Sinopsis C-Drama : The Little
Nyonya E37
Robert masih
saja tidak mau menyerah dan memaksa Ah Fu untuk menandatangani suara
persetujuan di depan pengacaranya. Paul memperingati Robert agar tidak main
kasar karna itu hanya akan merugikannya, tapi Robert tidak suka dengan teguran
itu karna Paul adalah pengacaranya. Paul masih sabar dan berkata karena dia
adalah pengacaranya makanya dia memperingatinya untuk tidak main kasar.
“Kau dipecat!”
teriak Robert.
Bukan hanya
itu, dia pun mendorong Paul dengan kasar. Sheng yang memperhatikan tentu nggak
bisa diam saja. Robert terus menyuruh Ah Fu untuk tandatangan dan dengan begitu
akan mendapat uang kesepakatan. Jika Ah Fu ingin menuntut dan lewat jalur
hukum, seluruh uang Ah Fu bisa habis.
“Kak, tenang
saja, aku akan membantumu dengan tuntutan,” ujar Sheng, ikut nimbrung. “Anak
Muda, kau tampak terhormat. Jika dia memecatmu, bekerjalah untukku,” ujarnya
pada Paul.
“Hanya jika
kau menghormati hukum dan pria terhormat,” balas Paul.
Sheng setuju.
Mereka saling bersalaman tanda sepakat. Robert yang merasa terintimidasi karna
ada dua orang dipihak Ah Fu, akhirnya memilih pergi.
--
Strategi
Yueniang berjalan sukses. Dia berhasil menjual semua sarang burungnya dengan
harga bagus dan juga mendapatkan kesepakatan kontrak. Jadi, dia akan menyuplai
sarang burung ke toko itu tiap 2 minggu. Dia juga menanamkan unsur kepercayaan
bisnis diantara mereka.
Ah Tao sangat
senang dan mengajak Yueniang untuk segera pulang. Tapi, Yueniang menolak. Dia
masih ingin melakukan hal lain. Jadi, dia akan membeli beberapa barang agar
bisa dijual di Malaka. Soalnya, Singapura kan adalah pelabuhan bebas dan barang
dari seluruh dunia datang ke sini dan diekspor ke negara lain. Artinya ada
banyak barang disini.
Mereka
melewati sebuah toko besar. Isi toko itu adalah kain-kain dengan berbagai
jenis. Ada sebuah kain yang menarik perhatian Yueniang yaitu kain sutra.
--
Yueniang mulai
menghitung dan membayangkan hal lain yang akan dilakukannya dengan uang hasil
penjualan sarang burung walet. Ah Tao sudah menyarankan agar mereka kembali
saja ke Malaka soalnya matanya terus berkedut, dan menurutnya, itu pertanda
buruk. Tapi, Yueniang tetap ingin berjualan lagi agar bisa menghasilkan lebih
banyak uang.
Udah gitu,
manager hotel sudah akan memperkenalkannya kepada seorang pedagang tekstil.
Pokoknya banyak hal yang sudah direncanakan Yueniang. Ah Tao terus
menasehatinya untuk tidak serakah karna daritadi yang dipikirkan Yueniang
hanyalah uang. Dia takut kalau Yueniang akan kena tipu.
Yueniang tidak
mendengarkan. Dia menyuruh Ah Tao untuk tidak cemas.
Saat itu,
seorang pria mengetuk pintu kamar mereka. Seorang pria berjas bernama Li Tua
yang datang. Dia adalah pedagan kain yang di perkenalkan manager hotel. Li Tua
sudah membawakan sampel kain sutra untuk Yueniang. Yueniang menyetuhnya dan
kain sutra sampel itu mirip dengan yang dijual di toko. Yueniang menjadi
tergiur karna kain sutra itu dijual dengan harga yang jauh lebih murah daripada
di toko tapi dengan kualitas kain yang sama. Ah Tao sudah curiga karna tidak
mungkin bisa jual harga murah, tapi Yueniang sudah terlanjur percaya sama tn.
Li.
Akhirnya,
semua uang penjualan sarang burung itu, dibelikan kain sama Yueniang. Ada
banyak sekali. Sebelum menerima uang, tn. Li menyuruh Yueniang untuk memeriksa
kainnya terlebih dahulu. Yueniang hanya memeriksa sekilas, yaitu menyentuh kain
paling luar. Setelah itu, dia pun membayar semua kain yang dibelinya.
Setelah tn. Li
pergi, Yueniang baru membuka gulungan kain. Dan benar yang diduga Ah Tao.
Mereka ditipu! Yang berada didalam gulungan bukanlah kain sutra melainkan kain
kasar yang digunakan untuk pakaian pekerja keras! Kain yang tidak berharga sama
sekali! (Jadi, kain kasar itu ditutupi dengan kain sutra untuk menipu!)
