makan bersama di restoran. Sepertinya, Xi Er ingin bertemu Zhenzhu. Tapi, Zhenzhu berbohong kalau dia menelpon Yuzhu dan Yuzhu bilang dia lupa waktu karna sibuk membuat camilan Nyonya. Dasar pembohong!

Xi Er mencoba mempercayai ucapan Zhenzhu. Dia kemudian memberitahu tujuannya membawa Zhenzhu keluar seperti ini bukan hanya untuk bertemu Yuzhu tapi juga hubungan mereka. Xi Er menyatakan kalau dia tidak menerima pernikahan mereka.


“Jadi, kau tak mau mengakuinya?”

“Aku berharap ada solusi yang lebih baik.”

“Solusi apa?!” teriak Zhenzhu, “Semua teman dan keluargaku tahu kita sudah menikah. Sudah terlambat untuk menolaknya.”

Xi Er berusaha membuat Zhenzhu mengerti kalau pernikahan mereka ini tanpa cinta. Tapi, Zhenzhu mana mau mengerti. Dia menuduh Xi Er mau membuangnya dan kemudian bersama si gadis liar (Yueniang). Emosi Xi Er menjadi terpancing dan menegur Zhenzhu untuk tidak menyebut Yueniang seperti itu karna tidak ada kaitannya dengan hubungan mereka? Zhenzhu tetap saja mengulang ucapannya dan malah menyebar fitnah kalau Xi Er hampir mati karna kutukan Yueniang dan dialah yang menyelamatkannya.


Pembicaran mereka tidak menemui titik terang dan hanya berakhir dengan perdebatan. Intinya, Zhenzhu tidak akan pernah mau menceraikan Xi Er.

--




Yueniang tidak sengaja berpas-pasan dengan Sheng di jalan saat Sheng sedang membawa sebuah guci antik. Mereka pun memutuskan duduk dan berbincang. Sheng berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada pernikahan Xi Er dan bahwa Xi Er sama sekali tidak mencintai Zhenzhu tapi Yueniang.


Sayangnya, Yueniang tidak mau mendengarnya. Sheng kecewa dan bisa merasakan kalau Yueniang berusaha lari dari perasaannya. Dia menilai Yueniang berbeda dari Juxiang yang berani mengejar perasaannya.

“Paman Sheng, aku… aku takut.”

“Takut apa, Yueniang?”

“Aku takut sikap keras kepala dan keegoisanku makin membahayakan orang lain.”


Sheng tidak mengerti dengan maksud Yueniang. Yueniang pun menjawab kalau dulu dia mendengarkan perkataan neneknya dan menerima takdir, dia pasti akan tetap tinggal di keluarga Huang dan menjaga neneknya. Dengan begitu, neneknya tidak akan jatuh dari tangga dan meninggal. Dan juga, jika Xi Er kabur dan meninggalkan segalanya waktu itu, bagaimana nasib Ny. Chen? Dia pasti akan sangat tekejut. Udah gitu, bagaimana dengan ayah Chen Xi? Bagaimana dengan bisnis mereka?


Intinya, Yueniang tidak mau sikap egoisnya melukai semua orang disekitar mereka. Jika hal itu terjadi, dia akan menyesali semuanya seumur hidup. Dan juga, tujuannya sekarang adalah fokus berbisnis. Masalah lainnya, dia tidak akan memikirkannya.

Sheng tidak lagi mengatakan apapun dan berusaha memahami Yueniang.

--


di Singapore,

Zhenzhu membuatkan sup dari barli dan kulit tahu untuk Ny. Chen dan Xi Er. Niat baiknya itu bukan dilakukan tanpa alasan. Zhenzhu dan Meiyu berusaha membujuk Ny. Chen agar Xi Er diizinkan libur dari pekerjaannya selama beberapa hari agar bisa menikmati kehidupan pengantin barunya (mereka bilangnya ke Ny. Chen karna kalau Ny. Chen setuju dan bilang ke Gong, Gong pasti akan mematuhinya). Xi Er langsung menolak dan beralasan kalau masih ada banyak proyek penting beberapa hari ke depan yang harus dilakukannya.


Tapi, sayang sekali, tidak ada yang membantu Xi Er. Ny. Chen tentu lebih terbujuk mulut manis Ling, Meiyu dan Zhenzhu. Dia juga ingin segera menimang cucu, jadi dia ingin Xi Er dan Zhenzhu segera melakukan malam pertama mereka. Ny. Chen pun menyuruh Ling agar memindahkan semua koper Xi Er yang ada di kamar tamu ke kamar tidurnya dengan Zhenzhu. Zhenzhu tentu amat sangat senang.

--



Sheng membawa Yueniang pergi ke toko barang antiknya. Dia juga memperkenalkan Yueniang dengan Yanzi. Yueniang merasa tidak asing dengan wajah Yanzi. Dan setelah memperhatikan seksama, dia ingat kalau Yanzi adalah penolongnya dulu yang menyelamatkan keluarga mereka saat hampir tertangkap tentara Jepang. Yanzi tersenyum senang karena Yueniang masih mengingatnya.



Karna suasana mulai menjadi sedih, teringat akan saat-saat perang dulu, Sheng segera mengalihkan topik dengan meminta Yanzi menunjukkan pada Yueniang koleksi barang antik Baba yang mereka miliki. Ada banyak hal seperti porselen, mebel, lentera, lukisan dan masih banyak lagi.

Banyak hal yang mereka bicarakan termasuk impian Sheng yang ingin membuka museum budaya Nyonya. Impian Sheng tersebut didukung sama Yueniang.


Tapi, tidak jauh dari sana, Hei Gou memperhatikan mereka.

--


Xi Er membawa Zhenzhu jalan-jalan menggunakan mobil. Dalam perjalanan, Zhenzhu meminta maaf atas sikapnya waktu di restoran sama Xi Er. Xi Er hanya menanggapi dengan bilang kalau dia tidak marah.


Mereka akhirnya sampai di tujuan. Yaitu, kediaman keluarga Zhang. Begitu turun dari mobil, Zhenzhu langsung bingung dan bertanya tempat apa itu. Woaah, kebohongannya selama ini langsung terkuak.

Xi Er sudah tahu, jadi dia dengan santai berujar kalau ini rumah Charlie Zhang. Dan bukankah Zhenzhu bilang selalu mengunjungi Yuzhu? Zhenzhu beneran nggak tahu malu dan berbohong kalau dia kurang memperhatikan tadi, tapi dia memang pernah kemari kok. Tapi, untuk apa kemari?

“Untuk menjenguk Yuzhu,” jawab Xi Er, singkat.



Waktu mau masuk, tentu saja mereka ditanyai sama Kepala Pelayan. Zhenzhu langsung bilang mau menjenguk adiknya. Kepala Pelayan yang belum pernah bertemu Zhenzhu, tentu nanya, siapa adik Zhenzhu? Zhenzhu masih saja bersikap seolah pernah datang berkunjung, tapi yah si kepala pelayan mana mengenalinya.


Saat itu, Robert yang lagi berkeliling, melihat kedatangan mereka. Jadi, dia pun menyapa dan mengajak berbincang. Sikap Robert yang sangat mencurigakan, membuat Xi Er sadar kalau ada yang tidak beres (soalnya, saat Xi Er bilang mau bertemu Yuzhu, Robert kebingungan dan tidak mengenali nama ‘yuzhu.’ Dan ketika ingat, dia berbohong kalau biasanya memanggil Yuzhu dengan panggilan ‘sayang’).


Xi Er meminta dipertemukan dengan Yuzhu. Dia ingin mengajak Yuzhu minum teh bersama dan setelah selesai, dia akan mengantarkannya pulang. Robert tentu tidak mengizinkan. Dia beralasan kalau dia tipe pencemburu dan tidak suka melihat istrinya dengan pria lain. Xi Er tidak menyerah dan terus meminta dipertemukan dengan Yuzhu. Robert kembali membuat alasan kalau Yuzhu sedang sakit dan butuh istirahat.