Tapi
terlambat! Saat dia keluar, tn. Li sudah pergi. Ah Tao juga marah pada manager
hotel karna sudah merekomendasikan mereka kepada penipu. Manager tidak mau
disalahkan. Dia tidak mengantarkan dan tidak memperkenalkannya (memang ya sih.
tn. Li datang sendiri ke kamar dan bilang dia di suruh manager kemari). Manager
memberitahu kalau tn. Li itu sudah terkenal di daerah sini sebagai penipu dan
harusnya mereka sudah mendengar rumornya. Manager juga tidak takut kalau mereka
melapor ke polisi karna dia memang merasa tidak bersalah.
(Oh ya, supir
Xi Er ada di depan hotel dan diam-diam mengawasi Yueniang).
Yueniang
sangat shock sudah ditipu. Dia merasa sangat bersalah dan kecewa sama diri
sendiri karna tidak mendengarkan perkataan Ah Tao dan akhirnya tertipu.
--
Tianbao datang
menjenguk Xi Er lagi dengan membawa buah-buahan. Waktu dia masuk ke kamar, dia
mendapati Xi Er yang sedang batuk-batuk parah. Tianbao pun berakting sok
khawatir. Xi Er juga ikutan akting meminta tolong agar Tianbao tidak
memberitahu siapapun kalau dia sakit kronis. Tianbao tentu sangat senang
mendengar kabar itu.
Dan begtiu
Tianbao pergi, Xi Er menghentikan aktingnya. Di saat yang sama, supir Xi Er
yang diperintahkan mengawasi Yueniang, kembali.
--
Tianbao
memberitahu kabar ‘membahagiakan’ tersebut pada Robert. Robert sok kasihan
mendengar kalau Xi Er sudah sekarat. Dan tentu saja, tidak lupa dia
mengiming-imingi posisi jabatan wakil direktur umum akan jatuh ke tangan
Tianbao.
Nah, setelah
memanfaatkan Tianbao untuk mencelakai Xi Er, dia mau memanfaatkan Tianbao untuk
hal lainnya lagi. Dia memberitahu masalah pamannya yang tidak mau melepaskan
tanah keluarga pada mereka. Pamannya bersikap demikian karna mendapat dukungan
dari temannya, yaitu Chen Sheng.
“Jika kita tak
menyelesaikan ini sekarang, aku takut tanah itu akan segera jatuh ke tangan
Chen Sheng,” ujar Robert.
“Ini
seharusnya mudah. Singkirkan Chen Sheng. Sama seperti kita menyingkirkan Chen
Xi. Ini bisnis. Kita harus punya tekad untuk kekejaman,” ujar Tianbao,
terpancing. Sangat bodoh! STUPID.
“Aku percaya
kepadamu, lakukan yang seharusnya. Tapi, apapun cara yang kau ambil, jangan
gagal.”
“Aku akan
memberikan hasil,” bualnya.
“Semoga
beruntung, Saudaraku.”
--
Besoknya, Yueniang dan Ah Tao kedatangan tamu
yang datang untuk membeli kain dari mereka. Tamunya ini adalah supir Xi Er yang
menyamar. Ah Tao tentu nggak ragu menjual semua kain palsu itu padanya seharga
800 dollar. Yueniang curiga karna pria itu mau membeli tanpa memeriksa terlebih
dahulu. Saat dia mempertanyakan, dia baru memeriksanya sekilas. Yueniang tidak
mau berbohong dan menunjukkan kualitas kain yang sebenarnya dan menolak untuk
membeli. Dan Yueniang semakin heran karna si pria masih ngotot mau beli
walaupun sudah tahu yang sebenarnya. Manager hotel pun memaksa Yueniang untuk
menjualnya saja. Ah Tao pun menerima uang tersebut.
--
Supir Xi Er
pun kembali dan menyampaikan misinya yang berhasil, sesuai perintah Xi Er. Dan
ternyata, Yueniang mengikutinya. Akhirnya, Xi Er dan Yueniang kembali bertemu.
Yueniang tidak terkejut dan sudah tahu kalau Xi Er pasti yang membantunya.
Yueniang tahu kalau pria itu hanya supir karna dia melihat pria itu mengelap
mobil. Jika dia benar-benar kaya, dia tidak mungkin mengelap mobil sendiri
seperti seorang supir. Dari sanalah Yueniang sadar kalau pria itu hanyalah
supir yang dikirim seseorang.