Xi Er juga tidak bisa terus memaksa karna tidak punya hak. Dia pun akhirnya mundur. Tapi, dia sangat marah dan meminta Zhenzhu untuk jujur. Apa benar dia menemui Yuzhu? Zhenzhu masih saja berbohong kalau dia menemui Yuzhu. Dia malah mengeraskan suara dan marah karna Xi Er meragukannya.

--


Sheng membeli barang antik lagi dan barang itu langsung di antarkan ke rumah. Ling udah capek melihat semua barang-barang antik itu karna gudang penyimpanan sudah tidak muat. Meiyu tidak peduli dan menyuruh Ling untuk mengatur tempat serta berhati-hati agar tidak memecahkan barang antik itu.


Meiyu sangat berbeda dengan Yueniang dan Yanzi yang bisa mengerti alasan Sheng mengumpulkan semua barang antik peninggalan Baba. Dia tidak mengerti dan malah mengatai Sheng sebagai pemulung di depan Zhenzhu. Menurutnya, Sheng hanya memungut sampah dengan alasan ‘untuk melindungi budaya Baba.’ (hm, lihatlah, pandangan kehidupan mereka saja sudah berbeda jauh. Makanya mereka tidak bisa memahami satu sama lain).


Masalahnya, Zhenzhu sedang dalam mood buruk dan tidak mendengarkan ucapan Meiyi. Sebaliknya, dia malah mau curhat mengenai sikap Xi Er padanya. Zhenzhu benar-benar kesal karna Xi Er tadi malah membawanya ke rumah Charlie Zhang tanpa memberitahunya telebih dahulu. Ditambah lagi, alasan ke sana untuk menemui Yuzhu, padahal dia sudah berdandan cantik. Yang dibahas hanyalah Yuzhu.

“Lalu, apa kalian bertemu Yuzhu?” tanya Meiyu, khawatir.

“Tidak. Robert bersikap aneh. Dia melarang kami masuk dan menemuinya.”



“Bibi dengar dari ibumu, dia sudah kehilangan kontak dengan Yuzhu sejak dia menikah. Ibumu cemas dan menelpon mereka beberapa kali, tapi tak pernah diizinkan bicara dengan Yuzhu.”

Huft. Zhenzhu malah merasa tidak ada yang perlu di cemaskan karna keluarga Zhang adalah keluarga kaya. Dia menilai kalau Yuzhu sedang hidup mewah dan pasti melupakan keluarganya. Dia juga bilang kalau dia muak mendengar tangisan dan rengekan Yuzhu. Ucapannya tersebut mendapat teguran keras dari Meiyu. Dia memerintahkan Zhenzhu agar berhati-hati dalam berbicara agar tidak sampai terdengar Xi Er. Jika Xi Er mendengar perkataannya, entah apa yang akan Xi Er pikirkan.

“Tenang saja, bibi. Di depannya, aku adalah kakak terbaik. Aku berbohong dan bilang sering mengunjungi Yuzhu,” ujar Zhenzhu.


Tanpa mereka sadari, Xi Er berdiri di depan pintu masuk dan bisa mendengar semua obrolan mereka. Dia tentu sangat kecewa dan marah mengetahui kelicikan Zhenzhu dan bibinya.

--


Malam hari,

Xi Er sudah berada di dalam kamar, tapi dia masih belum berganti baju menjadi piyama. Sebaliknya, Zhenzhu sudah memakai piyaamnya dan merayu Xi Er agar mau tidur dengannya. Dia juga membawa nama Ny. Chen dan Meiyu agar Xi Er mau ‘melakukannya’.


“Kau berbohong! Kau sama sekali tidak tahu kondisi Yuzhu saat ini,” ujar Xi Er, penuh kemarahan. “Sejak menikah dengan keluarga Zhang, kau atau anggota keluargamu belum ada yang melihatnya dan berbicara dengannya di telepon. Benar kan?”

Zhenzhu tidak mau mengaku dan malah membuat alasan kalau hubungan keluarga Chen dan Zhang sangat buruk, makanya dia tidak menghubungi Yuzhu. Xi Er tidak percaya dan menanyakan lagi, kalau begitu kenapa Zhenzhu harus berbohong?! Zhenzhu memasang muka memelas dan menjawab kalau dia tidak mau Xi Er khawatir.

Xi Er sudah sangat marah dan kecewa pada kebohongan dan sikap dingin Zhenzhu pada Yuzhu. Tapi, Zhenzhu masih saja berkeras seolah dia adalah kakak yang peduli pada adiknya. Xi Er menahan marah dengan teramat sangat, mengungkit bagaimana Robert sudah menghina dan mempermalukan Yuzhu, tapi Zhenzhu malah bilang muak dengan tangisan dan rengekan Yuzhu?!


Zhenzhu terkejut karna Xi Er mendengar semua pembicaraannya dengan Meiyu. Dan lagi-lagi, dia malah membuat alasan kalau dia hanya merajuk pada bibinya dan hal itu bukan yang sebenarnya.

“Aku sudah dengar ucapanmu. Kau tak bisa memalsukan ketulusan. Kau tak punya hati! Itulah dirimu!”

“Jika aku tidak punya hati, apa aku akan rela menjadi janda dengan menikahimu?! Kau sudah membaik. Jadi, kau tak butuh aku lagi, kan? Kau berharap orang yang kau nikahi adalah adikku, kan? Kau mau membuangku. Jadi, kau memakai adikku untuk membuatku merasa bersalah!” tuduh Zhenzhu (huft, padahal semua hanyalah kebohongan Meiyu agar Zhenzhu bisa menikah dengan Xi Er. Dan alasan Xi Er bisa sembuh, juga bukan karna pernikahannya dengan Zhenzhu).

Xi Er lelah mendengar kebohongan dan sifat munafik Zhenzhu. Dia ingin pergi keluar kamar, tapi Zhenzhu tidak mengizinkan. Dia menahan Xi Er karna ini harus menjadi malam pertama mereka. Dan untuk pertama kalinya, Xi Er pun membentak Zhenzhu (padahal, selama ini, Xi Er tidak pernah membentak siapapun)! Zhenzhu terus saja memegang tangan Xi Er agar tidak pergi sembari berujar kalau dia bukanlah bibinya yang bisa ditindas!



Pertengkaran mereka terdengar oleh para pelayan dan mereka segera melaporkannya pada Ling yang sedang berada di kamar Ny. Chen. Di dalam kamar Ny. Chen, ada Meiyu dan Gong juga yang sedang menemani nenek bermain ceki.

Meiyu panik dan berusaha menghalangi agar Ny. Chen tidak mendengar ucapan pelayan itu pada Ling. Sayangnya, Ny. Chen sudah mendengar dan ingin pergi memeriksa.


Zhenzhu benar-benar gila. Dia terus menahan Xi Er dengan mencengkeram tangan Xi Er. Meiyu terpaksa harus menarik Zhenzhu agar dia berhenti. Zhenzhu menangis dan merengek pada Ny. Chen agar membelanya. Dia melapor kalau Xi Er mau membuangnya dan tidak mengakui pernikahan.


Ny. Chen sudah mau marah pada Xi Er, tapi rasa marah itu lenyap seketika saat melihat tangan Xi Er yang terluka karna cengkeraman Zhenzhu tadi. XI Er berujar kalau dia baik-baik saja. Zhenzhu takut di salahkan, jadi dia berteriak kalau Xi Er yang mulai duluan. Nah, tapi Ny. Chen sangat menyanyangi Xi Er dan juga orang tua yang kolot, jadi dia marah karna menurutnya Zhenzhu tidak sopan.