Yueniang dan
Xi Er akhirnya bicara berdua. Pembicaraan sederhana tanpa amarah ataupun
kekecewaan. Xi Er mengucapkan terimakasih karna Yueniang sudah
menyelamatkannya. Xi Er pun bercerita bahwa dia sakit parah, malam itu, dia
merasa seperti Yueniang ada bersamanya dan mendoaknya. Paman Sheng yang
menjaganya malam itu juga bilang kalau dia bisa merasakan doa Yueniang.
Ucapan Xi Er
membuat Yueniang terhenyak. Karna memang ada suatu malam, saat dia berada di hutan,
dia berdoa dengan begitu tulus untuk Xi Er. Dia tidak menyangka kalau doanya
tersampaikan pada Xi Er dan menyelamatkan nyawanya.
Xi Er juga
berterimakasih karna Yueniang ke rumahnya dan menyampaikan kabar pada Libby
agar dia berhati-hati. Yueniang berujar bahwa bukan dia yang menyelamatkan Xi
Er, tapi Yuzhu. Dia pergi menemui Yuzhu, tapi keluarga Zhang tidak mengizinkan.
Dan saat dia mau pergi, seorang pelayan memberikan catatan tulisan tangan Yuzhu
yang berisi pesan kalau ada yang mau menyakiti Xi Er.
Karna
pembicaraan sudah sampai mengenai Yuzhu, dengan rasa kecewa, Yueniang
menanyakan alasan Xi Er, kenapa tidak menikahi Yuzhu? Dia sangat marah karna
Yuzhu menikah dengan Robert, pria jahat! Dia sudah memohon pada Xi Er, tapi
kenapa Xi Er tidak melakukannya? Apa Xi Er meremehkan Yuzhu?!
Xi Er
membantah dengan keras. Jika dia berpikiran serendah itu mengenai Yuzhu, itu
sama artinya dia adalah binatang. Hari itu, setelah Yueniang meninggalkannya
untuk menikahi Liu Yidao, pikirannya menjadi kacau dan tak jernih. Dan saat dia
tersadar, dia sudah berada di bangsal rumah sakit. Diapun tidak tahu sudah
berapa lama terbaring koma. Walau begitu, walau dia tidak koma, dia tetap tidak
akan menikahi Yuzhu karna Yuzhu bukan gadis yang dicintainya. Wanita yang dicintainya
adalah Yueniang.
Dia juga
merasa sedih dengan yang terjadi pada Yuzhu. Tapi, dia juga percaya bahwa Yuzhu
tidak akan mau kita merasa kasihan dan menerima simpati mereka. Xi Er pun
memberitahu bahwa Yuzhu lah yang mendorongnya untuk melamar Yueniang dan
membawanya kabur. Bukan hanya itu, Zhenzhu juga sudah mengunjungi Yuzhu.
Zhenzhu bilang kalau Yuzhu tampak bersemangat dan sehat.
“Apa kau
percaya padanya?” tanya Yueniang, tidak percaya. “Maafkan aku. Dia sekarang
istrimu. Aku seharusnya tak menghinanya.”
“Aku tahu kau
peduli pada Yuzhu. Setelah keluar nanti, aku akan mengunjunginya secara
langsung. Soal Zhenzhu dan aku…”
“Aku harus
segera kembali ke Melaka,” potong Yueniang. “Ini ambil kembali uangmu,”
lanjutnya dan mengembalikan uang Xi Er.
Xi Er berusaha
membujuknya untuk menerima uang itu, tapi Yueniang menolak. Dia pun langsung
pergi agar Xi Er tidak bisa terus membujuknya.
--
Di kediaman
Zhang,
Yuzhu dihias
dengan sangat cantik oleh kepala pelayan. Robert juga memuji kecantikan Yuzhu
sekaligus mengejeknya karna selalu berwajah murung. Entah ada angin apa, dia
hendak membawa Yuzhu keluar rumah. Dia menyuruh Yuzhu untuk menjaga sikap nanti
dan tetap diam. Jika Yuzhu tidak melakukan perkataannya, dia akan membuat
Jincheng dan Tianbao kehilangan segalanya.
--
Xi Er sudah
keluar rumah sakit. Begitu keluar, dia meminta Zhenzhu menelpon ke Yuzhu. Tapi,
tidak ada yang mengangkat telepon. Zhenzhu yakin kalau Yuzhu pasti pergi keluar
dengan Robert. Dia juga berbohong kalau Robert membeli banyak hadiah untuk Yuzhu,
jadi Xi Er tidak perlu khawatir.
Ling memanggil
mereka untuk pergi ke aula leluhur untuk berdoa. Mereka berdoa untuk mengucap
syukur karna Xi Er kembali sehat dan pulang ke rumah.
Ny. Chen juga
berusaha membuat Xi Er dan Zhenzhu dekat, tapi Xi Er berusaha menghindar.