Zhenzhu masih terus berteriak. Meiyu takut kalau suasana akan semakin runyam, jadi dia pun menampar keras pipi Zhenzhu. Tamparan itu membuat suasana menjadi hening seketika. Tidak hanya menampar, Meiyu pun memerintahkan Zhenzhu untuk berlutut. Dengan menahan amarah, Zhenzhu berlutut. Meiyu membentak dan memarahinya.

“Dia yang menindasku. Kenapa kalian semua memihaknya? Dia menindasku!!” teriak Zhenzhu sambil menangis karna tidak terima diperlakukan demikian.


Ny Chen mau marah, tapi Gong segera menghentikan dan menyuruh nenek kembali ke kamar sementara masalah ini, dia yang akan mengurusnya. Ling segera menuntun nenek ke kamarnya. Gong pun menutup pintu.


Gong kemudian menyuruh Zhenzhu berhenti menangis dan berdiri. Dia juga memarahi Xi Er dan meminta penjelasan mengenai yang terjadi. Xi Er dengan tegas menyatakan kalau pernikahan ini dilakukan tanpa sepengetahuannya dan dia tidak bisa hidup bersama Zhenzhu. Sama seperti Zhenzhu tadi, Gong pun mengungkit mengenai Zhenzhu yang mau menikahi Xi Er saat sekarat, dan saat sudah sembuh, dia mana boleh begini? Meiyu ikutan menyalahkan Xi Er.


“Sejujurnya, kami tak cocok menjadi suami istri. Lebih baik segera berpisah daripada di tunda. Ini pernikahan tanpa cinta. Jika kami paksa untuk dilanjutkan… itu hanya merugikan semua orang?”

“Siapa yang bilang tidak ada cinta? Aku menyukaimu. Aku mau bersamamu,” sangkal Zhenzhu.

“Hubungan harus timbal balik, Huang Zhenzhu.”


Eh, Zhenzhu malah mengungkit perasaan Xi Er pada Yueniang! Meiyu langsung membentaknya (alasannya tentu dia tidak ingin Yueniang disebut-sebut lagi). Dasara jahat! Meiyu malah menuduh Sheng yang pasti menyuruh Xi Er bilang begitu. Gong jadi semakin marah dan menyuruh Xi Er tidak mendengarkan Sheng. Dia menyuruh Xi Er hanya untuk fokus merintis karir sementara istri merawat keluarga dengan baik dan memberkati keturunan.



“Ayah. Maafkan aku. Aku tidak setuju dengan ideologi itu. Pernikahan tanpa cinta tak akan pernah bahagia. Bahkan, itu hanya akan menjadi siksaan bagi kedua belah pihak. Apa aku salah, bibi?”

Tidak ada jawaban. Xi Er juga lelah menjelaskan dan memilih pergi. Gong juga tidak tahu harus gimana dan akhirnya pergi juga.


Sisalah Zhenzhu bersama Meiyu. Meiyu tertawa miris mengingat perkataan Xi Er barusan. Dia sangat menderita selama ini. Baginya, Sheng sudah menyiksa separuh hidupnya! Membuatnya menderita separuh hidupnya! Dia harus apa?!


Zhenzhu sudah menyerah. Dia memilih untuk melupakan semuanya. Tapi, Meiyu tidak mau. Keegoisannya sudah mendarah daging. Zhenzhu menjadi marah karna bagaimanapun, dia punya harga diri! Xi Er begitu membencinya, lalu kenapa dia harus dipermalukan begini?! Dia tidak akan melepaskan Xi Er semudah itu. Dia akan membuat Xi Er membayarnya dengan mahal kemudian dia akan pergi ke Inggris. Banyak orang Barat yang menyukainya dan dia tinggal memilih.

“Huang Zhenzhu! Ku peringatkan kau! Kau sudah masuk keluarga Chen! Kau akan mati sebagai anggota keluarga Chen!!! Jika berani bicara omong kosong lagi, Bibi akan mencekikmu sampai mati!!” ancam Meiyu dengan tatapan mengerikan.

Tatapan yang membuat Zhenzhu bergidik ketakutan.

--


Esok harinya,

Xi Er pergi ke rumah keluarga Huang untuk membahas mengenai Yuzhu. Dia sudah mencoba melapor ke polisi, tapi polisi baru bisa menyelidiki jika keluarga Yuzhu yang melaporkan sendiri. Makanya dia datang kemari agar mereka mau membuat pengajuan ke polisi.



Xiufeng tampak sangat ingin melakukannya karna dia khawatir pada Yuzhu. Masalahnya ada pada Jin Cheng. Dia ayah tak guna yang tamak pada uang orang lain, sehingga dia tidak mau melaporkan. Dia bahkan merasa tidak ada yang perlu dicemaskan dan yakin keluarga Zhang menjaga Yuzhu dengan baik.


Xiufeng marah dan mengungkit keluarga Zhang yang bahkan tidak mengizinkannya bicara dengan Yuzhu di telepon! Dia terang-terangan menyebut Jin Cheng takut pada Charlie Zhang. Dia bahkan menghina Jin Cheng yang udah di kasih ‘tulang’ sama Charlie Zhang dan kini bahkan tak mau menanyakan kabar putri sendiri!

“Xi Er, jika dia tidak mau, biar aku saja. Aku akan pergi mengajukan laporan,” ujar Xiufeng yang masih punya akal sehat.

“Beraninya kau!!!” peringati Jin Cheng pada istrinya. “Xi Er, kuharap kau berhenti ikut campur masalah ini. Aku akan bicara dengan Robert dan memintanya izinkan Yuzhu pulang.”

--



Kondisi Yuzhu semakin parah. Dia sudah dua hari ini menolak makan. Kepala pelayan tentu takut kalau Yuzhu mati kelaparan dan mereka yang akan disalahkanya. Ah Rong tidak mau dimarahi karna dia sudah menyuruh Yuzhu makan, tapi Yuzhu tetap saja berbaring di ranjang.



Kepala Pelayan dan Ah Rong pun masuk ke kamar dan mencoba Yuzhu agar mau makan lagi. Karna tidak ada jawaban, Kepala Pelayan pun membuka selimut Yuzhu. Dia sangat terkejut saat melihat wajah Yuzhu yang penuh luka. Yuzhu melukai dirinya sendiri.


“Apa aku tampak cantik?” tanyanya pada mereka.

Keduanya sangat terkejut melihat kondisi Yuzhu. Ah Rong sampai menjatuhkan nampam makanan di tangannya. Yuzhu jadi gila.

 

(aku nggak tahu mau bilang apa saat melihat ini. Yuzhu begitu menderita, tapi keluarganya menutup mata. Zhenzhu dan Tianbao, kakak dan abang kandungnya, bukannya melindunginya tapi malah menjerumuskannya dalam lubang kesengsaraan. Robert dan Charlie juga sangat kejam dan keji. Tega-tegannya mereka membuat Yuzhu ‘tidur’ dengan tn. Smith hanya demi keuntungan mereka! Bayangkan, betapa hancurnya hati, pikiran dan jiwa Yuzhu! Jin Cheng sebagai ayah juga tidak berguna dan malah sibuk berselingkuh. Tidak akan ada habisnya jika membicarakan betapa kejamnya keluarga Huang dan Zhang.

Yuzhu sudah mencapai batasnya. Perasaannya sudah begitu terluka, harga dirinya sudah sangat diinjak-injak, dan pikirannya sudah tidak lagi mampu menerima semua kenyataan mengerikan yang terjadi dihidupnya. Padahal, Yuzhu adalah gadis cantik yang baik hati dan pintar).

2 Comments

  1. 😭😭😭😭😭, harusnya yg kena ya zenzhu kacian yuzhu..... Lanjut...... Semangat🔛🔥

    ReplyDelete
Previous Post Next Post