Untunglah ada Sheng yang membantu dengan alasan kalau Xi Er butuh istirahat
karna baru pulih. Udah gitu, besok Xi Er harus menghadapi ‘pertempuran.’ Zhenzhu
jadi kecewa karna Ny. Chen termakan omongan Sheng dan membiarkan Sheng membawa
Xi Er.
Sheng pun
memarahi Xi Er untuk tidak mencoba menghindar dengan tidur di kamar tamu. Dia
sudah pernah melakukan hal itu dulu, tapi percuma. Dia membagi pengalamannya
dengan Xi Er. Dan memberitahu kalau yang harus Xi Er lakukan adalah melawan.
Dia juga tahu semua kecemasan Xi Er mengenai Ny. Chen, Zhenzhu dan Chen Gong,
tapi kecemasan tidak akan menghasilkan apapun. Sheng hanya tidak ingin Xi Er
mengulangi kesalahannya sendiri. Dia ingin Xi Er berjuang mendapatkan Yueniang
kembali atau dia akan menyesal (dan tentu saja menyelesaikan hubungannya dulu
dengan Zhenzhu).
--
Robert membawa
Yuzhu ke sebuah restoran mewah. Tamu yang akan mereka temui adalah tn. Smith.
Yuzhu ingat kalau tn. Smith adalah orang yang waktu itu datang dan dia minta
pertolongan. Tapi, kenapa tn. Smith tidak membantunya? Yuzhu juga tidak berani
mengatakan apapun karna ancaman Robert tadi.
Robert dan tn.
Smith membahas rapat besok yang akan memutuskan siapa yang akan mendapatkan
perizinan bank. tn. Smith mengatakan kalau dia akan membantu, tapi keputusan
tidak berada ditangannya sendiri, belum lagi, putra Chen Gong mengenal banyak
orang Inggris. Pebisnis Tiongkok yang lebih tradisional juga menunjukkan
dukungan besar pada Xi Er dan berharap dia akan menjadi perwakilan Tiongkok
dalam politik. Robert mulai menyebarkan rumor yang didengarnya kalau Xi Er
sakit kronis dan hampir mati. tn. Smith menjadi bersemangat karna rumor itu
bisa mempengaruhi hasil besok.
Yuzhu yang
mendengar pembicaraan tentu terkejut. Tangannya sampai gemetar dan menumpahkan
sedikit teh yang dipegangnya. Dia pun pamit untuk ke kamar mandi. Saat dia
pergi, tn. Smith memuji Yuzhu yang cantik. Robert mulai membahas kabar kalau
tn. Smith suka Nyonya. tn. Smith membenarkan dan berkata kalau tidak ada yang
secantik Yuzhu.
Di dalam kamar
mandi, Yuzhu mencoba kabur. Dia mencoba keluar melalui celah ventilasi kamar
mandi, tapi sekretaris Charlie, tn. Lin ternyata menunggu di depan pintu. Yuzhu
pun mengurungkan niatnya. Saat dia kembali, tn. Smith sudah tidak ada.
Robert
tiba-tiba memuji betapa cantiknya Yuzhu hingga tn. Smith hampir berliur hanya
dengan melihatnya. Dia pun mengajak Yuzhu untuk minum atas kencatikan Yuzhu.
Yuzhu ketakutan dan meminum gelas yang Robert sodorkan. Robert memaksanya untuk
meneguk habis minuman yang ada di botol tersebut.
“Dengan
tambahan beberapa obat, apa rasa anggurnya lebih enak?” tanya Robert. SH*T!
--
Esok paginya,
Yuzhu
terbangun tanpa ingat apapun yang terjadi kemarin malam. Dia terbangun di kamar
hotel dalam keadaan telanj***. tn. Smith ada di hadapannya dengan pakaian rapi
dan berkata kalau kunci ada di atas meja dan dia harus pergi sekarang.
“Apa yang
terjadi? kenapa aku di sini?” tanya Yuzhu, dengan perasaan dan pikiran yang
kacau.
“Tanyakan saja
kepada Robert. Jangan pasang wajah itu. Bukan hanya kau yang melakukan
pengorbanan. Aku berkorban juga. Charlie Zhang dan putranya tak menerima
kekalahan dengan sangat baik. Selamat tinggal!”
AKU YAKIN
KALIAN TAHU APA YANG SUDAH DILAKUKAN TN. SMITH!
DAN KALIAN
JUGA PASTI TAHU APA YANG YUZHU RASAKAN! AKU TIDAK BISA MENGUNGKAPKANNYA DENGAN
KATA-KATA.
ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜lanjut......
ReplyDeleteLanjuut...
ReplyDeleteLanjut.,. Semangat🔛🔥
ReplyDeleteLanjut...
ReplyDeleteditunggu selalu ditunggu
ReplyDelete